Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI PADA NY. P USIA 25 TAHUN


G1P0A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU DENGAN
NYERI PUNGGUNG DI PMB S KOTA BENGKULU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik


Kehamilan

Oleh :
HARDIANA BELLA PRATIWI
P0 1740522 006

Pembimbing Akademik:
Wewet Savitri, SST, M. Keb.
NIP. 197410032000122003

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Kehamilan Fisiologis. Laporan ini terwujud atas bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :

1. Bunda Yuniarti,S,ST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes


Kemenkes Bengkulu.
2. Bunda Diah Eka Nugraheni,M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Bunda Wewet Savitri, SST, M. Keb. selaku dosen pembimbing akademik.
4. Bidan Susi Irma Novia. selaku pembimbing lahan.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari


bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan komprehensif ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Bengkulu, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.............................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2

BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Masalah Kasus..................................................................................4


B. Kajian Teori.................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengkajian....................................................................................................24
B. Analisis.........................................................................................................25
C. Penatalaksanaan...........................................................................................25

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................27
B. Saran.............................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam
12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Kartikasari dan
Nuryanti, 2016).
Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus, maka
pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus
menyesuaikan posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus bergantung dengan
kekuatan otot, penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi, kelelahan serta
postur sebelum hamil. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan
tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang
sehingga akan menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri pada bagian punggung
ibu hamil. Menurut hasil penelitian epidemiologi yang terbatas yang
dilakukan oleh Mayer yang dikutip oleh Yosefa, Febriana ea all (2014)
nyeri punggung sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering
disebut dengan “nyeri pungung yang lama”. Backache ini ditemukan pada
45% wanita saat dicatat kehamilannya, meningkat 69% pada minggu ke-28
dan hampir bertahan pada tingkat tersebut (Megasari 2015).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
Asuhan Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan pada Ny. P dengan Nyeri
Punggung di PMB Susi Irma Novia, SST.

1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan menggunakan pola pikir
manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil asuhannya.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa Melakukan pengkajian pada Ny. P umur 25 tahun dengan
kehamilan anak pertama di PMB Susi Irma Novia, SST
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada Ny. P umur 25 tahun
dengan kehamilan anak pertama di PMB Susi Irma Novia, SST
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
Ny. P umur 25 tahun dengan kehamilan anak pertama di PMB Susi Irma
Novia, SST
d. Menyusun rencana tindakan pada Ny. P umur 25 tahun dengan
kehamilan anak pertama di PMB Susi Irma Novia, SST
e. Melakukan Implementasi pada Ny. P umur 25 tahun dengan kehamilan
anak pertama di PMB Susi Irma Novia, SST
f. Mengevaluasi tindakan pada Ny. P umur 25 tahun dengan kehamilan
anak pertama di PMB Susi Irma Novia, SST
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan
pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil yang
berkaitan dengan kehamilan.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam
menerapkan asuhan kebidanan fisiologi kehamilan.

2
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan
kebidanan fisiologi kehamilan yang sesuai dengan teori yang telah
diberikan.
b. Bagi pasien
Setelah memberi asuhan pada klien selama masa kehamilan
diharapkan dapat memberikan saran dan pengetahuan klien tentang
kehamilan dan persalinan.
c. Bagi institusi
1) PMB
Dapat memberikan masukan pada PMB dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan antenatal care.
2) Institusi Pendidikan
Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,
terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan fisiologi kehamilan.

3
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Masalah Kasus


Ny. P datang ke PMB Susi Irma Novia pada hari Jum’at, 23
September 2022 pukul 10.15 WIB mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya. Kemudian dilakukan anamnesa pada Ny. P didapatkan bahwa
Ny. P berusia 25 tahun, ini merupakan kehamilan pertamanya dengan haid
terkahir pada tanggal 16-05-2022. Ny. P mengatakan ia dan keluarga tidak
memiliki penyakit hipertensi, ASMA, TBC, jantung, DM, HIV/AIDS. Ny. P
mengatakan bahwa sehari makan 2-3 kali sehari dengan porsi sekitar setengah
piring kurang dengan jenis makanan nasi, sayur, dan lauk. Ny. P mengatakan
ia minum air putih 6-7 gelas sehari. Ny. P mengatakan akhir-akhir ini sering
merasakan nyeri pada daerah punggungnya dan merasa cemas dengan
keadaannya tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif didapatkan hasil TD = 100/60
mmHg, 82 x/menit, R = 22x/m, BB sekarang = 59 kg, TB = 165 cm, LILA =
24 cm. Pada pemeriksaan mata tidak terdapat oedema, conjungtivas merah
muda, skelera putih. Pada pemeriksaan payudara tidak terdapat benjolan. Pada
pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi, pembesaran sesuai usia
kehamilan dengan TFU 20 cm. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada
pengeluaran keputihan. Pada pemeriksaan ektreminas tidak terdapat varises.
Pada punggung terdapat nyeri tekan dengan skala ringan. Berdasarkan hasil
anamnesa Ny. P umur 25 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 18 minggu janin
tunggal, hidup, intra uterin, preskep, puka, Divergen dengan nyeri punggung.

4
B. Kajian Teori
1. Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester,
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu
ke-28 hingga ke-40) (Kartikasari and Nuryanti, 2016).
b. Tanda Gejala Kehamilan
1) Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan
yaitu amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan kencing,
konstipasi, perubahan berat badan, perubahan temperatur suhu basal,
perubahan warna kulit, perubahan payudara, perubahan pada uterus,
tanda piskacek’s,perubahan-perubahan pada serviks.
2) Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan
Pemeriksaan diagnostik kehamilan seperti rontgenografi,
ultrasonografi (USG), fetal Electrografi (FCG) dan tes Laboratorium/
Tes Kehamilan.
c. Proses Kehamilan
Proses kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu
kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong
kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi.
1) Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-
35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses

5
pematangan dan terjadi ovulasi. Setiap bulan wanita melepaskan satu
sampai dua sel telur dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh
umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur. Pelepasan telur
(ovum) hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada
siklus menstruasi normal 28 hari.

2) Spermatozoa
Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas kepala
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus). Leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor
kira-kira sepuluh kali bagian kepala. Secara embrional,
spermatogonium berasal dari sel-sel primitive tubulus testis. Setelah
bayi laki-laki lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak
mengalami perubahan sampai akil balig. Proses pembentukan
spermatozoa merupakan proses yang kompleks, spermatogonium
berasal dari primitive tubulus, menjadi spermatosid pertama, menjadi
spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa.
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa
ratus yang dapat mencapai tuba falopii. Spermatozoa yang masuk ke
dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga
cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
3) Pembuahan (Konsepsi / Nidasi)
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/koitus)
terjadi ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina
wanita, dimana akan melepaskan cairan mani berisi sel sel sperma ke
dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi dalam masa
ovulasi, maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi
wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan
pada saat ovulasi. Pertemuan sel sperma dan sel telur inilah yang
disebut sebagai konsepsi/fertilisasi. Fertilisasi adalah penyatuan ovum

6
(oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung di
ampula tuba.
4) Nidasi / Implantasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium. Umumnya nidasi terjadi pada depan atau
belakang rahim dekat fundus uteri. Terkadang pada saat nidasi terjadi
sedikit perdarahan akibat luka desidua yang disebut tanda Hartman.
Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut
blastokista, suatu bentuk yang di bagian luarnya adalah trofoblas dan
di bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa inner cell ini
berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi
plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi hormone hCG dimulai,
suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan menerima
(reseptif) dalam proses implantasi embrio.
5) Plasentasi
Plasenta adalah organ vital untuk promosi dan perawatan
kehamilan dan perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh
jaringan janin dan ibu untuk dijadikan instrumen transfer nutrisi
penting. Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis
plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi
dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu
setelah fertilisasi. Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan
luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan
sekitar 16 minggu.
6) Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan embrio dari trimester 1 sampai
dengan trimester 3 adalah sebagai berikut:

7
a) Trimester I
- Minggu ke 1
Disebut masa germinal. Karekteristik utama masa germinal
adalah sperma membuahi ovum yang kemudian terjadi
pembelahan sel.
- Minggu ke 2
Terjadi diferensiasi massa seluler embrio menjadi dua lapis
(stadium bilaminer). Yaitu lempeng epiblast (akan menjadi
ectoderm) dan hipoblast (akan menjadi endoderm). Akhir
stadium ini ditandai alur primitive (primitive streak).
- Mingggu ke 3
Terjadi pembentukan tiga lapis/lempeng yaitu ectoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya
diawali dari daerah primitive streak.
- Minggu ke 4
Pada akhir minggu ke-3/awal minggu ke-4, mulai terbentuk
ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan
periode ini. Terbentuknya jantung, sirkulasi darah, dan saluran
pencernaan.
- Minggu ke 8
Pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi begitu cepat, sampai
dengan akhir minggu ke-8 terbentuk 30-35 somit, disertai
dengan perkembangan berbagai karakteristik fisik lainnya
seperti jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan
terbentuk dengan baik.
- Minggu ke 12
Beberapa system organ melanjutkan pembentukan awalnya
sampai dengan akhir minggu ke-12 (trimester pertama). Embrio
menjadi janin. Gerakan pertama dimulai selama minggu ke 12.
Jenis kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi.

8
b) Trimester II
- Sistem sirkulasi
Janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung dan
aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung
dapat ditemukan sejak minggu ke-12.
- Sistem Respirasi
Janin mulai menunjukkan gerak pernafasan sejak usia sekitar 18
minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru
sempurna pada usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi
sejak minggu ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat
minimal dan baru adekuat untuk pertahanan hidup ekstrauterin
pada akhir trimester III.
- Sistem gastrointestinal
Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan sejak usia
gestasi 14 minggu. Gerakan mengisap aktif tampak pada 26-28
minggu. Secara normal janin minum air ketuban 450 cc setiap
hari. Mekonium merupakan isi yang utama pada saluran
pencernaan janin, tampak mulai usia 16 minggu.
- Sistem Saraf dan Neuromuskular
Sistem ini merupakan sistem yang paling awal mulai
menunjukkan aktivitasnya, yaitu sejak 8-12 minggu, berupa
kontraksi otot yang timbul jika terjadi stimulasi lokal. Sejak usia
9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-alat gerak,
dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana.
- Sistem Saraf Sensorik Khusus/Indra
Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan
bakal bola mata/mangkuk optic (optic cup) pada awalnya
menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke
permukaan ventral wajah.
- Sistem Urinarius

9
Glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak umur 8 minggu. Ginjal
mulai berfungsi sejak awal trimester kedua dan dalam vesika
urinaria dapat ditemukan urine janin yang keluar melalui uretra
dan bercampur dengan cairan amnion.
- Sistem Endokrin
Kortikotropin dan Tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin
sejak usia 10 minggu mulai berfungsi untuk merangsang
perkembangan kelenjar suprarenal dan kelenjar tiroid. Setelah
kelenjar-kelenjar tersebut berkembang, produksi dan sekresi
hormon-hormonnya juga mulai berkembang.

c) Trimester III
- Minggu ke-28
Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun bokong adalah
sekitar 25 cm dan berat janin sekitar 1.100 g. Masuk trimester
ke-3, dimana terdapat perkembangan otak yang cepat, sistem
saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata mulai
membuka, Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26
minggu, rambut kepala makin panjang, kuku kuku jari mulai
terlihat (Varney, 2007).
- Minggu ke-32
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk
persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-
43 cm dan panjang ubun-ubun bokong sekitar 28 cm dan berat
sekitar 1.800 gr Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor.
Bila bayi dilahirkan ada kemungkinan hidup 50-70 %.
- Minggu ke-36
Berat janin sekitar 1.500-2.500 gram. Lanugo mulai berkurang,
saat 35 minggu paru telah matur, janin akan dapat hidup tanpa
kesulitan. Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa
bergerak atau berputar banyak. Kulit menjadi halus tanpa

10
kerutan, tubuh menjadi lebih bulat lengan dan tungkai tampak
montok. Pada janin laki-laki biasanya testis sudah turun ke
skrotum (Varney, 2007).
- Minggu ke-38 – 40
Usia 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan
meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang, tetapi
masih dalam batas normal.
2. Konsep Dasar Kehamilan TM II
a. Pengertian Kehamilan TM II
Kehamilan trimester II merupakan trimester kedua kehamilan pada
periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 13-28 minggu
dimana periode ini adalah waktu untuk mempersiapkan persalinan
(Wiknjosastro, 2009).
Kehamilan trimester II merupakan trimester akhir dari kehamilan
yang dimulai antara 13-28 minggu, pada trimester ini janin sedang dalam
tahap penyempurnaan dan semakin besar hingga memenuhi rongga
rahim, sehingga ibu semakin tidak sabar menantikan kelahiran bayinya.
b. Perubahan Fisiologis Kehamilan TM II
Ibu hamil dalam masa kehamilannya akan ada perubahan pada
seluruh tubuhnya, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna
serta pada payudara (mammae). perubahan yang terdapat pada ibu hamil
trimester II antara lain, yaitu: (Wiknjosastro, 2009).
1) Perut Membesar
Perubahan yang pasti terjadi adalah ukuran perut yang semakin
membesar. Ini karena perut harus lebih banyak menyediakan ruang
untuk janin tumbuh dan berkembang di dalamnya. Seiring perut yang
membesar, semakin bertambah pula berat badan ibu. Umumnya,
penambahan berat badan di trimester kedua sebesar 1,5-2 kilogram
per bulan sampai melahirkan.

11
2) Perubahan Payudara
Ini termasuk ukuran payudara yang membesar dan perubahan warna
pada puting payudara. Payudara yang membesar terjadi karena
penumpukan lemak pada payudara semakin banyak dan kelenjar susu
yang membesar untuk memproduksi ASI. Kulit payudara juga akan
menggelap disertai dengan benjolan kecil di sekitar puting
payudara. Benjolan ini adalah kelenjar yang menghasilkan minyak
untuk menjaga puting payudara agar tidak kering.
3) Perubahan Kulit
Beberapa ibu hamil akan mengalami perubahan kulit di trimester
kedua. Di antaranya berupa munculnya bercak hitam di wajah, garis
gelap dari pusar hingga kemaluan, serta munculnya stretch mark di
area perut, payudara, pantat, dan paha. Stretch mark ini muncul
akibat kulit yang meregang saat hamil.
4) Pertumbuhan dan Penebalan Rambut
Perubahan hormon saat hamil juga bisa meningkatkan pertumbuhan
rambut, termasuk di area yang jarang ditumbuhi rambut. Antara lain
wajah, lengan, dan punggung. Bahkan, beberapa ibu hamil juga akan
mengalami penebalan pada rambut kepala.
5) Pergerakan Janin dalam Kandungan
Ini adalah hal yang banyak ditunggu ibu hamil. Di trimester kedua
ini, akhirnya ibu hamil bisa merasakan pergerakan janin dalam
kandungan. Meski pergerakan janin dalam kandungan terjadi pada
waktu yang berbeda-beda, umumnya, pergerakan janin sudah bisa
terasa di usia 20 minggu kehamilan.
6) Sakit Punggung
Sakit punggung bisa terjadi akibat penambahan berat badan selama
kehamilan, menyebabkan tekanan berlebih pada punggung.
Umumnya, sakit punggung bisa diatasi dengan:
a) Memperbaiki posisi tidur, yakni dengan tidur menghadap sisi kiri.

