Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN “ KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA“ PADA

KELUARAGA NY.D RT 01 RW 02 KWITANG JAKARTA PUSAT “

DISUSUN OLEH : LAMRIA PAKPAHAN

NIM : 202016032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Sint Carolus

PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN

JAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu dan warga atau kuluwarga yang berarti
anggota kelompok kerabat (Padila, 2012). Friedman (2010) menyatakan keluarga adalah dua
orang atau lebih yang di satukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang
mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga. Sedangkan menurut Depkes (1988 dalam
Sudiharto, 2007) bahwa keluarga adalah suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

Harmoko (2012) menyebutkan bahwa keluarga memiliki delapan tahap perkembangan.


Tahap pertama yaitu keluarga pasangan baru (beginning family), tahap kedua keluarga
dengan kelahiran anak pertama (child bearing family), tahap ketiga keluarga dengan anak
usia prasekolah (families with preschool), tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah
(families with children), tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers),
tahap keenam keluarga dengan anak dewasa (launching center families), tahap ketujuh
keluarga usia pertengahan (middle age families) dan tahap kedelapan keluarga usia lanjut.

Tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas perkembangannya masing – masing.


Keluarga dengan anak usia remaja dimulai saat anak berusia 13 tahun dan berakhir sampai
usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan orang tuanya (harmoko, 2012). Tugas
perkembangan dengan anak usia remaja salah satunya untuk menyeimbangan kebebasan dan
tanggung jawab remaja seiring mereka mulai dewasa untuk berfokus ulang pada hubungan
pernikahan dan untuk berkomunikasi secara terbuka diantara orangtua dan anak. (Friedman,
2010). Tugas perkembangan keluarga lainnya juga menyeimbangan kebebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan
perkawinan , berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak, memberikan
kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi dua arah (Yanti,
2018)
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Tumbuh Kembang Keluarga


a. Definisi Keluarga
 Menurut Friedman (2002)
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan
kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari
keluarga.
 Menurut Departemen Kesehatan RI (2002)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat dibawah atap
dalam keadaan saling bergantung.

b. Tahap Tumbuh Kembang Keluarga


Menurut Duvall tahapan dan tugas perkembangan keluarga adalah :
1. Pasangan Pemula atau Pasangan baru menikah
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
Tugas perkembangan keluarga adalah menciptakan sebuah perkawinan yang
saling memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis dan
keluarga berencana.
2. Keluarga sedang mengasuh anak (Childbearing)
Tahapan ini dimulai saat kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain : membentuk keluarga
muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi baru ke dalam
keluarga), rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutunhan anggota keluarga, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orang tua dan kakek dan nenek.
3. Keluarga dengan anak usia Prasekolah
Dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Tugas yang dimiliki pada keluarga dengan anak pra sekolah diantaranya :
memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi,
keamanan ; mensosialiasi anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak – anak yang lain, mempertahankan hubungan yang
sehat dalam keluarga dan diluar keluarga.
4. Keluarga dengan anak usia Sekolah
Dimulai saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir saat anak berusia 13
tahun. Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah antara lain :
mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga.
5. Keluarga dengan anak Remaja
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia 19-20
tahun. Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain : menyeimbangkan kebebasan
dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri,
memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka
antara orang tua dan anak-anak. Masalah – masalah kesehatan yang sering terjadi
pada tahapan ini adalah resiko penyakit jantung koroner meningkat pada pria dan
pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa lebih rentang terhadap
penyakit sebagai bagian dari promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja,
kecelakaan sering terjadi, kemungkinan cedera dan patah tulang juga terjadi.
Penyalahgunaan alkohol dan obat – obat, keluarga berencana, kehamilan di luar
nikah, pendidikan dan konseling seks merupakan bagian – bagian yang penting
diperhatikan. Kebutuhan kesehatan lainnya adalah memperkokoh hubungan
perkawinan dan hubungan antara remaja dengan orangtuanya.
6. Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda.
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan ”rumah kosong”. Ketika
anak terakhir meninggalkan rumah. Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain :
memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota baru yang didapatkan
melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan dan membantu orang tua lanjut usia
dan sakit-sakitan dari suami ataupun istri.
7. Keluarga dengan orang tua usia pertengahan
Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orangtua
memasuki usia 45 – 55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun,
biasanya 16 – 18 tahun kemudian. Tugas bagi keluarga setelah ditinggal pergi
anak-anaknya untuk memulai kehidupan baru antara lain: menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan-hubungan
yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak dan
memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tahap ini dimulai dengan salah satu pasangan atau kedua pasangan memasuki
masa pensiun dan berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan
berakhir dengan pasangan lain meninggal. Tugas perkembangan keluarga tahapan
ini adalah : mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan
terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan,
menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan
keluarga antargenerasi dan meneruskan untuk memahami eksistensi mereka.

c. Tahap tumbuh kembang keluarga dengan anak usia remaja


1. Defenisi
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berumur 13 tahun dan biasanya
berakhir pada umur 19 tahun sampai 20 tahun ( Mubarak, 2009,p.89).
2. Tugas perkembangan
Menrut Duval (1985) dalam setiadi 2008 tugas keluarga pada tahap anak remaja
yaitu:
a. Pegembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertangungg jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda yang
memiliki otonom)
b. Memelihara komunikasi yang terbuka
c. Memelihara hubungan dalam keluarga
d. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

3. Konflik antara remaja dan orangtua


Konflik remaja dengan orangtua merupakan salah satu hal yang banyak
mengandung perhatian para peneliti. Area yang menjadi perhatian pada umumnya
frekuensi terjadinya konflik. Banyak orang beranggapan bahwa konflik orangtua
anak disebabkan oleh sikap remaja yang menentang orangtuanya. Sebagian
ilmuwan memandang penentangan remaja merupakn tanda terkikisnya moral.
Cara pandang orangtua dan remaja terhadap konflik dan ketidaksetujuan diantara
mereka sering sekali berbeda. Orangtua selalu melihat dari sudut pandang
kewenangan orangtua dan tatanan social (jamaludin, 2016).
4. Peran perawat
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi
Perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan
keluarga adalah sebagai berikut:

a. Health education
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga
agar klien dan keluarga melakukan program asuhan kesehatan keluarga terkait
dengan kebutuhan keamanan secara mandiri, dan bertanggung jawab terhadap
masalah keamanan keluarga.
b. Care giver
Pada peran care giver perawat diharapkan mampu memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai
diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana
sampai pada masalah yang kompleks. Perawwat juga diharapkan mampu
memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus
memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan dari klien.
c. Coordinator Koordinasi
Diperlukan pada perawatan agar pelayanan komprehensive dapat dicapai.
Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
d. Monitor
Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang teratur
untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kebutuhan
keamanan klien dan keluarga.
e. Advocate; tugas perawat adalah:
 Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan
(inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
 Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena
klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan
banyak petugas kesehatan.
f. Collaboration
Perawat juga harus bekerja sama dengan lintas program maupun secara lintas
sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk mencapai
kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.
g. Fasilitator
Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan
kebutuhan keamanan klien dan keluarga sehingga faktor risiko dalam
ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi.
h. Counselor konseling
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi
tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang.
Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual. Peran perawat:
 Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.
 Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode
untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
 Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau
keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu.
 Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan.
i. Penemu kasus
Perawat mengidentifikasi masalah keamanan secara dini, sehingga tidak
terjadi injuri atau risiko jatuh pada klien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan keamanannya khusunya pada anak remaja.
j. Medofication
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang
pemenuhan kebutuhan keamanan.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga


Proses keperawatan keluarga merupakan suatu proses yang kompleks bersifat
dinamis, menggunakan pendekatan yang sistematis pada keluarga dan anggota keluarga
dengan menggunakan metode ilmiah. Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Pengkajian
I. IDENTITAS KELUARGA
a. Identitas kepala keluarga
b. Komposisi keluarga
c. Genogram
d. Tipe/bentuk keluarga: bentuk keluarga dan masalah yang muncul berkaitan
dengan bentuk keluarga tersebut.
e. Latar belakang kebudayaan/suku bangsa:
 Kebudayaan keluarga.
 Jaringan sosial yang diikuti keluarga.
 Lingkungan budaya tempat tinggal keluarga.
 Adaptasi keluarga terhadap kebudayaan yang berbeda dimana keluarga
tinggal.
f. Kegiatan keagamaan dan keyakinan seluruh anggota keluarga dan nilai-nilai yang
menjadi prinsip dalam keluarga.
g. Status sosial ekonomi, . pencari nafkah utama dalam keluarga, bagaiman cara
pengaturannya di rumah tangga, dapat dilihat dari barang-barang rumah tangga
yang dimiliki. Kaji perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga dan cara
pengaturannya dan kaji perasaan keluarga terhadap rumah tinggalnya dan
kebutuhan privacy seluruh anggota keluarga.
h. Kegiatan waktu luang/rekreasi, liburan atau rekreasi yang biasa dilakukan oleh
keluarga.
i. Kebiasaan hidup sehari-hari, kebiasaan keluarga sehari-hari dari mulai bangun
tidur sam pai tidur kembali.

II. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini, kendala yang dihadapi oleh keluarga
dalam tahap ini.
b. Jangkauan pencapaian tahap perkembangan keluarga, sejauh mana keluarga
memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan perkembangan keluarga
saat ini.
c. Riwayat keluarga inti, riwayat kesehatan keluarga mulai lahir sampai saat ini
termasuk riwayat penyakit keturunan, riwayat masing-masing anggota keluarga,
riwayat perkembangan dan kejadian yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan.
d. Riwayat keluarga asal dari orang tua, riwayat kesehatan keluarga baik orang tua
maupun keluarga.

III. DATA LINGKUNGAN


a. Karakteristik rumah, denah rumah : apakah proposional dengan jumlah anggota
keluarga.
b. Karakteristik lingkungan rumah
 Kaji tipe lingkungan rumah, apakah daerah kumuh, kota, pedesaan dan tipe
tempat tinggal (hunian, industri, pertanian).
 Kaji keadaan lingkungan tempat tinggal, apakah dekat dengan industri dan
bagaimana keadaan geografis dan fasilitas yang tersedia di lingkungan tempat
tinggal termasuk fasilitas pelayanan kesehatan.
 Kaji kondisi kemanan tempat tinggal keluarga terhadap kejahatan.
b. Mobilitas geografi keluarga, Kaji berapa lama tinggal dilingkungan tersebut, dan
riwayat geografis keluarga apakah berpindah – pindah.
c. Asosiasi dan transaksi keluarga dalam komunitas. Kaji sejauh mana keluarga
memandang komunitasnya dan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada serta
bagaimana keluarga menadang kegiatan yang ada di lingkungannya.
d. Jaringan dukungan sosial keluarga. Kaji jaringan informasi dan formal yang
mambantu keluarga bila ada masalah dan bagaimana hubungannya terhadap orang
atau lembaga-lembaga di lingkungannya.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola dan proses komunikasi.
Kaji komunikasi dalam keluarga apakah fungsional atau disfungsional dan apakah
mempergunakan pola berulang-ulang serta bagaimana pesan-pesan emosional
disampaikan dalam keluarga.
b. Struktur kekuatan.
Kaji siapa yang mengambil keputusan dalam keluarga, teknik yang digunakan,
apakah ada yang dominan baik dalam masalah ekonomi maupun sosial serta cara
keluarga untuk merubah perilaku keluarganya.
c. Struktur peran.
Kaji peran formal dan informal setiap anggota keluarga yang bisa mempengaruhi
proses keluarga.
d. Nilai-nilai dan norma keluarga.
Kaji nilai-nilai yang dianut keluarga, apakah ada konflik dengan nilai yang
dominan di lingkungan, serta adakah nilai yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga.

V. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif.
Kaji gambaran dari anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan yang
diciptakan keluarga dan bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai di
antara anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi.
Kaji bagaimana interaksi atau hubungannya dalam keluarga, sejauhmana keluarga
belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Makanan
Kaji berapa kali anggota keluarga makan dalam sehari, menu makanannya,
cara mempersiapkan, mengolah dan menyimpan makanan, adakah makanan
pantang atau yang dilarang agama dan makanan yang disukai masing-masing
anggota keluarga.
b) Pakaian
Kaji penampilan keluarga saat dikunjungi dan aksesoris yang digunakan.
c) Perawatan anggota keluarga yang sakit
Kaji kebiasaan keluarga tentang cara pengobatan bila ada anggota keluarga
yang sakit, apakah menggunakan sarana kesehatan yang tersedia, dan apa yang
dilakukan bila ada yang sakit.
d) Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal sehat-sakit, dan kesanggupan
keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan anggota keluarga :
 Keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
 Keluarga membuat keputusan tindakan yang tepat.
 Keluarga memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
 Keluarga mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang sehat.
 Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
dimasyarakat.
d. Fungsi reproduksi
Kaji berapa anak yang diinginkan, pengetahuan keluarga tentang Keluarga
Berencana dan alat kontrasepsi yang digunakan.
e. Fungsi sosial ekonomi
Kaji sejauhmana keluarga memenuhi sandang, pangan, papan, kesehatan dan
sejauhmana keluarga memanfaatkan barang kesejahteraan keluarga dan sumber-
sumber yang tersedia di masyarakat.

VI. KOPING KELUARGA


a. Stressor keluarga jangka pendak dan panjang
b. Respon keluarga terhadap stressor
c. Penggunaan strategi koping
d. Koping yang berhasi dilakukan keluarga
e. Koping yang disfungsional

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik head to toe dilakukan terhadap seluruh anggota keluarga.
2. Analisa Data
Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan analisa data untuk :
a. Menyeleksi data terperinci seperti katagori yang lebih luas seperti katagori yang
berhubungan dengan status kesehatan atau praktek anggota-anggota keluarga atau
tentang rumah dan lingkungan.
b. Mengelompokkan syarat-syarat yang berhubungan untuk menentukan hubungan
antara data tersebut.
c. Membedakan atau memilah-milahkan data yang relevan dengan data yang tidak
relevan untuk memutuskan informasi apa yang berhubungan untuk mengerti dengan
situasi yang ada dan informasi apa yang tidak penting.
d. Mengidentifikasi pola-pola seperti fungsi fisiologi, perkembangan nutrisi/diet, koping
atau pola komunikasi, perilaku dan gaya hidup.
e. Membandingkan pola dengan norma-norma atau standar kesehatan fungsi keluarga
dan pendapat tentang tugas kesehatan.
f. Mengintepretasikan hasil-hasil, lalu dibandingkan untuk menentukan tanda-tanda atau
gejala atau syarat-syarat defisit kesehatan yang spesifik, pemeliharaan kesehatan atau
krisis yang dapat diduga atau stres poin dan membuat kesimpulan-kesimpulan atau
menggambarkan kesimpulan-kesimpulan tentang alasan-alasan adanya masalah
kesehatan yang dapat melengkapi untuk tidak menampilkan tugas kesehatan keluarga.

3. Prioritas Masalah
a. Aktual : sudah terjadi gangguan kesehatan pada keluarga.
b. Risiko : sudah ada data yang terjadi yang menunjang terjadinya masalah
kesehatan tetapi belum terjadi gangguan.
c. Potensial : keadaan sejahtera / wellness dimana keluarga dalam keadaan
sejahtera sehingga kesehatan dapat ditingkatkan.
Sebagai komponen diagnosa keperawatan : masalah, penyebab, tanda dan
gejala. Setelah diagnosa keperawatan telah tersusun maka langkah selanjutnya adalah
memprioritaskan masalah tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
prioritas masalah :
a. Kriteria I : sifat masalah : potensial, risiko, aktual
b. Kriteria II : kemungkinan untuk diubah .
 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
 Sumber daya keluarga.sss
 Sumber daya perawat.
 Sumber daya masyarakat.
c. Kriteria III : potensial untuk dicegah
 Kepelikan masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
 Lamanya masalah : jangka waktu masalah itu ada.
 Tindakan yang sedang dijalankan : tindakan tepat dalam memperbaiki masalah.
 Kelompok resiko tinggi atau kelompok yang sangat peka.

d. Kriteria IV : menonjolnya masalah : persepsi keluarga terhadap masalah


Tabel perhitungan prioritas masalah menurut Bailon and Maglaya (1978) : Skoring :
1). Tentukan skor untuk setiap kriteria.
2). Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalian dengan bobot :
Skor x bobot
Angka tertinggi
3). Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria. Skor tertinggi adalah 5 = seluruh
.

Bobot :
NO KRITERIA KOMPONEN SKOR BOBOT
1 Sifat masalah Ancaman kesehatan 3 1
Tidak / kurang sehat 2
Krisis 1
2 Kemungkinan Mudah 2 2
masalah dapat Sebagian 1
diubah Tidak dapat 0
3 Potensial Tinggi 3 1
masalah untuk Cukup 2
dicegah Rendah 1
4 Menonjol Masalah berat harus ditangani 2 1
masalah Ada masalah tapi tidak segera 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan

4. Rencana Keperawatan
a. Tujuan jangka panjang :
Mengacu untuk mengatasi masalah, meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status
kesehatan keluarga.
b. Tujuan jangka pendek :
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga.
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang sehat.
5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dimasyarakat.
c. Rencana tindakan keperawatan keluarga difokuskan untuk membantu keluarga
menampilkan tugas-tugas kesehatan :
1) Membantu keluarga menyadari adanya masalah kesehatan.
2) Membimbing keluarga bagaimana memutuskan mengambil tindakan yang tepat
bila ada masalah kesehatan.
3) Mengembangkan kemampuan keluarga dan senantiasa mengadakan perawatan
bagi anggota keluarga.
4) Memperbaiki kemampuan keluarga agar tersedianya lingkungan rumah yang
kondusif untuk memelihara kesehatan dan perkembangan anggota keluarga.
5) Memfasilitasi kemampuan keluarga untuk memanfaatkan sumber daya kesehatan
yang ada di masyarakat.
5. Tindakan keperawatan keluarga meliputi :
a. Memberikan informasi.
b. Identifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
c. Identifikasi konsekuensi bila tidak melakukan tindakan.
d. Motivasi sikap emosi yang sehat.
e. Identifikasi sumber yang dimiliki keluarga.
f. Konsekuensi tipe tindakan.
g. Demonstrasi cara perawatan.
h. Gunakan alat dan fasilitas kesehatan yang ada di rumah.
i. Mengawasi keluarga melakukan perawatan di rumah.
j. Menemukan sumber yang dapat digunakan keluarga.
k. Melakukan perubahan lingkungan seoptimal mungkin.
l. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga.
m. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

6. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaa keperawatan silakukan sesuai dengan rencana keperawatan. Alat yang biasa
digunakan dalam pelaksanaan keperawatan adalah media-media penyuluhan seperti leaflet
atau lembar balik.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Evaluasi
merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan
dalam tujuan di rencana keperawatan. Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak
tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang perlu ditinjau kembali yaitu :
a. Tujuan tidak realistis.
b. Tindakan keperawatan yang tidak tepat.
c. Faktor – faktor lingkungan yang tidak bisa diubah.
BAB III

PENGAMATAN KASUS

A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. IDENTITAS KELUARGA
a) Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ny.D
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Suku/Etnis : Jawa
Alamat : Kwitang, Jakarta pusat

b) Komposisi Keluarga
campak

L Imunisasi
N A Ket
BCG

Nama Umur / Hub Pddk Kerja


o g Polio DPT Hep
P
1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Tn.D 49 th L K KK D3 Karyawan - - - - - - - - - - - Bapak


Swasta

2 Ny. D 43 th P K IK Guru - - - - - - - - - - - Ibu

3 An. N 17 th P K AK SMA Sekolah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anak

4 An.R 11 th L K AK SD sekolah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anak


c) Genogram

KK

AK1
AK2

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

X = Meninggal

= Tinggal serumah

d) Tipe Bentuk Keluarga


Bentuk keluarga ini merupakan keluarga tipe keluarga single parent family
(orangtua tunggal) yang merupakan satu oarngtua (ibu) dan anak-anaknya.
e) Latar Belakang Kebudayaan/Suku Bangsa
Keluarga ini berasal dari jawa tengah. Didalam keluarga ini menggunakan
bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. KK lahir disukoharjo jawa
tengah dan AK 1 lahir di sukoharjo, AK2 lahir dijakarta. Sebagian besar
tetangga berasal dari suku Betawi, madura dan Jawa. Selama ini keluarga
beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya. Keluarga tidak pernah
bertengkar ataupun bermasalah dengan tetangga lingkungan rumah.

f) Kegiatan Keagamaan
Seluruh anggota keluarga menganut agama islam. Kegiatan-kegiatan
keagamaan yang dilakukan dalam keluarga seperti melakukan sholat lima
waktu. Sebelum pandemic corona KK memberikan kesempatan kepada AK
untuk mengikuti pengajian.

g) Status Sosial Ekonomi


KK mengatakan social ekonomi cukup, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Semenjak suami KK meninggal, KK bekerja sendiri sebagai karyawan swasta.
KK mencari tambahan penghasilan dengan jualan online seperti handuk,
masker, nursecup, dan desinfektan. KK juga mengatakan dulu suaminya
bekerja sebagai polisi semenjak sumai meninggal KK menerima uang
pensiunan yang digunakan untuk asuansi kedua anaknya. Penghasilan
keluarga setiap bulan sekitar Rp 8.000.000-Rp 9.000.000. Penghasilan KK
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sekolah dan tabungan untuk anak KK.
KK mengatakan mempunyai jaminan kesehatan, yaitu BPJS, asuransi
demikian juga dengan AK. KK bila sakit berobat ke RS dekat rumah. Dari
hasil observasi pada saat pengkajian barang – barang yang dimiliki keluarga
adalah 1 Televisi, 1 kulkas, 1 kompor gas, 1 kipas angina, 1 mesin cuci, 1 AC
dan 1 motor.

h) Kegiatan Waktu/Rekreasi
Menurut KK, keluarga jarang berekreasi karena pandemic corona baik hari
minggu maupun pada hari libur lainnya tapi sebelum pandemic jika libur
lebaran keluarga pergi kekampung halaman. KK mengatakan kegiatan atau
waktu luang yang dipergunakan selama ini hanya untuk beristirahat.
i) Kebiasaan Hidup sehari – hari
 KK adalah ibu rumah tangga dan bekerja wiraswasta. KK mengatakan KK
bekerja 3 shift yaitu shift pagi jam 07.00-14.00, shift sore jam 14.00-21.00
dan shift malam jam 21.00-07.00. KK mengatakan menyempatkan untuk
masak dan menyiapkan makanan untuk AK. Jika KK libur, sebelum
berangkat kerja atau setelah pulang kerja KK akan bersih-bersih rumah,
menyuci baju dan menyetrika. Jika ada waktu senggang KK lebih senang
tidur sambal menonton TV. KK mengatakan memiliki riwayat pernah
jatuh menyebabkan lutut cedera dan bengkak.
 AK 1 adalah seorang anak pelajar yang masih duduk di bangku SMA kelas
1 di SMA 68 Jakarta. AK1 anak yang tidak banyak bicara, AK lebih
senang berada dalam kamar setiap harinya. Tetapi kadang AK juga senang
menganggu adiknya AK2 jika bermain. AK1 suka makan sayur-sayuran,
buah, dan lauk seperti cumi dan udang. AK 1 juga suka ngemil atau jajan
seperti gorengan dan cemilan. KK juga mengatakan AK1 jarang
berolahraga. AK1 memiliki riwayat asma ketika masih kecil tapi sampai
sekarang tidak pernah kambuh.
 AK2 adalah seorang anak pelajar yang masih duduk di sekolah dasar kelas
4 SD di SDN Menteng 03. AK2 anak yang ramah, banyak teman dan
sering bawa teman kerumah. AK2 anak aktif dan banyak bicara dan tidak
suka berdiam diri. AK2 sering membantu KK untuk pekerjaan rumah.
AK2 juga suka makan, sayur-sayuran, buah, dan lauk seperti udang dan
cumi.

II. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


a) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga NY.D berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
remaja. NY D mempunyai 2 orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan. KK
mengatakan yang menjadi perhatian KK saat ini adalah AK1 karena sudah
remaja. KK juga mengatakan harus mempersiapkan anaknya jika nanti kuliah
dan tinggal terpisah dengan keluarga KK.
b) Jangkauan Pencapaian Tahap Perkembangan Keluarga
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini sebagian belum terpenuhi, yaitu
memelihara komunikasi terbuka karena AK1 lebih sering diam dari pada
menceritakan masalahnya kepada KK. Untuk pekerjaan seperti mencuci dan
membereskan rumah dikerjakan oleh KK dan dibantu oleh AK1. KK
mengatakan sangat khwatir dengan anaknya AK1 yang sudah remaja salah
pergaulan. Tetapi untuk saat ini AK1 anak yang penurut, keluar rumah hanya
seadanya saja untuk bertemu teman atau bermain dengan teman diluar. AK1
tidak terbuka dan tidak pernah menceritakan tentang pacarnya. KK
mengatakan tidak tau apakah AK1 punya pacar atau tidak. KK juga tidak
pernah menyakan hal ini ke AK1. AK2 anak kebalikan dari AK1, anaknya
ceria, aktif, senang bergaul dan banyak teman.
c) Riwayat Keluarga Inti
KK pernah jatuh dan cedera pada lutut, lutut bengkak dan cairan yang dilutut
disedot. Sampai sekarang tidak pernah sakit lagi. Akan tetapi KK sering
mengeluh pilek dan batuk. KK mengatakan tidak kuat dengan AC karena
dingin. Jika dingin KK akan bersin-bersin, batuk dan pilek. KK sudah pernah
memeriksakan ke dokter dan diberikan obat sistenol dan rhinos. Gelaja akan
berkurang, tapi kalau dingin maka KK kembali batuk, pilek. KK mengatakan
selalu menyiapkan obat sistenol dan rhinos. Saat ini KK mengatakan sakit
sinusitis, 3 hari yang lalu KK tidak kerja karena pusing. KK tidak berobat,
hanya minum obat dari dokter sebelumnya sistenol dan rhinos.
KK mengatakan tiga hari yang lalu AK1 sakit gigi kanan dan kiri, gigi gerahan
AK1 berlubang. AK1 sudah dibawa berobat ke dokter gigi dan sudah
mendapatkan perawatan dan obat. KK mengatakan AK1 suka makan coklat
dan malas sikat gigi kalau mau tidur. KK mengatakan setiap hari sebelum
tidur selalu mengingatkan AK1 untuk sikat gigi. KK mengatakan AK2 ketika
masih berumur 2 tahun pernah didiagnosis dokter sakit asma. Tapi sampai saat
ini tidak pernah kambuh lagi. AK2 tidak pernah mengalami sakit yang parah,
AK pernah sakit demam dan pilek saja.
Berdasarkan wawancara KK mengenal masalah kesehatan yang diderita dan
penyebab penyakit yang diderita keluarga KK. KK juga selalu membawa
keluraga berobat kedokter jika ada anggota keluarga yang sakit.
d) Riwayat Keluarga Asal dari Kedua Orang Tua
Keluarga KK berasal dari suku Jawa. KK merupakan anak ke 5 dari 5
bersaudara. Suami KK sudah meninggal tiga tahun yang lalu karena GGK. KK
mengatakan ayah KK sudah meninggal, tapi Ibu masih sehat.

III. DATA LINGKUNGAN


a) Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.Ny,D saat ini adalah kontrakan. Jenis
rumah yang ditempati oleh keluarga Ny.D adalah jenis semi permanen. Luas
rumah, lebar 3 m panjang 15 m. Masing – masing ruang berfungsi sebagai 2
kamar tidur dan 1 ruang dapur dan 1 ruang tamu. Di ruang dapur terdapat
kamar mandi/WC.
Kontruksi bangunan untuk lantai terbuat dari keramik, tembok rumah
terdiri dari semen dan batubata. Terdapat jendela kaca 1 buah sebagai
ventilasi dan masuknya sinar matahari.
Dari hasil pengamatan, ruang tamu, kamar dan dapur bila tidak dinyalakan
tampak gelap dan lembab. Pintu utama pada rumah lebih sering tertutup
sehingga pertukaran udara tidak maximal. Menurut KK ia lebih sering
menutup pintu dan kedua anaknya berada didalam rumah. Keadaan lantai
bersih dan tidak berdebu, karena KK sering menyapu lantai setiap pagi dan
mengepel lantai setiap sore hari. Keluarga KK menggunakan sumber air
tanah untuk memenuhi kebutuhan seperti, mandi, mencuci dan memasak.
Terdapat kamar mandi dan wc di rumah keluarga Ny.D yang di dapur.
Keadaan kamar mandi cukup bersih begitu juga dengan keadaan dapur.
KK dan AK menggunakan kamar mandi untuk mandi. Jarak septic tank
dengan sumber air sekitar 1 M. Pada kamar mandi terdapat tali untuk
menjemur pakaian. Sedangkan diruang tengah terdapat perabotan seperti
TV, lemari, meja makan dan kipas angin, meja dan kursi tamu. Pengaturan
perabotan kurang teratur dan tidak rapi. Diruang dapur terdapat kompor
gas dan peralatan makan, pengaturan perabotan kurang teratur dan tidak
rapi.
KK mengatakan cukup betah dan nyaman tinggal dirumah tersebut, dan
mereka sudah menempati rumah tersebut sekitar 3 bulan dan memiliki
tetangga yang baik dan cukup perhatian.

b) Denah Rumah

Ruang dapur dan kamar mandi U

Kamar tidur T B

Kamar tidur pintu


Masuk S

c) Karakteristik lingkungan rumah ( Tetangga dan Komunitas RT/RW)


 Karakteristik fisik dari lingkungan tempat tinggal
Tipe lingkungan dan tempat tinggal adalah daerah kota, daerah pemukiman
padat, dengan gang yang cukup padat. Rumah terletak cukup dekat dari jalan
raya jaraknya sekitar 50 M, di depan rumah terdapat jalan yang bisa dilewati
oleh warga di lingkungan tersebut dan bisa juga dilewati sepeda motor atau
mobil. Di samping kiri-kanan rumah terdapat rumah tetangga, di seberang
jalan terdapat warung sembako.
Di samping rumah ada warung yang menjual bahan makanan dan jajanan. Di
lingkungan ini terdapat banyak anak balita, pra sekolah dan usia sekolah.
 Fasilitas pelayanan yang ada di lingkungan RT /RW antara lain : Mushola,
counter Handphone, warung sembako, warung makan, laundry, dan bengkel.
 Keadaan jalan di lingkungan rumah belum baik, dimana jalan kecil tetapi bisa
dilewati mobil 1 dan sepeda motor. Di depan gang dan lingkungan sekitar terdapat selokan
dengan air yang tergenang sehingga banyak terdapat lalat.
 Banyak penjual jajan di sekitar rumah keluarga Tn. M seperti penjual
gorengan, nasi uduk.
d) Mobilitas Geografi Keluarga
Sebelumnya KK tinggal diasrama polsek Menteng. Tetapi karena asrama
tersebut dibongkar atau dibangun kembali, keluarga pindah ke Kwitang dan
mengontrak rumah disana. KK mengatakan tinggal disana selama 10 tahun.
Saat ini KK mengontrak rumah didaerah Kwitang. KK mengatakan
mempunyai rumah di Bogor tetapi karena KK kerja diKelapa Gading dan anak
dari KK sekolah daerah menteng KK mengontrak rumah di Kwitang.
e) Asosiasi dan Transaksi Keluarga dan Komunitas
KK mengatakan lingkungan tempat tinggal nya adalah lingkungan yang aman,
ramai dan cukup memberikan ketenangan. Kebersihan lingkungan rumah
cukup baik. KK mengatakan jarang mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungan karena pandemic corona. Selain itu KK juga harus bekerja.
Keluarga jarang memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, bila
sakit KK memilih berobat ke RS. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarga menggunakan fasilitas seperti pasar yang ada di dekat rumah. Selain
itu untuk berpergian kemana-mana dengan menggunakan motor sendiri
KK bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar. KK jarang berkunjung dan
ngobrol-ngobrol dengan tetangga karena pandemic corona. KK ngobrol
dengan tetangga hanya sebentar saja kemudian masuk ke rumah. Tetangga di
sekitar rumah Ny.D sangat menerima keluarga bisa berinteraksi dengan baik
dan saling menghargai.
f) Jaringan dukungan sosial keluarga
 Formal
Jika ada anggota keluarga yang mengalami maslah kesehatan maka
keluarga KK akan berobat ke rumah sakit. KK menggunakan BPJS atau
asuransi jika sakit.
 Informal
Jika ada masalah KK berusaha menyelesaikan sendiri. Tetapi jika ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh KK maka mereka meminta
bantuan kepada anggota keluarga terdekat.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a) Pola dan Proses Komunikasi
KK mengatakan pola dan proses komunikasi dalam keluarga berjalan dengan
cukup baik. Tetapi Ak1 anaknya pendiam tidak banyak bicara. AK1 hanya
bicara seadanya saja, tidak pernah menceritakan mengenai teman atau pacar
dari AK1. Sebaliknya AK2 lebih terbuka, banyak ngomong, anak yang sholeh
dan rajin.
b) Struktur Kekuatan
KK mengatakan yang selalu mengambil keputusan di rumah tangga adalah
KK..Untuk merubah perilaku keluarga yang kurang baik, biasanya KK dan
AK langsung saling menegur.
c) Struktur Peran
 KK berperan sebagai kepala kelurga dan bertanggung jawab terhadap
kehidupan keluarganya. KK bekerja lumayan jauh dari rumah, penghasilan
digunakan untuk biaya hidup sehari-hari dan sebagian penghasilan mereka
ditabungkan ke Bank. Selain itu AK juga ikut membantu KK membersihkan
rumah. KK juga berperan sebagai ibu rumah tangga semenjak suami KK
meninggal dan berperan dalam mengatur segala keperluan rumah tangga
seperti belanja kebutuhan sehari- hari.

