Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI NILAI ETIK,

MORAL, ETIKA PROFESI


DAN HUKUM DALAM
KOLABORASI ANTAR
PROFESI DENGAN
FORMAT PICOT
Hanifah Galih Herawaty Saputro (P27220018058)
Indri Susilowati (P27220018060)
Isnaini Rahmawati (P27220018061)
TELAAH JURNAL
01 JUDUL JURNAL 02
“Model Kolaborasi Dokter, Alamat URL:
Apoteker dan Direktur http://jurnal.unpad.a
Terhadap Peningkatan c.id/ijcp/article/view/
Efektivitas Teamwork di Rumah 15572
Sakit”
Widy S. Abdulkadir
Departemen Farmasi,
Universitas Negeri Gorontalo,
Gorontalo, Indonesia
PROBLEMS
Problem dalam penelitian ini
adalah 2 RS mempunyai
jumlah dokter internis yang
terbatas dan belum terjadi
kolaborasi yang baik dalam
hal visite bersama antara
dokter.
● Sampel dalam penelitian metode kolaborasi
3 pihak (dokter‑ apoteker‑direktur) ini ada
17 responden.  Meliputi, kelompok Rumah
Sakit Aloei Saboe 5 dokter bagian internis
dan 3 tim apoteker, dan kelompokn di

POPULAT Rumah Sakit M. M. Dunda terdiri dari 5


dokter bagian internis dan 3 apoteker dan 1
direktur.
ION ● Populasi yang dilaksanakan dalam
penelitian dengan Uji Validitas pada 9 orang
partisipan meliputi, 5 dokter, 3 apoteker dan
1 direktur rumah sakit.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen
● Pengambilan sampel dilakukan dengan
kuasi : mengambil semua tim dokter bagian
internis dan semua apoteker.

● Monitoring dilakukan melalui laporan hasil


visite bersama yang dilakukan setiap
melakukan visite bersama. Kedua
INTERVENTION kelompok tersebut menggunakan kuesioner
yang dibuat peneliti dan dilakukan
S wawancara.

● Setelah pre-test, kemudian dilakukan


pembentukan teamwork antara kedua
profesi tersebut.
LANJUTAN..

Setelah tim bekerjasama dengan baik Dilakukan post-test untuk


(penilaian ini dilihat setelah di Rumah menilai apakah kerja
Sakit M. M. Dunda telah terjadi teamwork yang sudah
kolaborasi yang baik yang dilakukan sudah efektif atau
digambarkan dengan visite bersama mengalami peningkatan
antara apoteker dan tim dokter internis dalam penilaian kondisi
yang sebelumnya tidak pernah teamwork.
dilakukan, juga diskusi melalui visite
bersama tersebut)
COMPARATION
Penelitian ini menggunakan 2 kelompok :

Kelompok kontrol di Rumah Sakit Kelompok perlakuan di Rumah Sakit


Aloei Saboe (menggunakan model M. M. Dunda (dengan
teamwork yang selama ini menggunakan model
dilakukan di rumah sakit) yang pengembangan teamwork “model
terdiri dari 5 dokter bagian kolaborasi 3 pihak”) yang terdiri
internis dan 3 tim apoteker dari 5 dokter bagian internis dan
3 apoteker.
OUTCOME

Berdasarkan hasil penelitian, dapat Model kolaborasi 3 pihak


disimpulkan bahwa model (dokter‑apoteker‑ direktur) dapat
kolaborasi 3 pihak yaitu dokter, meningkatkan efektivitas
apoteker, dan direktur ini dapat teamwork di rumah sakit.
meningkatkan hubungan antara
dokter dan apoteker di rumah
sakit.
LANJUTAN..

Kepemimpinan direktur Keterbatasan penelitian ini yaitu


berpengaruh positif dan model kolaborasi 3 pihak dokter,
signifikan terhadap komitmen apoteker, dan direktur hanya
organisasi karyawan. Direktur berlaku untuk hubungan antara
diharapkan menjadi inspirasi dokter dengan apoteker di rumah
dalam bekerja dan menentukan sakit yang belum memiliki tenaga
arah serta tujuan organisasi. farmasi klinik, intervensi direktur
belum sampai pada tahap
pembuatan pedoman tertulis yang
wajib dipatuhi oleh tim
kolaborasi.
TIME

Penelitian ini
dilaksanakan pada Penelitian dipublikasikan
bulan Oktober 2012 pada September 2017
hingga Februari
2013.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai