A. Triase
Triase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan tingkat
kegawatan dan waktu maksimal yang dibutuhkan untuk
melakukan tindakan pertolongan untuk mencapai hasil yang
maksimal pula. Triase di unit emergensi RS HIDAYAH
berdasarkan Australasia Triage Scale (ATS) .
D. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan
perkusi, termasuk juga pemeriksaan psikologik.
F. Proses Skrining
1. Proses skrining terdiri dari dua tahap :
1) Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok atau individu dianggap
mempunyai risiko tinggi menderita penyakit dan bila hasil tes negatif
maka dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit.
2) Bila hasil positif maka dilakukan pemeriksaan diagnostik, dan bila
hasilnya positif akan dilakukan pengobatan.
2. Pemeriksaan yang biasa digunakan Skrining dapat berupa pengamatan
visual, pemeriksaan laboratorium atau radiologi.
Pemeriksaan tersebut harus dapat dilakukan :
1) Dengan cepat dapat memilah sasaran untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2) Tidak mahal.
3) Mudah dilakukan oleh petugas kesehatan.
4) Tidak membahayakan yang diperiksa maupun yang memeriksa.
3. Prinsip deteksi dini adalah :
1) Suatu kondisi yang menjadi problem kesehatan yang penting.
2) Bila terdeteksi dapat dilanjutkan dengan pengobatan yang dapat
dilakukan.
3) Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan harus tersedia.
4) Didasari pengetahuan untuk dapat deteksi dini.
5) Harus ada pemeriksaan dan tes yang cocok.
6) Tes yang dilakukan harus dapat diterima masyarakat.
7) Riwayat penyakit harus secara rinci diketahui.
8) Harus ada kebijakan yang disetujui terhadap siapa yang akan merawat
pasien.
Indikasi
Pasien dari pelayanan kesehatan/ ambulance lain yang langsung datang ke IGD
Kontraindikasi
1. Pasien datang sendiri
2. Pasien datang ke IGD dengan ambulance dan pemberitahuan sebelumnya
Prosedur :
1. Saat ambulance datang, pasien diturunkan dan ditanyakan kepada petugas
yang mengantar pasien tentang maksud dan tujuannya datang ke RS
Hidayah.
2. Perawat menanyakan kepada petugas yang mengantar pasien tentang
kondisi dan riwayat penyakit pasien.
3. Perawat/ dokter memeriksa kondisi pasien untuk memastikan bahwa
pasien dalam kondisi stabil.
4. Jika diperlukan pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut pasien
diturunkan dari ambulance.
5. Jika dari hasil pengkajian/ pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien dapat
dirawat di RS Hidayah maka pasien dilayani sesuai prosedur penerimaan
pasien di emergency/ IGD.
6. Jika dari hasil pengkajian/ pemeriksaan menunjukkan bahwa fasilitas di
RS Hidayah tidak tersedia untuk merawat pasien :
Perawat/ dokter menginformasikan hal tersebut kepada petugas
kesehatan, yang membawa pasien dan keluarga pasien.
Perawat menginformasikan rumah sakit yang mempunyai fasilitas
untuk merawat pasien kepada pasien dan keluarganya serta meminta
keluarga untuk memilihnya.
Perawat menghubungi RS sesuai pilihan pasien dan keluarga pasien
untuk memastikan adanya tempat untuk pasien.
Perawat mengantar pasien kembali ke ambulance.
7. Pasien diantar ke RS tujuan oleh ambulance yang mengantarkan pasien ke
RS Hidayah.
4. Laboratorium Darah
1) Hb 10 g/dl atau kurang dengan perdarahan aktif, atau Hb turun 3 g/dl dari
Hb awal
2) Hb kurang dari 9 g/dl atau lebih 2g/dl dengan tanda tanda kekurangan
cairan
3) Lekosit kurang dari 3000 atau lebih dari 16000 dengan simptomatik
4) Hematokrit kurang dari 24 persen atau lebih dari 55 persen
5. Lain – lain :
1) Rawat inap untuk prosedur operasi yang memerlukan rawat inap.
2) Rawat inap untuk prosedur operasi One Day Care ( ODC ) dan pasien
memiliki gagal jantung grade III atau grade IV, atau status fisik tidak
stabil.
