TAHUN 2021
Oleh:
Nim : 70400118029
Jurusan/Prodi : Kebidanan
Alamat : Samata
Tulis Ilmiah ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika ditemukan suatu hari
terbukti bahwa karya ini merupakan duplikat, tiruan, plagiatatau dibuat oleh orang
lain, sebagian atau seluruhnya maka Karya Tulis Ilmiah dan gelar yang diperoleh
Penyusun
ii
HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Nim : 70400118029
Tahun 2021
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah disetujui untuk diajukan dalam seminar
hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) Jurusan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Pembimbing I Pembimbing II
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa
memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga segala
aktivitas yang dikerjakan dan diusahakan bernilai ibadah di sisi-Nya. Salam dan
Saw. Nabi yang telah memberikan pencerahan dan petunjuk kebenaran kepada
seluruh umat manusia di muka bumi terutama kepada penulis dalam menyusun
Antang Perumnas Tahun 2021”. Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini di susun dalam
rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya
bahwa karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari penulis maupun
dari penyajiannya. Oleh karena itu saran, masukan, dan kritik yang bersifat
ayahanda Toharuddin, S.Ag dan Ibunda Rahmiani, mereka adalah orang pertama
yang memberikan kasih sayang, cita perhatian, doa dan bimbingan yang begitu
besar, serta dasar hidup yang senantiasa ditanamkan sejak kecil. Ketiga adikku
serta keluarga lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih atas
v
dukungan dari awal sampai sekarang yang membuatku semakin semangat untuk
Penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan
rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga nilainya penulis sampaikan
masa pendidikan.
4. Ibunda Zelna Yuni Andryani, S.ST., M.Keb selaku pembimbing I, yang telah
apa yang harus dilakukan oleh penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
5. dr. Jelita Inayah Sari, M.Biomed selaku Pembimbing II, yang telah banyak
pikiran dan tenaga untuk membimbing dan senantiasa mengarahkan apa yang
vi
harus dilakukan oleh penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
ini.
7. Ayahanda Prof. Dr. Muchtar Lutfi, M.Pd selaku penguji II yang senantiasa
ini.
8. Kepada seluruh dosen dan staf pengajar program studi Kebidanan UIN
10. Kepala Puskesmas Antang Perumnas dan jajarannya yang telah memberikan
Ilmiah ini.
bangku perkuliahan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu semoga semua perjuangan kita dicatat sebagai amal ibadah di sisi
Allah swt.
Akhirul Kalam, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
vii
pengetahuan di bidang kesehatan khusunya di bidang Kebidanan. Penulis
menyadari Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
ABSTRAK .....................................................................................................xiv
ix
A. Langkah I. Identifikasi data dasar ................................................... 56
B. Langkah II. Identifikasi diagnosa/masalah aktual ........................... 61
C. Langkah III. Identifikasi diagnosa/masalah potensial ..................... 62
D. Langkah IV. Tindakan segera atau kolaborasi ................................. 63
E. Langkah V. Rencana auhan ............................................................. 63
F. Langkah VI. Pelaksaan asuhan ........................................................ 68
G. Langkah VII. Evaluasi hasil asuhan................................................. 74
SOAP KUNJUNGAN I ................................................................... 75
SOAP KUNJUNGAN II .................................................................. 83
SOAP KUNJUNGAN III ................................................................. 87
SOAP KUNJUNGAN IV ................................................................ 92
SOAP KUNJUNGAN V .................................................................. 97
SOAP KUNJUNGAN VI ............................................................... 101
SOAP KUNJUNGAN VII .............................................................. 105
SOAP KUNJUNGAN VIII ............................................................. 110
A. Kesimpulan................................................................................. 135
B. Saran ........................................................................................... 137
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan Dan Obesitas Pada Orang Dewasa
Berdasarkan IMT Menurut WHO ...............................................22-23
Tabel 2.2 Daftar Menu Makanan Sehari-Hari................................................ 39
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I :Daily Activity atau aktivitas harian ibu saat dilakukan asuhan
Lampiran III :Surat Permohonan Izin Penelitian dari Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan
PTSP Provinsi Sulawesi Selatan
xiii
ABSTRAK
JURUSAN KEBIDANAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KARYA TULIS ILMIAH,
xiv
ABSTRACT
MIDWIFERY DEPARTMENT
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SCIENTIFIC PAPER,
Name : Rini Raudatul ilma
Student Reg. No. : 70400118029
“The Management of Midweifery Care for Mrs. “M” with Obesity in
Preconception in Antang Perumnas Health Centre in 2021”
The midwifery care carried out in this study resulted in patient‟s weight
lost, improved dietary habits and physical activities. This study also conducted 7
sessions of monitoring in the form of home visits within a period of less than
two months. The monitoring sessions included a low-calory dietary care, meal
plan recommendation, and regular physical activity recommendation. By the
end of the case study, the physical examination indicated that the patient‟s
blood pressure was 120/80 mmHg, blood sugar level of 98 mg/dl and no reported
complaints or complications related to obesity.
References : 32 (2013-2021)
Keywords : preconception, obesity, 7-step Varney
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita usia subur (WUS) adalah wanita transisi dari masa remaja
akhir ke masa dewasa awal. Ciri utama wanita usia subur adalah peristiwa
dengan fungsi organ reproduksi yang berkembang dengan baik. Wus dianggap
sebagai wanita dewasa yang siap menjadi seorang ibu. Wanita usia subur
sebagai calon ibu merupakan kelompok rentan yang status kesehatannya harus
Wanita usia subur adalah wanita yang sudah menikah atau belum
menikah antara usia 15- 49 tahun. Puncak kesuburan sekitar 20-29 tahun.
WUS pada usia 20-29 termasuk dalam kategori dewasa awal. Pada usia ini,
sebelum sel telur (ovum) bertemu dengan sperma. Wanita dewasa atau wanita
usia subur yang siap menjadi ibu yang kebutuhan nutrisinya saat ini berbeda
1
2
membantu pasangan memiliki kehamilan dan bayi yang sehat. Ini termasuk
menilai kesehatan umum wanita dan mengidentifikasi faktor risiko yang dapat
kesehatan ibu dan anak adalah faktor penentu sumber daya manusia. Hal ini
diperjelas dengan bukti bahwa status gizi dan kesehatan calon ibu pada masa
prakonsepsi, saat kehamilan, dan menyususi adalah fase yang sangat kritis.
