Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 1 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
DS :
1. Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
2. Klien mengatakan lebih baik mati saja
3. Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
3. Ada bekas percobaan bunuh diri
Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
Tujuan
1. Klien tidak dapat melakukan percobaan bunuh diri
Tindakan Keperawatan
1. Mengidentifikasi beratmnya masalah risiko bunuh diri
2. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
3. ;atih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri
4. Masukan pada jadwal latihan berfikir positif

A. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum…perkenalkan nama saya Laras gumilang, saya senang
dipanggil laras . Saya mahasiswa praktek dari Universitas islam assyafiiyah.
Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa Pak?”
2. Validasi
“Bagaimana perasaan dan kabar Bapak hari ini? Bagaimana tidur Bapak
semalam?”
3. Kontrak
“Bagaimana Pak kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-benda
apa saja yang dapat membahayakan diri Bapak, serta bagaimana
cara mengendalikan dorongan bunuh diri? Tujuannya agar bapak tahu
benda-benda apa saja yang dapat membahayakan diri bapak, serta bapak
dapat mengetahui cara mengendalikan dorongan bunuh diri. Dimana kita
akan bicara? Bagaimana kalau di taman Pak? Berapa lama kita akan
berbincang-bincang? Bagaimana kalau waktu berbimcang-bincang kita
selama 15 menit? Apakah Bapak setuju?”

1
B. Fase kerja
“Bapak, apakah Bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak?
coba sebutkan apa saja benda-benda tersebut. Bagus sekali Bapak, Bapak tahu
benda-benda yang dapat membahayakan diri Bapak. Apakah salah satu benda
tersebut ada dikamar Bapak? Kalau ada benda tersebut jangan Bapak dekati atau
pegang ya Pak. Apa bapak sering mendengar bisikan yang mendorong Bapak
untuk melakukan bunuh diri? Apa yang Bapak lakukan ketika suara-suara itu
datang? Bapak, bagaimana kalau saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir
suara-suara itu, apakah Bapak mau? Pak, kalau suara-suara itu ada, bapak tutup
kedua telinga rapat-rapat seperti ini Pak, dan katakan dengan keras JAUHI
SAYA, PERGI KAMU !!! KAMU PALSU. Coba Bapak lakukan seperti yang
saya ajarkan tadi. Iya Pak seperti itu, bagus sekali”

C. Fase terminasi
1. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah Bapak mengetahui benda-benda yang
dapat membahayakan diri Bapak, dan mengetahui cara mengusir suara-suara
yang menyuruh Bapak melakukan bunuh diri? Coba Bapak ulangi lagi apa
yang saya ajarkan tadi. Iya begitu pak, bagus”
2. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, bila Bapak melihat benda-benda yang
dapat membahayakan Bapak, segera jauhi, dan jika Bapak mendengar suara-
suara itu kembali, segera Bapak usir dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi ya Pak”
3. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang Bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi
Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah besok kita akan membahas tentang
cara berfikir positif tentang diri sendiri dan menghargai diri sebagai individu
yang berharga. Tempatnya mau dimana Pak? Bagaimana kalau di taman
Pak? Jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 09.00 ? Apakah Bapak setuju
?Baiklah Pak selamat beristirahat”

2
STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 2 PASIEN
DS :
1. Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
2. Klien mengatakan lebih baik mati saja
3. Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
Tujuan Khusus
1. Klien dapat berfikir positif terhadap dirinya sendiri
Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang diri,keluaraga dan lingkungan
2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri.buat daftar aspek positif
keluarga dan lingkungan
3. Masukan pada jadwal latihan berfikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan

A. Orientasi
1. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat laras”
2. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
3. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? Iya, kita akan berbincang-
bincang tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri dan mengahargai
diri sebagai individu yang berharga. Tujuannya agar Bapak lebih berfikir
positif terhadap diri Bapak sendiri, dan Bapak
lebih menghargai diri sendiri. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa bapak mau? Berapa lama
kita akan berbicara? Bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak kita kemarin
juga yang telah di tentukan? Apakah Bapak setuju?”
B. Fase Kerja
“Apa yang Bapak tidak sukai dari anggota tubuh Bapak? Bisa Bapak jelaskan
alasan Bapak tidak suka dengan bagian anggota tubuh tersebut? Jadi kalau

3
Bapak merasa anggota tubuh tersebut tidak Bapak sukai, coabalah dari sekarang
Bapak mulai mencoba menyukainya, contoh : Bapak bisa menulis dengan teknik
yang berbeda, lihat Pak seperti saya. Coba Bapak lakukan seperti saya tadi, ya
begitu Pak….bagus…”

C. Fase Terminasi
1. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak mulai sekarang mencoba menyukai anggota tubuh Bapak
yang Bapak anggap tidak suka. Nah sekarang Coba bapak lakukan kembali
apa yang sudah kita bicarakan tadi, dan tekhnik cara menulis. Iya bagus Pak,
Bapak luar biasa”
2. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan teknik menulis
yang seperti saya ajarkan tadi”
3. Kontrak yang akan datang
“kapan kita bisa bertemu lagi Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah besok
kita akan membahas tentang cara melakukan hal yang baik ketika sedang
mengalami masalah. mau dimana kita berbicara Pak? Bagaimana kalau di
taman lagi Pak? Mau jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 10.00? Baik
besok kita bertemu lagi di taman jam 10.00 ya Pak? Apakah Bapak setuju?
Baiklah Pak selamat beristirahat. Wassalamualaikum”

4
STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 3 PASIEN
DS :
1. Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
2. Klien mengatakan lebih baik mati saja
3. Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
3. Ada bekas percobaan bunuh diri
Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pola koping pasien
Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang diri
2. Diskusikan harapan dan masa depan
3. Latih cara mencapai harapan dan masa depan
4. Latih cara mencapai harapan dan masa depan secra bertahap
5. Masukkan pada jadwal latihan berfikir positif tentang diri

A. Orientasi
1. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat laras ”
2. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
3. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? kita akan berbincang-
bincang tentang bagaimana cara Bapak melakukan hal yang baik ketika
sedang mengalami masalah. Tujannya supaya Bapak dapat melakukan hal
yang positif ketika Bapak sedang mengalami masalah. Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa
Bapak mau? Berapa lama kita akan berbicara? Bagaimana kalau 15 menit
sesuai kontrak kita kemarin? Apakah Bapak setuju?”
B. Fase Kerja
“Bapak, ketika Bapak sedang mangalami masalah, apa yang Bapak lakukan?
Apalagi Pak? Bagus sekali Bapak ini. Jadi kalau Bapak sedang mengalami

5
masalah seperti itu, Bapak bisa melakukan hal-hal yang membuat Bapak sibuk,
tapi sibuk dengan hal-hal yang positif, seperti apa yang bapak katakan tadi,
misalnya : main bola, menyapu halaman dan shalat. Sekarang coba Bapak
sebutkan lagi kegiatan-kegiatannya! Iya bagus Pak”
C. Fase terminasi
1. Evaluasi Subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak melakukan kegiatan-kegiatan yang tadi kita bicarakan.
Sekarang coba Bapak sebutkan kembali apa yang sudah kita bicarakan tadi!
Pintar sekali bapak ini….”
2. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan kegiatan-kegiatan
tadi, seperti main bola, menyapu, dan shalat. Kemudian Bapak masukan
kedalam jadwal kegiatan harian Bapak ya”
3. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang Bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi
Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah besok kita akan membahas tentang
membuat rencana untuk masa depan. Dimana kita akan berbicara Pak?
Bagaimana kalau di taman lagi Pak? Mau jam berapa Pak? Bagaimana kalau
jam 10 lagi? Baik besok kita bertemu lagi jam 10 di taman ya Pak. Apakah
bapak setuju?Baiklah pak selamat beristirahat. Wassalamualaikum”

6
STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 4 PASIEN
DS :
1. Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
2. Klien mengatakan lebih baik mati saja
3. Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
3. Ada bekas percobaan bunuh diri
Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
Tujuan Khusus
1. Klien dapat mencapai masa dpan yang realistis
Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan berfikir positi tentang diri
2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan
3. Masukkan pada jadwal latihan berfikir positif tentang diri

A. Orientasi
1. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar,
saya perawat laras”
2. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak
semalam?”
3. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? Kita akan berbincang-
bincang tentang bagaimana cara Bapak melakukan hal yang baik ketika
sedang mengalami masalah. Tujuannya supaya Bapak dapat merencanakan
masa depan yang jauh lebih baik dari sebelumnya dan Bapak dapat
mencapai masa depan yang nyata. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? Apa Bapak mau? Berapa lama
kita akan berbicara?Bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak kita kemarin
juga yang telah di tentukan? Mau dimana kita berbicara? Bagaimana kalau
di taman seperti kontrak kita kemarin? Apakah bapak setuju?”
B. Fase Kerja
“Bapak, apa keinginan Bapak dari dulu sampai sekarang? Apalagi Pak? Apakah
masih ada? Sampai saat ini sudah ada keinginan Bapak yang sudah tercapai?

