OLEH :
KELOMPOK 18
OLEH :
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal
melalui asuhan keperawatan komunitas secara komprehensif dengan
melibatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam melaksanakan
perilaku kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam asuhan keperawatan komunitas ini adalaha :
a. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kesehatan ibu
dan anak secara koprehensif
b. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kesehatan
Lansia secara koprehensif
c. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kesehatan
Remaja secara koprehensif
d. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kesehatan
Kesehatan Lingkungan secara koprehensif
e. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Pemberantasan
Penyakit Menular secara koprehensif
1.3 Manfaat
a. Bagi Puskesmas
Dapat memberikan informasi dan data terbaru tentang kesehatan
masyarakat dusun gabungan serta menjadi salah satu dasar untuk
menentukan kebijakan selanjutnya yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat.
b. Bagi Dusun
Memberikan informasi tentang permasalahan didusun gabungan
khususnya berkaitan dengan kesehatan.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan masukan yang bermanfaat dan menambah referensi
bagi institusi Pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
5) Rekreasi
6) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
c. Upaya Kuratif
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan
nifas
d. Upaya Rehabilitatif
e. Upaya Resosialitatif
pergaulan masyarakat.
2.1.4 Falsafah Keperawatan Komunitas
berkelanjutan.
meningkatkan kesehatannya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas
yang berbeda pada waktu yang berbeda
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
a. Tingkat Individu
- Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko
tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita
dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia
lanjut jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
c. Tingkat Komunitas
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan
menggunakan birokrasi
- Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga
a. Kemanfaatan
b. Kerjasama
c. Secara langsung
d. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau
tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak,
2005).
e. Otonomi
diantaranya adalah:
f. Sebagai kolaborator
3.1 Pengkajian
a. Demografi
Jumlah 54 100%
Jumlah 54 100%
Jumlah 54 100%
Jumlah 12 100%
IV REMAJA
Tabel 3.67 Data Distribusi Frekuensi ada atau tidak Lansia Warga
Ada/Tidak Lansia Frekuensi Prosentasi (%)
Ada 7 58%
Tidak Ada 5 42%
Jumlah 12 100%
Berdasarkan table di atas didapatkan bahwa data distribusi
frekuensi tiap kepala keluarga sebagian besar ada 7 lansia dalam setiap
kepala keluarga (58%) dan yang tidak ada lansianya yaitu hampir
setengahnya ada 5 lansia dalam setiap kepala keluarga (42%).
Tabel 3.75 Data Distribusi Frekuensi Alasan Lansia Tidak Ikut Serta
Posyandu Lansia Warga
Alasan lansia Frekuensi Prosentasi (%)
Tidak mau 0 0%
Tidak tahu 12 100%
Berdasarkan table diatas didapatkan bahwa data dstribusi frekuensi
alasan lansia tidak ikut serta posyandu lansia dengan alasan tidak tahu
seluruhnya ada 12 lansia dalam kepala keluarga (100%)