Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI


(SP 1 Latihan Bercakap-Cakap Dengan Orang Lain)

Nama Preceptee : Yendri Prisska Hardyanti


Institusi : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Nama Pasien : Bapak X
Masalah : Isolasi Sosial: Menarik Diri
Pertemuan : Ke 1
Tanggal/Waktu : Sabtu, 18 Juli 2020

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
a. Data Subyektif:
Klien mengatakan malas berinteraksi dan tidak mau berinteraksi dengan orang
lain.
b. Data Obyektif :
Klien tampak menyendiri, tidak mau berbicara dengan orang lain, selalu
mengurung diri, tidak berinisiatif untuk menjalin hubungan dengan orang lain

2. Diagnosa keperawatan
Isolasi Sosial: Menarik Diri

3. Tujuan SP 1
a. Tujuan Umum: Klien dapat berinteraksi sosial dengan orang lain.
b. Tujuan Khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
3) Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
4) Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5) Klien dapat menjelaskan perasaannya setelah menjalin hubungan
4. Rencana tindakan keperawatan
Latihan bercakap-cakap dengan orang lain (SP 1 Isolasi Sosial)
a. Identifikasi penyebab isolasi sosial :
1) Siapa yang tinggal serumah dengan klien
2) Siapa orang terdekat klien
3) Siapa orang yang tidak dekat dengan klien
4) Apa yang menyebabkan klien memgalami isolasi sosial
b. Jelaskan keuntungan jika memiliki teman bercakap-cakap
c. Jelaskan kerugian jika tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap dengan
orang lain
d. Latih cara berkenalan dengan pasien lain atau perawat lain atau dengan tamu.
e. Bantu klien untuk memasukan latihan bercakap-cakap ke dalam jadwal kegiatan
harian klien

B. Strategi Komunikasi Dan Pelaksanaan


1. Tahap Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi mas Pak X.”
“Bagaimana kabarnya hari ini? Masih ingat dengan saya? Bagus sekali ya Pak
X, masih ingat dengan saya ya. Benar, saya Y, perawat yang hari ini bertugas di
ruangan ini dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang nanti.”
“Semalam bagaimana tidurnya? Nyenyak? Ya, bagus.”
b. Evaluasi/validasi
“Pak X, apakah sudah punya kenalan teman di ruangan ini? Belum? Mengapa
belum ada temannya? Malu ya jika mau berkenalan? Oh...ya, jadi Pak X belum
punya temannya ya di ruangan karena malu untuk berkenalan.
c. Kontrak
1) Topik
Bagaimana jika hari ini kita berdiskusi tentang bagaimana cara berkenalan
dengan orang lain? Ya, bagus.”
2) Waktu
“Sebelum kita mulai, kira-kira berapa lama kita akan berdiskusi?
Bagaimana kalau 30 menit? Ya,baik.
3) Tempat
Mau di mana diskusinya? Bagaimana kalau di ruang makan saja? Oke
pak...baik, kita diskusinya hari ini tentang cara berkenalan ya dengan orang
lain. Bagaimana kalau kita mulai saja diskusinya? Ya bagus.”

2. Tahap Kerja
a. Mengidentifikasi
“Pak X, di rumah tinggalnya dengan siapa saja ya kalau boleh tahu? Oh begitu
ya. Lalu, kalau di rumah bapak paling dekat dengan siapa? Mengapa dekat
dengan ...? Lalu, kalau yang tidak dekat dengan bapak di rumah siapa ya? Oh
ya...sekarang, kalau saya boleh tau mengapa ya bapak tidak dekat dengan ...
alasannya apa ya? Oh begitu ya, nah kalau sekarang, bapak masih sulit ya
berkenalan dengan orang lain alasannya apa ya? Oh ya...”
b. Menjelaskan keuntungan dan kerugian mempunyai teman
“Kira-kira, kalau bapak punya teman keuntungannya apa saja? Tidak tahu?
Kalau bapak tidak tahu, saya beritahu saja ya pak. Jika kita punya teman kita
bisa bercakap-cakap dengan orang lain, lalu kita bisa saling membantu dengan
teman kita, selain itu kita juga tidak sendirian. Bagaimana? Setuju atau tidak
pak? Masih ada lagi pak keuntungannya? Ya...bagus.”
“Lalu jika kita tidak punya teman, kerugiannya apa saja? Ya bagus...ada lagi
pak? Banyak ya kerugiannya jika kita tidak punya teman.”
c. Mengajarkan cara berkenalan
“Nah...bagaimana kalau sekarang saya ajarkan cara berkenalan dengan orang
lain? Bagus pak... begini lho pak cara berkenalan dengan orang lain, pertama
kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai, lalu kita
sebutkan asal dan hobi kita. Contoh : perkenalkan, nama saya P, senang di
panggil ... asal saya dari ... hobinya ...”
“Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini : nama mas/mba siapa? Senangnya dipanggil apa? Asalnya
dari mana? Hobinya apa?”
“Ayo kita coba pak! Misalnya saya belum kenal dengan bapak. Coba
berkenalan dengan saya!”
“Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali pak.”
“Jika bapak sudah berkenalan dengan orang tersebut, bapak dapat melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk dibicarakan. Misalnya
tentang cuaca, hobi, keluarga, pekerjaan atau hal-hal lainnya yang
menyenangkan.”
d. Membimbing pasien memasukan kedalam jadwal
“Bagaimana jika sekarang kita masukan ke dalam jadwal kegiatan bapak? Kira-
kira mau berapa kali latihan bercakap-cakapnya dalam sehari? Ya...bagus sekali
pak. Mau jam berapa saja pak latihannya? Bagus sekali. Terus di latih ya pak.”

3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Nah...setelah kita berdiskusi dan latihan tadi, bagaimana perasaan bapak
sekarang? Wah...bagus sekali. Selama kita latihan tadi kira-kira bapak punya
kendala apa saja ya saat berkenalan?”
b. Evaluasi objektif
“Sekarang coba di ingat-ingat lagi apa saja yang sudah kita diskusikan tadi?
Pintar sekali pak...”
“Tadi bapak sudah mempraktikan cara berkenalan dengan baik sekali.”
c. Rencana tindak lanjut
“Terus dilatih ya pak supaya bapak lebih siap untuk berkenalan dengan orang
lain. Jangan lupa untuk latihan sesuai jadwalnya, tiap hari latihannya ... kali ya
dan jangan lupa juga untuk dipraktekkan juga ya nanti meskipun saya tidak
ada.”
d. Kontrak
1) Waktu
“Nah...bagaimana jika nanti kita latihan lagi cara berkenalannya. Mau jam
berapa? Sesuai jadwal yang tadi sudah bapak tulis saja bagaimana?
2) Tempat
Tempatnya mau di mana? Ya baik…
3) Topik
bagaimana jika nanti selain kita latihan cara berkenalan, kita juga paktek
cara yang sudah kita latih tadi dan berkenalan dengan beberapa orang?
Bagaimana kalau nanti kita coba berkenalan dengan 2 orang dulu? Mau
pak? Bagus sekali. Kalau begitu kita bertemu lagi di sini jam ... untuk
latihan cara berkenalan sekaligus mempraktekkan cara berkenalan dengan
2 orang lain.”
“Sampai nanti ya pak...Selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai