Anda di halaman 1dari 57

Universitas Faletehan

INTERVESI SARI KURMA UNTUK MEMENUHI


KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN
(MENYUSUI TIDAK EFEKTIF) PADA IBU POST PARTUM
DI BPM BIDAN INA NURFADILATUL JANNAH, S.ST
PAGELARAN
TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

MILDA SILVIANTI
3018041089

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATA UNIVERSITAS FALETEHAN
2020 - 2021
Universitas Faletehan

INTERVESI SARI KURMA UNTUK MEMENUHI


KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN
(MENYUSUI TIDAK EFEKTIF) PADA IBU POST PARTUM
DI BPM BIDAN INA NURFADILATUL JANNAH, S.ST
PAGELARAN
TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Studi Diploma III Keperawatan

MILDA SILVIANTI
3018041089

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS FALETEHAN
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :


Nama : Milda Silvianti
NIM : 3018041089
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Judul KTI : Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
Dan Cairan (Menyusui Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum
Di BPM Bidan Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran
Tahun 2021

Telah bisa dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelah Ahli Madya
Keperawatan pada Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas
Faletehan

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Asma Juita Syam, S.ST.,M.KS ( )

Pengujia II : Fifi Musfirowati S.Kep.,Ners.,M.Kep ( )

Penguji III : Siti Nurmah ST. Keb ( )

Ditetapka di : Serang
Tanggal : 26 Juni 2021

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

KTI dengan judul “Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Dan
Cairan (Menyusui Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum Di BPM Bidan Ina
Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran Tahun 2021” telah disetujui dan dipertahankan
di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Faletehan.
Serang, 26 Juni 2021

Pembimbing 1

Asma Juita Syam, S.ST.,M.KS


NIK : 05.15.188

Pembimbing 2

Fifi Musfirowati S.Kep.,Ners.,M.Kep


NIK : 01.13.174

Mengetahui,

Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan

Agus Sustiyono, S.Kep., M.Kep


NIK : 12.02.057

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Intervesi Sari
Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan (Menyusui Tidak Efektif)
Pada Ibu Post Partum Di BPM Bidan Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran Tahun
2021”. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, saya telah dibimbing dengan baik
oleh para dosen pembimbing dan mendapat banyak dukungan dari bebagai pihak.
Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Andiko Nugraha Kusuma, S.KM,M.KM., selaku Rektor Universitas Faletehan


Serang.
2. Ns. Asra S.Kep.,M.Kep., selaku Dekan Keperawatan Universitas Faletehan
Serang.
3. Agus Sustiyono, S.Kp.,M.Kep., selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Faletehan Serang.
4. Asma Juita Syam, S.ST.,M.KS selaku pembimbing I.
5. Fifi Musfirowati S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku pembimbing II.
6. Bidan Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST selaku pembimbing lahan
7. Bidan Siti Nurmah ST. Keb Selaku penguji lahan.
8. Seluruh Dosen DIII Keperawatan Universitas Faletehan yang telah mendidik dan
membimbing saya selama 3 Tahun.
9. Kedua Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan, baik materil
maupun spiritual dan motivasi dalam mengikuti pendidikan sampai akhir
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
10. Untuk diri sendiri terimakasih sudah selalu kuat dan semangat.
11. Orang-orang terdekat sahabat-sahabat, Erika Listiana dan Meliana Febriyanti
yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam menyusun tugas akhir.
12. Untuk Taufik Hidayat yang selalu memberi semangat serta motivasi dalam
menyusun tugas akhir hingga selesai.

iv
13. Teman – teman seperjuangan angkatan 2018 yang telah memberikan semangat,
masukan dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
maka masukan sangat diharapkan untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasam kebaikan dari Allah
SWT. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan wawasan tentang
Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan (Menyusui
Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum.

Serang, 26 Juni 2021

Penulis

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KERYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas akademik Universitas Faletehan, saya yang bertanda tangan di bawah
ini :
Nama : Milda Silvianti
Nim : 3018041089
Progran Studi : Diploma III Keperawatan
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Demi pengembagan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Faletehan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan


(Menyusui Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum Di BPM Bidan Ina
Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran Tahun 2021

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini di Universitas Faletehan berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk penggalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya seala tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sebenarnya.
Di buat di : Serang
Pada tanggal : 26 Juni 2021
Yang Menyatakan

(Milda Silvianti)

vi
SURAT PERNYATAN

Dengan demikian saya menyatakan bahwa :


1. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim Penguji.
2. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Serang, 26 Juni 2021


Yang membuat pernyataan

Milda Silvianti
Nim : 3018041089

vii
ABSTRAK

MILDA SILVIANTI
Program Studi Diploma III Keperawatan
Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan (Menyusui
Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum Di BPM Bidan Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST
Pagelaran

Bab V, 57 Halaman, 7 Tabel

Laporan studi kasus ini membahas tentang Intervensi pemeberian air rendaman
kurma/sari kurma untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusui tidak
efektif) pada Ibu Post Partum di BPM Bidan Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran
Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervesi pemebrian
air rendaman kurma/sari kurma pada ibu post partum dengan asi tidak lancar. Metode
studi kasus ini menggunakan proses pendekatan keperawatan dan sasaran studi kasus
ini adalah 2 orang ibu post partum dengan keluhan ASI tidak lancar diberikan selama
5 hari. Sebelum diberikan intervensi pemberian air rendaman kurma/sari kurma ASI
belum lancar dan ASI hanya keluar sedikit saat ditekan dan sesuah diberikannya
pemberian air rendaman kurma/sari kurma ASI keluar dengan lancar dan tampak
banyak. Hasil penelitian menunjukan adanya perubahan setelah diberikan sari kurma.
Kesimpulannya bahwa pemeberian sari kurma selama 5 hari dapat mempelancar ASI.

Kata Kunci : ASI tidak lancar, Sari Kurma


Daftar Pustaka : 11 (2012-2018)

viii
ABSTRACT

MILDA SILVIANTI
Diploma III Nursing Study Program
Intervesi Sari Kurma To Meet Nutritional And Fluid Needs (Breastfeeding
Ineffective) In Mother Post Partum In BPM Midwife Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST
Pagelaran

Chapter V, 37 Pages, 7 Tables

This case study report discusses the intervention of water-soaking palm / date juice to
meet the needs of nutrition and fluids (breastfeeding is not effective) in Mrs. Post
Partum at PBM Midwife Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran Year 2021. This
study aims to find out the influence of intervesi pemebrian water soaking dates / date
juice in mothers post partum with breast milk is not smooth. This case study method
uses the nursing approach process and the target of this case study is 2 post partum
mothers with complaints of breast milk not being smoothly administered for 5 days.
Before being given the intervention of giving water soaking dates / juice dates breast
milk has not been smooth and breast milk only comes out a little when pressed and
sesuah given the giving of water soaking dates / juice dates breast milk comes out
smoothly and looks a lot. The results showed a change after being given date juice.
The conclusion is that the distribution of date juice for 5 days can be transmitted
breast milk.

Keywords: Breast milk is not smooth, Sari Kurma


Bibliography : 11 (2012-2018)

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
HALAM PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................. vi
SURAT PERYATAAN.................................................................................... vii
ABSTRAK........................................................................................................ viii
ABSTRACT..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 5
A. Asuhan Keperawatan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
(Menyusui Tidak Efektif).......................................................................... 5
B. Konsep Medis Post Partum........................................................................ 11
C. Konsep Sari Kurma.................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 15
A. Rancangan Studi Kasus............................................................................. 15
B. Subyek Penelitian....................................................................................... 15
C. Fokus Studi................................................................................................ 16
D. Definisi Oprasional.................................................................................... 16
E. Tempat Dan Waktu Penelitian................................................................... 17
F. Instrumen Penelitian Studi Kasus........................................................... .. 17
G. Pengumpulan Data..................................................................................... 18
H. Analisa Data Dan Penyajian Data............................................................. 18
I. Etika Studi Kasus...................................................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 20
A. Hasil........................................................................................................... 20
B. Pembahasan................................................................................................ 32
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 36
A. Kesimpulan................................................................................................. 36
B. Saran........................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Intervesi keperawatan............................................................. 9


Tabel 4.1 Indentitas Pasien..................................................................... 21
Tabel 4.2 Hasil Observasi Dan Pemeriksaan Fisik............................... 23
Tabel 4.3 Analisa Data........................................................................... 24
Tabel 4.4 Diagnosa Keperawatan........................................................... 25
Tabel 4.5 Implementasi Keperawatan Pasien 1 ..................................... 27
Tabel 4.6 Implementasi Keperawatan Pasien 2 ..................................... 29

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Lembar Observasi


Lampiran 2 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 3 : Lembar Bimbingan
Lampiran 4 : Dokumentasi

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Post Partum Merupakan satu periode dalam minggu-minggu pertama setelah
kelahiran. Lama nya “Periode” ini tidak pasti, sebagian besar menganggapnya
antara 4 sampai 6 minggu. Walaupun merupakan masa yang relative tidak
komplek dibandingkan dengan kehamilan, Nifas ditandai oleh banyaknya
fisiologi. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya sedikit menganggu
Ibu baru, walaupun komplikasi serius juga sering terjadi (Cunningham, F Garry,
2013). Masalah yang sering muncul pada ibu post partum dan ibu menyusui
adalah tidak adekuatnya produksi ASI, sehingga nutrisi pada bayi tidak terpenuhi
dengan baik.

