Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI MODUL AGENDA 1

Nama : R.Daffa Elang Vulvian Haq, A.Md.T


Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Gelombang : 4
Angkatan : 25
Kelompok :3
Unit Kerja : Pangkalan PLP Kelas II Tual

1. SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA

- WAWASAN KEBANGSAAN DAN PERILAKU BELA


NEGARA
Wawasan kebangsaan sendiri memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia
dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati
diri dan kesadaran terhadap sistem nasional guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan Negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur, dan sejahtera.

Untuk dapat mencapainya, ada 4 konsesus dasar berbangsa dan bernegara,


yaitu antara lain : Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Sedangkan bela Negara sendiri memiliki arti tekat, sikap, dan perilaku serta
tindakan warga Negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan Negara.

Nilai Dasar Bela Negara


Berdasarkan UU No 23 Thn 2019 pasal 7 ayat (3) meliputi :

 Cinta Tanah Air,


 Sadar Berbangsa dan Bernegara,
 Setia Pada Pancasila sebagai Ideologi Negara,
 Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara,
 Kemampuan Awal Bela Negara.

Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang


ditetapkan padatanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik
Indonesia, baik dalamarti sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa.
Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan PeraturanPerundang-undangan sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara. Artinya,setiap materi muatan kebijakan negara,
termasuk UUD 1945, tidak bolehbertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.

Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama
daripenjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta
norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945,
menjadi normahukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem
penyelengagaran negara padaumumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan negara yang mencakup aspekkelembagaan, aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.

Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia


disebut UUD 1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002
(UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi
dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Atas dasar
itu, penyelenggaraan negara harus dilakukan untuk disesuaikan dengan arah
dan kebijakan penyelenggaraan negara yang berlandaskan Pancasila dan
konstitusi negara, yaituUUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian


depan UUD1945, merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar
yang melatarbelakangi, kandungan cita-cita luhur dari Pernyataan Proklamasi
Kemerdekaan 17Agustus 1945, dan oleh karena itu tidak akan berubah atau
dirubah, merupakan dasardan sumber hukum bagi Batang-tubuh UUD 1945
maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia apapun
yang akan atau mungkin dibuat. Norma-norma dasar yang merupakan cita-
cita luhur bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbangsa dan
bernegara tersebut dapat ditelusur pada Pembukaan UUD 1945 tersebut yang
terdiri dari empat (4) alinea.

Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran


pertama dan utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground
norms) Pancasila besertanorma-norma dasar lainnya yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka
dasar hukum sistem administrasi negara Republik
Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek
ketatalaksanaan,dan aspek sumber daya manusianya.

Aktaulisasi Kesadaran Bela Negara Bagi ASN

 Cinta tanah air → mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia.


 Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN → menjalankan tugas secara
professional dan tidak berpihak.
 Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara → memegang teguh
ideology Pancasila.
 Rela nerkorban untuk bangsa dan Negara → memberikan layanan kepada
public dengan secara jujur, tanggap, cepat, akurat, nerdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
 Kemampuan awal bela Negara → memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program Pemerintah.

- ANALISIS ISU KONTEMPORER


PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian
dari perjalanan hidup manusia. Sehingga, jika tidak ingin tertinggal oleh jaman,
maka kita harus beradaptasi dan mencoba memanfaatkan perubahan yang terjadi.

Seorang PNS dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam melaksanakan


pelayanan. Menjadi PNS yang professional yaitu bertanggung jawab, memiliki sikap
mental yang positif, mengutamakan keprimaan, menunjukkan kompetensi,
memegang teguh kode etik.

Ada 4 level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS


dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yaitu individu, keluarga, masyarakat
dalam level lokal dan regional (community culture), dan Dunia (global).

ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER


Banyak isu strategis kontemporer yang ditemukan dan dapat mempengaruhi
ASN secara eksternal, dan hal tersebut dapat membahayakan individu, kelompok,
serta bangsa dan Negara. Oleh karena itu, sangat penting
untuk setiap PNS mengetahui dan menyadari isu-isu strategis yang sedang terjadi,
seperti diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme / terorisme, money laundry,
proxy war, dan kejahatan komunikasi masal (cyber crime, Hate Speech, dan Hoax).

TEKNIK-TEKNIK ANALISIS ISU


Teknik Tapisan Isu
Metode tapisan isu ada beberapa yaitu :

 Metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, dan Kelayakan) dengan


menetapkan rentang penilaian 1-5 (skala liknkert) pada kriteria;
 Menggunakan metode USG (Urgency, Serousness, dan Growth)
dengan menerapkan skala linkert juga;
 Atau bisa juga menggunakan kedua metode tersebut, yaitu menggunakan
metode AKPL, kemudian diambil 3 besar dan dinilai lagi dengan
menggunakan metode USG.

Teknik Analisis Isu


Ada beberapa metode yang bisa dilakukan, yaitu

 Mind mapping,
 Fishbone diagram, dan
 Analisis SWOT.

Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis


Metode ini menggunakan perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja
yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa


dihindari, menjadi bagian yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara
kita menyikapi terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan
lingkungan individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global). Dengan memahami
penjelasan tersebut, maka yang perlu menjadi fokus perhatian adalah mulai
membenahi diri dengan segala kemampuan, kemudian mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal insani (manusia) yang merupakan
suatu bentuk modal (modal intelektual, emosional, sosial, ketabahan, etika/moral, dan
modal
kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani) yang tercermin dalam bentuk
pengetahuan, gagasan, kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.

Perubahan lingkungan stratejik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat
ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk
meningatkan daya saing sekaligus mensejahterakan kehidupan bangsa. Pada
perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi baik dari sisi positif apalagi sisi negatif
sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis
dari interaksi peradaban antar bangsa.

Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang telah menyita ruang


publik harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukan sikap perlawanan terhadap
isu-isu tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu: korupsi, narkoba,
terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan proxy war
dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa
yang matang.

- KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara
KONSEP
Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Implementasi pada Latsar CPNS


CPNS yang siap siaga adalah CPNS yang mampu meminimalisir terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Bentuk siap siaga
yang dimaksud contohnya adalah tanggap dan mau tahu terkait dengan kejadian-
kejadian permasalahan yang dihadapi bangsa negara
Indonesia, tidak mudah terprovokasi, tidak mudah percaya dengan barita gosip yang
belum jelas asal usulnya, tidak terpengaruh dengan penyalahgunaan obat-obatan
terlarang dan permasalahan bangsa lainnya, dan yang lebih penting lagi adalah
mempersiapkan jasmani dan mental untuk turut bela negara.

MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


memiliki manfaat yaitu :

 Membentuk sikap disiplin;


 Membentuk jiwa kebersamaan;
 Membentuk fisik dan mental yang tangguh;
 Menanamkan rasa cinta tanah air;
 Melatih jiwa leadership;
 Membentuk iman dan taqwa;
 Berbakti pada orang tua,bangsa, agama;
 Melatih kecepatan, ketangkasan ketepatan dalam melaksanakan tugas;
 Menghilangkan sifat negatif; Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan
kepedulian antar sesama.

Demikianlah Bahan Pembelajaran Kesiapsiagaan Bela Negara ini disusun sebagai


pedoman bagi penyelenggara, tenaga pengajar, dan peserta dalam proses belajar
mengajar pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS. Semoga bermfaat dalam memberikan
penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan kepada seluruh CPNS agar mampu menjadi
abdi negara dan abdi masyarakat yang selalu mengupayakan pelaksanaan fungsi
utama ASN yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik dan untuk
senantiasa menjadi perekat dan permersatu bangsa dimanapun mereka bekerja.

Link Gdrive:
https://drive.google.com/drive/folders/1T95EcK7S63wtziiBte4LL7JZmhGxSXad

Anda mungkin juga menyukai