Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM KESEHATAN JIWA I

“Strategi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa pada Bayi”


Tugas ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Praktikum Kesehatan Jiwa I
semester genap 2018/2019

Oleh :

ADZKIA PINTA DANO 1711312013

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
2019
Infant (0-18 Bulan): Rasa Percaya dan Tidak Percaya

A. Kondisi Klien

 Bayi tampak tidak lansung menangis saat bertemu orang lain.

 Bayi tampak memperhatikan orang yang mengajaknya berbicara.

 Bayi tampak menolak saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya.

B. Diagnosa Keperawatan

Berkembangnya Rasa Percaya pada Bayi

C. Tujuan Tindakan Keperawatan

Pada Bayi:

 Bayi dapat merasa aman dan nyaman.

 Bayi dapat mengembangkan rasa percaya.

Pada Keluarga:

 Keluarga dapat mengetahui bayi yang normal dan menyimpang.

 Keluarga mengetahui dan mendemostrasikan cara menstimulasi


perkembangan rasa percaya pada bayi.

 Keluarga dapat merencanakan harian untuk menstimulasi rasa percaya pada


anaknya.

D. Tindakan Keperawatan

Untuk perkembangan rasa percaya pada bayi:

 Panggil bayi sesuai namanya

 Gendong dan memeluk saat bayi menangis


 Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang terganggu

 Memenuhi kebutuhan aman dan nyaman bayi

 Ajak bayi bermain

 Berbicara saat merawat bayi

Untuk Keluarga:

 Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan bayi


normal dan menyimpang.

 Informasikan kepada keluarga cara menstimulasi perkembangan rasa


percaya anak dengan cara menjaga kenyamanan dan keamanan atau
keselamatan bayi

 Mendemostrasikan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya pada


bayi.

 Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara


menjaga kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi.

E. Strategi Pelaksanaan

ORIENTASI

“Selamat pag lbu. Saya Pinta, perawat dari Puskesmas UNAND. Nama Ibu siapa?
Dan senang dipanggil apa bu?

Bagaimana kondisi bayi lbu? Siapa namanya Bu? Sekarang umurnya berapa Bu?
Sesuai dengan ketentuan boleh saya lihat gelang anak ibu? Sejak kapan anak ibu
dirawat? Waktu itu masuk RS karena apa bu? Sekarang keluhan apa yang anak ibu
rasakan?
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan rasa percaya pada
bayi Ibu? Berapa lama Ibu punya waktu? Bagaimana kalau 30 menit? Di mana kita
akan bicara? Di ruangan ini saja? Baiklah.”

KERJA

“Apakah A Ibu sering rewel sebelumnya bu? Seperti menjerit-jerit saat ibu tinggalkan
atau tidak mudah berhubungan dengan orang lain bu? Oh jarang ya bu. Berarti A
anak yang pintar ya bu. “

“Menurut apakah Ibu merawat bayi itu penting? Mengapa? Betul sekali. Selain itu,
dengan merawat bayi secara baik dan benar, bayi akan merasa aman dan nyaman
sehingga memupuk rasa percaya bayl terhadap lingkungan, karena jika tidak, bayi
akan mengalami rasa tidak percaya dan akan menghambat perkembangannya bu.”

“Saya punya lembar balik tentang perkembangan pada bayi bu. Kita bahas sama-
sama ya bu.

Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya, artinya bayi harus
dapat mempercayai orang di sekitarnya, khususnya ibu karena pada usia ini bayi
sangat bergantung pada orang lain. Beberapa perilaku yang menandakan bayi
mempunyai rasa percaya adalah bayi bereaksi senang ketika ibunya datang,
memperhatikan/memandang wajah orang yang mengajak bicara dan mencari suara
orang yang memanggil namanya, bayi tidak langsung menangis saat bertemu orang
asing, atau bayi akan menangis saat basah, lapar, haus, sakit, dan gerah.

Apakah A berperilaku seperti ini bu? Kalau begitu, Ibu sudah merawatnya dengan
baik. Supaya perkembangan A lebih baik lagi, Ibu harus selalu memenuhi
kebutuhannya, seperti makan, minum, tidur, kebersihan, tidak nyeri, tidak kepanasan,
merasa dicintai dan disayangi oleh ibunya. Ibu juga harus mengajaknya berbicara dan
jangan memperhatikan hal lain saat menyusui atau merawatnya karena dapat
menyebabkan A merasa tidak diperhatikan.”
“Apakah Ibu perhatikan bagaimana perilaku A setelah makan atau disusui? Itu
menandakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus sampai
berusia 1,5 tahun, A pasti akan mempunyai rasa percaya pada Iingkungannya. Rasa
percaya ini akan membuat A jadi mudah bergaul dengan orang lain setelah besar
nanti. Sebaliknya, kalau kebutuhan tadi tidak terpenuhi, bayi akan mudah rewel, sulit
berpisah denan ibu, dan menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atau sulit berhenti
mengisap jempol Jika hal itu terjadi, ibu harus membuat A percaya lagi dengan cara
memenuhi semua kebutuhan dasar bayi, menjaga agar A merasa nyaman,
diperhatikan, dicintai, dan disayangi oleh orang di sekitarnya. Menurut lbu, A
termasuk yang mana? Bagus sekali, Ibu sudah dapat membuat A percaya.”

“Mari kita coba lakukan ke anak Ibu. Coba panggil namanya. Bagus, lihat Bu,
mukanya gembira saat lbu panggil dan Ibu gendong. Coba saya gendong. ” (Sambil
mengulurkan tangan.) “Lihat Bu, dia lihat dulu muka saya dan tidak mau saya
gendong. Ini normal Bu karena dia baru pertama kali bertemu saya dan tidak boleh
dipaksa. Nanti kalau sudah kenal dan percaya pada saya, dia akan mau.”

TERMINASI

“Nah, Ibu. Kita sudah berbincang-bincang tentang perkembangan bayi yang normal
dan menyimpang. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang? Bermanfaat? Apakah
Ibu masih ingat bagaimana cara merawat A supaya ia berkembang lebih baik lagi?
Betul sekali. Bagus, Ibu sudah mengingat dengan baik.

Kalau begitu, Ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum Ibu lakukan selama ini
dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya. Saya dapat ke sini lagi minggu
depan. Bagai mana kalau hari sabtu bu? Baik bu, jam barapa bagusnya bu? Dimana
buk? Baiklah, saya permisi dulu, Bu. Sampal jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai