Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN

SEHAT JIWA PADA REMAJA

Disusun oleh :
SITI SOLICHAH
P1337420920064

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2021
Strategi Pelaksanaan

Keluarga dengan anak Remaja

1. Proses Keperawatan

a. Identitas Kepala Keluarga: Bp. X

b. Kondisi Keluarga: Keluarga mempunyai anak remaja yang memiliki kelompok

sebaya dan sering nongkrong untuk menghabiskan waktu. Dalam keluarga

memiliki kebiasaan merokok.

c. Masalah Keperawatan: kesiapan peningkatan perkembangan usia remaja

d. Tujuan Khusus:

1. Keluarga mampu membina hubungan saling percaya

2. Keluarga mampu mengenal dan mengekspresikan perasaannya

3. Keluarga mampu menerima anggota keluarga (remaja)

e. Tindakan Keperawatan:

• Salam terapeutik

• Perkenalkan diri

• Tanyakan nama klien

• Jelaskan tujuan interaksi

• Perhatikan dengan penuh empati

• Pertahankan lingkungan yang kondusif

• Lakukan kontrak dengan jelas pada tiap pertemuan

• Pertahankan prinsip-prinsip dalam komunikasi terapeutik

• Lakukan terapi keluarga dengan tehnik triangle untuk sesi I dan II


2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Orientasi

a. “Assalamualikum, bagaimana perasaan ibu pagi ini, lagi santai ya bu, oh ya

kemarin kita sudah ketemu ya bu.”

b. ”Kemarin kita sudah berkenalan kan, saya suster ....mahasiswa Ners Poltekkes

Kemenkes Semarang, saya berada di sini selama 3 hari kedepan.

c. “Bagaimana bu kalau pagi ini kita bercakap-cakap ..., kira-kira mau berapa lama

ya bu cakap-cakapnya…?”

d. “Apa ibu mempunyai anak yang masih sekolah di SMP atau SMA?”

e. “Kalau begitu, kita bercakap-cakap tentang kegiatan yang biasa dilakukan oleh

anak ibu setelah pulang dari sekolah, supaya saya dapat melakukan penyuluhan

tentang kesehatan mental pada anak remaja seusia anak ibu saat ini.”

f. Ibu mau berapa lama bercakap-cakapnya, bagaimana kalau 45 menit. Mau dimana

tempatnya biar santai bu, bagaimana kalau di ruangan ini saja bu?”

Kerja

a. “ Tadi juga kita sudah sepakat kalau percakapan kita selama 45 menit.”

b. “Pagi ini kita kan mau bercakap-cakap tentang kegiatan yang biasanya dikerjakan

oleh anak ibu setelah pulang dari sekolah.”

c. “Nah, sekarang ibu bisa bercerita ke saya, silahkan bu.”

d. “Atau ibu mempunyai keluhan tentang perilaku atau tingkah laku anak ibu saat

ini.”

e. “Misalnya anak ibu senang jalan-jalan dan punya teman-teman geng atau ada

tingkah laku anak ibu yang dianggap kurang sopan?”

f. “Menurut ibu, kira-kira anak remaja yang sehat mental itu gimana ya bu?”
g. “Anak remaja yang sehat mental itu bu, tentunya memiliki kebiasaan yang juga

sehat, salah satunya bebas dari pengaruh narkoba atau minuman keras.”

h. Mempertahankan kontak mata, menunjukkan sikap empati, memperhatikan

anggota keluarga serta responnya secara verbal dan non verbal, agak

mencondongkan badan ke depan, sikap terbuka, menunjukkan kejujuran antara

verbal dan non verbal.

Terminasi

a. Evalusi Respon Klien terhadap tindakan keperawatan

• “Bagaimana bu, setelah kita ngobrol apa ibu merasa masih ada yang ibu

khawatirkan dengan anak ibu.”

• “Pagi ini ibu sudah bisa menyebutkan ciri-ciri anak remaja yang sehat

mental dan mengungkapkan permasalahannya kepada saya.”

• “Bagus bu, nanti ibu bisa membantu anak ibu untuk dapat menghindari hal-

hal yang tidak sehat bagi perilaku anak remaja. ”

b. “Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau nanti, ibu mengingat apa yang sudah saya

sampaikan kepada ibu tadi, dan coba nanti sampaikan juga dengan anak ibu.

c. Kontrak yang akan datang

“Nah, bu, nda’ terasa kita ngobrol sudah 45 menit lho.” Apa masih ada yang mau

disampaikan.”Baiklah kalau tidak ada, saya permisi dulu ya bu.” Besok kita

ketemu lagi jam 09.00 untuk melanjutkan percakapan mengenai cara-cara yang

bisa dilakukan orang tua bila terjadi suatu masalah pada anak remaja.”

Wassalamualaikum ....

Anda mungkin juga menyukai