Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN GAWAT DARURAT 24 JAM

NO. DOKUMEN :
SOP NO. REVISI :
HALAMAN : 1/2

UPT.PUSKESMAS
BONTOTIRO
Agusman, SKM,M.Kes
19750816 1996031005

1. Pengertian Pelayanan Unit Gawat Darurat selama 24 jam adalah pelayanan


terutama terhadap penderita gawat darurat karena penyakit akut dan
kecelakaan yang dilaksanakan 24 terus menerus, juga pelayanan
terhadap penderita gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak
darurat diluar jam kerja.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan UGD
selama 24 jam.

3. Kebijakan

4. Referensi 1. Unit Gawat Darurat RS. melayani pasien 24 jam dengan dokter jaga
on site dan perawat jaga on site, dokter konsulen on call, dan fasilitas
penunjang 24 jam (Laboratorium, Ambulance, Instalasi Farmasi).
2. Pasien Unit Gawat Darurat dapat di rujuk ke Rumah Sakit lain apabila:
a. Keterbatasan Fasilitas
b. Permintaan pasien atau keluarga pasien sendiri
c. Ruang Rawat Inap penuh.
3. Dokter dan perawat melayani terutama penderita yang datang dalam
keadaan gawat darurat selama 24 jam dan pelayanan penderita gawat
tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat di luar
jam kerja.
4. Menangani pasien-pasien tidak gawat tidak darurat pada jam kerja
dikirim ke Poliklinik Rawat Jalan dan di luar jam kerja diperiksa di
Unit Gawat Darurat (UGD).
5. Jadwal Dinas untuk Dokter dan perawat jaga UGD dibagi menjadi tiga
shift :
a. Shift pagi : jam 07.00 s/d 14.00 WIB.
b. Shift siang : jam 14.00 s/d 21.00 WIB
c. Shift sore : jam 21.00 s/d 07.00 WIB
d. Untuk Kepala ruangan UGD : jam 07.00 – 14.00 WIB
e. Petugas jaga 24 jam lainnya : Dokter konsulen medik, petugas
Laboratorium, Ambulans, Administrasi dan cleaning service
tersedia.
5. Prosedur 1. Alat Tulis
2. Peralatan UGD
3. Data-data Pendukung
6. Langkah - 1. Menerima pasien di UGD
langkah 2. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan TTV
3. Memeriksa dengan cepat untuk menentukan derajat kegawatan.
4. Membedakan penderita menurut kegawatannya dengan memberi
kode warna :
a. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (
pasien dengan kondisi mengancam ), misalnya : luka tusuk
dada, sumbatan jalan nafas atau distress nafas,
hifotensi/shock, perdarahan pembuluh darah nadi besar, dll
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak
gawat dan gawat tidak darurat, misalnya luka sayat dangkal
, laserasi luas
c. Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat, misalnya : penderita common cold, gastritis, abses,
laserasi otot ringan
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal
dunia
5. Mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna merah,
kuning, hijau, hitam

Anda mungkin juga menyukai