Salah satu Masalah gizi pada periode prakonsepsi meliputi kelebihan gizi.
3 kali lipat antara tahun 1975 dan 2016. Pada tahun 2016 lebih dari1.9 miliar
orang dewasa mulai usia 18 tahun, mengalami kelebihan berat badan dan dari
jumlah tersebut lebih dari 650 juta mengalami obesitas. Secara keseluruhan,
sekitar 13% dari populasi dunia kategori dewasa (15% wanita) yang
Amerika Serikat yaitu terdapat 86.9 juta jiwa mengalami obesitas dan pada
yang dikonsumsi dengan pengeluaran energi dalam jangka waktu yang lama.
Kelebihan energi ini kemudian disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan
2020:26).
metabolisme dan hormon. Hal ini terjadi ketika sel lemak visceral mengubah
makanan, cara pengelolaan makanan, dan nilai gizi dalam bahan makanan.
2019:85).
dari 134 wanita usia subur terdapat 37 wanita usia subur mengalami obesitas,
di tahun 2020 dari 102 wanita usia subur 33 wanita usia subur mengalami
obesitas, dan di tahun 2021 dari bulan januari sampai bulan juni ditemukan 20
wanita usia subur yang mengalami obesitas dari 75 wanita usia subur yang
melakukan kunjungan.
pengetahuan rendah maka, akan beresiko sebesar 0,4 kali mengalami obesitas
faktor sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup oleh seseorang
atau menjauh dari orang lain atau objek lain, tetapi sikap positif atau
tindakan tertentu. Juga, dalam hal aktivitas fisik, semakin banyak aktivitas
makanan dan gizi. Terapi kombinasi komprehensif ini akan lebih berhasil
daripada intervensi atau terapi saja, misalnya diet saja atau aktivitas saja.
B. Ruang Lingkup
Perumnas.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Perumnas.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
digunakan sebagai bahan ajar dan sumber ilmu tambahan bagi mahasiswa
kebidanan prakonsepsi.
7
E. Metode Penulisan
metode yaitu:
1. Studi Kepustakaan
obesitas.
2. Studi Kasus
antara lan:
a. Amannesa
b. Pemeriksaan Fisik
atau organ.
c. Pengkajian Psikologis
3. Studi Dokumentasi
Yaitu studi yang mempelajari status klien, baik itu berasal dari
4. Diskusi
F. Sistematika Penulisan
tulis ilmiah ini terdiri dari Bab I sampai dengan Bab V, yaitu: Bab I Yaitu
lingkup penulisan, Tujuan penulisan meliputi tujuan umum dan tujuan khusus,
Pada Bab III adalah studi kasus, yang membahas tentang 7 langkah
pendokumentasian (SOAP).
tentang masalahn atau kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis
temukan dilapangan.
Pada Bab V Penutup, pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan
dan saran dari asuhan yang telah diberikan kepada klien, semua temuan serta
memuat daftar literatur ilmiah yang telah dijadikan sebagai rujuan dalam
penulisan ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Prakonsepsi
“konsepsi” berarti pertemuan antara sel telur dengan sperma atau yang
Wanita usia subur sebagai ibu hamil merupakan kelompok rentan yang
2019:4).
sebelum pembuahan dan idealnya mencakup waktu ketika sel telur dan
Kuspriyanto, 2016).
11
12
“ Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang
dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia
kehendaki, dan memberikan anak laki-laki pada siapa yang Dia
kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan,
dan menjadikan mandul kepada siapa yang Dia kehendaki. Sungguh
Dia Maha mengetahui lagi Mahakuasa.” (Terjemahan Kementrian
Agama RI,2019)
Dalam jurnal Putra (2017) Tafsir Imam al-Thabrani, mengatakan
hanya Allah SWT yang mempunyai hak bertindak terhadap langit dan bumi,
sebagaimana Dia anugrahkan kepada Luth A.S anak perempuan dan Dia
anugrahkan kepada Ibrahim A.S anak laki-laki, serta Dia kumpulkan anak
telah Dia anugrahkan kepada Nabi Muhammad SAW anak laki-laki dan anak
halnya Nabi Yahya A.S dan Isa A.S, karena Allah SWT Maha mengetahui
hal-hal apa yang akan terjadi di awal atau setelahnya, pada permulaan atau
penutupnya, secara zahir dan bathin. Dan Dia tidak lemah dalam melakukan
13
2017:2).
sehendak-Nya terhadapa apa yang ada di langit dan di bumi. Apa saja yang
yang Dia kehendaki pasti terwujud dan menjadi kenyataan, dan apa yang
tidak Dia kehendaki tidak terwudud, Dia memberikan nikmat kepada siapa
yang dikehendaki. Maka dari itu kita sebagai manusia hendaklah ber
husnudzon kepada Allah SWT sebab Dia lebih mengetahui apa yang kita
tidak ketahui dan tetap berdoa dengan sepenuh hati serta menyakini bahwa
kepada siapa seorang anak akan dititipkan dan kebutuhan seperti apa yang
akan membawa kebaikan bagi keluarga tersebut. Selain itu, Allah juga Maha
lahir rendah
masa depan.
3. Asuhan Prakonsepsi
laki-laki dan perempuan yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan
lainnya dengan fokus pada upaya memperoleh anak yang sehat. Harapan
15
dan kematian pada ibu dan bayi (Anggraeny & ariestiningsih, 2017: 8).
a. Pemeriksaan Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Laboratorium
yaitu (hati dan ginjal), gula darah dan hepatitis B/C. Dilakukan juga
walyani, 2015:21-22).
skrining berat badan, imunisasi, status zat besi dan asam folat,
1. Pengertian Obesitas
berlebihan hingga berat badan seseorang melebihi batas normal dan dapat
dimana berat badan seseorang berada di atas normal. Obesitas atau kelebihan
jaringan tanpa lemak yang terlokalisasi atau merata di seluruh tubuh (Lestari,
2018:71).
“ wahai manusia makanlah kamu dari makanan yang halal lagi baik
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan.
