Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD) \

STASE KEHAMILAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA SEDANG


DI PUSKESMAS SUKAMERINDU
KOTA BENGKULU

Dosen Pembimbing Pendidikan: suhita trioklaini M,Tr.Keb

Disusun Oleh:

Nama:LEVIRA Z ANI
NPM :2126060001.P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2021/2022
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY E DENGAN ANEMIA SEDANG
DI PUSKESMAS SUKAMERINDU
KOTA BENGKULU

Bengkulu, Agustus 2022


Pembimbing Pendidikan Preceptor Lahan Mahasiswa
TTD TTD TTD

(suhita trioklaini M,Tr.Keb) (Yulismita SST) (levira zani )


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI....................................... 3
BAB III DOKUMENTASI SOAP................................................................ 17
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 19
BAB V SIMPULAN........................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ibu hamil mengalami adaptasi tubuh berupa perubahan anatomik dan

fisiologis yang signifikan terhadap kehamilan. Perubahan anatomik ini

diantaranya adalah pembesaran uterus, serviks menjadi lunak dan kebiruan,

perubahan kulit bagian perut atau abdomen menjadi kemerahan dan kusam,

payudara menjadi lebih lunak dan bertambah besar, serta perubahan anatomik

jantung yang disebabkan oleh peningkatan curah jantung atau volume darah yang

dipompa oleh jantung yang diukur dalam satuan liter per menit. Meningkatnya

curah jantung tesebut diakibatkan adanya perubahan fisiologis yaitu peningkatan

volume darah yang dimulai saat trimester pertama atau usia kehamilan 1-3 bulan.

Peningkatan volume darah tersebut terdiri dari peningkatan volume plasma dan

volume eritrosit, yang terjadi karena bertambahnya kebutuhan oksigen

selama kehamilan akibat perangsangan eritropoietin oleh ginjal (Bhaskoro, 2017).

2 Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang

berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan

tubuh. Oksigen diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya.

Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala

antara lain kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas.

Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel

darah merah/eritrosit. Anemia merupakan suatu gejala yang harus dicari

penyebabnya dan penanggulangannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya

(Kemenkes RI, 2018).

3 Anemia adalah salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah

merah dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Anemia pada kehamilan biasanya

terjadi pada trimester 1 dan 3 dengan kadar Hb dibawah 11gr% dan trimester 2

dengan kadar Hb kurang dari 10,5gr%. Beberapa faktor penyebab anemia yang
sering muncul pada ibu hamil seperti kurang gizi dan kurang zat besi, malabsorbsi,

kehilangan darah pada masa persalinan lalu, dan penyakit kronik seperti TBC,

paru, cacing usus, malaria sehingga anemia zat besi dalam kehamilan dapat

mengakibatkan meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) (Marmi, 2019).

4 Menurut WHO (World Health Organization), diperkiraan sekitar 33% orang di

dunia menderita anemia, dengan kekurangan zat besi dianggap sebagai penyebab

utama, dan anemia menyumbang hampir 9% dari tahun ke tahun dengan masalah

kecacatan. Diperkirakan juga bahwa di seluruh dunia juta wanita hamil mengalami

anemia dan 496 juta wanita tidak hamil mengalami anemia (World Health

Organization, 2020).

5 Anemia masih merupakan masalah pada wanita di dunia termasuk Indonesia

sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain

seperti penyakit infeksi, cacingan dan penyakit kronis. Anemia adalah suatu

kondisi atau keadaan ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb),

hematokrit atau jumlah sel darah merah. Kadar Hb dan sel darah sangat

bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, ketinggian suatu tempat, serta

keadaan fisiologi tertentu (Sudoyo. A, W, 2022)

6 Pengaruh anemia selama kehamilan yaitu dapat terjadi abortus, persalinan

prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi

infeksi, ancaman Dekompensasi kordis (Hb < 6g%) molahidatidosa,

hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD).

Bahaya saat persalinan yaitu his (kekuatan mengejan), kala pertama dapat

berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama

(Paridah, 2021).

7 Kondisi Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

haemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin
kurang dari 10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada ibu hamil dapat

meningkatkan risiko kelahiran prematur, perdarahan antepartum, perdarahan

postpartum yang menyebabkan kematian ibu dan anak, serta penyakit infeksi.

Ibu hamil yang mengalami anemia 55,6% melahirkan bayi berat lahir rendah

(BBLR).

