Di Susun Oleh :
Rida Yuliana
P1908121
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
pertolongan-Nya, sehingga laporan Praktik Klinik Profesi Ners Keperawatan Komunitas dan
Keluarga di wilayah Rt 14 Ks Tubun Dalam Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu,
dapat kami selesaikan.
Dalam proses penulisan dan penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan banyak
pihak, terutama kepada:
Kami mengucapkan limpahan terima kasih untuk bantuan, kerja sama, kritik dan saran
yang telah diberikan kepada kami. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa, institusi pendidikan, dan lahan praktik.
Rida Yuliana
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat
bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat
dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat
kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek
diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri
menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).
Sebuah komunitas dapat memunculkan variasi bahasa yang terbentuk untuk memudahkan
komunikasi. Kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan simbol.
Pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataan karena dalam setiap kita berinteraksi disadari maupun
tidak, tersirat simbol yang mewakili diri seperti, cara berbicara, dialek yang digunakan, intonasi dalam
menekankan kata yang diucapkan dan gaya berpakaian. Semua simbol tersebut merepresentasikan
sesuatu yang dimaksud oleh seorang komunikator.
Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap)
yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok
manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran (Wibowo, 2001: 3). Bahasa sebagai salah satu pranata
manusia yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa
yang utama adalah sebagai alat komunikasi manusia satu dengan manusia yang lain dalam suatu
masyarakat, bahasa menjadi bagian dari masyarakat dalam arti dipakai didalam masyarakat sehingga
merupakan gejala social yang amat kompleks.
Masyarakat yang universal terdapat banyak tingkatan sosial, latar belakang dan lingkungan yang
berbeda. Hal ini menyebabkan perubahan dan keluar konteks dari fungsi bahasa sebagai penghubung
antara pengguna bahasa yang satu dengan pengguna bahasa lainnya. Pengguna bahasa kadang
mengubah bahasa sepraktis mungkin agar bahasa lebih mudah untuk memahami dan bisa dipahami
oleh si pengguna bahasa . Oleh karena itu ,ada beberapa komunitas yang mengubah bahasa karena
golongan ataupun tingkatan usia.
Komunikasi setiap orang, setiap tempat mempunyai gaya yang berbeda, kemudian akan
mempengaruhi pola komunikasi yang terbangun dalam suatu komunitas masyarat tertentu.
Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada masyarakat,
belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas, meningkatkan
kemampuan berfikir kritis, dan bijaksana dalam menghadapi masyarakat, serta meningkatkan
keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan dengan masyarakat.
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam
pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat
karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat
khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita.
Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.
Hasil analisis yang dilakukannya oleh masyarakat itu sendiri, diharapkan dapat membuat masyarakat
menjadi sadar, bahwa ada hal-hal yang memicu kerentanan mereka yang mereka buat sendiri atau
karena lebih disebabkan karena faktor eksternal. Mereka sadar bahwa mereka mestinya dapat
mengatasi kerentanan tersebut, asal mereka melakukan upaya-upaya penurunan tingkat bahaya,
risiko dan dampak yang terjadi.
e. Swadaya
Program berbasis masyarakat menggunakan pendekatan Bottom – Up, bukan Top – Down. Sebagai
yang berbasis pada masyarakat, maka keberhasilan pelaksanaannya sangat bertumpu pada swadaya
masyarakat sendiri. Dalam artian, menggunakan sumber-sumber daya, potensi, dan komponen-
komponen yang telah dimiliki oleh masyarakat. Mulai proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi, masyarakat harus diberikan peran utama. Dalam proyek mitigasi misalnya, harus
memanfaatkan tenaga masyarakat, sumber-sumber material, infrastruktur serta fasilitas yang ada.
Peranan pihak eksternal adalah menfasilitasi dan menambahkan sumber-sumber yang belum ada,
yang pada akhirnya sepenuhnya akan diserahkan pengelolaannya pada swadaya masyarakat.
f. Integrasi
Program berbasis masyarakat mengintegrasikan model, instrument, metode, pendekatan dan strategi
dengan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang telah dimiliki oleh masyarakat setempat. pada
ummnya masyaarakat memiliki pengethuan tersendiri dalam menghadapi permaslahan yang ada
baik yang rasional maupun yang irasional. Dan program ini mengintegrasikan berbagai pola dari
berbagai sumber namun tetap terintitusioan dalam pola dan tananan kehidupan masyarakat setempat.
g. Terfokus
Program berbasis masyarakat harus menfokus pada pemenuhan kebutuhan utama masyarakat , serta
benar-benar memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Untuk itu, Program
ini memerlukan pemrograman sistem, prosedur dan pedoman operasional serta pelibatan penuh
masyarakat secara fisik, mental dan emosional. Maksud diperlukannya pemrograman sistem,
prosedur dan pedoman operasional adalah untuk memastikan efisiensi dan pemanfaatan sumber-
sumber daya seperti dana, waktu, material, informasi dan teknologi yang benar-benar terfokus pada
tujuan riil.
h. Aksi nyata
Program berbasis masyarakat mengarahkan keinginan dan komitment semua pihak, baik PMI,
masyarakat dan Pemerintah ke dalam aksi nyata yang lebih kongkret sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing.
i. Sustainabilitas
Program berbasis masyarakat merupakan program yang tidak hanya menfokus kebutuhan jangka
pendek, namun lebih dari itu harus pula berorientasi untuk jangka panjang. Hasil-hasil yang dicapai
serta semua elemen yang mendukung seperti strategi, pendekatan, model, instrument dan metode
yang digunakan harus di institusionalkan dari generasi ke generasi berikutnya, agar mereka dapat
menjaga, merawat dan mengembangkan program yang telah dilaksanakan. Sustainbilitas juga
berrarti bagaimana masyarakat pada akhirnya dapat mengambil alih secara mandiri tanggungjawab
atas kegiatan-kegiatan di wilayah program tersebut tanpa lagi bergantung pada pihak pendonor
maupun fasilitator dari luar.
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan latar belakang, tujuan kegiatan yang berisi tujuan umum dan
tujuan khusus, manfaat kegiatan, ruang lingkup, metode pendekatan, dan sistematika penulisan.
Bab ini akan menjelaskan tentang kompponen Windshield Survey, data geografis, data demografi, data
social ekonomi, data pelayanan dan sumber kesehatan.
BAB 3 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pada bab ini dipaparkan diagnosa komunitas di RT 14, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda
Ulu, yang berisi analisa data, penapisan masalah, dan prioritas diagnose masalah.
Bab ini meliputi rencana dan strategi komunitas di RT 14, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda
Ulu.
Bab ini meliputi pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas di RT 09, Kelurahan bukit
pinang, Kecamatan Samarinda Ulu.
Bab ini meliputi evaluasi asuhan keperawatan komunitas di RT 14, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan
Samarinda Ulu.
Pada bab ini dipaparkan penutup yang berisi kesimpulan dan juga saran.
LAMPIRAN
Pada lampiran berisi beberapa dokumentasi dan format pengkajian yang berisi hasil yang didapatkan
dari warga RT 14, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu.
DENAH LOKASI
BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS
2.1 Komponen Windshield Survey
WINDSHIELD SURVEY
No Elemen Deskripsi
Bangunan, arsitektur
1 Perumahan dan Lingkungan
Jarak antar rumah
Halaman rumah
Luas lahan terbuka
2 Lingkunga terbuka
Kegunaan
Apa batas daerah : jalanan, tembok
3 Batas
Nama wilayah
Tempat kumpul-kumpul : siapa, jam berapa
4 Kebiasaan
(warung/angkringan, caffe, gardu, taman)
Jensi transfortasi
5 Transfortasi
Akses jalan
Klinik, puskesmas, rumah sakit, pusat rekreasi, sekolah,
6 Pusat pelayanan
agen, penyediaan jasa.
Pola konsumsi masyarakat
7 Tokoh/warung/pasar
Pusat pemenuhan kebutuhan masyarakat
Siapa yang anda jumpai dijalan ?
8 Orang-orang pengguna jalan
Ibu-ibu dan bayi, anak sekolah, pengangguran,
pedagangan, dll.
Identifikasi suku bangsa
9 Ras
Identifikasi agamaan kepercayaan
10 Agama
Penyakit kronis, akut,
11 Kesehatan dan morbiditas
Jarak ke pelayanan kesehatan ?
Partai mayoritas
12 Politik
Poster kampanye
Tv, radio, koran, majalan, papan pengumuman, mading,
13 Media
dll.
Pos-pos polisi, pos satpam, perlindungan kebakara
14 Layanan perlindungan
KOMPONEN WINDSHIELD SURVEY
No Elemen Deskripsi
Bangunan
1 Perumahan dan Lingkungan
Mayoritas bangunan di RT 14 ks tubun
permanen terbuat dari beton.
Arsitektur
Batas wilayah
Barat : jln ks tubun dalam 13
Utara : jln ks tubun luar
Selatan : jln ks tubun dalam 15
Timur : jln ks tubun dalam 10
DENAH LOKASI
RT 14
DI LAMPIRAN (
HALAMAN BELAKANG)
2.3 Data Demografi
Jumlah KK RT 14 : 10 KK
Jumlah Penduduk RT 14 : 36 orang
Hasil pendataan dan pengkajian yang saya dapatkan terdapat 10 KK di RT.14 dari jumlah total KK
diwilayah RT tersebut sebanyak 80 KK. Berikut ini adalah presentase hasil pengkajian dan pendataan
yang dilakukan berdasarkan format yang telah di berikan :
B.
C. Suku: Bugis, Banjar, Jawa
Total 36 100 %
E. Pekerjaan :
Jenis Pekerjaan Jumlah Total (%)
Negeri 4 11,1 %
Swasta 32 88,9 %
Total 36 100
F. Tingkat pendidikan :
Tingkat Pendidikan Jumlah Total (%)
Tidak sekolah 5 13,9 %
SD 5 13,9 %
SMP 5 13,9 %
SMA 9 25,0 %
D1 / D2 / D3 3 8,3 %
S1 / S2 / S3 9 30,5 %
Total 36 100 %
G. Lingkungan Fisik
- Keadaan lingkungan (Windshield survey) : Bersih namun sering banjir
- Iklim / Cuaca : Tropis
- Tipe dan kondisi perumahan : Permanen
- Lahan terbuka : Tidak ada
- Jumlah dan jenis industri : Tidak ada
- Tempat ibadah : Mesjid
H. Air bersih :
Sumber air bersih Jumlah Total (%)
Sumur
PAM 36 100 %
Sumur dan PAM
Total 36 100
L. Pengelolaan limbah:
1. Kebiasaan membuang sampah :
Kebiasaan membuang Jumlah Total (%)
sampah
Dibakar
Ditimbun Diambil
petugas Dibuang ke 36 100%
sungai
Lain-lain
Total 36 100%
2. SPAL :
SPAL Jumlah Total (%)
Ada 36 100 %
Tidak ada
Total 36 100%
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS DI PERUMAHAN BUKIT PINANG
RT 09 BLOK T DAN F KELURAHAN BUKIT PINANG
KECAMATAN SAMARINDA ULU
Keterangan Pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
3.3 Prioritas Diagnosa Masalah
No Diagnosa Keperawatan Jumlah
5.2 Saran