Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN STASE 6

PRAKTIK MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN


KEBIDANAN BERBASIS FASILITAS PELAYANAN

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 6

Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan

Oleh:

KELAS CDEF KELOMPOK 11

1. MALIHAH 19210100053
2. SRI HAYATI 19210100060
3. ITA ROSIAWATI 19210200094
4. SUHERNI 19210200067
5. AMELIA GUSTIANINGSIH 19210200073
6. MIMI SUNJAYANTI 19210200051
7. MAISYAROH 19210200111
8. SRI WAHYUNI 19210200024
9. NUNUK RAYASARI 19210200089

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

dengan judul:

LAPORAN STASE 6

PRAKTIK MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN


BERBASIS FASILITAS PELAYANAN

OLEH :

KELAS CDEF KELOMPOK 11

1. MALIHAH 19210100053
2. SRI HAYATI 19210100060
3. ITA ROSIAWATI 19210200094
4. SUHERNI 19210200067
5. AMELIA GUSTIANINGSIH 19210200073
6. MIMI SUNJAYANTI 19210200051
7. MAISYAROH 19210200111
8. SRI WAHYUNI 19210200024
9. NUNUK RAYASARI 19210200089

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di hadapan


tim penguji.

Tanggal, 29 Juni 2022

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(Gaidha Khusnul Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb)

NIDN : 0317119401
LEMBAR PENGESAHAN

dengan judul:

LAPORAN STASE 6

PRAKTIK MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN


BERBASIS FASILITAS PELAYANAN

OLEH :

KELAS CDEF KELOMPOK 11

1. MALIHAH 19210100053
2. SRI HAYATI 19210100060
3. ITA ROSIAWATI 19210200094
4. SUHERNI 19210200067
5. AMELIA GUSTIANINGSIH 19210200073
6. MIMI SUNJAYANTI 19210200051
7. MAISYAROH 19210200111
8. SRI WAHYUNI 19210200024
9. NUNUK RAYASARI 19210200089
Telah dipresentasikan pada tanggal 29 bulan Juni tahun 2022 di hadapan tim penguji
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju

Tanggal, 29 Juni 2022

Menyetujui,

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes. Fanni Hanifa, S.ST, M.Keb
NIDN.0317088406 NIDN. 0307039201

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

(Gaidha Khusnul Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb)

NIDN : 0317119401
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penyusunan Laporan Kelompok Praktik Manajemen Pelayanan
Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan ini dapat diselesaikan. Laporan kegiatan ini
merupakan hasil analisis SWOT mengenai pelayanan kebidanan di Puskesmas
Bojong Kabupaten Pandeglang Banten

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dirumuskan solusi alternatif yang dapat
diimplementasikan demi perbaikan upaya kesehatan di Puskesmas tersebut.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H. A. Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju Jakarta


2. Dr. H. M. Hafizurracman, MPH, selaku Pembina Yayasan Universitas Indonesia
Maju Jakarta
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM selaku Rektor Universitas Indonesia Maju Jakart
4. Susaldi, S.ST.,M. Biomed selaku Rektor Bidang Akedemik Universitas
Indonesia Maju Jakarta
5. Dr. Rindu, SKM., M.Kes selaku Wakil Rektor II Bidang Non Akedemik
Universitas Indonesia Maju Jakarta
6. Hidayani, Amd.Keb., SKM., MKM selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju Jakarta
7. Hedy Hardian , S.Kep, M.Kes selaku wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju Jakarta
8. Fanni Hanifa, S.ST , M.Keb selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju Jakarta
9. Uci Ciptiasrini, SKM, M.KM , selaku pembimbing Analisis Swot Manajemen
Pengelolaan Pelayanan Kebidanan kelas CDEF kelopok 11
10. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan
membimbing penulis selama mengikuti proses pendidikan.
Atas bantuan yang telah diberikan, mudah-mudahan Allah SWT membalasnya
dengan kebaikan yang berlipat ganda, Aamiin. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini tentu banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu, kritik dan
saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kebaikan di masa yang akan
datang. Akhirnya hanya kepada Allah segala sesuatu dikembalikan. Mudah-mudahan
penulisan laporan ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat khususnya bagi kami
selaku tim penyusun.

Jakarta, 29 Juni 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah tingginya angka
kematian ibu, hal ini perlu mendapat perhatian dengan melaksanakan program
perbaikan dan peningkatan kesehatan ibu melalui Program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA). Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan layanan suatu negara. Menurut data World Health Organization
(WHO) 99% kematian maternal terjadi di negara berkembang. Angka
kematian ibu tidak bisa dielakkan menunjukkan angka yang cukup tinggi,
terhitung pada tahun 2015 sekitar 305 wanita didunia meninggal karena
kehamilan dan persalinan, angka ini mengalami penurunan sebesar 43% dari
perkiraan 532.000 pada tahun 1990.1 Jumlah kematian ibu di Indonesia tahun
2019 mengalami penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu. Penyebab
kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 30,3% (1.280 kasus), hipertensi
dalam kehamilan 25,3% (1.066 kasus), infeksi 4,9 (207 kasus), gangguan
system peredaran darah 4,7% (200 kasus), gangguan metabolik 3,7% (157
kasus), partus lama 145 kasus (3,4%), letak sungsang 3,1% (129 kasus), lain-
lain 24,6% (1.037 kasus).1

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun


2017 angka kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup
dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus. Penyebab terbanyak kematian ibu
disebabkan oleh Pre-Eklamsia dan perdarahan. Angka kematian Bayi (AKB)
tercatat 24 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus terbesar 151.200
kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan oleh bayi berat lahir
rendah (BBLR) dan Asfiksia.2
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, Total
keseluruhan kematian ibu di Jawa Barat adalah 745 kematian. Secara umum
terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991 – 2015 dari 390 menjadi
305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan
angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs.
Perwujudan target penurunan AKI dalam MDGs kedepannya akan dilanjutkan
melalui rumusan sustainable Develoment Goals (SDGs). Pada Tahun 2030,
target penurunna AKI secara global adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran
hidup.3

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Cianjur tahun 2020 yaitu sebanyak 33


orang. Penyebab terbanyak masih tetap trias penyebab kematian yaitu
perdarahan 15 orang (45,5%), hipertensi 7 (21,2%), Infeksi 1 (3%), gangguan
darah 5 orang (15,2%), partus lama 1 orang (3%), letak sungsang 1 orang
(3%), dan lain-lain 3 orang (9,1%).4

Dalam rangka meningkatan kesehatan ibu melalui Program Kesehatan Ibu


dan Anak (KIA). Bidan sebagai seorang pemberi layanan Kesehatan Ibu dan
Anak harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan
manajemen yang baik. Dalam Peraturan Materi Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan, Bab
1 Pasal 1 Praktek Kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Praktek Mandiri Bidan
(PMB) adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan kebidanan
yang dilakukan oleh bidan secara perorangan. Sementara fasilitas pelayanan
kesehatan adalah suatu alat dan/ tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatf yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan atau masyaratkat.5

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan


kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. 6 Dalam
melaksanakan profesinya bidan juga memiliki peran untuk pengembangan
pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja dan juga fungsi sebagai pengelola
yaitu mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat, menyusun
rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya,
memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan, melakukan kerja sama
serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan
kebidanan, memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan
kebidanan.6

Berdasarkan hal diatas maka diperlukan suatu Manajemen Pengelolaan


Pelayanan Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan di Puskesmas Bojong Kabupaten
Pandeglang Banten dengan menggunakan Analisa SWOT dalam rangka
meningkatkan mutu layanan, agar bisa memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu melakukan Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan
Berbasis Fasilitas Pelayanan di Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang Banten

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan analisis SWOT Manajemen Pengelolaan
Kehamilan di Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang Banten
b. Mampu melakukan analisis SWOT Manajemen Pengelolaan
Pertolongan Persalinan di Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang
Banten
c. Mampu melakukan analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Nifas di
Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang Banten
d. Mampu melakukan analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Bayi di
Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang Banten
e. Mampu melakukan analisis SWOT Manajemen Pengelolaan KB di
Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang Banten

C. MANFAAT
Dari hasil kegiatan Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan
Berbasis Fasilitas Pelayanan kepada Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang
Banten dapat di pertimbangkan untuk diterapkan di Puskesmas Bojong
Kabupaten Pandeglang Banten sehingga pelaksanaan pelayanan bisa lebih
optimal.

D. RUANG LINGKUP
Laporan praktik klinik kebidanan praktik manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di Puskesmas Bojong
Kabupaten Pandeglang Banten. Ini menyajikan gambaran umum pelaksanaan
dan pengelolaan manajemen pelayanan kebidanan Praktik Manajemen
Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan di Puskesmas
Bojong Kabupaten Pandeglang Banten. Pelaksanaan pengelolaan manajemen di
mulai dari pengumpulan data sekunder dan primer lewat wawancara lalu
analisis data dengan menggunakan analisis SWOT sampai dengan
memasukan ke matriks penilaian agar bisa memberikan asuhan kebidanan
kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak,
kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider. Dalam rangka
meningkatan kesehatan ibu melalui Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Bidan sebagai seorang pemberi layanan Kesehatan Ibu dan Anak harus dapat
melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang
baik. Manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan dilakukan dengan
menggunakan analisis SWOT untuk menerapkan keterampilan sebagai
seorang bidan dalam melakukan pengelolaan pelayanan kebidanan,
menganalisis sehingga dapat membuat keputusan secara tepat dalam
pengelolaan pelayanan kebidanan di Puskesmas Bojong Kabupaten Pandeglang
Banten bulan Juni 2022.
BAB II

GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS BOJONG

1. Identitas Tempat Praktek


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai unit pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan,
harus melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya kesehatan
pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan
dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat.

Puskesmas memiliki fungsi sebagai :

Pusat Pembangunan berwawasan Kesehatan


Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Pusat Pelayanan Kesehatan masyarakat primer dan
Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
UPT Puskesmas Bojong berdiri sejak tahun 1976 sampai dengan
sekarang, berlokasi di Desa Citumenggung Kecamatan Bojong dengan luas

areal 1.234 meter persegi.


Bangunan UPT Puskesmas Bojong terdiri dari 2 lantai, dengan denah dan
pembagian ruangan sebagai berikut :

Lantai 1 Lantai 2

Lantai 1 diperuntukkan khusus untuk ruang pelayanan rawat jalan : Ruang


pendaftaran, Ruang tunggu pasien, Ruang pengkajian awal, Ruang pemeriksaan
umum, Ruang pemeriksaan lansia, Ruang pemeriksaan gigi dan mulut, Ruang
Terpadu ( pemeriksaan jiwa, pemeriksaan PTM, Konsultasi Gizi ), Ruang
Laboratorium, Ruang pemeriksaan TB, Ruang pemeriksaan anak ( MTBS ), Ruang
pemeriksaan kesehatan ibu dan anak serta KB, Ruang pelayanan Vaksinasi, Ruang
menyusui, Ruang bersalin, Ruang Nifas, Ruang tindakan ( UGD ), Ruang Apotek,
Ruang Medrek, Ruang sterilisasi dan Kamar mandi pasien.

Ruang Pendaftaran Ruang Tunggu

Ruang Bersalin
Ruang KIA/KB

Ruang UGD
Ruang Nifas
Ruang Medrek Ruang Sterilisasi

Ruang Gigi KM Pasien


Ruang Pengakajian Awal Ruang Pemeriksaan Umum

Ruang Pemeriksaan Lansia Ruang Pemeriksaan TB

Ruang Terpadu (jiwa,Gizi,ptm) Ruang Vaksinasi


Ruang MTBS Ruang Menyusui

Lantai 2 diperuntukkan untuk perkantoran, Ruang Aula, Ruang konseling, Ruang


Vaksin, Gudang, pantry, mushola dan kamar mandi petugas.

Ruang Konseling
Ruang Vaksin (Kespro,HIV,Yankestrad,santasi)
KM Petugas Mushola

Ruang Perkantoran
Ruang Gudang
Ruang Aula
Ruang Pantry
UPT Puskesmas Bojong merupakan tempat pelayanan kesehatan milik pemerintah
daerah dan memiliki ijin operasional dari pemerintah Kabupaten Pandeglang dan dari
Pemerintah Pusat.

2. Letak Geografis
Puskesmas Bojong merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten
Pandeglang, yang berada di wilayah kecamatan Bojong dan memiliki jarak
sekitar 30 Km dari ibu kota Kabupaten Pandeglang, yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Lebak. Wilayah Puskesmas bojong secara geografis terletak
antara 643’16,5’’ - 6 45’23’’ lintang selatan dan 10530’03’’ - 10532’02’’ bujur
timur dengan luas daerah 50,72 km atau sebesar 14,7 % dari luas kabupaten
pandeglang. Wilayah binaan Puskesmas Bojong merupakan daerah pesawahan
dan perkebunan kelapa sawit dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Saketi
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lebak
3. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Picung
4. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Cipeucang
Sarana perhubungan yang ada sesuai dengan kondisi geografis
Kecamatan Bojong adalah perhubungan darat atau angkutan jalan yang
menghubungkan semua Desa.
Wilayah binaan Puskesmas Bojong secara administrasi terdiri dari 8
Desa, 63 Rukun warga (RW) dan 191 Rukun Tetangga (RT). Bentuk Topografi
Wilayah Puskesmas Bojong pada umumnya dataran dengan ketinggian rata-rata
di bawah 500 meter dari permukaan laut (dpl) denagan rincian sebagai berikut :
Desa Geredug ± 107 dpl, Mekarsari ± 110 dpl, Cijakan ± 112 dpl, Citumenggung

± 114, Cahaya Mekar ± 111 dpl, Bojong ± 114 dpl, Banyumas ± 115 dpl,
manggung Jaya ± 113 dpl. Sedangkan dari segi Geomorfologi, Wilayah
Puskesmas Bojong termasuk Ke dalam Zona Bogor yang merupakan Zona
Perbukitan.

3. Visi dan Misi

a. Visi
Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang terjadi di
masyarakat umum khususnya di kecamatan Bojong, UPT Puskesmas Bojong
menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang sebagai tumpuan
dan harapan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul
akibat perubahan pola hidup masyarakat. Masalah kesehatan yang masih
merupakan masalah utama antara lain kesehatan lingkungan, penanggulangan
penyakit menular, gizi, kesehatan Ibu dan Anak maupun prilaku masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut maka telah dirumuskan Visi Puskesmas
Bojong yaitu “ Pelayanan Kesehatan Bermutu menuju Kecamatan
Bojong Sehat tahun 2022”. Adapun penjelasan dari Visi tersebut yaitu
mengacu pada Visi Kabupaten Pandeglang 2021– 2026 yaitu Terwujudnya
Pandeglang Berkah melalui transformasi harmoni agrobisnis maritim
bisnis dan wisata bisnis menuju rumah sehat dan keluarga sejahtera
2021, Visi Puskesmas Bojong ini masuk pada Misi Kabupaten poin pertama
dan poin ke enam yaitu Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat dan
Meningkatkan Tata Kelolaan Pemerintahan dan Memperkuat Sistem Inovasi
Daerah.
Puskesmas Bojong harus mampu menyelenggarakan pembangunan
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat secara prima, pelayanan
kesehatan harus dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, terutama
untuk masyarakat miskin yang sangat rentan masalah kesehatannya.
Masyarakat sehat mandiri berarti pelayanan kesehatan bersifat dari,
untuk dan oleh masyarakat itu sendiri, yang diberikan oleh Puskesmas Bojong
haruslah merupakan pelayanan profesional dan berkualitas yang berarti harus
bermutu, efisien, cepat, transparan, mudah diakses, murah, ramah dan
berkepastianhukum. Pelayanan profesional dan berkualitas dilaksanakan
untuk semua jenis pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan
perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat dan kegawatdaruratan.Dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan harus berpihak kepada
masyarakat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi – tingginya bagi
setiap rakyat adalah salah satu hak azasi manusia tanpa perbedaan.
Masyarakat sehat peduli berarti memberi perhatian kepada hal kecil
yang mengakibatkan dampak besar (dan bukan memberikan perhatian kepada
hal besar tetapi memberikan dampak kecil).Menaruh peduli berarti menaruh
perhatian atau menghiaraukan sesuatu. Kepedulian merupakan suatu
sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain, Kepedulan
sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain tetapi lebih pada
membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan
tujuan kebaikan. Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian
sosial?Dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin
hubungan kerjasama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat terjalin harmonis
manakala masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial maka pelayanan
kesehatan tidak bisa berjalan sendiri, perlu kepedulian dari setiap unsur
masyarakat.

b. Misi
Misi Puskesmas Bojong disusun berdasarkan mandat yang diemban UPT
Puskesmas Bojong dari Dinas Kesehatan KabupatenPandeglang sebagai
Instansi induk organisasi, Pernyataan misi tersebut adalah:
a. Membudayakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat;
b. Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar;
c. Memantau Penyakit Yang Berpotensi Menjadi Masalah Kesehatan;
d. Mengembangkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
c. Motto Puskesmas Bojong
Cepat Akurat Komunikatif Aman dan Profesional /CAKAP
d. Budaya Kerja
Rapih Rajin dan Ramah /R3
e. Tata Nilai
Komitmen, Pelayanan sesuai standar, Amanah dan Komprehensif /KOMPAK.

5. Sarana dan Prasarana Penunjang

NO JENIS PERALATAN JUMLAH KEADAAN

A ALAT TRANSPORTASI
Ambulans 1 Unit
Sepeda Motor 4 Unit Baik

B SARANA PENERANGAN
Daya Listrik 3000 Watt Baik

Genset 4,5 KW Baik

C MEUBELAIR
Kursi Sofa / Kursi Tamu 3 Unit Baik

Kursi Rapat 65 Pcs Baik

Meja 1 Biro 1 Unit Baik

Meja ½ Biro 15 Unit Baik

Kursi Kerja 5 Unit Baik

Lemari Arsip 16 Unit Baik

D PERALATAN RUMAH
TANGGA
Kompor Gas 1 Unit Baik

Piring 5 Lusin Baik

Gelas 3 Lusin Baik

Lemari Pendingin 1 Unit Baik

Peralatan Dapur lain nya


PERATAN TEKNOLOGI
E INFORMASI
Komputer ( PC ) 4 Unit Baik

Laptop 6 Unit Baik

Printer 4 Unit Baik

Scanner 1 Unit Baik


Set WIFI 1 Unit Baik

Proyektor 2 Unit Baik

Sound System 2 Unit Baik

F PENCEGAHAN KEBAKARAN
APAR 6 Unit Baik
6. Peralatan Tiap Ruangan

NO JENIS PERALATAN JUML KEADAA


AH N
SET IMUNISASI / RUANG
A IMUNISASI
Vaccine Carrier 1
Cool Box 14 Baik

Refrigerator 1 Baik

B KIT UKS
Reflex Hammer 1 Baik

Garpu Tala 1 Baik

Microtoise 1 Baik

Stetoskop Dewasa 1 Baik

Spatula Lidah 1 Baik

Tensimeter 1 Baik

Timbangan Dewasa 1 Baik

Tornikuet 1 Baik

Snellen Test 1 Baik

Spekulum Hidung 1 Baik

C KIT POSYANDU
Timbangan bayi 1 Baik

Timbangan Dewasa 1 Baik

D KIT UKGS
Tang Molar 1 Baik

Tang Molar Gigi Susus 1 Baik

Skeler 1 Baik
Double Ended Applier 1 Baik

Spoon Exavator Small 1 Baik

Penumpat Plastis 2 Baik

Tangkai Kaca Mulut 5 Baik

Sonde Lurus 3 Baik

F KIT SANITARIAN
Fogging Machine 1 Baik

G RUANG PERSALINAN
Tabung Oksigen 1 kubik 1 Baik

Doppler 1 Baik

Gunting Benang 2 Baik

Gunting Episs 2 Baik

Gunting Iris Lengkung 3 Baik

Gunting Tali Pusat 2 Baik

Fenster Klem 2 Baik

Klem Ovum 2 Baik

Klem Kasa Lurus 3 Baik

Dressing Forceps 2 Baik

Lampu periksa Halogen 1 Baik

Nasal Oxygen 1 Baik

Meja Mayo 2 Baik

Needle Holder 2 Baik

Pinset Chirurgical 3 Baik

Pinset Jaringan 1 Baik

Pinset Anatomis 3 Baik

Alat pemecah selaput ketuban 2 Baik

Skalpel No 4 1 Baik

Spekulum Cocor Bebek Besar 5 Baik

Spekulum Cocor Bebek Medium 3 Baik

Spekulum Cocor Bebek Kecil 3 Baik

Tiang Infus 1 Baik

Stetoskop Dewasa 1 Baik

Stetoskop Janin 1 Baik

Meja Periksa 1 Baik


Silinder Korentang Kecil 1 Baik

Gynecoligal Bed 1 Baik

Tensimeter 1 Baik

Baby Suction Pump 1 Baik

Termometer Dewasa 1 Baik

Aligator Ekstraktor AKDR 1 Baik

Sonde Uterus 2 Baik

Tenakulum 2 Baik

Rigid Laryngoscope 1 Baik

Infant Radiant Warmer 1 Baik

Penghisap lendir neonatus 2 Baik

Stetoskop Duplek 1 Baik

Spekulum Sims Besar 2 Baik

Spekulum Sims Sedang 2 Baik

Gunting Operasi lurus 3 Baik

Klem Linen 3 Baik

Klem pemasang Klip 3 Baik

Pelvimeter 1 Baik

Klem penarik benang AKDR 1 Baik

Klem Masquito lurus 3 Baik

Klem Masquito lengkung 4 Baik

Torniket Karet 1 Baik

IUD Kit 2 Baik

Termometer 1 Baik

Implant Kit 1 Baik

Gunting Verband 2 Baik

Timbangan anak 1 Baik

Timbangan Dewasa 1 Baik

Pengukur panjang bayi 1 Baik

Meja periksa 2 Baik

Pinset bedah 2 Baik

Tensimeter 1 Baik

Stetoskop Dewasa 1 Baik

Stand lamp 1 Baik

Pen Lancet 1 Baik

Alat pemecah ketuban 1 Baik


Dopler 4 Baik

Pinset anatomi 1 Baik

Gunting benang 1 Baik

Timbangan bayi 1 Baik

Pinset anatomi pendek 1 Baik

Baki logam 2 Baik

Meja Mayo 2 Baik

Termometer dewasa 1 Baik

Reflek Hamer 1 Baik

Pengukur tinggi badan anak 1 Baik

Sonde mulut 1 Baik

Spekulum vagina 2 Baik

Stetoskop Janin 1 Baik

Sudip Lidah 1 Baik

Sudip Lidah 12 cm 1 Baik

Korcher tang 1 Baik

Tampon Tang 1 Baik

Mangkok untuk larutan 2 Baik

Silinder korentang steril 1 Baik

Spekulum Sims 1 Baik

Meja periksa Gynokolog 1 Baik

Spekulum Vagina 1 Baik

Buletin Board 1 Baik

Bak Instrumen tertutup Besar 1 Baik

Bak Instrumen tertutup Sedang 1 Baik

Bak Instrumen tertutup Kecil 1 Baik

H RUANGAN MTBS
Termometer Digital 1 Baik

I RUANGAN TERPADU
Timbangan Dewasa 1 Baik
RUANGAN PEMERIKSAAN
J UMUM
Lampu kepala 1 Baik

Tonometer 1 Baik
Meja Periksa 1 Baik

Stetoskop 1 Baik

Reflek Hammer 1 Baik

Timbangan Dewasa 1 Baik

Spekulum Hidung 1 Baik

Sudip Lidah 1 Baik

X Ray Film Viuwer 1 Baik

Lup Binokuler 1 Baik

Tromol 1 Baik

Knie Pinset 1 Baik

Tonsil Anses Forceps 1 Baik

Garpu Tala 1 Baik

Bingkai Ujicoba Trial Lens 1 Baik

Buku Ishihara 1 Baik

Termometer Dewasa 1 Baik

Snellen Chart 1 Baik

Sudip Lidah Logam 3 Baik

Baki Logam 1 Baik

Tensimeter Digital 5 Baik

K RUANGAN TUNGGU
Mechanical Chair 6 Baik
RUANG TINDAKAN GAWAT
L DARURAT
Gunting Medik 1 Baik

Sendok kuret 1 Baik

Tonometer 1 Baik

Meja Mayo 1 Baik

Nasal Oxygen 1 Baik

Gunting TaliPusat 1 Baik

Bed Patient 2 Baik

Tabung Oksigen 1 Baik

Klem Tali Pusat 1 Baik

Torniket 1 Baik

Venous Blood Presuure 1 Baik

Aspirator 1 Baik
Gunting Benang 1 Baik

Brankar 1 Baik

Kursi Roda 1 Baik

Tang untuk mengambil benda asing 1 Baik

Examination Light 1 Baik

Tensimeter 4 Baik

Gunting Episiotomi 1 Baik

Termometer Digital 2 Baik

Klem Arteri 1 Baik

Defribilator 1 Baik

EKG 1 Baik

Tromol 1 Baik

Meja Periksa 3 Baik

Gunting Operasi 1 Baik

Sudip 1 Baik

Kateter Nelaton 1 Baik

Termometer air raksa 1 Baik

Torniket Karet 1 Baik

Gunting Bedah Standar 3 Baik

Klem Arteri 2 Baik

Gunting Pembalut 1 Baik

Pinset insisi hordeulum 1 Baik

Pinset Bedah 18 cm 1 Baik

Pinset Anatomis 14,5 cm 2 Baik

Handle kaca nasopharing 2 Baik

Forceps alligator 1 Baik

Kaca Nasopharing 2,4,5,6, 1 Baik

Retraktor kelopak mata 1 Baik

Sungkup kecil 1 Baik

Korentang 1 Baik

Spekulum mata 1 Baik

Klem arteri 14 cm 3 Baik

Pinset Epilasi 1 Baik

Bengkok 3 Baik

Termometer Dewasa 1 Baik

Sungkup Besar 1 Baik


Tabung Oksigen 1 Baik

Spalk 2 Baik

Stetoskop 1 Baik

Nebulizer 1 Baik

Semprit Gliserin 1 Baik

Klem Arteri dengan gigi 1x2 3 Baik

Kait dan kuret serumen 1 Baik

Kelly Kocher 2 Baik

Gunting pembuka jahitan 2 Baik

Stand Lamp 1 Baik

Baki logam untuk kassa 2 Baik

Pinset anatomis 18 3 Baik

Gunting Bedah standar 3 Baik

Lampu KepALA 1 Baik

Tiamg infus 1 Baik

Neck Kolar anak 1 Baik

Neck Kolar Dewasa 1 Baik

EKG 1 Baik

Guedel Airway 1 Baik

Otoscope 1 Baik

Spekulum Hidung 1 Baik

Utility Troly 1 Baik

M RUANGAN KIA
Stetoscope bayi 1 Baik

Sudip Lidah 1 Baik

Lemari Obat Kaca 1 Baik

Selang Nasogastric 1 Baik

Dental sonde 1 Baik

Pinset Anatomis 1 Baik

Syringe Pump 1 Baik

Termometer Digital 1 Baik

Meja Periksa 1 Baik

Reflek Hammer 1 Baik

Mangkok Kecil 1 Baik

Lampu Periksa 1 Baik


Gunting Benang 1 Baik

Dopler 1 Baik

Sterilisator 1 Baik

Nebulizer 1 Baik

Tensimeter 1 Baik

N RUANGAN PASCA PERSALINAN


Apgar Timer 1 Baik

Bed Baby 1 Baik

Bed Patient 3 Baik

O RUANGAN KESEHATAN GIGI


Spoon Ekcavator Small 1 Baik

Spoon Ekcavator Medium 2 Baik

Spoon Ekcavator Large 2 Baik

Spatula pengaduk semen 11 Baik

Bein Lurus Besar 1 Baik

Bor Intan 1 Baik

Dental Hand Piece 1 Baik

Handpiece Straight 1 Baik

Kaca Mulut Datar 15 Baik

Klem 1 Baik

Set Kursi Gigi Elektrik 1 Baik

Foot Controller 1 Baik

Light Curing 1 Baik

Pemegang Matriks 12 Baik

Penahan Lidah 1 Baik

Pengungkit Akar Gigi kanan 4 Baik

Pinset Gigi 4 Baik

Polishing Bur 1 Baik

Skeler Standar Kiri 7 Baik

Skeler Standar Kanan 8 Baik

Skeler Standar bentuk tombak 2 Baik

Skeler Standar Kanan Type Chisel 1 Baik

Skeler Standar Kiri Type Chisel 1 Baik

Sonde Lengkung 11 Baik


Sonde Lurus 11 Baik

Spatule pengaduk Lonomer 11 Baik

Tang gigi anterior 4 Baik

Tang gigi premolar 4 Baik

Tang gigi molar kanan 7 Baik

Tang gigi molar kiri 1 Baik

Tang molar 3 rahang atas 1 Baik

Tang sisa akar gigi anterior 1 Baik

Tang sisa akar gigi posterior 1 Baik

Tang sisa rahang bawah anak 1 Baik

Tang gigi anterior rahang atas anak 1 Baik

Tang sisa rahang atas anak 4 Baik

Tang gigi anterior rahang bawah anak 3 Baik

Tang gigi molar 3 rahang bawah 2 Baik

Tang molar rahang atas anak 1 Baik

Skalpel kecil 2 Baik

Skalpel tangkai pisau operasi 2 Baik

Tangkai kaca mulut 6 Baik

Pelindung jari 3 Baik

Amalgam set 21 Baik

P RUANGAN ASI
Breast Pump 1 Baik
Tercantum dalam Baik
Q RUANGAN FARMASI
Profil Laboratorium
Tercantum dalam Baik
R RUANGAN FARMASI
Profil Kefarmasian

6. Struktur Organisasi dan Ketenagaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat


pertama, upt Puskesmas Bojong telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, bidan, perawat, perawat gigi serta
tenaga pendukung lainnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam
organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari keberadaan SDM. SDM
Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang keberhasilan pelaksanaan
kegiatan, program dan pelayanan kesehatan. Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di
Puskesmas Bojong pada tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN
UPT PUSKESMAS BOJONG

NON
N JUMLAH PNS
JABATAN JUMLAH
O PNS
SK SK SK SK KA
GUBERNUR BUPATI KADINKES PUSKESMAS

1 Kepala Puskesmas 1 - - - - 1
2 Kasubbag TU 1 - - - - 1
3 Dokter Umum 1 - - - 1 2
4 Dokter Gigi - - - - - 0

5 Perawat Kesehatan 9 - 2 2 - 13
6 Perawat Gigi 1 - - - - 1
7 Bidan 10 - - 8 4 22

8 Nutrisionis - 1 - - - 1
9 Sanitarian - 1 - - - 1
10 Apoteker 2 - - - - 2
Tenaga
- - - - 1 1
11 Teknis
Kefarmasian
12 Pranata Laboratorium - 1 - - - 1

13 Tenaga Kesmas - - - - 2 2
14 Tenaga Administrasi - - - - 1 1

15 Pekarya - - - 2 1 3
JUMLAH 25 3 2 12 10 52

TINGKAT PENDIDIKAN
NO JABATAN S1+ JUMLAH
SLTP SLTA D III D IV S1
PROFESI

1 Kepala Puskesmas - - - - 1 - 1
2 Kasubbag TU - - - 1 - - 1
3 Dokter Umum - - - - - 2 2

4 Dokter Gigi - - - - - - 0
5 Perawat Kesehatan - 1 7 - 3 2 13
6 Perawat Gigi - - 1 - - - 1

7 Bidan - - 17 5 - - 22

8 Nutrisionis - - 1 - - - 1
9 Sanitarian - - 1 - - - 1
10 Apoteker - - - - - 2 2
Tenaga Teknis
11 - - - - 1 - 1
Kefarmasian
12 Pranata Laboratorium - - 1 - - - 1
13 Tenaga Kesmas - - - - 2 - 2
14 Tenaga Administrasi - 1 - - - - 1
15 Pekarya 2 1 - - - - 3
JUMLAH 2 3 28 6 7 6 52

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN


UPT PUSKESMAS BOJONG
7. Program-Program UPT Puskesmas Bojong

Program adalah kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang


dilaksanakan bersama antara UPT Puskesmas dan masyarakat guna mencapai sasaran
Visi dan Misi UPT Puskesmas yaitu pencapaian SDGs (Sustainable Development
Goals).

Program kerja UPT Puskesmas Bojong sebagai Unit Pelaksana


Teknismengacu kepada program yang dicanangkan oleh DinasKesehatan Kabupaten
Pandeglang yang terdiri dari UKM Essensial dan Perawatan Kesehatan Masyarakat,
UKM Pengembangan dan UKP yang meliputi kefarmasian, laboratorium serta
jaringan dan jejaring pelayanan kesehatan, meliputi :

1. UKM Essensial dan Perawatn Kesehatan Masyarakat


a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. UKM Pengembangan
a. PelayananKesehatan Jiwa
b. PelayananKesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan tradisional dan komplementer
d. Pelayanan Kesehatan kerja dan olahraga
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan Lansia
g. Pelayanan kesehatan lainnya
3. UKP kefarmasian, laboratorium
a. Pelayanan Pemeriksaan umum
b. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan persalinan
g. Pelayanan Kefarmasian
h. Pelayanan Laboratorium sederhana
4. Jaringan dan jejaring pelayanan kesehatan, meliputi
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Poskesdes / Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas kesehatan lainnya.

8. Jenis – jenis Pelayanan dan Jadwal Pelayanan UKP kefarmasian dan


laboratorium :
1. Pelayanan pemeriksaan umum setiap hari senin sd sabtu jam 08.00 – 12.00
wib
2. Pelayanan pemeriksaan umum Lansia setiap hari senin sd sabtu jam 08.00 –
12.00 wib
3. Pelayanan pemeriksaan gigi dan mulut setiap hari senin sd sabtu jam 08.00 –
12.00 wib
4. Pelayanan pemeriksaan KIA setiap hari senin sd sabtu jam 08.00 – 12.00 wib
5. Pelayanan pemeriksaan balita sakit ( MTBS ) setiap hari senin sd sabtu jam
08.00 – 12.00 wib
6. Pelayanan KB setiap hari rabu jam 08.00 – 12.00 wib
7. Pelayanan pemeriksaan Kesehatan jiwa setiap hari senin jam 08.00 – 12.00
wib
8. Pelayanan pemeriksaan Penyakit tidak menular ( PTM ) setiap hari rabu jam
08.00 – 12.00 wib
9. Pelayanan pemeriksaan gizi setiap hari kamis jam 08.00 – 12.00 wib
10. Pelayanan Vaksinasi setiap hari selasa dan jum’at jam 08.00 – 12.00 wib
11. Pelayanan Laboratorium setiap hari senin sd sabtu jam 08.00 – 12.00 wib
12. Pelayanan pemeriksaan TB setiap hari rabu jam 08.00 – 12.00 wib
13. Pelayanan konseling kesehatan reproduksi ( remaja dan pranikah ) setiap hari
sabtu 08.00 – 12.00 wib
14. Pelayanan konseling HIV setiap hari selasa 08.00 – 12.00 wib
15. Pelayanan konseling yankestrad setiap hari rabu 08.00 – 12.00 wib
16. Pelayanan konseling sanitasi ( kesling ) setiap hari selasa 08.00 – 12.00 wib
17. Pelayanan UGD setiap hari 24 jam
18. Pelayanan persalinan setiap hari 24 jam
19. Pelayanan Farmasi setiap hari senin sd sabtu jam 08.00 – 12.00 wib
BAB III
ANALISIS SWOT PELAYANAN KEBIDANAN
DI UPT PUSKESMAS BOJONG

Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisis SWOT mencocokkan “fit” antar sumber daya
internal dan situasi eksternal. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang
dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi
yang kuat untuk merancang strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kebidanan Di UPT Puskesmas Bojong.