12
b) Jangan terlalu sering membawa barang berat, termasuk hindari
menggunakan sepatu hak tinggi (high heels) selama kehamilan.
c) Memperbaiki posisi duduk, yakni dengan duduk tegak dengan
memberi topangan pada punggung. Misalnya, menggunakan
bantal yang diletakan di belakang punggung atau duduk di kursi
yang memiliki sandaran empuk di bagian punggung.
7) Kaki Kram
Kaki kram biasanya terjadi saat tidur. Ini terjadi karena besarnya
tekanan pada kaki akibat berat badan yang bertambah, sehingga
menyebabkan kelelahan otot kaki. Selain itu, kram kaki juga bisa
terjadi akibat aliran darah dari kaki yang tidak lancar. Ibu bisa
mengatasi kram kaki dengan meregangkan otot betis sebelum tidur,
istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih, dan mandi air
hangat untuk melemaskan otot-otot tubuh.
c. Perubahan Psikologis TM II
Perubaha psikologis ibu hamil ketika memasuki trimester II, ibu
dan keluarga mengalami rasa khawatir dan cemas. Kecemasan ini mucul
seiring semakin dekatnya proses persalinan. Rasa ketidakyamanan akan
kehamilan akan muncul kembali, mengalami perubahan bentuk tubuh,
merasa kehilangan perhatian khusus dari suami dan keluarga.
Ketidaknyamanan tersebut perlu mendapat dukungan emosional dari
seluruh anggota keluarga serta tenaga kesehatan khususnya bidan
(Varney, kriebs, dan Gegor, 2007).
d. Ketidaknyamanan Trimester II
Keluhan yang lazim terjadi pada kehamilan trimester II dan cara
mengatasinya:
1) Sakit Perut Bagian Bawah
Pada kehamilan trimester 2, ibu mungkin akan mengalami kram atau
nyeri di perut bagian bawah. Hal itu terjadi karena rahim ibu yang
membesar selama kehamilan memberi tekanan pada otot dan ligamen
di sekitarnya. Selain itu, otot ligamen bundar ibu juga akan sering

13
mengalami kram saat meregang. Saat hal itu terjadi, ibu mungkin
akan merasakan nyeri tumpul di perut bagian bawah, atau nyeri yang
tajam seperti ditusuk. 
2) Sakit Punggung
Berat badan yang semakin bertambah memasuki trimester 2
kehamilan ini akan mulai memberi tekanan pada punggung ibu,
sehingga membuatnya terasa pegal dan sakit. Oleh karena itu, ibu
hamil disarankan untuk duduk dengan tegak dan menggunakan kursi
yang memiliki penyangga punggung yang baik untuk mengurangi
tekanan pada punggung.
Tidur miring dengan bantal terselip di antara kedua kaki juga bisa
membantu meredakan keluhan kehamilan yang satu ini. Apabila rasa
sakit pada punggung sangat tidak nyaman, mintalah suami untuk
memijat bagian tubuh tersebut, atau manjakan diri ibu dengan
mendapatkan pijat kehamilan. 
3) Gusi Berdarah
Sekitar sebagian dari wanita hamil mengalami gusi yang bengkak dan
terasa lembut pada kehamilan trimester kedua. Perubahan hormon
mengirimkan lebih banyak darah ke gusi ibu, sehingga membuatnya
menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah. Namun, tidak perlu
khawatir, gusi ibu akan kembali normal setelah melahirkan.
Sementara itu, ibu bisa menggunakan sikat gigi yang lebih lembut
dan menggosok gigi secara perlahan, tapi jangan pernah mengurangi
kebersihan gigi. Penelitian menunjukan bahwa wanita hamil dengan
penyakit gusi lebih berisiko mengalami persalinan prematur dan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
4) Kontraksi Braxton-Hicks
Pada kehamilan trimester 2, ibu mungkin juga akan mengalami otot-
otot di rahim menegang selama satu atau dua menit. Hal itu bukanlah
kontraksi atau tanda persalinan yang sebenarnya, tapi gejala
kehamilan yang normal yang disebut kontraksi Braxton-Hicks. Gejala

14
tersebut bisa muncul dan hilang kapan saja dan lebih sering
menyebabkan ketidaknyamanan daripada rasa sakit. Seks, olahraga
intens, dehidrasi, kandung kemih yang penuh, atau bahkan seseorang
yang menyentuh perut ibu bisa memicu kontraksi Braxton-Hicks.
Apabila ibu mengalami keluhan kehamilan ini, coba minum teh
herbal yang hangat, atau minum lebih banyak air, dan mandi air
hangat untuk membantu ibu merasa lebih rileks.
5) Hidung Tersumbat dan Mimisan
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat
menyebabkan selaput lendir yang melapisi hidung ibu membengkak,
sehingga bisa menyebabkan hidung tersumbat dan membuat ibu
mendengkur di malam hari. Hal itu juga bisa membuat ibu mudah
mengalami mimisan. Cara mengatasi hidung tersumbat bisa dengan
menggunakan dekongestan, tetapi tanyakan terlebih dahulu pada
dokter kandungan sebelum menggunakannya. Ibu juga bisa coba
menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara dalam
ruangan. Sedangkan untuk menghentikan mimisan, tegakkan kepala
dan tekan lubang hidung selama beberapa menit hingga perdarahan
berhenti.
6) Keputihan
Keluarnya keputihan yang berwarna putih susu yang tipis adalah
normal di trimester 2 kehamilan. Ibu hamil bisa menggunakan panty
liner agar lebih nyaman. Namun, bila keputihan berbau tidak sedap,
berwarna hijau atau kuning, dan berdarah, segera bicarakan pada
dokter. 
7) Pusing
Saat rahim ibu semakin berkembang selama trimester kedua, hal itu
bisa menekan pembuluh darah dan terkadang menyebabkan ibu
merasa pusing. Penyebab lainnya adalah gula darah rendah atau
perubahan hormon selama kehamilan. 

15
Cara untuk mengatasi keluhan kehamilan ini, ibu disarankan untuk
tidak berdiri terlalu lama. Bangunlah secara perlahan dari posisi
duduk atau saat ingin bangun dari tempat tidur. Konsumsi makanan
dan camilan secara teratur untuk menjaga kadar gula darah, serta
kenakan pakaian yang longgar dan hindari mandi dengan air panas.
8) Kram Kaki
Ibu hamil mungkin akan merasa otot-otot di kaki berkontraksi dan
kram selama trimester 2. Keluhan yang satu ini biasanya terjadi pada
malam hari. Tidak jelas apa yang menjadi penyebabnya. Namun, ibu
bisa mencoba meregangkan otot kaki sebelum tidur, berolahraga
secara rutin, makan makanan yang kaya akan magnesium (kacang-
kacangan dan biji-bijian), dan banyak minum air untuk mengatasi
kram kaki saat hamil.
9) Perubahan pada Kulit
Perubahan hormonal selama kehamilan merangsang peningkatan
melanin di kulit. Akibatnya, ibu hamil mungkin akan memiliki bercak
cokelat di wajah atau melasma. Ibu mungkin juga akan melihat garis
gelap di perut atau linea nigra. Perubahan pada kulit tersebut
sebenarnya bisa membaik setelah melahirkan. Namun, paparan sinar
matahari bisa memperburuk masalah tersebut. Karena itu, ibu
dianjurkan untuk menggunakan tabir surya setiap kali akan keluar
rumah.
10) Heartburn
Keluhan heartburn atau nyeri ulu hati ini disebabkan oleh tubuh ibu
yang membuat lebih banyak hormon yang disebut progesteron.
Hormon ini melemaskan otot-otot tertentu, termasuk cincin otot di
esofagus bagian bawah yang biasanya menahan makanan dan asam di
perut, dan otot yang memindahkan makanan yang dicerna melalui
usus

16
e. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester II
1) Kebutuhan nutrisi
Peningkatan konsumsi makanan pada ibu hamil mencapai 300
kalori per hari.Kalori dan protein sangat dibutuhkan oleh ibu agar
tidak terjadi defisiensi protein yang dapat berakibat pada berat bayi
yang dikandung.
2) Kebutuhan istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk tidur malam sedikitnya 6-7 jam dan
siang hari sedikitnya 1-2 jam. Bersama dengan suami lakukan
rangsangan atau stimulasi pada janin dengan sering mengelus-elus
perut ibu dan ajak janin berbicara sejak usia kandungan empat bulan
3) Kebutuhan personal hygine
Wanita hamil trimester akhir cenderung mengalami banyak
perubahan hormonal yang mempengaruhi sistem tubuh ibu hamil.
Perubahan PH vagina yang menjadi lebih basa yaitu 5 sampai 6,5
menyebabkan mudah terkena infeksi. Mandi teratur menggunakan air
bersih dan sabun serta teknik pembasuhan vagina dari depan ke
belakang dapat mencegah iritasi.
4) Kebutuhan seksual
Hubungan seksual pada kehamilan cukup bulan tidak
membahayakan janin dalam kandungan, tetapi hubungan seksual pada
usia kehamilan belum cukup bulan dianjurkan untuk menggunakan
kondom. Prostaglandin pada sperma dapat menyebabkan kontraksi
yang memicu terjadinya persalinan.
f. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II
1) Pendarahan pervaginam
Pendarahan pervaginam pada kehamilan lanjut terjadi setelah
kehamilan 22 minggu. Pendarahan antepartum dapat berasal dari
kelainan plasenta seperti plasenta previa, solusio plasenta atau
pendarahan yang belum jelas sebabnya dan bukan dari kelainan
plasenta seperti erosi, polip, varises yang pecah. Pendarahan

17
antepartum/pendarahan pada kehamilan lanjut adalah pendarahan pada
trimester III dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan.
2) Bengkak pada wajah dan ekstremitas
Ibu hamil mengalami bengkak yang normal pada saat kehamilan
yaitu pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan hilang
setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini dapat bertanda anemia, gagal jantung, atau pre-
eklampsia.
3) Keluar cairan pervaginam
Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa
perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis.
Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester III ibu harus
dapat membedakan antara urine atau air ketuban. Ibu mengalami
keluar cairan yang berbau amis, tidak terasa, dan berwarna putih keruh
berarti yang keluar adalah air ketuban. Kehamilan belum cukup bulan
ibu dapat menyebabkan persalinan preterm (<37 minggu) dan
kommplikasi infeksi intrapartum.
4) Gerakan janin berkurang
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama 18
minggu atau 20 minggu. Gerakan bayi akan melemah jika bayi
tertidur. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring
untuk beristirahat dan jika ibu makan minum dengan baik. Janin dapat
bergerak hendaknya 10 kali dalam 12 jam, jika kurang maka perlu
waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim.
5) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri perut/abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah normal sedangkan nyeri perut yang menunjukkan
masalah yang mengancam jiwa adalah nyeri perut yang hebat,
menetap, dan tidak hilang meskipun telah beristirahat.

18
3. Nyeri Punggung
a. Pengertian
Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada
kehamilan khususnya pada trimester II dan III kehamilan. Fenomena
nyeri saat ini telah menjadi masalah kompleks yang didefinisikan oleh
International Society for The Study of Pain sebagai “pengalaman
sensorik dan emosi yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan,
baik aktual maupun potensial (Purnamasari, 2019).
Nyeri punggung adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung,
dapat berupa nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau
keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung dapat dirujuk ke daerah
lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di
daerah punggung (referred pain). nyeri punggung pada hakekatnya
merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik
(Pravikasari, Margawati, and Mundarti. 2014)
Nyeri pungung saat kehamilan mencapai puncak pada minggu
ke-24 sampai dengan minggu ke- 28, tepat sebelum pertumbuhan
abdomen mencapai titik maksimum, selain itu menurut hasil
penelitian epidemiologi yang terbatas yang dilakukan oleh Mayer
yang dikutip oleh Yosefa, Febriana ea all (2014) nyeri punggung
sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering disebut
dengan “nyeri pungung yang lama”. Backache ini ditemukan
pada45% wanita saat dicatat kehamilannya, meningkat 69% pada
minggu ke-28 dan hampir bertahan pada tingkat tersebut (Megasari,
2015).
Menurut Lichayati (2013) nyeri punggung merupakan gangguan
yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada
trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa-masa
kehamilan hingga periode postnatal. Wanita yang pernah mengalami
nyeri punggung sebelum kehamilan beresiko tinggi mengalami hal
yang sama ketika hamil, oleh karena itu penting sekali untuk dapat

19
membedakan nyeri punggung yang terjadi penyebab lain (Megasari,
2015).
b. Etiologi
Seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat gravitasi pada
wanita hamil akan berpindah kearah depan. Perpindahan ini akan
menyebabkan ibu harus menyesuaikan posisi berdirinya. Mekanisme
semacam ini akan terjadi pada bulan ke empat dan ke sembilan pada
masa kehamilan, dan akan berlangsung sampai 12 minggu setelah
melahirkan.
Selama kehamilan, relaksasi sendi di bagian sekitar panggul dan
punggung bawah ibu hamil kemungkinan terjadi akibat perubahan
hormonal.Sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap
selama kehamilan dan redistribusi pemusatan terdapat pengaruh
hormonal pada struktur otot yang terjadi selama kehamilan. Kedua
faktor ini mengakibatkan adanya perubahan postur tubuh pada ibu hamil.
Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan
semakin bertambahnya kehamilan. Adaptasi muskuloskeletal ini
mencakup: peningkatan berat badan, bergesernya pusat berat tubuh
akibat pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas (Kartikasari and
Nuryanti, 2016).
Faktor predisposisi nyeri punggung pada masa kehamilan antara
lain:
1) Penambahan berat badan,
2) Perubahan postur tubuh yang berlangsung dengan cepat,
3) Nyeri punggung terdahulu,
4) Peregangan berulang, dan
5) Peningkatan kadar hormon relaksin.

Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan


dan kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang
belakang, pelvis, dan sendi penahan berat, sehingga hal ini dapat

20
menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada bagian tersebut. Hormon-hormon
membantu melenturkan sendi-sendi, tulang-tulang dan otot-otot untuk
persiapan kelahiran. Tapi hormon juga menjadikan lebih rentan
mengalami terkilir dan rasa tegang selama kehamilan– terutama di
punggung bagian bawah. Janin yang semakin besar juga ikut menekan
tulang belakang dan panggul, serta mengubah postur

c. Gejala
Nyeri merupakan perasaan yang sangat subjektif dan tingkat
keparahannya sangat dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan keadaan saat
nyeri punggung dapat sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Gejala tersebut meliputi:
1) Sakit
2) Kekakuan
3) Rasa baal / mati rasa
4) Kelemahan
5) Rasa kesemutan (seperti ditusuk peniti dan jarum)
Nyeri tersebut bisa berawal dari pada punggung, namun nyeri dapat
menjalar turun ke bokong, tungkai bahkan ke kaki. Bila nyeri bertambah
berat atau berlangsung dalam waktu yang lama, maka anda dapat
mengalami kesulitan buang air kecil, kesulitan tidur, dan depresi.
d. Penatalaksanaan Nyeri Punggung
Untuk meringankan nyeri punggung yang sering dirasakan oleh ibu
hamil dapat dilakukan beberapa hal, antara lain:
1) Praktek postur yang baik
Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh bergeser ke
depan. Hal ini akan menarik otot-otot di punggung yang dapat
menyebabkan sakit punggung. Jadi cobalah busungkan pantat ke
belakang, tarik bahu, berdiri lurus dan tinggi
2) Berolahraga
Olahraga secara rutin akan membuat tubuh lentur dan nyaman,
selain menunjang sirkulasi darah. Hal ini tentu sangat berguna bagi

21
ibu hamil yang sering dilanda stres. Sedang untuk latihan yang dapat
dilakukan umumnya berkisar pelemasan punggung, otot leher, dan
kekuatan kaki.
3) Pijat
Pijat bagian tubuh belakang bawah sering dapat membantu
menghilangkan lelah dan sakit otot. Cobalah mencondongkan tubuh
ke depan di sandaran kursi atau berbaring menyamping. Pasangan
Anda bisa dengan lembut memijat otot-otot sisi tulang belakang atau
berkonsentrasi pada punggung.
4) Mandi air hangat
Mandi air hangat, menempelkan paket bungkusan berisi air
panas atau pancuran air hangat yang diarahkan pada punggung bisa
membantu dengan nyeri punggung.
5) Tidur menyamping
Saat perut semakin membesar, cobalah tidur menyamping
dengan salah satu atau kedua lutut ditekuk.
6) Menggunakan bantal di bawah perut saat tidur
Tidur menyamping dengan bantal ditempatkan di bawah perut
telah terbukti mengurangi nyeri punggung.
7) Duduk dan berdiri dengan hati-hati
Duduk dengan kaki sedikit ditinggikan. Pilihlah kursi yang
mendukung punggung atau tempatkan bantal kecil di belakang
punggung. Sering-seringlah mengubah posisi dan menghindari berdiri
untuk jangka waktu yang lama. Jika Anda harus berdiri, istirahatkan
satu kaki di bangku yang lebih rendah.
8) Lakukan latihan kekuatan dan stabilitas
Latihan panggul dan perut bagian bawah dapat membantu untuk
mengurangi ketegangan dari kehamilan di punggung Anda. Caranya,
luruskan tangan, lutut dan punggung hingga sejajar. Tarik napas
dalam dan kemudian ketika Anda bernapas keluar, lakukan latihan
dasar panggul dan pada saat yang sama tarik atau kontraksikan pusar

22
dan lepaskan. Tahan kontraksi ini selama 5-10 detik tanpa menahan
napas dan tanpa menggerakkan punggung. Kendurkan otot perlahan-
lahan pada akhir latihan. Latihan in telah di ajakan pada teknik senam
hamil.
9) Akupuntur dan Akupresur
Meski merupakan pengobatan alternatif, tetapi ibu hamil
biasanya cukup terbantu dengan terapi suntik jarum ini, karena dapat
melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh.

Jika masalah sakit punggung di kehamilan ini mulai mengganggu


ibu dengan gejala sakit yang hebat, konsultasikan dengan dokter
kandungan. Bisa saja rasa sakit tersebut bukan sakit punggung biasanya
namun merupakan gejala infeksi atau kondisi medis lain yang
memerlukan penanganan dengan segera. Rasa sakit ini juga bisa
disebabkan karena ibu hamil kurang minum air putih sehingga kerja
ginjal menjadi lebih berat. Untuk itu di masa kehamilan ini sebaiknya ibu
hamil tetap memperhatikan konsumsi air putih yang seimbang agar
kondisi kesehatan dapat lebih terjaga (Pravikasari et al. 2014).

23
BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Ny. P datang ke PMB Susi Irma Novia, SST pada hari Jum’at, 23
September 2022 pukul 10.15 WIB mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya. Kemudian dilakukan anamnesa pada Ny. P didapatkan bahwa
Ny. P berusia 25 tahun, ini merupakan kehamilan Keduanya dengan haid
terkahir pada tanggal 16-05-2022. Ny. P mengatakan ia dan keluarga tidak
memiliki penyakit hipertensi, ASMA, TBC, jantung, DM, HIV/AIDS. Ny. P
mengatakan bahwa sehari makan 2-3 kali sehari dengan porsi sekitar setengah
piring kurang dengan jenis makanan nasi, sayur, dan lauk. Ny. P mengatakan
ia minum air putih 6-7 gelas sehari. Ny. P mengatakan akhir-akhir ini sering
merasakan nyeri pada daerah punggungnya dan merasa cemas dengan
keadaannya tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif didapatkan hasil TD = 110/60


mmHg, 82x/menit, R = 22x/m, BB sekarang = 59 kg, TB = 165 cm, LILA = 24
cm. Pada pemeriksaan mata tidak terdapat oedema, conjungtivas merah muda,
skelera putih. Pada pemeriksaan payudara tidak terdapat benjolan. Pada
pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi, pembesaran sesuai usia
kehamilan dengan TFU 20 cm. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada
pengeluaran keputihan. Pada pemeriksaan ektreminas tidak terdapat varises.
Pada punggung terdapat nyeri tekan dengan skala ringan. Berdasarkan hasil
anamnesa Ny. P umur 25 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 18 minggu janin
tunggal, hidup, intra uterin, preskep, puki.
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Menurut Lichayati (2013) nyeri
punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang
tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang
masa-masa kehamilan hingga periode postnatal (Megasari, 2015).

