Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan


Keluarga
Dosen Pengampu: Ns, Chandra Triwahyudi, S.Kep, M.Kes
Disusun Oleh:
Annisa Wiranti 1810701007
Elga Rahayu Utami 1810701015
Cut Aida Rahmawati 1810701017
Dimas Zuhrul Anam 1810701023

D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Konsep Komunitas” ini ditulis untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penyusun makalah menyampaikan


rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak terutama dosen pengampu
Ns, Chandra Triwahyudi, S.Kep, M.Kes yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga penulis menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Jakarta, 11 Februari 2020

Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................................. 2


Daftar Isi........................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................... 4
B. Tujuan ............................................................................................................. 5
1. Tujuan umum .............................................................................................. 5
2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 5
A. Pengetian Keperawatan Komunitas ................................................................ 5
B. Tujuan Keperawatan Komunitas .................................................................... 6
C. Prinsip Keperawatan Komunitas .................................................................... 6
D. Sasaran Keperawatan Komunitas ................................................................... 8
E. Tingkat Pencegahan Keperawatan Komunitas ............................................... 9
F. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas ...................................................... 9
G. Pusat Kesehatan Komunitas ......................................................................... 10
H. Falsafah Keperawatan Komunitas ................................................................ 11
I. Perbedaan Pelayanan Keperawatan di Klinik / Rumah Sakit dengan Komunitas
12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan,
pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yangbukan saja
ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakatdan inilah yang
disebut dengan keperawatan komunitas.Menurut WHO (1959), keperawatan
komunitas adalah bidang perawatankhusus yang merupakan gabungan ketrampilan
ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari
program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan,
penyempumaan kondisi sosial,perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan
penyakit dan bahaya yanglebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang
mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan
keperawatanprofesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada
kelompokresiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melaluipencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menjaminketerjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
kliensebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanankeperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui konsep komunitas secara terperinci

2. Tujuan Khusus
 Mengetahui Pengertian keperawatan komunitas
 Mengetahui Tujuan keperawatan komunitas
 Mengetahui Prinsip keperawatan komunitas
 Mengetahui Sasaran keperawatan komunitas
 Mengetahui Tingkat pencegahan keperawatan komunitas
 Mengetahui Strategi intervensi keperawatan komunitas
 Mengetahui Pusat kesehatan keperawatan komunitas
 Mengetahui Falsafah keperawatan komunitas
 Mengetahui Perbedaan Pelayanan Keperawatan di Klinik / Rumah
Sakit dengan Komunitas

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetian Keperawatan Komunitas


Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil,
kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok
masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat
pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). sebagai bidang suatu untuk.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010).
Praktik Keperawatan komunitas (praktik keperawatan kesehatan masyarakat)
merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi,
pemeliharaan dan perawatan kesehatan, pertanggungjawaban antar lembaga
keperawatan individu, keluarga dan kelompok yang dimiliki (Stanhope & Lancaster,
2004).
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah melakukan promosi kesehatan dan
melindungi kesehatan masyarakat dengan keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan
masyarakat yang mendukung tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat
(Anderson & McFarlane, 2007). Dampak terhadap kesehatan.

B. Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk mencegah dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
a. Pelayanan langsung terhadap individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam
hubungan masyarakat.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (komunitas kesehatan
umum) dengan mempertimbangkan masalah atau masalah kesehatan masyarakat yang
dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara khusus diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat memiliki kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;

C. Prinsip Keperawatan Komunitas


ANA (dalam Allender et al., 2014) mengemukakan delapan prinsip keperawatan
kesehatan komunitas. Diantaranya:

a. Fokus pada komunitas


Prinsip dari keperawatan kesehatan komunitas adalah berfokus pada komunitas.
Komunitas dijadikan sebagai klien atau sebagai unit pelayanan perawatan
kesehatan komunitas.
b. Berikan prioritas pada kebutuhan masyarakat
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberi asuhan keperawatan kesehatan
komunitas, perawat komunitas memberikan prioritas terhadap kebutuhan-
kebutuhan komunitas.
c. Bekerja dalam kemitraan dengan masyarakat
Dalam hal ini perawat kesehatan komunitas bekerja bersama-sama dengan
masyarakat sebagai klien, dan masyarakat tersebut sebagai an equal partner
(bermitra dengan masyarakat dengan kedudukan yang sama).
d. Fokus pada pencegahan primer
Pencegahan primer merupakan fokus atau diutamakan dalam menentukan
aktivitas atau intervensi yang tepat bagi komunitas. Pencegahan primer
menyangkut tindakan-tindakan pencegahan bagi orang yang masih dalam
kondisi sehat, sedangkan pencegahan sekunder ditunjukkan bagi orang sakit,
dan tersier ditunjukkan bagi orang yang sedang dalam masa pemulihan atau
kegiatan rehabilitasi.
e. Promosikan lingkungan yang sehat
Perawat kesehatan masyarakat berfokus pada strategi yang menciptakan
lingkungan sosial dan kondisi ekonomi yang sehat di mana masyarakat perlu di
dorong untuk hal tersebut.
f. Targetkan semua yang berpeluang mendapatkan manfaat
Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
g. Promote optimum allocation of Resources
Mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang ada untuk memastikan
peningkatan secara menyeluruh dalam kesehatan masyarakat. Ini merupakan
elemen kunci dari praktik kesehatan masyarakat.
h. Berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam komunitas
Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan berbagai pihak di
komunitas, termasuk dengan profesi yang lain, organisasi, dan sekelompok
masyarakat untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat.

D. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat yang memiliki masalah kesehatan atau perawatan,
sasaran ini terdiri dari:
a. Individu Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual.
b. Keluarga gabungan individu Keluarga terkait erat interaksi satu sama lain baik
perorangan maupun yang terus menerus bersama-sama, di dalam lingkungannya
sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
c. Kelompok Khusus Kelompok khusus adalah kelompok individu yang memiliki jenis
kelamin, umur, diskusi, kegiatan yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
• Ibu hamil
• Bayi baru lahir
• Balita
• Anak usia sekolah
• Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang meminta pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, disetujui adalah:
• Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit seksual lainnya.
• Penderita penyakit menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang memiliki risiko terserang penyakit, diterbitkan:
• Wanita tuna susila
• Kelompok disetujui obat dan narkoba
• Kelompok pekerja khusus, dan lainnya-4
• Pusat-pusat rehabilitasi (Cacat fisik, mental dan sosial)
• Penitipan balita.

E. Tingkat Pencegahan Keperawatan Komunitas


Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas meliputi kesehatan
komunitas yang luas dan yang disetujui oleh tiga tingkat yaitu (Mubarak, 2009):
a. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum
terjadi, karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara
umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup
pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga
mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu terhadap agen-spesifik spesifik
tindakan pencegahan yang paling umum yang memberikan imunisasi pada bayi, anak
balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
b. Pencegahan sekunder
Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor risiko yang dikeluarkan sebagai contoh
sekunder dibuat memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan melalui posyandu
kesehatan berkala dan puskesmas.
c. Pencegahan tersier
Yang mencegah pelanggaran pada seseorang dengan stadium dini dan perbaikan pada
orang yang memperbaiki kecacatan agar dapat optimal sesuai dengan kemampuannya,
misalnya melatih fisik pada penderita patah tulang.

F. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


Dalam Efendi & Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain:

a. Proses Kelompok (Group Process)


Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa. Televisi. penyuluhan yang dilakuln
petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di
lingkungan sekitar masyaraka, tentunya gambaran penyakit yang paling sering
temukan sebelumnya sangat mempengarulhi upaya penangan atau pencegahan
penyakit yang mereka lak kan. Jiku masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifut
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui prases kelompok.

b. Pendidikan Kesehatan (Heaith Promotion)


Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bekan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari se corang
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosadur. Akan tetapi, perubahan tersebut
terjadi adanya ke daran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarkat sendiri.
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehan menurut Undang-Undang Kesehatan No.
23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu "meningkatkan kemampuan masya rakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesatan; baik fisik, mental dan sosialnya;
sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial."

c. Kerjasama (Partnersiip)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan musyarakat luas,
Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutt hkan dalam upaya mencupui tujuan asuhan
keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat dapat diatasi dengan lebih cepat

G. Pusat Kesehatan Komunitas


Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat dilakukan di:
a. Sekolah atau Kampus
Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi pendidikan pencegahan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Selain itu perawat
yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan untuk peserta didik pada
kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit influenza,
batuk dan lain- lain. Perawat juga dapat memberikan rujukan pada peserta didik
dan keluarganya bila kesehatan yang lebih spesifik.

b. Lingkungan kesehatan kerja Beberapa perusahaan besar memberikan pelayanan


kesehatan bagi pekerjanya yang berlokasi di gedung perusahaan tersebut. Asuhan
keperawatan di tempat ini meliputi lima bidang. Perawat menjalankan program
yang bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengurangi jumlah
kejadian kecelakaan kerja
2) Menurunkan risiko penyakit akibat kerja
3) Mengurangi transmisi penyakit menular antar pekerja dibutuhkan perawatan
4) Memberikan peningkatan kesehatan, program pencegahan penyakit, dan
pendidikan kesehatan.
5) Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedaruratan dan memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan (Mubarak, 2006)

c. Lembaga perawatan kesehatan di rumah


Asuhan keperawatan khusus dapat diberikan secara efisien dirumah. Perawat di
bidang komunitas juga dapat memberikan perawatan kesehatan dirumah misalnya
: perawat melakukan kunjungan rumah , hospice care ,home care dsb.Perawat yang
bekerja dirumah harus memiliki kemampuan mandiri , fleksibel, kreatif dan
percaya diri sekaligus memiliki kemampuan klinik yang kompeten

d. Lingkungan kesehatan kerja lain


Seorang perawat dapat mendirikan praktik sendiri, bekerja sama dengan perawat

lain , di bidang pendidikan , penelitian , puskesmas dsb. Selain itu perawat di


tantanng untuk memberikan pelayanan yang berkualitas

H. Falsafah Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan
terhadap pengaruh lingkungan (bio, psiko, sosial, cultural dan spiritual) terhadap
kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia atau
kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini disusun
falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari 4 komponen dasar,
seperti yang digambarkan sebagai berikut:

I. Perbedaan Pelayanan Keperawatan di Klinik / Rumah


Sakit dengan Komunitas
BAB III
KESIMPULAN

Komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-bataswilayah,


nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal
dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga (nursehealth
family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,
membantumasyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai
dengankemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
kepadaorang lain.
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat .Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas
adalah individu, keluarga,kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit
yang mempunyaimasalah kesehatan atau perawatan ( Effendy,1998)
Strategi intervensi keperawatan komunitas :
1. Proses kelompok (group process)
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
3. Kerjasama (Partnership)

Prinsip keperawatan komunitas :


1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok
Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigm
keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap
upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak
dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas .

Referensi
Akbar, M. A. (2019). Konsep-Konsep Dasar dalam Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Hernilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi Selatan:
Pustaka As Salam.
Murwani, A. (2008). Pengantar Konsep Keperawatan. Yogyakarta: Penerbit
Fitramaya.
Swarjana, I. K. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: ANDI.
Widagdo, W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai