Disusun Oleh :
P1337424620029
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Pembimbing Institusi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis pada Ny. V Umur 25
Tahun G1P1A0 usia kehamilan 24 minggu di Puskesmas Japah, Blora” tanpa
halangan suatu apapun. Terselesaikannya laporan ilmiah ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Krisdiana Wijayanti, M.Mid selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan Blora Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.
2. Ibu Murti Ani, S.ST., M. KES selaku Pembimbing Institusi yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan laporan ilmiah ini.
3. Ibu Wulan Anjani, S.ST selaku Pembimbing Klinik yang telah memberikan
pengarahan serta masukan dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dan
bekal pengalaman bagi saya untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ilmiah yang saya buat ini dapat bermanfaat sebagai ilmu
pengetahuan bagi para pembaca khususnya dalam bidang kesehatan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN....................................................................................................... 2
C. MANFAAT...................................................................................................3
A. KEHAMILAN...............................................................................................4
1. Pengertian kehamilan.................................................................................... 4
7. Tanda bahaya dan komplikasi ibu dan janin pada kehamilan trimester II....7
iii
3. Indikator Kunjungan ANC............................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................20
BAB V PENUTUP................................................................................................ 21
A. Kesimpulan..................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Ketua Komite Ilmiah International Conference on
Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), hingga
tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia masih tetap tinggi, yaitu
305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, target AKI Indonesia pada
tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI
merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia sehingga
menjadi salah satu komitmen prioritas nasional, yaitu mengurangi
kematian ibu saat hamil dan melahirkan.
Penyebab kematian ibu di Indonesia yang terbanyak yaitu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan lain-lain. Penyebab AKI
akibat perdarahan (31%), Hipertensi dalam kehamilan (26%), dan lain-lain
(28%). Target Sustainable Development Goals (SDGs) global, penurunan
AKI menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030
(Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI
disarankan bahwa petugas kesehatan melakukan pemantauan secara ketat
dengan melakukan Antenatal Cara. Antenatal care (ANC) adalah
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional untuk ibu selama
kehamilannya yang dilakukan sesuai standar pelayanan antenatal yang
telah ditetapkan. Salah satu pilar safe motherhood menyebutkan bahwa
asuhan antenatal dilakukan dengan tujuan agar dapat memantau
perkembangan kehamilan seta dapat mendeteksi kelainan atau komplikasi
yang menyertai kehamilan sehingga dapat ditangani secara dini dan benar.
Standar waktu pemeriksaan antenata lditentukan untuk menjamin mutu
pelayanan khususnya dalam memberikan kesempatan yang cukup dalam
menangani kasus risiko tinggi yang ditemukan
Pengawasan pada asuhan antenatal merupakan suatu cara yang
mudah untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil secara
menyeluruh. Rekomendasi dalam memberikan asuhan antenatal care salah
satunya adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai tanda bahaya
kehamilan kepada ibu dan keluarga. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan juga berperan penting mempengaruhi sikap ibu hamil
1
agar mampu mendeteksi secara dini komplikasi dalam kehamilan yang
ditunjukkan dengan keteraturan ibu hamil dalam melaksanakan antenatal
care sehingga setiap keluhan dapat di tangani sedini mungkin (Manuaba,
2012).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk
melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis pada Ny.I
G1P1A0 umur 25 tahun usia kehamilan 26 Minggu di UPTD Puskesmas
Japah, Blora.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologis pada Ny. I Umur 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26
Minggu di UPTD Puskesmas Japah dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan sesuai dengan kewenangan bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data (data subyektif dan obyektif)
pada Ny. I Umur 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26 Minggu
dengan Kehamilan Fisiologis di Puskesmas Japah
b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual (analisa) pada Ny. I
Umur 25Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26 Minggu dengan
Kehamilan Fisiologis di Puskesmas Japah
c. Dapat merencanakan dan melaksanakan tindakan dalam asuhan
kebidanan pada Ny. I Umur 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26
Minggu dengan Kehamilan Fisiologis di Puskesmas Japah
d. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada Ny. I Umur 25 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 26 Minggu dengan Kehamilan Fisiologis
di Puskesmas Japah
e. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam
asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada Ny. I Umur 25
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26 Minggu dengan Kehamilan
Fisiologis di Puskesmas Japah
2
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. I Umur 25
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26 Minggu dengan Kehamilan
Fisiologis di Puskesmas Japah.
2. Bagi Institusi
Laporan ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
institusi pendidikan bidang akademik dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Klien
Membantu meringankan keluhan yang dirasakan klien dan dapat
meningkatkan kenyamanan pada klien selama diberikan asuhan.
4. Bagi Tempat Praktik
Laporan ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
tempat praktik dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Membantu dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien secara tepat
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Pengertian kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ke-7 sampai 9 bulan. (Sarwono Prawihardjo, 2013)
4
dengan gerakan menutup dan membuka. Jantungnyapun mulai
menjalankan tugasnya memompa darah sebagai persiapan kelak lahir.
5
cairan berbau, terasa gatal, dan berwarna kehijauan. (Rismalinda,
2015).
c. Payudara
Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar
dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan
colostrum. Keluarnya kolostrum ini adalah makanan bayi pertama
kali yang kaya akan protein, colostrum akan keluar bila putting di
pencet. Aelora payudara makin hitam karena hiperpigmentasi
6
d. Sembelit / Konstipasi
Karna peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic
usus menjadi lambat. Penyerapan air di dalam kolon meningkat
karan efek samping dari penggunaan zat besi.
Penanganan : tingkatkan intac cairan, serat di dalam menu
makanan ,istirahat yang cukup, senam hamil, membiasakan BAB
secara teratur.
e. Gusi berdarah
Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung menimbulkan gusi
menjadi mudah berdarah terutama pada saat menyikat gigi.
Penyebab karena estrogen berpengaruh terhadap peningkatan aliran
darah ke rongga mulut dan pergantian sel – sel pelapis ephitel gusi
lebih cepat.
Penanganan : berkumur dengan air hangat dan garam, jaga
kebersihan gigi, dan minum suplemen vit.c agar dapat mengurangi
incident gusi berdarah
f. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati biasanya mulai terasa pada kehamilan trimester II dan
semakin bertambah umur kehamilan biasanya semakin bertambah
pula nyerinya. Hal ini dapat terjadi karena produksi progesterone yang
meningkat, pergeseran lambungkarena pembesaran uterus, dan
apendiks bergeser kearah lateral dan keatas sehingga menimbulkan
refluks lambung yang dapat mengakibatkan rasa nyeri pada ulu hati.
Penanganan : hindari makan berminyak/digoreng, sering makan
makanan ringan, minum air 6-8 gelas perhari.
7
b. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1
jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-
6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik
c. Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada trimester II
disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran darah. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
8
3. Indikator Kunjungan ANC
Menurut Depkes RI (2014)
a. Kunjungan Pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak
pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama,
sebaiknya sebelum minggu ke 8.
b. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar
(1-1-2). Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: minimal satu kali
pada trimester I (0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester
ke2 (>12 - 24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ke-3
(>24 minggu sampai dengan kelahiran). Kunjungan antenatal bisa
lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit
atau gangguan kehamilan.
c. Penanganan Komplikasi (PK)
PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit
menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada
waktu hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi.
Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang
sering terjadi adalah: perdarahan, preeklampsia/eklampsia,
persalinanmacet, infeksi, abortus, malaria, HIV/AIDS, sifilis, TB,
hipertensi, diabetesmeliitus, anemia gizi besi (AGB) dan kurang
energi kronis (KEK)
9
a. Ukur tinggi badan dan berat badan
Pengukuran tinggi badan dilakukan pada kunjungan pertama.
Bila tinggi badan ibu kurang dari 145 cm maka ibu memiliki faktor
resiko untuk panggul sempit sehingga kemungkinan sulit untuk
bersalin secara pervaginam. Berat badan ibu hamil harus diperiksa
setiap kali kunjungan. Penambahan berat badan selama kehamilan
minimal 1 kg/bulan dan maksimal 2 kg/bulan.
b. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap kali kunjungan.