24
Berdasarkan hasil penelitian Dhebi, dkk.( 2019) menyatakan
bahwa nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dialami
wanita hamil trimester II dan III. Melakukan senam hamil dapat
meringankan nyeri punggung bawah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung
bawah pada ibu hamil trimester II dan III di BPM Aminatur Rofiah, SST.
Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilaksanakan senam hamil sebagian
besar dari responden mengalami nyeri punggung bawah dengan skala 4
(sangat nyeri) sebanyak 19 responden (54,3%), sedangkan setelah
dilaksanakan senam hamil sebagian besar dari responden mengalami nyeri
punggung bawah dengan skala 3 (lebih nyeri) sebanyak 22 responden
(62,9%).
B. ANALISA
Ny. P umur 25 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 18 minggu janin tunggal,
hidup, intra uterin, preskep, puka dengan nyeri punggung.
C. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya saat ini dan hasil pemeriksaan
Evaluasi: ibu mengerti dengan kondisinya bahwa kondisinya baik
2. Menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil trimester 2, yaitu
nutrisi, personal hygiene, eliminasi, istirahat dan tidur, seksualitas, dan
support.
Evaluasi: ibu mengerti dan mengatakan akan berusaha memenuhi
kebutuhannya selama hamil.
3. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil
trimester 2 dan cara mengatasinya
Evaluasi: ibu mengatakan ia mengerti dan sudah tidak cemas lagi
4. Memberikan KIE tentang nyeri punggung yang dialami ibu dan cara
mengatasinya, seperti menganjurkan ibu untuk mengikuti kegiatan senam
hamil, melakukan praktek postur yang baik, olahraga, massage ringan pada
punggung ibu, menganjurkan ibu mandi air hangat, tidur menyamping,

25
menggunakan bantal dibawah perut saat tidur, duduk dan berdiri berhati-
hati, dan melakukan posisi yang baik dan benar
Evaluasi: ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran-anjuran bidan
5. Memberikan KIE tentang istirahat yang cukup
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
6. Memberikan terapi tambah darah dan asam folat 1x1
Evaluasi: tablet telah diberikan dan ibu mengatak akan mengkonsumsi
secara rutin.
7. Menjelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester 2, yaitu
perdarahan pervaginam, bengkak pada wajah dan ekstremitas, keluar cairan
pervaginam, gerakan janin berkurang, serta nyeri abdomen hebat.
Evaluasi: ibu mengerti dan akan segera ke faskes jika mengalami tanda
bahaya tersebut
8. Menganjurkan ibu segera ke PMB apabila nyeri punggung dan kontraksi
uterus semakin sering dan teratur dan apabila sudah keluar lendir bercampur
darah .
Evaluasi: ibu bersedia dan mengatakan akan melakukannya.

26
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil kesimpulan dari penatalaksanaan
asuhan kebidanan pada Ny. P umur 25 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 18
minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, preskep, puki, divergen dengan
nyeri punggung di PMB Susi Irma Novia, SST. yaitu sebagai berikut :
1. Asuhan kebidanan pada Ny. P dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. P dapat diidentifikasi diagnosa kebidanan
yaitu Ny. P umur 25 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 18 minggu janin
tunggal, hidup, intra uterin, preskep, puki, divergen dengan nyeri
punggung.
3. Pada kasus ini, perencanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan Ny. P
yang meliputi menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya saat ini dan
hasil pemeriksaan, menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil
trimester 2, memberikan kie tentang ketidaknyamanan yang dialami ibu
hamil trimester 2 dan cara mengatasinya, memberikan kie tentang nyeri
punggung yang dialami ibu dan cara mengatasinya, memberikan kie
tentang istirahat yang cukup, memberikan terapi tambah darah dan asam
folat 1x1, menjelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester 2,
menganjurkan ibu kunjungan ulang.
4. Asuhan Pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan
perencanaan
5. Evaluasi dilakukan selama 1 hari untuk mengetahui perkembangan
program kehamilan yang dilakukan oleh klien.

27
B. Saran
1. Teoritis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
2. Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori
tentang edukasi kehamilan dengan memberikan penyuluhan kepada
seluruh PUS.
b. Bagi pasien
1) Diharapkan mampu menjelaskan tentang kehamilan.
2) Diharapkan dapat memberikan konseling tentang kehamilan.
Makan makanan bergizi dan seimbang.
c. Bagi Bidan
Diharapkan lebih mengutamakan upaya promotif dalam kasus
kehamilan, misalnya KIE tentang perencanaan kehamilan sehat,
pemberian pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan
kehamilan sehingga klien berperilaku hidup sehat dan memahami
tentang kehamilan.
d. Bagi institusi
1) PMB
Pelayanan yang diberikan oleh PMB sudah baik
diharapakkan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam
pengelolaan asuhan kebidanan dengan kehamilan.
2) Pendidikan
Referensi bacaan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi
masih kurang lengkap, diharapakan karya tulis ilmiah ini bisa
menjadi referensi yang baik untuk bahan bacaan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Kartikasari, Ratih Indah, dan Aprilliya Nuryanti. 2016. “Pengaruh Endorphin


Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Punggung Ibu Hamil.”
Prosiding Seminar Nasional - Universitas Muhammadiyah Semarang
(1):297–304.

Megasari, Miratu. 2015. “Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada
Ibu Hamil Trimester III.” Jurnal Kesehatan Komunitas 3(1):17–20. doi:
10.25311/jkk.vol3.iss1.95.

Pravikasari, Nila Analisa., Ani. Margawati, dan Mundarti. 2014. “Perbedaan


Senam Hamil Dan Akupresur Terhadap Penurunan Keluhan Nyeri Punggung
Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.” Kesehatan 81.

Purnamasari, Kurniati Devi. 2019. “Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil
Trimester Ii Dan Iii.” Journal of Midwifery and Public Health 1(1):9. doi:
10.25157/jmph.v1i1.2000.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan (4 ed.). Jakarta: PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo; 2014

Manuaba, C. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi


Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.

Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi.4, Vol. 1.


Jakarta: EGC; 2006

29
LAMPIRAN

30

Anda mungkin juga menyukai