HIPERTENSI
Oleh:
Ghivari Irzya Allif
NIM 181.227
A. ANALISA SITUASI
1. Sasaran : Keluarga pasien dengan hipertensi
2. Penyuluh :Mahasiswa ITSK RS dr. Soepraoen Malang semester 6,
mampu memberikan penyuluhan keperawatan gerontik.
3. Ruangan : Di rumah keluarga pasien lansia dengan hipertensi
B. TUJUAN INSTRUKTUSIONAL
1. Tujuan Instruktusional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang “Penyakit Hipertensi”, diharapkan
Keluarga pasien dengan hipertensi setelah penyuluhan mampu memahami
tentang penyakit hipertensi.
2. Tujuan Instruktusional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang “Penyakit Hipertensi”, diharapkan
Keluarga pasien dengan hipertensi mampu untuk:
1. Menyebutkan definisi hipertensi
2. Menyebutkan penyebab penyakit hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan Jenis hipertensi
C. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi hipertensi
2. Penyebab penyakit hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Jenis hipertensi
D. METODE
1. Ceramah
Irzya Allif
5. Melakukan 5. Mendengarkan
kontrak waktu dan
menyepakati
kontrak waktu
Penyajian 1. Definisi 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan 10 menit
hipertensi definisi dan
hipertensit; memperhatikan
Memberi materi yang
kesempatan disampaikan;
peserta untuk Mengajukan
bertanya pertanyaan
2. Mendengarkan
dan
2. Penyebab memperhatikan
penyakit 2. Menjelaskan
penyebab penyebab
hipertensi penyakit
penyakit
hipertensi; hipertensi
Memberi Mengajukan
kesempatan pertanyaan
peserta untuk
3. Mendengarkan
bertanya dan
memperhatikan
3. Tanda dan gejala tanda dan gejala
hipertensi hipertensi
3. Menyebutkan
4. Mendengarkan
tanda dan gejala
dan
hipertensi
4. Jenis hipertensi memperhatikan
jenis hipertensi;
4. Menjelaskan Mengajukan
jenis jenis pertanyaan
hipertensi;
Memberi
kesempatan
peserta untuk
bertanya
G. EVALUASI
1. Jelaskan definisi hipertensi!
2. Sebutkan penyebab hipertensi!
3. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi!
4. Jelaskan jenis-jenis hipertensi!
H. MATERI
1) Definisi Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan
sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg (Aspiani,
2016).
2) Penyebab Hipertensi
a) Sakit kepala
b) Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c) Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
d) Berdebar atau detak jantung terasa cepat
e) Telinga berdenging
1) Nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual dan mntah, akibat
peningkatan tekanan darah intracranial
2) Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
4) Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus
5) Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi, yaitu pusing,
muka merah, sakit kepala, keluar darah darihidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa
pegal dan lain-lain (Yuli & Praptiani, 2016) .
4) Jenis Hipertensi
a) Hipertensi Primer
a. Faktor keturunan
b. Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi
c. Ciri perseorangan
d. Ciri erseorangan yang memengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur
(jika umur bertambah maka tekanan darah meningkat), jenis kelamin (pria
lebih tinggi dari perempuan), dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari
kulit putih)
e. Kebiasaan hidup
f. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi (lebih dari 30g), kegemukan atau makan
berlebihan, stress, merokok, minum alkohol, minum obat-obatan (efedrin,
prednisone, epinefrin)
b) Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder terjadi akibat penyebab yang jelas.Salah satu contoh
hipertensi sekunder adalah hipertensi vascular renal, yang terjadi akibat stenosis
arteri renalis. Penyebab lain dari hipertensi sekunder, antara lain feokromositoma,
yaitu tumor penghasil epinefrin dikelenjar adrenal, yang menyebabkan
peningkatan kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup, dan penyakit
cushing, yang menyebabkan peningkatan volume sekuncup akibat retensi garam
dan peningkatan CTR karena hipersensivitas system saraf simpatis aldosteronisme
primer (penigkatan aldosterone tanpa diketahui penyebabnya) dan hipertensi yang
berkaitan dengan kontasepsi orang juga diangap sebagai kontrasepsi sekunder
(Aspiani & Praptiani, 2016) .
I. DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R. Y. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Kerdiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC.
Aspiani, R. Y., & Praptiani, W. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC.
Yuli, R. A., & Praptiani, W. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Gangguan Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC.