Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

NAMA : INDRIANY
NDH : 031
KELOMPOK : KELOMPOK IV ANGKATAN VIII
TANGGAL : 13 JUNI 2022
TUGAS : Membuat Ringkasan Materi 3 Modul Agenda I (Individu)

MODUL 1
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara


Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah
yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
- Terdapat 4 Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara
a. Pancasila
Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi
konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran
nilai yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
b. UUD 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945
oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada
masa itu Ir Soekarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang
beliau sebut Pancasila.
c. Bhinneka Tunggal Ika
Dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila, pengertiannya diperluas, menjadi tidak
terbatas dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan kepercayaan dan
keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat
(budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan nusantara raya.
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Adapun tujuan NKRI seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
meliputi:
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
- Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
a. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut Sang Merah Putih.
b. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut Bahasa Indonesia.
c. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut Garuda Pancasila.
d. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut Indonesia Raya.

2. Nilai-Nilai Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI. Nilai dasar
bela negara meliputi:
a) Cinta tanah air
b) Sadar berbangsa dan bernegara
c) Setia pada Pancasila
d) Rela berkorban untuk bangsa dan negara
e) Kemampuan awal bela negara

Makna Pentingnya Kesatuan dan Persatuan Bangsa


Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya. Tahap-tahap
pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
1. Perasaan senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan
MODUL 2
ANALISIS ISU KONTEMPORER

1. Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia. Mulai saat ini kita harus bergegas menentukan bentuk masa depan,
jika tidak maka orang (bangsa) lain yang akan menentukan masa depan (bangsa) kita.
Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih
dari pada itu, perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih
baik untuk memuliakan manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia).

2. Perubahan Lingkungan Strategis


Berdasarkan pandangan Urie Brofenbenner (Perron, N.C., 2017), ada 5 level lingkungan
strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai
bidang tugas masing-masing, yaitu:
a. Individu
b. Keluarga (Family)
c. Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/Culture)
d. Nasional (Society)
e. Dunia (Global)

3. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis


Dalam hal ini, terdapat 6 komponen, yaitu:
a. Modal Intelektual
b. Modal Emosional
c. Modal Sosial
d. Modal Ketabahan (Adversity)
e. Modal Etika/Moral
f. Modal Kesehatan (Kekuatan) Fisik/Jasmani
4. Isu-Isu Strategis Kontemporer
a. Korupsi: penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain.
b. Narkoba: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan.
c. Terorisme dan Radikalisme: merupakan hal yang menjadi musuh besar dunia karena
dapat menimbulkan kekacauan dan kehancuran bagi bangsa
d. Money Laundring: uang/harta kekayaan yang berasal dari hasil kejahatan, sehingga
diharapkan setelah pemutihan atau pencucian tersebut, uang/harta kekayaan tadi
tidak terdeteksi lagi sebagai uang hasil kejahatan
e. Proxy War: perang antar dua negara atau aktor non-negara yang terjadi karena
dorongan atau mewakili pihak lain yang tidak terlibat langsung di pertempuran
f. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Hoax)

5. Teknik-Teknik Analisis Isu


Terdapat 3 hal dalam teknis analisis isu, antara lain:
a. Teknik Tapisan Isu, yaitu dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria
Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.
b. Teknik Analisis Isu, yang terdiri dari Mind Mapping, Fishbone, dan SWOT (Strengths,
Weakness, Opportunities, Threats)
c. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis, yaitu perbandingan kinerja aktual dengan
kinerja potensial atau yang diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis
yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja
yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya yang sudah tercantum pada rencana
bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing fungsi perusahaan.
MODUL 3
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

1. Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.
Selanjutnya konsep bela negara menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari
kata bela yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat, menolong serta
melepaskan dari bahaya.

2. Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Latsar CPNS


Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS
untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak
dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata
tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata
upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di
Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

3. Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara


Adapun manfaat kesiapsiagaan bela negara yang dilakukan dengan baik adalah
sebagai berikut:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam
materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

4. Kemampuan Awal Bela Negara


Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan
rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan
memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur
dan terhormat. Dengan demikian, maka untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-
nilai dasar bela negara tersebut, kita harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan
jasmani maupun mental yang mumpuni, serta memiliki etika, etiket, moral dan nilai
kearifan lokal sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Materi yang dipaparkan di modul 1 cukup jelas dan mudah dipahami, namun ada baiknya jika
ditampilkan dengan lebih banyak gambar atau bagan agar lebih menarik untuk dibaca.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai