Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN

ISOLASI SOSIAL

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial


Pertemuan : Pertemuan 1 (SP 1 (K))
Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah
isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat
pasien dengan isolasi sosial
Hari tanggal/waktu :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS: Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain, klien
mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya, klien merasa orang
lain tidak selevel.
DO: Klien tampak menyendiri, klien terlihat mengurung diri, klien
tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan Khusus
1) Keluarga mampu mengidentifikasi masalah yang dirasakan saat
merawat klien
2) Keluarga dapat menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta
proses terjadinya isolasi sosial
3) Keluarga dapat menjelaskan dan mempraktikan cara merawat
klien dengan isolasi sosial
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian, tanda, dan
gejala isolasi sosial
c. Menjelaskan pada keluarga cara merawat klien dengan isolasi sosial
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapiutik
“Selamat pagi? Perkenalkan nama saya perawat ….. Saya adalah
mahasiswa keperawatan Poltekkes Surakarta yang sedang praktek
disini. Nama bapak/ ibu siapa ya? Senangnya dipanggil apa? Apa
hubungan ….. dengan …..?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan ….. dengan pasien (….) saat ini?”
c. Kontrak
Topik : “Bagimana kalau kita berbincang tentang pengertian,
tanda, gejala, dan cara merawat pasien (…..) dengan isolasi
sosial?”
Waktu : “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi
….. maunya kita ngobrol-ngobrolnya 15 menit.”
Tempat : “Baiklah mau dimana kita ngobrolnya ….? Oh, jadi kita
ngobrolnya diruang ini saja.”
2. Fase Kerja
“Apa masalah yang ….. hadapi dalam merawat pasien (….)?
Masalah yang muncul oleh pasien (….) disebut isolasi sosial. Ini
adalah salah satu gejala penyakit yang juga oleh pasien-pasien
gangguan jiwa lain. Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul
dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun berbicara hanya
sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya masalah ini muncul
karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan
dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak mencari atau berpisah
dengan orang-orang terdekat. Untuk menghadapi keadaan yang
demikian ….. dan anggota keluarga lainnya harus bersabar
menghadapi pasien (….) dan untuk merawatnya, keluarga yang perlu
melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina
hubungan saling percaya dengan pasien (….) yang mungkin adalah
tidak peduli dengan pasien (….) dan jangan ingkar janji. Kedua,
keluarga perlu memberikan semangat dan bekerja sama kepada
pasien (….) untuk dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan
orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi
pasien (….) selanjutnya jangan biarkan pasien (….) sendiri. Buat
rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien (….). Misal
sholat bersama, makan bersma, rekreasi bersama, melakukan
kegiatan rumah tangga bersama. Nah bagaimana kalau sekarang kita
latihan untuk melakukan semun cara itu? Begini contoh
komunikasinya. “Ibu, saya lihat sekarang kamu sudah dapat
bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan
lama. Saya senang sekali melihat perkembangan Ibu. Coba Ibu
bincang-bincang dengan saudaramu yang lain. Lalu bagaiamana
kalau mulai sekarang. Ibu sholat berjamaah. Bagaimana Ibu mau
coba?” Nah sekarang coba ….. peragakan cara komunikasi seperti
yang saya contohkan. Bagus. …. telah memperagakan dengan baik
sekali."
3. Fase Terminasi
a. Kesimpulan
“Kita sudah mempraktikkan pengertian, tanda, gejala, dan cara
merawat klien dengan isolasi sosial dan membuat jadwal kegiatan
harian pasien (….).”
b. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan …. setelah mempraktikkannya tadi?”
c. Evaluasi Objektif
“Coba sekarang …. mempraktikkan lagi cara merawat klien dengan
isolasi sosial tadi! Iya benar sekali.”
d. Pesan Tindak Lanjut
“Kegiatan-kegiatan tadi jangan lupa dilakukan meskipun baik saat di
rumah sakit ataupun jika sudah pulang ke rumah.”
e. Kontrak
“Karena waktu yang kita sepakati sudah habis, saya akan kembali ke
ruang perawat. Saya rasa untuk hari ini cukup. Baiklah, jika ada
yang …. tanyakan silakan datang ke ruang perawat. Sampai jumpa.”
Pertemuan : Pertemuan 2 (SP 2 (K))
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan masalah isolasi sosial langsung dihadapan pasien.
Hari tanggal/waktu :

A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapiutik
“Selamat pagi? Masih ingat dengan saya ….”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan ….. dengan pasien (….) saat ini?”
“ ….. masih ingat dengan cara merawat pasien dengan gangguan
isolasi sosial yang saya ajarkan beberapa kemarin?”
c. Kontrak
Topik : “Bagimana kalau kita sekarang mencoba
mempraktikkan langsung pada pasien (….)?”
Waktu : “kira-kira berapa lama waktu yang ….
butuhkan untuk mempraktikkan kegiatanya?” Oke, baik kita
akan coba selama 30 menit.”
Tempat : “Baiklah mau dimana kita praktiknya ….?
Oh, jadi kita praktiknya diruang ini saja.”
2. Fase Kerja
“Mari kita praktikkan langsung ke pasien (….). Selamat pagi pasien
(….). Bagaimana perasaan pasien (….) hari ini? Keluarga pasien (….)
ingin bercakap-cakap dengan pasien (….). (Beri salam!) Nah ….,
sekarang Anda dapat mempraktikkan apa yang sudah kita latih kemarin.
Bagus sekali …..”
3. Fase Terminasi
a. Kesimpulan
“Kita sudah mempraktikkan pengertian, tanda, gejala, dan cara
merawat klien dengan isolasi sosial dan membuat jadwal kegiatan
harian pasien (….).”
b. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan …. setelah kita latihan tadi?”
c. Evaluasi Objektif
“Coba sekarang …. mempraktikkan lagi cara merawat klien dengan
isolasi sosial tadi! Iya benar sekali.”
d. Pesan Tindak Lanjut
“Kegiatan-kegiatan tadi jangan lupa dilakukan meskipun baik saat di
rumah sakit ataupun jika sudah pulang ke rumah.”
e. Kontrak
“Karena waktu yang kita sepakati sudah habis, saya akan kembali ke
ruang perawat. Saya rasa untuk hari ini cukup. Baiklah, jika ada
yang …. tanyakan silakan datang ke ruang perawat. Sampai jumpa”.
Pertemuan : Pertemuan 3 (SP 3 (K)
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
Hari tanggal/waktu :

A. Strategi Pelaksanaan
4. Fase Orientasi
a. Salam Terapiutik
“Selamat pagi ….. dan pasien (….)”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan ….. dengan pasien (….) saat ini?”
“ ….. masih ingat dengan cara merawat pasien dengan gangguan
isolasi sosial yang saya ajarkan beberapa kemarin?”
“Bagus sekali kalau …. Masih ingat.”
c. Kontrak
Topik : “…. karena besok pasien (….) sudah boleh
pulang, maka kita akan bicarakan tentang perawatan pasien (….)
di rumah?”
Waktu : “kira-kira berapa lama waktu yang ….
butuhkan untuk berbincang?” Oke, baik kita akan berbincang
selama 30 menit.”
Tempat : “Baiklah mau dimana kita berbincangnya
….? Bagaimana kalau disini saja?”
5. Fase Kerja
“…. ini jadwal yang sudah dibuat. Coba dilihat, mungkinkah ada
pertanyaan? Baik jadwal maupun jadwal minum obatnya. Hal-hal yang
perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang mengacu pada olech
pasien (….). Misal kalau pasien (….) terus-terus tidak mau bergaul
dengan orang lain, menolak minum atau perilaku perilaku bahaya orang
lain. Jika hal ini terjadi, segera hubungi puskesmas terdekat dari rumah
….. Bagaimana ….? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian
pasien (….).”
6. Fase Terminasi
”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian S
untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk Puskesmas tempat tinggal
Ibu dan Bapak guna mempermuda ibu dan bapak membawa S untuk
berobat dan memantau perkembangannya. Jangan lupa kontrol ke PKM
sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan
administrasinya!”

Anda mungkin juga menyukai