Setelah melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, maka tahap selanjutnya adalah
membuat analisis faktor internal/IFE (internal factor evaluation) dengan menggunakan matrix
untuk menyimpulkan dan mengevaluasi peluang dan ancaman dengan cara:

a. Identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman serta identifikasi faktor internal kekuatan
dan kelemahan.
b. Buat pembobotan untuk setiap faktor antara 0,0 bila tak penting dan 1,0 bila paling penting.
c. Membuat rating antara 1-4 dengan arti sebagai berikut;
1) Satu (1) amat sedikit berperan sebagai peluang/ ancaman dan kekuatan/ kelemahan
2) Dua (2) kurang berperan sebagai peluang/ ancaman dan kekuatan/ kelemahan.
3) Tiga (3) merupakan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
4) Empat (4) sangat berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
1. ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN KEHAMILAN,
PERTOLONGAN PERSALINAN, NIFAS, KB, MTBS, IMUNISASI DI TEMPAT
PRAKTIK
1. Manajemen Kehamilan di UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten
Tabel 3.1
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kehamilan Di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)

1. Sarana

a) Memiliki alat yang lengkap untuk


pemeriksaan kehamilan.
b) APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi (APD 1. lembar balik kelas ibu hamil masih kurang

level 2)
c) Memiliki ruang pemeriksaan
kehamilan tersendiri

2 Prasarana:

a) Fasilitas di ruang pemeriksaan


lengkap seperti tempat tidur periksa,
kursi kerja, meja tulis. 2 .belum ada kegiatan inovasi senam hamil dan

b) Mempunyai kendaraan Ambulance kelas bumil di puskesmas


untuk merujuk pasien
c) memiliki tempat pemeriksaan kehamilan
yang memadai

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:

- sudah melaksanakan ANC Terpadu a) belum ada kegiatan inovasi senam hamil
dan kelas bumil di puskesmas
4. Sumber Daya Manusia: a) belum mengikuti pelatihan cara penggunaan
buku KIA & ANC terpadu
a) Tenaga kesehatan rata-rata memiliki SIPB
b) banyak tenaga kesehatan bidan TKS yang
dan STR aktif
baru lulus Pendidikan
c) beberapa bidan akan habis masa berlaku
STR nya
5. Pencatatan dan Pelaporan:
a) Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara
a) Memiliki kelengkapan administrasi manual dan aplikasi yang sering mengalami
seperti lembar informed consent, RM, gangguan sehingga makan waktu untuk
registrasi, buku KIA, buku kohort dan evaluasi
rujukan
Sumber: Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.2
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kehamilan di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)

1 Prasarana: Prasarana:

a) Letak Puskesmas strategis dilingkungan a) tempat berdekatan dengan pasar rakyat


yang padat penduduk dan dan bisa kemungkinan berpengaruh pada kebersihan
menggunakan moda transportasi online lingkunan & kenyamanan pasien
atau konvensional.

2. Sumber Daya Manusia :


Sumber Daya Manusia:

SDM sudah sesuai peraturan atau a) izin karena keperluan keluarga


perundang-undangan yang berlaku
b) Kelelahan saat bekerja

3. Manajamen Pelayanan Kebidanan Manajemen pelayanan Kebidanan:

a) sudah MOU dengan BPJS a) sudah ada klinik yang MOU dengan BPJS
b) Tidak ada kematian, konseling dan melayani ANC/USG
jelas dan mudah dipahamai serta
mempunyai SOP unuk setiap
tindakan
4. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan:

a) Pencatatan dan Pelaporan sudah berbasis a) aplikasi E-kohort sering mengalami gangguan
NIK sehingga dapat meminimalisir
double data
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
TINGKAT
No SIGNIFIKAN
BOBOT RATING SKOR
Tenaga
kesehatan rata-
1 SDM rata memiliki 3,0 0,27 5 1,36
SIPB dan STR
aktif
Sarana dan
Prasarana
Sarana dan
2 pemeriksaan 3,0 0,27 4 1,09
Prasarana
Strength (Kekuatan)

kehamilan
Lengkap

Pelayanan sudah
3 melaksanakan 2,5 0,23 5 1,14
Kehamilan
ANC Terpadu
Memiliki
kelengkapan
administrasi
seperti lembar
Pencatatan
informed
4 dan 2,5 0,23 4 0,91
consent, RM,
pelaporan
registrasi, buku
KIA, buku
kohort dan
rujukan
TOTAL 11,0 1,00 4,50

belum mengikuti
Weakness (Kelemahan)

pelatihan cara
penggunaan 3,0 0,17 2,5 0,42
buku KIA &
5 SDM ANC terpadu
banyak tenaga
kesehatan bidan
3,0 0,17 2,5 0,42
TKS yang baru
lulus pendidikan
beberapa bidan
akan habis masa 2,5 0,14 4 0,56
berlaku STR nya
lembar balik
kelas ibu hamil 2,0 0,11 2 0,22
masih kurang
Sarana dan belum ada
6
Prasarana ruangan khusus
untuk kegiatan 2,5 0,14 3 0,42
kelas ibu hamil
dan senam hamil
belum ada
kegiatan inovasi
Pelayanan
7 senam hamil dan 2,0 0,11 2 0,22
Kehamilan
kelas bumil di
puskesmas
Pencatatan dan
pelaporan
dilakukan secara
manual dan
Pencatatan aplikasi yang
8 dan sering 3,0 0,17 1 0,17
pelaporan mengalami
gangguan
sehingga makan
waktu untuk
evaluasi
TOTAL 18,0 1,00 2,42
SELISIH ANTARA KEKUATAN DAN KELEMAHAN 2,08
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal secara interview
Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
TINGKAT
Opportunity ( Peluang) BOBOT RATING SKOR
SIGNIFIKAN

Letak Klinik
strategis
dilingkungan yang
padat penduduk
Sarana dan
1 dan dan bisa 3,0 0,23 4 0,92
Prasarana
menggunakan
moda transportasi
online atau
konvensional.

SDM sudah sesuai


peraturan atau
Opportunity ( Peluang)

2 SDM perundang- 3,0 0,23 5 1,15


undangan yang
berlaku
sudah MOU
3,0 0,23 4 0,92
dengan BPJS
Tidak ada
Pelayanan kematian,
3 konseling jelas dan
Kehamilan
mudah dipahamai 2,0 0,15 3 0,46
serta mempunyai
SOP unuk setiap
Tindakan

Pencatatan dan
Pelaporan sudah
Pencatatan
berbasis NIK
4 dan 2,0 0,15 4 0,62
sehingga dapat
pelaporan
meminimalisir
double data
TOTAL 13,0 1,00 4,08
tempat berdekatan
dengan pasar
rakyat
Sarana dan kemungkinan
5 2,0 0,18 2 0,36
Prasarana berpengaruh pada
kebersihan
lingkunan &
Thereats (Ancaman)

kenyamanan pasien

izin karena
2,0 0,18 2 0,36
keperluan keluarga
6 SDM
Kelelahan saat 3,0 0,27 2 0,55
bekerja
sudah ada klinik
yang MOU dengan
Pelayanan
7 BPJS dan 2,0 0,18 3 0,55
Kehamilan
melayani
ANC/USG
Pencatatan aplikasi E-kohort
8 dan sering mengalami 2,0 0,18 2 0,36
pelaporan gangguan
TOTAL 11,0 1,00 2,18
SELISIH ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN 1,90
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview
2. Manajemen Persalinan di UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten
Tabel 3.5
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Persalinan
No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)

1. Sarana

a) Tempat penyimpanan alkes sudah


tersedia dan sesuai standar

b) APD lengkap sesuai dengan


kebutuhan dimasa pandemi (APD Belum semua pustu melayani persalinan
level 2)

c) ADS, safety box dan BHP sudah


mencukupi kebutuhan pelaksanaan
pelayanan KIAR

d)
2 Prasarana:

a) Fasilitas di ruang pemeriksaan


lengkap seperti tempat tidur periksa,
kursi kerja, meja tulis.
b) Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:

- Pelayanan persalinan 24 jam


- Rujukan dengan SISRUTE ( - Belum adanya jadwal dr. Spesialis
Obsgyin di Puskesmas
Sistem Rujukaan Terpadu )
- Sudah bekerjasama dengan BPJS
4. Sumber Daya Manusia:

a) Ada pembagian tugas, wewenang,


peran dan tanggungjawab terkait
program KIAR Supir ambulance belum stanby dalam
b) Ada ketentuan kompetensi petugas
sistem rujukan
pj dan pelaksana KIAR
c) Semua tenaga kesehatan pelaksana
pelayanan KIAR memiliki STR
belum semua bidan mempunyai sertifikat
dan SIPB I APN
d) Jumlah petugas pelaksana
pelayanan KIAR memadai untuk
pelaksanaan pelayanan dalam
gedung
5. Pencatatan dan Pelaporan:
b) Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara
b) Memiliki kelengkapan administrasi manual dan aplikasi yang sering mengalami
seperti lembar informed consent, RM, gangguan sehingga makan waktu untuk
registrasi, buku KIA, buku kohort dan evaluasi
rujukan
Sumber : Hasil Analisa Faktor Intternal
Tabel 3.6
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Persalinan
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)

1 Prasarana: Prasarana:

a) Letak PKM Bojong strategis yaitu a) Belum semua jaringan puskesmas


di Lingkungan Padat Penduduk melayani persalinan
b) .Pengambilan Alkes setiap
bulan sesuai Kebutuhan

2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia:

Bidan melaksanakan dengan baik tugas- a) Belum semua tenaga kesehatan yang
tugasnya memberikan pelayanan
Terjalin koordinasi yang baik dengan Lintas mendapatkan pelatihan APN
Sektor dan Linprog

SDM sudah sesuai dengan standar


pelayanan/permenkes

3. Manajamen Pelayanan Kebidanan Manajemen pelayanan Kebidanan:

a) Ada koordinasi dengan pihak Dinas


Kesehatan
sistem rujukan menggunakan WAG, respon
b) Semakin mudahnya masyarakat kadang lambat
mendapatkan informasi mengenai
Pelayanan Persalinan
c) Adanya kebijakan pemerintah terkait
dengan pemberian pelayanan KIAR
d) Mempunyai SOP/ Protap yang jelas
untuk setiap Tindakan
4. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan:

a) Pencatatan dan pelaporan harian, a) Server aplikasi pencatatan dan


mingguan, bulanan dan tahunan
pelaporan sering gangguan
akan mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi b) Data rekapan belum bisa didownload
b) Adanya evaluasi bulanan
lengkap untuk kebutuhan evaluasi
program KIAR
c) Jadwal Kunjungan ulang tertulis program
di buku KIA
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal
Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
FAKTOR STRATEGI INTERNAL
TINGKAT RATIN
NO Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKA BOBOT SKOR
N G
Ada pembagian tugas,
wewenang, peran dan
Strength (Kekuatan)

3,0 5
tanggungjawab terkait 0,08 0,41
program KIAR
Ada ketentuan kompetensi
1 SDM
petugas pj dan pelaksana 2,5 5
0,07 0,34
KIAR
Semua tenaga kesehatan
pelaksana pelayanan KIAR 3,0 3
0,08 0,24
memiliki STR dan SIPB I
Jumlah petugas pelaksana
pelayanan KIAR memadai
2,5 3,5
untuk pelaksanaan 0,07 0,24
pelayanan dalam gedung
Tempat penyimpanan alkes
sudah tersedia dan sesuai 3,5 5
0,09 0,47
standar
APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi 3,5 4
0,09 0,38
(APD level 2)
ADS, safety box dan BHP
Sarana dan
2 sudah mencukupi
Prasarana 3,0 4
kebutuhan pelaksanaan 0,08 0,32
pelayanan KIAR
Tersedia tempat sampah
yang dibedakan
berdasarkan jenis 3,5 4
0,09 0,38
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
Pelayanan persalinan 24
3,0 4
jam 0,08 0,28
Rujukan dengan SISRUTE
3 Pelayanan ( Sistem Rujukaan Terpadu 4,0 4
0,11 0,38
)
Sudah bekerjasama dengan
2,5 3
BPJS 0,07 0,20

Pencatatan pencatatan dan pelaporan


4 dan persalinan sudah terkoneksi 3,0 5
0,08 0,36
pelaporan ke aplikasi E-kohort
TOTAL 37,0 1 4,12
Supir ambulance belum
5 SDM stanby dalam sistem 0,0 0 0 0,00
rujukan
Weakness (Kelemahan)

Belum semua jaringan


Sarana dan
6 puskesmas melayani 0,0 0 0 0,00
Prasarana
persalinan

Belum adanya jadwal dr.


Pelayanan
7 Spesialis Obsgyin di 3,0 0,6 3 1,80
persalianan
Puskesmas
Data rekapan belum bisa
Pencatatan
didownload lengkap untuk
8 dan 2,0 0,4 2 0,80
kebutuhan evaluasi
pelaporan
program
TOTAL 5,0 1,00 2,60
SELISIH ANTARA KEKUATAN DAN KELEMAHAN 1,52
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal secara interview

Tabel 3.8
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
TINGKAT BOBO RATIN SKO
Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKA
N T G R
Letak PKM Bojong strategis
yaitu di Lingkungan Padat 3,0 0,10 5 0,49
Sarana dan Penduduk
1
Prasarana Pengambilan Alkes setiap
3,0 0,10 5 0,49
bulan sesuai Kebutuhan
2,0 0,07 5 0,33
Bidan melaksanakan dengan
3,0 0,10 4 0,39
baik tugas-tugasnya
Terjalin koordinasi yang
2 SDM baik dengan Lintas Sektor 1,5 0,05 4 0,20
dan Linprog
Opportunity ( Peluang)

SDM sudah sesuai dengan


standar 0,07 4 0,26
pelayanan/permenkes 2,0
Ada koordinasi dengan pihak
0,07 4 0,26
Dinas Kesehatan 2,0
Semakin mudahnya
masyarakat mendapatkan
2,0 0,07 3 0,20
informasi mengenai
Pelayanan Pelayanan Persalinan
3
Persalinan Adanya kebijakan
pemerintah terkait dengan 2,0 0,07 5 0,33
pemberian pelayanan KIAR
Mempunyai SOP/ Protap
yang jelas untuk setiap 3,0 0,10 5 0,49
Tindakan
Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan harian, mingguan, bulanan
4 dan dan tahunan akan 2,0 0,07 4 0,26
pelaporan mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi
Adanya evaluasi bulanan
2,5 0,08 3 0,25
program KIAR
Jadwal Kunjungan ulang
2,5 0,08 4 0,33
tertulis di buku KIA
TOTAL 30,5 1,00 4,28

Belum semua jaringan


Sarana dan
5 puskesmas melayani 3,0 0,26 5 1,30
Prasarana
persalinan
Belum semua tenaga
Thereats (Ancaman)

kesehatan yang memberikan


6 SDM 2,0 0,17 5 0,87
pelayanan mendapatkan
pelatihan APN
Pelayanan sistem rujukan menggunakan
7 2,5 0,22 4 0,87
Persalinan WAG, respon kadang lambat
Server aplikasi pencatatan
dan pelaporan sering 2,0 0,17 2,5 0,43
Pencatatan gangguan
8 dan
Data rekapan belum bisa
pelaporan
didownload lengkap untuk 2,0 0,17 3 0,52
kebutuhan evaluasi program
TOTAL 11,5 1,00 4,00
SELISIH ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN 0,28
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal secara interview
3. Manajemen Nifas di UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten
Tabel 3.9
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Nifas di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)

1. Sarana

a) Tempat pelayanan nifas sudah


memadai

b) Tersedia ruang tunggu Tempat penyimpanan alat medis, obat dan


bahan habis pakai pelayanan nifas masih
c) Tersedia kamar kecil tersendiri,
gabung dengan ruang bersalin
terpisah pengunjung dan petugas

d) Tersedia tempat penyimpanan alat


medis, obat dan bahan habis pakai
tersimpan rapih dan memudahkan
petugas pemberi pelayanan nifas
2 Prasarana:

c) Fasilitas di ruang pemeriksaan


lengkap seperti tempat tidur periksa,
kursi kerja, meja tulis.
d) Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:

- Semua ibu nifas rawat gabung bayi


- Selalu menerapkan ASI sejak - SOP tidak terpampang dengan jelas
dini
- Tersedia SOP/Protap tindakan
pelayanan nifas
4. Sumber Daya Manusia:

a) Ada pembagian tugas, wewenang,


peran dan tanggungjawab terkait
pelayanan nifas
b) Ada ketentuan kompetensi Belum semua bidan mendapatkan pelatihan
APN
penanggungjawab program
KIAR/Bidan coordinator
c) Semua bidan yang memberikan
pelayanan nifas memiliki STR dan
SIPB 1
5. Pencatatan dan Pelaporan:

Pencatatan dan pelaporan hasil


Aplikasi e kohort sering error
pelayanan nifas sudah terkoneksi ke
aplikasi e kohort

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.10

Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan


Manajemen Pelayanan Nifas di di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022

No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)

1 Prasarana: Prasarana:

a) Lokasi strategis karena dipinggir


jalan raya, bisa masuk mobil dan
dilalui kendaraan umum
b) Terdapat ruang pojok ASI

2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia:

a) Bidan melaksanakan dengan baik dan b) Belum semua tenaga kesehatan yang
sesuai SOP memberikan pelayanan
b) Terjalin koordinasi yang baik dengan mendapatkan pelatihan APN
bidan desa dan puskesmas
c) SDM sudah sesuai dengan standar
pelayanan

3. Manajamen Pelayanan Kebidanan Manajemen pelayanan Kebidanan:

a) Pelayanan nifas luar gedung


dilakukan oleh bidan desa
b) Pelayanan nifas dalam gedung,
melibatkan dokter
c) Pelayanan nifas dilakukan sesuai SOP
d) Mempunyai SOP/Protap yang jelas
untuk setiap tindakan
4. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan:

a) Pencatatan dan pelaporan bulanan a) Server aplikasi pencatatan dan


dilakukan oleh bidan desa dan
pelaporan sering gangguan
dilaporkan ke penanggungjawab
KIAR b) Data rekapan belum bisa didownload
b) Adanya evaluasi bulanan program
lengkap untuk kebutuhan evaluasi
KIAR dalam lokmin bulanan
puskesmas program
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal
Tabel 3.11
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
ANALISIS SWOT PELAYANAN NIFAS PUSKESMAS BOJONG TAHUN 2022
FAKTOR STRATEGI INTERNAL
TINGKAT
NO Opportunity ( Peluang) BOBOT RATING SKOR
SIGNIFIKAN
Ada pembagian tugas,
wewenang, peran dan
3,0 5
Strength (Kekuatan)

tanggungjawab terkait 0,09 0,43


pelayanan nifas
Ada ketentuan kompetensi
1 SDM penanggungjawab program 2,5 5
0,07 0,36
KIAR/Bidan koordinator
Semua bidan yang
memberikan pelayanan nifas 3,0 3,5
0,09 0,30
memiliki STR dan SIPB 1
Tempat pelayanan nifas sudah
3,0 5
memadai 0,09 0,43

Tersedia ruang tunggu 3,0 4


0,09 0,34
Tersedia kamar kecil
tersendiri, terpisah pengunjung 2,5 4
0,07 0,25
dan petugas
Sarana dan Tersedia tempat penyimpanan
2 alat medis, obat dan bahan
Prasarana
habis pakai tersimpan rapih 3,0 4
0,09 0,34
dan memudahkan petugas
pemberi pelayanan nifas

Tersedia tempat sampah yang


dibedakan berdasarkan jenis
3,0 4
sampahnya, yakni sampah 0,09 0,34
infeksius dan non infeksius

Semua ibu nifas rawat gabung


3,0 5
bayi 0,09 0,43

Pelayanan Selalu menerapkan ASI sejak


3 3,0 4
Nifas dini 0,09 0,30

Tersedia SOP/Protap tindakan


3,0 3
pelayanan nifas 0,09 0,26

Pencatatan Pencatatan dan pelaporan hasil


4 dan pelayanan nifas sudah 3,0 4
0,09 0,34
pelaporan terkoneksi ke aplikasi e kohort

TOTAL 35,0 1 4,12


Belum semua bidan
5 SDM 2,5 2 0,53
0,3
Weakness (Kelemahan)

mendapatkan pelatihan APN


Tempat penyimpanan alat
Sarana dan medis, obat dan bahan habis
6 2,0 2 0,42
Prasarana pakai pelayanan nifas masih 0,2
gabung dengan ruang bersalin
Pelayanan SOP tidak terpampang dengan
7 2,5 1,5 0,39
Nifas jelas 0,3
Pencatatan
8 dan Aplikasi e kohort sering error 2,5 2 0,53
0,3
pelaporan
TOTAL 9,5 1 1,87
SELISIH ANTARA KEKUATAN DAN KELEMAHAN 2,25
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal secara interview
Tabel 3.12
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
TINGKAT BOBO RATIN SKO
Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKA
N T G R
Lokasi strategis karena
dipinggir jalan raya, bisa
Sarana dan 3,0 0,09 5 0,47
1 masuk mobil dan dilalui
Prasarana kendaraan umum
Terdapat ruang pojok ASI 3,0 0,09 5 0,47
Bidan melaksanakan dengan
3,0 0,09 4 0,38
baik dan sesuai SOP
Terjalin koordinasi yang
2 SDM baik dengan bidan desa dan 3,0 0,09 4 0,38
puskesmas
Opportunity ( Peluang)

SDM sudah sesuai dengan


0,09 4 0,38
standar pelayanan 3,0
Pelayanan nifas luar gedung
0,09 4 0,38
dilakukan oleh bidan desa 3,0
Pelayanan nifas dalam
2,5 0,08 4 0,31
Pelayanan gedung, melibatkan dokter
3 Pelayanan nifas dilakukan
Nifas 2,5 0,08 5 0,39
sesuai SOP
Mempunyai SOP/Protap
yang jelas untuk setiap 3,0 0,09 5 0,47
tindakan
Pencatatan dan pelaporan
bulanan dilakukan oleh
3,0 0,09 4 0,38
bidan desa dan dilaporkan ke
Pencatatan
4 penanggungjawab KIAR
dan pelaporan
Adanya evaluasi bulanan
program KIAR dalam 3,0 0,09 3 0,28
lokmin bulanan puskesmas
TOTAL 32,0 1,00 4,27
Sarana dan
5 0,0 0,00 5 0,00
(Ancaman)

Prasarana
Thereats

Belum semua bidan yang


6 SDM memberikan pelayanan 2,5 0,36 5 1,79
mendapatkan pelatihan APN
7 Pelayanan 0,0 0,00 4 0,00
Nifas
Server aplikasi pencatatan
dan pelaporan sering 2,5 0,36 2 0,71
Pencatatan gangguan
8
dan pelaporan Data rekapan belum bisa
didownload lengkap untuk 2,0 0,29 2 0,57
kebutuhan evaluasi program
TOTAL 7,0 1,00 3,07
SELISIH ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN 1,19
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal secara interview

4. Manajemen KB di UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten


Tabel 3.13
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
KB di UPT Puskesmas Bojong
N Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
o
1 Sarana Sarana
a. Alat dan Obat Kontrasepsi sudah - Jumlah Alat masih terbatas
tersedia dan sesuai standar
b. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan sehingga Alat pelayanan KB
di masa pandemi (Level 2) masih kurang
c. Tersedia tempat sampah yang dibedakan
berdasarkan jenis sampahnya, yakni
sampah infeksius dan non infeksius

2 Prasarana: Prasarana
1. Fasilitas di pemeriksaan lengkap seperti -
tempat tidur periksa, kursi kerja, meja
tulis.
2. Memiliki sumber air bersih, sistem
kelistrikan dan pencahayaan yang cukup
terang seta ventilasi yang baik

3 Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan :


a) Bekerja sama dengan BPJS - Pelaksanaan KIE KB belum
b) Adanya kebijakan pemerintah terkait terlayani secara Optimal
dengan pelayanan KB kepada setiap
wanita usia subur
4 Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
● Bidan memiliki SIPB yang aktif Tidak Semua Bidan mengikuti pelatihan
● Bidan yang sudah pelatihan CTU atau pelatihan teknis KB lainnya
APBK/CTU yang memberikan
pelaynan KB
● Bidan berusia produktif dengan
rentang usia 26-35 tahun
● Masa kerja bidan sudah lebih
dari 2 tahun dalam memberikan
pelayanan
5 Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan
a) Melakukan pencatatan dan - Pencatatan dan pelaporan
pelaporan harian, bulanan, tahunan masih menggunakan manual
dan dilaporkan ke puskesmas
b) Menyediakan buku kohort KB/
Kartu KB
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.14
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana
No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)
1 Prasarana: Prasarana
e) Penyediaan Stok Obat KB dan 1. Bekerja sama dengan BPJS
Alat KB siap tersedia 2. PKM berdekatan dengan PMB dan Klinik
f) Pelayanan KB safari bekerjasama 3. Adanya tuntutan kebutuhan masyarakat yang
dengan DPKBP3A semakin tinggi terhadap dan KB peningkatan
g) Letak geografis Klinik strategis
pelayanan KB
berada dilingkungan yang padat
penduduk dan menggunakan
moda transportasi online atau
konvensional.
2 Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
a) Bidan melaksanakan tugas dan 1.Bidan belum mendapat pelatihan mengenai
KB /CTU
tupoksi dengan baik sesuai standar
2. Kelelahan saat bekerja
UUD kebidanan
b) Terjalin koordinasi dan komunikasi
yang baik dengan Bidan Praktek
dan PLKB
c) SDM sudah sesuai dengan standar
pelayanan/permenkes
3 Manajemen Pelayanan: Manajemen Pelayanan:
a) Bidan melakukan komunikasi
terapeutik dan memberikan
konseling yang jelas dan mudah
dipahami dan menggunakan media
ABPK
b) Masyarakat semakin mudah
mendapatkan informasi mengenai
berbagai macam cara KB dan
pentingnya ber KB dari media
c) Adanya kebijakan pemerintah
terkait dengan pelayanan KB
kepada setiap wanita usia subur
d) Mempunyai SOP/ Protap untuk
setiap Tindakan

4 Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan


a) Pencatatan dan pelaporan harian, 1. Tempat pelayanan kesehatan lain yang sudah
menggunakan pencatatan dan pelaporan dengan
mingguan, bulanan dan tahunan teknologi
akan mempermudah kerja bidan 2. Resiko kehilangan, robek, basah pada buku
pendokumentasian
untuk melakukan evaluasi
b) Jadwal Kunjungan ulang KB
tertulis di Kohort KB / kartu KB

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.15
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

FAKTOR STRATEGI INTERNAL


TINGKAT
NO SWOT UNSUR Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKAN
BOBOT RATING SKOR
Bidan memiliki SIPB yang
3,0 0,14 5 0,7
aktif

Bidan dan asisten bidan 3,0 0,14 5 0,7


memiliki STR yang aktif
1 SDM Bidan berusia produktif
dengan rentang usia 26-35 2,0 0,1 3 0,3
tahun
Masa kerja bidan sudah lebih
dari 2 tahun dalam membuka 1,5 0,07 3,5 0,245
Klinik
Strength (Kekuatan)

Alat dan Obat Kontrasepsi


sudah tersedia dan sesuai 3,0 0,14 5 0,7
standar
APD lengkap sesuai dengan
Sarana kebutuhan dimasa pandemi 2,0 0,1 4 0,4
2 dan (APD level 2)
Prasarana
Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
2,0 0,09 4 0,36
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
Bekerja sama dengan
2,0 0,1 4 0,4
Pelayanan Puskesmas
3
KB Menyediakan buku kohort
1,5 0,07 3 0,21
KB/ Kartu KB
Melakukan pencatatan dan
Pencatatan
pelaporan harian, bulanan,
4 dan 1,0 0,05 2 0,1
tahunan dan dilaporkan ke
pelaporan
puskesmas
TOTAL 21,0 1 4,12
Pembagian tugas, peran dan
5 SDM 2,0 0,25 2 0,50
wewenang belum jelas
Weakness (Kelemahan)

Sarana Jumlah Alat masih terbatas


6 dan sehingga Alat pelayanan KB 2,0 0,25 1,5 0,38
Prasarana masih kurang

Pelayanan Pelaksanaan KIE KB belum


7 3,0 0,375 2 0,75
KB terlayani secara Optimal
Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan
8 dan 1,0 0,125 1 0,13
masih menggunakan manual
pelaporan
TOTAL 8,0 1,00 1,75
SELISIH ANTARA KEKUATAN DAN KELEMAHAN 2,37
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal dari interview

Tabel 3.16
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL


TINGKAT BOBO RATIN SKO
Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKA
N T G R
Penyediaan Stok Obat
KB dan Alat KB siap 3,0 0,12 5 0,59
tersedia
Pelayanan KB safari
bekerjasama dengan 3,0 0,12 5 0,59
Puskesmas
Sarana dan
1 Letak geografis Klinik
Prasarana
strategis berada
dilingkungan yang padat
penduduk dan 3,0 0,12 5 0,59
menggunakan moda
transportasi online atau
Opportunity ( Peluang)

konvensional.
Bidan melaksanakan
tugas dan tupoksi
2,0 0,08 4 0,31
dengan baik sesuai
standar UUD kebidanan
Terjalin koordinasi dan
2 SDM komunikasi yang baik
1,5 0,06 4 0,24
dengan bidan desa dan
puskesmas
SDM sudah sesuai
dengan standar 0,08 4 0,31
pelayanan/permenkes 2,0
Bidan melakukan
komunikasi terapeutik
dan memberikan
3 Pelayanan KB konseling yang jelas dan 0,06 4 0,24
mudah dipahami dan
menggunakan media
ABPK 1,5
Masyarakat semakin
mudah mendapatkan
informasi mengenai
1,5 0,06 3 0,18
berbagai macam cara KB
dan pentingnya ber KB
dari media
Adanya kebijakan
pemerintah terkait
dengan pelayanan KB 1,5 0,06 5 0,29
kepada setiap wanita usia
subur
Mempunyai SOP/ Protap
3,0 0,12 5 0,59
untuk setiap Tindakan
Pencatatan dan pelaporan
harian, mingguan,
bulanan dan tahunan
2,0 0,08 4 0,31
akan mempermudah
Pencatatan dan
4 kerja bidan untuk
pelaporan
melakukan evaluasi
Jadwal Kunjungan ulang
KB tertulis di Kohort KB 1,5 0,06 4 0,24
/ kartu KB
TOTAL 25,5 1,00 4,47
Tempat praktek
Sarana dan berdekatan dengan
5 2,0 0,24 3 0,71
Prasarana tempat praktek bidan
lainnya.
Bidan belum mendapat
6 SDM pelatihan mengenai KB 2,0 0,24 3 0,71
/CTU
Thereats (Ancaman)

Adanya tuntutan
kebutuhan masyarakat
yang semakin tinggi
7 Pelayanan KB 1,5 0,18 2 0,35
terhadap dan KB
peningkatan pelayanan
KB
Tempat pelayanan
kesehatan lain yang
sudah menggunakan 1,0 0,12 1,5 0,18
Pencatatan dan pencatatan dan pelaporan
8
pelaporan dengan teknologi
Resiko kehilangan,
robek, basah pada buku 2,0 0,24 2,5 0,59
pendokumentasian
TOTAL 8,5 1,00 2,53
SELISIH ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN 1,94
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview
5. Manajemen MTBS di UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten
Tabel 3.17
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
MTBS di UPT Puskesmas Bojong
No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)

1. Sarana

a) tempat pelayanan, sarana dan prasarana


sudah memenuhi syarat dan tersedia ruangan a). alat-alat pemeriksaan seperti ARI dan senter
pojok ASI bagi ibu menyusui ada yang tidak berfungsi/ rusak

b) belum ada vaksin pada tempatnya untuk


pelayanan vaksinasi pada bayi sehat

2 Prasarana:

a) APD lengkap sesuai dengan kebutuhan


dimasa pandemi (APD level 2)
b) ADS, safety box dan BHP sudah
mencukupi kebutuhan pelaksanaan
imunisasi a) belum ada format rujukan khusus anak
c) bagan MTBS sudh terpampang, di ruang MTBS
format-format pelayanan sudah
terpenuhi
d) Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:

a) Pelayanan setiap hari a) belum ada pelayanan IDL bagi bayi sehat
b) Pelayanan sudah terintegrsi dengan sesuai jadwal di ruang MTBS
lintas program seperti gizi dan b) belum semua pasien anak dilayani dengan
imunisasi sistem MTBS
c) sudah menerapkan KIE dan c) Waktu tunggu pasien memanjang
melibatkan keluarga pada saat d) belum ada pelayanan dalam gedung untuk
pelayanan MTBS IDL
d) ada kunjungan rumah bagi pasien
dengan penyakit berat yang tidak
melakukan kontrol sesuai jadwal
e) pasien mendapatkan informasi yang
jelas terkait klasifikasi penyakit
anak dan jadwal kunjungan ulang
4. Sumber Daya Manusia:

a) Ada pembagian tugas, wewenang,


peran dan tanggungjawab terkait
program Imunisasi a) belum semua petugas mendapatkan

b) Ada ketentuan kompetensi petugas pj pelatihan MTBS bersertifikat


b) belum semua petugas memahami cara
dan pelaksana Imunisasi
penggunaan format MTBS
c) Semua tenaga kesehatan pelaksana
Imunisasi memiliki STR dan SIPB I c) keterlibatan dokter pada pelayanan

d) pelayanan MTBS sudah melibatkan MTBS belum terjadwal secara tertulis

dokter puskesmas
e) Seluruh bidan sudah tersosialisasikan
MTBS
5. Pencatatan dan Pelaporan:

a) Memiliki kelengkapan administrasi a) pengisian format MTBM dan MTBS


seperti lembar informed consent, memakan waktu cukup lama
RM, registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal


Tabel 3.18
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
MTBS di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022

No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)

1 a) obat-obat essensial tersedia dengan Prasarana:


harga terjangkau
a) hasil pemeriksaan tidak akurat karena
b) ruangan pelayanan sudah terpisah
alat rusak
dari pasien umum meminimalisisr
infeksi nasokomial
c) terletak ditengah pemukiman padat
penduduk dan mudah dijangkau
2. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia:

a) pemberi pelayanan adalah bidan a) kelelahan karena 1 pasien makan waktu


(perempuan) sehingga lebih dekat lama
dengan anak
b) bidan saat posyandu dapat
melakukan follow up di lapangan
jika pasien tidak control
c) belum ada klinik/ praktek dokter
anak swasta di sekitar puskesmas
3. Manajemen pelayanan Kebidanan: Manajemen pelayanan Kebidanan:

a) Pelayanan terjangkau dengan satu kali a) kemungkinan pengunaan obat tidak


pemeriksaan berbagai macam masalah rasional karena banyak masalah
kesehatan dapat dideteksi dan di kesehatan yang digali
klasifikasikan
b) rujukan untuk masalah kesehatan
tertentu bisa langsung saat itu juga
karena sudah terintegrasi lintas program
c) sudah bekerja sama dengan BPJS
4. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan:

a) dari satu format anamnesa bisa a) biaya cetak mahal karena 1 anak butuh 3
didapatkan macam-macam masalah
lembar format
kesehatan, penanganan menjadi
komperhensif
b) pengelola program dapat dengan
mudah melakukan rekapan
kunjungan
c) hasil pelayanan dapat dijadikan dasar
kunjungan rumah
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.19
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan MTBS
FAKTOR STRATEGI INTERNAL
TINGKAT
NO SWOT UNSUR Opportunity ( Peluang) BOBOT RATING SKOR
SIGNIFIKAN
Ada pembagian tugas,
wewenang, peran dan
3,0 5
tanggungjawab terkait 0,06 0,31
program Imunisasi
Ada ketentuan
kompetensi petugas pj 2,5 5
0,05 0,26
dan pelaksana Imunisasi
1 SDM Semua tenaga kesehatan
pelaksana Imunisasi 3,0 3
0,06 0,19
memiliki STR dan SIPB I
pelayanan MTBS sudah
melibatkan dokter 2,5 4
0,05 0,21
puskesmas
Strength (Kekuatan)

Seluruh bidan sudah


2,5 3,5
tersosialisasikan MTBS 0,05 0,18
tempat pelayanan, sarana
dan prasarana sudah 3,5 5
0,07 0,36
memenuhi syarat
APD lengkap sesuai
dengan kebutuhan
3,5 4
dimasa pandemi (APD 0,07 0,29
level 2)
Sarana ADS, safety box dan
2 dan BHP sudah mencukupi
3,0 4
Prasarana kebutuhan pelaksanaan 0,06 0,25
imunisasi
tersedia ruangan pojok
3,0 3
ASI bagi ibu menyusui 0,06 0,19
bagan MTBS sudh
terpampang, format-
3,0 3
format pelayanan sudah 0,06 0,19
terpenuhi
Tersedia tempat sampah
yang dibedakan
berdasarkan jenis
3,0 4
sampahnya, yakni 0,06 0,25
sampah infeksius dan non
infeksius
pelayanan buka setiap
3,0 4
hari 0,06 0,22
pelayanan sudah
terintegrsi dengan lintas
3,0 4
program seperti gizi dan 0,06 0,22
imunisasi
sudah menerapkan KIE
dan melibatkan keluarga
2,5 4
pada saat pelayanan 0,05 0,18
Pelayanan MTBS
3
MTBS ada kunjungan rumah
bagi pasien dengan
penyakit berat yang tidak 2,0 3
0,04 0,12
melakukan kontrol sesuai
jadwal
pasien mendapatkan
informasi yang jelas
terkait klasifikasi 2,5 3
0,05 0,15
penyakit anak dan jadwal
kunjungan ulang
pencatatan manual
menggunakan format
Pencatatan
MTBM dan MTBS,
4 dan 3,0 5
dilaporkan pada 0,06 0,28
pelaporan
pengelola penyakit
terkait
TOTAL 48,5 1 4,12
belum semua petugas
mendapatkan pelatihan 1,5 2 0,12
0,06
MTBS bersertifikat
Weakness (Kelemahan)

belum semua petugas


memahami cara
5 SDM 2,0 2,5 0,19
penggunaan format 0,08
MTBS
keterlibatan dokter pada
pelayanan MTBS belum 2,0 2 0,15
0,08
terjadwal secara tertulis
belum ada vaksin pada
Sarana
tempatnya untuk
6 dan 1,9 2 0,15
pelayanan vaksinasi pada 0,07
Prasarana
bayi sehat
belum ada pojok URO 2,0 2,9 0,22
0,08
belum ada format rujukan
khusus anak di ruang 1,5 2,5 0,14
0,06
MTBS
alat-alat pemeriksaan
seperti ARI dan senter
3,0 2,9 0,34
ada yang tidak berfungsi/ 0,12
rusak
belum ada pelayanan IDL
bagi bayi sehat sesuai 2,0 2,5 0,19
0,08
jadwal di ruang MTBS
belum semua pasien anak
Pelayanan dilayani dengan sistem 2,5 2,5 0,24
7 0,10
MTBS MTBS
waktu tunggu pasien
2,5 2,9 0,28
memanjang 0,10
belum ada pelayanan
3,0 2,5 0,29
dalam gedung untuk IDL 0,12
Pencatatan pengisian format MTBM
8 dan dan MTBS memakan 2,0 2 0,15
0,08
pelaporan waktu cukup lama
TOTAL 25,9 1,00 2,47
SELISIH ANTARA KEKUATAN DAN KELEMAHAN 1,65
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal dari interview

Tabel 3.20
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan MTBS

FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL


TINGKAT
Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKA BOBOT RATING SKOR
N
obat-obat essensial tersedia
Opportunity ( Peluang)

3,0 0,11 5 0,53


dengan harga terjangkau
ruangan pelayanan sudah
Sarana dan terpisah dari pasien umum
1 3,0 0,11 5 0,53
Prasarana meminimalisisr infeksi
nasokomial
terletak ditengah pemukiman
padat penduduk dan mudah 2,5 0,09 5 0,44
dijangkau
pemberi pelayanan adalah
bidan (perempuan) sehingga 2,0 0,07 4 0,28
lebih dekat dengan anak
bidan saat posyandu dapat
2 SDM melakukan follow up di
1,5 0,05 4 0,21
lapangan jika pasien tidak
control
belum ada klinik/ praktek
dokter anak swasta di sekitar 0,07 4 0,28
puskesmas 2,0
pelayanan terjangkau 2,0 0,07 4 0,28
dengan satu kali
pemeriksaan berbagai
macam masalah kesehatan 1,5 0,05 3 0,16
dapat dideteksi dan di
klasifikasikan
Pelayanan
3 rujukan untuk masalah
MTBS
kesehatan tertentu bisa
langsung saat itu juga karena 1,5 0,05 5 0,26
sudah terintegrasi lintas
program
sudah bekerjasama dengan
3,0 0,11 5 0,53
BPJS
dari satu format anamnesa
bisa didapatkan macam-
macam masalah kesehatan, 2,0 0,07 4 0,28
penanganan menjadi
komperhensif
Pencatatan
4 pengelola program dapat
dan pelaporan
dengan mudah melakukan 3,0 0,11 3 0,32
rekapan kunjungan
hasil pelayanan dapat
dijadikan dasar kunjungan 1,5 0,05 4 0,21
rumah
TOTAL 28,5 1,00 4,30
Sarana dan hasil pemeriksaan tidak
5 3,0 0,22 2,9 0,64
Prasarana akurat karena alat rusak
Thereats (Ancaman)

kelelahan karena 1 pasien


6 SDM 3,0 0,22 2,9 0,64
makan waktu lama
kemungkinan pengunaan
Pelayanan obat tidak rasional karena
7 3,5 0,26 2,5 0,65
Imunisasi banyak masalah kesehatan
yang digali
Pencatatan telat evaluasi karena banyak
8 2,0 0,15 2,5 0,37
dan pelaporan yang direkap
biaya cetak mahal karena 1
2,0 0,15 2,5 0,37
anak butuh 3 lembar format
TOTAL 13,5 1,00 2,68
SELISIH ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN 1,62
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview

6. Manajemen Imunisasi di UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten


Tabel 3.21
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Imunisasi di Puskesmas Bojong Tahun 2022

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)

1. Sarana

a) memiliki Tempat penyimpanan


vaksin sesuai standar
b) APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi (APD
a) jumlah amprahan vaksin dan
level 2)
realisai tidak sesuai kebutuhan,
c) ADS, safety box dan BHP sudah
kadang-kadang terjadi kelangkaan
mencukupi kebutuhan pelaksanaan
vaksin untuk antigen tertentu
imunisasi
d) Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius
2 Prasarana:

a) sebagian besar pos sudah memiliki


bangunan posyandu tempat pelayanan a) Jumlah bangunan posyandu baru

imunisasi 20 dari 35 pos (57 %), stratifikasi


posyandu sebagian besar masih
madya
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:

- semua posyandu sudah - belum ada pelayanan dalam


memberikan pelayanan imunisasi gedung untuk IDL
sesuai sasaran
- bayi balita yang tidak datang ke
posyandu dilakukan kunjungan
rumah
- sasaran digerakkan H-1
Posyandu
4. Sumber Daya Manusia:

a) Ada pembagian tugas, wewenang,


peran dan tanggungjawab terkait
program Imunisasi
b) Ada ketentuan kompetensi petugas pj
dan pelaksana Imunisasi - petugas sakit

c) Semua tenaga kesehatan pelaksana


Imunisasi memiliki STR dan SIPB I
d) jumlah petugas pelaksana imunisasi
memadai untuk pelaksanaan
pelayanan dalam dan luar gedung
5. Pencatatan dan Pelaporan:
- tidak semua petugas pelaksana
a) pencatatan dan pelaporan imunisasi
imunisasi mempunyai akses ke
sudah terkoneksi ke aplikasi SMILE
aplikasi leporan imunisasi SMILE

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal


Tabel 3.22
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Imunisasi di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022

No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)

1 Sarana Dan Prasarana : Prasarana:

a) Pengambilan vaksin rutin setiap bulan a) belum semua posyandu


b) Vaksin dan BHP diberikan secara mempunyai bangunan sebagai
gratis dari Puskesmas tempat untuk pemberian imunisasi
c) sudah menggunakan ADS,
meminimalisir KIPI
2. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia:

a) Bidan melaksanakan dengan baik a) belum semua tenaga kesehatan yang


tugas-tugasnya memberikan pelayanan mendapatkan
b) Terjalin koordinasi yang baik dengan pelatihan imunisasi
bidan desa dan puskesmas
c) SDM sudah sesuai dengan standar
pelayanan/permenkes
3. Manajemen pelayanan Kebidanan: Manajemen pelayanan Kebidanan:

a) tidak ada SPKDS di wilayah kerja a) ancaman KLB karena masih ada
yang melayani imunisasi desayang belum UCI
b) Semakin mudahnya masyarakat
mendapatkan informasi mengenai
pentingnya imunisasi dari media
c) Adanya kebijakan pemerintah terkait
dengan pemberian imunisasi lengkap
kepada setiap bayi dan anak
(walaupun belum secara tertulis)
d) Mempunyai SOP/ Protap yang jelas
untuk setiap Tindakan
4. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan:

a) Pencatatan
dan pelaporan harian, a) server aplikasi pencatatan dan
mingguan, bulanan dan tahunan akan
pelaporan sering gangguan
mempermudah bidan untuk
melakukan evaluasi b) data rekapan belum bisa
b) adanya evaluasi bulanan program
didownload lengkap untuk
imunisasi dalam lokmin bulanan
puskesmas kebutuhan evaluasi program
c) Jadwal imunisasi ulang tertulis di
buku KIA/ kartu imunisasi
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.23
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Imunisasi

FAKTOR STRATEGI INTERNAL


TINGKAT
NO SWOT UNSUR Opportunity ( Peluang) BOBOT RATING SKOR
SIGNIFIKAN
Ada pembagian tugas,
wewenang, peran dan
3,0 5
tanggungjawab terkait 0,09 0,43
program Imunisasi
Ada ketentuan kompetensi
petugas pj dan pelaksana 2,5 5
0,07 0,36
Imunisasi
1 SDM
Semua tenaga kesehatan
pelaksana Imunisasi 3,0 3
Strength (Kekuatan)

0,09 0,26
memiliki STR dan SIPB I
jumlah petugas pelaksana
imunisasi memadai untuk
2,5 3,5
pelaksanaan pelayanan 0,07 0,25
dalam dan luar Gedung
Tempat penyimpanan
vaksin sudah tersedia dan 3,0 5
0,09 0,43
sesuai standar
APD lengkap sesuai dengan
Sarana
kebutuhan dimasa pandemi 3,0 4
2 dan 0,09 0,35
(APD level 2)
Prasarana
ADS, safety box dan BHP
sudah mencukupi
3,0 4
kebutuhan pelaksanaan 0,09 0,35
imunisasi
Tersedia tempat sampah
yang dibedakan
berdasarkan jenis 3,0 4
0,09 0,35
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
semua posyandu sudah
memberikan pelayanan 3,0 4
0,09 0,30
imunisasi sesuai sasaran
Pelayanan bayi balita yang tidak
3 datang ke posyandu 3,0 4
Imunisasi 0,09 0,30
dilakukan kunjungan rumah
sasaran digerakkan H-1
2,5 3
Posyandu 0,07 0,22

Pencatatan pencatatan dan pelaporan


4 dan imunisasi sudah terkoneksi 3,0 5
0,09 0,39
pelaporan ke aplikasi SMILE
TOTAL 34,5 1 4,12

5 SDM petugas sakit 1,5 2 0,32


0,16
jumlah amprahan vaksin
Weakness (Kelemahan)

Sarana dan realisai tidak sesuai


6 dan kebutuhan, kadang-kadang 3,0 2,9 0,92
0,32
Prasarana terjadi kelangkaan vaksin
untuk antigen tertentu
Pelayanan belum ada pelayanan dalam
7 3,0 2,5 0,79
Imunisasi gedung untuk IDL 0,32
tidak semua petugas
Pencatatan pelaksana imunisasi
8 dan mempunyai akses ke 2,0 2 0,42
0,21
pelaporan aplikasi leporan imunisasi
SMILE
TOTAL 9,5 1,00 2,44
SELISIH ANTARA KEKUATAN DAN KELEMAHAN 1,68
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal dari interview
Tabel 3.24
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Imunisasi

FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL


TINGKAT
Opportunity ( Peluang) SIGNIFIKAN
BOBOT RATING SKOR
Pengambilan vaksin rutin
3,0 0,11 5 0,53
setiap bulan
Sarana dan Vaksin dan BHP diberikan
1 3,0 0,11 5 0,53
Prasarana secara gratis dari Puskesmas
sudah menggunakan ADS,
2,5 0,09 5 0,44
meminimalisir KIPI
Bidan melaksanakan dengan
2,0 0,07 4 0,28
baik tugas-tugasnya
Terjalin koordinasi yang
2 SDM baik dengan bidan desa dan 1,5 0,05 4 0,21
puskesmas
SDM sudah sesuai dengan
standar 0,07 4 0,28
Opportunity ( Peluang)

pelayanan/permenkes 2,0
tidak ada SPKDS di wilayah
kerja yang melayani 0,07 4 0,28
imunisasi 2,0
Semakin mudahnya
masyarakat mendapatkan
informasi mengenai 1,5 0,05 3 0,16
pentingnya imunisasi dari
media
Pelayanan
3 Adanya kebijakan
Imunisasi
pemerintah terkait dengan
pemberian imunisasi
1,5 0,05 5 0,26
lengkap kepada setiap bayi
dan anak (walaupun belum
secara tertulis)
Mempunyai SOP/ Protap
yang jelas untuk setiap 3,0 0,11 5 0,53
Tindakan
Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan harian, mingguan, bulanan
4 dan dan tahunan akan 2,0 0,07 4 0,28
pelaporan mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi
adanya evaluasi bulanan
program imunisasi dalam 3,0 0,11 3 0,32
lokmin bulanan puskesmas
Jadwal imunisasi ulang
tertulis di buku KIA/ kartu 1,5 0,05 4 0,21
imunisasi
TOTAL 28,5 1,00 4,30
belum semua posyandu
Sarana dan mempunyai bangunan
5 3,0 0,22 2,5 0,56
Prasarana sebagai tempat untuk
pemberian imunisasi
belum semua tenaga
Thereats (Ancaman)

kesehatan yang memberikan


6 SDM 3,0 0,22 2,9 0,64
pelayanan mendapatkan
pelatihan imunisasi
Pelayanan masih ada desa yang belum
7 3,5 0,26 2,9 0,75
Imunisasi UCI
server aplikasi pencatatan
dan pelaporan sering 2,0 0,15 2,5 0,37
Pencatatan
gangguan
8 dan
data rekapan belum bisa
pelaporan
didownload lengkap untuk 2,0 0,15 2,5 0,37
kebutuhan evaluasi program
TOTAL 13,5 1,00 2,69
SELISIH ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN 1,61
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview
B. ANALISIS ISU STRATEGI PENGELOLAAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS,
KB, IMUNISASI, MTBS DI TEMPAT PRAKTIK UPT PUSKESMAS BOJONG
PANDEGLANG BANTEN
1. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan di UPT Puskesmas Bojong

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di peroleh titik koordinat
diagram SWOT (2.14 ; 1,99) sehingga posisi pelayanan Kebidanan Kehamilan di UPT
Puskesmas Bojong Tahun 2022, berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada
gambar 1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan koordinat


diagram SWOT ( 2.14 , 1.99 )

EKSTERNAL
POSISI KUADRAN I
4 (PERTUMBUHAN / (POSISI SAAT
AGRESIF) INI 2.14 , 1.99)
3
2

1
-3 -2 -1 -1 1 2 3 4
-2
-3
INTERNAL
-4
Posisi Pelayanan Kebidanan Kehamilan
di UPT Puskesmas Bojong Berdasarkan Analisa SWOT

Posisi pelayanan Kebidanan Kehamilan di UPT Puskesmas Bojong berdasarkan


Analisis SWOT Penerapan strategi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di
antaranya sebagai berikut.

a. Sarana dan Prasarana

Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang digunakan di UPT


Puskesmas Bojong sudah lengkap sesuai dengan standar serta memiliki ruang
pemeriksaan kehamilan tersendiri sehingga pelayanan lebih nyaman dan terfokus.
Fasilitas yang tersedia ada ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup lengkap
seperti tempat tidur periksa, kursi kerja, meja tulis. APD level 2 lengkap sesuai
dengan kebutuhan dimasa pandemi.

Letak Puskesmas Bojong strategis dilingkungan yang padat penduduk dan dan
bisa menggunakan moda transportasi online atau konvensional.

Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan sarana dan


prasarana di UPT PKM Bojong dikarenakan tempat berdekatan dengan pasar rakyat
kemungkinan berpengaruh pada kebersihan lingkunan & kenyamanan pasien.
Memasang billboard himbauan PHBS, misalnya "anda memasuki Kawasan Tanpa
Rokok" atau "selamat datang di zona sehat masyarakat " atau "harap tenang, sehat itu
penting " agar ibu hamil nyaman dan melakukan penyuluhan 'pentingnya ANC' setiap
hari pasar.

Banyaknya tempat pelayanan kesehatan lain seperti PMB, Klinik, yang


berdekatan dengan UPT Puskesmas Bojong juga fasilitas pelayanan kesehatan lain
yang bekerja sama dengan BPJS sehingga pilihan masyarakat lebih beragam, dan
dapat menjalin kerjasama dengan klinik setempat dalam hal pengelolaan data, Kerja
sama Lintas Sektoral.
a. Sumber Daya Manusia

Petugas kesehatan di UPT Puskesmas Bojong., menempuh pendididkan minimal


sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus D3,
DIV dan sedang menempuh Pendidikan Profesi Bidan. Bidan memiliki surat izin
praktik bidan (SIPB I ,II dan STR ) yang aktif, menurut Permenkes nomor 28 Tahun
2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan pasal 5 ayat 1 Bidan yang
menjalankan praktik keprofesiannya wajib memiliki SIPB. Namun bidan Beberapa
Bidan sedang memeperpanjang STR, belum Semua Bidan mengikuti pelatihan cara
penggunaan buku KIA & ANC terpadu. Hal ini merupakan kelemahan sekaligus
ancaman yang bisa menjadi penyebab kurangnya tenaga ahli dalam pelayanan,hal
yang harus di lakukan adalah mengajukan STR 3 bulan sebelum masa berlaku habis.

b. Manajemen Pelayanan Kebidanan

Pada umumnya, pelayanan kebidanan kehamilan yang diberikan diruang


pemeriksaan kehamilan di UPT Puskesmas Bojong., sudah baik karena dilakukan oleh
tenaga yang terampil. Belum tersedianya kegiatan inovasi senam hamil dan kelas
bumil di puskesmas (didalam gedung). Belum adanya belum ada kegiatan inovasi
senam hamil dan kelas bumil di puskesmas (didalam gedung), Hal ini merupakan
kelemahan sekaligus ancaman yang bisa menjadi penyebab kurangnya KIE kepada
ibu hamil. ,maka di lakukan strategi memodifikasi ruangan yang ada untuk
pelaksanaan kelas ibu hamil dan senam hamil.

c. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan di UPT Puskesmas Bojong, telah dilakukan dengan


baik. Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan dan tahunan
agar mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi kegiatan demi perbaikan asuhan
kebidanan yang diberikan, akan tetapi bidan masih menggunakan pencatatan dan
pelaporan secara manual,Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara manual dan
aplikasi yang sering mengalami gangguan sehingga makan waktu untuk evaluasi.
Sehingga ini menjadi kelemahan dan sekaligus ancaman untuk Pelaporan melalui
online, melatih bidan untuk terbiasa dengan teknologi digital berbasis aplikasi.

Sekalipun pencatatan dan pelaporan telah terlaksana dengan baik, terdapat


beberepa poin dalam hal pencatatan dan pelaporan di UPT Puskesmas Bojong yang
perlu diperhatikan, yakni pada pelaksanaan pendokumentasian, bidan diharapkan teliti
agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa
pasien. Memanfaatkan teknologi dalam melakukan pencatatan dan pelaporan
dikarenakan pada masa pandemi ini seminimal mungkin untuk kontak langsung
dengan orang/pasien dan juga tempat pelayanan kesehatan lain banyak yang sudah
menggunakan pencatatan dan pelaporan dengan teknologi. Bidan juga bisa
memanfaaatkan google form atau website untuk melakukan pendaftaran pasien secara
online.

Tabel 3.25
HASIL MATRIKS ANALISIS SWOT PELAYANAN MANAJEMEN
ANTENATAL PUSKESMAS BOJONG TAHUN 2022

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

FAKTOR STRATEGI
Sarana : Sarana & prasarana :
INTERNAL
1. memiliki alat yang lengkap untuk 1. lembar balik kelas ibu hamil
(IFAS)
pelayanan pertolongan persalinan masih kurang
2. belum ada ruangan khusus
Sarana : untuk kegiatan kelas ibu hamil
dan senam hamil
1. memiliki tempat pemeriksaan kehamilan
yang memadai
2, APD lengkap sesuai dengan kebutuhan Manajemen Pelayanan
di masa pandemi (Level 3) Kebidanan:
1.belum ada kegiatan inovasi
3. Memiliki ruang pertolongan persalinan senam hamil dan kelas bumil di
puskesmas
Prasarana:
1. Fasilitas di ruang pertolongan persalinan
Sumber Daya Manusia:
lengkap.
1. belum mengikuti pelatihan
2. Mempunyai kendaraan Ambulance untuk
cara penggunaan buku KIA &
merujuk pasien
ANC terpadu
3. Memiliki sumber air bersih, sistem 2. banyak tenaga kesehatan
kelistrikan dan pencahayaan yang cukup terang bidan TKS yang baru lulus
seta ventilasi yang baik Pendidikan
3. beberapa bidan akan habis
masa berlaku STR nya
Manajemen Pelayanan Kebidanan:
1. sudah melaksanakan ANC Terpadu Pencatatan dan pelaporan:
1. Pencatatan dan pelaporan
dilakukan secara manual dan
Sumber Daya Manusia: aplikasi yang sering mengalami
gangguan sehingga makan waktu
untuk evaluasi
1. Tenaga kesehatan rata-rata memiliki SIPB
dan STR aktif
FAKTOR Pencatatan Dan Pelaporan:
1. Memiliki kelengkapan administrasi seperti
STRATEGI EKSTERNAL lembar informed consent, RM, registrasi, buku
KIA, buku kohort dan rujukan
(EFAS)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Strategi meminimalkan
Strategi memanfaatkan kekuatan untuk
SDM : kelemahan untuk menangkap
mengisi peluang.
peluang
1. meningkatkan kompetensi
SDM sudah sesuai peraturan atau
SDM bidan TKS dengan pelatihan
perundang-undangan yang berlaku
ANC terpadu
1. memberikan keleluasaan PMB untuk
mengurus SIPB II dan melayani pemeriksaan
kehamilan di tempat praktek diluar jam kerja

Sarana dan Prasarana :


menyebarluaskan informasi jadwal ANC
Letak Klinik strategis dilingkungan
melalui media sosial dan media promosi baik memodifikasi ruangan yang ada
yang padat penduduk dan dan bisa
cetak maupun elektronik (misal membuat untuk pelaksanaan kelas ibu
menggunakan moda transportasi
leaflet untuk pengunjung atau memutar film hamil dan senam hamil
online atau konvensional.
pendek di ruang tunggu)

Manajemen Pelayanan
Kebidanan:
mempromosikan setiap ibu hamil anggota
membuat kegiatan inovasi
sudah MOU dengan BPJS BPJS mendapatkan pelayanan 10 T secara
pemeriksaan kehamilan
gratis
Tidak ada kematian, konseling jelas
dan mudah dipahamai serta meningkatkan konseling kehamilan
mempunyai SOP unuk setiap terjadwal dalam gedung dan luar gedung
Tindakan

Pencatatan dan Pelaporan:


Pencatatan dan Pelaporan sudah memanfaatkan data manual yang ada untuk membuat link google untuk
berbasis NIK sehingga dapat input di aplikasi mempermudah pendaftaran
meminimalisir double data online berbasis NIK
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Strategi meminimalkan
Strategi memanfatkan kekuatan untuk
Prasarana : kelemahan untuk
menghindari ancaman.
menghindariancaman
1. memasang billboard himbauan PHBS,
tempat berdekatan dengan pasar
misalnya "anda memasuki Kawasan Tanpa melakukan penyuluhan
rakyat kemungkinan berpengaruh
Rokok" atau "selamat datang di zona sehat 'pentingnya ANC' setiap hari
pada kebersihan lingkunan &
masyarakat " atau "harap tenang, sehat itu pasar
kenyamanan pasien
penting "
Manajemen pelayanan ANC
membuka layanan
persalinan 24 jam bagi peserta
sudah ada klinik yang MOU dengan menjalin kerjasama dengan klinik setempat
BPJS yang sudah melakukan
BPJS dan melayani ANC/USG dalam hal pengelolaan data
ANC minimal 7 kali (1-1-2, + 2
kali dengan dokter )

Sumber Daya Manusia:


mengajukan SIPB sementara
membagi jadwal kegiatan pelayanan secra
izin karena keperluan keluarga dari dinkes atau keterangan 'STR
efektif, efisien dan proporsional
& SIPB sedang dalam proses'
Kelelahan saat bekerja

Pencatatan dan Pelaporan:


membuat back up data melalui google form melatih bidan untuk terbiasa
aplikasi E-kohort sering mengalami
dengan teknologi digital berbasis
gangguan
aplikasi
Sumber : Analisa SWOT

2. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Persalinan di UPT Puskesmas Bojong

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di peroleh titik
koordinat diagram SWOT (1,52; 0,28) sehingga posisi pelayanan Kebidanan Persalinan
di UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022, berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada
gambar 1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan koordinat


diagram SWOT ( 1,52 , 0.28 )

EKSTERNAL
4 (POSISI SAAT
INI 1.00 , 0.22)
3 POSISI KUADRAN I
2 (PERTUMBUHAN / AGRESIF)
1

-3 -2 -1 -1 1 2 3 4
-2
-3
INTERNAL
-4

Posisi Pelayanan Kebidanan Persalinan


di UPT Puskesmas Bojong Berdasarkan Analisa SWOT

Posisi pelayanan Kebidanan Persalinan di UPT Puskesmas Bojong berdasarkan


Analisis SWOT Penerapan strategi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di
antaranya sebagai berikut.

a. Sarana dan Prasarana

Tempat penyimpanan alkes di UPT Puskesmas Bojong sudah tersedia dan sesuai
standar, fasilitas yang tersedia ada ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup
lengkap seperti tempat tidur periksa, kursi kerja, meja tulis. APD level 2 lengkap
sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemic, ADS, safety box dan BHP sudah
mencukupi kebutuhan pelaksanaan pelayanan KIAR, Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan non infeksius.
Hanya saja ada kelemahan yang seakligus menjadia ancaman yaitu Belum semua
pustu melayani persalinan.

Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan sarana dan


prasarana di UPT PKM Bojong yaitu membuka pelayanan persalinan 24 jam di
jaringan dan jejaring puskesmas (pustu dan poskesdes)

b. Sumber Daya Manusia

Di UPT Puskesmas Bojong sudah dda pembagian tugas, wewenang, peran dan
tanggungjawab terkait program KIAR, ada ketentuan kompetensi petugas pj dan
pelaksana KIAR, Semua tenaga kesehatan pelaksana pelayanan KIAR memiliki STR
dan SIPB I, Jumlah petugas pelaksana pelayanan KIAR memadai untuk pelaksanaan
pelayanan dalam Gedung. Hal yang menjadi kelemahan sekaligus ancaman adalah
Supir ambulance belum stanby dalam sistem rujukan,belum semua bidan mempunyai
sertifikat APN. Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan yaitu
semua bidan harus mengikuti APN,dan smencari petugas ambulance yang stanby.

c. Manajemen Pelayanan Kebidanan

Pada umumnya, pelayanan kebidanan persalinan yang di lakukan di UPT


Puskesmas Bojong., sudah baik karena dilakukan oleh tenaga yang terampil. Ada
koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, Semakin mudahnya masyarakat
mendapatkan informasi mengenai Pelayanan Persalinan, Adanya kebijakan
pemerintah terkait dengan pemberian pelayanan KIAR, Mempunyai SOP/ Protap yang
jelas untuk setiap Tindakan.

d. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan di UPT Puskesmas Bojong, telah dilakukan dengan


baik. Pencatatan dan pelaporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan akan
mempermudah kerja bidan untuk melakukan evaluasi, Adanya evaluasi bulanan
program KIAR.

Tabel 3.26

HASIL MATRIKS ANALISIS SWOT PELAYANAN MANAJEMEN


PERSALINAN PUSKESMAS BOJONG TAHUN 2022

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

FAKTOR STRATEGI
Sarana & prasarana Sarana & prasarana :
INTERNAL
Tempat penyimpanan alkes Belum semua pustu melayani
(IFAS)
sudah tersedia dan sesuai standar persalinan
APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi
(APD level 2)
ADS, safety box dan BHP sudah
mencukupi kebutuhan
pelaksanaan pelayanan KIAR
Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius

Manajemen Pelayanan Manajemen Pelayanan


Kebidanan: Kebidanan:
Belum adanya jadwal dr.
Pelayanan persalinan 24 jam
Spesialis Obsgyin di Puskesmas
Rujukan dengan SISRUTE (
Sistem Rujukaan Terpadu )
Sudah bekerjasama dengan BPJS

Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia:


Ada pembagian tugas,
wewenang, peran dan Supir ambulance belum stanby
tanggungjawab terkait program dalam sistem rujukan
KIAR
Ada ketentuan kompetensi belum semua bidan mempunyai
petugas pj dan pelaksana KIAR sertifikat APN
Semua tenaga kesehatan
pelaksana pelayanan KIAR
memiliki STR dan SIPB I
Jumlah petugas pelaksana
pelayanan KIAR memadai untuk
pelaksanaan pelayanan dalam
gedung

FAKTOR Pencatatan Dan Pelaporan: Pencatatan dan pelaporan:


pencatatan dan pelaporan Data rekapan belum bisa
STRATEGI EKSTERNAL persalinan sudah terkoneksi ke didownload lengkap untuk
aplikasi E-kohort kebutuhan evaluasi program
(EFAS)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Strategi memanfaatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan
SDM :
mengisi peluang. untuk menangkap peluang
Bidan melaksanakan dengan
SDM SDM
baik tugas-tugasnya
Terjalin koordinasi yang baik
dengan Lintas Sektor dan - bidan mengikuti pelatihan APN
Linprog
SDM sudah sesuai dengan
Prasarana Prasarana
standar pelayanan/permenkes
membuka pelayanan persalinan 24 jam
Sarana dan Prasarana : - di jaringan dan jejaring puskesmas
(pustu dan poskesdes)
Letak PKM Bojong strategis
yaitu di Lingkungan Padat
Penduduk
Pengambilan Alkes setiap Manajemen Pelayanan
Manajemen Pelayanan
bulan sesuai Kebutuhan Kebidanan
mengusulkan untuk ada jadwal
-
dokter spesialis obgyn di puskesmas
Manajemen Pelayanan
Kebidanan:
Ada koordinasi dengan pihak
Dinas Kesehatan
Semakin mudahnya
masyarakat mendapatkan
Pencatatan dan Pelaporan
informasi mengenai
Pelayanan Persalinan
Adanya kebijakan pemerintah
punya back up data manual untuk
terkait dengan pemberian rekapan
pelayanan KIAR
Mempunyai SOP/ Protap
yang jelas untuk setiap
Tindakan
Pencatatan dan Pelaporan: Pencatatan dan Pelaporan:
Pencatatan dan pelaporan -
harian, mingguan, bulanan
dan tahunan akan
mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi
Adanya evaluasi bulanan
program KIAR
Jadwal Kunjungan ulang
tertulis di buku KIA

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT


Strategi memanfatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan
Prasarana :
menghindari ancaman. untuk menghindari ancaman
Belum semua jaringan
puskesmas melayani Prasarana : Manajemen pelayanan Persalinan
persalinan
Manajemen pelayanan membuka layanan persalinan 24 jam di
mengaktifkan SISRUTE
Persalinan jaringan puskesmas
sistem rujukan menggunakan
Manajemen pelayanan persalinan Prasarana :
WAG, respon kadang lambat
membuka layanan persalinan 24 jam di
mengaktifkan SISRUTE
jaringan puskesmas
Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia: SDM
Belum semua tenaga
kesehatan yang memberikan mengusulkan bidan untuk mengusulkan bidan untuk
pelayanan mendapatkan mengikuti pelatihan APN mengikuti pelatihan APN
pelatihan APN
Pencatatan dan Pelaporan:
Server aplikasi pencatatan
dan pelaporan sering Pencatatan dan Pelaporan: Pencatatan dan Pelaporan:
gangguan
Data rekapan belum bisa menggunakan google link untuk update membuat link google form untuk input
laporan persalinan pelayanan persalinan di lapangan
didownload lengkap untuk
kebutuhan evaluasi program
Sumber : Analisa SWOT
3. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Nifas di UPT Puskesmas Bojong

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di peroleh titik
koordinat diagram SWOT (2.25; 1.19) sehingga posisi pelayanan Kebidanan Nifas di
UPT Puskesmas Bojong Tahun 2022, berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada
gambar 1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan koordinat


diagram SWOT ( 2.25 ,1.19 )

EKSTERNAL

4 (POSISI SAAT
INI 2.25 , 1.19)
3 POSISI KUADRAN I
2 (PERTUMBUHAN / AGRESIF)
1

-3 -2 -1 -1 1 2 3 4
-2
INTERNAL
-3
-4

Posisi Pelayanan Kebidanan Persalinan


di UPT Puskesmas Bojong Berdasarkan Analisa SWOT
Posisi pelayanan Kebidanan Nifas di UPT Puskesmas Bojong berdasarkan Analisis
SWOT Penerapan strategi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di
antaranya sebagai berikut.

a. Sarana dan Prasarana


Tempat penyimpanan alkes di UPT Puskesmas Bojong sudah tersedia dan sesuai
standar, fasilitas yang tersedia ada ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup
lengkap seperti tempat tidur periksa, kursi kerja, meja tulis. APD level 2 lengkap
sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemic, tersedia tempat penyimpanan alat medis,
obat dan bahan habis pakai tersimpan rapih dan memudahkan petugas pemberi
pelayanan nifas, Tersedia tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius dan non infeksius. Hanya saja ada kelemahan
yang seakligus menjadia ancaman yaitu tempat penyimpanan alat medis, obat dan
bahan habis pakai pelayanan nifas masih gabung dengan ruang bersalin. Strategi
pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan sarana dan prasarana di
UPT PKM Bojong yaitu menyediakan penyimpanan alat medis obat dan bahas habis
pakai terpisah.

b. Sumber Daya Manusia

Di UPT Puskesmas Bojong sudah ada pembagian tugas, wewenang, peran dan
tanggungjawab terkait pelayanan nifas, ada ketentuan kompetensi petugas pj dan
pelaksana KIAR, Semua tenaga kesehatan pelaksana pelayanan KIAR memiliki STR
dan SIPB I, Jumlah petugas pelaksana pelayanan KIAR memadai untuk pelaksanaan
pelayanan dalam Gedung. Hal yang menjadi kelemahan sekaligus ancaman
adalah,belum semua bidan mempunyai sertifikat APN. Strategi pertumbuhan yang
dapat diimplementasikan berkaitan yaitu semua bidan harus mengikuti APN,dan
smencari petugas ambulance yang stanby.

c. Manajemen Pelayanan Kebidanan

Pada umumnya, pelayanan kebidanan nifas yang di UPT Puskesmas Bojong.,


sudah baik karena dilakukan oleh tenaga yang terampil, Selalu menerapkan ASI sejak
dini, mempunyai SOP/ Protap yang jelas untuk setiap Tindakan. Hanya saja SOP tidak
terpampang dengan jelas. Strategi yang di gunakan adalah menyimpan SOP di meja
periksa dan memasang bagan protap.

d. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan di UPT Puskesmas Bojong sudah terlaksana dengan


baik, pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan nifas sudah terkoneksi ke aplikasi e
kohort, hanya saja kelemahan sekaligus anacaman adalah Aplikasi e kohort sering
eror. Strategi yang di gunakan adalah membuat link google form untuk input
pelayanan nifas di lapangan

Tabel 3.27

HASIL MATRIKS ANALISIS SWOT PELAYANAN MANAJEMEN


ANTENATAL PUSKESMAS BOJONG TAHUN 2022

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

FAKTOR STRATEGI
Sarana & prasarana Sarana & prasarana :
INTERNAL
Tempat penyimpanan alat
Tempat pelayanan nifas sudah medis, obat dan bahan habis
(IFAS)
memadai pakai pelayanan nifas masih
gabung dengan ruang bersalin
Tersedia ruang tunggu
Tersedia kamar kecil tersendiri,
terpisah pengunjung dan petugas
Tersedia tempat penyimpanan
alat medis, obat dan bahan habis
pakai tersimpan rapih dan
memudahkan petugas pemberi
pelayanan nifas
Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius

Manajemen Pelayanan Manajemen Pelayanan


Kebidanan: Kebidanan:
Semua ibu nifas rawat gabung SOP tidak terpampang dengan
bayi jelas
Selalu menerapkan ASI sejak
dini
Tersedia SOP/Protap tindakan
pelayanan nifas

Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia:


Ada pembagian tugas,
Belum semua bidan
wewenang, peran dan
mendapatkan pelatihan APN
tanggungjawab terkait pelayanan
nifas

Ada ketentuan kompetensi


penanggungjawab program
KIAR/Bidan koordinator
Semua bidan yang memberikan
pelayanan nifas memiliki STR
dan SIPB 1

FAKTOR Pencatatan Dan Pelaporan: Pencatatan dan pelaporan:


Pencatatan dan pelaporan hasil
STRATEGI EKSTERNAL pelayanan nifas sudah terkoneksi Aplikasi e kohort sering error
ke aplikasi e kohort
(EFAS)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Strategi memanfaatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan
SDM :
mengisi peluang. untuk menangkap peluang
Bidan melaksanakan dengan
SDM SDM
baik dan sesuai SOP
Terjalin koordinasi yang baik membagi tugas kunjungan nifas luar
dengan bidan desa dan gedung dan dalam gedung koordinasi bidan mengikuti pelatihan APN
puskesmas dengan dokter puskesmas
SDM sudah sesuai dengan
Prasarana Prasarana
standar pelayanan
menyediakan ruang senam nifas dan memisahkan tempat alkes, obat dan
Sarana dan Prasarana :
perah ASI BHP
Lokasi strategis karena
dipinggir jalan raya, bisa
masuk mobil dan dilalui
kendaraan umum
Manajemen Pelayanan
Terdapat ruang pojok ASI Kebidanan
Manajemen Pelayanan
menyimpan SOP di meja periksa
-
dan memasang bagan protap
Manajemen Pelayanan
Kebidanan:
Pelayanan nifas luar gedung
dilakukan oleh bidan desa
Pelayanan nifas dalam
Pencatatan dan Pelaporan
gedung, melibatkan dokter
Pelayanan nifas dilakukan 1. memperbaiki sistem aplikasi,
sesuai SOP membagi server agar mudah diakses
Mempunyai SOP/Protap 2. membuat link google untuk
yang jelas untuk setiap mempermudah pendaftaran online
tindakan berbasis NIK
Pencatatan dan Pelaporan: Pencatatan dan Pelaporan:
Pencatatan dan pelaporan melakukan pelaporan mingguan
bulanan dilakukan oleh bidan
desa dan dilaporkan ke
penanggungjawab KIAR
Adanya evaluasi bulanan
program KIAR dalam
lokmin bulanan puskesmas

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT


Strategi memanfatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan
Prasarana :
menghindari ancaman. untuk menghindari ancaman
Prasarana : Manajemen pelayanan Nifas
Manajemen pelayanan Nifas
Manajemen pelayanan Nifas Prasarana :

Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia: SDM


Belum semua bidan yang
mengusulkan bidan untuk mengusulkan bidan untuk
memberikan pelayanan mengikuti pelatihan APN mengikuti pelatihan APN
mendapatkan pelatihan APN
Pencatatan dan Pelaporan:
Server aplikasi pencatatan
dan pelaporan sering Pencatatan dan Pelaporan: Pencatatan dan Pelaporan:
gangguan
Data rekapan belum bisa menggunakan buku satu data / membuat link google form untuk input
langsung input di komputer pelayanan nifas di lapangan
didownload lengkap untuk
kebutuhan evaluasi program

Sumber: Hasil Analisis SWOT


4. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan KB di UPT Puskesmas Bojong

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik
koordinat diagram SWOT (2.37 ; 1.94) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan KB di UPT
Puskesmas Bojong berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal
tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan koordinat


diagram SWOT ( 2.37 , 1.94 )

EKSTERNAL

4 (POSISI SAAT INI 2.37


,1.94)
3 POSISI
KUADRAN I
2
(PERTUMBUHA
N / AGRESIF)
1

INTERNAL
-3 -2 -1 -1 1 2 3 4
-2
-3
-4

Posisi Pelayanan KB di UPT Puskesmas Bojong berdasarkan Analisis SWOT


meskipun menghadapi ancaman, PKM ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus digunakan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan strategi diverifikasi (produk/pasar).

a. Sarana dan Prasarana


Di PKM Bojong belum mempunyai ruang pelayanan KB terpisah dengan ruang
KIA, alat dan obat yang digunakan di PKM sudah lengkap sesuai dengan standar
adanya Implan set dan IUD set. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa
pandemi dan mempunyai 1 mobil Ambulance untuk merujuk pasien. Belum Semua
Posyandu terdapat Gedung Posyandu Sendiri.
b. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di UPT PKM Bojong telah menempuh pendidikan minimal
sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus DIII
dan DIV . Tenaga Bidan Sudah memiliki STR yang aktif, memiliki SIPB I, bidan
sudah mengikuti pelatihan APN. Hal ini sangat berkaitan dengan kekuatan dan
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada pasien.
c. Pelayanan Kebidanan
Pada umumnya, pelayanan KB yang diberikan di PKM Bojong sudah baik
karena dilakukan oleh tenaga yang terampil. Pelayanan KB juga sudah
menggunakan ABPK. Sehingga memudahkan pemberi pelayanan dalam
memberikan pilihan kotrasepsi oleh klien/ passion. Walaupun tidak semua Bidan
Sudan Mengikuti pelatihan APBK dan CTU sehingga ini menjadi kelemahan dan
ancanman karena akan berkurangnya tenaga yang memberikan pelayanan, strategi
yang di lakukan untuk peningkatan kinerja yaitu mengajukan untuk di adakannya
pelatihan CTU dan APBK kepada Dinas Kesehatan.

d. Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dan pelaporan pelayanan KB telah dilakukan dengan baik.
Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan dan tahunan dan
menggunakan pencatatan dan pelaporan melalui Aplikasi SIGA untuk
mempermudah bidan dalam melakukan evaluasi kegiatan demi perbaikan asuhan
kebidanan yang diberikan dan memiliki kelengkapan administrasi seperti Rekam
Medis, lembar informed consent, rujukan, registrasi dan kartu KB. Sekalipun telah
terlaksana dengan baik, terdapat beberapa poin dalam hal pencatatan dan pelaporan
di ruang KB yang perlu di perhatikan, yakni pada pelaksanaan pendokumentasian
bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi kesalahan pencatatan yang tidak sesuai
dengan diagnosa pasien. Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan
berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan yaitu memanfaatkan teknologi dalam
melakukan pencatatan dan pelaporan.

Tabel 3.28
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan KB di UPT Puskesmas Bojong Tahun
2022

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

STRATEGI INTERNAL Sarana & Prasarana Sarana & prasarana :


Jumlah Alat masih terbatas
(IFAS) Alat dan Obat Kontrasepsi sudah sehingga Alat pelayanan KB masih
tersedia dan sesuai standar kurang
APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi (APD
level 2)
Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius
Manajemen Pelayanan Manajemen Pelayanan
Kebidanan: Kebidanan:
Pelaksanaan KIE KB belum
Bekerja sama dengan BPJS
terlayani secara Optimal

Adanya kebijakan pemerintah


terkait dengan pelayanan KB
kepada setiap wanita usia subur
Sumber Daya Manusia:
Sumber Daya Manusia:
Tidak Semua Bidan mengikuti
pelatihan CTU atau pelatihan teknis
Bidan memiliki SIPB yang aktif KB lainnya
Bidan yang sudah pelatihan
APBK/CTU yang memberikan
pelaynan KB

Bidan berusia produktif dengan


rentang usia 26-35 tahun
Masa kerja bidan sudah lebih dari 2
tahun dalam memberikan pelayanan
FAKTOR Pencatatan Dan Pelaporan: Pencatatan dan pelaporan:
Melakukan pencatatan dan
Pencatatan dan pelaporan masih
STRATEGI EKSTERNAL pelaporan harian, bulanan, tahunan
menggunakan manual
dan dilaporkan ke puskesmas
Menyediakan buku kohort KB/
(EFAS)
Kartu KB
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Strategi memanfaatkan kekuatan Strategi meminimalkan kelemahan
Sarana & Prasarana
untuk mengisi peluang. untuk menangkap peluang
1. Penyediaan Stok Obat KB
Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana
dan Alat KB siap tersedia
2. Pelayanan KB safari 1. membuat aplikasi keluar masuk Amprahan KB harus seseuai
bekerjasama dengan DPKBP3A alkes dan alokon dengan sasaran
3. Letak geografis Klinik
strategis berada dilingkungan
Manajemen Pelayanan Manajemen Pelayanan
yang padat penduduk dan
Kebidanan: Kebidanan:
menggunakan moda transportasi
online atau konvensional.
Manajemen Pelayanan melakukan pelayanan KB pasca Melakukan KIE KB di Posyandu
Kebidanan: plasenta lahir/ pasvca salin Bekerjasama dengan petugas PLKB
Bidan melakukan komunikasi
menyebarluaskan informasi
terapeutik dan memberikan
pelayanan safari KB pada setiap
konseling yang jelas dan mudah
even kesehatan dan KB (misal :
dipahami dan menggunakan
HKN & Harganas)
media ABPK
Masyarakat semakin mudah
mendapatkan informasi
mengenai berbagai macam cara SDM SDM
KB dan pentingnya ber KB dari
media
bekerjasama dengan PMB untuk
Adanya kebijakan pemerintah
pemberian kontrasepsi gratis pada
terkait dengan pelayanan KB
sasaran BPJS atau keluarga dengan
kepada setiap wanita usia subur
4T
Mempunyai SOP/ Protap untuk
Pencatatan Dan Pelaporan:
setiap Tindakan
melakukan pencatatan dan
SDM pelaporan berbasis aplikasi New
SIGA
Bidan melaksanakan tugas dan
tupoksi dengan baik sesuai
standar UUD kebidanan
Terjalin koordinasi dan
komunikasi yang baik dengan
Bidan Praktek dan PLKB
membuat link google untuk
SDM sudah sesuai dengan
mempermudah pendaftaran online
standar pelayanan/permenkes
berbasis NIK

Pencatatan Dan Pelaporan: Pencatatan Dan Pelaporan:


Pencatatan dan pelaporan harian,
Pencatatan dan pelaporan
mingguan, bulanan dan tahunan
Aplikasi SIGA, masih belum
akan mempermudah kerja bidan
terpapar oleh semua Bidan.
untuk melakukan evaluasi
Jadwal Kunjungan ulang KB
tertulis di Kohort KB / kartu KB
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Strategi memanfatkan kekuatan Strategi meminimalkan kelemahan
Prasarana :
untuk menghindari ancaman. untuk menghindariancaman
1. Bekerjasama dengan BPJS
menjalin kerjasama dengan klinik
2. PKM berdekatan dengan PMB
setempat dalam hal pengelolaan
dan Klinik
data
3. Adanya tuntutan kebutuhan
masyarakat yang semakin tinggi
terhadap dan KB peningkatan
pelayanan KB

Sumber Daya Manusia:


membagi jadwal kegiatan Mengajukan pengadaan pelatihan (
Bidan belum mendapat pelatihan
pelayanan secra efektif, efisien dan CTU/APBK) Ke Dinas Kesehatan
mengenai KB /CTU
proporsional
melatih bidan untuk terbiasa dengan
teknologi digital berbasis aplikasi
Kelelahan saat bekerja SIGA
Pencatatan & Pelaporan
Tempat pelayanan kesehatan lain
yang sudah menggunakan
pencatatan dan pelaporan dengan
teknologi
Resiko kehilangan, robek, basah membuat back up data melalui
pada buku pendokumentasian google form

Sumber : Analisa SWOT


5. Analisis Isu Strategis Pelayanan MTBS di UPT Puskesmas Bojong

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (1,65 ; 1,62) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan MTBS di UPT
Puskesmas Bojong berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut
berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan


koordinat diagram SWOT ( 1.65 , 1.62 )

EKSTERNAL

4 (POSISI SAAT
INI 1.65 , 1.62)
3 POSISI KUADRAN I
2 (PERTUMBUHAN / AGRESIF)
1

-3 -2 -1 -1 1 2 3 4
-2 INTERNAL
-3
-4

a. Sarana dan Prasarana


UPT Puskesmas Bojong memiliki tempat pelayanan, sarana dan prasarana sudah
memenuhi syarat dan tersedia ruangan pojok ASI bagi ibu menyusui, APD lengkap
sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi (APD level 2) di masa pandemic, bagan
MTBS sudh terpampang, format-format pelayanan sudah terpenuhi, Tersedia tempat
sampah yang dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan
non infeksius. Hanya Saja memiliki Kelemahan seperti alat-alat pemeriksaan seperti
ARI dan senter ada yang tidak berfungsi/ rusak, belum ada vaksin pada tempatnya
untuk pelayanan vaksinasi pada bayi sehat,

b. Sumber Daya Manusia


UPT Puskesmas Bojong dalam melakukan pelayanan MTBS sudah melibatkan
dokter Puskesmas, Pembagian tugas dalam melaksanakan tugas wewenang peran
dan tanggung jawan terkait program MTBS, Seluruh bidan sudah tersosialisasikan
MTBS tetapi memiliki Kelemahan seperti tidak semua bidan mendapatkan pelatihan
MTBS dan belum semua petugas memahami cara penggunaan format MTBS.
c. Pelayanan Kebidanan
UPT Puskesmas Bojong membuka pelayanan MTBS setiapa hari dan Pelayanan
sudah terintegrsi dengan lintas program seperti gizi dan imunisasi, udah menerapkan
KIE dan melibatkan keluarga pada saat pelayanan MTBS serta melakukan
kunjungan rumah pada pasien MTBS dengan penyakit berat atau gangguan tumbuh
Kembang, Ada Hal terkait dengan kelemahan dalam pelaynan yaitu belum ada
pelayanan IDL bagi bayi sehat sesuai jadwal di ruang MTBS, belum semua pasien
anak dilayani dengan sistem MTBS, waktu tunggu pasien memanjang.Strategi yang
di lakukan dalam pelayanan MTBS yaitu memberikan pelayana imunisasi dan
sertifikat IDL dengan foto anak didalamnya, Memainkan music agar anak2 tidak
bosan di dalam pelayanan MTBS, menambah jumlah petugas agar pada saat
pelayanan untuk mengurangi waktu tunggu.
d. Pencatatan dan Pelaporan
UPT Puskesmas Bojong melakukan pencatatan dan pelaporan setiap harian, bulanan
dan tahunan khusus pelayanan MTBS, UPT Puskesmas Bojong juga memiliki
kelengkapan administrasi seperti rekam medis, imformed consent, registrasi bayi
MTBS, kohort bayi, buku KIA dan form rujukan, tetapi sayangnya pencatatan dan
pelaporan dilakukan masih secara manual, resiko kehilangan, robek, basah, terbakar
pada buku pendokumentasian. UPT Puskesmas Bojong memiliki peluang untuk
memanfaatkan teknolohi (online) dalam melakukan pencatatan dan pelaporan.
Adapun ancaman bagi UPT Puskesmas Bojong ini yaitu Pelayanan kesehatan lain
yang telah menggunakan pencatatan dan pelaporan secara teknologi (online)
Tabel 3.29
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan MTBS di UPT Puskesmas Bojong
Tahun 2022

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

STRATEGI INTERNAL Sarana : Sarana & prasarana :


1. tempat pelayanan, sarana dan
1. alat-alat pemeriksaan seperti ARI
prasarana sudah memenuhi syarat dan
(IFAS) dan senter ada yang tidak berfungsi/
tersedia ruangan pojok ASI bagi ibu
rusak
menyusui
2. belum ada vaksin pada tempatnya
Prasarana: untuk pelayanan vaksinasi pada bayi
sehat
1. APD lengkap sesuai dengan
3. belum ada format rujukan khusus
kebutuhan dimasa pandemi (APD
anak di ruang MTBS
level 2)
2. ADS, safety box dan BHP sudah
mencukupi kebutuhan pelaksanaan
imunisasi
3. bagan MTBS sudh terpampang,
format-format pelayanan sudah
terpenuhi
4. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius

Manajemen Pelayanan Manajemen Pelayanan


Kebidanan: Kebidanan:
1. belum ada pelayanan IDL bagi
1. pelayanan buka setiap hari bayi sehat sesuai jadwal di ruang
MTBS
2. Pelayanan sudah terintegrsi dengan
2. belum semua pasien anak dilayani
lintas program seperti gizi dan
dengan sistem MTBS
imunisasi
3. sudah menerapkan KIE dan
melibatkan keluarga pada saat 3. waktu tunggu pasien memanjang
pelayanan MTBS
4. ada kunjungan rumah bagi pasien
3. belum ada pelayanan dalam
dengan penyakit berat yang tidak
gedung untuk IDL
melakukan kontrol sesuai jadwal
5. pasien mendapatkan informasi
yang jelas terkait klasifikasi penyakit
anak dan jadwal kunjungan ulang
Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia:
1. Ada pembagian tugas, wewenang,
belum semua petugas mendapatkan
peran dan tanggungjawab terkait
pelatihan MTBS bersertifikat
program Imunisasi
2. Ada ketentuan kompetensi petugas belum semua petugas memahami
pj dan pelaksana Imunisasi cara penggunaan format MTBS
keterlibatan dokter pada pelayanan
3. Semua tenaga kesehatan pelaksana
MTBS belum terjadwal secara
Imunisasi memiliki STR dan SIPB I
tertulis
4. pelayanan MTBS sudah
melibatkan dokter puskesmas
5. Seluruh bidan sudah
tersosialisasikan MTBS
FAKTOR Pencatatan Dan Pelaporan: Pencatatan dan pelaporan:
1. Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informed consent, RM, 1. pengisian format MTBM dan
STRATEGI EKSTERNAL
registrasi, buku KIA, buku kohort dan MTBS memakan waktu cukup lama
rujukan
(EFAS)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Strategi memanfaatkan kekuatan Strategi meminimalkan kelemahan
SDM :
untuk mengisi peluang. untuk menangkap peluang
1. pemberi pelayanan adalah bidan
(perempuan) sehingga lebih dekat SDM SDM
dengan anak
1. memberikan keleluasaan PMB /
2. bidan saat posyandu dapat 1. menambah jumlah petugas pada
SPKDS di wilayah kerja untuk
melakukan follow up di lapangan saat pelayanan untuk mengurangi
memberikan pelayanan MTBS diluar
jika pasien tidak kontrol waktu tunggu
jam kerja
3. belum ada klinik/ praktek
dokter anak swasta di sekitar Prasarana Prasarana
puskesmas
1. memainkan musik anak-anak di
Sarana dan Prasarana : 1. menyediakan tempat ramah anak lingkungan MTBS supaya anak-
anak tidak bosan
1. obat-obat essensial tersedia 2. memberikan mainan gratis Cuma-
dengan harga terjangkau Cuma pada kunjungan anak sehat
2. ruangan pelayanan sudah
terpisah dari pasien umum Manajemen Pelayanan
Manajemen Pelayanan
meminimalisisr infeksi Kebidanan
nasokomial
3. terletak ditengah pemukiman 1. memberikan pelayana
1. mengembangkan poli MTBS
padat penduduk dan mudah imunisasi dan sertifikat IDL dengan
menjadi klinik tumbuh kembang
dijangkau foto anak didalamnya
Manajemen Pelayanan
Kebidanan:
1. pelayanan terjangkau
2. dengan satu kali pemeriksaan
berbagai macam masalah
Pencatatan dan Pelaporan
kesehatan dapat dideteksi dan di
klasifikasikan
3. rujukan untuk masalah
1. menggunakan kode diagnosa
kesehatan tertentu bisa langsung
pada saat pelayanan MTBS dan
saat itu juga karena sudah
menggunakan obat rasional
terintegrasi lintas program
4. sudah bekerjasama dengan
BPJS
Pencatatan dan Pelaporan:
dari satu format anamnesa bisa
membuat link google untuk
didapatkan macam-macam
mempermudah pendaftaran online
masalah kesehatan, penanganan
berbasis NIK
menjadi komperhensif
pengelola program dapat dengan
mudah melakukan rekapan
kunjungan
hasil pelayanan dapat dijadikan
dasar kunjungan rumah

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT


Strategi memanfatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan
Prasarana :
menghindari ancaman. untuk menghindari ancaman
hasil pemeriksaan tidak akurat
Prasarana : Manajemen pelayanan MTBS
karena alat rusak
menggunakan metode
1. melakukan kalibrasi alat secara sederhana pada saat hitung nafas
Manajemen pelayanan MTBS
berkala dan mandiri seperti : jam tangan dan melihat
retraksi dinding dada
kemungkinan pengunaan obat
tidak rasional karena banyak Manajemen pelayanan MTBS Prasarana :
masalah kesehatan yang digali
menganjurkan masyarakat untuk
beralih ke pengobatan tradisional menempelkan bagan MTBS di
keluarga yang sudah terbukti secara ruang pelayanan untuk memandu
klinis dan diakui (berpedoman pada pengobatan rasional
Buku KIA)
Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia: SDM
membagi jadwal kegiatan menyediakan minuman dan snack
kelelahan karena 1 pasien makan
pelayanan secra efektif, efisien dan ringan untuk petugas
waktu lama
proporsional
Pencatatan dan Pelaporan:
biaya cetak mahal karena 1 anak
Pencatatan dan Pelaporan: Pencatatan dan Pelaporan:
butuh 3 lembar format
menggunakan buku satu data / membuat format yang simpel/
langsung input di komputer menyatukan anamnesa untuk
klasifikasi penyakit dengan keluhan
yang sama

Sumber : Analisa Swot


6. Analisis Isu Strategis Pelayanan IMunisasi di UPT Puskesmas Bojong

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (1,68 ; 1, 61) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan di UPT Puskesmas
Bojong, berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut berarti
strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan koordinat


diagram SWOT ( 1.68 , 1.61 )

EKSTERNAL
4 (POSISI SAAT
INI 1.68 , 1.61)
3 POSISI KUADRAN
I
2 (PERTUMBUHAN
/ AGRESIF)

-3 -2 -1 -1 1 2 3 4
-2
-3 INTERNAL
-4

Posisi Pelayanan Imunisasi di UPT Puskesmas Bojong, berdasarkan Analisis SWOT


Penerapan stratergi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang
dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai
berikut.

a. Sarana dan Prasarana


UPT Puskesmas Bojong memiliki Tempat penyimpanan vaksin sesuai standar dan
sudah memiliki APD lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi (APD level 2) ,
ADS, safety box dan BHP sudah mencukupi kebutuhan pelaksanaan imunisasi,dan
tersedia tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius dan ebagian besar pos sudah memiliki bangunan posyandu
tempat pelayanan imunisasi tetapi ada hal yang menjadi kelemahan sekaligus ancaman
dalam pelayanan imunisasi yaitu jumlah amprahan vaksin dan realisai tidak sesuai
kebutuhan, kadang-kadang terjadi kelangkaan vaksin untuk antigen tertentu, jumlah
bangunan posyandu baru 20 dari 35 pos (57 %), stratifikasi posyandu sebagian besar
masih madya. Strategi yang di lakukan yaitu mengajukan bangunan posyandu melalui
dana desa di musrenbangdes dan memaksimalkan gedung yang ada dan mendorong
masyarakat untuk meningkatkan strata posyandu menjadi posyandu mandiri agar sasaran
pelayanan Imunisasi bisa tercapai 100%.

b. Manajemen Pelayanan Kebidanan

Pada Umumnya pelayanan di UPT Puskesmas Bojong mempunyai manajemen


pelayanan yaitu semua posyandu sudah memberikan pelayanan imunisasi sesuai sasaran,
bayi balita yang tidak datang ke posyandu dilakukan kunjungan rumahSumber Daya
Manusia dan sasaran di Gerakan di H-1 posyandu, kelemahan dalam hal ini adalah
belum ada pelayanan dalam gedung untuk IDL, strategi yang di lakukan membuat
kebijakan IDL tertulis yang didukung lintas sektor, menerapkan sistem reward dan
punishment.

c. Pencatatan dan Pelaporan

UPT Puskesmas Bojong melakukan pencatatan dan pelaporan setiap harian,


bulanan dan tahunan khusus pelayanan Imunisasi , UPT Puskesmas Bojong juga
memiliki kelengkapan administrasi seperti rekam medis, imformed consent, registrasi
bayi dan balita, kohort bayi dan balita, buku KIA dan form rujukan, pencatatan dan
pelaporan imunisasi sudah terkoneksi ke aplikasi SMILE.
Tabel 3.30
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Imunisasi di UPT Puskesmas Bojong
Tahun 2022

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

STRATEGI INTERNAL Sarana : Sarana :


1. jumlah amprahan vaksin dan
1. memiliki Tempat penyimpanan realisai tidak sesuai kebutuhan,
(IFAS)
vaksin sesuai standar kadang-kadang terjadi kelangkaan
vaksin untuk antigen tertentu
2. APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi (APD Prasarana:
level 2)
1. jumlah bangunan posyandu
3. ADS, safety box dan BHP
baru 20 dari 35 pos (57 %),
sudah mencukupi kebutuhan
stratifikasi posyandu sebagian besar
pelaksanaan imunisasi
masih madya
4. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan non infeksius
Prasarana:
1. sebagian besar pos sudah
memiliki bangunan posyandu tempat
pelayanan imunisasi
Manajemen Pelayanan Manajemen Pelayanan
Kebidanan: Kebidanan:
1. semua posyandu sudah
1. belum ada pelayanan dalam
memberikan pelayanan imunisasi
gedung untuk IDL
sesuai sasaran
bayi balita yang tidak datang ke
posyandu dilakukan kunjungan
rumah
2. sasaran digerakkan H-1 Posyandu
Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia:
1. Ada pembagian tugas, wewenang,
peran dan tanggungjawab terkait 1. petugas sakit
program Imunisasi
2. Ada ketentuan kompetensi petugas
pj dan pelaksana Imunisasi
3. Semua tenaga kesehatan pelaksana
Imunisasi memiliki STR dan SIPB I
4. jumlah petugas pelaksana
imunisasi memadai untuk
pelaksanaan pelayanan dalam dan
luar Gedung
Pencatatan Dan Pelaporan: Pencatatan dan pelaporan:
1. tidak semua petugas pelaksana
1. pencatatan dan pelaporan imunisasi
imunisasi mempunyai akses ke
sudah terkoneksi ke aplikasi SMILE
aplikasi leporan imunisasi SMILE

FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
(EFAS)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Strategi memanfaatkan kekuatan Strategi meminimalkan kelemahan
SDM :
untuk mengisi peluang. untuk menangkap peluang
1. Bidan melaksanakan dengan SDM : membagi tugas/ pemerataan
SDM
baik tugas-tugasnya beban kerja
2. Terjalin koordinasi yang baik 1. membagi petugas untuk pelayanan
Sarana
dengan bidan desa dan puskesmas dalam dan luar Gedung
3. SDM sudah sesuai dengan mengajukan bangunan posyandu
standar pelayanan/permenkes melalui dana desa di musrenbangdes
Sarana dan Prasarana :
koordinasi dengan dinas kesehatan memaksimalkan gedung yang ada
1. Pengambilan vaksin rutin agar sarana dan prasarana pelayanan dan mendorong masyarakat untuk
setiap bulan imunisasi sesuai kebutuhan dan tepat meningkatkan strata posyandu
waktu menjadi posyandu mandiri
2. Vaksin dan BHP diberikan
secara gratis dari Puskesmas
3. sudah menggunakan ADS,
meminimalisir KIPI
Manajemen Pelayanan
Kebidanan:
mengajak kerjasama SPKDS
1. tidak ada SPKDS di wilayah untuk memberikan pelayanan
kerja yang melayani imunisasi imunisasi dan melaporkan hasil
pelayanan ke puskesmas
2. Semakin mudahnya
masyarakat mendapatkan memaksimalkan fungsi media
informasi mengenai pentingnya sosial puskesmas
imunisasi dari media
3. Adanya kebijakan pemerintah
membuat kebijakan IDL tertulis
terkait dengan pemberian
yang didukung lintas sektor,
imunisasi lengkap kepada setiap
menerapkan sistem reward dan
bayi dan anak (walaupun belum
punishment
secara tertulis)
4. Mempunyai SOP/ Protap yang
jelas untuk setiap Tindakan
Pencatatan dan Pelaporan:
1. Pencatatan dan pelaporan mengatur jadwal entry di aplikasi
harian, mingguan, bulanan dan bagi bidan desa melakukan pelatihan internal
tahunan akan mempermudah penggunaan aplikasi imunisasi bagi
kerja bidan untuk melakukan bidan desa
evaluasi
2. adanya evaluasi bulanan
program imunisasi dalam lokmin
bulanan puskesmas

3. Jadwal imunisasi ulang tertulis


di buku KIA/ kartu imunisasi
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Strategi memanfatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan
Prasarana :
menghindari ancaman. untuk menghindariancaman
1. belum semua posyandu
1. memberikan tanggungjawab 1. mengajukan pelatihan
mempunyai bangunan sebagai
membina posyandu ditempat domisili imunisasi secara bertahap bagi setiap
tempat untuk pemberian
bagi PMB pemberi layanan imunisasi
imunisasi
Manajemen pelayanan 2. menjadikan PMB dan rumah bidan 2. membuat link google untuk
imunisasi desa sebagai tempat posyandu input data setiap vaksinasi
3. menyatukan pelayanan
ancaman KLB karena masih ada vaksinasi antigen tertentu (yang
3. mengadakan lomba desa UCI
desayang belum UCI sering langka ) di dalam gedung pada
hari-hari tertentu/ terjadwal.
Sumber Daya Manusia:
1. belum semua tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan
mendapatkan pelatihan imunisasi

Pencatatan dan Pelaporan:


1. server aplikasi pencatatan dan
pelaporan sering gangguan
2. data rekapan belum bisa
didownload lengkap untuk
kebutuhan evaluasi program

Sumber : Hasil Analisis Swot


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan Analisa SWOT, dari Faktor Internal dan Eksternal pengelolaan


Manajemen Pelayanan Kebidanan di UPT Puskesmas Bojong antara lain sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di peroleh titik koordinat
diagram SWOT (2,14 ; 1,99) sehingga posisi pelayanan Kebidanan Kehamilan di UPT
Puskesmas Bojong berada pada kuadran I. sehingga strategi yang perlu dilakukan adalah
strategi bertumbuh. Antara lain : Memasang billboard himbauan PHBS, misalnya "anda
memasuki Kawasan Tanpa Rokok" atau "selamat datang di zona sehat masyarakat " atau
"harap tenang, sehat itu penting ", menjalin kerjasama dengan klinik setempat dalam hal
pengelolaan data, membagi jadwal kegiatan pelayanan secra efektif, efisien dan
proporsional dan membuat back up data melalui google form.
2. Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (1,52: 0.28) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan Persalinan di UPT
Puskesmas Bojong. berada pada kuadran I. sehingga strategi yang perlu dilakukan adalah
strategi bertumbuh. Antara lain : membuka layanan persalinan 24 jam di jaringan
puskesmas, mengaktifkan SISRUTE, mengusulkan bidan untuk mengikuti pelatihan APN,
membuat link google form untuk input pelayanan persalinan di lapangan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (2.25: 1,19) sehingga posisi Pelayanan Nifas UPT Puskesmas Bojong
berada pada kuadran 1 Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi
bertumbuh antara lain : Bidan harus mengikuti pelatihan APN, memisahkan tempat alkes,
obat dan BHP, menyimpan SOP di meja periksa dan memasang bagan protap,
memperbaiki sistem aplikasi, membagi server agar mudah diakses.
4. Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (2.37;1.94) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan Keluarga Berencana di
UPT Puskesmas Panimbang Tahun 2022 berada pada kuadran I. Hal tersebut berarti
strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh. Antara lain : Melakukan KIE KB
di Posyandu Bekerjasama dengan petugas PLKB, membuat link google untuk
mempermudah pendaftaran online berbasis NIK, Pencatatan dan pelaporan Aplikasi
SIGA, masih belum terpapar oleh semua Bidan. Mengajukan pengadaan pelatihan (
CTU/APBK) Ke Dinas Kesehatan.
5. Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (1,65, 1.62) sehingga posisi Pelayanan MTBS di UPT Puskesmas
Panimbang Tahun 2022 berada pada kuadran I. Hal tersebut berarti strategi yang perlu
dilakukan adalah strategi bertumbuh. Antara lain : Menggunakan metode sederhana pada
saat hitung nafas seperti : jam tangan dan melihat retraksi dinding dada, menempelkan
bagan MTBS di ruang pelayanan untuk memandu pengobatan rasional, menyediakan
minuman dan snack ringan untuk petugas, serta membuat format yang simpel/
menyatukan anamnesa untuk klasifikasi penyakit dengan keluhan yang sama.
6. Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (1,68;1,61) sehingga posisi Pelayanan Imunisasi di UPT Puskesmas
Panimbang Tahun 2022 berada pada kuadran I. Hal tersebut berarti strategi yang perlu
dilakukan adalah strategi bertumbuh. Antara lain : mengajukan pelatihan imunisasi secara
bertahap bagi setiap pemberi layanan imunisasi, membuat link google untuk input data
setiap vaksinasi, menyatukan pelayanan vaksinasi antigen tertentu (yang sering langka ) di
dalam gedung pada hari-hari tertentu/ terjadwal.

B. SARAN
Di harapkan Puskesmas Mampu melakukan Manajemen Pengelolaan Kehamilan
terstandar, mampu melakukan pengelolaan pertolongan persalinan di Puskesmas, mampu
melakukan manajemen pengelolaan Nifas di Puskesmas, mampu melakukan manajemen
Pengelolaan Bayi di Puskesmas, mampu melakukan manajemen pengelolaan KB di
Puskesmas.
Bagi UPT Puskesmas Bojong diharapkan melakukan manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan menggunakan Analisa SWOT, sehingga
memudahkan dalam melakukan perencanaan perbaikan dalam upaya meningkatkan
kualitas mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam Pelayanan di harapkan
dapat memodifikasi ruangan yang ada untuk pelaksanaan kelas ibu hamil dan senam
hamil, meningkatkan kompetensi bidan TKS dengan pelatihan ANC terpadu, membuat link
google untuk mempermudah pendaftaran online berbasis NIK, mengajukan bangunan posyandu
melalui dana desa di musrenbangdes, memaksimalkan gedung yang ada dan mendorong
masyarakat untuk meningkatkan strata posyandu menjadi posyandu mandiri, mengusulkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk dapat mendatangkan dr Obgyn di
Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Maternal Mortality Rate. World Health Organization, 2018.


2. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta. 2020.
3. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2020.
4. Kesga. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Tahun 2020.
5. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Materi Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan. 2017
6. Kh. Endah Widhi Astuti, M. Mid., Dr. Atit Tajmiati, S. Kep. M.Pd., Emy Suryani, M. Mid.
Konsep Kebidanan Dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan.Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Pusdik SDM Kesehatan. Desember 2016.
7. Profil UPT Puskesmas Bojong Pandeglang Banten Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai