Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN 4 : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS RIAK SIABUN

NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : PELUMANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

A. KRITERIA DISCHARGE PLANNING (PEMULANGAN PASIEN)

Merujuk pasien ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke

tempat keluarga harus berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan

kelanjutan pelayanan. DPJP atau staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan

pasien tersebut, harus menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan oleh

puskesmas. Dapat dipakai kriteria untuk menentukan pasien siap dipulangkan.

Kebutuhan pelayanan berkelanjutan dapat berarti rujukan ke dokter spesialis, terapis

rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh

keluarga.

Proses yang terorganisir dibutuhkan untuk memastikan bahwa kebutuhan

pelayanan berkelanjutan ditangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan apabila

diperlukan proses ini dapat mencakup transfer pasien ke rumah sakit lain. Bila ada

indikasi, puskesmas dapat membuat rencana kontinuitas pelayanan yang diperlukan

pasien sedini mungkin. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses

pemulangan atau transfer.

1. Apabila pihak puskesmas mengizinkan pasien meninggalkan puskesmas dalam

satu waktu tertentu untuk hal tertentu, seperti cuti ada kebijakan dan prosedur tetap

untuk proses tersebut :

a. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan dan

kebutuhan pelayanan selanjutnya

b. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.

c. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien

dapat diproses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan keluarga.

d. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.


e. Pasien yang meninggalkan puskesmas dalam waktu tertentu berdasar atas

kebijakan puskesmas.

2. Puskesmas bekerjasama dengan para praktisi kesehatan dan badan di luar

puskesmas untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan pada waktu yang tepat.

3. Rekam medis pasien berisi salinan resume pelayanan medis pasien pulang :

Salinan resume pelayanan pasien pulang ditempatkan dalam rekam medis

dan sebuah salinan diberikan kepada pasien atau keluarganya, jika ada indikasi

dan sesuai peraturan perundangundangan. Salinan resume pelayanan tersebut

diberikan kepada praktisi kesehatan yang akan bertanggung jawab untuk

pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak lanjutnya.

a. Resume pelayanan pasien pulang disiapkan oleh tenaga yang mampu pada

waktu pasien pulang.

b. Ringkasan berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.

c. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam rekam medis.

d. Kalau tidak bertentangan dengan kebijakan rumah sakit, hukum atau budaya,

pasien juga diberikan salinan ringkasan pelayanan pasien pulang.

e. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan yang

bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan.

f. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang harus

dilengkapi dan dimasukkan ke status pasien.

4. Resume pelayanan pasien pulang lengkap

a. Alasan masuk rumah sakit.

b. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting.

c. Prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan.

d. Pemberian medikamentosa dan pemberian obat waktu pulang.

e. Status/kondisi pasien waktu pulang.

f. Instruksi follow-up / tindak lanjut.

5. Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan pengertian tentang instruksi tindak lanjut.

Puskesmas memberikan instruksi kepada pasien dan keluarganya yang tepat


dengan cara sederhana dan gampang dimengerti. Instruksi diberikan dalam bentuk

tertulis yang sangat mudah dimengerti pasien.

6. Puskesmas mempunyai proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi

pasien yang pulang karena menolak nasehat medis.

B. TAHAP – TAHAP DISCHARGE PLANNING

1. Pengkajian

Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang klien.

Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga merupakan bagian dari unit

perawatan. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge

planning agar transisi dari rumah sakit kerumah dapat efektif, baik kepada pasien

yang baru datang pertama kali di rumah sakit maupun persiapan pasien yang akan

pulang sembuh maupun kondisi kritis. Elemen penting dari pengkajian discharge

planning adalah :

a. Data kesehatan.

b. Data pribadi.

c. Pemberi perawatan.

d. Lingkungan.

e. Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung.

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan berdasarkan pada pengkajian discharge planning,

dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai

unit perawatan berdampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan

perawatan. Adalah penting untuk menentukanapakah masalah tersebut aktual atau

potensial, serta dapat menentukan apakah klien datang pertama kali akan menjalani

persiapan akan pulang.

3. Perencanaan :

Mempersiapkan pemulangan klien, yaitu:

a. Medication (obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang.

b. Environment (lingkungan)

Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien

sebaiknya juga memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas

perawatanya serta penentuan tanggal kapan klien akan kontrol dan fasilitas

kesehatan yang akan dituju.

c. Treatment (pengobatan)

Perawat harus memastikan bahwa perawatan dan pengobatan di rumah sakit

dapat berjalan baik sesuai dengan kebutuhan klien, serta dapat melanjutkan

perawatan lanjutan dengan baik setelah klien pulang, yang dilakukan klien atau

anggota keluarga.

d. Health Teaching (pengajaran kesehatan)

Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan

kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan

perawatan kesehatan tambahan.

e. Outpatient referral

Klien seharusnya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas

lain yang dapat meningkatkan perawatan yang kontinu selama dirawat di rumah

sakit serta kaluarga mengetahui kapan klien akan menjalani kontrol, dimana dan

kepada siapa klien akan menjalani kontrol.


f. Diet

Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Sebaiknya mampu

memilih diet yang sesuai untuk dirinya.

4. Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan rencana pemulangan dan refferal. Seluruh

rencana pemulangan yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan perawat

dan ringkasan pulang (discharge planning). Instruksi tertulis diberikan kepada klien.

5. Evaluasi

Evaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja

discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk

menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi berjalan terus – menerus

dan membutuhkan revisi dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari proses

pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah klien berada di rumah. Ini dapat

dilakukan melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah (home visite).

C. PENYERAHAN

Informasi tentang klien dan perawatanya diberikan kepada agen tersebut.

Seperti informasi tentang jenis pembedahan, pengioatan, status fisik dan mental klien,

faktor sosial yang penting (misalnya rumah), status fisik dan mental klien, faktor sosial

yang penting (misalnya kurangnya pemberian perawatan, atau tidak ada pemberi

perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan oleh klien.

D. KEBERHASILAN RENCANA PEMULANGAN TERGANTUNG

Pemulangan pasien dan tindak lanjut harus dilakukan sesuai kriteria pemulangan

pasien sebagaimana tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari surat keputusan ini dokter yang merawat bertanggung jawab atas

pengulangan pasien dan selanjutnya dilaksanakan oleh para medis kriteria pemulangan

pasien
1. Kriteria pemulangan pasien di rawat jalan

a. Pasiennya dalam kondisi stabil

b. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan

c. Prognosis baik

d. Mampu minum obat

e. Sisarankan kontrol bila obat habis

2. Kriteria pengulangan pasien UGD

a. Pasien dalam kondisi stabil, Kesadaran penuh dan GCS 15

b. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa

c. Prognosis pasien baik

d. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa

e. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi segera kembali memeriksakan diri

f. Mampu kontrol apabila habis obat

3. Kriteria pemulangan pasien rawat inap

a. Pasien secara klinis sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan misalnya tidak

demam dalam waktu 24 jam tanpa pemberian obat antipiretik gula darah sewaktu

dalam keadaan stabil tekanan darah dalam keadaan stabil dehidrasi sudah

teratasi dan sebagainya

b. Pasien sudah bisa minum obat secara oral

c. Tidak didapatkan tanda - tanda kegawatdaruratan mengancam jiwa

d. Kondisi pasien sudah stabil

e. Mampu kontrol apabila obat habis

4. Ibu Hamil

a. Tubuh dalam kondisi yang baik misalnya kontraksi uterus bagus keras, tidak ada

perdarahan daapat BAK

b. Tanda-tanda vital bagus

c. Mampu minum obat secara per oral

5. bayi

a. Kondisi stabil bayi sudah bisa buang air kecil dan buang air besar
b. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri di rumah

c. Mampu kontrol apabila obat habis

Anda mungkin juga menyukai