Disusun oleh :
ASEP ADI WIJAYA
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU – LAMPUNG
2018
1
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif : -
b. Data Obyektif : klien masuk ke rumah sakit pukul 02.00 dengan diagnosa
Stroke non-haemorhagic, Tek. Darah: 170/100 mmHg, N:90x/mt, R:20x/mt
2. Diagnosa keperawatan : -
3. Tinjauan khusus :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 15 menit klien mengerti tentang proses
penyakit, dengan kriteria :
a. Bina hubungan saling percaya
b. Gali masalah klien dengan cara menanyakan apakah klien mengetahui proses
penyakitnya
c. Berikan pendidikan kesehatan tentang proses penyakit
2
Kemudian bagaimana hasil diagnosa dokter di UGD pak?
bapak tahu tentang penyakit ini?
Baik pak...saya akan menjelaskan tentang penyakit stroke ini pak...
Stroke adalah gangguan suplay darah normal ke otak yang terjadi dengan tiba-tiba, salah satu
penyebabnya adalah hipertensi pak, faktor resikonya adalah merokok, kegemukan,
penyalahgunaan zat, stress, peningkatan serum kolesterol,lipoprotein,trigliserida. Bapak ada
hipertensi, ada berapa tek. Darahnya pak?
Penyakit bapak masih bisa disembuhkan yang terpenting adalah bapak harus memeriksakan
kesehatan bapak dan melakukan rehabilitasi secara teratur untuk memulihkan kembali fungsi
tubuh bapak, lakukan semuanya dengan teratur
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
bagaimana perasaan bapak setelah bapak menceritakan keluhan bapak dan setelah
saya
menjelaskan tentang penyakit stroke ini
b. Evaluasi Objektif
sekarang coba bapak ulangi kembali bagaimana penyakit stroke ini bisa terjadi....
bagus pak, tampaknya bapak sudah mengerti...
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah pak karena waktu kita sudah habis, dan bapak tampaknya sudah mengerti
nanti
Bapak bisa mempraktekkan bagaimana cara hidup yang sehat...
d. Kontrak yang akan datang
besok siang kita bisa diskusikan kembali bagaimana perkembangan kesehatan bapak
dan merencanakan untuk rehabilitasi penyakit bapak...bagaimana bapak bersedia...?
kita bertemu lagi besok siang ya pak jam 01.00
e. Antisipasi Masalah
baiklah Pak silahkan bapak istirahat terlebih dahulu, bila ada masalah tentang
kesehatan
bapak silahkan bapak menghubungi perawat jaga di ruangan ini, semoga cepat
sembuh
pak...sampai bertemu besok siang.
3
2. Pasien disambut oleh dokter, perawat, dan petugas ICU, pasien
dipindahkan dari brankar ke tempat tidur ICU oleh perawat
pelaksana dan petugas pekarya, dan dibantu juga oleh keluarga
pasien bila diperlukan dengan memperhatikan prosedur pasien
safety.
10. Dokter jaga bekerja sama dengan perawat jaga ICU untuk
memberikan theraphy yang akan diberikan seperti obat-obatan,
nutrisi dan cairan.
4
tentang pelayanan instalasi rawat intensif RS……….
Kriteria masuk :
PROSEDUR a. Pasien Prioritas 1 (satu)
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti : dukungan /
bantuan ventilasi dan alat bantu suportif organ / sistem yang lain,
infus obat-obat vasoaktif kontinyu, obat anti aritmus kontinyu,
pengobatan kontinyu tertitrasi, dan lain-lainnya.
d. Pengecualian
Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan kepala
ICU, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien bisa
dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien-pasien golongan ini
swaktu-waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU, agar fasilitas ICU
yang terbatas dapat digunakan untuk pasien prioritas 1,2,3.
Pasien yang tergolong demikian antara lain :
1) Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak
terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi
“perawatan yang aman” saja.
2) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
3) Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak.
Pasien-pasien ini dimasukan ke ICU untuk menunjang
fungsi organ hanya untuk kepentingan donor organ.
ICU (Intensive care unit) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang
ditujukan untuk observasi perawatan dan terapi. Pasien-pasien yang
PENGERTIAN menderita penyakit, cidera atau penyulit-penyulit yang mengancam
nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia.
Sebagai acuan perlengkapan langkah-langkah untuk mengirim pasien
TUJUAN
masuk ICU.
5
terapi titrasi.
c. Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan
kontinyu dan tindakan segera untuk mencegah timbulnya
dekompensasi fisiologis.
Pasien yang keluar dari ICU adalah pasien yang tidak memerlukan
pelayanan pemantauan yang canggih dan terapi yang intensif
PENGERTIAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan pasien
TUJUAN
yang boleh keluar dari ICU
6
berarti bagi pasien. Apalagi pada waktu itu pasien tidak
menggunakan alat bantu mekanis khusus (seperti ventilasi
mekanis).
Pasien yang keluar dari ICU adalah pasien yang tidak memerlukan
pelayanan pemantauan yang canggih dan terapi yang intensif.
PENGERTIAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengirim pasien
TUJUAN
pindah keluar dari ICU
KEBIJAKAN
1. Prioritas pasien dipindahkan dari ICU, berdasarkan pertimbangan
PROSEDUR medis oleh kepala ICU atau tim yang merawat pasien.