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Apabila tekanan darah ≥
140/90 mmHg maka terdapat faktor resiko hipertensi dalam
kehamilan.
c. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
Pengukuran hanya dilakukan pada saat kunjungan pertama.
LILA kurang dari 23,5cm menunjukan ibu hamil menderita
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan berisiko melahirkan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR).
d. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Pada trimester III dilakukan penentuan presentasi janin, hal
ini dilakukan untuk mengetahui letak janin pada usia kehamilan 36
minggu. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan dengan retang DJJ normal 120-
160 kali per menit.
e. Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada
gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan
pita ukur setelah kehamilan 26 minggu.
10
Tabel 2.1
Ukuran TFU menurut Penambahan Per Tiga Jari
Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus (px)
1 jari dibawah prosesus
36
xiphoideus (px)
Tabel 2.2
Ukuran TFU dengan menggunakan Metline
Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5 – 30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5 – 30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
Sumber : Menurut Spiegelberg dalam Mochtar (1998)
https://www.scribd.com/document/416472771/PENGUKURAN-TFU
11
Tabel 2.3
Jadwal Imunisasi Tetanus Toksoid
Lama
Antigen Interval
Perlindungan
Pada kunjungan
TT1 -
antenatal pertama
TT2 4 Minggu setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 Bulan setelah TT2 5 Tahun
TT4 1 Tahun setelah TT3 10 Tahun
25 Tahun /
TT5 1 Tahun setelah TT4
seumur hidup
Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kemenkes RI
12
lokasi tempat ibu tinggal, identitas ibu hamil, tafsiran persalinan,
penolong persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon pendonor
darah, transportasi, adanya perencanaan persalinan termasuk
pemakaian KB, tatalaksana pengambilan keputusan yang tepat dan
cepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas.
Penjelasan ini diberikan secara bertahap sesuaidengan masalah dan
kebutuhan ibu.
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
PADA NY. I USIA 25 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 26 MINGGU
DI UPTD PUSKESMAS JAPAH
PENGKAJIAN
Tanggal : 27 April
I. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien Penanggung Jawab
No. Register : 12.0712.01 Hubungan dengan pasien : Suami
Nama : Ny. I Nama : Tn.E
Umur : 25 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Ds. Bogem Alamat : Ds. Bogem
1. ALASAN DATANG :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KELUHAN UTAMA :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. RIWAYAT KESEHATAN
Sekarang :Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit tidak
menular (Hipertensi, Asma, Diabetus melitus (DM)), tidak
sedang menderita penyakit menular (Hepatitis, Tuberculosis
(TBC), HIV/AIDS), tidak sedang menderita penyakit
menahun (Jantung).
Yang lalu :Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit tidak
menular (Hipertensi, Asma, Diabetus melitus (DM)), tidak
pernah menderita penyakit menular (Hepatitis, Tuberculosis
14
(TBC), HIV/AIDS), tidak pernah menderita penyakit
menahun (Jantung).
4. RIWAYAT OBSTETRI a.
Riwayat Haid
ANC : 3x
Pemberian Fe : 10 Tablet
15
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertamanya
5. RIWAYAT PERKAWINAN
6. RIWAYAT KB
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik progestin
16
Pola Hidup Sehat :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak
pernah merokok, tidak minum minuman beralkohol,
selalu makan makanan
Psiko, sosial, spiritual :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil ketika ada
masalah dibicarakan dengan suami dan segera
menyelesaikannya. Ibu tidak pernah percaya mitos-
mitos yang ada di masyarakat. Hubungan ibu dengan
suami, keluarga, mayarakat baik. Ibu rajin beribadah
0
BB sebelum/selama : 46kg /48kg S : 36,8 C
TB : 150cm RR : 22x/menit
LILA : 23,5 cm
b. Status present
Mulut :Simetris, bibir lembab, tidak stomatitis, tidak ada karies gigi
17
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, dan vena
jugularis.
Dada :Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada suara
ronchi dan wheezing.
Vulva :Bersih, tidak oedema, tidak ada varises, tidak ada lesi.
c. Status Obstetrik
1. Inspeksi:
Muka :Tidak oedema, tidak ada cloasmagravidarum.
Mamae :Simetris, mengalami pembesaran volume mamae,
hiperpigmentasi areola, puting menonjol.
Abdomen :Terdapat linea nigra, dan pembesaran sesuai usia
kehamilan
Vulva :Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada varises
2. Palpasi
Leoplod I:Teraba 1 bagian bulat, besar, keras, tidak melinting
Leoplod II:Teraba bagian memanjang di kiri
Leoplod III :Belum bisa dilakukan pemeriksaan
Leoplod IV :Belum bisa dilakukan pemeriksaan
TFU : 22cm
TBJ : - gram
3. DJJ :Belum terdengar
4. Reflek patella : +/+
18
2. Pemeriksaan penunjang : -
III. ANALISA
Ny.I Usia 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 26 Minggu dengan Kehamilan
Normal.
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 27 April 2022
Jam : 09.05 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
keadaan baik.
TD : 118/66 mmHg RR : 22x /menit
0
N : 89 x/menit S : 36,8 C
LILA : 23,5 cm
19
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data Subyektif
Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny.I G1P0A0 Umur 25 Tahun dengan
Usia Kehamilan 26 minggu di UPTD Puskesmas Japah, Blora. Ibu
mengatakan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan HPHT nya adalah 2
September 2021, sehingga diperoleh taksiran persalinan atau HPL 4 Agustus
2022. Perkiraan waktu bersalin ini sesuai dengan teori menggunakan Rumus
Neagle yaitu (Hari pertama haid + 7), (Bulan terakhir haid – 3), (Tahun + ,
jika haid terakhir lebih dari bulan Maret). Secara teori dan praktik di lahan
tidak ada perbedaan sehingga tidak terjadi kesenjangan.
2. Data Obyektif
Data ini didapatkan melalui pemeriksaan status obstetri pada Ny.I diperoleh
pada kehamilan usia 26 minggu palpasi leopold I teraba bagian bulat, besar,
keras, dan leopold 2 teraba bagian memanjang di kiri. Hal ini sesuai dengan
teori dimana pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada
pemeriksaan leopold I akan teraba bulat, besar, keras (kepala). Dan pada
pemeriksaan leopold II akan teraba tahanan memanjang (punggung) di satu
sisi dan teraba bagian kecil-kecil ekstremitas di sisi lain. (Marni, 2011).
Secara teori dan praktik di lahan tidak ada perbedaan sehingga tidak terjadi
kesenjangan.
3. Analisa
Analisa yang diperoleh dari data subyektif dan obyektif kasus ini adalah Ny.I
G1P0A0 umur 25 tahun hamil 29 minggu dengan kehamilan normal.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kasus Ny.I yaitu memberitahu ibu apa saja tanda bahaya
pada kehamilan trimester II, memberikan ibu 10 tablet Fe, dan menganjurkan ibu
untuk kontrol ulang 1 bulan lagi atau apabila ada keluhan. Pemberian tablet Fe
pada ibu hamil ini sesuai dengan upaya yang telah dilakukan oleh Departemen
Kesehatan untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, karena salah satu masalah
gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil merupakan anemia gizi
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada Ny. I umur 25 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 26 minggu secara keseluruhan dari data subyektif sampai
penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori, antara teori yang ada dengan
praktik di lahan tidak ada perbedaan, sehingga tidak ada kesenjangan
diantara keduanya.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan dengan
tetap berpedoman dengan teori dan prosedur yang benar.
2. Bagi Institusi
Diharapkan institusi lebih membimbing mahasiswanya agar lebih
terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Klien
Diharapkan pasien dapat memperoleh asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan.
4. Bagi Tempat Praktik
Saran untuk lahan praktik, dibenahinya AC yang tersedia di ruang
UGD dan Poned agar bisa digunakan sehingga meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat melaksanakan asuhan dengan benar.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fitriahadi, E., & Utami, I. (2020). Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan. Yogyakarta:
Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
22