Asi Ekslusif menurut World Health Organization ( WHO, 2011) merupakan


pemeberian ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi
sejak lahir sampai berumur 6 bulan dan dilanjutkan pemberian ASI sampai dua
tahun pertama kehidupan. Asi merupakan nutrisi dengan kandungan gizi terbaik
dan sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi serta dapat
meningkatkan sistem kekebalan dan menurunkan resiko ISPA pada bayi.

ASI ekslusif merupakan asupan nutrisi yang ideal untuk bayi dalam enam bulan
pertama, namun praktek dimasyarakat masih rendah (Adebayo, 2014).
Cangkupan ASI Eksklusif di beberapa negara Asean juga masih rendah anatara
lain India (46 %), Philipina (34 %), Vietnam (27 %), Myanmar (24 %), dan
Indonesia (54,3 %) (Kemenkes, 2014). Menurut Depkes (2015) capaian ASI
eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang di harapkan yakni sebesar 80
%. Pada tahau 2012, capaian ASI ekslusif sebesar 42 %, sedangkan pada tahun
2013, cakupan pemebrtian ASI ekslusif sebesar 54,3 %. Rendahnya ASI ekslusif
yang di berikan ibu pada bayi di akibatkan salah satunya oleh produksi ASI

1 Universitas Faletehan Serang


2

yang sedikit yangmembuat ibu cemas sehingga ibu juga memberikan susu
formula kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Produksi ASI erat
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi selama masa menyusui (Mahesi,
2015).

Menyusui merupakan proses pemberian susu pada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan reflex menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu (Irianto, 2014) menyusui memberikan nutrisi
yang berkualitas dan baik bagi bayi dan dapat sangan bermanfaat bagi ibu dan
bayi (Ping, 2014). ASI ekslusif dan durasi lebih lama menyusui berhubungan
dengan hasil kesehatan ibu yang lebih baik.

Masalah yang sering muncul pada ibu menyusui adalah tidak maksimalnya
produksi ASI, sehingga kebutuhan nutrisi bayi tidak optimal. Jumlah ASI yang
sedikit bisa diatasi dengan mengkonsumsi sayir-sayuran dan buah yang tepat
(Sakka, 2014). Jumlah ASI yang sedikit bisa diatasi dengan mengkonsumsi buah
kurma.

Menurut jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh Sanford Health, kurma dapat
meningkatkan prolaktin, yang merupakan hormon yang memberi tahu tubuh
untuk produsi ASI. Buah ini mengandung banyak nutrisi penting, seperti kalium,
magnesium, fosfor, zinc, mangan, dan salenium, yang dipercaya sebagai mineral
penting dalam fungsi kekebalan tubuh dan pencegahan kanker.

Penelitian yang dilakukan oleh Ani, Rahayu dan Rahmawati tahun 2020 dengan
judul “efektifitas pemberian sari kurma terhadap kelancaran produksi asi ibu post
partum di rskdia fatimah makassar” ada pengatuh konsumsi sari kurma terhadap
kelanacaran ASI. Pada penelitian ini diberikan intervensi untuk mengkonsumsi
sari buah kurma. Setelah dilakukan post test hasilnya mengalami kenaikan
produksi ASI.

Universitas Faletehan Serang


3

Berdasarkan uraian tersebut maka dalam hal ini penulis mengambil judul karya
tulis ilmiah tentang “Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
Dan Cairan (Menyusui Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum Di BPM Bidan Ina
Nurfadilatul Jannah, S.St Pagelaran”

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran intervesi sari kurma untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
dan cairan (menyusui tidak efektif) pada ibu post partum.

C. Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan Umum Studi Kasus
Untuk mengetetahui bagaimana gambaran intervensi pemeberian sari kurma
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan (menyususi tidak efektif) pada
ibu post partum.
2. Tujuan Khusus Studi Kasus
a) Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien post partum dengan
kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusui tidak efektif)
b) Menetapkan diagnosa keperatawan pada pasien post partum dengan
kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusui tidak efektif)
c) Menyusun perencanaa keperawatan pada pasien post partum dengan
kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusi tidak efektif)
d) Melakukan implementasi keperawatan pada pasien post partum dengan
kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusui tidak efektif)
e) Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien post partum dengan
kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusui tidak efektif)

Universitas Faletehan Serang


4

D. Manfaat Studi Kasus


1. Masyarakat
Menambah informasi guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tentang cara mempelancar produksi ASI pada ibu menyusui salah satunya
dengan cara pemberian sari kurma sehingga produksi ASI bisa meningkat.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Keperawatan :


Menambah kepuasan ilmu dan herbal tentang keperawatan dalam
meningkatkan dan mempelancar produksi ASI pada ibu menyusui salah
satunya dengan cara pemberian sari kurma sehingga produksi ASI
meningkat.

3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur
pemeberian Sari kurma pada ibu post partum dan menyusui untuk
melancarkan produksi ASI pada ibu menyusui.
.

Universitas Faletehan Serang


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

D. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan (Menyusui Tidak


Efektif)
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenai masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien, baik fisik, mental, social dan lingkungan menurut
(Effendy 1955, dalam Dermawan, 2012)

Tujuan pengkajian menurut Dermawan (2012) adalah sebagai berikut :


a) Untuk memperoleh informasi tentang keadaan pasien.
b) Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
c) Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.
d) Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-
langkah berikutnya.

Ada dua tipe data yaitu yang pertama Data subjektif adalah deskripsi verbal
pasien mengenai masalah kesehtannya. Data subjektif diperoleh dari riwayat
keperawatan termasuk persepsi pasien, perasaan dan tentang stastus
kesehtannya. Sumber data lain dapat di peroleh dari keluarga, konsultan dan
tenaga kesehatan lainnya. Dan tipe data yang kedua yaitu objektif adalah hasil
observasi tau pengukuran dari status kesehatn pasien.
a. Anamnesa / Anamnesis
Anamnesa / Anamnesis adalah suatu kegiatan wawancara antara
pasien/keluarga pasien dan  dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang
berwenang untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan
dan penyakit yang diderita pasien. Pada tahap ini biasanya meliputi

5 Universitas Faletehan Serang


6

keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan


riwayat penyakit keluarga.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan atau pengkajian fisik dalam
keperawatan digunakan untuk memperoleh data objektif dari data riwayat
keperawatan pasien. Adapun pendekatan sistematis adalah pemeriksaan
dari ujung rambut sampai ujung kaki (head to toe) dan pendekatan system
tubuh (riview of system).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian yang harus diperhatikan


dalam pengkajian menurut (Dermawa, 2012) adalah sebagai berikut :
1) Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio-psikio
sosial dan spiritual.
2) Menggunakan berbagai sumber yang ada relevanisnya dengan masalah
pasien dan menggunakan cara-cara pengumpulan data yang sesuai dengan
kebutuhan pasien.
3) Dilakukan secara sistematis dan terus menerus.
4) Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus menerus.
5) Dikelompokan menurut kebutuhan bio-psikio-sosial dan spiritual
6) Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang releven.

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Potter dan Perry (2013) Diagnosa keperawatan merupakan proses
menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada tahap
pengkajian untuk menegakan diagnosis keperawatan. Diagnosis melibatkan
proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga,
rekan medik, dan pemberi pelayanan kesehatan lain.

Universitas Faletehan Serang


7

Jenis-jenis diagnosa keperawatan dibagi menjadi (Potter & Perry, 2013) :


1. Diagnosa actual
Diagnosa ini menggambarkan respons klien terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupannya menyebaban klien megalami masalah
kesehatan tanda /gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan di validasi
pada klien.
2. Diagnosa resiko
Diagnosa ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien beresiko
mengalami masalah kesehatan. Tidak ditemukan tanda/gejala mayor dan
minor klien pada klien, namun klien memiliki faktor resiko mengalami
masalah kesehatan.
3. Diagnosa potensial
Diagnosa ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk
meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau
optimal.

Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi menurut Wahid &


Suprapto (2012) sebagai beirkut :
a. Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau
penyakit.
b. Faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah.
c. Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
d. Mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan
e. Mendemonstrasikan tanggung jawab dalam identifikasi masalah klien.
f. Mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan intervensi
keperawatan.

Diagnosa keperawatan yang muncul : menyusui tidak efektif b.d


ketidakadekuatan suplai ASI.

Universitas Faletehan Serang


8

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi atau Perencanaan (planning) merupakan suatau petunjuk tertulis
yang menggambarkan secara tepat, rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan. Tahap perencanaan ini juga memberikan kesempatan kepada
perawat, pasien, keluarga pasien dan orang terdekat pasien untuk merumuskan
rencana tindakan keperawatan. Guna mengatasi masalah yang dialami oleh
pasien tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dan
pengetahuan klinis untuk meningkatkan perawat pasien (Potter & Perry,
2013).

Adapun Tujuan perencanaan keperawatan adalah sebagai berikut :


Tujuan rencana tindakan dibagi menjadi dua menurut Dermawan (2012) yaitu
:
a. Tujuan administratif
1) Untuk mengindentifikasi fokus keperawatan kepada pasien atau
kelompok.
2) Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan
lainya.
3) Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
4) Untuk menyediakan kriteria klasifikasi pasien.
b. Tujuan klinik
1) Menyediakan suatu pendoman dalam penulisan.
2) Mengkomunikasi dengan staf perawat, apa yang di ajarkan,
diobservasi dan dilaksanakan.
3) Rencana tindakan yang spesifik secara langung bagi individu, kelurga,
dan tenaga kesehatan lainya untuk melaksanakan tindakan.

Universitas Faletehan Serang


9

Tiga komponen utama yang harus ada dalam sebuah rencana asuhan
keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Diagnosa keperawatan atau masalah yang diprioritaskan.
b. Kriteria hasil, yaitu apa yang diharapkan dan kapan ingin mengetahui hasil
yang diharapkan tersebut.
c. Intervensi, yaitu apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan
kriteria hasil.

Table 2.1
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervesi

Setelah dilakukan intervensi selama 5 x Observasi :


24 jam diharapkan status menyusui 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
meningkat dengan kriteria hasil : menerima informasi
1. Perletakan bayi pada payudara ibu 2. Identifikasi tujuan atau keinginan
meningkat menyusui
2. Tetesan/peancaran ASI meningkat
3. Kelelahan maternal menurun Teraupetik :
4. Kecemasan maternal menurun 1. Sediakan materi dan media pendidikan
5. Bayi tidak rewel kesehatan
2. Berikan kesempatan untuk bertanya
3. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan
diri dalam menyusui
4. Libatkan sistem pendukung : suami,
keluarha, tenaga kesehatan, dan
masyarakat
Edukasi :
1. Berikan konseling menyusui
2. Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
bayi
3. Ajarkan empat posisi menyusui dan
perlekatan dengan benar
4. Ajarkan perawatan payudara antepartum

Universitas Faletehan Serang


10

dengan mengkompres dengan kapas yang


telah diberikan minyak kelapa
5. Ajarkan perawatan payudara postpartum
(mia, memerah ASI, pijat payudara, pijat
pksitosin)
Sumber : SDKI (2016), SIKI (2018), dan SLKI (2018)

4. Implementasi Keperawatan
Menurut Potter dan Perry (2013). Implementasi yang merupakan komponen
dari proses keperawatan adalah kategoeri dari perilaku keperawatan dimana
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan
dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan.

Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana


keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Sebelum melakukan implemestasi keperawatan maka perlu dilakukan
persiapan yang meliputi persiapan alat, klien serta pengkajian ulang.
Persiapan untuk pelaksanaan implemestasi, memberikan laporan, membuat
prioritas harian, pengkajian ulang, melakaukan intervensi keperawatan dan
mendokumentasikan implemestasi.

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap terakhir proses keperawatan dengan cara menilai
sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Dalam
mengevaluasi perawat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
memahami respons terhadap intervensi keperawatan, kemampuan
menggambarkan kesimpulan tentang tujuan yang dicapai, serta kemampuan
dalam menghubungkan tindakan keperawatan pada kriteria hasil. (Aziz
Alimul, 2008) Evaluasi membandingkan antara intervensi dan hasil dari
implementasi keperawatan Evaluasi terbagi atas dua jenis, yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.

Universitas Faletehan Serang


11

a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif berfokus pda aktivitas proses keperawatan san hasil
tindakan keperawatan. Evaluasi formatif ini dilakukan segera setelah
perawat mengimplementasikan rencana keperawatan guna menilai
keefektifan tindakan keperawatan yang telah dilakasanakan Perumusan
evaluasi formatif ini meliputi empat komponen yang dikenal dengan
istilah SOAP, yakni subjektif (data berupa keluhan klien), objektif (data
hasil pemeriksaan), analisis data (perbandingan data dengan teori), dan
perencanaan.
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah semua aktivitas
proses keperawatan selesai dilakukan. Evaluasi sumatif ini bertujuan
menilai dan memonitor kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan.
Metode yang dapat digunakan pada evaluasi jenis ini adalah melakukan
wawancara pada akhir layanan, menanyakan respon klien dan keluarga
terkait layanan keperawatan, mengadakan pertemuan pada akhir layanan.

E. Konsep Medis Post Partum


1. Definisi
Post Partum Merupakan suatu periode dalam minggu-minggu pertama
setelah kelahiran. Lama nya “Periode” ini tidak pasti, sebagian besar
menganggapnya antara 4 sampai 6 minggu. Walaupun merupakan masa
yang relative tidakn komplek dibandingkan, dengan kehamilan, Nifas
ditandai oleh banyaknya fisiologi. Beberapa dari perubahan tersebut
mungkin hanya sedikit mengganggu Ibu baru, walaupun kompikasi serius
juga serius juga sering terjadi. (Cunningham, F Garry, 2013).

Menurut World Health Organitation (WHO) menyatakan setaip menit ibu


melahirkan meninggal karena beberapa komplikasi saat melahirkan. Dengan
kata lain 1.400 perempuan yang meninggal lebih dari satu tahun karena

Universitas Faletehan Serang


12

kehamilan berkisaran 50.000 perempuan yang meninggla pada saat


persalinan dan nifas.

2. Manfaat Pemberian ASI


Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang terbaik untuk
bayi, karena memiliki komposisi gizi yang paling lengkap untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu mencegah infeksi dan membuat
bayi menjadi kuat, ASI mudah dicerna bagi bayi sebagai sumber makanan
yang mengandung nutrisi yang lengkap, meningkatkan kecerdasan (Sugiarti,
2011). Melihat manfaat yang besar, maka pemberian ASI ekslusif sangat di
anjurkan. Maksud ASI ekslusif disini adalah pemberian ASI selama 6 bulan
tanpa makanan tambahan lain sejak lahir hingga bayi umur 6 bulan (Sugiarti,
2011).

3. Pemerikasaan Penunjang Ibu Post Partum


a. Pemeriksaan umum : TD, Nadi, Keluhan Utama dan Sebagainya
b. Keadaan umum : TTV, Selera Makan
c. Payudara : Air Susu, Putting
d. Dinding perut parineum, kandung kemih, rectum
e. Sekresi yang keluar atau locea
f. Keadaan alat kandungan
1) Hemoglobin, hematocrit, leukosit, ureum
2) Ultra sonografi untuk melihat sisa plasenta

F. Konsep Sari Kurma


1. Pengertian Sari Kurma
Sari kurma merupakan kurma yang dihaluskan dan diambil sarinya. Sari
kurma ini berbentuk cair dengan konsistensi yang kental, berwarna hitam
dan terasa sangat manis serta mengandung zat gizi yang lengkap seperti buah
kurma. (Jurnal Medika respati, Vol XI 03.2016).

Universitas Faletehan Serang


13

Sari kurma mengandung antioksidan yang cocok dikonsumsi oleh siapa saja,


termasuk ibu menyusui. Dengan mengonsumsi sari kurma secara rutin, tidak
hanya ASI saja yang akan melimpah, daya tahan tubuh ibu menyeusi pun
akan terjaga dengan baik sehingga tidak mudah sakit, dan dengan
mengkonsumi sari kurma sebanyak 2 kali sehari sebanyak 30 gram tiap
meminumnya dapat memepelancar produksi ASI.

2. Manfaat Sari Kurma Untuk Ibu Menyusui


Kurma diketahui mengandung senyawa sterol yang dibutuhkan untuk
memproduksi hormon-hormon pada ibu menyusui, seperti estrogen,
progesteron, dan prolaktin. Hormon-hormon ini memiliki peranan yang sangat
penting dalam pembentukan kelenjar payudara dan juga produksi ASI.

Sari kurma pun merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik untuk ibu
menyusui dan bayinya. Nutrisi yang terkandung pada cairan ini antara lain
karbohidrat, serat, vitamin B6, kalium, kalsium, magnesium, selenium, zat
besi, dan tembaga. Selain itu, sari kurma juga mengandung antioksidan,
seperti senyawa fenol, yang sangat baik untuk kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Itulah sebabnya, mengapa sari kurma cocok dikonsumsi oleh ibu
menyusui.

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Sari Kurma


a. Tahan Pra Interaksi :
1) Validasi Nama Klien
2) Pastikan kondisi lingkungan bersih
3) Lakukan salam senyum dan sapa pada klien
4) Menjelaskan prosedur dan tujuan kegiatan pada klien
5) Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
b. Tahap Kerja :
1) Menyusun semua peralatan yang diperlukan

Universitas Faletehan Serang


14

2) Air rendaman kurma yang di rendam selama semalam


3) Di berikan sebanyak 2 kali perhari selama 5 hari.
c. Fase Terminasi :
1) Evaluasi hasil seluruh kegiatan dan dokumentasikan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan baik
d. Hasil :
Dokumentasi nama tindakan/tanggal/jam tindakan hasil yang
diperoleh respon pasien selama tindakan dan perawat.

Universitas Faletehan Serang


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus


Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah
keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang
mendalam dan menyertakan sebagai sumber informasi. Penelitian studi kasus
dibatasi oleh waktu dan tempat,serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa,
aktivitas, atau individu.

Studi kasus merupakan metode penelitian yang cocok digunakan bilamana pokok
pertanyaan suatu penelitian berkaitan dengan ”bagaimana” dan ”mengapa”
dimana focus penelitiannya terletak pada fenomena kontomperor (masa kini) di
dalam konteks kehidupan nyata dan peneliti hanya memiliki sedikit peluang atau
tak mempunyai peluang sama sekali untuk mengontrol peristiwa yang akan
diselidiki. Kekuatan yang unik dari metode studi kasus adalah kemampuannya
untuk berhubungan dengan berbagai jenis bukti (multi sumber bukti) yaitu
dokumen, peralatan, wawancara dan observasi.

Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan pada ibu nifas dalam memenuhi kebeutuhan pemeberian sari kurma
untuk kelnacaran produksi ASI selama 5 hari di BPM Bidan Ina Nurfadilatul
Jannah, S.ST Pagelaran.

B. Subyek Studi Kasus


Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik subyek penelitian kasus
yang akan diteliti subyek penelitian yang akan digunakan adalah 2 pasien
dengan masalah keperawatan yang sama sesuai dengan kriteria insklusi dan
ekslusi.

15 Universitas Faletehan Serang


16

1. Kriteria Inklusi
a. Klien Ibu Post Partum dengan semua jenis persalinan.
b. Klien Ibu Post Partum dengan produksi ASI yang kurang
c. Klien Ibu Post Partum yang melahirkan bayi yang sehat
d. Klien Ibu Post Partum yang memberikan ASI
e. Klien Ibu Post Partum yang berada di BPM Bidan Ina Nurfadilatul
Jannah, S.ST Pagelarang.
f. Bersedia menjadi responden
(Halimah, 2018)
2. Kriteria Eksklusi
a. Adanya komplikasi
b. Terjadi perubahan diagnosa medis

C. Fokus studi kasus


Fokus studi dalam penelitian ini adalah Penerapan intervensi pemberian sari
kurma untuk memenugi kebutuhan nutrisi dan cairan : Menyususi tidak efektif

D. Definisi Operasional
1. Intervensi sari kurma dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sari
kurma untuk memepelancar pengeluaran ASI. Pemeberian sari kurma
menggunakan Air rendaman kurma yang direndam selama semalam.
Intervensi sari kurma dilakukan selama 5 hari, setiap 1 hari di berikan 2 kali
pemberian.
2. Menyusui tidak efektif dalam penelitian ini adalah kondisi dimana ibu dan
bayi mengalami ketidakpuasan atau kesulitan saat menyusui dan setelah
melahirkan ASI keluar tetapi sedikit. Kegagalan dalam proses menyusui di
sebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu atau
pada bayinya. Salah satu masalah yang sering muncul pada ibunya yaitu
adanya pembekakan payudara sehingga ASI keluar tetapi sedikit.

Universitas Faletehan Serang


17

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi karena merupakan
makanan alamiah yang sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan mengandung
zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan
dalam mencegah berbagai penyakit.
3. Post partum dalam penelitia ini dikenal di masyarakat yaitu masa setelah
melahirkan, setelah melahirkan biasanya muncul masalah fisik. Salah satunya
ada pembekakan pada payudara yang sangat berpengaruh pada ibu dan
anaknya.

E. Tempat dan waktu penelitian


Penulis mengambil lokasi penelitian di BPM Bidan Ina Nurfadilatul Jannah,
S.ST Pagelaran di mulai dari tanggal 20 - 28 Mei 2021.

F. Instrumen penelitian studi kasus


Instrumen penelitian yang digunakan pleh peniliti dalam hal ini adalah pendoman
observasi, alat tulis dan penomana wawancara.
1. Pendoman wawancara
Secara umum, penyususn instrumen pengumpulan data berupa pendoman
wawancara dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut ini :
a) Mengadakan undentifikasi terhadap fokus studi yang ada didalam
rumusan judul penelitian
b) Melengkapi instrument dengan pendoman atau intruksi dan kata
pengantar lebih lanjut
c) Sebelum melakukan wawancara peneliti lebih dahulu membuat kisi-kisi
pendoman wawancara.

2. Pendoman aobservasi
Instrumen kedua dalam penelitian ini adalah dengan observasi. Secara
umum, penyusunan instrumen pengumpula data berupa pendoma observasi
dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini :

Universitas Faletehan Serang


18

a) Mengadakan indentifikasi terhadpa focus studi yang ada didalam


rumusan judul penelitian
b) Melengkapi instrumen dengan pendoman atau instruksi

3. Alat tulis
Berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan suber data.

4. Nursig kit
Berfungsi untuk mengukur tanda-tanda vital dengna focus studi.

G. Pengumpulan Data
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan:
1. Wawancara(hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien,keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang-dahulu-kelurarga dll). sumber data dari pasien,
keluarg, perawat lainnya.
2. Observasi dan pemeriksaan fisik(dengan pendekekatan IPPA: inspeksi,
palpasi, perkusi auskultasi) pada sistem tubuh pasien.
3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data
yang relevan)

H. Analisa Data Pada Penyajian Data


Analisa data dilakukan sejak peneliti dilapangan sewaktu pengumpulan data
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
mengemukakan fakta. Selanjutnya membandigkan denganteori yang ada dan
selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasaan. Tekhnik analisa yang dapat
yang digunaka dengan cara menarasikan jawaban dari penelitian yang diperoleh
dari hasil interpensi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian. Tekhnik analisis yang digunakan dengan cara
observasi oleh penelitian dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
selanjutnya di intervertasikan oleh peneliti dibandingkan teori yang ada

Universitas Faletehan Serang


19

sebagian bahan untuk memeriksa rekomendasi dalam intervensi tersebut.


Pengkajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
naratif. Kerahasian dari responden dijamin dengan jalan mengaburkan
indentitas dan responden.