7
Wah hebat….. yang belum tercapai apa Pak? Harapan Bapak sangat bagus
sekali, Bapak bisa berusaha semampu Bapak dengan cara yang sabar, lebih giat,
ikhtiar dan berdoa. Kegagalan bukan akhir dari sebuah harapan Pak, namun
cobaan yang nantinya akan membawa Bapak ke arah yang bapak harapkan
selama ini. Jadi, selalu berusaha menjadi yang terbaik ya Pak, kejar cita-cita
Bapak sampai dapat dan ingat, kejar harapan itu sesuai kemampuan Bapak”.

C. Fase terminasi
1. Evaluasi Subjektif dan Objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya
senang jika Bapak melakukan apa yang sudah tadi kita bicarakan. Coba
Bapak sebutkan kembali apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita
menginginkan sesuatu! Pintar sekali Bapak ini”
2. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan hal seperti tadi
untuk mencapai keinginan Bapak yang nyata, Bapak mesti lebih sabar, lebih
giat, ikhtiar dan berdoa. Jangan sampai menyerah ya Pak. Sukses untuk
Bapak”

8
STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 1 KELUARGA
DS :
DO :
Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
Tujuan
1. Melatih keluarga cara memberikan pujian positif pada pasien
Tindakan Keperawatan
1. Diskusi masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala, dan proses terjadinya resiko bunuh diri
3. Jelaskan cara merawat resiko bunuh diri
4. Latih cara memberikan pujian hal positif pasien
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

A. Fase Orientasi
“Assalamu’alaikum. Selamat pagi Bapak dan Ibu. Perkenalkan nama saya Perawat
laras gumilang , saya senang dipanggil laras. Saya mahasiswa praktek
dariuniversitas islam as syafiiyah. Nama Bapak dan Ibu siapa? Senang dipanggil
apa Pak, Bu? Benar kalian adalah orang tua dari pak rohim? Saya yang merawat
putra Anda selama disini. Sekarang kita akan mendiskusikan tentang tanda dan
gejala bunuh diri dan cara melindungi dari bunuh diri. Dimana kita akan
mendiskusikannya? Bagimana kalau di ruang tamu saja? Berapa lama Bapak dan
Ibu ingin mendiskusikannya? Bagaimana kalau 30 menit?“

B. Fase Kerja
“Apa yang Bapak dan Ibu lihat dari perilaku pak rohim selama ini? Bapak, Ibu
sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri. Pada umumnya
orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan tanda melalui
percakapannya seperti “saya tidak ingin hidup lagi”. Apakah Anne sering
mengatakannya Pak? Kalau Bapak/Ibu mendengarkan Anne berbicara seperti itu,
maka sebaiknya Bapak mendengarkan secara serius. Pengawasan terhadap kondisi
Anne perlu ditingkatkan, jangan biarkan Anne mengunci diri di kamar. Bapak perlu
menjauhkan benda berbahaya seperti gunting, silet, gelas dan lain-lain. Hal ini
sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi pa rohim dari bahaya dan memberi
dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Usahakan 5 hari sekali Bapak
dan Ibu memuji dengan tulus. Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri,
sebaiknya Bapak dan Ibu mencari bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi
segeralah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius.

9
Setelah kembali ke rumah, Bapak/ Ibu perlu membantu Anne terus berobat untuk
mengatasi keinginan bunuh diri”

C. Fase Terminasi
1. Evaluasi subyektif
“ bagaimana perasaan bapak dan ibu saat kita berbinvcang binmcang tentang
tanda dan gelaja bunuh diri?”
2. Evaluasi obyektif
“ coba bapak/ibu sebutkan apa tanda dan gelaja resiko bunuh diri?”
3. Kontrak
“ bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang bincang tentang
memberi penghargaan untuk putra ibu? Kalo begitu bapak/ibu mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 09.00 saja? Dan mau berapa lama kita akan berbincang
bincang? Bagaiamana kalau 15 menit? Dan dimana kita akan berbincang
bincang? Bagaimana kalau ditaman dsaja?”

10
SP 2 KELUARGA
DS :
DO :
Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
Tujuan
1. Cara memberi penghargaan pada pasien
Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan atas
keberhasilan dan aspek positif pasien
2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana pasitif
dalam keluarga
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

A. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat laras . Sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaiamana
Pak, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan minggu lalu?
Sekarang kita akan latihan cara cara merawat tersebut ya Pak? kita akan coba disini
dulu, setelah itu kita coba langsung, ke pak rohim ya? berapa lama Bapak mau kita
latihan? Bagaimana kalau 15 menit?”

B. Fase Kerja
“Sekarang anggap saya pak rohim, coba Bapak dan Ibu perhatikan cara bicara yang
benar jika pak rohim sedang mengalami perasaan ingin mati. Sekarang coba
praktekkan cara berikan pujian kepada pak rohim. Bagus, bagaimana kalau cara
memotifasi pak rohim minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai
jadwal? Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawat pak
rohim. Bagaiama kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada pak rohim?
(ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien) “

C. Fase Terminasi
1. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu, setelah kita berlatih cara merawat pak
rohim dirumah?
2. Evaluasi obyektif
“ setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
Bapak dan Ibu membesuk pak rohim”
3. Kontrak

11
“ Baiklah bagaimana kalau 2 hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan
kita akan mencoba lagi cara merawat pak rohim sampai Bapak dan Ibu lancar
melakukannya. Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari? Baik saya tunggu, kita
ketemu lagi di tempat ini ya Pak, Bu”

12
SP 3 KELUARGA
DS :
DO :
Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
Tujuan
1. Melatih cara berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan.
Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan pada pasien
serta menciptakan suasana positif dalam keluarga
2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan serta
langkah langkah mencapainya
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

A. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat laras . Sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaiamana
Pak, ada pertanyaan tentang cara berdiskusi dengan pak rohim, tentang harapan
masa depan yang kita bicarakan minggu lalu? Sekarang kita akan latihan sekarang
ya Pak? kita akan coba disini dulu, setelah itu kita coba langsung ke pak rohim ya?
berapa lama Bapak mau kita latihan? bagaimana kalau 10 menit?”

B. Fase Kerja
“Sekarang anggap saya pak rohim, coba Bapak dan Ibu perhatikan cara bicara yang
benar jika pak rohim sedang mengalami perasaan ingin mati. Coba Bapak sekarang
diskusikan dengan pak rohim apa yang dia harapkan di masa depannya. Jika pak
rohim memikirkan masa depan yang buruk segera diberikan pengarahan. Coba
Bapak praktekkan cara beri pengarahan kepada pak rohim. Bagus, bagaimana kalau
sekarang kita mencobanya langsung kepada pak rohim? (ulangi lagi semua cara
diatas langsung kepada pasien) “

C. Fase Terminasi
1. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah berbincvang bincang? “
2. Evaluasi obyektif
“Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
Bapak dan Ibu membesuk pak rohim”
3. Kontrak
“ Baiklah bagaimana kalau 2 hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan
kita akan mencoba lagi cara merawat pak rohim sampai Bapak dan iIu lancar

13
melakukannya. Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari? Baik saya tunggu, kita
ketemu lagi di tempat ini ya Pak,Bu”

SP 4 KELUARGA
DS :
DO :
Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
Tujuan
1. Cara untuk mencapai harapan masa depan.
2. Membuat perencanaan pulang bersama keluarga pasien resiko bunuh diri.

Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan keluaraga dalam memberikan pujian,penghargaan,menciptakan
suasana keluarga yg positif
2. Bersama keluaraga berdiskusi tentang langkah dan kegiatan awal dalam mencapai
harapan masa depan
3. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh,rujukan
4. Anjurkan membantui pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

A. Fase Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat laras . Hari ini pak rohim sudah bisa pulang, sebaiknya kita membicarakan
jadwal rohim selama dirumah. Berapa lama kita bisa diskusi? Bagaimana kalau 30
menit? kita bicara disini saja ya?”
B. Fase Kerja
“Pak, ini jadwal rohim selama dirumah sakit, coba perhatikan, dapatkah diperhatikan
dirumah? tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktifitas maupun jadwal minum
obatnya. Hal hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh rohim selama dirumah, misalnya rohim terus menerus mengatakan
inigin bunuh diri, tanpa gelisah dan tak terkendali serta tidak memperlihatkan
perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku yang membahayakan
orang lain, tolong Bapak dan Ibu segera hubungi RSJ terdekat”
C. Fase Terminasi
“Bagaimana Pak, Bu ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian Anne untuk
dibawah pulang. Ini surat rujukan untuk perawat ana di puskesmas baolan, jangan
lupa kontrol dipuskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Baik
saya permisi dulu ya pak,bu”

14
15

Anda mungkin juga menyukai