Anda di halaman 1dari 14

BAB III

A. DESAIN PENELITIAN
Dalam desain penelitian yang terdapat beberapa tipe desainpenelitian ialah: riset
exsperimental.
1. Pada jurnal yang telah ditelaah dengan judul Supervisi Klinik Berbasis 4s
(Structure, Skills, Support, And Sustainable) Terhadap Penerapan Keselamatan
Pasien didapatkan bahwa desain penelitian ini adalah quasy experiment dengan
pendekatan pre-post test design with control group. Jumlah sampel 66 orang perawat
pelaksana. Pengambilan sampel dengan proportional random sampling.
2. Pada jurnal yang telah ditelaah dengan judul Analisis Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kinerja Perawat Melaksanakan Keselamatan Pasien Penelitian ini
menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Jumlah sampel 23
responden.
3. Pada jurnal yang telah ditelaah dengan judul Hubungan Supervisi Dengan
Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian analitik
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 96 responden.
4. Pada jurnal yang telah ditelaah dengan judul Hubungan Supervisi Dengan
Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian analitik
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh perawat di
10 ruang rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang sampel 96 responden.
5. Pada jurnal yang telah ditelaah dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perawat Dalam Penerapan 6 Skp (Sasaran Keselamatan Pasien) Pada
Akreditasi Jci (Joint Commission International) Di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Panti Waluya Malang Desain penelitian yaitu deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional dengan teknik proporsional simple random sampling.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang rawat inap
RS. Panti Waluya Malang dan yang bersedia menjadi responden sampel 124
responden.

B. DATA BASE
Jenis artikel yang digunakan dalam menyusun penulisan makalah merupakan kumpulan
dari beberapa jurnal yang dicari melalui pencarian google scholer.

C. BATAS WAKTU PUBLIKASI


Literature yang digunakan dalam menyusun makalah ini sesuai dengan batasan waktu
waktu maksimal buku 10 tahun terakhir dan jurnal 5 tahun terakhir.
D. JENIS ARTIKEL
Jenis artikel yang dipakai untuk menyusun penulisan makalah ini merupakan jenis artikel
original article / original research, berupa artikel pada umumnya yang diterbitkan oleh
jurnal ilmiah yang menjelaskaninformasi baru yang didasarkan pada hasil penelitian yang
telah dilakukan dan didukung dengan analisis statistic. Konten artikel ini disesuaikan
dengan berbagai bidang studi yang berbeda beda. Konten berupa : pendahuluan, metide,
hasil dan diskusi.

E. ANALISA JURNAL

JUDUL SUPERVISI KLINIK BERBASIS 4S (STRUCTURE, SKILLS,


SUPPORT, AND SUSTAINABLE) TERHADAP PENERAPAN
KESELAMATAN PASIEN
AUTHOR/PENULIS Tri Asih Oktariani1 , Yulastri Arif2 , Dewi Murni3
TAHUN 2020
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Keselamatan pasien merupakan hal yang vital dari sebuah rumah sakit.
Laporan terkait Insiden Keselamatan Pasien (IKP) terus mengalami
peningkatan dari tahun 2018 hingga 2019 di dua rumah sakit yaitu
RSUD Abdul Manap dan RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian
bertujuan untuk menganalisis pengaruh implementasi supervisi klinik
berbasis 4S terhadap penerapan keselamatan pasien oleh Perawat
Pelaksana di RSUD Pemerintah Kota Jambi tahun 2019. Jenis penelitian
adalah quasy experiment dengan pendekatan pre-post test design with
control group. Sampel perawat pelaksana berjumlah 66 orang.
Pengambilan sampel dengan proportional random sampling. Hasil
penelitian ada pengaruh yang signifikan dari supervisi klinik berbasis 4S
terhadap penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana pada
kelompok intervensi di RSUD Raden Mattaher Jambi (0.012) dan tidak
ada pengaruh pada penerapan keselamatan pasien yang dilakukan oleh
perawat pelaksana pada kelompok kontrol di RSUD Abdul Manap Kota
Jambi (0.083). Diharapkan pihak rumah sakit dapat melaksanakan
kegiatan supervisi 4S menjadi kegiatan rutin yang dengan cara membuat
perencanaan yang matang tentang kegiatan supervisi dengan topik
keselamatan pasien yang dilakukan sehingga supervisi dapat berjalan
sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan.
TUJUAN Untuk menganalisis pengaruh implementasi supervisi klinik berbasis 4S
terhadap penerapan keselamatan pasien oleh Perawat Pelaksana di
RSUD Pemerintah Kota Jambi tahun 2019.
METOPEN Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan desain “Quasy
Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Penelitian dilakukan
terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik
proportional random sampling.
SAMPEL Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 responden
dan terdiri dari 33 kelompok intervensi dan 33 kelompok kontrol.
diruangan rawat inap Bedah dan Operasi Bedah Sentral di dua rumah
sakit pemerintah kota jambi
PROSEDUR Penelitian menggunakan instrumen kuesioner yang dikembangkan
PENELITIUAN berdasarkan konsep variabel terkait, lalu diisi oleh perawat pelaksana
dan lembar observasi keselamatan pasien.
HASIL Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang
perbedaan penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana antara
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan uji statistik t-
independen didapati skor rata-rata post test penerapan keselamatan
pasien kelompok intervensi 35,03 dengan standar deviasi 1,18 dan rata-
rata post test penerapan keselamatan pasien kelompok kontrol 30,12
dengan standar deviasi 1,96 dengan p value 0,009 (p< 0,05) yang
artinya ada perbedaan rata-rata pre test penerapan keselamatan pasien
yang dilakukan oleh perawat pelaksana di RSUD Raden Mattaher Jambi
dengan RS Abdul Manap Kota Jambi.

Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian Amiri, Kademian &


Nikandish (2018) yang mendapati hasil adanya perbedaan yang
signifikan dari penerapan keselamatan pasien yang dilakukan oleh
perawat pelaksana antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol. Penelitian Menurut Anderson & Kodate (2015) juga
menemukan hasil bahwa penerapan keselamatan pasien yang dilakukan
oleh kelompok intervensi lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.

Pada penelitian yang telah dilakukan peneliti di RSUD Raden Mattaher


Jambi dan RS Abdul Manap Kota Jambi, perbedaan rata-rata penerapan
keselamatan pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana antara
kedua kelompok dapat dilihat pada analisis uraian kuesioner yang
menunjukkan bahwa responden kelompok intervensi memiliki rata-rata
penerapan keselamatan pasien (35,03). Sedangkan responden kelompok
kontrol hanya memiliki rata-rata penerapan keselamatan pasien (30,12).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden kelompok
intervensi memiliki rata-rata penerapan keselamatan pasien yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan responden kelompok kontrol.

Selain hal tersebut, dari analisis uraian kuesioner juga dapat diketahui
adanya perbedaan peningkatan nilai rata-rata antara kedua kelompok.
Pada kelompok intervensi peningkatan nilai rata-rata penerapan
keselamatan pasien (4,97). Sedangkan responden kelompok kontrol
hanya memiliki peningkatan rata-rata penerapan keselamatan pasien
(0,18).

Adanya perbedaan rata-rata dan peningkatan nilai pengetahuan, sikap


dan keterampilan antara kedua kelompok menurut asumsi peneliti
adalah dikarenakan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.
Sedangkan kelompok intervensi, manajernya diberikan pelatihan
supervisi dan pendampingan dalam memberikan asuhan keperawatan di
ruangan.

Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti menyarankan pada pihak RS


Abdul Manap Kota Jambi agar mengikutsertakan manajer dan
perawatnya ke dalam pelatihan supervisi dan pelatihan penerapan
keselamatan pasien di rumah sakit, sehingga kemampuan perawat
pelaksana terkait penerapan keselamatan pasien dapat berjalan sesuai
prossedur.
KESIMPULAN Intervensi supervisi klinik 4S dapat meningkatkan penerapan
keselamatan pasien, sehingga diharapkan pihak rumah sakit dapat
melaksanakan kegiatan supervisi 4S terutama dengan topik keselamatan
pasien menjadi kegiatan rutin yang terjadwal, sehingga pengetahuan,
sikap dan keterampilan manajer di kelompok intervensi dan kelompok
kontrol dapat terus ditingkatkan.
DAFTAR 1. Anderson, J. E., & Kodate, N. (2015). Learning From Patient Safety
PUSTAKA Incidents In Incident Review Meetings : Organisational Factors And
Indicators Of Analytic Process Effectiveness. Safety Science, 80,
105–114. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2015.07.012

2. Anggraeni, D., Hakim, L., & Widjiati, C. (2015). Evaluasi


Pelaksanaan Sistem Identifikasi Pasien di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit, Jurnal Makara. 28(1), 99–104.

3. Anwar, Rochadi, K., Daulay, W., & Yuswardi. (2016). Hubungan


Fungsi Manajemen Kepala Ruang Dengan Penerapan Patient Safety
Culture Di Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Idea
Nursing Journal, 7(1), 26–34.

4. Azis, A., & Safina, N. (2016). Monitoring Compliance To The Sixth


International Patient Safety Goals : Malaysia Perspective.
International Journal of Latest Engineering Research and
Applications (IJLERA), 1(8), 14–25.

5. Cahyono S.B. (2018). Membangun Budaya Keselamatan Pasien


Dalam Praktik Kedokteran. Kanisisus. Yogyakarta.

6. Cairns, T. A., & Mccallum, I. (2017). Patient Safety: Patients As


Reporters Of Real- Time Safety Data; A Pilot Project To Improve
Patient Safety In Secondary Care. Patient Experience Journal, 4(3),
55–60. Retrieved from http://pxjournal.org/journal.

7. Canadian Nurse Association. (2015). Patient Safety. 3 (2), 1–5.

8. Chan, S. T. (2015). Fall Reduction With Nursing Interventions.


Master’s project And Capstones, Theses Master’s Projects
University Of San Francis. Retrieved from
https://repository.usfca.edu/capstone
DATABASE Google scholer

JUDUL ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN KESELAMATAN
PASIEN
AUTHOR/PENULIS Ida Sukesi, Setyawati Soeharto, Ahsan
TAHUN 2015
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Perawat berperan penting dalam memastikan keselamatan pasien
dengan memantau kondisi pasien untuk mencegah terjadinya insiden,
memberikan pendidikan kesehatan, mendeteksi kesalahan dan nyaris
cedera, serta melakukan tugas-tugas lain untuk memastikan pasien
menerima perawatan yang berkualitas tinggi. Permasalahan yang ada
selama ini di IGD RSUD “ Ngudi Waluyo” Wlingi tentang
implementasi patient safety belum terlaksana sesuai dengan SOP dan
Panduan Keselamatan Pasien. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat
dalam implementasi patient safety. Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif analitik dengan pendekatan crosss sectional. Jumlah sampel
23 responden dengan teknik total sampling.. Hasil penghitungan
analisis regresi berganda faktor pengetahuan patient safety memiliki
pengaruh paling dominan dengan koefisien standarized ß 0,678 dan
komitmen organisasi sebesar 0,329 artinya mempunyai pengaruh yang
signifikan sedangkan supervisi tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan. Optimalisasi perkembangan individu perawat memerlukan
upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam lingkup
keselamatan pasien sehingga mampu menampilkan kinerja yang
bermutu tinggi.
TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kinerja perawat dalam implementasi patient
safety.
METODE Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling.
SAMPEL 23 responden
PROSEDUR Penelitian menggunakan instrumen kuesioner dan lembar observasi.
PENELITIAN
HASIL Variabel Pengetahuan (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0.248.
Didapatkan statistik uji t sebesar 4.066 dengan p-value sebesar 0,001.
Pvalue lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Pengetahuan (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kinerja Implementasi
Patient Safety (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan
bahwa variabel Pengetahuan (X1) memiliki pengaruh yang positif
terhadap Kinerja Implementasi Patient Safety (Y). Semakin tinggi
Pengetahuan, maka Kinerja Implementasi Patient Safety semakin
meningkat. Hal ini sebagaimana dijelaskan bahwa semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang, maka akan lebih rasional dan kreatif
serta terbuka dalam menerima adanya bermacam usaha pembaharuan
dan dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai pembaharuan terhadap
sesuatu yang datang dari luar (Aktharsha & Anisa, 2011; Ghosh &
Scott, 2009).
Variabel Komitmen (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0.101.
Dengan menggunakan statistik uji t sebesar 2.166 dengan p-value
sebesar 0,043. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan
bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel
Komitmen (X2) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kinerja
Implementasi Patient Safety (Y). Koefisien regresi yang positif
mengindikasikan bahwa variabel Komitmen (X2) memiliki pengaruh
yang positif terhadap Kinerja Implementasi Patient Safety (Y).
Semakin tinggi Komitmen, maka Kinerja Implementasi Patient Safety
semakin meningkat.
KESIMPULAN Kemampuan organisasi untuk meningkatkan mutu melalui aspek
keselamatan pasien dipengaruhi oleh faktor individu. Pengetahuan
perawat tentang keselamatan pasien merupakan kunci utama dalam
memastikan perawatan yang aman. Faktor pengetahuan perawat dan
komitmen organisasi memberikan pengaruh yang signifikan positif
terhadap kinerja perawat dalam implementasi patient safety di IGD.
Faktor supervisi dalam penelitian ini tidak memberikan hasil yang
baik karena pengaruh lokal di IGD RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi.
Pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dapat ditingkatkan
dengan memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan.
Supervisi efektif sebagai fungsi controlling dalam manajemen
keperawatan perlu ditingkatkan untuk mengembangkan perawat
sehingga berdampak perbaikan kualitas pelayanan.
DAFTAR Ida S., Setyawati S., & Ahsan. (2015). ANALISIS FAKTOR YANG
PUSTAKA BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT
MELAKSANAKAN KESELAMATAN PASIEN. Jurnal Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. ISSN: 2086-3071.
DATABASE Google Scooler

JUDUL HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN IMPLEMENTASI


SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
AUTHOR/PENULIS Raden Surahmat, Meri Neherta, Nurariati
TAHUN 2018
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan
kesehatan dirumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan supervisi dengan implementasi sasaran keselamatan pasien
di rumah sakit. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan
metode kuantitatif dengan jumlah sampel 96 perawat di 10 ruang
rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah pada bulan maret sampai
Mei 2018 menggunakan kuisioner dan dilakukan analisis
menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan supervisi dengan implementasi sasaran
keselamatan pasien. Pelaksanaan supervisi yang kurang baik
berdampak pada implementasi sasaran keselamatan pasien. Pihak
rumah sakit perlu melakukan supervisi secara berkelanjutan dan
menjadikan hasil supervisi sebagai dasar tindak lanjut sebagai usaha
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara
berkesinambungan.
TUJUAN Bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi dengan implementasi
sasaran keselamatan pasien di rumah sakit.
METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian
analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
SAMPEL 96 responden
PROSEDUR Penelitian ini menggunakan insreumen kuisioner yang telah dilakukan
PENELITIAN uji validitas di Rumah Sakit Pertamedika Plaju Palembang dan
disetujui oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
HASIL Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96
perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang sebagian besar
menilai pelaksanaan supervisi tidak baik (54,2%).
Berdasarkan analisis hasil penelitian terkait implementasi sasaran
keselamatan pasien oleh perawat menunjukkan bahwa dari 96
perawat, 81 perawat (84,4%) dengan kategori implementasi sasaran
keselamatan pasien baik dan 15 perawat (15,6%) dengan kategori
implementasi sasaran keselamatan pasien kurang baik.
Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa supervisi
berhubungan signifikan dengan Implementasi standar keselamatan
pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan nilai (p-
value = 0,041).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa pelaksanaan supervisi yang kurang baik berdampak pada
pelaksanaan sasaran keselamatan pasien walauapun kategori baik pada
pelaksanaan identifikasi, komunikasi, kemanan obat, tepat prosedur,
lokasi, pasien operasi tetapi pelaksanaan pengurangan risiko infeksi
dan risiko pasien jatuh belum maksimal.
DAFTAR Raden S., Meri N., & Nurariati. (2018). HUBUNGAN SUPERVISI
PUSTAKA DENGAN IMPLEMENTASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG. STIKes Bina
Husada Palembang. Jurnal Keperawatan Universitas Andalas.
DATABASE Google Scooler

JUDUL HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN IMPLEMENTASI


SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
AUTHOR/PENUL Raden Surahmat, Meri Neherta, Nurariati
IS
TAHUN 2018
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan
kesehatan dirumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan supervisi dengan implementasi sasaran
keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel
96 perawat di 10 ruang rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah
pada bulan maret sampai Mei 2018 menggunakan kuisioner dan
dilakukan analisis menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan supervisi dengan
implementasi sasaran keselamatan pasien. Pelaksanaan supervisi
yang kurang baik berdampak pada implementasi sasaran
keselamatan pasien. Pihak rumah sakit perlu melakukan supervisi
secara berkelanjutan dan menjadikan hasil supervisi sebagai dasar
tindak lanjut sebagai usaha meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan secara berkesinambungan.

TUJUAN Bertujuan untuk mengetahui hubungan suvervisi dengan


implementasi sasaran keselamatan pasien dirumah sakit
Muhhamadiyah Palembang.
METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian
analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian seluruh perawat di 10 ruang rawat inap Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang
SAMPEL Sampel 96 responden
PROSEDUR Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang telah dilakukan
PENELITIAN uji validitas di Rumah Sakit Pertamedika Plaju Palembang dan
disetujui oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya.
HASIL Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96
perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang sebagian
besar menilai pelaksanaan supervisi tidak baik (54,2%).
Berdasarkan analisis hasil penelitian terkait implementasi sasaran
keselamatan pasien oleh perawat menunjukkan bahwa dari 96
perawat, 81 perawat (84,4%) dengan kategori implementasi
sasaran keselamatan pasien baik dan 15 perawat (15,6%) dengan
kategori implementasi sasaran keselamatan pasien kurang baik.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa pelaksanaan supervisi yang kurang baik berdampak pada
pelaksanaan sasaran keselamatan pasien walauapun kategori baik
pada pelaksanaan identifikasi, komunikasi, kemanan obat, tepat
prosedur, lokasi, pasien operasi tetapi pelaksanaan pengurangan
risiko infeksi dan risiko pasien jatuh belum maksimal.

DAFTAR Afridawaty MJ. (2017). Studi Fenomenologi Budaya Keselamatan


PUSTAKA Pasiendari
Perspektif Kepala Ruangan di Instalasi Rawat Inap RSUD Raden
Mattaher Jambi.
Anggraeni, D., Hakim, L., & I, C. W. (2014). Evaluasi
Pelaksanaan Sistem
Identifikasi Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Evaluation on Patient Identification System Implementationin
Hospital Inpatient Unit, 28(1), 99–104.
Bea, I. F., Pasinringi, S. A., & Noo, N. B. (2013). Gambaran
Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Universitas Hasanudin Tahun
2013, 1– 14.
Circenis, K., Jeremejeva, J., Millere, I., & Deklava, L. (2015).
Supervision in Nursing : Latvian Sample study. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 205(May), 86–91.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.0 9.023

DATABASE Google Schoolar

JUDUL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWAT


DALAM PENERAPAN 6 SKP (SASARAN
KESELAMATAN PASIEN) PADA AKREDITASI JCI
(JOINT COMMISSION INTERNATIONAL) DI RUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA
MALANG

AUTHOR/PENUL Yohanes David Wahyu Pambudi, Ani Sutriningsih, Dudella


IS Desnani F, Yasin
TAHUN 2018
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Perbaikan demi perbaikan dalam mutu pelayanan kesehatan harus
dilakukan untuk mendapatkan status terakreditasi tingkat
paripurna. Fokus akreditasi JCI adalah keselamatan pasien yang
tertuang dalam standart 6 Sasaran Keselamatan Pasien. Sebagian
besar standart 6 Sasaran Keselamatan Pasien diterapkan oleh
perawat, khususnya perawat di ruang rawat inap yang dituntut
untuk selalu berinteraksi dengan pasien. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perawat dalam penerapan 6 SKP. Serta faktor yang paling
dominan yang mempengaruhi penerapan 6 SKP (Sasaran
Keselamatan Pasien) Pada Akreditasi JCI (Joint Commission
International) Di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang.
TUJUAN Untung mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi perawat
dalam penerapan 6 SKP (Sasaran Keselamatan Pasien) pada
akreditasi JCI (Joint Commission Internatioanl) Diruang rawat
inap Rumah Sakit Panti Waluya Malang.
METODE Desain penelitian yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional dengan teknik proporsional simple random
sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah perawat
yang bekerja di ruang rawat inap RS. Panti Waluya Malang dan
yang bersedia menjadi responden.
SAMPEL .Sampel 124 responden.
PROSEDUR Intrument penelitian untuk variabel independen menggunakan
PENELITIAN kuisioner dan variabel dependen menggunakan checklist.
HASIL Berdasarkan hasil yang diketahui Sebagian besar usia responden
73 orang (58,9%) termasuk golongan usia dewasa (26-45th).
Sebagian besar responden 66 orang (53,2%) sudah menikah.
Hampir seluruhnya 104 orang (83,9%) berjenis kelamin
perempuan. Sebagian besar responden 76 orang (61,3%)
memiliki jumlah tanggungan keluarga ≥ 5 orang. Hampir
seluruhnya 112 orang (90,3%) memiliki masa kerja ≥ 5tahun.
Sebagian besar responden 85 orang (68,5%) memiliki
pengetahuan baik. Sebagian besar responden 117 orang (94,4%)
memiliki motivasi tinggi. Pelaksanaan supervisi keperawatan
yaitu supervisi kurang baik sebanyak 62 orang (50%) dan
supervisi yang baik 62 orang (50%), hal ini menunjukan bahwa
supervisi terjadi persamaan. Sebagian besar responden sejumlah
79 orang (63,7%) mempunyai pengaruh organisasi yang rendah.
Sebagian besar Responden 114 orang (91,9%) menerapan 6 SKP
di ruang rawat inap dengan baik.

KESIMPULAN 1) Tidak ada pengaruh antara usia responden dengan penerapan 6


SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang. Dengan
hasil Chi Square p value = 0,995 (> 0,05)
2) Tidak ada pengaruh antara jenis kelamin responden dengan
penerapan 6 SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya
Malang. Dengan hasil Chi
Square p value = 0,407 (>0,05)
3) Tidak ada pengaruh antara status pernikahan responden dengan
penerapan 6 SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya
Malang.
Dengan hasil Chi Square p value = 0,658 (>0,05)
4) Ada pengaruh antara jumlah tanggungan responden dengan
penerapan 6 SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya
Malang.
Dengan hasil Chi Square p value = 0,016 (<0,05)
5) Ada pengaruh antara lama bekerja responden dengan
penerapan 6 SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya
Malang. Dengan hasil Chi Square p value = 0,012 (<0,05)
6) Ada pengaruh antara pengetahuan responden dengan
penerapan 6 SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya
Malang. Dengan hasil Chi Square p value = 0,002 (<0,05)
7) Ada pengaruh antara motivasi responden dengan penerapan 6
SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang. Dengan
hasil Chi Square p value = 0,007 (<0,05)
8) Ada pengaruh antara supervisi dengan penerapan 6 SKP di
Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang.
Dengan hasil Chi Square p value = 0,000 (<0,05)
9) Ada pengaruh antara pengaruh organisasi dengan penerapan 6
SKP di Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang. Dengan
hasil Chi Square p value = 0,025 (<0,05)
10) Faktor dominan yang berpengaruh pada penerapan 6 SKP di
Ruang Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang adalah
pengetahuan perawat.

DAFTAR Ariyani. 2009. Analisis Pengetahuan dan Motivasi Perawat


PUSTAKA yang
Mempengaruhi Sikap Mendukung Penerapan Program
Patient Safety di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.
Moewardi Surakarta Tahun 2008. Tesis. Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/16529/1/Ar iyani.pdf, diakses
tanggal 23 Januari 2017 pukul 12.30 WIB
Aryati, Tini. 2016. Hubungan Karakteristik Perawat Dengan
KepatuhanPenerapan Prosedur Keselamatan Pasien Di
Instalasi Rawat Inap RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah /documents/4808.pdf.
Diakses tanggal 23 Januari 2017 pukul 12.40 WIB
Besral, 2011. Perhitungan Besar Sampel. Departemen
Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
Departeman Kesehatan RI KKP RS. 2008. Panduan Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) Edisi 2.

DATABASE Google Schoolar

Anda mungkin juga menyukai