Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGI

KONTRAKSI
MIOMETRIUM
dr. Yuniarty Amra, Sp.OG., M.Kes
PENGERTIAN

Miometrium adalah lapisan tengah dari dinding Rahim yg


terdiri dari sel-sel otot polos dan mendukung jaringan stroma &
pembuluh darah.
Miometrium merupakan bagian yg memegang peranan penting
& terdiri atas banyak jaringan otot
Perubahan Miometrium
Hipertrofi (efek estrogen) daripada hiperplasia (efek progesteron) sampai minggu ke-14, kemudian janin
mendesak secara langsung

Pembentukan segmen bawah rahim (SBR) dari isthmus dan ½ inchi tubuh bagian bawah

Pembentukan segmen bawah Rahim setelah 12 minggu, isthmus (0,5 cm) mulai meluas secara bertahap
untuk membentuk segmen bawah rahim yang panjangnya 10 cm saat mendekati persalinan.
Segmen Atas Rahim Peritoneum : menempel kuat. Myometrium terdiri dri 3 lapis (luar : longitudinal,
tengah : oblique, dalam : sirkular) Lapisan tengah membentuk fiber berbentuk 8 mengelilingi pembuluh
darah untuk mengontrol perdarahan pasca persalinan
Segmen Atas Rahim Desidua : berkembang baik, Membran : menempel kuat.
Aktivitas : aktif, kontraksi, retraksi, dan menjadi tebal selama persalinan
Segmen Bawah Rahim Peritoneum : menempel longgar. Myometrium : 2 lapis; dalam : longitudinal dan
dalam : sirkuler.
FISIOLOGI
Kehamilan pada umumnya ditandai dengan aktivitas
otot polos myometrium yg relative tenang, yg
memungkinkan pertumbuhan & perkembangan intra
uteri sampai dengan kehamilan aterm.

Menjelang persalinan, otot polos uterus mulai


menunjukkan aktivitas kontraksi yg secara
terkoordinasi, diselingi dengan suatu periode
relaksasi, mencapai puncaknya menjelang persalinan,
& secara berangsur menghilang pada periode post
partum
FISIOLOGI
Transformasi keadaan myometrium yg relative tenang selama kehamilan yg kemudian menjadi
aktif berkontraksi menjelang persalinan, secara berurutan disebut sebagai periode aktivasi,
periode stimulasi & periode involusi segera sesudah bayi lahir ( Challis & Lye).

Transformasi ini berhubungan erat dengan aktivitas dari beberapa protein intraseluler yg
disebut sebagai contraction associated protein pada sel otot polos myometrium yg terdiri dari,
membrane cell receptors, ionic channels, gap junction & contractile proteins .
Hubungan kontraksi Miometrium dengan Aktivitas Elektrik

Dasar mekanisme kontraksi uterus ad/ perubahan aktivitas elektrik

Membran plasma sel Menyusun suatu barrier permiabilitas terhadap beberapa molekul biologis

Perbedaan potensial elektrik diantara membrane plasma(disebut sebagai membrane potential) dapat terjadi karena
distribusi yg relative tdk sama beberapa ion yg terletak intra & ektstra sel

Perbedaan potensial elektrik diantara membrane plasma(disebut sebagai membrane potential) dapat terjadi karena
distribusi yg relative tdk sama beberapa ion yg terletak intra & ektstra sel

Halm ini disebbkan oleh karena adanya suatu biomolekul yg bermuatan negatif intraseluler dalam jumlah besar yg tdk
dapat keluar, & adanya suatu kanal membrane plasma yg selektif meregulasi influks & efluks beberapa ion seperti
sodium (Na+), Calium(Ca2+), & Chloride (Cl-)
Hubungan Antara Ca2+ dengan Kontraksi & Protein Kontraktil

Pada myometrium, peningkatan tension bethubungan dengan suatu peningkatan Ca2+ & fosforilasi
myosin light cahian.

Peningkatan Ca2+ mendahului fosforilasi myosin light cahain & fosforilasi maksimal terjadi sebelum tenaga
maksimal tercapai. Untuk jumlah yg sama dari tenaga yg dibangkitkan, fosforilasi yg terjadi lebih sedikit pd
miometrium kehamilan ahir, dibandingkan dengan miometrium tanpa kehamilan

Regulasi fosforilasi myosin Ca2+ mempunyai efek utama pada kontraksi otot polos, mekanisme yg lain juga penting,
sabagai contoh adalah tension increases pd myometrium, & otot polos yg lain, dapat terjadi sebagai respon terhadap
signal eksternal tanpa suatu perubahan membrane potential atau perubahan level Ca2+.

Sensitisasi Ca2+ sebagai contoh, dengan suatu peningkatan ratio tenaga/Ca2+ sebagai respon terhadap bahan
contractant, mungkin melibatkan peran dari intracelluller sibnaling pathways yg meregulasi aktivitas phospatases
Kontrol dari Ca2+ Interseluler pada Miometrium

Konsentrasi Ca2+ ekstra seluler adalh dalam kisaran nM, sedangkan reting Ca2+ pada miometrium
adalah sekitar 100 nM-140 nM & dapat meningkat sampai dengan 300 nM-800nM selama periode
stimulasi.

Suatu variasi dari kanal ion terbukti mengontrol Ca2+ entry kedalam miometriu. Suatu L-Type voltage-activated
Ca2+ channels (L-VOCs) telah ditemukan pada miometrium manusia & aktif pada membrane potensial yg
fisiologis

Kanal ini sensitive terhadap kerja dihydro pyridine & seringkali merupakan target dari terapi tokolitik dengan
agen-agen seperti nefidipine & ritrodrine. Depolarisasi yg menyertai suatu action potensial ditandai dengan Ca2+
entry dalam jumlah besar melalui kanal ini.

Terdapat bukti luas bahwa, kontraksi myometrium secara spontan/ oleh suatu rangsangan, memerlukan adanya
fungsi bLVOCs. Meskipun demikian terdapat data yg menimbulkan konflik yg berhubungan dengan kemampuan
contractants seperti, oksitosin untuk merangsang L-VOCs current.
THANK YOU
dr. Yuniarty Amra, Sp.OG., M.Kes

Anda mungkin juga menyukai