8 Menurut Hidayah, L dkk., (2020) bayi preterm umumnya memiliki pengetahuan

yang sama. Rerata para ibu menyampaikan bahwa berat badan bayi preterm

adalah kurang normal dan kecil atau dibawah 2500 gram. Preterm ataupun BBLR

seringkali sejalan dengan bayi prematur yaitu kurang dari 2500 gram.

Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada

ibu dan bayi, karena wanita hamil rentan mengalami anemia seiring

meningkatnya kebutuhan zat besi dan nutrisi tubuh pada kehamilan serta Anemia

akan menimbulkan kondisi dengan rasa lelah, lemas, pusing, dan pucat (Hidayah

L, 2020).

9 Dampak dari anemia pada kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan

prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi

infeksi, pendarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD), saat persalinan dapat

mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi

partus terlantar dan pada kala nifas terjadi subinvolusi uteri menimbulkan

pendarahan pospartum, memudahkan infeksi puerperium dan pengeluarin ASI

berkurang (Aryanti, 2020).

A. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Untuk membuktikan faktor-faktor risiko karakteristik, perilaku
pencegahan dan lingkungan apa yang mempengaruhi kejadian
anemia ringanpada ibu hamil di puskesmas
sukamerindu
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui faktor-faktor risiko karakteristik, perilaku
pencegahan dan lingkungan apa saja yang berpengaruh terhadap
kejadian anemia ringan ibu hamil dengan menghitung besar
risikonya (OR). Faktor-faktor berikut ini merupakan risiko
yang mempengaruhi anemia ringan pada ibu hamil ,

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Anemia Pada Kehamilan


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar

hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau

menurunnya hemoglobin,sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang.

Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin

kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ).

-Macam-macam Anemia
1. Anemia Defisiensi Besi

Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam

darah,artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena


terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya

kadar zat besi dalam darah. Jika simpanan zat besi dalam tubuh

seseorang sudah sangat rendah berarti orang tersebut mendekati

anemia walaupun belum ditemukan gejala-gejala fisiologis.

Simpanan zat besi yang sangat rendah lambat laun tidak akan cukup

untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang

sehingga kadar hemoglobin terus menurun di bawah batas normal,

keadaan inilah yang disebut anemia gizi besi ( Masrizal, 2007).

2. Anemia Megaloblastik Dalam Kehamilan

Adalah anemia yang disebabkan karena defisiensi asam folat.

3. Anemia Hipoplastik Pada Wanita Hamil

Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang

kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya

belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen,racun dan

obat- obatan.

4. Anemia Hemolitik

Yaitu anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah

merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit

malaria( Wiknjosastro, 2005).

a. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil

Penyebab anemia umunya adalah kurang gizi, kurang zat besi,

kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit–penyakit

kronik (Mochtar, 2004). Dalam kehamilan penurunan kadar

hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh

karena dalam
kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-

perubahan dalam darah : penambahan volume plasma yang relatif lebih

besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah

merah. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut

hidremia atau hipervolemia.

Namun bertambahnya sel-sel darah adalah kurang jika dibandingkan

dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Di

mana pertambahan tersebut adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel

darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai

penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi

wanita hamil tersebut. Pengenceran ini meringankan beban jantung

yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat

hipervolemia tersebut, keluaran jantung (cardiac output) juga

meningkat. Kerja jantung ini lebih ringan apabila viskositas darah

rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak

naik (Wiknjosastro, 2019 ).

Selama hamil volume darah meningkat 50 % dari 4 ke 6 L, volume

plasma meningkat sedikit menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan

nilai hematokrit. Penurunan ini lebih kecil pada ibu hamil yang

mengkonsumsi zat besi. Kenaikan volume darah berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan perfusi dari uteroplasenta. Ketidakseimbangan

antara kecepatan penambahan plasma dan penambahan eritrosit ke

dalam sirkulasi ibu biasanya memuncak pada trimester kedua ( Smith et

al., 2020 ).
Volume darah Ibu akan meningkat secara progresif pada kehamilan 6

– 8 minggu dan akan mencapai maksimum pada kehamilan mendekati

32 – 34 minggu.. Peningkatan volume darah meliputi volume plasma,

sel darah merah dan sel darah putih. Volume plasma meningkat 40 – 50

%, sedangkan sel darah merah meningkat 15 – 20 % yang menyebabkan

terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb 12 gr% dan

hematokrit 35 %). Oleh karena adanya hemodilusi, viskositas darah

menurun kurang lebih 20%.

b. Gejala anemia pada ibu hamil

Ibu hamil dengan keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, dengan

tekanandarah dalam batas normal, perlu dicurigai anemia defisiensi

besi. Dan secara klinis dapat dilihat tubuh yang pucat dan tampak lemah

(malnutrisi). Guna memastikan seorang ibu menderita anemia atau

tidak, maka dikerjakan pemeriksaan kadar hemoglobin dan pemeriksaan

darah tepi. Pemeriksaan Hemoglobin dengan spektrofotometri

merupakan standar ( Wiknjosastro, 2019). Gejala lain adalah lemas,

cepat lelah, letih, mata berkunang kunang, mengantuk, selaput lendir ,

kelopak mata, dan kuku pucat (Sin sin, 2018).

c. Derajat anemia pada ibu hamil


MenururtWord Health Organzsation(WHO) anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu
dengan kadar Hb < 11 % . Anemia pada ibu hamil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu:
Tidak anemia : Hb >11 gr% Anemia ringan : Hb 9-10.9gr% Anemia sedang: Hb 7-8.9gr
%Anemia sedang: Hb 7-8.9gr%
2. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan

Pengaruh anemia pada kehamilan Trimester II dan trimester III, berat

badan kurang, plasenta previa, eklamsia, ketuban pecah dini, dapat

menyebabkan terjadinya partus premature, perdarahan ante partum,

gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai

kematian, gestosis dan mudah terkena infeksi, dan dekompensasi kordis

hingga kematian ibu (Mansjoer dkk, 2018).

3. Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil

Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet

mengandung 200 mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat. Untuk ibu

hamil, minumlah 1 (satu) tablet tambah darah paling sedikit selama 90

hari masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan. (Proverawati,

Atikah, 2019).

ii. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil

1. Nutrisi ibu hamil

Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari

(Kusmiyati, 2019). Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta

nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati, dan hewani 35%, serta

10% berasal dari sayur dan buah-buahan. Kekurangan dan kelebihan

nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita


hamil tersebut. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus

partus prematurus, inersia uteri, hemoragic postpartum, sepsis

puerperalis dan sebagainya (Winkjosastro, 2020).

Ada pemeriksaan antropometrik untuk mengetahui gizi ibu hamil

berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan

komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa

I, 2020).

TFU (cm) Usia Kehamilan Taksiran Berat Janin


20 20 minggu 1240 gram
23 24 minggu 1705 gram
26 28 minggu 2170 gram
30 32 minggu 2790 gram

33 36 minggu 3225 gram


Pertambahan berat badan janin sesuai dengan umur kehamilan Sumber :

(Supariasa I, 2018).

Selain ada pemeriksaan antropometrik, yang dapat digunakan untuk

mengetahui status gizi ibu hamil, ada penilaian lain yang digunakan

untuk menilai status gizi ibu hamil (Kusmiyati, 2018) yaitu berat badan

dilihat dari quatelet atau Index Masa Tubuh (IMT).

Kenaikan berat badan tergantung dari berat badan sebelum kehamilan

karena penting dari segi kesehatan bagi ibu dan bayi. Apabila

mempunyai berat badan yang berlebihan sebelum kehamilan, maka

pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari ibu dengan berat

badan ideal, yaitu antara 12,5 - 17,5 kg hal ini dikarenakan akan

mempunyai resiko untuk menjadi diabetes gestasional (kenaikan kadar

gula darah karena adanya proses kehamilan) atau terjadinya


14

preeklampsia (keracunan kehamilan dimana terjadi peningkatan tekanan

darah).

Demikian pula sebaliknya, pada wanita yang berat badannya sebelum

hamil kurang, maka ketika hamil ia perlu menambah berat badan yaitu

sebanyak 14 - 20 kg dari berat ibu hamil yang sebelum hamil memiliki

berat badan normal. Apabila terjadi asupan gizi yang kurang sudah jelas

akan menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan seperti

BBLR(berat badan lahir rendah) dan gangguan kehamilannnya (Mintarsih,

2017).

Dengan adanya kehamilan maka akan terjadi penambahan berat badan

yaitu sekitar 12,5 kg. Berdasarkan Huliana peningkatan tersebut adalah

sebanyak 15% dari sebelumnya. Proporsi pertambahan berat badan tersebut

yaitu janin 25-27%, placenta 5%, cairan amnion 6%, ekspansi volume

darah 10%, peningkatan lemak tubuh 25-27%, peningkatan cairan ekstra

seluler 13%, pertumbuhan uterus dan payudara 11%.


15

BAB III

DOKUMENTASI SOAP

Asuhan Kebidanan Pada Ny E umur 19 tahun dengan anemia sedang


Dipuskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu

Responsi
Deskripsi Kegiatan Pembimbing TTD
CI
Tanggal: 28-07-2022 Subjektif
1. Ibu mengatakan ini anak pertama TTD
No RM: KP.207 2. Ibu mengeluh pusing, cepat lelah, pegal-pegal pada pinggang Mahasiswa:
dan kaki
Identitas Pasien 3. Ibu datang G2 P0 A0. usia kehamilan saat ini 24 minggu. Ibu
mengeluh sering merasa cepat lelah, mata berkunang-kunang,
Nama : an N Levira zani
sering merasa pusing, susah tidur, sering BAK, pegal-pegal
pada pinggang dan kaki, kadang-kadang suka merasa sesak
Umur : 5
Objektif
bulan
1. Keadaan Umum : baik Kesadaran : Composmentis TTD Perceptor
2. BB sebelum hamil:48kg BB setelah hamil : 57kg lila:24 cm Lahan:
Agama : Islam
3. Pemeriksaan Vital Sign:pemriksaan lab hb:8 gr%
Respirasi : 24x/menit, Nadi : 78x/menit, Suhu : 37,0 ºC
Suku : Jawa

Yulismita SST
16

Analisa
Ny. N Usia 19 tahun G2 P0 A0, hamil 24 minggu, janin tunggal,
hidup intrauterin, presentasi kepala, dengan anemia sedang
Penatalaksanaan
Pendidikan : SMP 1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini serta kondisi janin nya: TTD
• Bahwa ibu sedang menderita anemia sedang Pembimbing PKK
Pekerjaan: IRT
dengan kadar Hb darah 8 gr %
• Berikan Pengertian tentang resiko yang dapat saja
terjadi
• Beritahukan bahwa kondisi janin baik – baik saja
2. Memberikan solusi untuk mengurangi keluhan yang
dialami :
• Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
• Banyak mengkonsumsi buah, sayur, telur, tempe /
tahu, ikan – ikanan, hati, daging.
• Anjurkan ibu untuk berjalan – jalan di pagi hari /
melakukan senam kegel serta memberitahukan dan
mengajarkan gerakan – gerakan.
3. Memberikan terapi Fe dan Multivitamin tambahan :
• Fe 1 x 1 tablet / hari
17

• Kalsium lactate 3 x1 tab / hari


• Vit B complex 3 x1 tab / hari

Alamat : Kp Kelawi 4. Menganjurkan dan memberikan contoh – contoh makanan


menu seimbang, serta berikan pengrtian bahwa menu
simbang itu tak harus mahal.
a. contoh makanan :
1 Piring nasi putih
2 Potong tempe
1 Butir telur rebus/ goreng
1 Mangkuk sayur
Potong panjang buah pepaya

4. Menganjurkan ibu untuk kembali lagi jika therapy yg berikan Suhita trioklaini M.Tr,KeB

belum memberikan perubahan

5. Melakukan Dokumentasi
18

BAB IV
PEMBAHASAN

Selama penulis melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny E

umur 19 tahun dengan anemia sedang di puskesmas sukamerindu.

Dalam penerapan asuhan kebidanan pada Ny. E sesuai dengan teori

– teori yang ada untuk melihat lebih jelas asuhan kebidanan yang

diberikan dan sejauh mana keberhasilan yang dicapai akan diuraikan

sesuai dengan tahap – tahap proses di mulai dari pengkajian,

diagnosa kebidanan, intervensi, implementasi dan evaluasi.


19

BAB V

KESIMPULAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan dari kasus ini Ny E mengalami anemia sedang yang

berakibat fatal untuk ibu dan bayi maka dari itu bidan telah

memberikan asuhan therapy dan penkes untuk menindaklanjuti

kasus tersebut ,dan pemantauan lebih lanjut


20

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2020a).Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes

dan JICA (Japan International Cooperation Agency).

Kemenkes RI. (2019). Pelayanan Antenatal Care.

Kusmiyati Yuni, Wahyuningsih Heni, S. (2018).Perawatan Ibu Hamil.

Yogyakarta: Fitramaya.

. (2019).Perawatan Ibu Hamil.

Yogyakarta: Fitramaya.

Manuba Ida Ayu, M. I. B. (2018).Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,

dan KB. (M. Ester, Ed.) (2nd ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Manuaba, I.B.G.,I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. (2017).

Pemgantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC. Mintarsih, S. (2020). Berat Badan dan

Nutrisi Pada Wanita Hamil.

Anda mungkin juga menyukai