ANSIETAS
OLEH : KELOMPOK U
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
Topik : Ansietas
Sasaran : Klien Dengan Ansietas
Tempat : Zoom Meeting
B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai konsep ansietas,
diharapkan klien mampu mengenal ansietas sehingga klien juga mampu
mengatasi dan mengontrol ansietas menggunakan beberapa teknik
relaksasi yang ada.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukannya penyuluhan, klien diharapkan mampu:
E. Media
a. Laptop/Power Point
b. Leaflet
F. Pengorganisasian
a. Presentator : Amelia Jamirus
b. Moderator : Choriati Nuormanisa
c. Observer : Uthari Chintya Dewi
Mutiara Salam
d. Fasilitator : Sri Dinda Andrifa
Rahma Er Rahmadhani
Rahtu Suzy Amelia
Popy Wahyu Pratama
Silvira Yusri
Suci Rahmadhani Putri
G. Kegiatan Penyuluhan
penyuluhan
Melakukan kontrak waktu
Menyebutkan materi yang akan
disampaikan
2. Pelaksanaan Menjelaskan definisi ansietas Mendengarkan,
Menjelaskan tingkatan ansietas memperhatikan
(20 menit) Menjelaskan penyebab ansietas materi penyuluhan
H. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kesiapan SAP dan Materi
2) Kesiapan media: zoom meeting, leaflet, danpowerpoint.
3) Peserta hadir di zoom meeting tepat waktu.
4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien masing-
masing.
5) Setting tempat dan alokasi waktu sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
1) Masing-masing anggota kelompok bekerja sesuai dengan tugas
masing-masing
2) Jumlah target peserta sesuai target (>10 orang)
3) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta lebih
mudah dalam memahami isi dari penyuluhan kesehatan yang diberikan
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan
5) Selama proses diharapkan ada interaksi antara anggota kelompok
dengan peserta
6) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
kegiatan berlangsung
7) Tidak ada peserta yang menimbulkan keributan selama kegiatan
berlangsung
8) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan dapat menjawab
pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelakan definisi ansietas, tingkatan asnietas, penyebab ansietas,
proses terjadinya ansietas, tanda dan gejala ansietas, dan akibat
terjadinya ansietas
2) Melakukan teknik relaksai nafas dalam, distraksi, hypnosis 5 jari dan
teknik relaksasi spiritual
Lampiran Materi
ANSIETAS
A. Pengertian Ansietas
Ansietas adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu, tanpa
objek yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman
yang baru seperti masuk sekolah, pekerjaan baru, atau melahirkan anak (Stuart,
2013). Ansietas (kecemasan) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak
didukung oleh situasi. Tidak ada objek yang dapat diidientifikasi sebagai
stimulus ansietas (Videbeck, 2008).
Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan ialah
suatu perasaan/emosi yang dirasakan oleh individu ketika mengalami stress.
Keadaan ini dapat ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir yang
dirasakan oleh individu, dan juga akan menunjukkan respon fisik, seperti
jantung berdebar-debar, naiknya tekanan darah, dan lain sebagainya
B. Tingkatan Ansietas
Stuart dan Laraia (2005), membagi ansietas terbagi dalam beberapa
tingkatan. yaitu :
1. Ansietas ringan
Ansietas ringan sering kali berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
memperluas pandangan persepsi. Ansietas ringan memiliki aspek positif
yaitu memotivasi individu untuk belajar dan menghasilkan serta
meningkatkan pertumbuhan dan kreativitas. Respon dari ansietas ringan
adalah
a) Respon fisiologis meliputi sesekali nafas pendek, mampu menerima
rangsang yang pendek, muka berkerut dan bibir bergetar. Pasien
mengalami ketegangan otot ringan
b)Respon kognitif meliputi koping persepsi luas, mampu menerima
rangsang yang kompleks, konsentrasi pada masalah, dan menyelesaikan
masalah.
c) Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat duduk tenang, tremor
halus pada lengan, dan suara kadang meninggi.
2. Ansietas sedang
Pada ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang untuk memusatkan
pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang
mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang
lebih terarah.Manifestasi yang muncul pada ansietas sedang antara lain:
a) Respon fisiologis Sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu makan, mual, dan
berkeringat setempat.
b) Respon kognitif Respon pandang menyempit, rangsangan luas mampu
diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatian dan bingung.
c) Respon perilaku dan emosi Bicara banyak, lebih cepat, susah tidur dan
tidak aman
3. Ansietas Berat
Pada ansietas berat pasien lapangan persepsi pasien menyempit.
Seseorang cendrung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik
dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku pasien hanya
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Pasien tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
Manifestasi yang muncul pada ansietas berat antara lain:
a) Respon fisiologis Nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, dan ketegangan.
b) Respon kognitif Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak mampu
menyelesaikan masalah.
c) Respon perilaku dan emosi Perasaan terancam meningkat, verbalisasi
cepat, dan menarik diri dari hubungan interpersonal.
4. Tingkat Panik
Perilaku yang tampak pada pasien dengan ansietas tingkat panik
adalah pasien tampakketakutan dan mengatakan mengalami teror, tidak
mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan serta
disorganisasi kepribadian. Terjadi peningkatan aktivitas motorik,
C. Penyebab Ansietas
1. Faktor Predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang
dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ketegangan dalam kehidupan
tersebut dapat berupa:
a) Peristiwa traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan
berkaitan dengan krisis yang dilami individu baik krisis
perkembangan maupun situasional
b) Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan
dengan baik. Konflik antara keinginan dan kenyataan dapat
menimbulkan kecemasan pada individu.
c) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu
berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.
d) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan yang berdampak terhadap ego.
e) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan
ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep
diri individu.
f) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress
akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang
b. Lelah
c. Merasa tidak berharga
d. Merasa tidak bahagia
e. Sedih dan sering menangis
f. Sulit menikmati kegiatan harian
g. Kehilangan minat gairah
h. Perasaan tidak aman
i. Pekerjaan sehari-hari terganggu
2. Tanda obyektif
a. Nadi dan tekanan darah naik
b. Tidak nafsu makan
c. Diare/konstipasi
d. Gelisah
e. Berkeringat
f. Tangan gemetar
g. Sulit mengambil keputusan
h. Sulit berfikir
i. Mudah lupa
j. Tidak mampu menerima informasi dari luar
k. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
l. Ketakutan atas sesuatau yang tidak spesifik/jelas
m. Gerakan meremas tangan
n. Bicara berlebihan dan cepat
o. Tidak mampu melakukan kegiatan harian
F. Akibat terjadinya Ansietas
Ansietas dalam jangka pendek dapat meningkatkan respon sistem
kekebalan tubuh, namun kecemasan dalam jangka panjang dapat memiliki
efek sebaliknya yaitu depresi, gangguan pola tidur, nyeri kronis, kehilangan
minat dalam seksual, dan bahkan munculnya fikiran untuk bunuh diri.
G. Teknik Relaksasi Ansietas
1. Teknik Nafas Dalam
Latihan nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri dari
pernapasan abdominal (diafragma) dan pursed lip breathing. Tujuan dari
teknik relaksasi nafas dalam yaitu untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
meningkatkan efisiensi batuk, memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasi paru, dan mengurangi tingkat stres baik itu stres fisik maupun
emosional, sehingga dapat menurunkan intesitas nyeri dan stres yang
dirasakan oleh individu.
Prosedurnya yaitu:
a) Duduk dengan rileks dan tenang atau pada posisi yang nyaman
b) Letakan satu tangan di perut dan tangan lainnya di atas dada
c) Menarik nafas melalui hidung dengan 4 hitungan kemudian tahan
selama selama 3 detik
d) Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan
e) Kemudian ulangi prosedur diatas selama 15 menit dengan 2 menit
istrirahat setiap siklusnya
2. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Jenis-jenis teknik distraksi terbagi atas:
a) Distraksi visual seperti melihat pertandingan, menonton televisi,
membaca koran, melihat pemandangan dan gambar.
b) Distraksi pendengaran seperti mendengarkan musik yang disukai
atau suara burung serta gemercik air. Klien juga diperbolehkan
untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti
bergoyang, mengetukkan jari atau kaki
c) Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk
memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata dan
melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut
secara perlahan
d) Distraksi intelektual seperti dengan mengisi teka-teki silang,
bermain kartu, melakukan hobi seperti mengumpulkan perangko,
menulis cerita.
3. Hipnosis 5 jari
Hipnosis lima jari adalah pemberian perlakuan pada klien dalam
keadaan rileks, kemudian memusatkan pikiran pada bayangan atau
kenangan yang diciptakan sambil menyentuhkan lima jari secara
berurutan dengan membayangkan kenangan saat menikmati. Hipnosis
lima jari mempengaruhi sistem limbik seseorang sehingga berpengaruh
pada pengeluaran hormon-hormon yang dapat memacu timbulnya
stress. Klien yang diberikan hipnosis lima jari akan mengalami
relaksasi sehingga berpengaruh terhadap sistem tubuh dan
menciptakan rasa nyaman serta perasaan tenang. Hipnosis lima jari
juga dapat mempengaruhi pernafasan, denyut jantung, denyut nadi,
tekanan darah, mengurangi ketengangan otot dan kordinasi tubuh,
memperkuat ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh dan
mengatur hormonhormon yang berkaitan dengan stress. Adapun
prosedur hipnosis 5 jari yaitu:
a) Atur posisi dalam keadaan rileks dan nyaman
b) Pejamkan mata dan rileks. Kemudian buka salah satu telapak
tangan
c) Menyentuh ibu jari dengan jari telunjuk sambil membayangkan diri
dalam keadaan sehat
d) Menyentuh ibu jari dengan jari tengah sambil membayangkan diri
mendapat cinta kasih dari orang yang disayang
e) Menyentuh ibu jari dengan kelingking sambil membayangkan diri
mendapatkan pujian
f) Menyentuh ibu jari dengan kelingking sambil mengenang tempat
paling indah yang pernah dikunjungi.
4. Kegiatan Spiritual
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungan manusia dengan yang
Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Orang yang mendekatkan diri kepada
Tuhan akan memperoleh kenyamanan dan dapat mengatasi stress.
Kedekatan dengan Tuhan akan mendapatkan kekuatan lebih,
kepercayaan diri, serta kenyamanan, sehingga memberi manfaat terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2007. Hubungan antar tingkat religiusitas dengan kecemasan pada remaja. Fakultas
Psikologi remaja. UGM
Jiwo, Tirto. (2012). Depresi : Panduan Bagi Pasien, Keluarga dan Teman Dekat. Jawa.
Tengah: Pusat Pemulihan dan Pelatihan Bagi Penderita Gangguan Jiwa.
Naibaho, Maria Novelia. 2016. Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Saat Menghadapi OSCE pada Mahasiswa S-1
Reguler Angkatan 2015 di Fakultas Keperawatan USU. Fakultas Keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
Program Studi NERS Spesialis Keperawatan Jiwa. 2016. Standar Asuhan Keperawatan
Jiwa. Universitas Indonesia: Workshop Keperawatan Jiwa Ke-x
Pieter, Herri Zan & Lubis, Namora Lumongga. (2012). Pengantar Psikologi dalam
Keperawatan. Jakarta : Kencana
Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi Kelima. Jakarta: EGC.
Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa, Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan
Jiwa: Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Yafie, A, Shihab, Q & Hawari D 2002, Sakit Menguatkan Iman, Uraian Pakar Medis
dan Spritual, Gema Insani Pers, Jakarta
LEMBAR OBSERVASI
No Kegiatan Ya Tidak
1 Pembukaan (5 Menit)
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Melakukan kontrak waktu
5) Menyebutkan materi yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan (20 Menit)
1) Menjelaskan definisi ansietas
2) Menjelaskan tingkatan ansietas
3) Menjelaskan penyebab ansietas
4) Menjelaskan proses terjadinya ansietas
5) Menjelaskan tanda dan gejala ansietas
6) Mengajak klien untuk melakukan teknik relaksasi
nafas dalam, distraksi, hipnosis lima jari dan
teknik relaksasi spiritual
3 Evaluasi ( 5 Menit)
1) Memberikan kesempatan pada klien untuk
bertanya
2) Memberikan pertanyaan (umpan balik) mengenai:
4 Penutup ( 3 Menit)
1) Membacakan kesimpulan
2) Membagikan leaflet
3) Mengucapkan salam
5 Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur
Observer
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.