Anda di halaman 1dari 4

TELAAH JURNAL PENELITIAN

Efek kondisi kritis terhadap pasien dan keluarga

Untuk Memenuhi Tugas Telaah Jurnal Keperawatan Kritis

DISUSUN OLEH :

SAHARISTA MUNJAYANAH PRATIWI

P27220018076

3B-DIII

PRODI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

2020/2021
1. Judul
Efek Kondisi Kritis Terhadap Pasien Dan Keluarga
2. P (Problem )
Jumlah sampel dalam penelitian kualitatif dengan pendekatanfenomenologi
adalah relatif lebih sedikit namun tidak ditentukan jumlahnyadan berakhir jika sudah
terjadi pengulangan.37 Dalam pendekatan ini yangdiambil adalah sejumlah kecil kasus
homogen agar peneliti dapatmendeskripsikan sub-kelompok tertentu secara
mendalam. Syarat pemilihansubjek dalam penelitian ini adalah partisipan yang sudah
menunggu pasien diruang ICU lebih dari 7 hari dan berumur lebih dari 18 tahun.
Pengambilansampel ini dihentikan apabila peneliti sudah mencapai titik saturasi data
yaitusaat dimana penambahan data dianggap tidak lagi memberikan informasi
yang diinginkan oleh peneliti.
Keluarga umumnya akan mengalami perubahan perilaku dan emosional
ketikamendampingi pasien dirumah sakit, Berbagai Perubahan yang terjadi akibat kondisi
kesehatan danpengobatan yang dilaksanakan pada Pasien khususnya yang di rawat di Ruang
ICU akan menimbulkanreaksi psikologis seperti kecemasan terutama ketika pasien
menghadapi kondisi kritis yang dapatmengancam kehidupan. (Volume 2, Agustus 2018
Sasono Mardiono)

3. I (Intervention) :
Pasien yang membutuhkanperawatan intensif sering memerlukandukungan
obat dan alat terhadapketidakstabilan hemodinamik, jalan napasatau gangguan
pernapasan dan atau gagalginjal, kadang ketiga-tiganya.Perawatanintensif biasanya
hanya disediakan untukpasien-pasien dengan kondisi yangpotensial reversibel atau
mereka yangmemiliki peluang baik untuk bertahanhidup.Karena penyakit kritis begitu
dekatdengan “kematian”, dan intervensi yangdiberikan sangat sulit diprediksi.
Perawat dengan kepemimpinan transformasional : motivasi inspirasi dengan
mengikutkan (memberdayakan) keluarga dalam intervensi keperawatan, menjalin
komunikasi serta melibatkan keluarga dalamtindakan keperawatan, sehingga dampak
stress bagi pasien dan keluarga dengan FamilyEmpowerment dapat diturunkan.
Mengetahui gambaran efek kepemimpinantransformational : motivasi inspirasi
terhadap Family Empowerment dalam pelayanan diruang ICU.
Kegiatan yang dilakukan selanjutnya sebaiknya menggali koping positif dan
negatif pengalaman keluarga dalam menghadapi pasien kritis di ICU dan
memberikan intervensi terhadap dampak yang timbul.Peneliti mencari adakah
hubungan antara faktor-faktor yangmempengaruhi koping positif yang dilakukan
keluarga terhadap tingkatpsikologi keluarga.

4. C (Comparison) :
Kondisi sakit tidak dapat dipisahkandari peristiwa kehidupan.Pasien
dankeluarganya harus menghadapi berbagaiperubahan yang terjadi akibat kondisi
sakitdan pengobatan yang dilaksanakan.Keluarga umumnya akan
mengalamiperubahan perilaku dan emosional. Setiaporang mempunyai reaksi yang
berbedabeda terhadap kondisi sakit atau terhadapancaman penyakit. Penyakit yang
berat,terutama yang dapat mengancamkehidupan, dapat menimbulkan
perubahanperilaku yang lebih luas, sepertikecemasan, syok, penolakan, marah.
Haltersebut merupakan respon umum yangdisebabkan oleh stress.(Volume 2, Agustus
2018 Sasono Mardiono)
Stress yang dialami keluarga pasien yang berada dalam keadaan
kritis dalam kenyataannya memiliki stress emosional yang tinggi. Peneliti
mendapatkan data peningkatan kejadian stress yang dialami oleh keluarga
pasien adalah segera setelah pasien berada di ruang ICU. Perawatan pasien
diruang ICU menimbulkan stress bagi keluarga pasien juga karena
lingkungan rumah sakit, dokter dan perawat merupakan bagian yang asing,
bahasa medis yang sulit dipahami dan terpisahnya anggota keluarga dengan
pasien.Kondisi psikologis tidak stabil sulit bagi keluarga untuk dapat
mengambil keputusan yang terbaik dan bijaksana bagi segala tindakan yang
akan dilakukan pada pasien.

5. Hasil
Didapatkan beberapa tema yaitu Pengetahuan Keluarga,Sikap dan respon
perubahan status kesehatan pasien, mekanisme koping keluarga terhadapkecemasan,
harapan keluarga dalam proses perawatan pasien kritis, Kecemasan keluarga inti
tiapindividu berbeda-beda dimana ada individu yang mengatakan sedih, tidak bisa
tidur, pusingmerupakan karakteristik tingkat kecemasan sedang dan ada juga
kecemasan berat seperti merasa akankehilangan, gelisah, bingung, tidak bisa berpikir
panjang dan pikiran kacau.

6. Outcame
Kecemasan keluarga terhadap perubahanstatus kesehatanpada pasien kritis di
ruangIntensif Care Unit RS. PelabuhanPalembang dari empat tujuan khusus yang
peneliti lakukan di dapatkan empat temayaitu pengetahuan tentang pasien kritis,sikap
dan respon keluarga tentangperubahan status kesehatan pasien kritis,mekanisme
koping terhadap kecemasankeluarga pada pasien kritis, dan harapankeluarga dalam
proses perawatan pasienkritis.
Pasien kritis adalah pasien yang mengalami sakit kritis tidak hanya
terdiri dari perubahan fisiologis, tetapi juga proses psikososial, perkembangan,
dan spiritual. Pasien yang menderita sakit kritis akan mengalami hospitalisasi.
Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu psikologi dan psikososial klien
terlebih bila klien tersebut tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya
di rumah sakit. Hospitalisasi menyebabkan keluarga akan memainkan perannya
terutama terhadap anggota keluarga yang tergantung, seperti anak yang sakit
akan tergantung pada orang yang melindunginya.

Anda mungkin juga menyukai