DISUSUN OLEH :
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
iii
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
LAMPIRAN..............................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Skala 2
C. Kronologi.......................................................................................................3
D. Solusi 3
A. AsuhanKebidanan.........................................................................................4
B. TabelReading Journal...................................................................................6
C. HasilAsuhanKebidanandanReading Journal................................................7
D. Teori..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
iv
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
v
Lampiran 1 Jurnal
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelahiran yang memiliki risiko paling rendah untuk ibu dan anak
kehamilan berkaitan dengan usia ibu saat hamil (Lisa & Harisna, 2017).
masa reproduksi yang dihubungkan dengan kehamilan, yaitu umur < 20 tahun,
ibu masih terlalu muda untuk hamil; lalu umur 20-35 tahun merupakan usia
ideal kehamilan dan melahirkan; dan umur di atas 35 tahun, ibu sudah terlalu
tua untuk hamil (Qurniyawati, 2015). Usia yang berisiko tinggi mengalami
20 minggu atau dengan berat kurang dari 500 gram pada saat dikeluarkan dari
Berdasarkan WHO tahun 2021, diperkirakan bahwa 44% (99 juta) dari
227 juta kehamilan tahunan di dunia merupakan kehamilan tidak tepat waktu
atau tidak disengaja, dimana 12% berakhir dengan abortus spontan (WHO,
2021). Persentase kejadian abortus cukup tinggi. Sekitar 15- 40% kejadian
4
5
abortus pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60-75% abortus
B. Skala
2018).
C. Kronologi
dapat hidup diluar kanduangan pada usia kehamilan < 20 minggu atau dengan
berat janin kurang dari 500 gram. Abortus merupakan peristiwa yang paling
sering ditakuti oleh banyak wanita hamil. Abortus bisa saja terjadi secara tiba-
abortus adalah pekerjaan ibu dan pendidikan ibu. Dari 90% ibu hamil yang
ini dapat terjadi karena pada ibu dengan pendidikan rendah cenderung kurang
ibu hamil yang mengalami abortus 37,6% diantaranya adalah ibu yang
bekerja. Hal ini mungkin disebabkan karena tingkat kelelahan fisik pada ibu
yang bekerja lebih tinggi daripada ibu yang tidak bekerja serta dapat
D. Solusi
dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Program
yang bertujuan merubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak seluruh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kebidanan
Hari/tanggal : Senin/ 08 Agustus 2022
Tempat : Puskesmas Sukamerindu
Jam : 08.00 WIB
Pengkaji :
Identitas
Nama : Ny.N
Umur : 18 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
S:
Ibu mengatakan :
- Ibu menyatakan keluarnya flek-flek dari pukul 23.00–
05.00 WIB kemudian keluar darah segar menggumpal
dan merasakan mules
- Ibu mengatakan ini perkawinannya yang pertama,
menikah sejak umur 14 tahun, lama pernikahan 4
tahun, status sah secara agama dan negara
- Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun
seperti DM, asma, dan penyakit kronis seperti jantung.
- Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit
menurun seperti DM, asma, dan penyakit kronis seperti
8
jantung.
- Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami
tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti DM, asma,
dan penyakit kronis seperti jantung
- Ibu mengatakan sebagai ibu rumah tangga aktivitas
sehari harinya yaitu melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, memasak, mencuci, dan lain lain.
O:
1. Pemeriksaan umum
KU : cukup
Kesadaran : CM
Vital Sign : TD: 110/70 N:80X/menit S:36,2OC
RR :20X/menit
BB : 48,5 kg
BB Sebelum Hamil : 45kg
TB : 150
LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
Muka Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak ada oedem
Mata Konjungtiva merah muda, sclera putih
Mulut Bibir tidak pucat
Payudara Tidak ada masa/benjolan, areola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol
Abdomen Tidak ada striae gravidarum, tidak ada luka
bekas operasi
Genetalia Keluar flek flek
Ekstremitas (atas dan bawah) simetris, tidak ada oedem,
reflek patella (+)Reflek patella : kanan (+) kiri
(+)
3. Pemeriksaan Khusus
9
a. Obstetrik
1) Abdoment
a) Inspeksi : taa
b) Palpasi :
L1 : (+)
LII : ballotement (+)
LIII : ballotement (+),
LIV : ballotement (+)
nyeri tekan atas sympisis (+)
c) Auskultasi :-
b. Gynekologi
1) Kongenital
(a) Inspeksi : fluksus (+), darah (+), Lendir (-), Warna
coklat kehitaman
(b) Inspekulo : vagina tak terkaji, porsio tidak ada
pembukaan
(c) VT : tidak ada pembukaan, portio tegang, tidak ada
penonjolan fornix posterior
4. Pemeriksaan penunjang
Hb= 12,8 gr%
Protein urin (-)
Golongan darah : O
Anti HIV: non reaktif
5. Terapi saat ini :
- Infus RL 20 tpm
- Preabor 1 X1 tab
A:
Ny.N G1P00000 Usia 18 tahun umur Kehamilan 12 Minggu Dgn Abortus
Imminens
P:
10
Composmentis, TD: 110/70 mmHg, Pols: 80x/I, RR: 24x/I, Suhu: 36,50C,
kepada ibu bahwa ibu mengalami abortus imminens atau ancaman keguguran.
Namun ibu tidak perlu khawatir dan cemas karena janin masih bisa
Puskesmas Maesanagar keadaaan ibu bisa terpantau dengan baik oleh dokter
Menjelaskan kepada ibu pentingnya bedrest total atau tirah baring di tempat
tidur serta mengurangi aktivitas baik itu duduk, pergi kekamar mandi maupun
kunjungan dokter dan meminta terapi obat yang sesuai. Kolaborasi dengan
ibu tanda-tanda resiko abortus dan ibu harus segera pergi ke petugas untuk
periksa ( nyeri perut yang hebat, keluar darah dari kemaluan) Mengobservasi
keadaan umum dan tanda vital ibu dengan melakukan pemeriksaaan TTV.
Ibu merupakan wanita hami usia muda yakni 18 tahun. Hal ini sesuai
muda, dimana kehamilan yang terjadi diusia muda tanpa adanya persiapan
akan mengakibatkan stress pada ibu, dalam hal ini juga akan menyebabkan
8
9
kondisi tidaka stabil dan tidak terpelihara dengan baik yang menjadi peluang
abortus meningkat setiap tahunnya. Dari ibu hamil dengan usia 35 tahun,
dengan 25-29 tahun. Hal tersebut dikarenakan pada usia 35 tahun rawan akan
hamil terjadi pada ibu, dalam hal ini juga ibu akan kehilangan kasih sayangnya
Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh. Dari
hasil penelitian yang dilakukan, ia mendaptkan hubungan antara usia ibu yang
hamil dengan Abortus, dengan nilai P-value – 0.032. Pada tahun 2010 di
RSUD Bekasi seorang peneliti juga yang bernama Royani Chairiyah dengan
menyatakan hal sama, yaitu antara usia ibu dengan abortus memiliki
Sakit Ibu dan Anak Kabupaten Banyumas Pada Tahun 2007. Dengan nilai P-
belum cukup matang untuk melalui proses melahirkan, hal tersebut sangat
tahun tidak disarankan untuk hamil. Hal demikian juga untuk wanita diatas 35
tahun, alat reproduksi mereka tidak sanggup lagi yang sangat memungkinkan
10
berbagai peneliti.
D. Teori
dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan
2017).
a. Faktor genetic
juga berupa gen yang abnormal, mungkin karena mutasi gen yang bisa
b. Faktor endometrium
konsepsi Gizi ibu berkurang karena anemia atau terlalu pendek jarak
kehamilan.
c. Faktor lingkungan
b. Trauma fisik
c. Polyp
12
a. Perdarahan sedikit
TTV.
seksual.
2017).
14
BAB III
A. Kesimpulan
adalah abortus yang terjadi dan kehamilan dapat berlanjut. Abortus iminens
adalah keguguran membakat dan akan terjadi dalam hal ini keluarnya fetus
B. Saran
dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Program
Kemenkes RI, “Peran Rumah Sakit dalam Rangka Menurunkan AKI dan AKB
(The Role of the Hospital in Order to Reduce MMR and IMR),” 2018
Noer RI, Ermawati, Afdal. (2019). Karakteristik Ibu pada Penderita Abortus dan
Tidak Abortus RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011-2012. J Kesehat
Andalas. 2016;5(3):575–83.
Qurniyawati, E. (2015). Hubungan Usia Ibu Hamil, Jumlah Anak Dan Jarak
Kehamilan Dengan Kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Bidan
Praktek Mandiri Titik Hariningrum, Kota Madiun. UNS (Sebelas Maret
University).