PUSKESMAS
BALANGNIPA
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BALANGNIPA
Jln. Dr. Sutomo No. 14 Kec. Sinjai Utara email : pusk.newbalangnipa@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang profesional serta bermutu dan
berkelanjutan di PuskesUPTD Puskesmas Balangnipa, maka perlu dilakukan discharge
planning / rencana pemulangan terhadap semua pasien yang akan menjalani perawatan di
UPTD Puskesmas Balngnipa baik dari poliklinik serta UGD dan Kamar Bersalin. Keluarga
dan pasien herus segera mendapatkan informasi dan memahami yang terkait dengan
perawatan yang akan dilakukan terhadap pasien dan keluarga baik selama perawatan dan
setelah menjalani perawatan serta tindak lanjut perawatan di rumah.
C. TUJUAN
Tujuan utama adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang
optimal. Discharge Planning yang efektif juga menjamin perawatan yang berkelanjutan
disaat keadaan yang penuh dengan stress. Rencana pulang yang dimulai pada saat pasien
masuk puskesmas dan secara periodik diperbaiki mencapai tahap akhir dan segera
dilaksanakan, periksa apakah pasien / orang terdekat telah mendapat instruksi tertulis atau
intruksi verbal tentang penanganan, obat – obatan, dan aktivitas yang boleh dilakukan di
Rumah. Tanda dan gejala yang menunjukkan perlunya kontak yang terus – menerus
dengan pelayanan kesehatan perlu ditinjau.
Discharge planning bertujuan memberikan informasi kepada klien dan keluarga
pada saat:
1. Pasien datang pertama kali di puskesmas.
2. Persiapan pasien akan pulang.
Discharge planning terhadap pasien yang menjalani rawat inap baik dari poliklinik,
UGD dan Kamar Bersalin meliputi: tempat perawatan pasien, lokasi kamar perawatan, tarif
kamar dan fasilitas yang ada, kapan akan mendapatkan perawata lanjutan, pemenuhan
kebutuhan selama pasien mendapat perawatan, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang
akan dilakukan terhadap pasien, perkiraan biaya selama perawatan, kapan pasien akan
menjalani rawat jalan/perawatan lanjutan, dimana pasien akan menajalani kontrol, tindakan
apa yang harus dilakukan apabila dirumah mengaami kegawatan, serta cara melakukan
kontrol terhadap pasien sesuai dengan kondisi terakhir. Kurun waktu penyusunan discharge
planning: pasien harus dibuatkan discharge planning maksimal 1 x 24 jam setelah pasien
rawat inap memenuhi kriteria sebagai berikut: Umur > 65 tahun, terdapat keterbatasan
mobilitas fisik, memerlukan perawatab atau pengobatan lanjutan, memerlukan bantuan
dalam memenuhi kebutuhan ADL.
Sedangkan rawat inap dalam kondisi pemulangan kritis seperti:
1. Pasien geriatri dengan gangguan pengelihatan dan pendengaran.
2. Pasien dengan gangguan mobilitas misalnya: stroke, pasien post operasi, multiple
fraktur, luka bakar yang luas, paska amputasi, pasien lumpuh, pasien dengan ulkus
diabetikum.
3. Pasien yang tidak mampu melanjutkan pengobatan secara mandiri misalnya: ibu post
partum, luka bakar daerah punggung.
5. Pasien dengan katarak, pasien buta dan pasien tersebut tinggal sendiri tanpa keluargaa.
Maka Perencanaan Pulang harus dibuatkan sesegera mungkin maksimal 1 x 24 jam setelah
pasien rawat inap dengan melibatkan keluarga pasien. Discharge planning dibuat kurang 1
bulan dan kondisi pasien sama baik pada waktu masuk maupun pulang discharge planning
tidak dibuat kembali kecuali ada kondisi dan keadaan yang berbeda.
Untuk pasien yang tidak termasuk kriteria diatas pembuatan Perencanaan Pulang
maksimal diselesaikan 1 x 24 jam sebelum pasien pulang.
Ditetapkan di : Balangnipa
Pada tanggal : 06 Januari 2023
H. MAHYUDDIN
Pangkat : Pembina