Sungguh syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (Terjemahan
Kementrian Agama RI,2019)
dalam ayat ini ditujukan untuk semua orang, percaya kepada Allah atau tidak,
tetapi tidak semua makanan dan minuman halal secara otomatis baik. Karena
18
Halal terdiri dari 4 jenis, yaitu: wajib, Sunnah, mubah dan Makruh. Juga, tidak
semua yang halal sesuai dengan kondisi masing-masing. Ada halal yang baik
bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu dan ada juga yang
tidak baik bagi mereka, meskipun baik bagi orang lain. Ada yang baik, tetapi
tidak bergizi, dan ketika itu menjadi kurang baik. Oleh karena itu, makan dan
minumlah yang halal lagi baik sesuai yang dianjurkan (Shihab, 2000).
makanan dan minum yang halal lagi baik ditujukan untuk semua umat
sedangkan yang baik adalah makanan dan minuman yang memiliki nutrisi
yang baik untuk dikonsumsi sesuai kondisi setiap orang. Jadi makanan dan
minuman yang baik adalah makanan dan minuman yang halal dan baik
dikonsumsi yang memiliki nutrisi yang baik dan sesuai kondisi tubuh
seseorang.
Hal seperti itu adalah sifat berlebihan yang terkandung dalam QS. Al-
A‟raf/7:31
“ wahai anak cucu adam, pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
memasuki masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan,
sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.
(Terjemahan Kementrian Agama RI,2019).
segala sesuatu agar tidak berlebihan, baik pakaian, terutama saat makan dan
minum. Saran ini untuk semua orang, apa pun agamanya, karena berkaitan
Ayat diatas menjelaskan bahwa aturan makan dalam islam telah diatur
tubuh. Obesitas terjadi karena salah satunya gaya hidup dan kebiasaan makan
yang tidak sehat dan berlebihan. Walaupun dalam ayat tersebut tidak langsung
membahas penyakit yang dapat diderita karena pola makan berlebihan tetapi
Ayat ini masih terkait erat dengan ayat yang pertama dibahas pada sub-
saja. Tidak kurang dan tidak berlebihan sebab akan melahirkan dampak
20
sebagai efek. Baik langusung maupun tidak, ia akan hadir. Bukan saja
berdampak pada diri sendiri, tapi juga berdampak kepada lingkungan sosial.
Tidak peduli itu bernilai positif atau negatif, yang pasti ia siap mengikuti
Dalam ilmu kesehatan atau kebidanan efek atau dampak dari makan
yaitu infertilitas yang bisa disebabkan karena obesitas yang dimana tidak lain
dari pola makan yang tidak terkontrol atau makan berlebihan. Obesitas dapat
asupan energi (energy intake) dan energi yang terpakai (energy consumption)
dilihat dengan penimbunan lemak tubuh yang berlebih. Obesitas adalah suatu
dengan yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Dari segi kesehatan Obesitas
adalah penyakit salah gizi, yang diakibat karena konsumsi makanan yang jauh
2. Klasifikasi Obesitas
perut dan bentuk tubuh menjadi seperti apel (apple type). Obesitas
jenis ini biasanya terjadi pada pria, sehingga disebut juga dengan
kulit pada bagian pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti
buah pir (pear type). Jenis obesitas ini lebih sering terjadi pada wanita,
sehingga disebut juga sebagai obesitas tipe wanita atau obesitas tipe
gynoid (lestari,2018:71).
(Sumber:Tandra hans:2017)
22
3. Penyebab Obesitas
berlangsung cukup lama. Akibat kelebihan ini, kalori akan disimpan dalam
obesitas. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa penyebab utama obesitas
4. Diagnosa
a. Berdasarkan IMT
Tabel 2.1. Klasifikasi Berat Badan Berlebih Dan Obesitas Pada Orang
Dewasa Berdasarkan IMT Menurut WHO
KLASIFIKASI IMT
Berat Badan Kurang (Underweight) < 18,5
Berat Badan Normal 18,5 – 22,9
Kelebihan Berat Badan (Overweight)
23
pinggul.
0,85 dan pria di atas 0,95, terkait dengan obesitas sentral (obesitas
berbentuk apel) dan memiliki faktor risiko stroke, diabetes melitus, dan
PJK. Begitupun sebaliknya, jika RLPP di bawah 0,85 pada wanita dan
di bawah 0,95 pada pria, disebut obesitas perifer (pear- shaped obesity)
(Susetyowati, 2019:96-97).
1) Lingkar pinggang
panjang lingkar antara krista iliaka dan costa XII pada lingkar
Susetyowati, 2019:
tersebut.
2) Lingkar pinggul
b. Umur
antara lain faktor pola makan, gaya hidup, aktivitas kerja, dan kondisi
c. Keturunan
dan obesitas yaitu jika kedua orang tuanya obesitas maka 80% anaknya
akan mengalami obesitas dan jika hanya salah satu orang tua yang
d. Jenis kelamin
e. Pengetahuan
2020:31).
f. Sikap
mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain, tetapi sikap positif
g. Status kawin
h. Pola tidur/istirahat
sehingga rasa lapar tidak terkontrol. Jika jumlah tidur (6-8 jam) dan
melalui:
28
(Kemenkes RI,2018).
i. Aktifitas fisik
2018:73).
Asupan energi yang berlebihan atau pola makan yang tidak teratur
k. Obat-obatan
l. Faktor psikis
6. Patofisiologi
cadangan energi tubuh. Asupan energi yang tinggi disebabkan oleh makan
rendah (3% dari total energi yang dihasilkan oleh lemak) dibandingkan
karbohidrat) dan protein (25% dari total energi yang dihasilkan oleh
7. Pencegahan Obesitas
dengan aktivitas fisik setiap harinya. Salah satu upaya dalam pencegahan
obesitas bagi kesehatan dan pentingnya menjaga berat badan pada masa
berikut:
3) Makan makanan yang halal dan baik yang sesuai dengan kondisi
tubuh
7) Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko degan
kh/m2.
(margarin)
8. Dampak/Komplikasi
a. Dampak Metabolik
Lingkar pinggang pada ukuran tertentu (pria > 90 cm dan wanita > 80
kolesterol HDL, serta pada tekanan darah. Kondisi ini dikenal sebagai
sindrom metabolik.
1) Stroke
2) Hipertensi
darah sistolik dan diastolik lebih dari 140 mmHg dan 90 mmHg
darah tinggi daripada orang dengan berat badan normal. Hal ini
2018: 64).
4) Diabetes melitus
dan fungsi organ reproduksi. Pada wanita dengan wanita usia subur
saat menstruasi, terutama pada fase luteal. Pada fase ini terjadi
9. Penatalaksanaan
1. Aktivitas Fisik
setiap hari atau minimal 150 menit seminggu seperti jalan kaki
energi dalam tubuh tidak akan pernah berlebihan jika selalu menjalani
sepeda, jalan cepat, lompat tali, joging, dan main golf. Sedangkan
tinggi, angkat berat, karate dan berenang dengan frekuensi 3-5 kali
maupun kuantitas.
ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe, olahan kacang, susu dan keju
rendah lemak.
dan srikaya.
74).
dalam porsi yang lebih kecil atau dibatasi agar tidak terlalu
dari perut untuk dimakan) dan yang terpenting dalam diet ini
2) Puasa
adalah status gizi kesehatan ibu dan anak. Hal ini semakin jelas terkait
dengan bukti bahwa status gizi dan kesehatan calon ibu pada masa
1000 HPK (hari pertama kehidupan) yang terdiri dari 270 hari selama
kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang lahir, adalah
periode yang sulit. Dampak kesehatan gizi yang terus menerus dialami
sejak masa kanak-kanak akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki
Salah satu masalah gizi yang muncul adalah kelebihan berat badan
kelahiran bayi makrosomia atau usia yang lebih tua saat lahir, yang
yaitu tanya jawab dengan klien atau mengumpulkan data lengkap dari
2016)
bayi makrosomia atau usia yang lebih tua saat lahir, yang mengarah ke
operasi caesar dan meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi akibat
infeksi.
46
Kolaborasi
dkk, 2016).
atau IMT dalam batas normal atau paling tidak terjadi penurunan berat
Gizi.
sebelumnya.
yang telah diidentifikasi oleh kondisi klien atau masalah terkait, tetapi
konseling dan apakah klien perlu dirujuk jika ada masalah yang tidak
dapat ditangani.
Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh bidan dan klien agar
komprehensif ini harus rasional dan benar-benar valid atas dasar yang
relevan dan diakui kebenarannya dan sesuai dengan asumsi tentang apa
hari atau minimal 150 menit seminggu seperti jalan kaki minimal
contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan main
2. Penatalaksanaan Nutrisi
tanpa kulit, susu dan keju rendah lemak, tempe, tahu, dan olahan
kacang.
biasa.
50
kebutuhan
hewani, makanan cepat saji dan kue-kue manis (seperti kue tar),
3) Puasa
puasa. Selain itu, puasa adalah waktu yang tepat untuk menyadari
sebagian oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
dalam situasi klinis, dua langkah terakhir tergantung pada klien dan
situasi klinik.
yaitu berat dadan ibu dapat berkurang atau hasil IMT mencapai batas
dengan target yang ingin dicapai yaitu penurunan berat badan minimal
54
penurunan IMT.
diperlukan untuk asuhan kebidanan yang jelas dan logis (Andayani, dkk,
2017).
a. S(Subjektif)
b. O(Objektif)
dan keterangan dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam
data obyektif ini sebagai data pendukung. Data ini akan memberikan
c. A(Assesment)
1) Diagnosa masalah
d. P (Planning)
TINJAUAN KASUS
A. Identitas klien
Nikah/lamanya : 1 x / ± 1 Tahun
Pendidikan : S1 / S1
B. Riwayat keluhan
56
57
C. Riwayat mentruasi
1) Menarche : 14 tahun
E. Riwayat Kehamilan
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit serius seperti hipertensi, asma, jantung,
1. Nutrisi
2. Eliminasi
3. Istirahat/tidur
4. Aktivitas
5. Aktivitas seksual
2-3x seminggu.
6. Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari
7. Perilaku kesehatan
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sebelum menikah : 70 Kg
5. BB sekarang : 80 Kg
6. Lila : 31 cm
60
b. Pernafasan : 22x/menit
c. Nadi : 84x/menit
d. Suhu : 36,8⁰C
sklera putih.
1. Prakonsepsi
Data Subjektif:
Data Objektif:
sebelum bertemunya sel telur (ovum) dengan sprerma atau yang disebut dengan
fertilitas. Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita usia subur yang siap
menjadi seorang ibu baik yang belum menikah ataupun yang sudah menikah.
Data Subjektif :
Data Objetif :
a. BB : 80 Kg
b. TB : 160 Cm
lingkar panggul dan pinggang (RLPP). Seseorang dikatakan obesitas jika IMT
yang didapatkan >25, dari hasil (BB/TB( )) diapatkan IMT 31,25 yang artinya
panggul dan pinggang yaitu 0,97 berarati berkaitan dengan obesitas sentral
emergency, yang dibutuhkan hanya menurunkan berat badan atau IMT dalam
batas normal atau paling tidak terjadi penurunan berat badan selama melakukan
asuhan yaitu minimal 0,5-1 Kg/minggu dengan melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian diet, wanita obesitas yang disertai dengan penyakit serius
dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti beberapa Ahli Gizi.
kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet kalori, menu makanan sehari-
kepada ibu yaitu agar terjadi perubahan pola makan dan pola aktivitas
2. Kriteria :
3. Intervensi
dianggap perlu.
obesitas
hubungan seksual secara rutin 2-3 kali seminggu dalam waktu kurang
dialaminya
65
e. Beritahu ibu tentang masa subur yaitu masa ketika indung telur
(ovarium) melepaskan sel telur yang siap dibuahi sel sperma, ciri-ciri
atau suhu paling rendah dalam satu hari. Suhu basal tubuh diukur
peningkatan estrogern.
jika menstruasi normal dan teratur atau setiap 28 hari maka akan
3) Personal hygiene
4) Pola Aktivitas
harinya
meminta keturunan.
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan umum ibu baik
dan tanda-tanda vital dalam batas normal serta ibu mengalami obesitas
berlebih hingga berat badan seseorang melebihi batas normal dan dapat
69
energi yang masuk dan energi yang dikeluarkan, yang mengarah pada
harus diperhatika karena status gizi pada masa ini merupakan penentu
adalah obesitas, diketahui bahwa obesitas pada wanita usia subur memiliki
seksual secara rutin dalam waktu kurang lebih 1 tahun dan salah satu
5. Memberitahu ibu tentang masa subur yaitu masa ketika indung telur
(ovarium) melepaskan sel telur yang siap dibuahi sel sperma, ciri-ciri masa
a. Perubahan suhu basal tubuh merupakan suhu saat tubuh istirahat atau
suhu paling rendah dalam satu hari. Suhu basal tubuh diukur saat baru
b. Peningkatan libido atau hasrat seksual kerap dialami oleh wanita yang
menuju rahim.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 2 jam
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
rendah yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total seperti nasi, umbi-
c. Personal hygiene
d. Pola Aktivitas
naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan main golf. Sedangkan
tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan frekuensi 3-5 kali
10. Menganjurkan ibu untuk selalu mengontrol berat badan setiap minggu
11. Memberikan Klien Log Book daily Activity untuk memantau aktivitas dan
Q.S Asy-Syura/42:49-50
Terjemahnya:
49. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dia menciptakan apa
Maha Kuasa.
1. Keadaan ibu dengan obesitas belum teratasi dan ibu mengalami infertilitas
primer
74
a. BB : 80 Kg
b. TB : 160 cm
d. Ibu menikah kurang lebih 1 tahun dan belum pernah memiliki anak.
2. Keadaan ibu baik ditandai dengan tanda-tanda Vital dalam batas normal:
b. Pernafasan : 22 x/i
c. Nadi : 84 x/i
d. Suhu : 36,8⁰C
3. Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang telah diberikan dan ibu
4. Ibu merasa tenang dan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
ditandai dengan:
c. Ibu mengatakan siklus haid teratur yaitu 28-30 hari, haid biasanya
dialami 5-7 hari dan mengalami disminorhea pada hari pertama haid
Identitas istri/suami
Nikah/lamanya : 1 x / ± 1 Tahun
Pendidikan : S1 / S1
3. Ibu makan dengan porsi yang lebih banyak setiap harinya dan lebih
makanan yang mengandung lemak serta makanan cepat saji serta jarang
mengkonsumsi buah-buahan.
5. Ibu pernah melakukan diet tapi tidak berhasil dan tidak pernah
8. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 07 Agustus 2021 dan siklus haid
teratur yaitu 28-30 hari, haid biasanya dialami 5-7 hari dan mengalami
disminorhea pada hari pertama haid haid tetapi masih bisa melakukan
10. Ibu tidak memiliki riwayat obesitas dan penyakit serius dalam keluarga
penyakit menular.
3. Kesadaran komposmentis
4. TB : 160 cm
5. BB sebelum menikah : 70 Kg
6. BB sekarang : 80 cm
b. Pernafasan : 22x/menit
c. Nadi : 84x/menit
d. Suhu : 36,8⁰C
sklera putih.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dan tanda-tanda vital dalam batas normal serta ibu mengalami obesitas
berlebih hingga berat badan seseorang melebihi batas normal dan dapat
energi yang masuk dan energi yang dikeluarkan, yang mengarah pada
harus diperhatika karena status gizi pada masa ini merupakan penentu
adalah obesitas, diketahui bahwa obesitas pada wanita usia subur memiliki
seksual secara rutin dalam waktu kurang lebih 1 tahun dan salah satu
5. Memberitahu ibu tentang masa subur yaitu masa ketika indung telur
(ovarium) melepaskan sel telur yang siap dibuahi sel sperma, ciri-ciri masa
a. Perubahan suhu basal tubuh merupakan suhu saat tubuh istirahat atau
suhu paling rendah dalam satu hari. Suhu basal tubuh diukur saat baru
b. Peningkatan libido atau hasrat seksual kerap dialami oleh wanita yang
menuju rahim.
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
rendah yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total seperti nasi, umbi-
c. Personal hygiene
dalam tiap kali lembab dan rajin mencuci tangan dengan 6 langkah.
d. Pola Aktivitas
sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan
aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari.
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
10. Menganjurkan ibu untuk selalu mengontrol berat badan setiap minggu
11. Memberikan Klien Log Book daily Activity untuk memantau aktivitas dan
Hasil : ibu mengerti dan mau membaca surah yang terlah dianjurkan
83
2. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
sebanyak 2000 langkah setiap hari, bersepeda dan joging pada hari
4. Ibu merasa lelah dengan aktivitas yang dilakukan karena belum terbiasa
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sekarang : 79,5 kg
b. Pernafasan : 20 x/menit
c. Nadi : 82 x/menit
d. Suhu : 36,9⁰C
nyeri tekan
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dianggap perlu.
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
rendah yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total seperti nasi, umbi-
c. Personal hygiene
dalam tiap kali lembab, rajin mencuci tangan dengan 6 langkah dan
d. Pola Aktivitas
sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan
aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari.
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
masa prakonsepsi.
dirinya.
3. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
pada hari minggu dan berjalan kaki disekeliling rumah sebanyak 2000
5. Ibu sedang haid hari ke 3 dengan darah merah segar dan tidak mengalami
disminorhea.
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
88
4. BB sekarang : 79 kg
b. Pernafasan : 18 x/menit
c. Nadi : 84 x/menit
d. Suhu : 36,6⁰C
nyeri tekan.
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dianggap perlu.
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
rendah yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total seperti nasi, umbi-
c. Personal hygiene
dalam tiap kali lembab, rajin mencuci tangan dengan 6 langkah dan
d. Pola Aktivitas
sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan
aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari.
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
3. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
pada hari minggu dan berjalan kaki disekeliling rumah sebanyak 2000
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sekarang : 78,3 kg
93
b. Pernafasan : 22 x/menit
c. Nadi : 84 x/menit
d. Suhu : 36,8⁰C
nyeri tekan.
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dianggap perlu.
94
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
% dari kebutuhan energi total seperti ikan, tahu, ayam, telur, tempe,
piring T.
95
c. Personal hygiene
d. Pola Aktivitas
sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan
aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari.
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
7. Mengingatkan ibu untuk melakukan dzikir pagi dan petang dan selalu
2. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
sebanyak 2000 langkah setiap hari dan bersepeda dan joging pada hari
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sekarang : 77,5 kg
b. Pernafasan : 20 x/menit
c. Nadi : 82 x/menit
d. Suhu : 37 ⁰C
nyeri tekan.
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dianggap perlu.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 1-2
makan selingan dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu
total seperti ikan, tahu, ayam, telur, tempe, susu kedelai, kacang-
c. Personal hygiene
d. Pola Aktivitas
contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan main
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan puasa sunnah serta dzikir pagi
dan petang
1. Ibu merasa senang dengan penurunan berat badannya dan semangat untuk
2. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
2000 langkah setiap hari, bersepeda 15 menit dan joging 15 menit pada
hari minggu
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sekarang : 76,7 kg
b. Pernafasan : 20 x/menit
c. Nadi : 84 x/menit
d. Suhu : 36,9⁰C
nyeri tekan.
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
Planning (P)
dianggap perlu.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 1-2 jam
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
rendah yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total seperti nasi, umbi-
c. Personal hygiene
d. Pola Aktivitas
lompat tali, joging, jalan cepat, dan main golf. Sedangkan aktivitas
berat yang disarankan yaitu senam aerobic, karate, lompat tinggi, lari,
angkat berat dan berenang dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dengan
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
1. Ibu merasa senang dengan penurunan berat badannya dan semangat untuk
2. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
dalam seminggu.
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sekarang : 75,7 kg
106
b. Pernafasan : 20 x/menit
c. Nadi : 82 x/menit
d. Suhu : 36,5⁰C
nyeri tekan.
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dianggap perlu.
107
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
% dari kebutuhan energi total seperti ikan, tahu, ayam, telur, tempe,
piring T.
108
c. Personal hygiene
dalam tiap kali lembab, rajin mencuci tangan dengan 6 langkah dan
d. Pola Aktivitas
sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan
aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari.
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
6. Mengingatkan ibu untuk melakukan dzikir pagi dan petang dan selalu
1. Ibu merasa senang dengan penurunan berat badannya dan semangat untuk
2. Ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan makan
2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 160 cm
4. BB sekarang : 74,7 kg
b. Pernafasan : 22 x/menit
c. Nadi : 80 x/menit
d. Suhu : 36,7⁰C
nyeri tekan.
sklera putih.
vena jugularis.
C. Assesment (A)
D. Planning (P)
dianggap perlu.
Menganjuran ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 1-2
dengan makan buah, banyak minum air putih yaitu 8-10 gelas/hari,
% dari kebutuhan energi total seperti ikan, tahu, ayam, telur, tempe,
piring T.
c. Personal hygiene
113
dalam tiap kali lembab, rajin mencuci tangan dengan 6 langkah dan
d. Pola Aktivitas
sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan
aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari.
diri, pola istirahat, diet rendah kalori dan ibu memilih olahraga
masa prakonsepsi
7. Menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu karena telah bekerja sama
PEMBAHASAN
Perumnas. Asuhan ini dilakukan selama 8 minggu yang dimulai saat pasien masuk
informasi yang berlaku dan lengkap dari semua sumber yang berhubungan
tanya jawab dengan klien atau mengumpulkan data lengkap dari klien
115
116
Pada tahap penelitian, penulis tidak menemui kendala apapun. Hal ini
terlihat dari perilaku ibu yang dapat menerima kehadiran penulis selama
menerima anjuran dan saran yang diberikan oleh penulis dan tenaga
Pada Ny “M” didapatkan hasil anamnesa dan data objektif bahwa ibu
mengeluh kelebihan berat badan yang terus meningkat dan dialami sejak 3
tahun sebelum menikah, ibu mengatakan pola makannya tidak teratur, jarang
makanan cepat saji serta kurang melakukan olahraga. Ibu ingin memiliki
didapatkan BB: 80 Kg, TB: 160 cm, sehingga ditemukan IMT 31,25 kg/m2,
Lila 31 cm, lingkar perut 108 cm, Lingkar panggul 110 cm.
yang dikonsumsi dengan pengeluaran energi dalam jangka waktu yang lama.
Kelebihan energi ini kemudian disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan
penyebab utama kegemukan adalah makanan dan aktivitas fisik. Tetapi bisa
juga ada faktor lain yang dapat mempengaruhi obesitas yaitu faktor
persamaan yang terdapat dalam tinjauan pustaka dengan kasus sehingga tidak
intervensi yang benar pada data yang dikumpulkan. Data dasar yang
yang spesifik. Masalah biasanya berkaitan dengan yang dialami ibu yang
09.00 wita, dengan keluhan berat badan berlebih. Ibu berusia 26 tahun
Lingkar perut: 108 cm, Lingkar panggul: 110 cm dengan hasil perhitungan
Hal ini sesuai dengan teori bahwa masa prakonsepsi merupakan waktu
sebelum terjadi kehamilan atau waktu sebelum bertemunya sel telur (ovum)
diasumsikan sebagai wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu baik
2019).
119
kemudian menghitung IMT dan hasil IMT yang menyatakan obesitas tingkat
(RLPP) untuk menentukan jenis obesitas dan dikatakan obesitas tipe apel jika
RLPP >0,85 pada perempuan sebaliknya jika ˂0,85 disebut obesitas tipe pear
(Susetyowati, 2019:96-97).
data objektif pada Ny “M” yaitu ibu menikah kurang lebih satu tahun dan
IMT 31,25 kg/m2 dengan obesitas tipe apel ditandai dengan hasil perhitungan
RLPP 0,97.
Pada tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny”M” dengan obesitas
obesitas tingkat II memiliki IMT 31,25 kg/m2, yang berarti teori dan tinjauan
stroke.
gestasional dan pre-eklampsia, dan kelahiran bayi makrosomia atau usia yang
lebih tua saat lahir, yang mengarah ke operasi caesar dan meningkatkan risiko
pengkajian terkait riwayat haid yang lalu dan riwayat haid selama dilakukan
asuhan yaitu siklus haid teratur 28-30 hari, haid biasanya dialami 5-7 hari dan
mengalami disminorhea pada hari pertama haid tetapi masih bisa melakukan
gula darah selama asuhan dan hasil yang didapatkan tanda-tanda vital dan
gula darah dalam batas normal yang artinya ibu tidak mengalami salah satu
asuhan selama 8 pekan, penulis tidak menemukan salah satu kelainan atau
sampai asuhan selesai ditandai dengan semua hasil pemeriksaan dalam batas
normal dan tidak ada kesenjangan antara teori dan studi kasus.
121
segera atau kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain berdasarkan kondisi
bidan juga merumuskan tindakan segera atau darurat untuk segera ditangani
emergency, yang dibutuhkan hanya menurunkan berat badan atau IMT dalam
batas normal atau paling tidak terjadi penurunan berat badan selama
kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet, wanita obesitas yang
penurunana berat badan maka dilakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
asuhan harus disetujui oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan secara
dan benar-benar valid atas dasar yang relevan dan diakui kebenarannya dan
sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien (Patimah, dkk,
2016).
dilakukan secra konsisten dan sistemik selama 8 minggu sampai IMT dalam
batas normal atau paling tidak terjadi penurunan pada berat bada ibu selama
asuhan, segala tindakan yang dilakukan dapat berupa asuhan yang terfokus
seperti dengan penerapan asuhan sayang ibu yang diberikan secara rutin
tentang semua tindakan dan tujuan yang akan dilakukan selama pemeriksaan.
melihat kondisi ibu yang mengalami obesitas sentral tingkat II pada masa
prakonsepsi dan keadaan umum baik serta tanda-tanda vital dalam batas
normal dengan tujuan dilakukannya asuhan yaitu agar terjadi perubahan pola
energi yang masuk dan pengeluaran energi maka untuk menurunkan berat
badan atau mengatasi obesitas pada wanita usia subur tidak hanya dibutuhkan
123
diet rendah kalori ada dua yaitu: makan dengan dalam porsi yang lebih kecil
atau dibatasi agar tidak terlalu kenyang (kurang lebih seperti yang dikatakan
Rasul sekitar 1/3 dari perut untuk dimakan) dan yang terpenting dalam diet
asupan kalori sekitar sepertiganya, misalnya dari 2000 menjadi 1.200 kalori
energi total seperti ikan, tahu, ayam, telur, tempe, susu kedelai, kacang-
Sedangkan lemak diberikan sedang yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total
sumber lemak berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh.
aerobik diantaranya senam aerobik. Senam aerobik sangat efektif bagi wanita
yang ingin menurunkan berat badan apabila dilaksanankan secara rutin dan
takaran yang cukup intentitas pelatihan adalah 60-80 % dari denyut nasi
maksimal, lama pelatihan 15-25 menit dan frekuensi 3-5 kali perminggu.
gemuk. Ketika sudah mulai terbiasa dalam melakukan senam aerobik, dapat
meningkatkan durasi dalam senam aerobik yaitu dalam waktu 30-50 menit
yang dapat membakar energi sebesar 100-130 kkal (Dewantari & Ambartana,
2017: 61)
Dapat juga memilih Aktivitas fisik lain yang sesusi dengan kondisi
tubuh yang dianjurkan yaitu aktivitas aerobik sedang dan berat, jenis aktivitas
aerobik intensitas sedang contohnya naik sepeda, jalan cepat, lompat tali,
senam aerobic, lari, lompat tinggi, angkat berat, karate dan berenang dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari
support dan semangat kepada ibu, memberikan KIE tentang istirahat yang
badan yang dilakukan selama 8 minggu yang dimulai dari 24 Agustus sampai
berat badan pada ibu, memberikan ibu Log Book daily Activity untuk
memantau aktivitas dan pola makan ibu, pemberian contoh daftar menu
Perencanaan ini biasanya dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya
Dalam studi kasus Ny. "M" dengan obesitas pada masa prakonsepsi,
kesempatan kepada klien dan keluarga untuk bertanya jika ada yang belum
tentang pentingnya memiliki berat badan ideal pada masa prakonsepsi dengan
melakukan diet rendah kalori, yaitu memotong kalori dari jumlah kalori
lainnya, ibu tetap makan 3x makan utama dan 2 kali makan selingan, makan
pada tanggal 24 Agustus 2021, yaitu ibu mengalami kelebihan berat badan,
x/i, S: 36,8⁰C, pemeriksaan antropometri didapatkan BB: 80 Kg, TB: 160 cm,
sehingga ditemukan IMT 31,25 kg/m, Lila 31 cm, lingkar perut 108 cm,
Lingkar panggul 110 cm, Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil gula
kepada ibu tentang obesitas dan pentingnya menjaga berat badan pada masa
subur. menganjurkan ibu untuk melakukan diet rendah kalori, makan dengan
127
model piring T dan meningkatkan pola aktivitas serta tidak terlalu cemas
keberhasihan asuhan penurunan berat badan dan agar ibu lebih semagat
dari hasil anamnesa di dapatkan, ibu merasa senang dengan penurunan berat
badannya, ibu mengatakan sudah melakukan diet kalori yang dianjurkan dan
teratur dengan senam 3 kali seminggu durasi 15 menit dan berjalan kaki
selama 15 menit pada hari minggu, tapi ibu merasa lelah dengan aktivitas
79,5 kg.
maka ibu masih diberikan asuhan tentang pentingnya menjaga berat badan
memberikan log book daily activity serta masih mengevalusi berat badan
setiap minggunya.
2021 dari hasil anamnesa di dapatkan Ibu merasa senang dengan penurunan
bersepeda dan joging selama 15 menit pada ahri minggu dan berjalan kaki
disekeliling rumah sebanyak 2000 langkah setiap hari dan Ibu mulai terbiasa
tentang pelaksanaan diet rendah kalori, makan dengan model piring T dan
meningkatkan aktivitas fisik, memberikan log book daily activity dan tetap
dzikir pagi dan petang serta memberikan dukungan kepada ibu untuk tetap
sudah terbiasa dengan makanan dan aktivitas yang dianjurkan, ibu sudah
olahraga secara teratur dengan senam 4 kali seminggu durasi 15 menit, joging
15 menit dan bersepeda 15 menit pada hari minggu dan berjalan kaki
110/80 mmHg, N: 84 x/i, P: 22 x/i, S: 36,8⁰C dan berat badan 78,3 kg.
tentang pelaksanaan diet rendah kalori, makan dengan model piring T dan
dan petang, memberikan log book daily activity dan tetap mengevalusi berat
dukungan kepada ibu untuk tetap semangat dalam menurunkan berat badan.
diet kalori yang dianjurkan dan makan menggunakan model piring T dan
setiap hari dan bersepeda dan joging pada hari minggu durasi 15 menit serta
tentang pelaksanaan diet rendah kalori, makan dengan model piring T dan
pagi dan petang, memberikan log book daily activity dan tetap mengevalusi
berat badan setiap minggunya serta memberikan dukungan kepada ibu untuk
vital didapatkan TD: 120/80 mmHg, N: 84 x/i, P: 20 x/i, S: 36,9⁰C dan berat
tentang pelaksanaan diet rendah kalori, makan dengan model piring T dan
memberikan log book daily activity dan tetap mengevalusi berat badan setiap
tanggal 05 Oktober 2021, dari hasil anamnesa didapatkan Ibu merasa senang
kalori yang dianjurkan dan makan menggunakan model piring T dan sudah
menit, berjalan kaki disekeliling rumah sebanyak 2000 langkah setiap hari,
sedang haid hari kedua. Pada pemeriksaan keadaan umum ibu baik,
tentang pelaksanaan diet rendah kalori, makan dengan model piring T dan
tetap melakukan aktivitas fisik, melakukan dzikir pagi petang dan selalu
berdoa untuk kesehatannya, memberikan log book daily activity dan tetap
pada tanggal 12 Oktober 2021, dari hasil anamnesa didapatkan Ibu merasa
diet kalori yang dianjurkan dan makan menggunakan model piring T dan Ibu
langkah setiap hari, bersepeda selama 15 menit dan jongging 20 menit dalam
tanda vital didapatkan TD: 110/80 mmHg, N: 80 x/i, P: 22 x/i, S: 36,7⁰C dan
tetap mempertahankan pola makan dan aktivitas fisik yang telah dianjurkan
agar terjadi penurunan berat badan sampai mencapai berat badan ideal atau
sampai batas IMT normal yaitu 18,5 - 22,9 dan tetap melakukan puasa
sunnah, dzikir pagi dan petang dan selalu berdoa untuk kesehatannya.
tingkat II pada masa prakonsepsi. Dalam hal ini, diagnosis dibuat berdasarkan
tindakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan tidak menemui
kendala yang berarti berkat kerjasama dan penerimaan yang baik oleh klien
dan keluarga yang kooperatif serta sarana dan fasilitas yang mendukung
yang dihadapi klien terlihat pada tahap ini. Pada tahap ini dilakukan penilaian
dalam diagnosis dan masalah. Rencana tersebut dapat dikatakan efektif jika
Pada kasus Ny “M” dari hasil evaluasi yang dilakukan dari tanggal 24
Agustus sampai 12 Oktober 2021 memang tidak merubah berat ibu sampai
berat badan ideal atau obesitas tidak teratasi tetapi terjadi peubahan pada pola
makan dan aktivitas ibu, terjadi penurunan berat badan sebanyak 5,3 kg
selama 8 minggu dan ibu lebih mengerti terkait pentingnya menjaga berat
badan pada masa prakonsepsi. Ibu telah diberikan asuhan sesuai dengan
kebutuhan ibu, keadaan ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital ibu dalam
batas normal, memberikan dukungan kepada ibu agar tetap semngat dalam
menurunkan berat badan meskipun asuhan telah selesai sampai IMT dalam
batas normal yaitu 18,5 - 22,9 dan meminta ibu untuk selalu mendekatkan diri
kepada Allah SWT berdoa untuk kesehatan dirinya dan meminta keturunan
serta emyakini bahwa keadian yang dialami adalah keehndak Allah SWT.
masalah atau kompilkasi yang didapatkan selama asuhan. Hal tersebut terjadi
134
karena manajemen asuhan yang diberikan sesuai dengan teori dan wewenang
bidan.
H. Pendokumentasian
dilakukan pengumpulan data subjektif dan objektif dan berdasarkan data yang
untuk menurunkan berat badan ibu sampai IMT dalam batas normal dengan
merubah pola makan dan aktivitas ibu. Evaluasi dilakukan pada kunjungan
kedelapan di rumah ibu, ibu mengalami penurunan berat badan 5,3 kg selama
dilakukan asuhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengambil kesimpulan.
yang dimulai dari pengkajian dan analisis data dasar, pada langkah ini
fisik didapatkan berat badan 80 kg dan tinggi badan 160 cm dan IMT
31,25 Kg/m2, tampak pipi tembam, leher pendek dan tampak perut
135
136
Antang Perumnas tahun 2021, dengan hasil yaitu semua tindakan yang
adanya hambatan.
tahun 2021, dengan hasil yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil
74,7 Kg dan IMT yang awalnya 31,25 Kg/m2 menjadi 29,17 Kg/m2.
B. Saran
perkembangan IPTEK.
kampus.
berat badannya hinggga mencapai IMT normal yaitu 18,5 - 22,9. Setelah
Amanda, Desy & Martini Santi. (2018). Hubungan karakteristik dan status
obesitas sentral dengan kejadian hipertensi. Jurnal berkala epidemiologi,
6(1).
Dieny, Fillah Fithra, dkk. (2019). Status besi dan kualitas diet berdasarkan status
obesitas pada wanita usia subur. Jurnal published by IAGIKMI &
Universitas Airlangga, 3(4).
Handayani, Sih Rini & Mulyati Triwik Sri. Dokumentasi kebidanan. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan, 2017.
Hutasoit, Eva Santi. (2020).Faktor yang mempengaruhi obesitas pada wanita usia
subur. Journal of midwifery science, 4(1).
Jeki, Andicha Gustra. (2017). Hubungan hipertensi, obesitas dan diabetes melitus
dengan kejadian stroke. Scientia journal, 6(2).
Lestari, lily arsanti & helmyati siti. Peran probiotik di bidang gizi dan kesehatan.
Yogyakarta: Gadja mada University Press, 2018.
Patimah, Siti, dkk. Praktikum konsep kebidanan dan etika legal dalam praktik
kebidanan. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan, 2016.
Putra, Firma Surya. (2017). Rekayasa jenis kelamin janin persfektif sosiologi
hukum. Jurnal An-Nahl, 5(9).
Rahayu, Mustika. (2019). Pola makan menurut hadis Nabi Saw. Jurnal diskursus
islam,7(2).
Tandra, Hans. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang DIABETES
panduan lengkap mengenal dan mengatasi diabetes dengan cepat dan
mudah. Jakarta: PT gramedia pustaka utama, 2017.
Trisnadewi, Niwayan, dkk. (2019). Hubungan obesitas sentral dan aktivitas fisik
dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Jurnal bali medika, 6(2).
A. Identitas Peneliti
Nim : 70400118029
Suku : Mandar
Agama : Islam
AD 3 No.20
b. Ibu : Rahmiani
B. Riwayat Pendidikan