3) Kelainan congenital yang akan dilakukan tindakan bedah dan memerlukan
rawat inap
4) Keganasan pro dilakukan tindakan terapi yang memerlukan rawat inap
6. Kardiovaskular
1) Elektrokardiografi
(1) EKG menegakkan atau kemungkinan Infark Miokard Akut atau
Iskemia Miokarda Akut
(2) Fibrilasi kurang dari 24 jam atau kontrol frekuensi jantung buruk
(3) Flutter kurang dari 24 jam atau kontrol frekuensi jantung buruk
(4) Bradikardia ( kurang dari 50 kali permenit atau kurang dari 45 kali
permenit pada pasien dengan beta bloker )
(5) Takikardia ( lebih dari 120 kali permenit )
(6) Dysrythmia dengan lebih dari 120 kali permenit
(7) Onset baru irama jungsional , berapapun frekuensinya
10. Mata
1) Temuan Fisik
(1) Kehilangan akut lapangan pandang
(2) Pendataran bilik mata anterior
(3) Glaukoma sudut sempit akut dengan catatan riwayat kegagalan terapi
rawat jalam
(4) Penetrasi atau laserasi bola mata
(5) Ulkus kornea berat dengan catatan riwayat kegagalan terapi rawat
jalan
(6) Endophtalmitis
(7) Nyeri okular berat
(8) Ablasio Retinal atau ancaman ablasio
(9) Adanya benda asing intraocular atau intraorbita
(10)Gonorrheal conjunctivitis
(11) Fracture orbita
12. Gastrointestinal/Abdomen
1) Laboratorium darah
(1) Serum bilirubin lebih dari 2,5 mg/dL ( kecuali abnormal dalam waktu
lama atau kronis)
(2) Serum amylase diatas nilai normal
2) Radiologi
(1) Studi Imaging curiga massa, obstruksi, perforasi, abscess, atau proses
akut lainnya
(2) Kegagalan passage bahan kontras
3) Temuan Fisik
(1) Darah dalam muntahan atau aspirat lambung
(2) Darah dalam peritoneal lavage atau aspiration
(3) Teraba massa abdomen yang tidak dapat dijelaskan
(4) Kekakuan dinding abdomen
(5) Rebound tenderness
(6) Disfagia akut atau subakut yang progresif
(7) Perdarahan gastrointestinal bagian bawah dengan Hematocrit (Hct)
< 30% atau penurunan tekanan darah sistolik 10 mmHg dari
biasanya
(8) Onset akut (dalam 24 jam) encephalopathy atau perubahan status
mental
(9) Hernia incarcerata
(10) Ileus
(11) Curiga ruptur organ
(12) Obstruksi Esophagus
(13) Asterixis (liver flap)
4) Laboratorium
(1) Total bilirubin > 15 mg/dL pada bayi (indirek atau total) pada bayi
( indirek atau total )
(2) Hipoglikemia gula darah < 40 mg/dL
(3) pH darah < 7,30 dengan PaCO2 < 40 mmHg (48 jam pertama
kehidupan)
(4) pH darah < 7,35 dengan PaCO2 > 45 mmHg ( umur lebih dari 48 jam )
(5) PaO2 < 70 mmHg pada udara kamar
(6) CO2 > 45 mmHg pada udara kamar
(7) Trombositopenia < 100.000/mm3 atau jumlah trombosit > 100.000
dengan perdarahan aktif
*Bayi didefinisikan sebagai awal saat lahir dan berlagsung sampai 28 hari
setelah kelahiran
16. Psychiatric
17. Onkologi
1) Laboratorium Darah
3. Tatalaksana Khusus
1) Setelah proses skrining dapat dilakukan suatu pemindahan / rujuk ( sesuai
SPO transfer pasien dari unit ke RS lain )
2) Pemindahan atau Rujuk dapat dilakukan sebelum hasil pemeriksaan
penunjang tersedia.
3) Proses ini berdasarkan permintaan pasien karena keterbatasan biaya atau
karena jaminan asuransi, dan keterbatasan fasilitas rumah sakit
BAB IV
DOKUMENTASI