I. Etika Studi Kasus


1. Informed consent (informasi untuk responden)
Informed consent merupakan cara persetujuan antara penelitian dengan
informant dengan memberikan persetujuan melalui inform consent, dengan
memberikan lembar persetujuan melalui inform consent, dengan membrikan
lembar persetujuan kepada responden memahmi atas penjelaan peneliti terkait
penelitian ini, selanjutnya penelitian memberikan lembar onform consent
untuk ditanda tangani oleh sempel penelitian.

2. Anonymity (tanpa nama)


Merupakan usaha menjaga kerahasiaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
data respoden. Pada aspek ini meliputi mencantumkan nama responden pada
kuesioner dan hanya diberikan kode atau nomer responden.

3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)


Semua informasi yang terlah dikumpulkan dari responden dijamin
kerahaiaannya oleh peneliti, pada aspek ini data yang sudah terkumpul dari
responden bener-nemer bersifat rahasia dari penyimpanan dilakukan dafile
khsus yang bener-bener milik pribadi sehingga hanya peneliti.

Universitas Faletehan Serang


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
`
A. Hasil
Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk
mendapatkan gambaran mengenai penatalaksanaan intervensi pemberian sari kurma
pada pasien post partum dengan 2 pasien yang masalah menyususi tidak efektif yang
memenuhi syarat dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya dituangkan


dalam opini pembahasan. Teknis analisis data dilakukan dengan cara observasi oleh
peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data. Untuk selanjutnya
diinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk mendapatkan
rekomendasi dan intervensi tersebut.

Penyajian data yang dilakukan dapat berupa tabel maupun teks naratif. Data yang
dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan dan
evaluasi. Penyajian dan penjelasan hasil dibagi dalam 2 bagian yaitu, pertama
penyajian data karakteristik pasien meliputi data pengkajian. Data demogratif
meliputi inisial pasien, umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, agama,
bahasa, suku bangsa dan alamat dilajutkan dengan keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga, hasil observasi, pemeriksaan
fisik (sesuai kebutuhan), analisa data dan diagnosa keperawatan. Bagian kedua
memaparkan hasil penelitian berupa intervensi, implementasi, dan evalusi.

20 Universitas Faletehan Serang


21

1. Karakteristik Pasien
a. Indentitas Pasien
Tabel 4.1
Indentitas Pasien
Indentitas Pasien 1 (P1) Pasien 2 (P2)
Inisial Pasien Ny. N Ny. I
Umur 24 Tahun 32 Tahun
Status Pernikahan Menikah Menikah
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga
Agama Islam Islam
Bahasa Sunda, Indonesia Sunda, Indonesia
Suku Bangsa Sunda Indonesia Sunda indonesia
Alamat Kp. Pasar - Pagelaran Kp. Sawah - Pagelaram

Tanggal Masuk 17 Mei 2021 21 Mei 2021


Tanggal Pengkajian 20 Mei 2021 23 Mei 2021

Nama Suami Tn. S Tn. A


Umur 30 Tahun 40 Tahun
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta
Agama Islam Islam
Bahasa Sunda, Indonesia Sunda, Indonesia
Suku Bangsa Sunda Indonesia Sunda Indonesia

Keluhan Utama Pasien mengatakan Pasien mengatakan


ASInya tidak lancar ASInya tidak lancar

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Bidan Pasien datang ke Bidan


Ina pada hari Senin, 17 Ina pada hari Jum’at, 21
Mei 2021 pasien Mei 2021 pasien
melahirkan dengan melahirkan dengan
normal pada hari Senin normal pada hari jam
jam 16.33 WIB setelah 11.13 WIB setelah
melahirkan pasien melahirkan pasien
mendapatkan perawatan mendapatkan perawatan

Universitas Faletehan Serang


22

nifas, dilakukan nifas, dilakukan


pengkajian pada tanggal pengkajian pada tanggal
20 Mei 2021, saat 23 Mei 2021, saat
dilakukan pengkajian dilakukan pengkajian
pasien mengeluh ASI pasien mengeluh ASI
tidak lancar dan klien tidak lancar dan klien
mengatakan sulit mengatakan sulit
menyusui anaknya menyusui anaknya
dikarenakan ASInya dikarenakan ASInya
tidak lancar tidak lancar

Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak


mempunyai penyakit mempunyai penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu : seperti Hipertensi, Dm, seperti Hipertensi, Dm,
dan yang lainya. dan yang lainya.

Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak


mempunyai penyakit mempunyai penyakit
turun temurun. turun temurun.
Riwayat Keluarga :

P2 A0 P2 A0
Anak ke : 2 Anak ke : 2
- Umur Kehamilan - Umur Kehamilan 38
Riwayat obstetric :
38 Minggu Minggu
Anak : Anak :
- Laki-laki - Perempuan
- BB :3500 Gram - BB : 3200 Gram
- PB : 50 Cm - PB : 50 Cm
- Keadaan & Umur - Keadaan & Umur
Sekarang : Sekarang :
Sehat & 3 Hari Sehat & 2 Hari

- Belum - Belum

Riwayat keluarga berencana


(KB)

Universitas Faletehan Serang


23

- Melakukan KB
Penejelasan :

Berdasarkan Table 4.1 yang diperoleh data yaitu Ny. N Dan Ny. I
Mengatakan sulit menyusui anaknya di karenakan ASI nya tidak lancar dan
kesulitan menyusui anaknya dikarenakan asinya tidak lancar, kedua pasien
tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu ataupun penyakit turun temurun.

b. Hasil Observasi, Pemerikasaan Fisik

Tabel 4.2
Hasil Observasi Dan Pemeriksaan Fisik
Observasi Pasien 1 (P1) Pasien 2 (P2)
Suhu 36.0 ◦C 36,6 ◦C
Nadi 89 x/menit 86 x/menit
Resfirasi 20 x/menit 19x/menit
Tekan Darah 110/70 MmHg 120/70 MmHg
Kesadaran Composmentis Composmentis
Pemeriksaan Fisik (6b)
B1. Breathing Respirasi 20 x/menit, suara Respirasi 19 x/menit, suara
nafas vasikuler, taktil nafas vasikuler, taktil premitus
premitus seimbang kanan seimbang kanan dan kiri.
dan kiri.

B2. Bleeding TD :110 /70 mmHF TD : 120/70 mmHF

B3. Brain Kesadaran : CM, GCS : Kesadaran : CM, GCS :


E4M6V5, Suhu 36.0 C, tes ◦
E4M6V5, Suhu 36.6 C, tes ◦

rangsangan meningeal : rangsangan meningeal :


Negative Negative

Pasien BAK dengan lancar. Pasien BAK dengan lancar.


B4. Bladder

Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan menelan,


B5. Bowel Dan Repoduksi
menelan, nafsu makan nafsu makan normal, pada
normal, pada bagian bagian repoduksi terdapat

Universitas Faletehan Serang


24

repoduksi terdapat pengeluaran lochea berwarna


pengeluaran lochea merah karena pasien post
berwarna merah karena partum hari ke- 2
pasien post partum hari ke- 3

Kekutan otot kuat, tugor kuli Kekutan otot kuat, tugor kuli
normal normal
B6.Bone-Muskoloskeletal

Putting susu menonjol dan Putting susu menonjol dan


membesar, areola membesar, areola menghitam,
Payudara
menghitam, asi keluar asi keluar hanya sedikit saat
hanya sedikit saat ditekan. ditekan.
Data Psikologis- Sosial- Pasien mengatkan bahagia Pasien mengatkan bahagia
Spiritual dengan kelahiran anaknya dengan kelahiran anaknya dan
dan klien aktif dalam klien aktif dalam lingkungan
lingkungan masyarakat, masyarakat, mengikuti seluruh
mengikuti seluruh rangkaian rangkaian kegiatan yang ada
kegiatan yang ada didalam didalam lingkunganya, pasien
lingkungany, pasien beragama islam dan selalu
beragama islam dan selalu menjalankan kewajiban
menjalankan kewajiban selayaknya orang islam lainya
selayaknya orang islam yaitu beribadah.
lainya yaitu beribadah.

Penjelasan :

Berdasarkan table 4.2 yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik pada kedua
pasien Ny. N dan Ny. I adanya pengeluaran lochea rubra pada hari ke- 3 dan
ke-2 setelah post partum berwarna Merah dan diperoleh data putting payudara
menonjol dan membesar, areola menghitam dan asi keluar hanya sedikit saat
ditekan.

c. Analisa Data

Tabel 4.3
Analisa Data
Data Etiologi Masalah

Universitas Faletehan Serang


25

Pasien 1 Post Partum Menyusui Tidak


Ds : Efektif
- Pasien mengatakan ASI Produkasi Hormone
nya tidak lancar Oksitosin Terhambat
- Pasien mengatakan
kesulitan untuk Asi Tidak Lancar
menyusui bayinya
Do : Ketidakpuasan Bayi Dan
- Putting susu menonjol Kesulitan Proses Menyusui
dan membesar, areola
menghitam, asi keluar
Menyusui Tidak Efektif
hanya sedikit saat
ditekan
P2 Post Partum Menyusui Tidak
Ds : Efektif
- Pasien mengatakan ASI Produkasi Hormone
nya tidak lancar Oksitosin Terhambat
- Pasien mengatakan
kesulitan untuk Asi Tidak Lancar
menyusui bayinya
Do : Ketidakpuasan Bayi Dan
- Putting susu menonjol Kesulitan Proses Menyusui
dan membesar, areola
menghitam, asi keluar
Menyusui Tidak Efektif
hanya sedikit saat
ditekan
Penjelasan :
Berdasarkan table 4.3 pasien Ny. N dan Pasien Ny. I mengeluh ASI tidak
lancar dan disertai payudara bengkak, yang disebabkan oleh produkasi
hormone oksitosin terhambat menimbulkan masalah menyusi tidak efektif.
Pada Ny. N dan Ny. I mengatakan sulit menyusui anakanya karena asi tidak
keluar dengan lancar.

d. Diagnosa Keperawatan
Table 4.4
Diagnosa Keperawatan

Universitas Faletehan Serang


26

Data Diagnosa Keperawatan


Pasien 1 Menyusui Tidak Efektif b.d
Ds : Ketidakadekuatan Suplai ASI
- Pasien mengatakan ASI nya tidak
lancar
- Pasien mengatakan kesulitan untuk
menyusui bayinya
Do :
- Putting susu menonjol dan
membesar, areola menghitam, asi
keluar hanya sedikit saat ditekan
Pasien 2 Menyusui Tidak Efektif b.d
Ds : Ketidakadekuatan Suplai ASI
- Pasien mengatakan ASI nya tidak
lancar
- Pasien mengatakan kesulitan untuk
menyusui bayinya
Do :
- Putting susu menonjol dan
membesar, areola menghitam, asi
keluar hanya sedikit saat ditekan
Penjelasan :
Berdasarkan tabel 4.4 hasil diagnosa keperawatan pada Ny. N (pasien 1) dan
Ny. I (pasien 2) sama yaitu Menyusui Tidak Efektif b.d ketidakadekuatan
suplai ASI.

e. Gambaran Hasil Penelitina


Hasil penelitian ini merupakan analisa dari tindakkan yang dilakukan oleh
perawat dalam rangka memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan (menyusui
tidak efektif) pada pasien post partum dengan tindakan pemberian sari
kurma dengan prosedur sebagai berikut :

Standar Operasional Prosedur (SOP) Sari Kurma


e. Tahan Pra Interaksi :
6) Validasi Nama Klien
7) Pastikan kondisi lingkungan bersih

Universitas Faletehan Serang


27

8) Lakukan salam senyum dan sapa pada klien


9) Menjelaskan prosedur dan tujuan kegiatan pada klien
10) Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
f. Tahap Kerja :
4) Menyusun semua peralatan yang diperlukan
5) Air rendaman kurma yang di rendam selama semalam
6) Di berikan sebanyak 2 kali perhari selama 5 hari.
g. Fase Terminasi :
4) Evaluasi hasil seluruh kegiatan dan dokumentasikan
5) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
6) Akhiri kegiatan dengan baik
h. Hasil :
Dokumentasi nama tindakan/tanggal/jam tindakan hasil yang
diperoleh respon pasien selama tindakan dan perawat.

Tabel 4.5
Implementasi (Hari 1-5) Pasien 1
Hari Intervensi Tgl/Jam Implementasi TTD Evaluasi
Ke-
1 Berikan rendaman air Jum’at, Memberikan rendaman S:
kurma/sari kurma 21 Mei air kurma/sari kurma Milda Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya belum lancar
R/S : dan belum menyusui
08.00 Pasien mengtakan ASI O:
WIB nya belum lancar ASI masih keluar
setelah meminum sari sedikit saat ditekan
kurma A :
R/O : Masalah menyusui
ASI masih keluar tidak efektif belum
sedikit saat ditekan teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
2 Berikan rendaman air Sabtu, Memberikan rendaman Mild S:

Universitas Faletehan Serang


28

kurma/sari kurma 22 Mei air kurma/sari kurma a Pasien mengatakan


pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sedikit lancar
R/S : dan sudah menyusui 2
07.30 Pasien mengtakan ASI kali dalam sehari
WIB nya sedikit lancar O:
setelah meminum sari Pasien sudah tampak
kurma menyusi bayinya
R/O : A :
Pasien sudah tampak Masalah menyusui
menyusi bayinya tidak efektif belum
teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
3 Berikan rendaman air Minggu, Memberikan rendaman Mild S:
kurma/sari kurma 22 Mei air kurma/sari kurma a Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya lumayan
R/S : memancar dan sudah
07.45 Pasien mengtakan ASI menyusui 5 kali dalam
WIB nya sudah lumayan sehari
memancar setelah O:
meminum sari kurma Pasien tampak sudah
R/O : memberikan ASI pada
Pasien tampak sudah bayinya
memberikan ASI pada A :
bayinya Masalah menyusui
tidak efektif belum
teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
4 Berikan rendaman air Senin, Memberikan rendaman Milda S:
kurma/sari kurma 24 Mei air kurma/sari kurma Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sudah lumayan
R/S : lancar dan sudah
08.15 Pasien mengtakan ASI menyusui menyusui 7
nya sudah lumayan

Universitas Faletehan Serang


29

WIB lancar setelah kali dalam sehari


meminum sari kurma O:
R/O : Pasien tampak sudah
Pasien tampak sudah menyusui bayinya
memberikan ASI pada A :
bayinya Masalah menyusui
tidak efektif belum
teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
5 Berikan rendaman air Selasa, Memberikan rendaman Mild S:
kurma/sari kurma 25 Mei air kurma/sari kurma a Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sudah lancar
R/S : dan keluar dengan
08.00 Pasien mengtakan ASI banyak dan sudah
WIB nya sudah lancar dan menyusui bayinya 10
banyak kali dalam sehari.
R/O : O:
ASI tampak keluar ASI tampak sudah
banyak dan sudah keluar banyak dan
dapat menyusui sudah dapat menyusui
bayinya ketika bayinya bayinya dengan lancar
membutuhkan ASI A :
Masalah menyusui
tidak efektif teratasi
P :
Intervensi dihentikan

Tabel 4.6
Implementasi (Hari 1-5) Pasien 2
Hari Intervensi Tgl/Jam Implementasi TTD Evaluasi
Ke-
1 Berikan rendaman air Senin, Memberikan rendaman S:
kurma/sari kurma 24 Mei air kurma/sari kurma Milda Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya belum keluar

Universitas Faletehan Serang


30

R/S : dan belum menyusui


09.00 Pasien mengtakan ASI O:
WIB nya belum lancar ASI masih keluar
setelah meminum sari sedikit saat ditekan.
kurma A :
R/O : Masalah menyusui
ASI masih keluar tidak efektif belum
sedikit saat ditekan. teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
2 Berikan rendaman air Selasa, Memberikan rendaman Mild S:
kurma/sari kurma 25 Mei air kurma/sari kurma a Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sudah mulai
R/S : sedikit memancar dan
08.30 Pasien mengtakan ASI sudah menyusui 3 kali
WIB nya sudah mulai dalam sehari
sedikit lancar setelah O:
meminum sari kurma Pasien sudah tampak
R/O : menyusui bayinya
Pasien sudah tampak A :
menyusui bayinya Masalah menyusui
tidak efektif belum
teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
3 Berikan rendaman air Rabu, Memberikan rendaman Mild S:
kurma/sari kurma 26 Mei air kurma/sari kurma a Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sudah lumayan
R/S : memancar dan sudah
08.45 Pasien mengtakan ASI menyusui 6 kali dalam
WIB nya sudah lumayan sehari
memancar setelah O:
meminum sari kurma Pasien tampak sudah
R/O : memberikan ASI pada
Pasien tampak sudah

Universitas Faletehan Serang


31

memberikan ASI pada bayinya


bayinya A :
Masalah menyusui
tidak efektif belum
teratasi
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
4 Berikan rendaman air Kamis, Memberikan rendaman Milda S:
kurma/sari kurma 27 Mei air kurma/sari kurma Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sudah lancar
R/S : dan keluar dengan
09.15 Pasien mengtakan ASI banyak dan sudah
WIB nya sudah lancar dan menyusui menyusui 8
banyak setelah kali dalam sehari
meminum sari kurma O:
R/O : Pasien tampak sudah
Pasien tampak sudah menyusui bayinya
memberikan ASI pada dengan lancar, ASI
bayinya dan ASI tapak keluar banyak
tampak sudah keluar A :
banyak Masalah menyusui
tidak efektif teratasi
sebagian
P :
Intervensi dilajutkan
dengan pemberian Sari
Kurma
5 Berikan rendaman air Jum’at, Memberikan rendaman Mild S:
kurma/sari kurma 28 Mei air kurma/sari kurma a Pasien mengatakan
pada ibu post partum 2021 pada ibu post partum ASInya sudah lancar
R/S : dan keluar dengan
09.00 Pasien mengtakan ASI banyak dan sudah
WIB nya sudah lancar dan menyusui bayinya 10
banyak kali dalam sehari.
R/O : O:
ASI tampak keluar ASI tampak keluar
banyak dan sudah banyak dan sudah

Universitas Faletehan Serang


32

dapat menyusui dapat menyusui


bayinya ketika bayinya bayinya dengan lancar
membutuhkan ASI A :
Masalah menyusui
tidak efektif teratasi
P :
Intervensi dihentikan
Penjelasan :

Berdasarkan tabel 4.5 dan table 4.6 gambaran hasil penelitian pada Ny. N (pasien
1) dan Ny. I (pasien 2) setelah diberikan intervensi pemberian sari kurma selama 5
hari dan setelah dilakukan evalusi pada Ny. N dan Ny. I masalah teratasi dengan
kriteria hasil sama-sama sudah menyusui 10 kali dalam sehari.

2. Pembahasan
a. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. N dan Ny.I
ditemukan data kesulitan menyusui dikarenakan ASI nya tidak keluar
dengan lancar dan adanya kesulitan saat menyusui dikarenkan ASI tidak
lancar, pada kedua pasien tidak ada riwayat penyakit terdahulu maupun
penyakit turun temurun.

Sedangkan menurut teori dari buku Standar Diagnosa Keperawatan


Indonesia 2018 menjelaskan bahwa menysui tidak efekktif ditandai
dengan adanya gejala yaitu berupa gejala subjektif meliputi kelelahan
maternaldan kevemasan maternal, tanda dan gejala lainnya meliputi bayi
tidak mampu melekat pada payudara ibu, ASI tidak menetes/memancar,
BAK bayi kurang dari 8 kali sehari dalam 24 jam, nyeri dan lecet terus
menerus setelah minggu ke dua, mengisap tidak terus menurus, bayi
menangis saat disusui, bayi rewel dan menangis terus menerus dalam jam-
jam pertama setelah menyusui dan menolak mengisap

Dalam hal ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara pasien 1


(Ny.N) dan pasien 2 (Ny.I) dalam melakukan proses pengkajian.

Universitas Faletehan Serang


33

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau
proses kehidupan aktual dan potensial. Diagnosa keperawatan ini dapat
memberikan dasar pemilihan intervensi untuk menjadi tanggung gugat
perawat. Formulasi diagnosa keperawatan adalah bagaimana diagnosa
keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah karena melalui
klasifikasi masalah dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan
yang membutuhkan asuhan keperawatan, disamping itu dengan
menentkan etiologi masalah, maka akan dapat dijumpai faktor yang
menjadi kendala/penyebab.

Diagnosa yang dirumuskan pada kasus ini yaitu, pada klien 1 (Ny. N)
yaitu Menyusui Tidak Efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI, dan klien
ke 2 (Ny. I) yaitu Menyusui Tidak Efektif b.d ketidakadekuatan suplai
ASI. Di dukung dengan tanda dan gejala : ASI keluar sedikit saat
ditekan.

Dalam hal ini tidak ditemukan adanya perbedaan diagnose antara kedua
pasien karena keduanya ASInya tidak lancar.

c. Intervensi Keperawatan
Berdasarkan gambar hasil penelitian pada Ny. N dan Ny. I diberikan sari
kurma selama 5 hari dan diberikan 2 kali sehari. Dari rencana
keperawatan yang akan diberikan pada kedua pasien terdapat persamaan
antara diagnose yaitu Menyusui Tidak Efektif b.d ketidakadekuatan
suplai ASI. Dan perencanaan keperawatan kepada kedua pasien harus
disesuaikan dengan kondisi pasien yang ada dilapangan, agar intervensi
dapat terlaksana dengan baik sehingga menghasilkan tujuan dan kriteriua
hasil yang diharapkan.

Universitas Faletehan Serang


34

d. Implementasi Keperawatan
Penulis melaksanakan implementas selama 5 hari pada setiap pasien.
Impelemtasi pada Ny. N dilakukan mulai tangal 17 Mei 2021 samapi
dengan tanggal 25 Mei 2021 dan untuk Ny. I implementasi dilakukan
dari mulai tanggal 24 Mei 2021 sampai dengan tanggal 28 Mei 2021
dilakuan di rumah masing-masing pasien. Implementasi dilakukan
berdasarkan intervensi yang telah di susun oleh penulis, tindakan yang
diberikan yaitu memberikan air rendaman kurma .

Implementasi dilakukan di rumah pasien masing-masing baik pasien 1


ataupun pasien 2. Pasien 1 hari pertaman diberikan sari kurma belum
ada menujukan adanya pengeluaran ASI dan payudara masih tampak
bengkak. Pada hari selajutanya sampai hari kelima pasien terus
menujukan peningkatan pengeluaran ASI terus menerus sampai
menujukan frekwensi menyusui normal sebnayak 10 kali dalam sehari
dan ASI tampak sudah memancar dan banyak. Pasien 2 pada hari
pertama diberikan juga sari kurma dan belum ada tanda-tanda
pengeluaran ASI , hari selajutanya sampai hari ke lima terus menujukan
pengeluaran ASI yang semakin baik dan lancar, frekwensi menyusuinya
pun dihari terakhir sebanyak 10 kali menyusui dalam sehari dan ASI
sudah tampak lancar dan banyak.

Implementasi berjalan dengan lancar dan pada tahap implementasi


penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan hasil
penelitian.

e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan sesuai dengan konsep evalusi sumatif yaitu; dengan
metode SOAP, evaluasi untuk pasien menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketiadakadekuatan sumpai ASI. Berdasarkan
masalah keperawatan pada Ny. N dan Ny. I dengan permasalahan pasien
menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketiadakadekuatan suplai

Universitas Faletehan Serang


35

ASI seluruhnya sudah dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien sesuai


dengan perencanaan. Proses evaluasi ini, penulis telah mampu
melaksanakan keperawatan pasien menyusui tidak efektif berhubungan
dengan ketiadakadekuatan suplai ASI pada pasien Ny. N dan Ny. I.

Evaluasi pada Ny. N sebelum dilakukanya intervesi frekuensi


menujuakan belum menyusu dan setelah diberikan intervensi sari kurma
menujukan frekwensi sepuluh kali dalam sehari maka dapat disimpulkan
masalah teratasi dengan kriteria hasil sudah menyusui sepuluh kali
dalam sehari dan pada Ny. I sebelum dilakukanya intervensi pemeberian
sari kurma frekwensi menunjukan belum menyusui dan setelah diberikan
sari kurma frkwensi menyusui sebnayak sepuluh kali dalam sehari dan
dapat disimpulkan masalah teratasi dengan kriteria hasil sudah menyusui
sepuluh kali juga dalam sehari. Dan pada kedua pasien ASI sudah
tampak banyak dan lancar.

Penelitian ini seejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Any,


Rahayu dan Rahmawati (2020) yang dilaksanakan di RSKDIA Fatimah
Makassar yang mengambil sampel 15 orang yang diberikan air
rendaman kurma/sari kurma dan hasil penelitian menujukan 13 orang
(87,7%) yang memiliki produksi ASI lancar dan 2 orang (13,3 %) Asi
tidak lancar, artinya ada efektifitas antara pemberian hasil rendaman
kurma berupa sari kurma terhadap kelancara produkusi ASI pada ibu
post partum.

Pada tahap evalusi peneliti tidak menemukan adanya kesenjangan antara


teori dan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini bahwa
pemeberian sari kurma efektip dapat mengeluarkan dan melancarkan .

Universitas Faletehan Serang


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada kedua pasien dengan
menyusui tidak efektif pada ibu post partum di PMB Bidan Ina Nurfadilatul
Jannah, S.ST Pagelaran pada Tanggal 20-28 MEI 2021, maka penulis dapat
menyimpulkan :

1. Pengkajian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi pada pasien.


Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. N dan Ny. I dipeoleh
data kesulitan menyusui anaknya dikarenakanASI nya tidak lancar dan ASI
keluar sedikit saat ditekan dan kedua pasienpun tidak menpunyai riwayat
penyakit terdahulu atau riwayat penyakit keluarga.
2. Diagnose dalam penelitian ini adalah menyusi tidak efektik berhubungan
dengan ketidakadekuatan suplai ASI.
3. Intervensi keperawatan pada penelitian ini adalah memeberikan sari kurma
dan di minum dua kali sehari, perencanaan yang telah dilakukan sesuai
dengan teori dan disesuaikan dengan kondisi serta keadaan pasien.
4. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun selama 5
hari pada tanggal 21-25 Mei 2021 pada pasien 1 (Ny. N) dan pada tanggal 24-
25 Mei 2021 pada pasien 2 (Ny. I)
5. Pada bagian akhir evalusi baik pada Ny. N maupuan Ny.I masalah menyusi
tidak efektik berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI teratasi
dengan kriteria hasil frekwensi menyusui kedua pasien di hari kelima atau
terakhir sudah menyusui 10 kali dalam sehari dan ASI tampak sudah lancar
dan banyak.

36 Universitas Faletehan Serang


37

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penulis mampu melakukan penatalaksanaan pada


pasien post partum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan dengan diagnosa
menyusi tidak efektif.

B. Saran
1. Untuk Instalasi Pendidikan
Kampus Faletehan sebagai institusi pendidikan yang menghasilkan calon
tenaga perawat yang baik. Pada saat penelitian peniliti mempunyai hambatan
dalam mencari referesnsi dikarenakan adanya wabah penyakit COVID-19
sehingga dalam penelitian ini peneliti sulit untuk konsul secara langsung atau
bertatap muka, oleh karena itu diharpkan intalasi pendidikan lebih
meningkatkan mutu yang lebik berkulitas dan professional seningga dapat
terciptanya perawat yang professional.

2. Untuk BPM
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menetapkan
dibidang kesehatan terutama dalam meningkatkan produksi ASI pad ibu post
partum. Untuk itu diperlukanya poster atau media lainya untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum.

3. Untuk Peneliti Selajutnya


Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, dan dapat memberikan
gambaran tentang efektifitas sari kurma terhadap peingkatan produksi ASI
dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengangkat intervensi keperawatan
yang lainnya, sehingga penanganan pada pasien ibu post partum dengan
masalah menyusi tidak efektif dapat berkembang dengan baik.

Universitas Faletehan Serang


DAFTAR PUSTAKA

Adebayo, A. A., Leshi, O. O., & Sanusi, R. A. (2014). Breastfeeding Knowledge and
Practice of Mothers with Infants less than Six Months Old, in Kosofe Local
Government of Lagos State. Nigerian Journal of Nutritional Sciences Vol. 35
No. 2 Agustus 2014, 60-77
Cunningham. 2013. Obstetric William. Jakarta : EGC
D. Dermawan. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep Dan Kerangka Kerja.
Yogyakarta : Gosyen Publishing
Depkes.(2015). ASI Eksklusif indonesia

Halimah, S., & Nursanti, I. (2018). Pengaruh Pemberian Yughurt Tehadap


Kelancaran Air Susu Ibu Di Ruang Rawat Inap Lantai 2 Zona B Gedung A
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta . Univerersitas Muhammadiyah.
Kementerian Kesehatan RI (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014.

Potter & Perry (2013). Fundamental Keperawatan. Ed.4. Jakarta: EGC

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 2016. Definisi dan Indikator


Diagnosis Edisi 1:Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 2018. Definisi Dan Tindakan


Keperawatan Edisi 1: Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI)

Standar Luaran Keperawatan Indonesia. 2018. Definisi dan Kriteria Hasil


Keperawatan Edisi 1: Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI)

WHO. 2011. Pengertian ASI Eksklusif. Jakarta : World Health Organization

Universitas Faletehan Serang


Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI

Pasien 1
Nama Pasien Hari/Tanggal Berapa Kali Keterangan
Menyusui/ Hari

Ny. N Jum,at - Masalah menyusui


21 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Sabtu 2 Masalah menyusui


22 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Minggu 5 Masalah menyusui


23 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Senin 7 Masalah menyusui


24 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Selasa 10 Masalah menyusui


25 Mei 2021 tidak efektif teratasi

Pasien 2
Nama Pasien Hari/Tanggal Berapa Kali Keterangan
Menyusui/ Hari

Ny. I Senin - Masalah menyusui


24 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Selasa 3 Masalah menyusui


25 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Universitas Faletehan Serang


Lampiran 1

Rabu 6 Masalah menyusui


26 Mei 2021 tidak efektif belum
teratasi

Kamis 8 Masalah menyusui


27 Mei 2021 tidak efektif teratasi
sebagian

Jum’at 10 Masalah menyusui


28 Mei 2021 tidak efektif teratasi

Keterangan :
Menurut Budiati (2010) dalam Jurnal berjudul Efektifitas pemberian sari kurma
terhadap kelncaran produksi ASI ibu post partum di RSKDIA Siti Fatimah
Makassar Indikator kelncaran ASI Ibu disebut lancar salah satunya adalah jika
frekuensi menyusui ibu lebih dari 8 kali dalam sehari.

Universitas Faletehan Serang


Lampiran 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Milda Silvianti

Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 15 September 2000

Status Perkawinan : Belum Menikah

Golongan Darah :O

No. Hp : 0813 - 8373 - 6954

E-Mail : Silviantimilda@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SD : SD Negri Cigandeng 2 (2012)


2. SMP : MTS Mathla’ul Anwar Pusat Menes (2015)
3. SMA : SMA Negeri 4 Pandeglang (2018)
4. Diploma III Keperawatan Universitas Faletehan Serang Banten (2018-2021)

Universitas Faletehan Serang


Lampiran 3

LEMBAR BIMBINGAN KTI


TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Nama Mahasiswa : Milda Silvianti

NIM : 3018041089

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul KTI : Intervesi Sari Kurma Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi


Dan Cairan (Menyusui Tidak Efektif) Pada Ibu Post Partum Di
BPM Bidan Ina Nurfadilatul Jannah, S.ST Pagelaran Tahun
2021
Pembimbing : Asma Juita Syam, S.ST.,M.KS

No Tanggal Kegiatan Paraf


Bimbingan Pembimbing
1 02 Maret Pengajuan Judul
2021

2 03 Maret Acc Judul KTI


2021

3 11 Maret Konsul BAB 1 - 2


2021

4 14 Maret Revisi BAB 1 – 2


2021
5 25 Maret Konsul BAB 1 – 3
2021
6 27 Maret ACC BAB 1 -2, Revisi kriteria Inklusi/
2021 BAB 3 dan membuat lebar observasi

7 Konsul Revisi / ACC seminar proposal


27 Maret
2021
8 Revisi proposal
30 Maret
2021

Universitas Faletehan Serang


Lampiran 3

9 Konsul Revisian Proposal


06 April
2021
10 Acc Proposal lanjut BAB 4 – 5
14 April
2021
11 Konsul BAB 4 -5
09 Juni 2021 Revisi BAB 4

12 Konsul Revisian
11 Juni 2021

Serang, 26 Juni 2021

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

Agus Sustiyono, S.Kep, M.Kep

NIK. 12. 02. 057

Universitas Faletehan Serang


Lampiran 4

DOKUMENTASI

Pasien 1 (Ny.N)

Pasien 2 (Ny. I)

Universitas Faletehan Serang

Anda mungkin juga menyukai