d) Nilai – nilai dan Norma – norma Keluarga


Keluarga menyesuaikan nilai dan norma yang ada dalam keluarga dengan nilai
agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan tempat tinggal
mereka. KK mengatakan selalu menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan
mengatakan akan terus berusaha dan berdoa agar semua permohonan terkabul.
V. FUNGSI – FUNGSI KELUARGA
a) Fungsi Afektif
Menurut KK keluarganya cukup merasa bahagia dengan keadaan mereka
walaupun KK hanya bekerja sendiri untuk membiayai kehidupan sehari-hari,
sekolah dan tabungan untuk anaknya nanti jika kuliah. Tetapi KK mengatakan
terkadang merasa kesepian karena sudah ditinggal suami.
b) Fungsi Sosialisasi
KK mengatakan jarang berinteraksi dengan tetangga dan warga sekitar, tetapi
KK mempunyai banyak teman atau kenalan di media social karena KK juga
harus jualan. KK masih baru tinggal di rumah kontrakan, jadi belum terlalu
mengenal warga tempat KK tinggal. Tapi KK kadang berinteraksi dengan
tetangga.
c) Fungsi Perawatan Kesehatan
Makan
KK mengatakan makan 2 - 3 kali sehari. Pagi hari KK memasak dulu untuk
AK, jika kerja pagi sebelum berangkat kerja masak dulu. Kalau masuk malam,
pulang kerja KK masak dulu baru istirahat. Keluarga KK suka makan cumi
dan udang dengan sayur sob. Sesekali mereka makan buan – buahan. KK
mengatakan kadang-kadang membeli makanan dari luar sepulang bekerja.
Keluargaa KK tidak ada pantangan makanan. KK menagatakan AK1 makan
dengan porsi yang banyak dan tidak ada keinginan untuk diet.
Pakaian
Pada saat video call dengan KK, KK memakai baju tidur, KK tampak rapi. AK
memakai baju dan celana pendek tampak rapi.
Perawatan Anggota Keluarga Yang Sakit
Bila KK atau AK sakit seperti pusing, batuk atau pilek berobat ke rumah sakit
atau biasanya di urut dan meminum obat yang tersedia di rumah yang
sebelumnya atau beli di warung. Bila belum ada perubahan maka KK dan AK
berobat ke RS terdekat.

d) Fungsi Reproduksi
KK mempunyai dua anak, satu anak laki-laki dan satu lagi anak perempuan.
AK1 sudah menstruasi semenjak umur 12 tahun. Jika menstruasi kadang-
kadang AK1 mengeluh sakit perut. Sedangkan Ak2 masih berumur 11 tahun.
e) Fungsi Sosial Ekonomi
Menurut KK, keluarga mereka mempunyai penghasilan bulanan sekitar 9 juta.
Tetapi KK mengtakan banyak potongan yang harus KK bayar tiap bulan.uang
pensiunan dari almarhum suami NY.D digunakan untuk membayar asuransi
kedua anaknya..

VI. KOPING KELUARGA


a) Stressor keluarga Jangka Pendek dan Panjang
Stressor jangka pendek yang dialami oleh keluarga adalah sakit yang dialami
oleh KK yang tidak tahan dingin sering batuk, pilek. Padahal ditempat kerja
AC pasti hidup, saya tidak kuat AC. Hal ini sangat menganggu saya jika kerja.
Saya juga sangat khwatir jika sakit karena anak-anak saya masih sekolah. Saya
hanya sendiri yang bekerja dan tidak mempunyai suami lagi. Saya juga
khwatir dengan anak saya yang sudah remaja, saya berharap anak saya tetap
menjadi anak yang baik dan tidak salah pergaulan.
Stressor jangka panjang adalah KK merasa akan kesepian semenjak suami KK
meningal. KK juga khwatir untuk biaya kuliah anaknya kedepanya, mudah-
mudahan saya selalu sehat agar saya bisa kerja untuk biaya anak saya
kedepannya.

b) Respons Keluarga terhadap Stresor


Keluarga merespon stressor dengan sabar dan menerima keadaan apa adanya
karena menurut KK mereka mempunyai Tuhan yang akan membantu.
c) Penggunaan strategi Koping
Keluarga merespon stressor dengan sabar dan menerima keadaan apaadanya
serta berusaha memecahkan masalah dengan baik.
d) Koping yang berhasil dilakukan oleh keluarga
Keluarga dapat menerima keadaan mereka saat ini. Keluarga mereka hidup
harmonis walau kadang-kadang ada terjadi pertengkaran di antara mereka.
Dalam menyelesaikan masalah KK akan mencari jalan keluar. KK jika tidak
mampu menyelesaikan masalah, maka KK akan minta bantuan ke saudara
terdekat.
e) Koping yang disfungsional
KK mengatakan tidak ada koping yang disfungsional.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
No Keterangan KK AK1 AK2

1 Tinggi badan 155 cm 160 cm 140 cm


Berat badan 53 kg 70 kg 40 kg
IMT = 23 IMT = 27,3 IMT = 20,4
2 TTV :
130/80 mmHg 110/70 mmHg 90/70 mmHg
- Tekanan darah
80 x/mnt 88 x/mnt 100 x/mnt
- Nadi
20 x/mnt 20 x/mnt 25 x/mnt
- Pernafasan
36,5 °C 36°C 36,3°C
- Suhu

Bagian kepala :
Tipis, berminyak dan Tebal, hitam, Tebal, hitam,
- Rambut beruban
Bersih dan tidak bersih bersih
- Kulit kepala berketombe Bersih dan tidak Bersih dan tidak
- Pina berketombe berketombe
Simetris Simetris Simetris
- Canalis Bersih dan tidak ada Bersih dan tidak Bersih dan tidak
telinga serumen ada serumen ada serumen

- Gendang
Anemik Ananemik Ananemik
Telinga
Anicterik Anicterik Anicterik
Mata :
Berair. Tampak slem Bersih. Tidak ada Bersih. Tidak ada
- Konjungtiva putih encer, septum serumen, septum serumen, septum
- Sclera berada di tengah, berada di tengah berada di tengah
Hidung konka tampak
meradang
Mulut Bersih tidak ada sisa Bersih tidak ada Bersih tidak ada
makanan, tampak sisa makanan, sisa makanan
geram kanan sudah tampak gigi Masih utuh
tanggal geraham kanan
Gigi geligi dan kiri berlubang
Tidak terdapat tanda Tidak terdapat
radang tanda radang Tidak terdapat
Bersih Bersih tanda radang
T1, tidak ada tanda T1, tidak ada Bersih
Gusi radang tanda radang T1, tidak ada
tanda radang
Lidah Tidak ada Tidak ada
Tonsil/Pharing pembesaran pembesaran Tidak ada
Kelenjar getah Simetris, tidak ada Simetris, tidak pembesaran
bening massa ada massa Simetris, tidak
Kelenjar Tyroid ada massa
Utuh, tidak ada luka Utuh, tidak ada
Kulit dan gangguan kulit luka dan Utuh, tidak ada
gangguan kulit luka dan
Paru – paru Bentuk simetris Bentuk simetris gangguan kulit
Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris
- Inspeksi
getaran yang getaran yang Bentuk simetris,
dirasakan antara dirasakan antara getaran yang
kanan dan kiri sama kanan dan kiri dirasakan antara
- Palpasi
sama kanan dan kiri
Suara nafas Suara nafas sama
- Perkusi vesicular, tidak ada vesicular, tidak Suara nafas
suara tambahan ada suara vesicular, tidak
tambahan ada suara
Sonor Sonor tambahan
Pekak Pekak Sonor
BJ 1, BJ 2 tunggal, BJ 1, BJ 2 Pekak
- Auskultasi
tidak ada suara tunggal, tidak ada BJ 1, BJ 2
tambahan suara tambahan tunggal, tidak ada
Tidak terlihat, Tidak terlihat, suara tambahan
Jantung
Teraba Tidak teraba Tidak terlihat,
- Perkusi Tidak teraba
- Auskultasi Bentuk simetris Bentuk simetris
Tidak teraba massa, Tidak teraba Bentuk simetris
supel dan massa, supel dan Tidak teraba
pembesaran pembesaran massa, supel dan
Bising usus 15 x/mnt Bising usus 17 pembesaran
- Ictus Cordis
Tympani x/mnt Bising usus 17
Tympani x/mnt
Abdomen
Tympani
- Inspeksi Rentang gerak bebas Rentang gerak
- Palpasi tidak ada kelainan, bebas tidak ada Rentang gerak
tidak terdapat kelainan, , tidak bebas tidak ada
edema, capillary terdapat edema, kelainan, , tidak
refill < 3 dtk capillary refill < 3 terdapat edema,
- Auskultasi
Rentang gerak dtk capillary refill < 3
- Perkusi
bebas, tidak ada Rentang gerak dtk
kelainan dan edema. bebas, tidak ada Rentang gerak
Ekstermitas
kelainan dan bebas, tidak ada
- Ekstermitas edema. kelainan dan
atas edema.

- Ekstermitas
Bawah
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH

1. DS: Bersihan jalan nafas tidak


efektif pada keluarga Ny.D
 KK mengatakan sering batuk, pilek dan
terutama pada Ny.D
pusing
 KK mengatakan kalau kedinginan akan
bersin-bersin, batuk, pilek
 KK mengatakan sudah mengetahui
penyakit yang diderita yaitu sinusitis
 KK mengatakan penyakit yang diderita
kambuh jika dibawah AC
 KK mengatakan sudah pernah berobat
kerumah sakit
 KK mengatakan flu berkurang setelah
minum Rhinos
 KK mengatakan dirumah dan kerja
menggunakan AC, tapi dirumah digunakan
hanya malam hari.

DO:
 Os tampak lemah, hidung tampak merah
 Mukosa hidung tampak merah dan ada
slem putih encer dinasal
 Os saat dikaji tampak batuk
 130/80 mmHg
 80 x/mnt
 20 x/mnt
 36,5 °C

DS:
2 Pemliharaan kesehatan tidak
 KK mengatakan AK2 sakit gigi tiga hari yang
efektif pada keluarga Ny.D
lalu
khususnya AK1
 KK mengatakan gigi geraham kanan dan kiri
AK2 berlubang
 KK mengatakan AK2 suka makan coklat
 KK mengatakan AK2 malam sikat gigi pada
malam hari
 KK mengatakan sudah membawa AK2
berobat ke dokter gigi
 KK mengatakan selalu mengingatkan AK2
untuk sikat gigi
 KK mengatakan AK2 sudah dibawa berobat
dan dapat obat kataflam dan antibiotic
amoxilin 2 x 1 untuk 5 hari
DO:

 Tampak gigi geraham kanan dan kiri


berlubang
 TTV
TD : 110/70 mmHg
Hr : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Temp : 36°C

DS:
 KK mengatakan AK1 banyak makan dan
3 Perilaku kesehatan cenderung
suka jajan
beresiko pada keluarga Ny.D
 KK mengatakan AK1 senang makan
khususnya AK1
cemilan dan jajan gorengan
 KK megatakan AK1 tidak mau diet
 AK 1 mengatakan suka makan coklat dan
jarang olahraga
DO:
 BB: 70, TB: 160
 IMT : 27,3
 AK1 tampak gemuk
C. PRIORITAS MASALAH
DP 1

Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Ny.D terutama pada Ny.D

DP Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 :

1 Sifat masalah: aktual 3/3x1 1 Masalah saat ini sudah terjadi dimana KK
batuk, pilek dan terdapat slem cair di
rongga hidung
2 Kemungkinan untuk di 2/2x2 KK mengatakan gejala kambuh jika
ubah : mudah kedinginan saja, jika tidak dibawah AC
2
KK tidak merasakan gejala. Sumber dana
keluarga memadai, tersedia BPJS dan
asuransi kesehatan. Tersedia rumah sakit
terdekat dekat rumah.

KK mengatakan sinusitisnya berulang


Potensial dapat
3 2/3x1 2/3 semenjak 2 tahun yang lalu. KK bekerja
dicegah:
dan dirumah menggunakan AC
cukup

KK sudah berobat kerumah sakit dan


4 Menonjolnya Masalah: 2/2 x 1 1 konsumsi obat untuk mengatasi sinusitis.
masalah berat harus
ditangani
DP Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 :

TOTAL 4 2/3

DP 2 :

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Ny.D khususnya AK1

NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah: ancaman 3/3 x 1 1 AK1 malas sikat gigi pada malam hari,
kesehatan AK1 juga sakit gigi geraham dan
berlubang kanan dan kiri
2
Kemungkinan masalah AK1 malas sikat gigi malam hari, KK
diubah: sebagian 2/2 x 2 2 selalu mengingatkan AK1 untuk sikat gigi
pada malam hari. Tersedia dana dan juga
fasilitas seperi BPJS dan asuransi
kesehatan.
Potensial masalah
3 1/3 x 1 1/3 AK1 sudah berobat ke dokter gigi, sakit
dicegah: rendah
gigi tiga hari yang lalu. Gigi geraham
berlubang. Saat control rencana ditambal
4 Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1
KK mengatakan saat AK1 sakit gigi, AK1
maslah berat harus
NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

segera diatangani dibawa berobat ke dokter gigi

TOTAL 4 1/3

DP 3 : Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada keluarga Ny.D khususnya AK1

NO Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :ancaman 3/3 x 1 2/3 BB: 70 TB: 160 IMT: 27,3.
kesehatan

2 2/2 x 2 2 Sumber dana mencukupi, pendidikan KK


Kemungkinan masalah
D3 sehingga mampu menerima informasi
untuk diubah: sebagian
yang diberikan, AK1 anak pelajar kelas 1
SMA. Keluarga memiliki dana untuk
perawatan. Perawat memiliki pengetahuan
tentang obesitas

Potensial masalah, AK1 gemuk semenjak kelas 3 SMP, sudah


3 1/3 x 3 1/3
untuk dicegah : rendah 2 tahun. AK1 suka jajan dan mengemil

Keluarga menyadari hal ini, tapi tidak


4 Menonjolnya masalah: 1/2
NO Kriteria Bobot Skor Pembenaran

ada masalah tapi tidak 1/2x 1 segera diatasi


disadari

TOTAL 3½

PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKORE
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga 4 2/3
Ny.D terutama pada Ny.D
2 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga 4 1/3
Ny.D khususnya AK1
3 Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada 3 1/2
keluarga Ny.D khususnya AK1
RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Tujuan Jangka Tujuan Jangka Kriteria Standar
o. Keperawatan
Panjang Pendek
1 Bersihan jalan Setelah 2 Dalam waktu 8x60 kognitif  Menigitis, 1. Evaluasi pengetahuan
nafas tidak efektif minggu menit pertemuan, gangguan sinusitis pada
pada keluarga dilakukan penglihatan, keluarga.
Ny.D terutama Tupen II : 2. Jelaskan akibat
intervensi hilangnya indera
pada Ny.D Keluarga mampu : sinusitis kepada
keperawatan penciuman,
1. Keluarga mampu keluarga dengan
pada keluarga Kognitif
menyebutkan lembar baik dan
Ny.D gangguan
komplikasi dari leaflet
jalan nafas  Keluarga
sinusitis 3. Berikan kesempatan
teratasi dan mengatakan akan
mampu mengatasi masalah kepada keluarga
2. Keluarga mampu untuk bertanya
memodifikasi sinusitis pada
memutuskan 4. Evaluasi kembali
lingkungan keluarga
untuk mengatasi pemahaman keluarga
untuk mencegah
masalah sinusitis tentang komplikasi
kekambuhan
dari sinusitis

Tupen III : Kognitif

Keluarga mampu
merawat anggota  Cara untuk
keluarga yang sakit mencegahan 1. Diskusikan bersama
dengan kriteria hasil sinusitis keluarga cara
: 1. Hindari allergen pencegahan sinusitis
1. Keluarga sinusitis seperti 2. Berikan pujian kepada
mampu alergi dingin keluarga tentang
menyebutkan 2 2. Menjaga pemahaman keluarga
dari 5 cara kelembapan hidung mengenai pencegahan
mencegahan dan sinus sinusitis
sinusitis 3. Perbanyak minum 3. Berikan informasi
2. Keluarga air kepada keluarga
mampu 4. Tidur dengan posisi mengenai pencegahan
menyebutkan 3 kepala lebih tinggi sinusitis kepada
dari 5 cara Kognitif 5. Hindari keluarga dengan
merawat mengeluarkan slem menggunakan media
anggota atau ingus terlalu leaflet dan lembar
keluarga yang keras balik
sakit 4. Berikan kesempatan
kepada keluarga
3. Keluarga  Cara merawat untuk bertanya
mampu anggota keluarga tentang materi yang
melakukan yang sakit disampaikan
dengan mandiri 1. Mempertahankan 5. Berikan penjelasan
cara merawat suhu ruangan tetap ulang terhadap materi
anggota hangat yang belum
keluarga dengan 2. Istirahat tidur yang dimengerti
sinusitis cukup 6. Motivasi keluarga
3. Perbanyak minum untuk megulang

Psikomot air putih materi yang telah

or 4. Hindari dijelaskan
mengeluarkan ingus 7. Dorong keluarga
terlalu keras untuk menceritakan
5. Pemeriksaan apa yang dilakukan
kesehatan ke untuk KK dan
pelayanan kesehatan bagaimana hasilnya
8. Mendemonstrasikan
kepada keluarga cara
 Perawatan sinusitis: merawat KK dengan
1. Buka ventilasi mengatur diit serta
didalam rumah. pantangan
Bukalah ventilasi 9. Memotivasi keluarga
dan jendela didalam untuk membuka
rumah lebar-lebar ventilasi rumah
setiap pagi hari 10. Motivasi keluarga
supaya udara untuk
didalam rumah tetap mendemonstrasikan
segar ulang

Kognitif 2. Menyiapkan 11. Berikan pujian

dan makanan bergizi dan terhadap kemampuan

psikomoto hangat Seperti sup yang telah dicapai

r ayam hangat keluarga


3. Jaga kelembapan 12. Lakukan kunjungan
udara dalam ruangan yang tidak terjadwal
Tupen IV : dengan memasang
pelebab udara
Keluarga mampu
humidifier dikamar
memodifikasi
atau ruang tamu
lingkungan untuk
penderita sinusitis 1. Diskusikan bersama
dengan kriteria keluarga yang
 Memodifikasi
evaluasi: menjadi penyebab
lingkungan yang
1. Keluarga sinusitis dirumah
menjadi penyebab
mampu 2. Beri kesempatan dan
sinusitis :
menyebutkan motivasi keluarga
1. Mempertahankan
dan memberikan untuk bertanya
suhu tetap hangat
kondisi terhadap hal – hal
2. Menyediakan
lingkungan yang yang belum jelas
kondusif untuk makanan yang 3. Diskusikan bersama
penderita hangat keluarga modifikasi
sinusitis di 3. Membuka ventilasi lingkungan untuk
rumah rumah merawat KK
4. Berikan kesempatan
2. Keluarga pada keluarga untuk
mampu bertanya mengenai
memodifikasi materi yang dibahas
lingkungan yang 5. Motivasi keluarga
menjadi untuk melakukan
penyebab modifikasi
sinusitis lingkungan yang
dapat dilakukan
6. Berikan pujian atas

Kognitif usaha keluarga


Tupen V : &
Keluarga mampu : Psikomot

1. Mampu or
1. Diskusi dan jelaskan
menyebutkan
tentang cara
manfaat dari  Keluarga dapat
menggunakan fasilitas
kunjungan ke menggunakan
pelayanan kesehatan
fasilitas fasilitas kesehatan
kesehatan. yang ada untuk
kepada keluarga
2. Mampu meningkatkan
2. Evaluasi kembali
menyebutkan kognitif kesehatan anggota
manfaat dari
fasilitas masyarakat.
kunjungan ke
pelayanan Manfaat kunjungan
pelayanan kesehatan.
kesehatan yang ke fasilitas
3. Beri motivasi kepada
bisa di gunakan kesehatan :
keluarga untuk
untuk memeriksa 1. Mendapat pelayanan
memanfatkan fasilitas
kesehatan kesehatan
kesehatan disekitar
3. Mampu 2. Mendapat
tempat tinggal
menyebutkan pendidikan
4. Berikan pujian atas
pada saat kapan kesehatan di
keinginan untuk
kondisi puskesmas, RS,
memanfaatkan
kesehatan Posyandu, praktek
fasilitas kesehatan
keluarga harus dokter
mengunjungi
fasilitas  Fasilitas kesehatan
pelayanan seperti rumah
kesehatan sakit, klinik dokter,
puskesmas
 Kondisi saat
mengunjungi
rumah sakit
1. Batuk
2. Demam
3. Tidak mampu
memcium
4. Sesak
5. Sakit kepala

2. Pemeliharaan Setelah Setelah dilakukan Kognitif  Akibat dari tidak 1. Jelaskan akibat dari
kesehatan tidak dilakukan kunjungan rumah merawat gigi perilaku tidak merawat
efektif pada kunjungan 3x60 menit apabila tidak diatasi gigi dengan lembar
keluarga Ny.D selama 1 diharapakan adalah: balik dan leaflet
khususnya AK1 minggu, keluarga:  Radang gusi 2. Berikan kesempatan

keluarga TUPEN 1  Karies gigi kepada keluarga untuk

mampu keluarga mampu  Gigi sensitive bertanya

mengubah mengambil  Bau mulut 3. Evaluasi kembali


keputusan untuk pemahaman tentang
perilaku  Sariawan
merawat gigi merawat anggota komplikasi dari tidak
keluarga yang sakit psikomoto  Keluarga merawat gigi
gigi dengan cara : r mengatakan akan
1. Menyebutkan
mengubah perilaku
akibat lanjut jika
kesehatan yaitu
tidak merawat
dengan
gigi  Sikat gigi
minimal dua
2. Memutuskan kali sehari
untuk mengubah  Kurangi
perilaku tidak konsumsi
merawat gigi makanan yang
pada keluarga manis seperti
coklat 1. Diskusikan dengan
 Kumur dengan keluarga cara
air setelah perawatan gigi
TUPEN 2 Kognitif makan 2. Berikan pujian kepada
keluarga mampu keluarga tentang
merawat anggota pemahaman keluarga
dengan mengubah mengenai perawatan
perilaku untuk  Cara perawatan gigi
merawat gigi : gigi 3. Berikan informasi
1. Keluarga  Gosok gigi kepada keluarga
mampu minimal 2 kali mengenai perawatn
menyebutkan 3 sehari gigi dengan
dari 6 cara  Kurangi menggunakan media
perawatan gigi makanan lembar balik atau
2. Keluarga manis, masih leaflet
mampu panas atau 4. Beri kesempatan pada
mendemonstrasi terlalu dingin keluarga untuk
kan cara sikat  Banyak bertanya hal-hal yang
gigi yang tepat konsumsi belum jelas mengenai
buah-buahan perawatan gigi
segar 5. Berikan penjelasan
 Bersihkan gigi ulang terhadap materi
dengan yang belum

psikomoto berkumur dimengerti

r  Gunakan pasta 6. Diskusikan cara


gigi yang perawatan gigi
mengandung 7. Mendemonstrasikan
fluoride kepada keluarga cara

 Periksa merawat gigi dengan

kesehatan gigi tepat

dan mulut ke 8. Motivasi keluarga

dokter untuk sikat gigi


minimal dua kali

 Mendemonstrasi sehari

kan cara 9. Beri reinforcemen

meraawat gigi positif atas

dengan tepat keberhasilan


 Ambil sikat keluarga.
gigi dan
pasta,
oleskan pasta
pada sikat
gigi
 Sikat gigi,
sikat gigi
depan pelan-
pelan dan
naik turun
 Kemudian
gosog gigi
bagian
samping kiri
dan kanan.
Gosok
perlahan
dengan irama
naik turun
 Setelah
selesai
menggosok
gigi bagian
depan, kanan
dan kiri
selanjutnya
menyikat
gigi bagian
dalam
(geraham).

Kognitif Usahakan
gosok
TUPEN 3 dengan
Keluarga mampu perlahan tapi
memodifikasi tidak ada 1. Diskusikan bersama
lingkungan dan kotoran yang keluarga cara
perilaku untuk tertinggal. memodifikasi
mengatasi gigi  Terakhir lingkungan untuk
karies pada keluarga gosok gigi mencegah gigi karies
dengan cara : dalam 2. Beri kesempatan
1. Men (tengah) keluarga untuk
yebutkan cara dengan cara bertanya
memodifikasi menegakkan 3. Tanya kembali
lingkungan lurus sikat tentang cara
untuk mencegah gigi. Lalu modifikasi
gigi karies sikat dengan lingkungan untuk
gerakan mencegah gigi karies
2. Kelu keatas 4. Motivasi keluarga
arga melakukan kebawah. untuk melakukannya
modifikasi
lingkungan dan
perilaku untuk
mencegah gigi  Memodifikasi
karies lingkungan yang
TUPEN 4 menjadi
Keluarga mampu penyebab karies 1. Diskusikan dan
memanfaatkan gigi: jelaskan tentang
fasilitas kesehatan  Mengurangi fasilitas pelayanan
yang ada apabila makanan kesehatan pada
masalah gigi karies yang manis keluarga.
tidak dapat teratasi  Menyediaka 2. Evaluasi kembali
dengan cara: n sikat gigi fasilitas pelayanan
1. dan pasta kesehatan yang bisa
manfaat gigi yang digunakan keluarga
kunjungan ke mengandung 3. Berikan pujian atas
fasilitas fluoride jawaban keluarga
kesehatan.  Sikat gigi
2. wajib bangun
melakukan dan mau
kunjungan tidur
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dengan tepat

 Keluarga dapat
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
apabila masalah
gigi karies atau
sakit gigi tidak
dapat diatasi:
1. Puskesmas
2. Klinik
dokter gigi
3. Rumah sakit
N Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Tujuan Jangka Tujuan Jangka Kriteria Standar
o. Keperawatan
Panjang Pendek

3 Perilaku Setelah Setelah dilakukan Kognitif  Akibat dari obesitas 1. Diskusikan dengan
kesehatan dilakukan penyuluhan 3x apabila tidak diatasi keluarga akibat
cenderung tindakan dalam seminggu 60 adalah: obesitas.
beresiko keluarga keperawatan menit diharapkan  Hipertensi 2. Beri kesempatan pada
Ny.D khususnya selama 2 keluarga mampu:  Diabetes tipe 2 keluarga untuk
AK1 minggu,  Penyakit jantung bertanya hal-hal yang
diharapkan Tupen 1:  Stroke belum jelas mengenai
keluarga Memutuskan untuk akibat obesitas.
 Osteoarthritis
mengubah merawat anggota Afektif 3. Evaluasi kembali
 Keluarga
perilaku yang keluarga yang pemahaman keluarga
memutuskan
mengakibatkan  Menjelaskan merawat anggota
tentang akibat
obesitas akibat yang obesitas.
keluarga yang
terjadi jika 4. Beri reinforcemen
obesitas
masalah positif atas
obesitas tidak keberhasilan
ditangani keluarga.
 Memutuskan 5. Beri pujian kepada
untuk merawat keluarga atas jawaban
anggota yang benar
keluarga yang
obesitas

kognitif 6.
 Keluarga
Tupen 2:
menyebutka gaya
keluarga mampu
hidup sehat untuk
merawat anggota
mencegah obesitas
keluarga dengan 1. Diskusikan dengan
 Rutin
obesitas dengan keluarga diet untuk
berolahraga
cara: penderita obesitas.
 Mengurangi
 Mampu 2. Beri kesempatan pada
makanan tinggi
menyebutkan 3 keluarga untuk
karbohidrat dan
dari 6 gaya bertanya hal-hal yang
kalori
hidup sehat belum jelas mengenai
 Banyak minum
 Keluarga diet untuk obesitas.
air putih
mampu 3. Evaluasi kembali
 Perbanyak
menyebutkan pemahaman keluarga
konsumsi buah
diet yang sehat tentang diet pada
dan sayur-
sayuran obesitas.
 Hindari 4. Beri reinforcemen
makanan olahan positif atas
seperti cemilan keberhasilan keluarga
Kognitif
atau gorengan atas jawaban yang
dan
 Tidur yang benar.
psikomoto
cukup
r
Tupen 3:  Makanan yang sehat
Keluarga mampu mencegah obesitas
memodifikasi  Menggunakan
lingkungan dan piring makan 1. Diskusikan bersama
perilaku untuk model T yaitu keluarga cara
mengatasi obesitas jumlah sayur 2 memodifikasi
pada keluarga kali lipat dari makanan untuk diet
dengan cara : bahan makanan 2. Beri kesempatan
1. Keluarga sumber keluarga untuk
mampu karbohidrat bertanya
menyebutkan  Jumlah mkanan 3. Tanya kembali
dan sumber protein tentang cara
memberikan setara dengan modifikasi makanan
makanan yang jumlah makanan untuk diet
sehat dan sumber 4. Motivasi keluarga
mencegah karbohidrat untuk melakukannya
obesitas  Buah minimal
2. Keluarga harus sama
melakukan dengan jumlah
modifikasi karbohidrat atau
makanan dan protein
kognitif
perilaku untuk  Kurangi
mencegah konsumsi
obesitas. refined
carbohydrates
Tupen 4: cth nasi
Setelah dilakukan
kunjungan selama 1  Keluarga 1. Menjelaskan kepada
x 15menit keluarga menyebutkan keluarga manfaat
mampu manfaat fasilitas fasilitas kesehatan
memanfaatkan kesehatan dapat : 2. Motivasi keluarga
fasilitas kesehatan, 1. Memberikan untuk mengunjungi
dengancara : penyuluhan fasilitas kesehatan
 Mampu kesehatan 3. Beri re inforcement
menyebutkan mengenai positif atas keputusan
manfaaat obesitas keluarga.
Kognitif 2. Memberikan
fasilitas
pengobatan bagi
kesehatan keluarga yang
 Keluarga obesitas
melakukan 3. Melakukan
kunjungan pemeriksaan
laboratorium

Kunjungan keluarga ke
fasilitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai