Ibu S (38) seorang singel parent karena ditinggal mati suami 1 bulan yang lalu. Ibu S
selalu tanpak murung dan banyak diam. Ibu S tinggal di rumah kontrakan bersama 3
orang anaknya. Seminggu yang lalu Ibu S di PHK dari tempat dia bekerja dan setelah itu
menjadi pengangguran. Tiga hari yang lalu Ibu S dibawa ke RSJ karena berusaha
melakukan bunuh diri.
Hari/ tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien :
DO : Klien tampak murung dan banyak diam. Klien terlihat tidak bersemangat, dan
mengasingkkan diri dari keramaian, gelisah dan mudah merasa letih. Klien pernah
mencoba bunuh diri.
DS : Klien bercerita bahwa hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi. Klien mengatakan
terkadang ingin bunuh diri.
2. Dx Keperawatan : Resiko Bunuh diri
3. Tujuan :
· Klien dapat mengidentifikai aspek positif yang dimiliki
· Klien mampu berfikir positif terhadap diri
· Klien mampu menghargai diri sebagai individu yang berharga
4. Tindakan Keperawatan :
· Mengidentifikasi asek positif yang dimiliki klien
· Mendorongklien untuk berfikir positif terhadap diri
· Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
B. Strategi Pelaksnaan
1. ORIENTASI
Salam : “Assalamualaikum Ibu S, bagaimana perasaannya Ibu saat ini? ”
Evaluasi dan validasi : “Ibu, kemarin kita sudah bercakap-cakap tentang cara mengendalikan
dorongan bunuh diri yang Ibu rasakan. Apakah Ibu sudah mempraktekkannya?”
“Boleh saya lihat jadwal latihannya, Bu?” Bagus!”
Kontrak : “ Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan bercakap-cakap tentang aspek positif
Ibu, bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang berharga”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang , Bu?”
“Berapa lama Ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal
tersebut?”
Tujuan : “ Nah Bu, nanti kita harapkan Ibu bisa untuk berfikir positif terhadap diri dan
mampu menghargai diri sendiri.”
2. KERJA
“ Apa pekerjaan Ibu dahulu?”
“ Bagaimana prestasi Ibu selama bekerja?”
“ Apakah Ibu suka berorganisasi?” Organisasi apa?” Apa jabatan Ibu?”
“ Adakah hal yang membahagiakan yang dulu pernah Ibu rasakan?”
“Apa kegiatan sehari-hari ibu dahulu?”
“Keterampilan apa yang ibu miliki? Apa hobby ibu? (Menjahit)
“Wah.., rupanya Ibu pIbui membuat menjahit ya, tidak semua orang bisa menjahit lho
Bu”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
“Bisa Ibu ceritakan kepada saya kapan pertama kali ibu belajar menjahit? siapa yang
dahulu mengajari Ibu menjahit?Dimana?”
“Bisa Ibu certitakan bagaimana cara menjahit yang baik itu?”
“ Bagus!!”
“Coba kita buat jadual untuk kemampuan Ibu ini ya, berapa kali sehari/seminggu Ibu
mau menjahit?”
“Oh ya Bu, 3 hari seminggu ya. Senin, Rabu, dan Jum’at”
“Apa yang Ibu harapkan dari kemampuan menjahit ini?”
“Bagaimana pendapat ibu tentang keluarga Ibu? Apakah mereka menyayangi Ibu? “
“ Lalu, anak-anak Ibu? Siapakah yang akan mengasuh mereka?”
“ Apakah ibu menyayangi mereka?”
“ Bagaimana Ibu menunjukkan Kasih sayang Ibu?”
“ Mereka adalah anak-anak yang masih membutuhkan Ibu sebagai sIburan mereka.
tempat mereka meminta bantuan dan saran serta tempat meraka berlindung jika ada
masalah”
“ Ibu masih mempunyai keluarga yang memperhatikan dan menyayangi ibu.Selain itu,
ibu juga memiliki fisik dan kepintaran. Bukankah itu modal yang bagus untuk memulai
hidup baru?”
3. TERMINASI
Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang aspek
positif Ibu, bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang
berharga”
“Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan?”
Evaluasi Objektif : “ Jadi Ibu, sudah tahukan tentang aspek positif Ibu? Bisa Ibu jelaskan
lagi?”
“Tadi kan kita sudah bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai
individu yang berharga”
Bagaimana caranya Ibu?”
“Setelah ini coba Ibu lakukan latihan bagaimana cara berfikir positif dan menghargai
diri sebagai individu yang berharga”
Nanti kalau Ibu ada masalah, Ibu bisa mempraktekkan cara yang telah kita pelajari tadi.
Rencana tindak lanjut : “ ini ada format kegiatan cara berfikir positif dan menghargai
diri.nanti kalau Ibu melakukan sesuai dengan jadwal kita, ibu kasih tIbu contreng ya
disini
Kontrak Waktu : “Besok kita ketemu lagi ya , Bu?”
“Ibu maunya jam berapa?”
“Tampatnya dimana?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang pola yang efektif Ibu , setuju?”
Wasslakum wr. wb