vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
Memo Intern Panduan Skrining Pasien di IGD RSYB............................................ii
SK Panduan Skrining Pasien di IGD RSYB...........................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II DEFINISI...................................................................................................2
BAB III RUANG LINGKUP.................................................................................4
BAB IV TATA LAKSANA...................................................................................5
BAB V DOKUMENTASI......................................................................................8
BAB VI PENUTUP................................................................................................9
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Azrul (1997) yang dimaksud gawat darurat (emergency care)
adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita
dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving). Ada
beberapa hal yang membuat situasi di IGD menjadi khas, diantaranya adalah
pasien yang perlu penanganan cepat walaupun riwayat kesehatannya belum
jelas.Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut
dengan nama Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Skrining merupakan pengenalan dini secara pro-aktif untuk menemukan
adanya masalah atau faktor risiko. Sehingga skrining bisa dikatakan sebagai
usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum
jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang
dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat,
atau benar- benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan ataupun
gangguan kesehatan. Skrining pada pasien dapat dilaksanakan melalui kriteria
triage, anamnesis (wawancara riwayat penyakit), evaluasi visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik maupun psikologik, laboratorium klinik,
ataupun radiologi diagnostik. Kegiatan skrining sangat diperlukan untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
yang sesuai terhadap kasus-kasus kegawatdaruratan. Untuk itu diperlukan
langkah-langkah skrining pasien yang baik sehingga pelayanan kesehatan
untuk kasus-kasus gawat dan darurat dapat diselenggarakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
B. Tujuan
Skrining dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan
pasien. Kemudian disesuaikan antara kebutuhan pelayanan kesehatan pasien
dengan misi dan sumber daya di RS Yasmin Banyuwangi, sehingga
didapatkan keputusan untuk merawat pasien sebagai pasien rawat jalan,
merawat pasien sebagai pasien rawat inap, mengirim atau merujuk ke
pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai
kebutuhan pasien.
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB II
DEFINISI
Asuhan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang
terintegrasi dengan para profesional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat
pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya
adalah menyelaraskan kebutuhan pasien di bidang pelayanan kesehatan dengan
pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian
merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Hasilnya adalah meningkatkan
mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah
sakit.
Informasi penting yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar
tentang kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit, pemberian
pelayanan yang efisien kepada pasien, dan rujukan ke pelayanan lain baik di dalam
maupun keluar rumah sakit dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah.
Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung
pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya lewat skrining
pada kontak pertama.
Skrining merupakan proses memeriksa pasien pada kontak pertama baik
didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit. Skrining ini meliputi:
1. Pengumpulan informasi
Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
2. Analisis informasi
Informasi yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, dianalisis dan menghasilkan suatu diagnosis/problem/kondisi. Dengan
dihasilkannya suatu diagnosis/problem/kondisi maka dapat diidentifikasikan
kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien tersebut.
3. Menyusun rencana pelayanan/pengobatan.
Setelah teridentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien
maka disusunlah rencana pelayanan/pengobatan berdasarkan ketersediaan asuhan
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
dan layanan di RS Yasmin Banyuwangi.
Rencana pelayanan/pengobatan tersebut meliputi:
1. Pasien diterima sebagai pasien rawat jalan.
2. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap.
3. Pasien dipindahkan atau dirujuk.
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB III
RUANG LINGKUP
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB IV
TATA LAKSANA
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
3) Tidak sadar
b. Pernafasan
1) Nafas normal
2) Tampak sesak
3) Tidak bernafas
c. Risiko jatuh:
1) Risiko rendah
2) Risiko sedang
3) Risiko tinggi
d. Nyeri dada:
1) Tidak ada
2) Ada (tingkat sedang)
3) Nyeri dada kiri tembus punggung
e. Skala nyeri
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain Scale
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
f. Batuk
1) Tidak ada
2) Batuk > 2 minggu
3. Proses skrining untuk pasien yang berada diluar lokasi RS Yasmin Banyuwangi
dilaksanakan melalui kriteria triage. Triage adalah kegiatan pemilahan pasien
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit untuk menentukan
prioritas penanganan pasien tersebut berdasarkan penilaian kondisi A (Airway\ B
(.Breathing), C (Circulation), D (.Disability). Berdasarkan hasil skrining tersebut
maka dapat diambil keputusan sebagai berikut:
a. Pasien dengan kategori triage merah merupakan prioritas pertama/segera
ditransfer ke RS Yasmin Banyuwangi.
b. Pasien dengan kategori triage kuning merupakan prioritas kedua untuk
ditransfer ke RS Yasmin Banyuwangi,
c. Pasien dengan kategori triage hijau merupakan prioritas ketiga dan ditransfer ke
puskesmas terdekat menggunakan alat transportasi umum atau ambulan
puskesmas.
d. Pasien dengan kategori triage hitam merupakan prioritas keempat dan
ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kamar jenazah.
e. Jika fasilitas dan sarana di RS Yasmin Banyuwangi tidak dapat memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan pasien tersebut, maka ditransfer ke rumah sakit
rujukan yang memiliki fasilitas dan sarana yang dibutuhkan pasien.
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB V
DOKUMENTASI
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B
BAB VI
PENUTUP
Tempat : Banyuwangi
Tanggal : 01 Shafar 1444 H
Tepat Tanggal : 29 Agustus 2022 M
RS YASMIN BANYUWANGI
vi | P a n d u a n S k r i n i n g P a s i e n d i I G D R S Y B