Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA


PADA KELUARGA Tn. S DI DESA RANDUSARI RT 02 RW 30
KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES

DI SUSUN OLEH :

Nur Fitria Rahmah Ramdaniati

SN191115

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA....................................................

A. PENGKAJIAN................................................................................................
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................
1. Analisis Data…….......…............................................................................
2. Skoring Prioritas Masalah……………………………...……....................
C. INTERVENSI KEPERAWATAN..................................................................
D. IMPLEMENTASI...........................................................................................
E. EVALUASI.....................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN................................................................................................

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan dalam meningkatkan


derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan
merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati
posisi antara individu dan masyarakat. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta
komunitas yang sehat (Achjar, 2010). Masalah yang dialami anggota keluarga dapat
mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga merupakan perantara
yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga (Ali, 2010).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengeri, memahami tipe dan struktur
keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan
perlu memahami setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan.
Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga
adalah keluarga yang dalam tahap perkembang keluarga dewasa (Harmoko, 2012).
Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau
keluar meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam kehidupan keluarga dewasa
dimana orang tuanya akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari
rumah (Friedman, 2010). Pada keluarga ini juga terdapat berbagai masalah yang
dialami oleh keluarga itu sendiri. Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya
kematangan jiwa mereka dimana sudah memiliki tanggung jawab serta sudah
menyadari makna hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa, karena menjadi dewasa
adalah sebuah pilihan dan tidak bisa dibiarkan alami. Karena memang menjadi
dewasa dalam cara berpikir itu bukan kebetulan, tapi merupakan pilihan Dan perawat
sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan
kesehatan kepada keluarga (Suprajitno, 2014).
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN

I. DATA UMUM

1. Tanggal Pengkajian : 21 April 2020

2. Nama KK : Tn. S

3. Umur : 53 tahun

4. Alamat : Desa Randusari Rt 02 Rw 30 Kelurahan


Mojosongo Kecamatan Jebres

5. Pekerjaan KK : Wiraswasta

6. Pendidikan KK : SD

7. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan


Kelamin KK Terakhir
1 Tn. S Laki – laki Kepala 53 Wiraswasta SD
keluarga tahun
(suami)
2 Ny. S Perempuan Istri 44 IRT SD
tahun
3 An. N Perempuan Anak 22 Mahasiswa S1
tahun
4 An. D Perempuan Anak 19 Mahasiswa SMA
tahun
5 An. M Laki - laki Anak 11 Pelajar SD
Tahun
8. Genogram :
Meninggal Meninggal
karena sakit karena sakit

Tn. P Tn. S Ny.S


Ny.T 80
89
Tahun
Tahun
Meninggal
karena sakit

Tn. S Tn. T Tn. S Tn. M Tn. J Tn. H


Ny.S Ny.S Ny. Ny.S Ny.
75 58 56 53 P48 44 37 N33 28 23
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

An. An. An. M


N22 D19 11
Tahun Tahun Tahun
Keterangan :

: laki – laki meninggal

: perempuan meninggal

: laki – laki

: perempuan

: menikah

: keturunan

: tinggal satu rumah

9. Tipe Keluarga :

Keluarga Tn. S termasuk kedalam keluarga inti atau nuclear family yang
terdiri dari bapak, ibu dan anak

10.Suku Bangsa :

Keluarga Tn. S termasuk dalam suku bangsa jawa. Bahasa komunikasi


yang digunakan oleh keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Tn.
S mengatakan keluarga tidak mempunyai pantangan apapun yang berkaitan
dengan masalah kesehatan. hanya saja sebagai pemeluk agama islam
keluarga tidak makan jenis makanan tertentu yang diharamkan oleh agama
seperti : daging babi. Tn. S mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai
alergi terhadap makanan tetentu. Keluarga Tn. S adalah penduduk jawa
asli, menurut Tn. S tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif
terhadap kesehatan.
11. Agama :
Keluarga Tn. S semua beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat
melakukan ibadah sholat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun
sendiri.
12. Status sosial ekonomi :
Penghasilan keluarga kurang lebih 1.500.000/ bln hasil dari Tn.S sebagai
wiraswasta. Penghasilan tersebut dikatakan Tn. S sudah mencukupi
kebutuhan keluarganya.
13. Aktivitas rekreasi keluarga :
Tn. S dan keluarga berekreasi dengan menonton TV di rumah, tetapi juga
seskali pergi rekreasi bersama keluarga
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini adalah kelurga dengan
dewasa. Dimana An. N saat ini berusia 22 tahun, anak kedua An. D
berusia 19 tahun sudah lulus SMA dan sekarang menjadi mahasiswa,
sedangnkan anak ketiga An. M berusia 11 tahun sudah lulus SD dan akan
melanjukan ke tahap SMP. Adapun tugas perkembangan keluarga dengan
dewasa yaitu : memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru yang didapat dari hasil pernikahan anak-anaknya,
melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan kembali hubungan
perkawinan. Pada keluarga Tn. S untuk segi komunikasi antara orang tua
dan anak sudah terpenuhi. Baik anak maupun orang tua sudah saling
terbuka
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukannya tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
a. Tn. S tidak memiliki masalah kesehatan.
b. Ny. S mengatakan mempunyai penyakit keturunan dari orang tua yaitu
hipertensi. Ny. S mengatakan beberapa bulan yang lalu tensi atau
tekanan darahnya tinggi, merasa pusing, cengeng pada leher bagian
belakang dan sulit
c. An. N tidak memiliki masalah kesehatan.
d. An. D tidak memiliki masalah kesehatan.
e. An. M tidak memiliki masalah kesehatan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
a. Riwayat kesehatan pada keluarga
Keluarga Tn. S ada yang memiliki penyakit hipertensi yaitu istri
(Ny.S)
b. Konflik antar keluarga pasangan
Tidak pernah terjadi konflik, saling percaya dan menyadari
c. Riwayat hubungan keluarga
Selalu kompak, harmonis dan bahagia
III. LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 115 m2 merupakan rumah permanen dan milik sendiri.
Memiliki dua pintu buat keluar masuk (pintu bagian depan dan belakang),
memiliki jendela dengan prosentase <20% luas lantai sehingga sirkulasi
udaranya cukup baik. Lantai rumah terbuat dari kramik, tampak bersih,
sumber air adalah sumur bor (sanyo), pembuangan saluran air dialirkan
menuju ke got / selokan dan keadaan selokan tertutup lancar.
Denah rumah

J B
E
F
A A
A B H
D A

B
C A
A
I
G

Keterangan:
A : Pintu F : Ruang tamu
B : Jendela G : Kamar Mandi
C : Ruang Keluarga H : Kamar 1
D : Dapur I : Kamar 2
E : Halaman depan J : Garasi
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. S bertetangga dengan keluarga yang mayoritas bekerja
sebagai karyawan swasta dan wiraswasta. Tetangga Tn. S mayoritas
beragama islam dan bersuku Jawa.
3. Mobilitas geografi keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Ny. S dan Tn. S merantau ke
Manokwari dan sering pulang ke Jawa.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S  tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat
berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny. S aktif dengan kegiatan pertemuan
rutin PKK dan kegiatan keagamaan di lingkungan rumahnya. Ny. S aktif
dengan Pengajian rutin yang dilaksanakan di masjid tiap satu bulan sekali.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. S saling mendukung ketika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit dengan memeriksakan keluarganya ke puskesmas. Tn. S
mempunyai tabungan yang digunakan untuk keperluan mendadak atau
keperluan yang tak terduga.

IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga


Keluarga Ny. S dan Tn. S melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga
anak-anaknya dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka
tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang tua. Keluarga Tn. S
berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan Indonesia. Informasi kesehatan
pada keluarga Tn. S diperoleh biasanya dari penyuluhan ketika posyandu
oleh pihak Puskesmas
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. S adalah ibu sekaligus membantu mencari nafkah bagi keluarga serta
Tn. S menjadi seorang ayah dan pencari penghasilan utama bagi keluarga.
3. Struktur peran
a. Tn. S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangga
b. Ny. S sebagai istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
c. An. N sebagai anak pertama yang saat ini belum menikah, dan masih
melanjutkan kuliahnya
d. An. D sebagai anak yang saat ini sedang menjadi mahasiswa
e. An. M sebagai anak yang baru lulus SD dan akan melanjutkan ke SMP
4. Nilai dan Norma budaya
Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi
penyakit karena menurut mereka sakit memang disebabkan oleh suatu
penyakit bukan karena hal-hal tertentu. Namun, karena keterbatasan
pengetahuan tentang penyakit. Sehingga Ny. S menganggap penyakit
hipertensi tersebut terjadi karena faktor keturunan yang utama dan
pemeliharaan kesehatan yang kurang baik.
V. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Keluarga Tn. S mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar


anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. S
sangat harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada anggota yang
membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.
2. Fungsi Sosialiasi
Keluarga mereka aktif dalam kegiatan di desanya. Selain itu, karena semua
muslim, mereka aktif dengan kegiatan keagamaan meskipun tidak
mengikuti organisasi.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Hal-hal yang diikuti sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah :
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di anggota keluarganya,
mengetahui salah satu penyebab sakitnya. Keluarga Tn. S mengatakan
hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak
mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk mencegah
terjadinya penyakit pada Ny. S.
b. Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan ketika Ny. S memiliki tensi atau tekanan
darahnya tinggi dan merasa pusing oleh keluarga dianjurkan untuk
beristirahat dan tidak boleh banyak pikiran. Keluarga memeriksakan
penyakitnya jika sudah terasa tidak ada perubahan dari apa yang
dirasakan.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada keluarga yang sakit dan dirasa sudah harus mendapatkan
penanganan yang khusus, oleh keluarga di bawa ke puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan.
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan
rumahnya (menyapu), pembuangan sampah ditampung sementara di
ember sampah kemudian diambil oleh petugas sampah setiap satu/dua
hari sekali.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. S mengatakan jika ada keluarga yang sakit dan tidak bisa
ditoleran segera dibawa ke Puskesmas terdekat. Tetapi Ny. S
seringkali tidak mau dibawa ke pelayanan kesehatan kecuali benar-
benar dirasa parah.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stresor jangka pendek
Keluarga Tn. S mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress,
hanya saja Ny. S kadang merasa kepala pusing tetapi tidak stress.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga Tn. S, termasuk Ny. S mengatakan hampir tidak pernah
mengalami stres jangka panjang (> 6 bulan).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. S biasanya dengan cara
musyawarah antara nggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Ny. S dan Tn. S selalu membicarakan masalah keluarga bersama
dan sesekali bersama anak-anaknya jika membicarakan tentang harapan-
harapan mereka terhadap anaknya.

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan Nama Anggota Keluarga


Dasar
Manusia Tn. S Ny. S An. N An. D An. M

Nutrisi Makan 3 X Makan 3 X Makan 3 X Makan 3 X Makan 3 X


1 (nasi, 1 (nasi, 1 (nasi, 1 (nasi, 1 (nasi,
lauk, pauk) lauk, pauk) lauk, pauk) lauk, pauk) lauk, pauk)

Cairan Minum Minum Minum Minum Minum


1500 lt / 1500 lt / 1500 lt / 1500 lt / 1500 lt /
hari hari hari hari hari

Aktivitas Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri


Latihan

Istirahat Tidur siang Tidur siang Tidur siang Tidur siang Tidur siang
Tidur 2 jam dan 2 jam dan 2 jam dan 2 jam dan 2 jam dan
tidur malam tidur malam tidur malam tidur malam tidur malam
7 jam 7 jam 7 jam 7 jam 7 jam

Eliminasi BAB BAB BAB BAB BAB


lembek, lembek, lembek, lembek, lembek,
kuning. kuning. kuning. kuning. kuning.

BAK BAK BAK BAK BAK


kuning dan kuning dan kuning dan kuning dan kuning dan
tidak sakit tidak sakit tidak sakit tidak sakit tidak sakit
saat BAK saat BAK saat BAK saat BAK saat BAK
IX. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada semua anggota Keluarga

Pemeriksaan Nama anggota keluarga


Fisik Tn. S Ny. S An. N Ny. D An. M
TD : 120 / 80 150 / 100 110 / 70 120 / 90 110 / 80
N: mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
RR : 90 x / menit 86 x / menit 82 x / menit 85 x / menit 82 x / menit
20 x / menit 18 x / menit 20 x / menit 21 x / menit 18 x / menit

Rambut : Berwarna Berwarna Berwarna Berwarna Berwarna


hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak
ada ketombe ada ketombe ada ketombe ada ketombe ada ketombe

Konjungtiva : Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat
anemis anemis anemis anemis anemis
Sklera Putih Putih Putih Putih
Putih
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
Bentuk
Hidung normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
normal, tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret,
ada sekret,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
epistaksis, epistaksis, epistaksis, epistaksis,
epistaksis,
polip(-) polip(-) polip(-) polip(-)
polip(-)
Mendengar Mendengar Mendengar Mendengar
Telinga Mendengar
dengan baik, dengan baik, dengan baik, dengan baik,
dengan baik,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
keluhan
Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab,
Mulut Bibir lembab,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
stomatitis, stomatitis, stomatitis, stomatitis,
stomatitis,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
tidak terdapat
caries caries caries caries
caries

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
kelenjar tiroid,
limfe dan JVP limfe dan JVP limfe dan JVP limfe dan JVP
limfe dan JVP

Dada Pengembangan
Pengembangan Pengembangan
1. Paru dada simetris, Pengembangan Pengembangan
dada simetris, dada simetris,
vokal fremitus dada simetris, dada simetris,
vokal fremitus vokal fremitus
dada kanan vokal fremitus vokal fremitus
dada kanan dada kanan
dan kiri sama. dada kanan dada kanan
dan kiri sama. dan kiri sama.
suara paru suara paru dan kiri sama. suara paru dan kiri sama.
sonor, sonor, suara paru sonor, suara paru
auskultasi auskultasi sonor, auskultasi sonor,
kanan kiri kanan kiri auskultasi kanan kiri auskultasi
vesikuler vesikuler kanan kiri vesikuler kanan kiri
vesikuler vesikuler

Ictus kordis Ictus kordis Ictus kordis


2. Jantung
tidak tampak, tidak tampak, Ictus kordis tidak tampak, Ictus kordis
teraba, suara teraba, suara tidak tampak, teraba, suara tidak tampak,
pekak, tidak pekak, tidak teraba, suara pekak, tidak teraba, suara
ada suara ada suara pekak, tidak ada suara pekak, tidak
tambahan tambahan ada suara tambahan ada suara
tambahan tambahan
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada
hepar, tidak hepar, tidak pembesaran hepar, tidak pembesaran
kembung, kembung, hepar, tidak kembung, hepar, tidak
pergerakan pergerakan kembung, pergerakan kembung,
peristaltik usus peristaltik ususpergerakan peristaltik usus pergerakan
18x/mnt, tidak 18x/mnt, tidak peristaltik usus 18x/mnt, tidak peristaltik usus
ada bekas luka ada bekas luka 18x/mnt, tidak ada bekas luka 18x/mnt, tidak
operasi operasi ada bekas luka operasi ada bekas luka
operasi operasi
5 5 5 5 5 5
Ekstremitas
5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5
Warna sawo Warna sawo Warna sawo
Kulit Warna sawo
matang, matang, Warna sawo matang,
mukosa matang, matang,
mukosa mukosa
lembab mukosa mukosa
lembab lembab
lembab lembab
Turgor Elastis Elastis Elastis
Elastis Elastis
Keadaan fisik
tidak Keadaan fisik
Keluhan Keadaan fisik Kadang Keadaan fisik
tidak menunjukan tidak
tidak merasa pusing adanya
menunjukan menunjukan
menunjukan dan sulit tidur adanya kelainan adanya
adanya kelainan kelainan
kelainan
X. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisa Data

NO DATA DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. DS : Pemeliharaan Kesehatan Tidak
- Keluarga Tn. S (Ny. S) Efektif pada keluarga Tn. S
mengatakan anggota
memiliki riwayat penyakit
hipertensi
- Keluarga Tn. S
mengatakan mengetahui
jika salah satu anggota
keluarga memiliki
penyakit hipertensi
- Ny. S mengatakan pusing,
susah tidur.
DO :
- Hasil pemeriksaan TD 150
/ 100 mmHg
2. DS : Manajemen Kesehatan Keluarga
- Keluarga Tn. S yaitu Ny. Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
S (istri) mengatakan
memiliki riwayat
hipertensi
- Ny. S mengatakan tidak
rutin melakukan kontrol,
hanya saat terasa sudah
sakit dan dirasa parah
DO :
Tidak ada
3. DS : Defisit Pengetahuan pada
- Keluarga Tn. S keluarga Tn. S
mengatakan hanya sedikit
mengetahui tentang tanda
dan gejala, serta tidak
mengetahui apa-apa saja
yang harus dihindari untuk
mencegah terjadinya
penyakit pada Ny. S.
DO :
- Hasil pemeriksaan TD
150 / 100 mmHg

2. Skoring
Diagnosa Keperawatan : Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
pada keluarga Tn. S

Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : Pengukuran
a. Aktual 3 TD yang telah
b. Resiko/Ancaman 2 dilakukan
Kesehatan 1 pada tanggal
c. Keadaan sejahtera/ 3/3x1=1 21 April 2020
1
diagnosis sehat kepada Ny. S
dengan hasil
150 / 100
mmHg
2. Kemungkinan Keluarga Tn.
Masalah dapat diubah S mengatakan
a. Mudah 2 menggunakan
b. Sebagian 1 1/2x2=1 fasilitas
c. Tidak dapat 0 2 kesehatan
hanya ketika
sedang sakit
3. Kemungkinan Masalah dapat
Masalah dapat dicegah dicegah jika
a. Tinggi 3 keluarga Tn. S
b. Cukup 2 dapat
c. Rendah 1 memanfaatkan
2 / 3 x 1 = 2/3
faskes dengan
1
baik, rutin
kontrol terkait
dengan
penyakitnya.
4. Menonjolnya Masalah Merasakan
a. Masalah dirasakan 2 atau tidak
dan harus segera merasakan
ditangani sakit
b. Ada masalah tetapi 1 sebaiknya
tidak perlu ditangani 1 2/2x1=1 tetap kontrol,
c. Masalah tidak 0 sebab
dirasakan mencegah
lebih baik dari
pada
mengobati
Jumlah Total 3 2/3

Diagnosa Keperawatan : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada


keluarga Tn. S
Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi
1. Sifat Masalah : Hasil tekanan
a. Aktual 3 darah yang
b. Resiko/Ancaman 2 dilakukan pada
Kesehatan 1 tanggal 21
c. Keadaan sejahtera/ 2 / 3 x 1 = 2/3 April 2020
1
diagnosis sehat terhadap Ny. S
yaitu 150 / 100
dan beresiko
bagi kesehatan
2. Kemungkinan Masalah Ny. S tidak
dapat diubah melakukan
a. Mudah 2 1/2x2=1 kontrol secara
b. Sebagian 1 2 rutin
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan Masalah Jika Ny. S
dapat dicegah mempunyai
a. Tinggi 3 kesadaran akan
b. Cukup 2 melakukan
c. Rendah 1 kontrol secara
2 / 3 x 1 = 2/3
rutin masalah
1
hipertensi
lambat laun
akan dapat
teratasi
4. Menonjolnya Masalah Dengan hasil
a. Masalah dirasakan 2 tekanan darah
dan harus segera 150 / 100
ditangani pemanfaatan
b. Ada masalah tetapi 1 faskes harus
tidak perlu ditangani tetap
1 2/2x1=1
c. Masalah tidak 0 digunakan agar
dirasakan segera
ditangani dan
harus nada
kesadaran
untuk kontrol
Jumlah Total 2 4/3

Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S

Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : Hasil tekanan
a. Aktual 3 darah yang
b. Resiko/Ancaman 2 dilakukan pada
Kesehatan 1 tanggal 21
c. Keadaan sejahtera/ 1 / 3 x 1 = 1/3 April 2020
1
diagnosis sehat terhadap Ny. S
yaitu 150 / 100
dan beresiko
bagi kesehatan
2. Kemungkinan Masalah Ny. S tidak
dapat diubah melakukan
a. Mudah 2 1/2x2=1 kontrol secara
b. Sebagian 1 2 rutin
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan Masalah Jika Ny. S
dapat dicegah mempunyai
a. Tinggi 3 kesadaran akan
b. Cukup 2 melakukan
c. Rendah 1 kontrol secara
2 / 3 x 1 = 2/3
rutin masalah
1
hipertensi
lambat laun
akan dapat
teratasi
4. Menonjolnya Masalah Dengan hasil
a. Masalah dirasakan 2 tekanan darah
dan harus segera 150 / 100
ditangani pemanfaatan
b. Ada masalah tetapi 1 faskes harus
tidak perlu ditangani tetap
1 2/2x1=1
c. Masalah tidak 0 digunakan agar
dirasakan segera
ditangani dan
harus nada
kesadaran
untuk kontrol
Jumlah Total 2 3/3

3. Daftar Prioritas Diagnosis Keperawatan

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
1.
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
2.
3. Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S

XI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
1. 21 April Pemeliharaan Setelah dilakukan asuhan Promosi Perilaku Upaya
keperawatan selama 4 kali Kesehatan (I.12472)
2020 kesehatan
kunjungan maka Pemeliharaan 1. Identifikasi perilaku
tidak efektif upaya kesehatan yang
Kesehatan (L.12106)
dapat ditingkatkan
(D.0117) meningkat, dengan kriteria 2. Berikan lingkungan
hasil : yang mendukung
1. Menunjukan perilaku kesehatan
adaptif meningkat 3. Ajarkan mencuci tangan
2. Menunjukan pemahaman dengan air bersih dan
perilaku sehat meningkat sabun
4. Anjurkan melakukan
3. Kemampuan menjalankan
aktivitas fisik setiap hari
perilaku sehat meningkat
2. 21 April Manajemen Setelah dilakukan asuhan Dukungan Koping Keluarga
keperawatan selama 4 kali (I.09260)
2020 kesehatan
kunjungan maka Manajemen 1. Identifikasi respons
keluarga emosional terhadap
Kesehatan Keluarga (L.12106)
kondisi saat ini
tidak efektif meningkat, dengan kriteria 2. Dengarkan masalah,
(D.0115) hasil : perasaan, dan pertanyaan
1. Kemampuan menjelaskan keluarga
masalah kesehatan yang 3. Fasilitasi pengungkapan
dialami meningkat perasaan antara pasien
2. Aktivitas keluarga dan keluarga atau antar
anggota keluarga
mengatasi masalah
4. Hargai dan dukung
kesehatan tepat meningkat mekanisme koping
3. Gejala penyakit anggota adaptif yang digunakan
keluarga menurun
3. 21 April Defisit Setelah dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan
keperawatan selama 4 kali (I.12383)
2020 Pengetahuan
kunjungan maka Tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan
pada keluarga kemampuan menerima
Pengetahuan (L.12111)
informasi
Tn. S meningkat, dengan kriteria 2. Sediakan materi dan
(D.0111) hasil : media pendidikan
1. Kemampuan menjelaskan kesehatan
pengetahuan tentang suatu 3. Jelaskan faktor resiko
topik meningkat yang dapat
2. Perilaku sesuai dengan mempengaruhi kesehatan
pengetahuan meningkat 4. Ajarkan perilaku hidup
3. Persepsi yang keliru bersih dan sehat
terhadap masalah menurun

XII. IMPLEMENTASI

Tanggal No.Dx Implementasi Respon TTD


Kunjungan 3 Mengidentifikasi kesiapan dan S :
I kemampuan menerima - Keluarga Tn. S mengatakan
informasi mengetahui proses penyakit
21 April
yang ada pada keluarga
2020
yaitu hipertensi
09.45 WIB - Keluarga Tn. S mengatakan
mengetahui jika penyakit
hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
Keluarga Tn. S tampak
mengetahui mengenai penyakit
yang ada pada keluarga

11.00 WIB 1 Mengidentifikasi perilaku upaya S :


kesehatan yang dapat Ny. S mengatakan belum rutin
ditingkatkan melakukan kontrol dan
berangkat ke posyandu hanya
kadang - kadang
O:
Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan
hipertensi yang tepat pada Ny.
S

12.20 WIB 2 Mengidentifikasi respons S :


emosional terhadap kondisi saat - An. D mengatakan akhir –
ini akhir ini Ny. S suka marah –
marah
- An. D mengatakan
mendukung Ny. S dalam
meredakan emosi atau
amarahnya
O:
An. D tampak tidak ingin Ny.
S marah – marah sehingga
dapat meningkatkan TD

Tanggal No.Dx Implementasi Respon TTD


Kunjungan 3 Menyediakan materi dan media S :
II pendidikan kesehatan tentang - Keluarga Tn. S mengatakan
hipetensi untuk masalah makanan,
22 April
hanya mengerti mengenai
2020
pembatasan penggunaan
09.30 WIB garam atau mengurangi
makanan yang asin dan
makanan yang bersantan
- Ny. S mengatakan ingin
mengetahui lebih dalam
tentang hipertensi
O:
Keluarga Tn. S tampak
mengetahui sedikit tentang
penanganan untuk keluarga
yang menderita penyakit
hipertensi

10.00 WIB 1 Mengajarkan perilaku hidup S :


sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
mendengarkan Murottal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan berzikir menggunakan obat
- Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif

12.15 WIB 2 Mengarkan masalah, perasaan, S :


dan pertanyaan keluarga Ny. S mengatakan ingin dalam
keadaan sehat selalu di masa
tua nya
O:
Keluarga tampak memiliki
harapan penuh dengan kondisi
kesehatan dibuktikan dengan
selalu antusias bertanya kepada
perawat tentang keluhan dan
kondisi kesehatan
Kunjungan 1 Mengajarkan perilaku hidup S :
ke III sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
23 April hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
2020 mendengarkan Murottal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan berzikir menggunakan obat
10.00 WIB - Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif

10.40 WIB 2 Menghargai dan dukung S :


mekanisme koping adaptif yang - Keluarga Tn. S mengatakan
digunakan mendukung penuh dalam
proses pengobatan Ny. S
- Ny. S mengatakan ingin
meningkatkan kesadaran
untuk melakukan
pengobatan (pengecekan
tensi) rutin
O:
Keluarga Tn. S tampak
mendukung proses
penyembuhan Ny. S

Kujungan 2 Memfasilitasi pengungkapan S :


ke IV perasaan antara pasien dan - Ny. S mengatakan bahwa
24 April keluarga atau antar anggota ingin segera sembuh agar
2020 keluarga tidak mengkonsumsi obat
lagi
10.00 WIB - Ny. S mengatakan akan rutin
untuk kontrol agar
penyakitnya tidak kembali
O:
Keluarga Tn. A tampak
kooperatif dan saling
mendukung
11.00 WIB 1 Mengajarkan perilaku hidup S :
sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
mendengarkan Murottal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan berzikir menggunakan obat
- Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif

12.40 WIB 3 Menganjurkan keluarga unuk S :


melakukan aktivitas fisik setiap - Keluarga Tn. S mengatakan
hari akan sering melakukan
aktivitas fisik di rumah
- Ny. S mengatakan ingin
aktif dalam melakukan
aktifitas fisik di rumah
O:
Keluarga Tn. S tampak
mendukung proses
penyembuhan Ny. S
XIII. EVALUASI

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatan
Kujungan ke I Pemeliharaan S:
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan tidak terlalu
21 April 2020 Efektif pada paham dengan penyakit hipertensi
12.00 WIB keluarga Tn. S - Ny. S mengatakan belum rutin
melakukan kontrol dan berangkat ke
posyandu hanya kadang - kadang
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
- TD : 150/100 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan lingkungan yang
mendukung kesehatan

Manajemen S:
Kesehatan - An. D mengatakan akhir – akhir ini Ny. S
Keluarga Tidak suka marah – marah
Efektif pada - An. D mengatakan mendukung Ny. S
keluarga Tn. S
dalam meredakan emosi atau amarahnya
O:
An. D tampak tidak ingin Ny. S marah –
marah sehingga dapat meningkatkan TD
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengarkan masalah, perasaan, dan
pertanyaan keluarga

Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan tentang hipetensi

Kujungan ke II Pemeliharaan S:
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan untuk
22 April 2020 Efektif pada masalah makanan, hanya mengerti
12.00 WIB keluarga Tn. S mengenai pembatasan penggunaan
garam atau mengurangi makanan yang
asin dan makanan yang bersantan
- Ny. S mengatakan ingin mengetahui
lebih dalam tentang hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan akan
memberi dukungan kepada Ny. S untuk
melakukan kontrol secara rutin
O:
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
sedikit tentang penanganan untuk
keluarga yang menderita penyakit
hipertensi
- Keluarga tampak saling mendukung
- TD : 140/100 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan perilaku hidup sehat dalam
menangani hipertensi dengan
mendengarkan Murottal Al-Qur’an dan
berzikir

Manajemen S:
Kesehatan Ny. S mengatakan ingin dalam keadaan
Keluarga Tidak
sehat selalu di masa tua nya
Efektif pada
keluarga Tn. S O:
Keluarga tampak memiliki harapan penuh
dengan kondisi kesehatan dibuktikan
dengan selalu antusias bertanya kepada
perawat tentang keluhan dan kondisi
kesehatan
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Menghargai dan dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan

Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S mengetahui sedikit
penanganan hipertensi yang tepat pada
Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penanganan hipertensi

Kujungan ke III Pemeliharaan S:


Kesehatan Tidak - Ny. S mengatakan senang bisa di beri
23 April 2020 Efektif pada tahu cara menangani hipertensi tanpa
12.00 WIB keluarga Tn. S
menggunakan obat
- Ny. S mengatakan akan melakukan
perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan darahnya
kembali normal
O:
- Keluarga Tn. S tampak kooperatif
- TD: 140/90 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan keluarga unuk melakukan
aktivitas fisik setiap hari

Manajemen S:
Kesehatan - Keluarga Tn. S mengatakan mendukung
Keluarga Tidak penuh dalam proses pengobatan Ny. S
Efektif pada
- Ny. S mengatakan ingin meningkatkan
keluarga Tn. S
kesadaran untuk melakukan pengobatan
(pengecekan tensi) rutin
O:
Keluarga Tn. S tampak mendukung proses
penyembuhan Ny. S
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memfasilitasi pengungkapan perasaan
antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga

Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
Kujungan ke IV Pemeliharaan S:
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan akan sering
24 April 2020 Efektif pada melakukan aktivitas fisik di rumah
12.00 WIB keluarga Tn. S
- Ny. S mengatakan ingin aktif dalam
melakukan aktifitas fisik di rumah
O:
- Keluarga Tn. S tampak mendukung
proses penyembuhan Ny. S
- TD: 140/80 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi no 1, 2, 3, dan 4

Manajemen S:
Kesehatan - Ny. S mengatakan bahwa ingin segera
Keluarga Tidak sembuh agar tidak mengkonsumsi obat
Efektif pada
lagi
keluarga Tn. S
- Ny. S mengatakan akan rutin untuk
kontrol agar penyakitnya tidak kembali
O:
Keluarga Tn. A tampak kooperatif dan
saling mendukung
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4 serta
RTLnya tetap mempertahankan
management hipertensi
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan sudah
pada keluarga mengetahui proses penyakit yang ada
Tn. S pada keluarga yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan dan pola hidup tidak
sehat
O:
- Keluarga Tn. S tampak sudah
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S sudah mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4 serta
RTLnya tetap mempertahankan
management hipertensi
BAB III

PEMBAHASAN

Praktik keperwatan komunitas dilaksanakan mahasiswa Program Studi Profesi


Ners STIKes Kusuma Husada Surakarta adalah salah satu program untuk
mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah. Upaya pendidikan untuk mencetak
seorang perawat yang profesional, mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan
yang di inginan dapat dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut, dan secara
resmi mahasiswa melakukan praktik klinik keperawatan komunitas. Berikut ini
pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik keperawatan komunitas.

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data yang diingikan. Pada pengkajian
ini dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan keluarga.
Dari pengumpulan data didapatkan bahwa keluarga Tn. S merupakan keluarga
inti yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, ibu, dan anak. Keluarga Tn. S
masuk kedalam tahap keluarga dewasa. Dari pengkajian yang telah dilakukan
keluarga Tn. S diperoleh hasil bahwa istri Tn. S yaitu Ny. S mengalami
hipertensi karena orang tua Ny. S juga memiliki riwayat darah tinggi. Keluarga
Tn. S mengatakan mengetahui jika salah satu anggota keluarga memiliki
penyakit hipertensi. Ny. S mengatakan pusing, susah tidur. Keluarga Tn. S
mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak
mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya
penyakit pada Ny. S. Keluarga Tn. S yaitu Ny. S (istri) mengatakan memiliki
riwayat hipertensi. Ny. S mengatakan tidak rutin melakukan kontrol, hanya saat
terasa sudah sakit dan dirasa parah. Hasil pemeriksaan TD 150 / 100 mmHg. Dari
pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat,
meliputi:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)
Dari ketiga masalah yang ditemukan, maka dikembalikan kepada keluarga untuk
dianalisa lebih lanjut.. Tidak terdapat masalah dalam melakukan kegiatan sesuai
dengan waktu yang disepakati untuk membahas data sampai menemukan rencana
penyelesaiannya, serta kontrak waktu sesuai dengan implementasi.
2. Penentuan Prioritas Masalah
Melalui analisa masalah setelah dirumuskan permasalahan kesehatan keluarga
dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar skor dari masalah, maka
ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0117)
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0115)
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)
3. Perencanaan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0117). Pada
masalah keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)

1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan


2. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. Ajarkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
4. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0115).
Pada masalah keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Dukungan Koping Keluarga (I.09260)

1. Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini


2. Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
3. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga
4. Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111). Pada masalah keperawatan
tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Edukasi Kesehatan (I.12383)
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
4. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Untuk pengaturan waktu, tidak menemukan kesulitan yang berarti. Semua
keluarga Tn. S mendukung dalam rencana kegiatan yang telah disepakati
bersama.

4. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan dilaksanakan pada hari Selasa-Jumat tanggal 21-
24 April 2020 dengan melibatkan semua keluarga T. S untuk melaksanakan
rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan ini sangat membantu dengan
melakukan koordinasi dengan Tn. S sebagai kepala keluarga. Sebagian besar
kegiatan dilaksanakan secara bersama dengan seluruh keluarga Tn. S di rumah.
Secara umum kegiatan yang direncanakan dapat dikatakan berhasil, penilaian
tersebut didapatkan saat evaluasi respon positif dan antusiasme keluarga Tn. S
terhadap berbagai kegiatan yang direncanakan. Salah satu intevensi yang
diberikan untuk penderita hipertensi adalah terapi Murattal. Waktu pemberian
intervensi diberikan ± 30 menit. Terapi Murattal merupakan salah satu terapi
nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk proses penyembuhan. Menurut
penelitian Dwi Nur Aini (2017) dengan judul “Pengaruh Terapi Murottal Al-
Qur’an Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Ruang Cempaka
RSUD dr. H. Soewondo Kendal” bahwa menunjukan adanya pengaruh yang
signifikan antara terapi Murattal Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah
pasien hipertensi dengan hasil p value = 0,000 ≤ 0,05. Murattal adalah rekaman
suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’ (pembaca Al-Quran) (Purna,
2017). Surah yang digunakan adalah surah Ar-Rahman yang berarti Yang Maha
Pemurah merupakan surah ke 55 didalam Al-Qur’an terdiri dari 78 ayat.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi didapatkan hasil dari pendidikan kesehatan yang telah diberikan
kepada keluarga Tn. S mengenai penanganan hipertensi diperoleh hasil bahwa
keluarga Tn. S mengerti penanganan pada penyakit hipertensi. Selain itu dari
hasil evaluasi juga Keluarga Tn. S mengatakan akan melakukan management
hipertensi dirumah sesuai yang diajarkan oleh perawat. Keluarga Tn. S
mengatakan akan mendukung Ny. S untuk melakukan kontrol secara rutin. Dari
sudut pandang perawat kegiatan keperawatan keluarga dan komunitas dikatakan
berhasil dengan bukti antusiasme dan respon positif dari keluarga Tn. S.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga akan mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang waktu.
Setiap tahap perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan sumber masing-
masing termasuk tugas yang perlu diselesaikan sebelum keluarga dapat
meningkat ke tahap berikutnya dengan sukses. Dengan asuhan keperawatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan telah membantu keluarga dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan dengan lancar sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga dewasa sehingga dapat menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota keluarga.
Keperawatan keluarga dan komunitas merupakan suatu program untuk
mengaplikasikan konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar keperawatan keluarga dan
komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan
90%, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang
kebutuhan kesehatannya, antusiasme warga untuk meningkatkan status
kesehatannya dan memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya.
B. SARAN
Demi kesuksesan dan keberlangsungan keperawatan keluarga dan
komunitas, perkembangan keperawatan sendiri maka disarankan:
1. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal
tentang konsep keperawatan keluarga dan komunitas, sehingga terdapat
optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik klinik keperawatan keluarga
dan komunitas.
2. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan, sehingga
akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik klinik di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung


Seto
Ali Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogakarta: Pustaka Pelajar

SDKI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator


Diagnostik. Jakarta.

SIKI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan


Keperawatan. Jakarta.

SLKI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta.

Suprajitno, (2014). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai