Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN SKRINING

PASIEN DI RUMAH SAKIT


YASMIN BANYUWANGI

RUMAH SAKIT YASMIN


BANYUWANGI
JL. LETKOL ISTIQLAH NO. 80 – 84 BANYUWANGI TELP/FAX : (0333)424671 /
418219
Web : www.yasminhospital.com
Email :yasmin_hospital@yahoo.com

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
Memo Intern Panduan Skrining Pasien di IGD RSYB............................................ii
SK Panduan Skrining Pasien di IGD RSYB...........................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II DEFINISI...................................................................................................2
BAB III RUANG LINGKUP.................................................................................4
BAB IV TATA LAKSANA...................................................................................5
BAB V DOKUMENTASI......................................................................................8
BAB VI PENUTUP................................................................................................9

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Azrul (1997) yang dimaksud gawat darurat (emergency care)
adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita
dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving). Ada
beberapa hal yang membuat situasi di IGD menjadi khas, diantaranya adalah
pasien yang perlu penanganan cepat walaupun riwayat kesehatannya belum
jelas.Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut
dengan nama Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Skrining merupakan pengenalan dini secara pro-aktif untuk menemukan
adanya masalah atau faktor risiko. Sehingga skrining bisa dikatakan sebagai
usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum
jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang
dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat,
atau benar- benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan ataupun
gangguan kesehatan. Skrining pada pasien dapat dilaksanakan melalui kriteria
triage, anamnesis (wawancara riwayat penyakit), evaluasi visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik maupun psikologik, laboratorium klinik,
ataupun radiologi diagnostik. Kegiatan skrining sangat diperlukan untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
yang sesuai terhadap kasus-kasus kegawatdaruratan. Untuk itu diperlukan
langkah-langkah skrining pasien yang baik sehingga pelayanan kesehatan
untuk kasus-kasus gawat dan darurat dapat diselenggarakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
B. Tujuan
Skrining dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan
pasien. Kemudian disesuaikan antara kebutuhan pelayanan kesehatan pasien
dengan misi dan sumber daya di RS Yasmin Banyuwangi, sehingga
didapatkan keputusan untuk merawat pasien sebagai pasien rawat jalan,
merawat pasien sebagai pasien rawat inap, mengirim atau merujuk ke
pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai
kebutuhan pasien.

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB II
DEFINISI

Asuhan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang
terintegrasi dengan para profesional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat
pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya
adalah menyelaraskan kebutuhan pasien di bidang pelayanan kesehatan dengan
pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian
merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Hasilnya adalah meningkatkan
mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah
sakit.
Informasi penting yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar
tentang kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit, pemberian
pelayanan yang efisien kepada pasien, dan rujukan ke pelayanan lain baik di dalam
maupun keluar rumah sakit dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah.
Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung
pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya lewat skrining
pada kontak pertama.
Skrining merupakan proses memeriksa pasien pada kontak pertama baik
didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit. Skrining ini meliputi:
1. Pengumpulan informasi
Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
2. Analisis informasi
Informasi yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, dianalisis dan menghasilkan suatu diagnosis/problem/kondisi. Dengan
dihasilkannya suatu diagnosis/problem/kondisi maka dapat diidentifikasikan
kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien tersebut.
3. Menyusun rencana pelayanan/pengobatan.
Setelah teridentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien
maka disusunlah rencana pelayanan/pengobatan berdasarkan ketersediaan asuhan

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
dan layanan di RS Yasmin Banyuwangi.
Rencana pelayanan/pengobatan tersebut meliputi:
1. Pasien diterima sebagai pasien rawat jalan.
2. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap.
3. Pasien dipindahkan atau dirujuk.

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB III

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari skrining pasien di RS Yasmin yaitu meliputi skrining di


dalam atau diluar rumah sakit. Skrining di dalam rumah sakit dilakukan langsung oleh
petugas medis yang memeriksan atau kontak langsung dengan pasien. Sedangkan
skrining dari luar pasien dilakukan tanpa kontak langsung dengan pasien, dan dapat
dilakukan dengan komunikasi melalui telfon atau media elektronik lain untuk
mengumpulkan data skrining pasien.
Skrining yang dilakukan didalam RS Yasmin Banyuwangi dapat di lakukan di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) ataupun Unit Rawat Jalan yaitu poliklinik. Sedangkan
skrining yang dilakukan di luar RS Yasmin Banyuwangi dapat meliputi Tempat
kejadian/lokasi bencana/lokasi kecelakaan, balai pengobatan/Puskesmas/Rumah Sakit
yang merujuk ke RS Yasmin Banyuwangi.

