Anda di halaman 1dari 9

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 14.04.

01
RUMAH SAKIT TK.IV 14.07.01 M.YASIN

PANDUAN
PROSES SKRINING PASIEN

RS DR.M.YASIN BONE
KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta


alam yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Panduan
Skrining Pasien ini dapat selesaikan dan dapat diterbitkan.

Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf
dalam melakukan skrining di Rumah Sakit Dr.M.Yasin Bone.

Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan


kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan
ini akan kami evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan
saran yang konstruktif untuk pengembangan panduan ini sangat kami
harapkan dari para pembaca.

Watampone, Mei 2018

Kepala Rumah Sakit Dr.M.Yasin

dr.Hariyadi AM, Sp. PD


Letkol Ckm NRP 11980010240270

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ii

A. DEFENISI .............................................................................................................. 1

B. RUANG LINGKUP ................................................................................................. 1

C. PRINSIP ................................................................................................................ 2

D. TATA LAKSANA .................................................................................................... 2

1. Triage .......................................................................................................... 2

2. Skrining Pasien di Pendaftaran ................................................................... 3

3. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik ............................................................ 4

4. Penerimaan Pasien Rawat Inap .................................................................. 5

E. DOKUMENTASI..................................................................................................... 5

ii
PANDUAN SKRINING PASIEN

A. Definisi.

1. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan dirumah sakit yang


memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian
dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage adalah pengelompkan korban yang berdasarkan atas berat
ringannya trauma/pemnyakit serta kecepatan penanganan/
pemindahannya.
3. Prioritas adalah penetuan mana yang harus didahulukan mengenai
penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang
timbul
4. Survey primer adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi
ang mengancam jiwa
5. Survey Sekunder adalah melengkapi survey primer dengan mencari
perubahan –perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin
parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan
mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawt
atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
7. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam keadaan gawat
tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah yang datang
tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya
luka sayat dangkal

B. Ruang Lingkup.

Skrining dilakukan pada area :


1. Diluar rumah sakit.
2. Pendaftaran
3. Poliklinik
4. IGD

Skrining dilakukan melalui:


1. Kriteria triage
2. Evaluasi visual atau pengamatan
3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik
4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing sebelumnya

1
C. Prinsip
1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar rumah
sakit
2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di Rumah Sakit TK.IV Dr.M.Yasin
Bone bila rumah sakit mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
pasien.

D. Tata Laksana

1. Triage
Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan
sehingga pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai
dengan tingkat kegawat daruratannya.
Triage dilakukan baik di luar rumah rumah sakit (pra hostpital)
maupun di dalam rumah sakit.Triage di Rumah Sakit Dr.M.Yasin Bone
menggunakan system labeling warna, pasien ditentukan apakah gawat
darurat, gawat tidak darurat, atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak
darurat.
Pasien yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya, sesuai
dengan tingkat kegawatannya. Adapun pemberian labeling warna sesuai
dengan tingkat kegawatannya, sebagai berikut :
a. Pasien gawat darurat diberi label warna merah
b. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi label
warna kuning
c. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi warna hijau
d. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi label warna hitam

Keputusan Triage.
a. Triage diluar rumah sakit.
Dari hasil triage yang dilakukan di luar rumah sakit (pra hospital),
didapatkan keputusan sebagai berikut :
1) Pasien dengan kategori triage merah merupakan prioritas
pertama segera ditransfer ke Rumah Sakit Tk.IV Dr.M.Yasin
Bone ( jika HCU ada yang kosong, jika tidak ada yang kosong
dapat langsung ditransfer ke rumah sakit lain yang tesedia
kamar ICU dengan terlebih dulu menghubungi rumah sakit
rujukan )
2) Pasien dengan kategori triage kuning merupakan prioritas
kedua untuk ditransfer ke Rumah Sakit Tk.IV Dr.M.Yasin Bone.
3) Pasien dengan kategori triage hijau merupakan prioritas ketiga
dan ditransfer ke puskesmas atau klinik terdekat menggunakan
alat transportasi umum atau ambulan puskesmas.
4) Pasien dengan kategori triage hitam merupakan prioritas
keempat dan ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kamar jenazah.
2
b. Triage didalam rumah sakit.
Dari hasil triage yang dilakukan di dalam rumah sakit, didapatkan
keputusan sebagai berikut :
1) Pasien dengan kategori triage merah segera ditransfer ke kamar
periksa IGD, yaitu ruang P1 (triage merah).
2) Pasien dengan kategori triage kuning ditransfer ke kamar periksa
IGD, yaitu ruang P2 (triage kuning).
3) Pasien dengan kategori triage hijau ditransfer ke ruang P3 (triage
hijau).
4) Pasien dengan kategori triage hitam ditransfer ke kamar jenazah.
5) Jika fasilitas dan sarana di Rumah Sakit Dr.M.Yasin Bone tidak
dapat memenuhi kebutuhan pelayanan pasien tersebut, maka
dirujuk ke rumah sakit rujukan dengan fasilitas dan sarana yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
tersebut.

2. Skrining pasien dipendaftaran.


a. Skrining kebutuhan pelayanan.
Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan untuk mengarahkan pasien
mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan.
b. Skrining priioritas pelayanan.
Proses skrining untuk pasien yang datang ke Instalasi Rawat Jalan
(poliklinik) dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan
oleh petugas rekam medis. Evaluasi visual atau pengamatan
merupakan salah satu kegiatan pemilahan pasien melalui visual atau
pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini membutuhkan
penanganan segera atau tidak (prioritas penanganan pasien).
Setelah dilakukan evaluasi visual atau pengamatan, dapat ditentukan
sebagai berikut
1) Kesadaran :
a) Sadar penuh
b) Tampak mengantuk gelisah bicara tidak jelas
c) Tidak sadar
2) Pemafasan :
a) Nafas normal
b) Tampak sesak
c) Tidak bemafas
3) Risiko jatuh
a) Risiko rendah
b) Risiko sedang
c) Risiko tinggi
4) Nyeri dada :
a) Tidak ada.
b) Ada (tingkat sedang)
c) Nyeri dada kiri tembus punggung
3
5) Skala nyeri :
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain Scale

0 2 4 6 8 10

0 — 1 = sangat bahagia karena tidak merasa n yeri sama sekali


2 — 3 = sedikit nyeri
4 — 5 = cukup nyeri
6 — 7 = lumayan nyeri
8 — 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
6) Batuk :
a) Tidak ada
b) Batuk > 2 minggu
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan
sebagai berikut:
a. Poliklinik sesuai antrian
b. Poliklinik disegerakan
c. IGD

3. Pemeriksaan Penunjang diagnostic.


Pemeriksaan diagnostic dilakukan bila pasien dipertimbangkan untuk
dirawat inap. Jenis pemeriksaan dapat di lihat pada table berikut.

TABEL PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK


SEBELUM RAWAT INAP
No Jenis Pasien Jenis Pemeriksaan Penunjang
1 Pasien dewasa a. Darah rutin
b. Gula darah sewaktu
c. Foto thorax (jika usia > 45 th atau
jika
ada indikasi)
d. EKG (jika usia > 45 th atau jika ada
indikasi)
2 Pasien anak a. Darah rutin
b. Foto thorax bila ada indikasi
4
No Jenis Pasien Jenis Pemeriksaan Penunjang
3 Pasien kebidanan a. Darah Rutin,
b. GDS
c. Golongan Darah,
d. HbsAg, PPT, APTT
e. Urin lengkap bila ada indikasi
4 Pasien Kritis a. ECG.
b. X foto thorak
c. Pemeriksaan lab
d. Darah lengkap
e. Kimia Darah
f. AGD

Pada kasus kasus yang sudah pasti rumah sakit tidak bisa
memberikan pelayanan maka pemeriksaan penunjang diagnostic dapat
tidak dilakukan.

4. Penerimaaan Pasien Rawat Inap :


Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis
yang memiliki Surat Ijin Praktek di Rumah Sakit Dr.M.Yasin Bone.
Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan
kelengkapan lembar kerja admission dari dokter spesialis atau dokter
umum dengan instruksi dari dokter spesialis, yaitu:
 Lembar admission (Surat Pengantar Rawat inap)
 Diagnosis saat datang

E. Dokumentasi
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik

Anda mungkin juga menyukai