Anda di halaman 1dari 85

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

BERFOKUS PADA PROMOTIF

Diajukan untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Komunitas II


Dosen : Aat Agustini, SKM, MKM

Disusun oleh :
Kelompok 1
Algin Liza Mutaqwa Farhan Maulana Rahman
Adah Siti Sa’adah Mega Melania
Dina Amelia Ninik Tanisah
Ela Halimathul Islah

3A – S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB
MAJALENGKA
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang
dikehendaki-Nya. Allah telah mencurahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
Komunitas yang Berfokus pada Promotif. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat dan
pembawa kabar gembira.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang


bersangkutan dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini penulis
ajukan untuk memenuhi tugas yang ditetapkan oleh dosen Keperawatan
Komunitas II PSIK. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk memberikan
yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Dalam usaha menyelesaikan penulisan makalah ini tentu telah melibatkan


banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan
konstitusi yang positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini mendapatkan sebaik-baik
pahala dari Allah. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan
pedoman dan dapat dijadikan referensi.

Majalengka, 8 Februari 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1


B. TUJUAN PENULISAN ............................................................................ 2
C. MANFAAT PENULISAN ........................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. TINJAUAN TEORI .................................................................................. 4


B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ......................... 8
C. TINJAUAN KASUS ................................................................................. 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 80

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 80
B. SARAN ..................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82

ii

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di
suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi
yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest
yang sama (Riyadi, 2007). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat
yang optimal maka dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana
perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung
peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.

Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan


masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam
memecahkan masalah kesehatan. Oleh karena itu layanan kesehatan utama
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua
pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang
diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan
yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan
yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling
tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Selain
lingkungan, perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah
yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Yuddi,2008).

4
Selanjutnya kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan
adalah yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya
hambatan, baik yang bersifat ekonomi, maupun non ekonomi (Yuddi,2008).
Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku sehat serta
meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut diatas, derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal
(Yuddi,2008). Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu,
keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Riyadi, 2007).

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada


peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi, 2002). Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu,
kelompok sampai tingkat RT dan RW.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik lapangan asuhan keperawatan komunitas


mahasiswa mampu menerapkan konsep keperawatan komunitas (masyarakat,
puskesmas, keluarga dan kelompok khusus ) guna meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktik belajar lapangan keperawatan komunitas


mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas

2. Merumuskan masalah yang ditemukan dari prioritas masalah

3. Membuat intervensi dari masalah yang ditemukan dari hasil


musyawarah masyarakat desa

5
4. Melakukan implementasi keperawatan bersama dengan masyarakat
dari intervensi yang telah ditetapkan

5. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi


masalah kesehatan yang ada

C. Manfaat Penulisan

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Masyarakat di Desa

Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan


lingkungan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang
ada serta pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan

2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat

3. Mahasiswa / Penyusun

Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam


memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Keperawatan Komunitas

Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai


persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
telah melembaga (Sumijatun et. al, 2006).

Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu


menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat
dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang,
masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang


merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan


yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010). Sasaran pelayanan
kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat
dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya

7
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan
membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri,
hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat
kesehatan optimal (Elisabeth, 2007). Peran serta masyarakat diperlukan dalam
hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat
mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat
mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat
(Mubarak, 2005).

2. Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok,


yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins,
1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat.

a. Individu Sebagai Klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.

b. Keluarga Sebagai Klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara


terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan
lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa

8
alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan
keperawatan yaitu:

1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga


yang menyangkut kehidupan masyarakat.

2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,


memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya
sendiri.

3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang


diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota
keluarga tersebut.

c. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh


adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas
yang kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan
komunitas didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada
kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat
faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan
fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu
daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut
saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam
menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai
bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu,
keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan

9
proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi,
sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia. Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan
masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan
manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan
budaya dan lingkungan spiritual.

3. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

a. Upaya Promotif

Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat dengan jalan:

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat

2) Peningkatan gizi

3) Pemeliharaan kesehatan perorangan

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur

5) Rekreasi

6) Pendidikan seks

b. Upaya Preventif

Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap


individu, keluaga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

1) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita

2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas,


maupun kunjungan rumah

10
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas, ataupun di
rumah

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui

c. Upaya Kuratif

Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok yang


menderita penyakit ataupun masalah kesehatan melalui:

1) Perawatn orang sakit di rumah (home nursing)

2) Perawatn orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari Puskesmas dan
Rumah Sakit

3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan
nifas

4) Perawatan tali pusat bayi baru lahir

d. Upaya Rehabilitatif

Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun


terhadap kelompok kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.

1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang, kelainan bawaan

2) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, seperti


TBC, pelatihan nafas dan batuk, penderita struk melalui fisioterafi

e. Upaya Resosialitatif

Upaya untuk mengembalkan individu, keluarga, dan kelompok khusus


kedalam pergaulan masyarakat.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

11
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial
elkonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini
terdapat 5 kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas
masalah (Mubarak, 2005).

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai


masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhi (Mubarak, 2005).

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Wawancara atau anamnesa

Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya


jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang
hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus
dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil
wawancara atau anamnesa dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak,
2005).

2) Pengamatan

Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik,


psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa
keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan
hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak,2005).

12
3) Pemeriksaan fisik

Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan


yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik
yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa keperawatan
dengan cara Inspeksi, Perkusi,Auskultasi dan Palpasi (Mubarak, 2005).

b. Pengolahan data

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan


cara sebagai berikut

a) Klasifikasi data atau kategori data

b) Penghitungan prosentase cakupan

c) Tabulasi data

d) Interpretasi data

c. Analisis data

Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan


menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak,
2005).

d. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan


keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang
selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah

13
dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan
prioritas masalah (Mubarak, 2005)

e. Prioritas Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan


keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai criteria
diantaranya adalah (Mubarak, 2005):

1) Perhatian masyarakat

2) Prevalensi kejadian

3) Berat ringannya masalah

4) Kemungkinan masalah untuk diatasi

5) Tersedianya sumberdaya masyarakat

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan


baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah
yang mungkin timbul kemudian. Jadi diagnose keperawatan adalah suatu
pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan
yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis
keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan
masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi
(Mubarak,2009).

14
3. Rencana Asuhan Keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan


keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuanterpenuhinya
kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Jadi perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnose keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan
tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil
untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2009).

Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat


antara lain sebagai berikut:

1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan

3.Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaanmelalui


kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini

4. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang


sangat dirasakan masyarakat

6. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai

7. Tindakan harus bersifat realistis

8. Disusun secara berurutan

4. Implementasi

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan


yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat
kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya.

15
Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota
masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang umum digunakan dalam
pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah:

1. Inovative

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan


mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)

2. Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama


profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).

3. Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan


harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana
program yang telah disusun (Mubarak, 2009).

4. Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan


kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak,
2009).

5. Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas


kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan
yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi

16
fokus adalah : program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi
dan partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).

5. Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan


keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan
tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau
dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan yang dilakukan dalam
penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998:

1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah


ditetapkan.

2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai


dengan pelaksanaan.

3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya


apabila masalah belum teratasi.

4. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi


dilakukan dengan melihat respon komunitas.

C. Tinjauan Kasus Asuhan Keperawatan Komunitas

A. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini merupakan tahap awal pra praktik klinik/ terjun ke
lapangan, berbagai kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:

1) Pembekalan

Pembekalan dilakukan oleh tim pembimbing praktik komunitas. Materi


yang diberikan adalah tentang mekanisme praktek komunitas, pembagian

17
kelompok komunitas dan peraturan-peraturan bagi mahasiswa praktik dan tugas
yang harus diselesaikan.

2) Pengorganisasian Kelompok

Untuk mempermudah pelaksanaan praktik dan sebagai penanggung jawab


kegiatan praktik dari mahasiswa, maka dibentuk organisasi kelompok. Struktur
organisasi (terlampir) .

B. Tahap Pelaksanaan

1. Pengkajian

Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan di Desa Percut,


Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat, yang dalam
pelaksanaannya menerangkan berbagai konsep keperawatan komunitas yang
ada.

Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh


mahasiswa di desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang (tanggal 1 – 12 Desember 2015) dalam pelaksanaannya mahasiswa
bekerja sama dengan Kepala Desa, ketua RW, ketua RT, kader dan pihak yang
terkait lainnya.

Ketua RW, ketua RT dan kader sebagai motor penggerak yang akan
melaksanakan kegiatan praktek keperawatan komunitas bersama-sama dengan
mahasiswa. Sedangkan fokus intervensi yang dilaksanakan oleh warga dan
mahasiswa di desa Percut adalah pada gangguan kesehatan akibat lingkungan
yang kurang sehat.

a. Gambaran Umum Desa Percut

Wilayah kecamatan Percut Sei Tuan mempunyai luas wilayah 1063 Ha yang
terdiri dari 22 desa dan yang menjadi wilayah binaan mahasiswa STIKes Sanata

18
Elisabeth Medan adalah desa Percut yang terdiri dari 19 dusun, tetapi hanya 12
dusun yang menjadi wilayah binaan yaitu dusun 1-12.

Pusat pemerintahan berkedudukan di jalan Medan-Batang Kuis desa Tembung


dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan selat Malaka

2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Cinta Damai.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cinta Rakyat.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Rejo.

b. Keadaan Geografi

1. Luas daratan : 585 Ha/m2

2. Persawahan : 500 Ha/m2

3. Perkebunan : 5 Ha/m2

4. Kuburan : 5 Ha/m2

5. Perkantoran : 4 Ha/m2

6. Prasarana umum : 3 Ha/m2

c. Organisasi masyarakat di Desa Percut

1. LKMD : 33

2. PKK : 26

3. Karang Taruna Dan Organisasi Olahraga :1

4. Kelompok Arisan :1

5. Koperasi :1

6. Kelompok Perwiritan : 14

d. Adapun sarana dan prasarana yang ada di Desa Percut antara lain :

19
a. Sarana pendidikan formal

1. TK : 5 unit

2. SD : 10 unit

3. SMP : 6 unit

4. SMA : 2 unit

b. Sarana ibadah

1. Mesjid : 5 unit

2. Gereja : 4 unit

3. Klenteng : 1 unit

c. Sarana umum dan balai pertemuan : 1 unit

d. Sarana Kesehatan Masyarakat

1. Puskesmas pembantu : 1 unit

2. Praktek Dokter : 1 unit

3. Praktek Bidan : 6 unit

4. Balai Pengobatan : 1 unit

5. Polindes : 1 unit

6. Posyandu : 6 unit

e. Letak sarana terhadap pusat kesehatan masyarakat kota

1. Kantor Camat : 15 km

2. Puskesmas terdekat : 3 km

3. RSU terdekat : 18 km

20
Kepala desa ????

e. Data Khusus Desa Percut

Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan tehnik


wawancara dan observasi ke setiap rumah keluarga yang terdata dengan total
jumlah penduduk 7203 jiwa. Setelah data terkumpul, lalu dilakukan tabulasi
data yang meliputi pengelompokan data sesuai dengan masing-masing dusun
sehingga tersusun menjadi data desa. Langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan data.

f. Hasil pengkajian dari wawancara dan observasi disajikan sebagai berikut :

1. Proporsi jumlah penduduk Desa Percut berdasarkan penghasilan


warga berdasarkan wawancara dengan keluarga yaitu penghasilan rendah
berjumlah 601 kk, menengah berjumlah 978 kk, tinggi berjumlah 133 kk.

2. Proporsi jumlah kunjungan 9 penyakit terbesar pada bulan oktober-


november tahun 2015 Puskesmas Tanjung Rejo ISPA 126 kunjungan,
kunjungan, Bagian gigi dan jaringan penyangga lainnya 82 kunjungan,
Gastritis 81 kunjungan, TBC 58 ,Diare 20 kunjungan, Asma 17 kunjungan,
Pemeriksaan Kehamilan 16 kunjungan,Penyakit Kulit 14 kunjungan,
Rematik 9 kunjungan.

3. Proporsi jumlah penduduk Desa Percut berdasarkan jumlah anggota


keluarga yang lansia yaitu lansia yang mandiri beraktivita sekitar 898
orang dan dengan bantuan sekitar 164 orang dengan jumlah lansia
keseluruhan sekitar 1062 orang. Jenis penyakit lansia sepeti DM sekitar
80 orang, hipertensi sekitar 154 orang, stroke sekitar 78 orang, jantung
sekitar 115 orang, osteoporosis sekitar 124 orang, dan lainnya sekitar 511
orang.

4. Usaha pencegahan dari pemberantasan penyakit meliputi kegiatan pasif,


dimana kegiatan pasif adalah penderita mengunjungi puskesmas,
sedangkan kegiatan aktif dimana petugas melakukan kunjungan kerumah-

21
rumah pasien untuk melakukan penyuluhan dan pengobatan. Kegiatan P2P
meliputi :

a. Penyuluhan mengenai bahaya dan cara menularnya penyakit di puskesmas,


posyandu, dan balai desa, terutama tentang DBD, ISPA, diare, TB, flu burung,
HIV/AIDS.
b. Menentukan dan memberantas sumber infeksi.
c. Menemukan dan mengobati penyakit.
d. Mengadakan kerjasama sektoral untuk menanggulangani wabah penyakit
menular dengan patrol kesehatan, kegiatan jumat bersih, kegiatan gotong
royong dihari minggu, kegiatan lingkungan bersih di sekolah.
e. Menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk demam
berdarah merupakan suatu upaya yang dilakukan meliputi 3M + 1T
(menguras, menutup, mengubur, telungkup)
f. Bila ada kasus DBD melakukan PE dan fogging di wilayah kerja yang
dilakukan di kecamatan, kelurahan, sekolah, rumah penduduk serta puskesmas
1. Pengobatan
Pengobatan dan perawatan adalah untuk menegakkan diagnosa penyakit.
Tujuan dari pengobatan itu sendiri adalah memberikan pertolongan segera dengan
menyelesaikan masalah kritis yang di temukan untuk mengembalikan funsi vital
tubuh serta meringankan penderita dari sakitnya. Kegiatan yang dilakukan dalam
pengobatan adalah memeriksa dan mendiagnosa penyakit serta memberikan obat
kepada pasien melalui ruang obat yang terdapat di puskesmas, pelayanan
pengobatan gratis diberikan kepada pasien yang mempunyai : KTP/KTR, AKSES,
BPJS.
Program Pengembangan Puskesmas Tanjung Rejo Desa Percut:
5. Usaha Kesehatan Sekolah
Kegiatannya:
- Memberikan penyuluhan di sekolah
- Mengembangkan kemampuan perserta didik untuk berperan aktif dalam
pelayanan kesehatan (Dokter Kecil, Dokter Remaja, PMR)
6. Usaha kesehatan sekolah

22
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada
pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan berolahraga di
puskesmas Tanjung Rejo sendiri, kegiatan olahraga sampai saat ini belum berjalan
baik.
a. Perawatan kesehatan masyarakat
Tujuan:
- Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien, atau
keluarga dirumah pasien dengan mengikuti sertakan masyarakat dan
kelompok masyarakat sekitarnya.
- Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya
sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas
kemampuan mereka.
- Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
peningkatan dan pemulihan individu dan keluarga.
7. Usaha Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja belum berjalan dengan baik dan tidak dilakukan kegitan
apapun.
8. Usaha Kesehatan Gigi Dan Mulut
Dilaksanakan diklinik gigi puskesmas Tanjung Rejo Desa Percut dibawah
pimpinan dokter gigi dalam bentuk pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan
penyuluhan.
9. Usahan Kesehatan Jiwa
Usaha Kesehatan Jiwa sampai saat ini belum berjalan dengan baik
10. Kesehatan usia lanjut (USILA)
Kegiatannya:
- Melakukan pendataan terhadap jumlah usila dalam wilayah kerja.
- Memberikan makanan tambahan dan vitamin disertai senam lansia
- Posyandu lansia diwilayah kerja puskesmas Tanjung Rejo Desa Percut ada.
11. Pembinaan Pengobatan Tradisional
Melakukan pendataan pengobatan tradisional di wilayah kerja puskesmas
Tanjung Rejo.
12. Program Pengobatan

23
Pelayanan laboratorium di puskesmas Tanjung Rejo meliputi pemeriksaan
asam urat,gula darah, BTA, Hb, LED, trombosit, dan Planote.
13. Pencataan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan sangat penting bagi mutu suatu organisasi antara
lain puskesemas. Pencatatan dan Pelaporan bertujuan untuk mengetahui
bagaimana keadaan atau kegiatan yang telah dilakukan adalah:
- Mengisi rekam midic setiap penderita yang diobati.
- Mencatat kebuku registrasi setelah pasien diobati
- Membantu kepala puskesmas dalam hal evaluasi kinerja serta laporan
puskesmas setiap akhir tahun dan rencana usulan kegiatan.
14. Proporsi jumlah penduduk Desa Percut Berdasarkan Agama
Berdasarkan hasil wawancara dari warga Desa Percut beragama
Islam 6423 orang, Kristen 696 orang Katolik 71 orang, Hindu 1 orang,
Budha 13 orang.

15. Proporsi jumlah penduduk Desa Percut berdasarkan pembuangan sampah


yang kurang ada yang kurang baik sekitar 31,20%, pengolahan limbah
yang kurang baik sekitar 35,32%,

16. Proporsi jumlah penduduk Desa Percut berdasarkan yang tidak memiliki
kepemilikan KIA KMS dari usia 0-12 bulan yaitu 49 orang dari 149
orang, yang tidak memiliki KIA KMS bayi usia 1-<5 tahun berjumlah 222
orang dari 512 orang.

2. Pengolahan Data

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dari dusun 1 – 12 desa percut
dimana penulis melakukan pengolahan data sesuai dengan data-data yang
dikumpulkan. Adapun pengolahan data tersebut tercantum di bawah ini dalam
bentuk tabel :

Tabel 1. Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan umur pada dusun 1 –


12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Umur Frekuensi Persentase

24
1. Bayi (0-12 bulan) 149 2.07%

2. Balita ( 1-4 tahun) 512 7.11%

3. Anak –anak ( 5-11 tahun) 961 13.34%

4. Remaja awal ( 12-16 tahun) 775 10.76%

5. Remaja akhir ( 17-25 tahun) 1268 17.60%

6. Dewasa awal (26-35 tahun) 1303 18.09%

7. Dewasa akhir ( 36-45 tahun) 989 13.73%

8. Lansia awal ( 46-55 tahun) 670 9.30%

9. Lansia akhir ( 56-65 tahun) 392 5.44%

10. Manula ( > 65 tahun) 184 2.55%

Total 7203 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data: Mayoritas penduduk dusun 1- 12 desa percut adalah pada tahap
dewasa awal atau usia reproduktif dengan presentase 18.09%

Tabel 2. Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dusun 1


– 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015
No. Umur Frekuensi Persentase

Laki2 Perempuan Laki2 Perempuan

1. Bayi (0-12 bulan) 79 70 1,09% 0,97%

2. Balita ( 1-4 tahun) 232 280 3,30% 3,88%

3. Anak –anak ( 5-11 tahun) 530 431 7,35% 5,98%

4. Remaja awal ( 12-16 364 411


5,05% 5,70%
tahun)
5. Remaja akhir ( 17-25 660 608
9,16% 8,44%
tahun)

25
6. Dewasa awal (26-35 640 663
8,88% 9,20%
tahun)
7. Dewasa akhir ( 36-45 496 493
6,88% 6,84%
tahun
8. Lansia awal ( 46-55 348 322
4,83% 4,47%
tahun)
9. Lansia akhir ( 56-65 202 190
2,80% 2,63%
tahun)
10. Manula ( > 65 tahun) 104 80 1,44% 1,11%

Total 3655 3548 51,18% 48,82%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data: Menurut tabel diatas penduduk desa percut dusun1-12 lebih banyak
berjenis kelamin laki-laki dengan presentase 51,18%

Tabel 3. Distribusi frekuansi jumlah penduduk berdasarkan agama dusun 1 – 12 di


Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Agama Frekuensi Persentase

1. Islam 6423 89.17%

2. Kristen 696 9.66%

3. Katolik 71 0.99%

4. Hindu 1 0.01%

5. Budha 13 0.18%

6. Lainnya - 0.00%

Total 7203 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data: Menurut tabel diatas penduduk mayoritas beragama islam dengan
prsentase 89,17%

26
Tabel 4. Distribusi frekuansi jumlah penduduk berdasarkan pendidikan dusun 1 –
12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1. SD 1527 89.19%

2. SMP 98 5.72%

3. SMA 45 2.63%

4. Diploma 20 1.17%

5. Sarjana 21 1.22%

6. Magister 1 0.01%

7. Doktor - 0.00%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data: dari data diatas pendidikan terakhir penduduk mayoritas tamatan SD
dengan presentase 26,00%

Tabel 5. Distribusi frekuansi jumlah penduduk berdasarkan suku bangsa dusun 1 –


12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Suku Frekuensi Persentase

1. Jawa 2156 29.93%

2. Batak 1746 24.24%

3. Minang 220 3.05%

4. Melayu 2826 39.23%

5. Tionghoa 45 0.62%

27
6. Lainnya 210 2.92%

Total 7203 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data: dari tabel diatas lebih banyak penduduk bersuku melayu dengan
presentase 39,23%

Tabel 6. Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan dusun 1 –


12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase

1. PNS 55 3.21%

2. Honor 25 1.46%

3. Wiraswasta 1136 66.35%

4. Pegawai swasta 20 1.17%

5. Petani 40 2.34%

6. Nelayan 344 20.01%

7. Buruh 92 5.37%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data: dari tabel diatas mayoritas penduduk belum bekerja dengan
presentase 56,89%

Tabel 7. Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan penghasilan dusun 1 –


12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

28
No. Penghasilan Frekuensi Persentase

1. Rendah 601 35.11%

2. Menengah 978 57.13%

3. Tinggi 133 7.77%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas penduduk berpenghasilan menengah dengan


presentase 57,13%

Tabel 8. Distribusi frekuansi usia nikah ibu dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Usia Nikah Ibu Frekuensi Persentase

1. < 20 tahun 601 35.11%

2. 20-35 tahun 978 57.13%

3. > 35 tahun 133 7.77%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa frekuensi usia nikah ibu lebih
bnayak pada usia 20-35 tahun dengan presentase 57,13%

Tabel 9. Distribusi anggota keluarga yang sakit berdasarkan jenis kelamin dan
umur dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Umur Frekuensi Persentase

29
1. Bayi (0-12 bulan) 22 5.77%

2. Balita ( 1-4 tahun) 65 17.06%

3. Anak –anak ( 5-11 tahun) 59 15.49%

4. Remaja awal ( 12-16 tahun) 19 4.99%

5. Remaja akhir ( 17-25 tahun) 26 6.82%

6. Dewasa awal (26-35 tahun) 38 9.97%

7. Dewasa akhir ( 36-45 tahun 29 7.61%

8. Lansia awal ( 46-55 tahun) 46 12.07%

9. Lansia akhir ( 56-65 tahun) 49 12.86%

10. Manula ( > 65 tahun) 29 7.61%

Total 381 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa anggota keluarga yang sakit
lebih banyak pada usia balita dengan presentase 17,06%

Tabel 10. Distribusi anggota keluarga yang sakit berdasarkan jenis penyakit dusun
1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Jenis Penyakit Frekuensi Persentase

1. Menular 27 7.09%

2. Tidak Menular 249 65.35%

3 Degenerative 105 27.56%

Total 381 100%

30
Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa jenis penyakit yang dialami
anggota keluarga di dusun 1-12 tidak menular dengan presentase 65,35%

Tabel 11. Distribusi anggota keluarga yang sakit berdasarkan penanggulangannya


dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Penanggulangan Frekuensi Persentase

1. Berobat 323 84.78%

2. Tidak berobat 58 15.22%

Total 381 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa anggota keluarga yang sakit
pergi berobat dengan presentase 84,78%

Tabel 12. Distribusi alasan anggota keluarga yang sakit tidak berobat dusun 1 – 12
di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Alasan Tidak Berobat Frekuensi Persentase

1. Ekonomi 44 75.86%

2. Jarak pelayanan kesehatan 8 13.79%

3. Ketidaktersediaan petugas 2
3.45%
kesehatan
4. Kepercayaan 4 6.90%

Total 58 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa alasan anggota keluarga yang
tidak berobat karena faktor ekonomi dengan presentase 75,86%

31
Tabel 13. Distribusi frekuansi jumlah KK berdasarkan Tipe keluarga dusun 1 – 12
di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Tipe Keluarga Frekuensi Persentase

1. Nucleus family 1259 73.54%

2. Extended family 266 15.54%

3. Keluarga dyad 13 0.76%

4. Single family 133 7.77%

5. Single adult 8 0.47%

6. Keluarga lansia 33 1.93%

7. Commune family -

8. Tanpa ikatan darah -

9. Homo seksual -

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa tipe keluarga di dusun 1-12
adalah nucleus family dengan presentase 73,54%

Tabel 14. Distribusi frekuansi jumlah KK berdasarkan Tahap perkembangan


keluarga dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Tipe Keluarga Frekuensi Persentase

1. Pasangan Pemula/ Pasangan Baru Menikah 73 4.26%

2. Tahap dengan kelahiran anak pertama 173 10.11%

3. Tahap keluarga dengan anak pra sekolah 236 13.79%

32
4. Tahap dengan anak usia sekolah 584 34.11%

5. Tahap dengan melepas anak ke masyarakat 534 31.19%

6. Tahap kelaurga dengan berdua kembali 89 5.20%

7. Lainnya………………….. 23 1.34%

8. ……………………….

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa tahap perkembangan keluarga
masuk di tahap dengan usia anak sekolah dengan presentase 34,11%

Tabel 15. Distribusi frekuansi jumlah KK berdasarkan cara penyelesaian masalah


dalam keluarga dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang 2015

No. Tipe Keluarga Frekuensi Persentase

1. Musyawarah 1483 86.62%

2. Keputusan KK 215 12.56%

3. Bantuan orang lain 12 0.70%

4. Didiamkan 2 0.12%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa penyelesaian masalah pada setiap
KK lebih mengarah ke musyawarah dengan presentase 86,62%

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Aktivitas Rekreasi dusun 1 – 12 di Desa Percut


Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Jadwal Rekreasi Frekuensi Persentase

33
1. Ya 750 43.81%

2. Tidak 962 56.19%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa di setiap KK lebih banyak tidak
berekreasi dengan presentase 56,19%

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Tempat Rekreasi dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Tempat Rekreasi Frekuensi Persentase

1. Mall 74 9.87%

2. Pantai 294 39.20%

3 Dll………………………………… 382 50.93%

Total 750 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa setiap KK hanya menonton
tv,bercerita di rumah dengan presentase 50,93%

Tabel 18. Distribusi frekuansi Pola makan keluarga berdasarkan frekuensi makan
dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Frekuensi Makan Frekuensi Persentase

1. Baik 1644 96.03%

2. Kurang 68 3.97%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

34
Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa frekuensi makan penduduk baik
dengan presentase 96,03%

Tabel 19. Distribusi frekuansi Pola makan keluarga berdasarkan penyajian


makanan, pengolahan beras, pengolahan sayur, penyimpanan makanan,
pemilihan bahan makanan dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Pola Makan Keluarga Frekuensi Persentase

Penyajian Makan

1. Baik 1141 66.65%

2. Kurang 571 33.35%

Total 1712

Pengolahan beras

1. Baik 471 27.51%

2. Kurang 1241 72.49%

Total 1712

Pengolahan sayur

1. Baik 495 28.91%

2. Kurang 1217 71.09%

Total 1712

Penyimpanan makanan

1. Baik 1100 64.25%

35
2. Kurang 612 35.75%

Total 1712

Pemilihan bahan makanan

1. Baik 1563 91.30%

2. Kurang 149 8.70%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa pola makan keluarga berdasarkan
penyajian makanan baik (66,65%),pengolahan beras kurang (72,49%),
pengolahan sayur kurang (71,09%), penyimpanan makanan baik (64,25%), dan
pemilihan bahan makanan baik (91,30%)

Tabel 20. Distribusi frekuensi kebiasaan sehari-hari keluarga berdasarkan pola


istirahat dan tidur, aktivitas keluarga, rekreasi dusun 1 – 12 di Desa
Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Kebiasaan Sehari-Hari Frekuensi Persentase

Pola istirahat dan tidur

1. Baik 1243 72.61%

2. Kurang 469 27.39%

Total 1712

Aktivitas keluarga (Keluarga Sering Melakukan Olahraga)

1. Baik 309 18.04%

2. Kurang 1403 81.95%

Total 1712

Jenis Olahraga Yang Dilakukan

36
1 Lari Pagi 185 59.87%

2 Sepak Bola 15 4.85%

3 Tenis Meja 2 0.65%

4 Dll…………….. 107 34.63%

Total 309

Rekreasi Bersama

1. Baik 796 46.50%

2. Kurang 916 53.50%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa kebiasaan setiap keluarga
berdasarakan pola istirahat dan tidur baik (72,61%), aktivitas keluarga kurang
(81,95%), jenis olahraga yang dilakukan lari pagi (59,87%), rekreasi bersama
kurang (53,50%)

Tabel 21. Distribusi frekuensi perumahan dan karakteristik rumah berdasarkan


bentuk bangunan rumah, lantai rumah, luas rumah, luas ventilasi rumah,
atap rumah, penerangan dan kebersihan rumah dusun 1 – 12 di Desa
Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Perumahan Dan Karakteristik Rumah Frekuensi Persentase

Bentuk bangunan rumah

1. Baik 1446 84.46%

2. Kurang 266 15.54%

Total 1712

37
Lantai rumah

1. Baik 1517 88.61%

2. Kurang 195 11.39%

Total 1712

Luas rumah

1. Baik 1365 79.73%

2. Kurang 347 20.27%

Total 1712

Luas ventilasi rumah

1. Baik 1252 73.13%

2. Kurang 460 26.87%

Total 1712

Atap rumah

1. Baik 1514 88.43%

2. Kurang 198 11.57%

Total 1712

Penerangan rumah

1. Baik 1363 79.61%

2. Kurang 349 20.39%

Total 1712

Kebersihan rumah

38
1. Baik 1100 64.25%

2. Kurang 612 35.75%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa karakteristik rumah berdasrakan
bentuk bangunan rumah baik (84,46%), lantai rumah baik (88,61%), luas rummah
baik (79,73%), luas ventilasi rumah baik (73,13%), atap rumah baik (88,43%),
penerangan rumah baik (79,61%), kebersihan rumah baik (64,25%)

Tabel 22. Distribusi frekuensi perumahan dan karakteristik rumah berdasarkan


komposisi ruangan rumah dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Komposisi ruangan rumah Frekuensi Persentase

1. R. tamu 1523 88.96%

2. R. makan 1269 74/12%

3. R. tidur 1712 100%

4. R. dapur 1712 100%

5. K. mandi 1712 100%

Total

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa karakteristik rumah


berkomposisi baik di dusun 1-12

Tabel 23. Distribusi frekuensi sumber air minum berdasarkan sumber air minum
keluarga, kecukupan persediaan air minum, kualitas air, pengolahan air
minum, dan jarak sumber air minum dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

39
No. Sumber air minum Frekuensi Persentase

Memperoleh Air Minum

1. Baik 1592 92.99%

2. Kurang 120 7.01%

Total 1712

Persediaan air minum

1. Baik 1610 94.04%

2. Kurang 102 5.96%

Total 1712

Usaha Keluarga Mencukupi Air Minum

1. Dibeli 1391 81.25%

2. Mencari Mata Air 267 15.60%

3 Menampung air hujan 54 3.15%

Total 1712

Pengolahan air minum

1. Baik 1583 92.46%

2. Kurang 129 7.54%

Total 1712

Jarak sumber air minum

1. Baik 1488 86.92%

2. Kurang 224 13.08%

Total 1712

40
Kualitas air minum

1. Baik 1493 87.21%

2. Kurang 219 12.79%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa sumber air minum keluarga
berdasarkan perolehan air minum baik (92,99%), persediaan minum baik
(94,04%) dan usaha keluarga mencukupi air minum dengan dibeli (81,25%),
pengolahan air minum baik (92,46%), jarak sumber air minum (86,92%), kualitas
air minum baik (87,21%)

Tabel 24. Distribusi Frekuensi Sarana Pembuangan Tinja KK dusun 1 – 12 di


Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Sarana Pembuangan Tinja Frekuensi Persentase

Jenis Pembuangan Tinja

1 Baik 1566 91.47%

2 Kurang 146 8.53%

Total 1712

Kebiasaan Memelihara Jamban

1 Baik 1374 80.26%

2 Kurang 338 19.74%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa jenis pembuangan tinja dan
kebiasaan memelihara jamban didusun 1-12 baik di desa percut

41
Tabel 25. Distribusi Frekuensi Pembuangan Sampah dan Limbah dusun 1 – 12 di
Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Sarana Pembuangan Tinja Frekuensi Persentase

Keluarga Membuang sampah

1 Baik 1478 86.33%

2 Kurang 234 13.67%

Total 1712

Pengelolaan Limbah

1 Baik 1409 82.30%

2 Kurang 303 17.70%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa keluarga membuang sampah dan
pengelolaan limbah baik didusun 1-12 desa percut

Tabel 26. Distribusi Frekuensi Ternak dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah dusun
1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Ternak dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Frekuensi Persentase

Cara Memelihara Ternak

1 Baik 604 71.56%

2 Kurang 240 28.44%

Total 844

42
Jarak Rumah Dengan Kandang Ternak

1 Baik 429 50.83%

2 Kurang 415 49.17%

Total 844

Keadaan Kandang Ternak

1 Baik 538 63.74%

2 Kurang 306 36.26%

Total 844

Keluarga Mempunyai Pekarangan

1 Baik 986 57.59%

2 Kurang 726 42.41%

Total 1712

Pemanfaatan Perkarangan

1 Baik 880 89.25%

2 Kurang 106 10.75%

Total 986

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ternak dan pemanfaatan
pekarangan di setiap KK baik

Tabel 27. Distribusi frekuensi pemanfaatan sarana kesehatan keluarga


berdasarkan fasilitas pelayanan kesehatan dusun 1 – 12 di Desa Percut
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Pemanfaatan sarana kesehatan Frekuensi Persentase


keluarga

43
1. Rumah sakit 198 12.01%

2. Puskesmas/ Pustu 513 31.13%

3. Praktek dokter 108 6.55%

4. Praktek bidan 733 44.48%

5. Polindes 7 0.42%

6. Poskesdes 7 0.42%

7. Posyandu 35 2.12%

8. Tidak menggunakan 47 2.85%

Total 1712 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa penduduk memanfaatkan saran
kesehatan di praktek bidan dengan presentase 44,48%

Tabel 28. Distribusi frekuensi pemanfaatan sarana kesehatan keluarga berdasarkan


jarak dengan rumah dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang 2015

No. Jarak dengan rumah Frekuensi Persentase

1. 1-2 km 1412 82.48%

2. > 2 km 300 17.52%

Total 1712 100%

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa jarak rumah dengan sarana
kesehatan adalah 1-2km

Tabel 29. Distribusi frekuensi perilaku yang merugikan kesehatan berdasarkan


perilaku merokok, penggunaan obat terlarang, konsumsi minuman keras,
perilaku seks menyimpang dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

44
No. Perilaku Frekuensi Persentase

Kebiasaan Merokok

1. Ya 1960 27.21%

2. Tidak 5243 72.79%

Total 7203

Penggunaan obat terlarang

1. Ya -

2. Tidak 7203 100%

Total 7203

Konsumsi minuman keras

1. Ya - 0%

2. Tidak 7203 100 %

Total 7203

Perilaku seks menyimpang

1. Ya - 0%

2. Tidak 7203 100 %

Total 7203

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa prilaku menyimpang kesehatan
di dusun 1-12 adalah merokok

Tabel 30. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan keluarga tentang DHF ,Diare
,TBC, ISPA, Dermatitis, Gizi Buruk, Stroke, Hipertensi ,DM, Anemia,

45
AIDS dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase

DHF

1. Baik 1027 59,99%

2. Kurang 685 40,01%

Total 1712

Diare

1. Baik 1258 73,48%

2. Kurang 454 26,52%

Total 1712

TBC

1. Baik 815 47,61%

2. Kurang 897 52,39%

Total 1712

ISPA

1. Baik 685 40,01%

2. Kurang 1027 59,99%

Total 1712

Dermatitis

1. Baik 539 31,48%

2. Kurang 1173 68,52%

Total 1712

46
Gizi Buruk

1. Baik 883 51,58%

2. Kurang 829 48,42%

Total 1712

Stroke

1. Baik 872 50,93%

2. Kurang 840 49,07%

Total 1712

Hipertensi

1. Baik 1048 61,21%

2. Kurang 664 38,79%

Total 1712

DM

1. Baik 864 50,47%

2. Kurang 846 49,42%

Total 1712

Anemia

1. Baik 792 46,26%

2. Kurang 920 53,74%

Total 1712

AIDS

1. Baik 623 36,39%

47
2. Kurang 1089 63,61%

Total 1712

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa keluarga di dusun 1-12 kurang
pengetahuan tentang penyakit DHF,diare,TBC,ISPA,dermatitis,gizi
buruk,stroke,hioertensi,DM,anemia,AIDS

Tabel 31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kesehatan Remaja dusun 1 – 12 di


Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Kesehatan Remaja Frekuensi Persentase

Informasi Pubertas

1. Ya 1358 66,47%

2. Tidak 685 33,53%

Total 2043

Pengetahuan Pubertas

1. Ya 1508 73,81%

2. Tidak 535 26,19%

Total 2043

Sumber Informasi Tentang NARKOBA

1. Media Massa (Koran, Radio, 455


22,27%
Majalah,dll)
2. Tenaga Kesehatan 352 17,23%

3 Sekolah 504 24,67%

4 Lingkungan 433 21,19%

5 Orang tua 299 14,64%

48
Total 2043

Pengetahuan dampak NARKOBA

1. Ya 1312 64,22%

2. Tidak 731 35,78%

Total 2043

Pendidikan SEKS

1. Ya 1097 53,70%

2. Tidak 946 46,30%

Total 2043

Informasi Tentang Pendidikan

1. Media Massa (Koran, Radio, 472


23,10%
Majalah,dll)
2. Tenaga Kesehatan 218 10,67%

3 Sekolah 650 31,82%

4 Lingkungan 232 11,36%

5 Orang tua 471 23,05%

Total 2043

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada masyarakat yang kurang
mengetahui informasi tentang kesehatan remaja dan narkoba

Tabel 32. Distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan ibu hamil dusun 1 – 12 di


Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Ibu Hamil Frekuensi Persentase

49
Usia Kehamilan

1 0-12 minggu 15 44,12%

2 13-27 minggu 5 14,71%

3 28-40 minggu 14 41,18%

Total 34

Jarak kelahiran anak sebelumnya dengan kehamilan saat ini

1. < 2 tahun 16 47,06%

2. 2-3 tahun 11 32,35%

3. > 3 tahun 7 20,59%

Total 34

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada KK yang memiliki ibu hamil
dengan usia kehamilan 0-12 minggu dengan jarak kelahiran <2tahun

Tabel 33. Distribusi frekuensi jumlah kejadian ibu hamil berdasarkan tempat
pemeriksaan kehamilan dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Tempat pemeriksaan kehamilan Frekuensi Persentase


saat ini
1. Rumah sakit 2 5,88%

2. Puskesmas/ Posyandu - 0,00%

3. Praktek Dokter/ Bidan 31 91,18%

4 Dukun - 0,00%

5. Tidak periksa 1 2,94%

50
Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa tempat pemeriksaan kehamilan
tebanyak di praktek dokter/bidan

Tabel 34. Distribusi Frekuensi Tidak Melakukan Pemeriksaan Kehamilan dusun 1


– 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Alasan Tidak Melakukan pemeriksaan Frekuensi Persentase


kehamilan
1. Tidak tahu

2. Merasa tidak perlu

3. Tempat jauh

4. Tidak ada waktu

5. Malas

6. Dll………………..

Total

Tabel 35. Distribusi frekuensi kejadian ibu hamil berdasarkan Melakukan


pemeriksaan kehamilan dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Alasan Melakukan pemeriksaan Frekuensi Persentase


kehamilan
1. Kesadaran Sendiri 19 55,88%

2. Rutinitas 4 11,76%

3. Anjuran Keluarga 4 11,76%

4. Ada Keluhan 4 11,76%

5. Dll……………….. 3 8,82%

51
Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ibu hamil di dusun 1-12
memeriksa kehamilan kerena kesadaran diri sendiri

Tabel 36. Distribusi frekuensi kejadian ibu hamil berdasarkan perolehan imunisasi
TT dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Memperoleh imunisasi TT Frekuensi Persentase

1. Ya 11 32,35%

2. Tidak 23 67,65%

Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ibu hamil telah memperoleh TT
dengan presentase 67,65%

Tabel 37. Distribusi frekuensi ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT


berdasarkan jumlah perolehan imunisasi TT dusun 1 – 12 di Desa Percut
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Jumlah perolehan imunisasi TT Frekuensi Persentase

1. 1 kali 3 27,27%

2. 2 kali 8 72,73%

3. > 2 kali 0 0,00%

4. Tidak tahu

Total 11 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

52
Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa jumlah perolehan imunisasi TT
sebanyak 2x

Tabel 38. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan Penunjang


dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Pemeriksaan Penunjang Kehamilan Frekuensi Persentase

1. Hb 20 58,82%

2. Protein Urin 14 41,18%

Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa pemeriksaan penunjang


kehamilan dilakukan ibu hamil di dusun 1-12

Tabel 39. Distribusi frekuensi jumlah keluarga yang Mengalami Faktor Resiko
kehamilan dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Faktor Resiko Kehamilan Frekuensi Persentase

1. Ya 1 2,94%

2. Tidak 33 97,06%

Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ibu hamil di dusun 1-12 tidak
mengalami resiko pada kehamilan

Tabel 40. Distribusi frekuensi jumlah keluarga berdasarkan Rencana Penolong


Persalinan dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

53
No. Rencana Penolong Persalinan Frekuensi Persentase

1. Dokter 1 2,94%

2. Bidan 33 97,06%

3. Perawat 0 0,00%

4. Dukun 0 0,00%

5. Dlll…………………… 0 0,00%

Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ibu hamil di dusun 1-12
berencana bersalin di bidan

Tabel 41. Distribusi frekuensi ibu hamil yang mempunyai Keluhan Selama
kehamilan saat ini dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang 2015

No. Keluhan Selama kehamilan saat ini Frekuensi Persentase

Keluhan

1. Ada 23 67,65%

2. Tidak 11 32,35%

Total 34 100,00%

Keluhan Yang Dirasakan

1. Mual Muntah 13 38,24%

2. Mudah Lelah 6 17,65%

3 Susah BAB 1 2,94%

54
4 Pusing 4 11,76%

5 Sering Miksi 3 8,82%

6 Dll……………………………. 7 20,59%

Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ibu hamil di dusun 1-12
mengeluh selama kehamilan dengan keluhan mual dan muntah

Tabel 42. Distribusi frekuensi ibu hamil yang mempunyai pantangan makanan
selama hamil dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang 2015

No. Pantangan Makanan Selama kehamilan Frekuensi Persentase

1. Ada 7 20,59%

2. Tidak 27 79,41%

Total 34 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ibu hamil didusun 1-12 tidak ada
pantangan makanan selama kehamilan

Tabel 43. Distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan Penkes Yang Berhubungan


Dengan Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Balita dusun 1 – 12 di Desa
Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Penkes Frekuensi Persentase

1. Pernah 23 67,65%

2. Tidak Pernah 11 32,35%

Total 34 100,00%

55
Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa setiap rata-rata ibu hamil di
dusun 1-12 pernah mendapat pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan
kehamilan

Tabel 44. Distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan Yang Pernah


Mendapatkan Penkes Yang Berhubungan Dengan Kehamilan,
Persalinan, Nifas dan Balita dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Penkes Yang Didapat Frekuensi Persentase

1. Senam Hamil 4 10,00%

2. ASI 6 15,00%

3 Kebersihan Diri 13 32,50%

4 Gizi Ibu Hamil 16 40,00%

5 Persi 1 2,50%

Total 40 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa pendidikan kesehatan yang
didapatkan adalah gizi ibu hamil

Tabel 45. Distribusi frekuensi jumlah KK berdasarkan kejadian nifas 40 hari


dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Ibu nifas Frekuensi Persentase

Nifas Hari/ Minggu Ke

1. 0-10 hari 21 50,00%

2. 11-20 hari 1 2,38%

56
3 20-30 hari 18 42,86%

4 >31 hari 2 4,76%

Total 42

Kunjungan Ulang

1 Ya 11 26,19%

2 Tidak 31 73,81%

Total 42

Waktu Kunjungan Ulang

1 6 jam 0 0,00%

2 6 hari 4 36,36%

3 2 minggu 4 36,36%

4 6 minggu 3 27,27%

Total 11

Frekuensi Kunjungan

1 1-2 Kali 2 18,18%

2 3-4 kali 4 36,36%

3 5-6 kali 2 18,18%

4 >6 kali 3 27,27%

Total 11

Alasan Tidak Kunjungan Ulang

1 Tidak tahu 24 77,42%

2 Tidak perlu 3 9,68%

57
3 Tidak Ada biaya 3 9,68%

4 Tempat Yan-Kes jauh 1 3,23%

Total 31

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa frekuensi kunjungan ulang nifas
40 hari ada yang tidak melakukan kunjungan ulang sebanyak 73,81%

Tabel 46. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Perawatan dusun 1 – 12 di Desa


Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Cara Perawatan Frekuensi Persentase

Perawatan Tali Pusat

1. Tahu 12 57,14%

2. Tidak tahu 9 42,86%

Total 21

Cara Memandikan Bayi

1. Tahu 14 66,67%

2. Tidak tahu 7 33,33%

Total 21

Perawatan Perenium

1. Tahu 13 61,90%

2. Tidak tahu 8 38,10%

Total 21

Keluhan Selama Masa Nifas

58
1. Ada 5 11,90%

2. Tidak ada 37 88,10%

Total 42

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa frekuensi berdasarakan cara
perawatan bayi baru lahir ada ibu yang tidak tahu cara melakukan perawatan tali
pusat,memandikan bayi,perawatan perineum.

Tabel 47. Distribusi Frekuensi jumlah ibu menyusui dusun 1 – 12 di Desa Percut
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Ibu Menyusui Frekuensi Persentase

1. Ya 103 69,13%

2. Tidak 46 30,87%

Total 149 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada ibu tidak menyusui bayi
sebanyak 30,87%

Tabel 48. Distribusi frekuensi ibu Menyusui berdasarkan Alasan Yang Tidak
Menyusui dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Alasan Yang Tidak Menyusui Frekuensi Persentase

1. Bekerja 8 17,39%

2. ASI Tidak lancer 33 80,43%

3. Ibu hamil lagi 0 0,00%

59
4. Payudara lecet/ bengkak 0 0,00%

5. Ibu sakit dan tidak mau memberikan ASI 0 0,00%

6 Estetika 0 0,00%

7 Dll………………………. 1 2,17%

Total 42 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada ibu tidak menyusui dengan
alasan ASI tidak lancar 78,85%

Tabel 49. Distribusi frekuensi berdasarkan Pasangan Usia Subur dusun 1 – 12 di


Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Pasangan Usia Subur Frekuensi Persentase

1. Ya 1156 67,52%

2. Tidak 556 32,48%

Total 1712 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa PUS sebanyak 67,52%

Tabel 50. Distribusi frekuensi berdasarkan berdasarkan pernah mendapatkan


informasi KB dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang 2015

No. Pasangan Usia Subur Frekuensi Persentase

1. Ya 1111 91,44%

2. Tidak 45 8,56%

Total 1156 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

60
Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa PUS mendapatkan informasi
tentang KB dengan presentase 91,44%

Tabel 51. Distribusi frekuensi berdasarkan sumber Informasi Alat/ Cara KB dusun
1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Sumber Informasi Pemakaian alat/cara Frekuensi Persentase


KB
1. Dokter/ Bidan/Perawat 710 63,91%

2. Tetangga 107 9,63%

3 Radio/TV/Buku/Majalah 156 14,04%

4 Dll…………………………. 138 12,42%

Total 1111 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa informasi alat/cara berKB
didapatkan dari dokter/bidan/perawat

Tabel 52. Distribusi frekuensi pasangan usia subur yang menggunakan alat KB
dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Pasangan Usia Subur menggunakan Frekuensi Persentase


KB
1. Ya 879 72,35%

2. Tidak 156 12,84%

3 Drop-out 180 14,81%

Total 1215 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa PUS menggunakan alat KB

61
Tabel 53. Distribusi frekuensi pasangan usia subur yang menggunakan alat/cara
KB berdasarkan jenis alat/cara KB dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Jenis alat/cara KB Frekuensi Persentase

1. Sanggama terputus 147 16,80%

2. Pantang berkala/kalender 1 0,20%

3. MAL 7 1,00%

4. Diafragma/intravag 0 0,00%

5. Kondom 1 0,20%

6. Suntikan 400 47,00%

7. Pil 227 26,00%

8. AKBK 39 4,50%

9. AKDR 19 3,00%

10. Sterilisasi wanita 6 1,00%

11. Sterilisasi pria 2 0,30%

Total 879 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa cara berKB yang digunakan di
dusun 1-12 adalah cara suntikan hormone

Tabel 54. Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Keluhan


Penggunaan KB dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang 2015

No. Keluhan Penggunaan KB Frekuensi Persentase

1. Ya 194 22,07%

62
2. Tidak 685 77,93%

Total 879 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa pada PUS tidak ada keluhan
dalam mengguanakan KB

Tabel 55. Distribusi frekuensi pasangan usia subur yang pernah menggunakan
alat/cara KB berdasarkan alasan utama tidak menggunakan KB/ Berhenti
dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Alasan utama berhenti KB Frekuensi Persentase

1. Tidak cocok 22 12,22%

2. Efek samping 17 9,44%

3. Ingin hamil lagi 68 37,78%

4. Kurang informasi 15 8,33%

5. Dll……………. 58 32,22%

Total 180 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa PUS berhenti menggunakan KB
karena ingin hamil lagi

Tabel 56. Distribusi frekuensi jumlah bayi 0-12 bulan berdasarkan kepemilikan
KIA/KMS dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Kepemilikan KIA/KMS Frekuensi Persentase

1. Ya 100 67,11%

63
2. Tidak 49 32,89%

Total 149 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada bayi yang tidak memiliki
KIA

Tabel 57. Distribusi frekuensi jumlah bayi 0-12 bulan berdasarkan status
imunisasi dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Status imunisasi Frekuensi Persentase

1. Lengkap 56 37.58%

2. Tidak lengkap 38 25,50%

3. Tidak memperoleh imunisasi 7 4,70%

4. Tidak ada catatan imunisasi 8 5,37%

5. Belum lengkap 40 26,84%

Total 149 100,00%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada bayi 0-12 bulan yang tidak
lengkap imunisasi

Tabel 58. Distribusi frekuensi jumlah bayi 1- < 5 tahun bulan berdasarkan
kepemilikan KIA/KMS dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Kepemilikan KIA/KMS Frekuensi Persentase

1. Ya 290 56.64%

2. Tidak 222 43.36%

64
Total 512 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada bayi 1-5 tahun tidak
memiliki KIA

Tabel 59. Distribusi frekuensi jumlah bayi 1-< 5 tahun berdasarkan status
imunisasi dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Status imunisasi Frekuensi Persentase

1. Lengkap 272 53.13%

2. Tidak lengkap 176 34.38%

3. Tidak memperoleh imunisasi 30 5.86%

4. Tidak ada catatan imunisasi 34 6.64%

Total 512 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada bayi 1-5 tahun tidak lengkap
imunisasi

Tabel 60. Distribusi frekuensi jumlah bayi yang tidak memperoleh


imunisasi/imunisasi tidak lengkap berdasarkan alasan dusun 1 – 12 di
Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Alasan Frekuensi Persentase

1. Pelayanan kesehatan jauh 20 36.36%

2. Biaya 18 32.73%

3. Lupa 13 23.64%

4. Dilarang keluarga 333 98,37%%

65
5. Kepercayaan 2 3.64%

6. Vaksin tidak tersedia 2 3.64%

7. lainnya 273 41,30%

Total 661 100%

Sumber mahasiswa stikes st. elisabeth

Analisa data : dari tabel diatas ditemukan bahwa ada bayi yang tidak imunisasi
karena dilarang keluarga

Tabel 61. Distribusi frekuensi jumlah bayi 0-12 bulan berdasarkan perolehan ASI
Eksklusif dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Memperoleh ASI Frekuensi Persentase

1. Ya 134 89.93%

2. Tidak 15 10.07%

Total 149 100%

Tabel 62. Distribusi frekeunsi ibu yang menyusui bayi berdasarkan tindakan
memberikan kolostrum dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang 2015

No. Kolostrum Frekuensi Persentase

1. Ya 132 88.59%

2. Tidak 7 4.70%

Total 149 100%

66
Tabel 63. Distribusi frekuensi ibu menyusui berdasarkan Waktu Pemberian
Menyusui dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Waktu Pemberian ASI Frekuensi Persentase

1. Setiap menangis 63 47.73%

2. Setiap 3 jam 33 25.00%

3. Malam Hari saja - 0.00%

4 Setiap saat 36 27.27%

Total 132 100%

Tabel 64. Distribusi frekuensi Ibu menyusui berdasarkan rencana lama menyusui
dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Rencana Lama Menyusui Frekuensi Persentase

1. 6 Bulan 57 43.18%

2. > 6 bulan 75 56.82%

Total 132 100%

Tabel 65. Distribudsi Frekuensi Ibu Menyusui Berdasrakan Alasan < 6 bulan
Menyusui dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. Alasan < 6 bulan Menyusui Frekuensi Persentase

1 Ibu sakit 2 4.88%

2 Ibu bekerja 26 63.41%

67
3 Ibu hamil lagi - 0.00%

4 ASI tidak ada 11 26.83%

5 Sudah waktunya 2 4.88%

Total 41 100%

Tabel 66. Distribusi Frekuensi Ibu Menyusui Berdasarkan Perawatan Payudara


dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
2015

No. Perawatan Payudara Frekuensi Persentase

1 Ya 107 71.81%

2 Tidak 42 28.19%

Total 149 100%

Tabel 67. Distribusi Frekuensi Anak Tidak Diberi ASI Berdasarkan ASI
pengganti dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang 2015

No. ASI Pengganti Frekuensi Persentase

1 Susu Formula khusus bayi 11 73.33%

2 Air Tajin 3 20.00%

3 Teh manis - 0.00%

4 Susu Kental manis - 0.00%

5 Air putih - 0.00%

6 Bubur saring/ Milna 1 6.67%

68
Total 15 100%

Tabel 68. Distribusi frekuensi Keluarga berdasarkan Aspek Lansia dusun 1 – 12


di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

No. Aspek Lansia Frekuensi Persentase

Anggota Keluarga Yang Lansia

1. Ya 1062 15.12%

2. Tidak 5961 84.88%

Total 7023 100%

Aktifitas Lansia

1. Mandiri 898 84.56%

2. Dibantu 164 15.44%

Total 1062 100%

Pelayanan Kesehatan Lansia

1. Baik 815 76.74%

2. Kurang 247 23.26%

Total 1062 100%

Jenis Penyakit Lansia

1. DM 80 7.53%

2. Hipertensi 154 14.50%

3 Stroke 78 7.34%

69
4 Jantung 115 10.83%

5 Osteoporosis 124 11.68%

6 Dll………………………………….. 511 48.12%

Total 1062 100%

Tabel 69. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Data Unit Kesehatan


Masyarakat (UKBM) dusun 1 – 12 di Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang 2015

No. UKBM Frekuensi Persentase

Keluarga Anggota JPKM/ BPJS/ Dana Sehat/ Asuransi

1. Ya 2862 40.75%

2. Tidak 4161 59.25%

Total 7023 100%

Bentuk Fasilitas Kesehatan Berbasis Masyarakat

1. Posyandu 573 33.47%

2. Polindes 119 6.95%

3 Poskesdes 362 21.14%

4 Dll…………………………… 658 38.43%

Total 1712 100%

Anggota Keluarga Yang Menjadi Donor darah Berjalan

1. Ya - -

2. Tidak 1712 100%

Total 1712 100%

70
Ambulance Desa

1. Ya -

2. Tidak 1712 100%

Total 1712 100%

3. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 Data Subjektif : ada ibu Rendahnya cakupan Kurang pengetahuan


mengatakan bahwa bayi nya imunisasi pada bayi tentang imunisasi
tidak di imunisasi karena dan balita
larangan keluarga

Data Objektif :

- jumlah bayi dan balita


661 orang
- Presentasi bayi tidak
lengkap imunisasi
25,50%
- Presentasi balita tidak
imunisasi 34.38%
2 DS : factor lingkungan Resiko terjadinya
cedera
- Ada sebagian
masyarakat yang merasa
terganggu dengan
lingkungan yang becek
dan saluran pembuangan
yang tersumbat
DO :

- Jumlah lansia 1246


orang dengan persentase
17,29%
- Lingkungan rumah yang
kurang bersih 35,75%
- Pengelolaan limbah
yang kurang 17,70%
- Rumah yang memiliki
pekarangan 57,59%

71
- Keluarga yang kirang
memanfaatkan
pekarangan 10,75%
3 DS :ada keluarga Rendahnya Resiko terjadinya
mengatakan yang kurang pengetahuan tentang penyakit
mengerti tentang penyakit (DHF,
penyebab,gejala dari chikungunya,malaria,
berbagai penyakit TBC, ISPA,
Dermatitis, Gizi
DO : persentase kurang
buruk, Hipertensi,
pengetahuan
DM, Anemia, AIDS)
- DHF 40,01%
- TBC 52,39%
- ISPA 59,99%
- Dermatitis 68,52%
- Gizi buruk 48,42%
- Stroke 49,07%
- Hipertensi 38,79%
- DM 49,42%
- Anemia 53,74%
- AIDS 63,61%
4 DS : Rendahnya Resiko terjadinya
pengetahuan remaja prilaku menyimpang
- Ada remaja yang
tidak tahu tentang tentang kesehatan
dampak dari remaja
narkoba
DO :

- tidak mendapat
informasi : 33,53%
- tidak mengetahui
pubertas 26,19%
- tidak mengetahui
dampak narkoba
35,78%
- tidak mendapatkan
pendidikan seks
46,30%
- setiap malam ada
remaja yang
kumpul-kumpul
bermain judi sambil
merokok
5 DS : Rendahnya Resiko terjadinya
pemberian imunisasi infeksi pada ibu dan
- Ada ibu yang

72
mengatakan tidak TT pada ibu hamil anak dalam
perlu diimunisasi
kandungan
TT karena anak
sebelumnya sehat-
sehat saja.
DO :

- Tidak memperoleh
imunisasi TT
67,65%

4. Prioritas Masalah Desa/ Dusun

Dalam menentukan masalah kesehatan masyarakat dusun 1- 12 Desa


Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang penulis mengaplikasikan teori
menurut Bayllon (2013) yang dipaparkan pada tabel berikut :

Tabel 70. Penentuan prioritas masalah masyarakat dusun 1 -12 Desa Percut Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang 2015

Perhatia Tingk Kemung


Poin
n at kinan Prioritas
Masalah Preval Total
Masyar Kepar Untuk
ence
akat ahan dicegah
Rendahnya ++++ ++++ +++ +++ 144 I
cakupan
imunisasi pada
bayi dan balita
Resiko terjadinya ++++ ++++ ++++ +++ 64 II
cedera
berhubungan
dengan factor
lingkungan
Rendahnya ++ ++ +++ +++ 36 III
pengetahuan
tentang penyakit
(DHF,TBC,Anem

73
ia,AIDS)

Rendahnya ++ +++ +++ + 18 IV


pengetahuan
remaja tentang
kesehatan remaja
Rendahnya ++ ++++ ++ + 16 V
pemberian
imunisasi TT
pada ibu hamil

5. Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan tentang imunisasi berhubungan dengan rendahnya


cakupan imunisasi pada bayi dan balita

2. Resiko terjadinya cedera fisik berhubungan dengan fakto lingkungan

3. Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan rendahnya pengetahuan


tentang penyakit (DHF,TBC,ISPA,Dermatitis,Gizi
buruk,Hipertensi,DM,Anemia,AIDS)

4. Resiko terjadinya prilaku menyimpang berhubungan dengan Rendahnya


pengetahuan remaja tentang kesehatan remaja

5. Resiko terjadinya infeksi pada ibu dan anak dalam kandungan


berhubungan dengan rendahnya pemberian imunisasi TT pada ibu hamil

6. Rencana Keperawatan

Dalam menentukan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat dusun


1 – 12 Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang dimana penulis
menggunakan rancangan/desain tindakan dalam solusi penanggulangan masalah
yang dipaparkan dengan sisitem/ komponen dibawah ini :

Masalah Tujuan Sasaran Waktu / Materi Pela Evaluasi

74
kesehatan tempat ksan
a

Kurang Setelah Ibu yang 9 Des Memberi Mah - Peserta


yang
pengetahuan dilakukan memiliki 2015 / kan asis
mengik
tentang penyuluhan bayi 0-12 dusun IX penyuluh wa uti
penyulu
imunisasi 1x bulan an
10.00 han
berhubungan diharapkam dan tentang dapat
WIB s/d memaha
dengan masyarakat balita 1- imunisas
selesai mi
rendahnya mengerti <5 tahun i dan penting
nya
cakupan tentang pijat bayi
imunisa
imunisasi pada imunisasi si
terhada
bayi dan balita
p
kesehat
an bayi
dan
balita
- Orang
tua
tampak
antusias
dalam
bertany
a dan
mengik
uti
kegiatan
Resiko Setelah Semua 9-10 Des Memberi Mah - Peserta
yang
terjadinya dilakukan lansia di 2015 / kan asis
mengiku
cedera penyuluhan dusun I- dusun penyuluh wa ti
penyulu
berhubungan 1x XII VIII-XII an DIII
han
dengan factor diharapkan tentang Kep dapat
10.00 memaha
lingkungan masyarakat cedera eraw
WIB s.d mi dan
dapat fisik dan atan mempra
selesai ktekkan
mengurangi luka
tentang
resiko cedera bakar pertolon
gan
dengan baik
pertama

75
dan benar di Semua pada
cedera
dusun I-XII warga
9 Des Melakuk fisik
dusun I- - Warga
2015/dus an tampak
XII Mah
un I-XII gotong kurang
asis antusias
pukul royong dapat
wa
08.000s. mengiku
DIII ti
d selesai kegiatan
Kep
gotong
eraw royong
dengan
atan
baik dan
dan benar
Kebi
dana
nan

Resiko Setelah Seluruh 10 Des Penyuluh Mah - Masyara


kat dapat
terjadinya dilakukan masyara 2015 / an asis
mengerti
penyakit penyuluhan kat dusun XI tentang wa tentang
penyulu
berhubungan 1x dusun I- dan XII DHF,
han
dengan masyarakat XII DM, yang
09.00 disampai
rendahnya diharapkan chikungu
WIB s.d kan
pengetahuan mengerti nya,mala - Masyara
selesai kat
tentang penyakit tentang ria,hipert
tampak
(DHF, TBC, penyakit ensi, antusias
dalam
ISPA, AIDS,
bertanya
Dermatitis, Gizi dan gizi dan
menjawa
buruk, buruk
b
Hipertensi, DM, pertanya
an
Anemia, AIDS)

Resiko Setelah Remaja 9 Des Penyuluh Mah - Remaja


dapat
terjadinya dilakukan dusun 2015/ an asis
mengerti
prilaku penyuluhan tentang tentang
narkoba

76
menyimpang 1x remaja VIII-XII dusun XI narkoba wa dan
bahaya
berhubungan diharapkan dan
16.00 penyalah
dengan mengerti kesehata gunaan
WIB s.d narkoba
Rendahnya tentang n
selesai - Remaja
pengetahuan kesehatan reproduk dapat
mengerti
remaja tentang remaja si
tentang
kesehatan kesehata
n
remaja
reproduk
si
- Remaja
tampak
antusias
dalam
bertanya
Resiko Setelah Ibu 10 Des Penyuluh Mah - Para ibu
hamil
terjadinya dilakukan hamil 2015 / an asis
dapat
infeksi pada ibu penyuluhan dusun kesehata wa mengerti
tentang
dan anak dalam tentang XII n tentang
imunisas
kandungan imunisasi TT imunisas i TT
10.00 - Ibu
berhubungan diharapkan i TT
WIB s.d hamil
dengan ibu-ibu tampak
selesai antusias
rendahnya mengerti
dalam
pemberian tentang bertanya
dan
imunisasi TT imunisasi TT
menjawa
pada ibu hamil dan terhindar b
pertanya
dari resiko
an
infeksi

6. Implementasi dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas ( masyarakat,


kelompok khusus, keluarga ) dilakukan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan tergantung dalam masalah/ kondisi masyarakat dusun 1 – 12

77
Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang yang dilakukan pada
tanggal 3- 11 Desember 2015

Tanggal/ No. IMPLEMENTASI EVALUASI


Jam DX

09-12- 1 1. Memberikan S:
penyuluhan tentang
2015
imunisasi dan pijat Ada ibu yang mengatakan
bayi di dusun IX
10.00 oleh mahasiswa DIII sudah mengetahui efek
Keperawatan pada samping imunisasi dan tidak
10-12- Ibu yang memiliki
bayi 0-12 bulan, takut lagi membawa bayinya
2015
yang diikuti oleh 9 imunisasi.
orang bayi dan
09.00 ibunya,
Ada ibu yang mengatakan
Ada ibu yang baru mengetahui manfaat
mengatakan takut pijat bayi setelah mengikuti
membawa bayinya penyuluhan.
imunisasi karena
Ada ibu yang mengatakan
setelah imunisasi
akan rutin melakukan pijat
bayi demam dan
bayi di rumah.
rewel.
O:
Ada ibu yang
mengatakan anaknya Ibu-ibu tampak antusias
sehat-sehat saja mengikuti penyuluhan
tanpa diimunisasi. dengan bertanya dan
mengungkapkan pengalaman
tentang imunisasi.
2. Memeberikan
penyuluhan tentang
pijat bayi, imunisasi Ada ibu yang melakukan
di dusun I-VII yang simulasi pijat bayi pada
diselenggarakan
didusun IV oleh bayinya.
mahasiswa DIII
Kebidanan pada ibu A:
yang memiliki bayi

78
0-12 bulan, yang Masalah kurang pengetahuan
diikuti oleh 15 orang
tentang imunisasi teratasi.
bayi dan ibunya.
P:

Kolaborasi dengan petugas


kader Puskesmas memantau
pelaksanaan imunisasi.

3 /11- 2 1. Melakukan S:
gotongroyong di
2015
dusun I-XII oleh Ada lansia dan warga yang
mahasiswa DIII
10.00 Keperawatan dan baru mengerti tentang
kebidanan yang penanganan dan
diikuti oleh warga
dan mahasiswa mempraktekkan cedera fisik
10/12- 2. Masyarakat kurang dan luka bakar
merespon kegiatan
2015 dan tidak aktif pada
O:
saat kegiatan
17.00 gotongroyong
Lansia dan warga tampak
antusias mengikuti
penyuluhan dengan bertanya.

3. Memberikan
Terlihat warga yang antusias
penyuluhan tentang
penanganan dan ikut setra dalam kegiatan
mempraktekkan
gotong royong
cedera fisik dan luka
bakar yang
dilakukan didusun A:
XI oleh mahasiswa
DIII Keperawatan Masalah tentang resiko
diikuti oleh 30 orang cedera fisik dan lingkungan
warga dusun
yang sehat sudah teratasi

P:

79
4. Melakukan senam Kolaborasi dengan kader,
lansia di dusun VIII
kepala desa
oleh mahasiswa DIII
Keperawatan yang
diikuti oleh 8 orang
lansia.

5.

10-12 - 3 1. Memberikan S:
penyuluhan tentang
2015
DHF, chikungunya, Ada sebagian masyarakat
malaria,DM,
09.00 hipertensi, AIDS, mulai paham tentang penyakit
yang dilakukan oleh dan cara penularan penyakit.
11-12- DIII Keperawatan di
dusun XI dan XII
2015 O:
yang diikuti oleh
masyarakat dusun XI
10.00 dan XII. Masyarakat tampak antusias
mengikuti penyuluhan
2. Melakukan
penyuluhan tentang Masyarakat tampak aktif
PHBS yang dilakuan bertanya
oleh DIII Kebidanan
di dusun I -VII
A:

Masalah kurang pengetahuan


tentang penyakit teratasi

P:

Kolaborasi dengan kepala


dusun dan petugas Puskesmas
dalam melanjutkan intervensi

9-12 - 4 Memberikan penyuluhan S:


tentang narkoba dan

80
2015 kesehatan reproduksi yang Ada sebagian remaja belum
dilakukan oleh DIII mengetahui tentang kesehatan
16.00
Keperawatan di dusun XI di reproduksi
ikuti oleh remaja dusun VIII
O:
–XII dengan jumlah remaja
27 orang. Remaja tampak antusias
mendengarkan dan mengikuti
kegiatan penyuluhan

A:

Masalah resiko terjadinya


perilaku menyimpang pada
remaja sebagian teratasi

P:

Kolaborasi dengan petugas


Puskesmas dalam
melanjutkan implementasi

10-12- 5 Memberikan penyuluhan S:


2015 kesehatan tentang imunisasi
Ada ibu yang mengatakan
TT yang dilakukan oleh DIII
10.00 sudah paham manfaat
Keperawatan di dusun XII di
imunisasi TT dan efek
ikuti oleh ibu hamil dengan
samping jika tidak melakukan
12 orang dari dusun VIII
imunisasi TT
sampai XII.
O:

Ibu-ibu tampak antusias


mengikuti penyuluhan

A:

81
Masalah sebagian teratasi

P:

Kolaborasi dengan petugas


Puskesmas dalam
melanjutkan implementasi

82
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan adalah untuk


mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah.

Terdapat 3 kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan


komunitas, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas itu sendiri, praktik klinik
keperawatan keluarga dan praktik klinik di Puskesmas. Pelaksanaan ketiga praktik
klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu pengkajian,
perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran


sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat


dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi
dalam meningkatkan taraf kesehatan termasuk menjaga lingkungan

2. Bagi Pemerintah

Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat

3. Bagi Puskesmas

Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang


diharapkan masyarakat dan pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan.

83
4. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

5. Bagi Institusi Pendidikan

Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam


penerapanya pada proses pendidikan.

84
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Imam, S Dkk.2005. Asuhan Keperawatan Keluarga. Buntara Media: Malang
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo: Jakarta

85

Anda mungkin juga menyukai