Anda di halaman 1dari 4

AGENDA 1 : MATERI MODUL 3

KESIAPAN BELA NEGARA

Pendahuluan:

Pelaksanaan bela negara didasari oleh UUD pasar tentang Bela Negara, UU No.3 tahun
2002 tentang Pertahanan Negara, UU No. 9 tentang keprotokolan, UU no.5 tahun 2014 tentang
ASN dan PpnNo. 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS, pertauran Kepada LAN no.12 tahun
2018 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS, keputusanKepala Badan
Diklat Kemhan tentang Kurikulum Diklat Kader Bela Negara. Agenda materi pokok
kesiapsiagaan bela negara, kegiatan dalam kesiapsiagaan bela negara, media, metoda dan strategi
pembelajaran dan tanya jawab. Agenda pembekalan bela negara terdiri dari wawasan
kenegaraan, pengetahuan tentang isu-isu kontemporer, kesehatan jasmani, lingkungan stratejik
dan keseiapsiagaan bela negara yang dilanjutkan dengan nilai dasar ASN kemudian agenda
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang diakhiri dengan habituasi. Dapat diikuti oleh
semua warga negara.

1. Urgensi Pembekalan Bela Negara Bagi ASN

Pembekalan bela negara dipandang penting karena ASN perlu dipersiapkan untuk
memasuki kultur baru di birokras dengan mandat pelayanan dimulai dengan kesadaran bela
negara, ASN perlu dibentuk karakter unutk bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola
tantangan dan masalah kergaman sosial/kultural dengan menggunakan perspektif WoG yang
didasari nilai-nilai kebangsaan berdasrkan kedudukan dan perannya sebagai PNS. PNS dituntut
untuk menunjukkan perilaku kinerja berkualitas, beretika atas dasar nilai-niali kebangsaan, dan
komitmen yang tertinggi terhadap organisasinya untuk menghadapo perubahan lingkungan
strategis unit kerja dan negara pada umumnya sebagai perwujudan nyata semangat bela negara.

2. Tantangan anak bangsa

ASN sebagai bagian masyarakat luas menghadapai tantangan anak bangsa di antaranya:
kriminalitas, narkoba, terorisme, kerusuhan, gerakan separatis, semangat kebangsaan telah
mendangkal (mengalami erosi), tumbuhnya radikalisme, ancaman disintegrasi kebangsaan,
ancaman narkoba dan budaya asing, perang asymetrys (perang non militer), KKN, melarutkan
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa ke dalam pola pikir yang asing untuk bangsa kita.
Oleh karena itu ASN harus waspada terhadap ancaman-ancaman tersebut.

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik,mental,maupun social dalam menghadapi situasi kerja yg beragam
yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap negara kesatuan republic
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga,merawat,dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

RUMUSAN 5 NILAI BELA NEGARA

1.Rasa Cinta Tanah Air

2.Sadar Berbangsa dan Bernegara

3.Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara

4.Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara.

5.Mempunyai kemampuan awal Bela Negara.

KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA


1. Kesehatan Jasmani
Kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik
secara lebih baik dan efisien.

2. Kesiapsiagaan Jasmani

Untuk dapat menjalankan fungsi dan peran sebagai ASN, seorang ASN dituntut untuk
memiliki kemampuan menunjukkan sikap kesuapsiagaan dengan bentuk-bentuk latihan
kesiapsiagaan jasmani berupa lari, pull up, dit up, push up, shutle run, lari dan berenang.
Dengan sikap sigap, tanggap, cepat, responsif, inisiatif, adaptif dan sehat.
3. Kesiapsiagaan mental
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai
dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri
maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah,
sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat. Diharapkan ASN mampu terhidant dari gejala
gangguan jiwa, mampu menyesuaikan diri sendiri dan orang lain, mendapatkan
pengetahuan untuk mengembangkan diri, serta memliki kesanggupan untuk menghadaopi
masalah.
4. Peraturan Baris Berbaris
Peraturan baris berbaris adalah serangkaian kegiatan latihan fisik yang diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya
suatu perwaatakan tertentu. Latihan yang diberikan adalah baris berbaris juga upacara.
5. Keprotokolan
Keprotokalan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi tata tempat, tata upacara dan tata
penghoormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai denggan jabatan
dan atau kedudukannya dalam negara, pemerintah atau masyarakat (UU No.9 tahun 2010
tentang keprotokolan.
a. Acara kenegaraan dan acara resmi:
Acara kenegaraan adalah acara yang bersifat kenegaraan yang diatur dan dilaksanakan
secara terpusat dan atau wakil presiden serta oleh presiden serta pejabat negara lainnya
dalam melaksanakan acara tertentu. Sedangkan acara resmi adalah acara yang bersifat
resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah dalam melaksanakan acara tertentu.
serta dihadiri oleh pejabat negara dan pemerintah.
b. Tata tempat
Adalaha turan tempat bagi pejabat negara pemenrintahan yang menempati posisi paling
depan adalah yang paling tinggi kedudukannya dan kanan adalah utama. Selain itu diatur
juga posisi duduk dalam bentuk meja bulat, bentuk U ataupun tatap muka, layout
pelantikan pejabat, jamuan makan malam, naik kendaraan lengkap dengan urutan tata
tempat sesuai dengan tingkatan jabatan secara umum adalah mulai dari yang tertinggi
sampai yang terendah
c. Tata upacara
Dalam tata cara upacara terdapat dua jenis tata upacara yakni upacara bendera dan
upacara bukan bendera. Upacara terdiri dari penerimaan Tamara, perjalanan ke
daerah/LN, pengaturan rapat/ sidang/penyelenggaraan resepsi dan upacara lainnya.
Upacar dapat terlasana dengan memenuhi syarat inspektur, komandan, perwira, peserta
dan seluruh petugas lainnya yang dilengkapi dengan perlengkapannya seperti bendera,
tiang bendera dll. Keprotokolan juga mengatur aturan penggunaan seragam peserta dan
juga tata letak upacara.
d. Tata penghormatan

Tata penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi pejabat
negara, pejabat pemeberinnta dan tokoh masyarakat denngan bentuk penghormatan
tertentu. Selain kepada pemerintah dan tokoh, peghormata juga dilakukan terhadap
lambang negara.

e. Etika keprotokolan

Tata cara & ketentuan/adab sopan santun dalam suatu kegiatan /penyelenggaraan acara
kenegaraan, acara resmi maupun acara tidak resmi dengan menciptakan situasi yang
menyenangkan. dengan prinsip bahwa protokol membuat setiap orang merasa nyaman
dan penting.

Menjadi ASN profosional berarti menjadi pribadi dengan kepribadian yang sesuai dengan
aturan yang berlaku, memiliki sikap yang menjadi teladan dan penampilan yang layak. Beberapa
hal tersebut meliputi postur tubuh saat berdiri, berinteraksi, cara berpakaian , mengenakan dasi
dan peralatan pelengkap lainnya. Di samping cara mengatur cara berpakaian, cara berinteraksi
dengan orang lain. Pola hidup sehat baik secara jasmani dan mental merupakan hal yag tak dapat
diabaikan untuk diperhatikan dalam mewujudkan ASN profesional.

Kesadaran Bela negara diwujudkan dengan berbagai cara seperti Ikut dalam
mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari Siskamling 2. Membantu korban
bencana sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, 3.
Menjaga kebersihanminimal kebersihan tempat tinggalkita sendiri 4. Mencegah bahaya narkoba
yang merupakan musuh besar bagi generasi penerusbangsa 5. Mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru
dilakukan oleh para pemuda 6. Cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus
mengimpor barangdariluarnegeri 7. Mengakui, memahami, danmenghargaiperbedaaan
SARAdiIndonesia 8. Melestarikan budayaIndonesia 9. Tampil sebagai anak bangsa yang
berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai