Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANSIETAS

OLEH : KELOMPOK U

Amelia Jamirus 2141312005


Silvira Yusri 2141312030
Sri Dinda Andrifa 2141312001
Mutiara Salam 2141312032
Popy Wahyu Pratama 2141312022
Suci Rahmadhani Putri 2141312012
Putri Indah Permata 2141312081
Choriati Nuormanisa 2141312040
Rahtu Suzy Amelia 2141312079
Afifa Mardatilah 2141312077
Uthari Chintya Dewi 2141312062
Rahma Er Rahmadhani 2141312082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Ansietas
Sasaran : Klien Dengan Ansietas
Tempat : Zoom Meeting

A. Latar Belakang Masalah


Gangguan kecemasan/ansietas merupakan keadaan psikiatri yang paling
sering ditemukan di seluruh dunia. Definisi ansietas adalah kekhawatiran yang
tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya sehingga dapat mengancam keamanan individu tersebut.
Menurut (Conley, 2006) menyatakan bahwa beberapa gejala psikologis dari
ansietas adalah sulit tidur, keringat berlebih, kehilangan kepercayaan diri,
perasaan sensitif dan kehilangan semangat.
Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang
mengancam atau membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas
tersebut biasanya akan dapat teratasi sendiri. Namun, ada keadaan cemas yang
berkepanjangan, bahkan tidak jelas lagi kaitannya dengan suatu faktor
penyebab atau pencetus tertentu. Hal ini merupakan pertanda gangguan
kejiwaan yang dapat menyebabkan hambatan dalam berbagai segi kemampuan
dan fungsi sosial bagi penderitanya. Tidaklah mudah untuk membedakan
cemas yang wajar dan cemas yang berlebihan. Karena keduanya merupakan
respons yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai konsep ansietas,
diharapkan klien mampu mengenal ansietas sehingga klien juga mampu
mengatasi dan mengontrol ansietas menggunakan beberapa teknik
relaksasi yang ada.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukannya penyuluhan, klien diharapkan mampu:

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

a) Menjelaskan definisi ansietas, tingkatan ansietas, penyebab


ansietas, proses terjadinya ansietas, tanda dan gejala ansietas, dan
akibat terjadinya ansietas Praktik Profesi F.Kep Unand
b) Melakukan teknik relaksasi nafas dalam, distraksi, hypnosis 5 jari,
dan teknik relaksasi spiritual.
C. Materi
1. Pengertian Ansietas
2. Tingkatan Ansietas
3. Penyebab Ansietas
4. Proses Terjadinya Ansietas
5. Tanda dan Gejala Ansietas
6. Akabat Terjadinya Ansietas
7. Teknik Relaksasi Ansietas
D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi & Tanya jawab

E. Media
a. Laptop/Power Point
b. Leaflet

F. Pengorganisasian
a. Presentator : Amelia Jamirus
b. Moderator : Choriati Nuormanisa
c. Observer : Uthari Chintya Dewi
Mutiara Salam
d. Fasilitator : Sri Dinda Andrifa
Rahma Er Rahmadhani
Rahtu Suzy Amelia
Popy Wahyu Pratama
Silvira Yusri
Suci Rahmadhani Putri

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

Putri Indah Permata


Afifa Mardatilah

G. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Klien


1. Pembukaan  Salam Menjawab salam,
 Memperkenalkan diri mendengarkan, dan
(5 menit)  Menjelaskan tujuan dari memberikan respon

penyuluhan
 Melakukan kontrak waktu
 Menyebutkan materi yang akan
disampaikan
2. Pelaksanaan  Menjelaskan definisi ansietas Mendengarkan,
 Menjelaskan tingkatan ansietas memperhatikan
(20 menit)  Menjelaskan penyebab ansietas materi penyuluhan

 Menjelaskan proses terjadinya dan mengikuti


ansietas diskusi secara aktif

 Menjelaskan tanda dan gejala


ansietas
 Mengajak klien untuk
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam, distraksi, hipnosis lima
jari dan teknik relaksasi spiritual

3. Evaluasi  Memberikan kesempatan pada Bertanya


klien untuk bertanya
(5 menit)  Memberikan pertanyaan (umpan Menjawab
balik) pertanyaan oleh
penyuluh
4 Penutup  Membacakan kesimpulan Mendengarkan dan
(3 menit)  Membagikan leaflet memperhatikan

 Mengucapkan salam Menjawab salam

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

H. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kesiapan SAP dan Materi
2) Kesiapan media: zoom meeting, leaflet, danpowerpoint.
3) Peserta hadir di zoom meeting tepat waktu.
4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien masing-
masing.
5) Setting tempat dan alokasi waktu sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
1) Masing-masing anggota kelompok bekerja sesuai dengan tugas
masing-masing
2) Jumlah target peserta sesuai target (>10 orang)
3) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta lebih
mudah dalam memahami isi dari penyuluhan kesehatan yang diberikan
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan
5) Selama proses diharapkan ada interaksi antara anggota kelompok
dengan peserta
6) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
kegiatan berlangsung
7) Tidak ada peserta yang menimbulkan keributan selama kegiatan
berlangsung
8) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan dapat menjawab
pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelakan definisi ansietas, tingkatan asnietas, penyebab ansietas,
proses terjadinya ansietas, tanda dan gejala ansietas, dan akibat
terjadinya ansietas
2) Melakukan teknik relaksai nafas dalam, distraksi, hypnosis 5 jari dan
teknik relaksasi spiritual

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

Lampiran Materi

ANSIETAS

A. Pengertian Ansietas
Ansietas adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu, tanpa
objek yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman
yang baru seperti masuk sekolah, pekerjaan baru, atau melahirkan anak (Stuart,
2013). Ansietas (kecemasan) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak
didukung oleh situasi. Tidak ada objek yang dapat diidientifikasi sebagai
stimulus ansietas (Videbeck, 2008).
Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan ialah
suatu perasaan/emosi yang dirasakan oleh individu ketika mengalami stress.
Keadaan ini dapat ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir yang
dirasakan oleh individu, dan juga akan menunjukkan respon fisik, seperti
jantung berdebar-debar, naiknya tekanan darah, dan lain sebagainya

B. Tingkatan Ansietas
Stuart dan Laraia (2005), membagi ansietas terbagi dalam beberapa
tingkatan. yaitu :
1. Ansietas ringan
Ansietas ringan sering kali berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
memperluas pandangan persepsi. Ansietas ringan memiliki aspek positif
yaitu memotivasi individu untuk belajar dan menghasilkan serta
meningkatkan pertumbuhan dan kreativitas. Respon dari ansietas ringan
adalah
a) Respon fisiologis meliputi sesekali nafas pendek, mampu menerima
rangsang yang pendek, muka berkerut dan bibir bergetar. Pasien
mengalami ketegangan otot ringan
b)Respon kognitif meliputi koping persepsi luas, mampu menerima
rangsang yang kompleks, konsentrasi pada masalah, dan menyelesaikan
masalah.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

c) Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat duduk tenang, tremor
halus pada lengan, dan suara kadang meninggi.
2. Ansietas sedang
Pada ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang untuk memusatkan
pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang
mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang
lebih terarah.Manifestasi yang muncul pada ansietas sedang antara lain:
a) Respon fisiologis Sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu makan, mual, dan
berkeringat setempat.
b) Respon kognitif Respon pandang menyempit, rangsangan luas mampu
diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatian dan bingung.
c) Respon perilaku dan emosi Bicara banyak, lebih cepat, susah tidur dan
tidak aman
3. Ansietas Berat
Pada ansietas berat pasien lapangan persepsi pasien menyempit.
Seseorang cendrung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik
dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku pasien hanya
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Pasien tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
Manifestasi yang muncul pada ansietas berat antara lain:
a) Respon fisiologis Nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, dan ketegangan.
b) Respon kognitif Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak mampu
menyelesaikan masalah.
c) Respon perilaku dan emosi Perasaan terancam meningkat, verbalisasi
cepat, dan menarik diri dari hubungan interpersonal.
4. Tingkat Panik
Perilaku yang tampak pada pasien dengan ansietas tingkat panik
adalah pasien tampakketakutan dan mengatakan mengalami teror, tidak
mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan serta
disorganisasi kepribadian. Terjadi peningkatan aktivitas motorik,

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi


menyimpang, kehilangan pemikiran rasional. Manifestasi yang muncul
terdiri dari:
a) Respon fisiologis Nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada,
pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik rendah.
b) Lapang kognitif Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat
berfikir logis.
c) Respon perilaku dan emosi Mengamuk-amuk dan marah- marah,
ketakutan, berteriak- teriak, menarik diri dari hubungan interpersonal,
kehilangan kendali atau kontrol diri dan persepsi kacau.

C. Penyebab Ansietas
1. Faktor Predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang
dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ketegangan dalam kehidupan
tersebut dapat berupa:
a) Peristiwa traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan
berkaitan dengan krisis yang dilami individu baik krisis
perkembangan maupun situasional
b) Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan
dengan baik. Konflik antara keinginan dan kenyataan dapat
menimbulkan kecemasan pada individu.
c) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu
berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.
d) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan yang berdampak terhadap ego.
e) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan
ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep
diri individu.
f) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress
akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

dialami karena pola mekanisme koping individu banyak dipelajari


dalam keluarga
g) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi
respon individu dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi
kecemasannya
h) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah
pengobatan yang mengandung benzodiazepin, karena benzodiazepin
dapat menekan neurotransmitter gamma amino butyric acid (GABA)
yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab
menghasilkan kecemasan.
2. Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu:
a) Ancaman terhadap integritas fisik, meliputi:
 Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem
imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya:
hamil)
 Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan
bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak
adekuatnya tempat tinggal.
b) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal
 Sumber internal, kesulitan dalam hubungan interpersonal di
rumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru.
Berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam
harga diri.
 Sumber eksternal, kehilangan orang yang dicintai, perceraian,
perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya

D. Proses Terjadinya Ansietas


Burn (dalam Safaria & Saputra, 2009) mengemukakan emosi ataupun
rasa cemas yang dirasakan disebabkan oleh adanya dialog internal dalam

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

pikiran individu yang mengalami kecemasan ataupun perasaan cemas.


Menurut Blackburn dan Davidson (dalam Safaria & Saputra, 2009)
mengemukakan proses terjadinya kecemasan melalui model kognitif
kecemasan.
Menurut Blackburn dan Davidson (dalam Safaria & Saputra, 2009),
secara teoritis terjadinya kecemasan diawali oleh pertemuan individu dengan
stimulus berupa situasi yang berpengaruh dalam membentuk kecemasan
(situasi mengancam), yang secara langsung atau tidak langsung hasil
pengalaman tersebut diolah melalui proses kognitif dengan menggunakan
skemata (pengetahuan yang telah dimiliki individu terhadap situasi tersebut
yang sebenarnya mengancam atau tidak mengancam dan pengetahuan tentang
kemampuan dirinya untuk mengendalikan diri dan situasi). Setiap
pengetahuan dapat terbentuk dari keyakinan pendapat orang lain, maupun
pendapat individu sendiri serta dunia luar. Pengetahuan tersebut tentunya akan
mempengaruhi individu untuk dapat membuat penilaian (hasil kognitif)
sehingga respons yang akan ditimbulkan tergantung seberapa baik individu
yang mengenali situasi dan mengendalikan dirinya.
Jadi, terjadinya kecemasan melalui proses yang telah disebutkan adalah
bagaimana individu dapat mengevaluasi tindakan apa saja yang harus
dilakukan apabila merasakan kecemasan. Selain harus memahami tentang
keadaan apa saja yang menyebabkan seseorang merasakan cemas, tentunya
setelah itu individu harus dapat mengendalikan diri untuk dapat mengelola
emosi dan mengelola permasalahan yang menyebabkan kecemasan tersebut.
E. Tanda dan Gejala Ansietas
Menurut Sutejo (2018), tanda dan gejala pasien dengan ansietas adalah cemas,
khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah tersinggung,
pasien merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut, pasien
mengatakan takut bila sendiri atau pada keramaian dan banyak orang,
mengalami gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menegangkan. Selain
itu tanda kecemasan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Tanda subyektif
a. Sakit kepala dan sulit tidur

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

b. Lelah
c. Merasa tidak berharga
d. Merasa tidak bahagia
e. Sedih dan sering menangis
f. Sulit menikmati kegiatan harian
g. Kehilangan minat gairah
h. Perasaan tidak aman
i. Pekerjaan sehari-hari terganggu
2. Tanda obyektif
a. Nadi dan tekanan darah naik
b. Tidak nafsu makan
c. Diare/konstipasi
d. Gelisah
e. Berkeringat
f. Tangan gemetar
g. Sulit mengambil keputusan
h. Sulit berfikir
i. Mudah lupa
j. Tidak mampu menerima informasi dari luar
k. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
l. Ketakutan atas sesuatau yang tidak spesifik/jelas
m. Gerakan meremas tangan
n. Bicara berlebihan dan cepat
o. Tidak mampu melakukan kegiatan harian
F. Akibat terjadinya Ansietas
Ansietas dalam jangka pendek dapat meningkatkan respon sistem
kekebalan tubuh, namun kecemasan dalam jangka panjang dapat memiliki
efek sebaliknya yaitu depresi, gangguan pola tidur, nyeri kronis, kehilangan
minat dalam seksual, dan bahkan munculnya fikiran untuk bunuh diri.
G. Teknik Relaksasi Ansietas
1. Teknik Nafas Dalam

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

Latihan nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri dari
pernapasan abdominal (diafragma) dan pursed lip breathing. Tujuan dari
teknik relaksasi nafas dalam yaitu untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
meningkatkan efisiensi batuk, memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasi paru, dan mengurangi tingkat stres baik itu stres fisik maupun
emosional, sehingga dapat menurunkan intesitas nyeri dan stres yang
dirasakan oleh individu.
Prosedurnya yaitu:
a) Duduk dengan rileks dan tenang atau pada posisi yang nyaman
b) Letakan satu tangan di perut dan tangan lainnya di atas dada
c) Menarik nafas melalui hidung dengan 4 hitungan kemudian tahan
selama selama 3 detik
d) Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan
e) Kemudian ulangi prosedur diatas selama 15 menit dengan 2 menit
istrirahat setiap siklusnya
2. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Jenis-jenis teknik distraksi terbagi atas:
a) Distraksi visual seperti melihat pertandingan, menonton televisi,
membaca koran, melihat pemandangan dan gambar.
b) Distraksi pendengaran seperti mendengarkan musik yang disukai
atau suara burung serta gemercik air. Klien juga diperbolehkan
untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti
bergoyang, mengetukkan jari atau kaki
c) Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk
memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata dan
melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut
secara perlahan
d) Distraksi intelektual seperti dengan mengisi teka-teki silang,
bermain kartu, melakukan hobi seperti mengumpulkan perangko,
menulis cerita.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

3. Hipnosis 5 jari
Hipnosis lima jari adalah pemberian perlakuan pada klien dalam
keadaan rileks, kemudian memusatkan pikiran pada bayangan atau
kenangan yang diciptakan sambil menyentuhkan lima jari secara
berurutan dengan membayangkan kenangan saat menikmati. Hipnosis
lima jari mempengaruhi sistem limbik seseorang sehingga berpengaruh
pada pengeluaran hormon-hormon yang dapat memacu timbulnya
stress. Klien yang diberikan hipnosis lima jari akan mengalami
relaksasi sehingga berpengaruh terhadap sistem tubuh dan
menciptakan rasa nyaman serta perasaan tenang. Hipnosis lima jari
juga dapat mempengaruhi pernafasan, denyut jantung, denyut nadi,
tekanan darah, mengurangi ketengangan otot dan kordinasi tubuh,
memperkuat ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh dan
mengatur hormonhormon yang berkaitan dengan stress. Adapun
prosedur hipnosis 5 jari yaitu:
a) Atur posisi dalam keadaan rileks dan nyaman
b) Pejamkan mata dan rileks. Kemudian buka salah satu telapak
tangan
c) Menyentuh ibu jari dengan jari telunjuk sambil membayangkan diri
dalam keadaan sehat
d) Menyentuh ibu jari dengan jari tengah sambil membayangkan diri
mendapat cinta kasih dari orang yang disayang
e) Menyentuh ibu jari dengan kelingking sambil membayangkan diri
mendapatkan pujian
f) Menyentuh ibu jari dengan kelingking sambil mengenang tempat
paling indah yang pernah dikunjungi.
4. Kegiatan Spiritual
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungan manusia dengan yang
Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Orang yang mendekatkan diri kepada
Tuhan akan memperoleh kenyamanan dan dapat mengatasi stress.
Kedekatan dengan Tuhan akan mendapatkan kekuatan lebih,
kepercayaan diri, serta kenyamanan, sehingga memberi manfaat terhadap

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

kesehatan termasuk mengurangi depresi, kesepian, kompetensi sosial dan


penilaian psikososial yang lebih baik dalam menghadapi stressor yang
ada

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 2007. Hubungan antar tingkat religiusitas dengan kecemasan pada remaja. Fakultas
Psikologi remaja. UGM

Jiwo, Tirto. (2012). Depresi : Panduan Bagi Pasien, Keluarga dan Teman Dekat. Jawa.
Tengah: Pusat Pemulihan dan Pelatihan Bagi Penderita Gangguan Jiwa.

Naibaho, Maria Novelia. 2016. Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Saat Menghadapi OSCE pada Mahasiswa S-1
Reguler Angkatan 2015 di Fakultas Keperawatan USU. Fakultas Keperawatan.
Universitas Sumatera Utara

Program Studi NERS Spesialis Keperawatan Jiwa. 2016. Standar Asuhan Keperawatan
Jiwa. Universitas Indonesia: Workshop Keperawatan Jiwa Ke-x

Pieter, Herri Zan & Lubis, Namora Lumongga. (2012). Pengantar Psikologi dalam
Keperawatan. Jakarta : Kencana

Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi Kelima. Jakarta: EGC.

Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa, Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan
Jiwa: Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Safaria, T. dan Saputra, N. E. (2009). Manajemen Emosi: Sebuah Panduan Cerdas


Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara.

Yafie, A, Shihab, Q & Hawari D 2002, Sakit Menguatkan Iman, Uraian Pakar Medis
dan Spritual, Gema Insani Pers, Jakarta

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

LEMBAR OBSERVASI

Hari/Tanggal : Jum’at/ 24 September 2021


Tempat : Zoom Meeting
Kelompok :U

No Kegiatan Ya Tidak
1 Pembukaan (5 Menit)
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Melakukan kontrak waktu
5) Menyebutkan materi yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan (20 Menit)
1) Menjelaskan definisi ansietas
2) Menjelaskan tingkatan ansietas
3) Menjelaskan penyebab ansietas
4) Menjelaskan proses terjadinya ansietas
5) Menjelaskan tanda dan gejala ansietas
6) Mengajak klien untuk melakukan teknik relaksasi
nafas dalam, distraksi, hipnosis lima jari dan
teknik relaksasi spiritual
3 Evaluasi ( 5 Menit)
1) Memberikan kesempatan pada klien untuk
bertanya
2) Memberikan pertanyaan (umpan balik) mengenai:
4 Penutup ( 3 Menit)
1) Membacakan kesimpulan
2) Membagikan leaflet
3) Mengucapkan salam
5 Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

jalannya acara penyuluhan serta menyebutkan


materi yang akandiberikan
4) Memimpin jalannya diskusi (Tanyajawab)
5) Mengevaluasi pemahaman peserta dengan
bertanya kembali
6) Mengatur kontrakwaktu
7) Menutupkan acara
6 Penyaji Materi
1) Menggali pengetahuan peserta penyuluhan
2) Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
3) Menyimpulkan materi
7 Fasilitator
1) Mendorong peserta penyuluhan untuk tidak malu
bertanya
2) Menyampaikan pertanyaan peserta penyuluhan
ke moderator
3) Menstimulasi peserta yang tidak aktif
4) Mendokumentasikan acara penyuluhan
5) Membagikan lefleat di akhir penyuluhan
8 Observer
1) Mencatat pertanyaan peserta penyuluhan
2) Menjalankan absensi pesertapenyuluhan
3) Mengamati dan menilai proses
jalannyapenyuluhan untukevaluasi
9 Evaluasi Struktur
1) Kesiapan SAP dan Materi
2) Kesiapan media: zoom meeting, leaflet,
danpowerpoint.
3) Peserta hadir di zoom meeting tepat waktu.
4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di
rumah klien masing- masing.
5) Setting tempat dan alokasi waktu sesuai rencana
10 Evaluasi Proses
1) Masing-masing anggota kelompok bekerja sesuai

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

dengan tugas masing-masing


2) Jumlah target peserta sesuai target (>10 orang)
3) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas
sehingga peserta lebih mudah dalam memahami
isi dari penyuluhan kesehatan yang diberikan
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta
peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan
5) Selama proses diharapkan ada interaksi antara
anggota kelompok dengan peserta
6) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung
7) Tidak ada peserta yang menimbulkan keributan
selama kegiatan berlangsung
8) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan
dapat menjawab pertanyaan secara benar
11 Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelakan definisi ansietas, tingkatan
asnietas, penyebab ansietas, proses terjadinya
ansietas, tanda dan gejala ansietas, dan akibat
terjadinya ansietas
2) Melakukan teknik relaksai nafas dalam,
distraksi, hypnosis 5 jari dan teknik relaksasi
spiritual
Pertanyaan :
1.
2.
3.

Padang, 24 September 2021

Observer

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

Hari/Tanggal : Jum’at/24 September 2021


Tempat : Zoom Meeting
Kelompok :U

No Nama Alamat Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand

Anda mungkin juga menyukai