Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga panduan penerimaan langsung pasien di UGD ke Rawat Inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Dabo ini selesai dengan baik.
Buku panduan penerimaan langsung pasien di UGD ke Rawat Inap ini diharapkan
dapat menjadi pegangan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Dabo khususnya tenaga
medis guna mendukung tercapainya pelayanan yang profesional terhadap pesien di
Rumah Sakit Umum Daerah Dabo.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu sehingga penyusunan panduan ini dapat selesai dengan baik. Kritik dan
saran yang membangun serta bermanfaat selalu kami terima guna tercapainya
perbaikan kearah yang lebih baik dimasa yang akan datang
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..
BAB II DEFINISI…………………………………………………………………………
BAB III RUANG LINGKUP……………………………………………………………...
BAB IV TATA LAKSANA………………………………………………………………..
BAB V DOKUMENTASI……………………………………………………………….
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
DEFENISI
Pasien Gawat Darurat adalah seseorang atau banyak orang yang mengalami
suatu keadaan yang mengancam jiwanya yang memerlukan pertolongan secara cepat,
tepat dan cermat yang mana bila tidak ditolong maka seseorang atau banyak orang
tersebut dapat mati atau mengalami kecacatan.
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam unit gawat darurat berdasarkan Proiritas
Perawatannya, yaitu:
Hal diatas dapat berguna untuk melakukan penerimaan pasien di ruang UGD
agar pelayanan dapat diberikan sesuai TRIAGE. Sehingga dapat
memaksimalkan pelayanan kegawatdaruratan pasien yang masuk di UGD.
Kategori warna pada triage :
a. MERAH : untuk mengarahkan pasien dengan kegawatan yang mengancam
nyawa
Korban yang membutuhkan stabilisasi, misalnya :
Syok oleh berbagai kausa
Gangguan pernafasan
Trauma kepala dengan pupil anisokor
Perdarahan eksternal massif
Gangguan jantung yang mengacam
Luka bakar >50% atau luka bakar di daerah terbakar
Semua pasien tersebut diatas disalurkan ke ruang resusitasi.
Setelah dilakukan Triage kepada pasien dan dilakukan penanganan terhadap masalah
kesehatan pasien baru bisa ditentukan pasien tersebut bisa rawat jalan atau rawat inap
di RSUD Dabo.
BAB III
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup untuk penerimaan pasien gawat darurat ke rawat inap mencakup
1. Pasien dengan kasus true emergency Yaitu pasien yang tiba-tiba berada
dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya
2. Pasien dengan kasus false emergency Yaitu pasien dengan:
a. Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
b. Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
c. Keadaan tidak gawat dan tidak darurat
BAB IV
TATA LAKSANA
Proses penerimaan pasien gawat darurat di UGD Rsud Dabo dapat dilakukan
diantaranya :
1. Pasien baru masuk di UGD diterima oleh perawat jaga dan keluarga mengurus
administrasi, jika pasien datang sendiri didaftarkan oleh perawat dan Bagian
Pendaftaran datang sendiri untuk kelengkapan administrasi
2. Untuk pasien lama, ditanyakan apakah pasien sudah pernah berobat atau tidak,
jika sudah pinjam kartu berobat untuk mencari nomor RM dan konfirmasi ke
Bagian pendaftaran
3. Pengelompokan pasien menurut TRIAGE oleh perawat dan dokter jaga UGD
4. Sebelum pasien tidur di bed UGD, perawat memastikan roda bed dalam keadaan
terkunci baru pasien dipersilakan tidur di bed dilanjutkan perawat dan dokter
melakukan anamesa singkat dan memeriksa tanda-tanda vital kemudian
dilaporkan ke dokter jaga
5. Perawat memasang gelang Identitas pasien sesuai Nama. Tanggal Lahir dan
Nomor Rekam Medis.
6. Hasil pemeriksaan dari dokter dan perawat ditulis di lembar penilaian awal medis
dan keperawatan UGD serta status pasien yang dibawa oleh RM.
7. Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu meminta
persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien. Jika disetujui,
perawat mengambil lembar pemberian informasi persetujuan/penolakan tindakan
kedokteran, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien.
8. Jika ada dilakukan Rontgen pasien atau dirawat oleh 2 dokter spesialis, dokter
terlebih meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan
pasien. Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian inbagian
pendaftaranrmasi perkembangan pasien, kemudian meminta tanda tangan
dokter dan pasien. Kemudian perawat mengisi lembar permintaan pemeriksaan
rontgen untuk diserahkan nanti kepada petugas radiologi.
9. Jika dilakukan pengecekan laboratorium, dokter mengisi lembar blanko labor.
10. Perawat menghubungi petugas labor untuk pemeriksaan labor.
11. Petugas labor mengambil sample pasien yang akan dilakukan pemeriksaan
12. Hasil laboratorium nanti akan dibawa oleh petugas laboratorium ke UGD.
13. Perawat akan menulis atau mencentang semua tindakan yang dilakukan di UGD
di lembar tindakan
14. Setelah semua pemeriksaan selesai dan mendapatkan hasil, dokter UGD
melaporkan ke dokter spesialis
15. Setelah ada balasan dari dokter spesialis dan ditentukan terapi, perawat
melakukan tindakan pelayanan sesuai instruksi dokter
16. Jika semua tindakan sudah dilakukan, hasil tindakan tersebut di observasi sesuai
instruksi dengan maksimal 1x 24 jam atau boleh di pindahkan
17. Perawat UGD menghubungi perawat diruang rawat inap untuk peroses transfer
pasien
18. Setelah sampai keruang yang dituju perawat ruangan menyambut dengan
mengantarkan pasien keruangan bersama perawat UGD
19. Setelah itu perawat UGD dan perawat ruangan melakukan serah terima dengan
lengkap kemudian perawat UGD meninggalkan ruang rawat inap
20. Perawatan pasien sepenuhnya diambil alih oleh perawat ruangan
BAB V
DOKUMENTASI
1. Berkas Rekam Medis
2. Gelang Identitas Pasien
BAB VI
PENUTUP