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB IV
TATA LAKSANA

Proses skrining di RS Yasmin Banyuwangi dilaksanakan melalui kriteria triase,


evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
1. Proses skrining untuk pasien yang datang ke IGD dilaksanakan melalui kriteria
triage oleh petugas triage IGD.
Triage adalah kegiatan pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan
trauma atau penyakit untuk menentukan prioritas penanganan pasien tersebut
berdasarkan penilaian kondisi A (Airway\ B (Breathing), C (<Circulation), D
(Disability). Setelah dilakukan triage, maka dapat ditentukan sebagai berikut:
a. Pasien dengan kategori triage merah, ditransfer ke ruang periksa IGD yaitu
ruang P1 (triage merah).
b. Pasien dengan kategori triage kuning, ditransfer ke ruang periksa IGD yaitu
ruang P2 (triage kuning).
c. Pasien dengan kategori triage hijau, ditransfer ke ruang P3 (triage hijau).
d. Pasien dengan kategori triage hitam, ditransfer ke kamar jenazah.
e. Jika fasilitas dan sarana di RS YASMIN BANYUWANGI tidak dapat
memenuhi kebutuhan pelayanan pasien tersebut, maka dirujuk ke rumah sakit
rujukan.
2. Proses skrining untuk pasien yang datang ke Unit Rawat Jalan (poliklinik)
dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas rekam medis.
Evaluasi visual atau pengamatan merupakan salah satu kegiatan pemilahan pasien
melalui visual atau pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini
membutuhkan penanganan segera atau tidak (prioritas penanganan pasien).
Setelah dilakukan evaluasi visual atau pengamatan, maka dapat ditentukan sebagai
berikut :
a. Kesadaran
1) Sadar penuh
2) Tampak mengantuk/gelisah bicara tidak jelas

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
3) Tidak sadar
b. Pernafasan
1) Nafas normal
2) Tampak sesak
3) Tidak bernafas
c. Risiko jatuh:
1) Risiko rendah
2) Risiko sedang
3) Risiko tinggi
d. Nyeri dada:
1) Tidak ada
2) Ada (tingkat sedang)
3) Nyeri dada kiri tembus punggung
e. Skala nyeri
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain Scale

0-1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali


2-3 = sedikit nyeri
4-5 = cukup nyeri
6-7 = lumayan nyeri
8-9 = sangat nyeri
10 = Amat sangat nyeri (Tak tertahankan)

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
f. Batuk
1) Tidak ada
2) Batuk > 2 minggu
3. Proses skrining untuk pasien yang berada diluar lokasi RS Yasmin Banyuwangi
dilaksanakan melalui kriteria triage. Triage adalah kegiatan pemilahan pasien
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit untuk menentukan
prioritas penanganan pasien tersebut berdasarkan penilaian kondisi A (Airway\ B
(.Breathing), C (Circulation), D (.Disability). Berdasarkan hasil skrining tersebut
maka dapat diambil keputusan sebagai berikut:
a. Pasien dengan kategori triage merah merupakan prioritas pertama/segera
ditransfer ke RS Yasmin Banyuwangi.
b. Pasien dengan kategori triage kuning merupakan prioritas kedua untuk
ditransfer ke RS Yasmin Banyuwangi,
c. Pasien dengan kategori triage hijau merupakan prioritas ketiga dan ditransfer ke
puskesmas terdekat menggunakan alat transportasi umum atau ambulan
puskesmas.
d. Pasien dengan kategori triage hitam merupakan prioritas keempat dan
ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kamar jenazah.
e. Jika fasilitas dan sarana di RS Yasmin Banyuwangi tidak dapat memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan pasien tersebut, maka ditransfer ke rumah sakit
rujukan yang memiliki fasilitas dan sarana yang dibutuhkan pasien.

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB V
DOKUMENTASI

Skrining yang dilakukan di Instalasi Gawat darurat (IGD) maka


didokumentasikan di lembar catatan triage IGD, yang kemudian dimasukkan dalam
status rekam medis pasien.
Skrining yang dilakukan di Unit Rawat Jalan maka didokumentasikan di lembar
skrining rawat jalan, kemudian jika pasien rawat jalan maka disimpan oleh bagian
rekam medis, dan jika pasien dirawat inapkan maka dimasukkan dalam status rekam
medis pasien.

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB VI
PENUTUP

Demikian skrining pasien di Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi ini dibuat


sebagai membangun suatu kontinuitas pelayanan, yaitu menyelaraskan kebutuhan
asuhan pasien dengan pelayanan yang tersedia di Rumah Sakit, mengkoordinasikan
pelayanan, pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien.

Tempat : Banyuwangi
Tanggal : 01 Shafar 1444 H
Tepat Tanggal : 29 Agustus 2022 M

RS YASMIN BANYUWANGI

dr. Wahyu Irawan, MM


Direktur Utama

vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B

Anda mungkin juga menyukai