Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN SP-1 KELUARGA : MENJELASKAN PERILAKU

BAYI YANG NORMAL DAN MENYIMPANG SERTA CARA MENSTIMULASINYA

A. Kondisi Pasien

B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan perkembangan infant
C. Tujuan
1. Keluarga dapat menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
normal dan menyimpang
2. Keluarga dapat menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
3. Keluarga dapat mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan anaknya
4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan
anaknya
D. Tindakan Keperawatan
Tugas perkembangan yang normal : rasa percaya
Tindakan keperawatan :
1. Jelaskan pengertian perkembangan psikososial, karakteristik perilaku bayi
yang normal dan menyimpang
2. Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu/ keluarga
 Panggil bayi sesuai nama
 Berespon secara konsisten terhadap kebutuhan bayi
 Susui segera saat bayi nangis
 Ganti popok/ celana jika basah/ kotor
 Lindungi dari bahaya jatuh
 Kurangi stres bayi dengan cara merawat bayi dengan penuh
kasih sayang, memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan
sepenuh hati
 Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
 Ajak bayi bermain
 Ajak bayi bicara saat merawatnya
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat jika terdapat masalah
kesehata (sakit)
3. Demonstrasikan cara memupuk rasa percaya bayi
Jika ibu akan pergi, jelaskan dan katakan akan kembali. Pada saat kembali,
jelaskan bahwa ibu menepati janji
4. Rencanakan tindakan untuk memupuk rasa percaya bayi
Tugas penyimpangan pengembangan : rasa tidak percaya
Tindakan keperawatan :
1. Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi
2. Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya dengan bayi
 Penuhi kebutuhan dasar : makan, minum, kebersihan, BAB/BAK,
istirahat/ tidur, bermain.
 Penuhi rasa aman dan nyaman : lindungi bayi dari rasa sakit atau
panas, cedera (jatuh), tidak membiarkan sendirian, berikan kasih sayang
3. Segera bawa ke pelayanan kesehatan saat bayi sakit

E. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
“selamat pagi Ibu. Saya perawat Riri dari puskesmas Pauh. Saya merupakan
mahasiswa praktek profesi ners dari fkep Unand. Nama Ibu siapa? Biasa dipanggil
apa? Bagaimana kondisi bayi Ibu? Siapa namanya? Bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang perkembangan bayi Ibu? Berapa lama Ibu punya waktu? Bagaimana
kalau 30 menit? Dimana kita akan bicara? Di ruangan ini saja? Baiklah bu.”
2. Kerja
“Apakah menurut Ibu merawat bayi itu penting? Mengapa? Betul sekali. Selain itu
dengan merawat bayi secara baik dan benar, bayi akan merasa nyaman dan nyaman
sehingga memupuk rasa percaya bayi terhadap lingkungan, karena jika tidak bayi
akan mengalami rasa tidak percaya dan akan menghambat perkembangan seterusnya.
“Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya, artinya bayi harus
dapat memercayai orang sekitar, khususnya itu karena pada usia ini bayi sangat
bergantung pada orang lain. Beberapa perilaku yang menandakan bayi mempunyai
rasa percaya adalah bayi bereaksi senang ketika ibunya datang, memperhatikan/
memandang wajah orang yang mengajak bicara dan mencari suara orang yang
memanggil namanya, bayi tidak langsung menangis saat bertemu orang asing, atau
bayi akan menangis saat lapar, haus, sakit dan gerah. Apakah bayi Ibu berperilaku
seperti ini? Kalau begitu Ibu merawatnya dengan baik. Supaya perkembangan bayi
lebih baik lagi, Ibu harus selalu memenuhi kebutuhannya, seperti makan, minum,
tidur, kebersihan, tidak nyeri, tidak kepanasan, merasa dicintai dan disayangi oleh
ibunya. Ibu juga harus mengajaknya berbicara dan jangan memperhatikan hal lain saat
menyusui atau merawatnya karena dapat menyebabkan bayi merasa tidak
diperhatikan. “
“Apakah ibu memperhatikan bagaimana perilaku bayi setelah makan atau disusui? Itu
mennadakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus sampai
berusia 1,5 tahun, bayi akan mempunyai rasa percaya pada lingkungan. Rasa percaya
ini akan membuat bayi jadi mudah bergaul dengan orang lain setelah besar nanti.
Sebaliknya jika kebutuhan tadi tidak terpenuhi, bayi akan mudah rewel, sulit berpisah
dengan ibunya, dan menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atau sulit berhenti
menghisap jempol/ empeng. Jika hal itu terjadi ibu harus membuat bayi percaya lagi
dengan cara memenuhi semua kebutuhan dasar bayi, menjaga agar bayi merasa
nyaman, diperhatikan, dicintai, dan disayang oleh orang sekitar. Menurut ibu, bayi Ibu
termasuk yang mana? Bagus sekali, Ibu sudah dapat membuat bayi percaya.”
Mari kita coba lakukan ke anak ibu. Coba panggil namanya. Bagus, lihat bu, mukanya
gembira saat ibu panggil dan ibu gendong. Coba saya gendong. Mari dek sama ibu. :
(sambil mengulurkan tangan), “Lihat bu, dia lihat dulu muka saya dan tidak mau saya
gendong. Ini normal Bu karena dia baru pertama kali bertemu saya dan tidak boleh
dipaksa. Nanti kalau sudah kenal dan percaya pada saya, dia akan mau.”

3. Terminasi
a. Evaluasi
“Nah Bu, kita sudah berbincang-bincang tentang perkembangan bayi normal dan
menyimpang. Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Bermanfaat? Apakah Ibu masih
ingat bagaimana cara merawat bayi supaya ia berkembang lebih baik lagi? Betul
sekali. Bagus, Ibu sudah mengingat dengan baik. Apakah masih ada hal lain yang
ingin Ibu ketahui? Kalau begitu, Ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum
dilakukan selama ini dan pada pertemuan berikutnya seritakan kepada saya. Saya
dapat kesini lagi besok. Adakah yang ingin Ibu ketahui lagi dan dapat dibicarakan
besok? Kalau begitu, besok kita akan bicarakan tindakan yang Ibu lakukan dan
bagaimana mempertahankannya. Baiklah, saya permisi dulu Bu. Sampai jumpa.”

STRATEGI PELAKSANAAN SP-2 KELUARGA : MENDEMONSTRASIKAN DAN


MELATIH KELUARGA UNTUK MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA BAYI
TERHADAP ORANG LAIN

A. Kondisi Pasien

B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan perkembangan infant
C. Tujuan
1. Keluarga dapat menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
normal dan menyimpang
2. Keluarga dapat menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
3. Keluarga dapat mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan anaknya
4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan
anaknya
D. Tindakan Keperawatan
Tugas perkembangan yang normal : rasa percaya
Tindakan keperawatan :
1. Jelaskan pengertian perkembangan psikososial, karakteristik perilaku bayi
yang normal dan menyimpang
2. Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu/ keluarga
 Panggil bayi sesuai nama
 Berespon secara konsisten terhadap kebutuhan bayi
 Susui segera saat bayi nangis
 Ganti popok/ celana jika basah/ kotor
 Lindungi dari bahaya jatuh
 Kurangi stres bayi dengan cara merawat bayi dengan penuh
kasih sayang, memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan
sepenuh hati
 Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
 Ajak bayi bermain
 Ajak bayi bicara saat merawatnya
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat jika terdapat masalah
kesehata (sakit)

3. Demonstrasikan cara memupuk rasa percaya bayi


Jika ibu akan pergi, jelaskan dan katakan akan kembali. Pada saat kembali,
jelaskan bahwa ibu menepati janji
4. Rencanakan tindakan untuk memupuk rasa percaya bayi

Tugas penyimpangan pengembangan : rasa tidak percaya


Tindakan keperawatan :
1. Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi
2. Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya dengan bayi
 Penuhi kebutuhan dasar : makan, minum, kebersihan, BAB/BAK,
istirahat/ tidur, bermain.
 Penuhi rasa aman dan nyaman : lindungi bayi dari rasa sakit atau
panas, cedera (jatuh), tidak membiarkan sendirian, berikan kasih sayang
3. Segera bawa ke pelayanan kesehatan saat bayi sakit

E. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
“Selamat pagi Ibu. Apakah ibu sudah mencoba cara merawat anak yang kita bicarakan
minggu lalu? Bagaimana hasilnya? Hari ini kita akan membahas cara menstimulasi
anak, sekaligus mendemonstrasikannya. Dimana anak ibu? Dapatlah dibawa kesini?
Berapa lama kita akan berbincang-bincang? 15-20 menit? Dimana enaknya bu? Disini
saja? Baiklah kalau begitu.”
2. Kerja
“Sesuai dengan petunjuk di leaflet ini, cara menstimulasi perkembangan bayi adalah
memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi. Cara yang dapat Ibu lakukan untuk
membuat bayi merasa aman dan nyaman adalah menyusui, memandikan secara
teratur, membersihkan kotoran atau kencing, menjaga agar tidak kegerahan, memeluk
menggendong, membuai, mengajaknya bicara, menjaga agar tidak jatuh atau cedera.
Apakah Ibu sudah melakukan semua itu? Tindakan mana yang belum Ibu lakukan?
Apakah ada kesulitan untuk melakukannya? Apa yang sudah Ibu lakukan untuk
mengatasinya? Dapatkah ibu perlihatkan bagaimana cara Ibu menyusui bayi Ibu?
Bagus. Cara Ibu menyusui sudah betul, hanya akan lebih baik lagi jika perhatian dan
konsentrasi Ibu hanya tertuju pada bayi atau sambil berbicara perlahan. Coba sekarang
fokuskan pikiran dan hati ibu pada bayi. Senyum dan ajak bicara perlahan. Bagus, Ibu
sudah melakukannya dengan baik. Jadi saat menyusui kita fokus pada bayi, tidak
sambil mengerjakan hal lain. Hal lain yang harus dilakukan adalah lebih menjaga
kebersihan dan kemanannya. Berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal juga
sangat mempengaruhi rasa aman bayi.”

3. Terminasi
“Nah Bu, kita sudah berbincang-bincang tentang cara membuat bayi merasa percaya
pada lingkungan.. Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apakah bermanfaat?
Alhamdulillah kalau begitu. Apakah Ibu masih ingat bagaimana cara merawat bayi
supaya ia berkembang lebih baik lagi? Betul sekali. Bagus, Ibu sudah mengingat
dengan baik. Apakah masih ada hal lain yang ingin Ibu ketahui? Kalau begitu, Ibu
dapat mencoba beberapa cara yang belum dilakukan selama ini dan pada pertemuan
berikutnya ceritakan kepada saya. Saya dapat kesini lagi besok. Adakah yang ingin
Ibu ketahui lagi dan dapat dibicarakan besok? Kalau begitu, besok kita akan bicarakan
tindakan yang Ibu lakukan dan bagaimana mempertahankannya. Baiklah, saya permisi
dulu Bu. Sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai