Disusun Oleh :
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya peneliti dapat
menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan apapun. Laporan yang
berjudul"Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan Pre eklamsia Ringan Pada Ny. PA
usia 21 tahun, G1P0A0 Usia Kehamilan 32 Minggu ” ini disusun untuk memenuhi
tugas praktek tahun akademik 2021-2022. Laporan ini merupakan laporan individu
selama melakukan praktik klinik di UPTD Puskesmas Alafan pada tanggal 14 Juni
2022.
1. Ibu Novy Ramini Harahap, SST., M.Keb selaku Ka.Prodi Profesi Bidan.
2. Ibu Syahroni Damanik, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Institusi Prodi
Profesi Bidan.
3. Ibu Rita Suzanni, SST selaku Pembimbing Lahan Praktik di UPTD Puskesmas
Simeulue Tengah
4. Orang tua, Suami dan keluarga yang telah memberikan bantuan moral dan
dukungan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.
CUT SRIWAHYUNI
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Identifikasi ruang lingkup asuhan......................................................... 5
C. Tujuan Penyusunan Laporan Kasus...................................................... 6
1.1. Tujuan....................................................................................... 6
1.2. Tujuan Umum........................................................................... 6
1.3. Tujuan Khusus.......................................................................... 6
D. Sasaran, tempat dan waktu asuhan kebidanan........................................ 7
E. Manfaat.................................................................................................... 7
A. Definisi Kehamilan...................................................................... 6
B. Diagnosa Kehamilan................................................................... 7
C. Perubahan Fisiologis Kehamilan................................................. 8
D. Ketidaknyamanan Kehamilan..................................................... 10
E. Fisiologi Persalinan..................................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 27
BAB V PENUTUP...................................................................................... 32
A. Kesimpulan.............................................................................................. 32
B. Saran........................................................................................................ 33
Daftar Pustaka
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
mengancam keadaan ibu dan janin (Prawirohardjo, 2009). Sekitar 15% menderita
ditangani dapat membahayakan ibu dan bayi. Preeklampsia merupakan salah satu
penyebab angka kematian ibu dan janin, dengan angka kejadian yang cukup tinggi
2018).
kelahiran hidup. Begitu pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia juga
Angka Kematian Ibu di Aceh cenderung menurun tiga tahun terakhir. Hal ini
menunjukkan hasil kinerja yang meningkat tetapi selain itu karena adanya faktor
dukungan baik dari segi manajement program KIA maupun sistem pencatatan dan
tetap dilakukan dengan melibatkan multi pihak forum Penurunan kematian ibu dan bayi
Provinsi Aceh dan Kabupaten/Kota (Dinkes, 2018). Menurut hasil survei penduduk
sosial ekonomi yang menjadi salah satu indikator terhadap status gizi ibu hamil,
kesehatan yang kurang baik pada saat sebelum maupun dalam masa kehamilan, adanya
kesehatan khususnya pelayanan terhadap prenatal dan obstetri. Selain itu, terdapat 4
kriteria “terlalu” yang juga menjadi penyebab kematian dalam maternal, yaitu terlalu
muda usia ibu untuk melahirkan (usia < 20 tahun), terlalu tua usia ibu saat melahirkan
(usia > 35 tahun), terlalu banyak jumlah anak (anak > 4 orang), dan terlalu rapat jarak
antar setiap kelahiran (jarak < 2 tahun) (Profil Kesehatan Indonesia 2018).
Target untuk AKI sebesar 305/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2021, AKI
Menurut laporan Dinas Kesehatan 2021 angka kematian ibu mengalami peningkatan
yaitu sebesar 15/100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan angka kematian
ibu tahun 2020 yang hanya 12/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi pada
tahun 2021 sebesar 16/100.000 kelahiran hidup mengalami peningkatan yang cukup
tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 14/100.000 kelahiran hidup
(Dinkes, 2020).
Kecamatan Alafan Kabupaten Simeulue pada tahun 2022 jumlah K1 sebesar 43 ibu
hamil dan K4 sebesar 35 ibu hamil (81%). Ibu hamil yang mengalami anemia ringan
sebanyak 5 (11,6%), Ketuban Pecah Dini (KPD) 2 (4,6%). Pada data persalinan
terdapat 37 persalinan, 35 (94,6%) di tolong oleh bidan, ibu yang melakukan IMD
sebanyak 37, sedangkan 2 (5,4%) pasien dirujuk karena Ketuban Pecah Dini (KPD).
Pada data nifas terdapat 37 ibu nifas. Ibu nifas yang melakukan kunjungan nifas
sebanyak 30 (81%), sedangkan ibu nifas yang tidak rutin melakukan kunjungan nifas
yaitu 3 (8,1%) dari ketiga ibu nifas terseut mengalami bendungan ASI. Ibu postpartum
ibu peserta KB aktif sebanyak 625 dan peserta KB sebanyak 473 peserta. Berdasarkan
data di atas hal ini disebabkan karena ibu hamil yangkurangnya dukungan dari suami
mendapatkan pelayanan yang adekuat serta karena adanya penyakit penyerta yang
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat Angka Kematian Bayi (AKB)
tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesbilitas dan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis
norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap Angka Kematian Bayi (AKB) (Depkes, 2018). Salahsatu upaya yang
dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB akibat preeklampsia adalah Pemerintah
Indonesia telah mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan bagian
dari Safe Motherhood dengan pelaksanaan sesuai dengan tiga kunci komplikasi
obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan yang akurat, (Prawirohardjo, 2010). Upaya
tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal dengan melakukan asuhan kebidanan
trimester pertama (K1dan K2), satu kali pada trimester kedua (K3), dan dua kali pada
Berdasarkan uraian masalah diatas untuk mengurangi kesakitandan angka kematian ibu
maka penulis ingin melakukan asuhan kebidanan secara continuity of care dan
bentuk SOAP, maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan kepada Ny.
1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan laporan kasus tengah semester yang diberikan dan untuk
dengan sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa
melaksankan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil sehingga dapat
2. Institusi Pendidikan
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologi yang terjadi pada
4. Lahan Praktik
mutu pelayanan.
5. Masyarakat
masa kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada
kehamilan.
1.4. Ruang Lingkup Penulisan
Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari pendidikan dan
tempat praktik klinik yang dituju adalah UPTD Puskesmas Alafan Kecamatan Alafan
Kabupaten Simeulue
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
danproteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola
disertai proteinuria danedema setelah umur 20 minggu atau segera setelah kehamilan
(Rukiyah, 2010). 2.1.2 Etiologi Penyebab pre eklamsia sampai sekarang belum
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang memberi jawaban yang memuaskan. Teori
yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal – hal berikut (Prawirohardjo, 2018) :
mola hidatidosa.
3. Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
2.2 Patofisiologi
darah disertai dengan retensi garam dan air. Dengan biopsy ginjal ditemukan spasme
hebat arteriola glomerolus. Pada beberapa kasus lumen arterida sedemikian sempitnya
sehingga dapat dilalui oleh suatu sel darah merah. Bila dianggap bahwa spasmus arteola
juga ditemukan dalam tubuh, maka mudah dimengerti bahwa tekanan darah yang
jaringan dapat dicukupi (Prawirohardjo, 2018). Sedangkan kenaikan berat badan dan
sebabnya. Telah diketahui bahwa pada pre-eklamsia dijumpai kadar aldosteron yang
rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi daripada kehamilan normal. Aldosteron
penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air dan natrium.
(Prawirohardjo, 2008).
bisa terjadi gawat janin sampai kematian karena kekurangan oksigen. Pada pre
menurun
sehingga filtrasi glomerulus berkurang, penyerapan air dan garam tubulus tetap,
terjadi retensi air dan garam, edema pada tungkai, tangan, paru dan organ lain
(Manuaba, 2019).
3. Perubahan pada retina Pada pre eklamsia tampak edema retina, spasmus setempat
atau
menyeluruh pada satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau
eksudat. Spasmus arteri retina yang nyata menunjukkan pre eklamsia berat
ringan. Skotoma, diplopia dan ambliopia pada penderita pre eklamsia merupakan
gejala yang menunjukkan akan terjadinya eklamsia. Keadaan ini disebabkan oleh
perubahan aliran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam
4. Perubahan pada paru – paru Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian
6. Perubahan pada otak Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia
(Manuaba, 2019).
7. Metabolisme Air dan Elektrolit Jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak
pre eklamsiadaripada wanita hamil biasa atau penderita dengan pre eklamsia
dengan sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ni disebabkan oleh filtrasi
nyata pada pre eklamsia. Konsentrasi kalium, natrium, kalsium dan klorida dalam
serum biasanya dalam batas normal. Gula darah, bikarbona dan pH pun normal
(Prawirohardjo, 2018).
pemeriksaan 6 jam
pemeriksaan 6 jam
d. Oliguria, urine kurang dari 400cc/24 jam d. Proteinuria lebih dari 3g/liter
f. Gangguan kesadaran
2. Proteinuria secara kuantitatif lebih dari 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau
tangan
arah punggung janin, segera datang memeriksakan diri, bila terdapat gejala
sakit kepala, mata kabur, edema mendadak atau berat badan naik, pernapasan
(Prawirohardjo, 2008).
2.6 Pencegahan
tanda dini pre eklamsia. Walaupun timbulnya pre eklamsia tidak dapat dicegah
dalam pencegahan.
hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet
tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan berat
badan yang tidak berlebihan perlu dianjurkan. Mengenal secara dini pre
1. Solutio Placenta Komplikasi ini biasanya terjadi pada ibu hamil yang
menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada pre eklamsi
(Prawirohardjo, 2018).
retina. Hal ini merupakan tanda gawat akan terjadinya apopleksia serebri
(Prawirohardjo, 2018).
4. Nekrosis hati Nekrosis hati pada pre eklamsia merupakan akibat vasopasmus
struktur lainnya. Kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal
2018).
2.8 Pemeriksaan Penunjang
2) Urinalis Ditemukan protein dalam urin lebih dari 0,3 gr.liter/24 jam,
u/ml)
31 u/l)
ketuban sedikit
PENGUMPULAN DATA
IDENTITAS / BIODATA
I. DATA SUBJEKTIF
Kawin 1 kali, kawin pertama umur 21 tahun, dengan suami sekarang 1 tahun
III. Riwayat Menstruasi :
HPHT : 12-10-2021
TTP : 19-07-2022
a. Riwayat ANC
Pola Aktifitas
Kegiatan Sehari-hari
a. Personal hygiene
b. Imunisasi
o lahir/
Keham Persali Persalin Ibu Bayi Penol BB Kea Lakta Kela
Lahir daan si inan
Umur ilan nan an ong
1. H A M I L I N I
Tidak Ada
d. Kebiasanan-kebiasaan
senang
b. Tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,8 °C
c. TB : 155 cm
tidak odema
bersih
Bentuk : Simetris
e. Abdomen
Bentuk : Simetris
Palpasi Leopold
melebar TFU : 28 Cm
(convergen)
f. Ekstremitas
g. Genetalia luar
h. Anus
3. Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gr/dl
Hepatitis : Negatif
Sifilis : Negatif
III. ASSASEMENT
1. Diagnosa Kebidanan
2. Masalah
Ibu cemas dengan kehamilan karena kehamilan pertama
3. Kebutuhan
Penkes tentang keadaan umum ibu, penkes tentang makanan sehat seimbang
4. Diagnosa potensial
Prekelamsi Berat
5. Masalah potensial
Eklamsi
a. Mandiri
b. Kolaborasi
Tidak Dilakukan
c. Merujuk
IV. PLANNING
2. Memberikan suport kepada ibu untuk tidak cemas dengan kehamilannya dan
menganjurkan ibu untuk relaksasi dengan beribadah dan berolah raga seperti
3. Menjelaskan pada ibu penyebab utama dan dampak buruk dari Pre Eklamsi
retensio plasenta
trimester III seperti, ibu makan 3 x sehari dengan nasi 1 piring, sayuran hijau
. Ibu sudah mengerti tentang asupan nutrisi yang harus dipenuhi dan
menjelaskan kegunaannya.
mengkonsumsinya.
6. Menjelaskan kepada ibu tentang cara meminum tablet FE yang benar yaitu
diminum dengan air putih atau air jeruk untuk membantu penyerapannya.
Ibu mengerti tentang cara meminum tablet FE yang benar dan mau
melaksanakannya.
feses menjadi hitam namun hal itu adalah normal, teras mual setelah
dan dilap dengan handuk, mengganti celana dalam bila lembab. Ibu sudah
mengerti tentang personal hygiene dan mengatakan akan menerapkan apa yang
dianjurkan bidan.
10. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti
sayuran hijau, ikan, tempe, tahu dan buah-buahan, serta minum susu.
11. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala
hebat, bengkak di tangan kaki dan wajah, nyeri perut hebat, perdarahan post
partum, dll.
melakukan kunjungan ulang 3 minggu lagi, atau kapan saja jika ada keluhan.
Data Perkembangan
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, terkadang timbul nyeri pada
II. OBJEKTIF
2. Tanda vital
BB : 61 kg
BB Sebelumnya : 52 kg
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 80 x/menit
RR : 24x/menit
3. Palpasi abdomen
Leopold I :
Leopold II :
Teraba bagian panjang memapan di sebelah kiri perut ibu dan bagian
Leopold III :
Leopold IV :
4. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11 gr/dl
III. ASSASEMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ibu G1P0A0 dengan kehamilan usia 32 minggu, janin hidup, tunggal, Punggung
2. Masalah
3. Kebutuhan
Penkes tentang keadaan umum ibu, penkes tentang makanan sehat seimbang dan
Vit B Kompleks
4. Diagnosa potensial
Prekelamsi Berat
5. Masalah potensial
Eklamsi
d. Mandiri
e. Kolaborasi
Tidak Dilakukan
f. Merujuk
sayuran hijau, ikan, tempe, tahu dan buah-buahan, sertakurangi makan garam
nyeri ulu hati, gerakan berkurang. Jika ada tanda-tanda di atas maka ibu segera
tentang bahaya trimester III dan bersedia datang ke petugas kesehatan jika
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dan alat genetalia
dengan cara mandi 2x sehari dan setiap buang air kecil agar mengeringkannya
dengan handuk. Serta menyarankan ibu agar memakai pakaian yang longgar
4. Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 4 minggu lagi, atau kapan saja
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari kasus asuhan kebidanan ibu hamil pada tanggal 04 Juni 2022
pukul 10.00 WIB di UPTD Puskesmas Alafan Kecamatan Alafan Kabupaten Simeulue,
pada Ny. PA umur 21 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu presentasi kepala janin tunggal
hidup intra uteri kehamilan dengan keadaan ibu dan janin baik. Dari tinjauan kasus
tidak ditemui keluhan dan masalah yang timbul. Maka asuhan yang diberikan yaitu:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu. Hasil pemeriksaan ibu tanggal 4 Juni
2022 pada usia kehamilan 32 minggu, dimana TD 140/90 mmhg, nadi 80 x/menit,
pernafasan 24 x/menit, suhu 36,5 0C , Hb 10,9gr%, Protein Urine (+), HIV: Non
Reaktif, Sphylis : Non Reaktif, HbsAg : Non Reaktif, dan kenaikan BB selama
hamil 9 kg selain itu keadaan umum ibu baik tidak ada masalah pada
dari tanda-tanda vital ibu normal, Hb : 11gr%, Protein Urine (+)2, TD 140/90
2. Menjelaskan kepada ibu tentang makanan bergizi untuk ibu hamil seperti
menkomsumsi makanan yang bergizi selama hamil antara daging merah, ikan,
telur, kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang kuning serta
tahu, tempe dan susu, sayur daun kelor, bayam, brokoli serta daun katuk, nasi, roti,
kentang dan lain-lain dan kurangi makan garam serta makanan berlemak. Ibu
3. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya dan risiko tinggi pada kehamilan seperti
keluar darah tiba- tiba, keluar air dari vagina, janin tidak bergerak atau gerakannya
kurang dari 10 kali dalam sehari, tekanan darah ibu sering tinggi, sakit kepala
lendir bercampur darah, selain itu nyeri dari perut menjalar kepinggang.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk berolahraga ringan seperti berjalan kaki pada pagi
6. Menganjurkan ibu untuk minum vitamin fe dan asam folat, dimana tablet FE 1x1
tablet/hari. Menjelaskan kepada ibu tentang cara meminum tablet FE yang benar
yaitu diminum dengan air putih atau air jeruk untuk membantu penyerapannya.
7. Memberikan KIE kepada ibu tentang teknik mengurangi rasa nyeri (relaksasi) yaitu
8. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga hygiene pada masa kehamilan seperti
mandi 2 kali sehari serta mengganti pakaiannya. Personal hygine yaitu mandi 2-3
x/hari, menjaga kebersihan dalam ibu bila pakaian dalam ibu lembab atu basah
menyikat gigi ibu secara rutin dan untuk mengurangi gigi caries dan berlubang
9. Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi pekerjaan berat karena hal ini
10. Mengingatkan ibu untuk segera datang jika ada tanda-tanda persalinan atau jika ada
keluhan lain.
pemeriksaan keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis. Ibu mengeluh cemas
dengan keadaann janinnya, tetapi sakit kepala yang masih sering dirasakan, dan ibu
merasa lemas dengan keadaanya. Saaat dilakukan pemeriksaan tanda- tanda vital pada
ibu dan diapatkan hasil tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,6 0C,
dan pernapasan 24 x/menit, berat badan ibu 61 kg, dengan pemeriksaan fisik terfokus
pada konjungtiva ibu tampak masih terlihat sedikit pucat, dan skelera tidak ikterus.
Kunjungan ANC Ny. PA sudah 5 kali sampai pada usia kehamilan 35 minggu 2
hari dan masalah yang dijumpai saat kunjungan 3 sudah membaik, selain itu Ny. PA
sudah melakukan kunjungan ANC sebanyak 4 kali dimana 2 kali pada TM 1 atau usia
khamilan (0-12 minggu), dan 1 kali pada TM 2 (13-24 minggu), dan 2kali pada TM 3
(28-36 minggu), hal ini sudah sejalan dengan buku KIA dimana dianjurkan seluruh ibu
hamil melakukan kunjungna ANC minimal 6 kali selama masa kehamilan, dan Ny.PA
sudah memenuhi kriteria sampai pasa usia kehamilan 24 minggu 2 hari. Hal ini sejalan
khususnya adalah mengawasi ibu hamil selama masa kehamilan sampai masa
persalinan, merawat dan memeriksa ibu hamil dalam arti jika didapatkan kelainan sejak
dini yang dapat mengganggu tumbuh kembang janin, harus diikuti upaya untuk
ibu hamil sehingga proses persalinan yang dialaminya dapat dijadikan pengalaman yang
menyenangkan dan diharapkan serta mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara
dengan Tinggi Fundus Uteri (TFU) 30 cm sesuai dengan usia kehamilan sekarang 32
minggu 2 hari dengan presentasi kepala, punggung kanan dan denyut jantung janin
masih terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 140 x/menit. Ibu rajin
mengkomsumsi obat penambah darah yang diberikan di UPTD Puskesmas Alafan
sekarang.
pemeriksaan awal, berdasarkan kasus yang dialami klien pada rencana asuhan
dilakukan kunjungan rumah untuk memastikan bahwa ibu betul- betul mengerti dengan
apa yang dianjurkan pada pemeberian asuhan. Ada beberapa tujuan kunjungan ulang
pengetahuan tentang tanda- tanda bahaya dalam kehamilan, pemeriksaan fisik yang
dengan 28 minggu usia kehamilan setiap 4 minggu, antara 28-36 minggu usia
kehamilan setiap 2 minggu, antara 36 minggu sampai kelahiran setiap minggu (Hani
Pada kunjungan III tanggal ANC 19 April 2022. Ny. PA mengalami keluhan
nyeri punggung. Nyeri punggung pada kehamilan trimester II menjelang trimester III
merupakan ketidaknyamanan yang fisiologis dilami ibu hamil. Hal ini terjadi pada
karena nyeri akibat pergeseran pusat gravitasi dan postur. Perubahan ini disebabkan
uterus yang semakin membesar (S. Astuti, Susanti, and Nuparidah 2017). Pemeriksaan
dan asuhan pada Ny.PA usia kehamilan 32 minggu di UPTD Puskesmas Alafan tahun
2022 yaitu bahwa kunjungan yang dilakukan Ny.PA selama kehamilan adalah 2 kali
sudah memenuhi standar minimal kunjungan kehamilan, standar asuhan yang sudah di
imunisasi TT. Pada pemeriksaan pertama ibu mengalami anemia ringan sehingga
panulis memberikan tablet Fe kepada ibu dengan dosis 1x1 dan memberitahu ibu untuk
kehamilan, yakni penimbangan berat badan dan ukur tinggi badan, pengukuran tekanan
darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran fundus uteri, pemberian
imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet penambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin, pelaksanaan temu
wicara, pelayanan tes laboratorium dan tatalaksana kasus. Ditinjau dari pelaksanaan
dilapangan menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik dikarenakan ibu
tidak mengonsumsi tablet Fe sampai 90 tablet selama kehamilan dikarenakan ibu tidak
Selain itu masalah yang dihadapi Ny.PA yaitu sering BAK Keluhan ini
dirasakan ibu pada kunjungan kedua. Menurut (R. Y. Astuti and Ertiana 2018)
meningkat di dalam tubuh. Air dan natrium tertahan di kaki selama siang hari, pada
malam hari terdapat aliran darah balik vena sehingga meningkatkan jumlah urine.
tentang penyebab sering BAK adalah perubahan fisiologis yang normal dialami pada
kehamilan trimester III, menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih saat
ada dorongan untuk kencing, memperbanyak konsumsi air pada siang hari untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian setelah dilakukan pengkajian dan pengumpulan data Subjektif dan
Objektif mahasiswa dapat menginterprestasi data dengan hasil: “Ny. PA umur 21 tahun
G1P0A0 hamil 32 minggu presentasi kepala janin tunggal hidup intra uteri kehamilan dengan
a. Subjektif diperoleh:
Ibu bernama Ny. PA, berumur 21 tahun, Ny.PA hamil pertama, menstruasi terakhir tanggal
kehamilannya.
berupa:
3. Menganjurkan pada ibu untuk tidak menahan kencing dan mengganti pakaian dalam
jika basah.
9. Mengingatkan ibu untuk segera datang jika ada tanda-tanda persalinan atau jika ada
keluhan lain.
d. Setelah melakukan asesment, evaluasi dari hasil penjelasan yang telah disampaikan,
sehingga dapat mengetahui apakah ibu benar-benar sudah mengerti penjelasan bidan atau
bahkan ibu belum mengerti sehingga ada keterkaitan timbal balik antara bidan dengan
pasien.
Dengan kesimpulan dari kasus tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
laporan ini merupakan suatu cara mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh
a. Bagi masyarakat khususnya para ibu hamil diharapkan dapat memeriksa kehamilannya
secara rutin agar dapat menjaga kesehatan diri dan janinnya selama masa kehamilan.
khususnya para ibu hamil diharapkan dapat memeriksa kehamilannya secara rutin agar
c. Bagi seluruh mahasiswa Program Studi Profesi Bidan Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia Medan, diharapkan agar senantiasa belajar dan lebih bisa
mendalami serta menguasai ilmu yang diajarkan baik secara umum maupun secara
Astuti, Reni Yuli, and Dwi Ertiana. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Pustaka Abadi.
Astuti, Sri, Ari Indra Susanti, and Rani Nuparidah. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa
Kehamilan. eds. Evie Kemala Dewi and Rina Astikawati. Jakarta: Erlangga.
Astuti Maya. 2017. Buku Pintar Kehamilan. Cetakan Pe. ed. Ester Monica. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
FAO, IFAD, and UNICEF. 2018. “WFP and WHO. 2017. The State of Food Security and
Nutrition in the World 2017. Building Resilience for Peace and Food Security. Rome:
FAO.”
Hani Ummi , Jiarti Kusbandiyah, Dkk. 2014. : ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
FISIOLOGIS. Salemba Medika.
Indriati, M T. 2012. “Panduan Klinis Paling Komplit Kehamilan, Persalinan, & Perawatan
Bayi.” Jakarta: Pelangi Indonesia.
Laksana, Essie. 2017. Mitos Dan Fakta Seputar Kehamilan, Persalinan Dan Menyusui. Anak
Hebat Indonesia.
Lismalinda. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Cetakan Pe. ed. Ismail Taufik.
Jakarta Timur: CN. TRANS INFO MEDIA.
Manuaba, Dkk. 2018. “Buku Ajar Obstetri Patologi.” EGC, Jakarta 164.
Profil Kesehatan Indonesia. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 Profil Kesehatan
RI 2015.
Romauli, Suryati. 2011a. “Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.”
Yogyakarta: Nuha Medika: 73–88.
———. 2011b. “Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.”
Supariasa, I, Dewa, Nyoman, Bachyar Bakri, and Ibnu Fajar. 2013. Penerbit Buku
Kedokteran EGC Penilaian Status Gizi. Revisi. ed. S.Kp Ester, Monica. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Susiloningtyas, Is. 2018. “Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan.” Majalah Ilmiah
Sultan Agung 50(128): 73–99.
Varney, Helen. 2010. “Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Edisi 4.” Buku Ajran Kebidanan
jakarta : EGC.
Varney, Helen, Jan M Kriebs, and Carolyn L Gegor. 2017. Jakarta: EGC Buku Ajar Asuhan
Kebidanan.
Walyani Elisabeth Siwi. 2017. Asuhan KEBIDANAN Pada KEHAMILAN. Cetakan Ke. PT.
PUSTAKA BARU.