Anda di halaman 1dari 14

IMUNOLOGI

DALAM
KEHAMILAN

dr. Yuniarty Amra, Sp.OG., M.Kes


KONSEP DASAR
Hipotesis yang mencoba untuk Colbern dan Main 1991
menjelaskan mengapa sistem Mendefenisikan konsep dari
imun maternal tidak bereaksi reproduktif imunologi sebagai
terhadap janin yang bersifat toleransi maternal plasental
semialogenik, sebagai berikut; yang berfokus pada interaksi
 Hipotesis mengenai
sistem imun maternal pada
Konsep bagaimana janin di pemisahan secara anatomis
antara maternal dan janin. plasenta, bukan pada fetus
dalam kandungan ibu dapat
hidup hingga usia kehamilan  Hipotesis mengenai
imunogenisitas dari janin Disimpulkan bahwa sistem
cukup bulan tanpa mengalami imun maternal menunjukkan
yang rendah karena masih
reaksi penolakan dari sistem bersifat imatur. toleransi terhadap antigen-
imun maternal  Hipotesis mengenai sistem antigen yang terdapat pada
(Pada tahun 1953, Medawar) imun maternal untuk bereaksi jaringan janin
terhadap antigen antigen dari
janin
r s i f a t
a n g be
j a n in y g s u ng
i ng a n u t la n im u n
a h j a r e rse b tem
a k ik t s i s
Ap l o g e n e ng an a n n ya
semia n kontak d a kenyata elama
d a k a a p a d i s a h s
a n p
meng rnal kare a tetap ter
mate keduany a m i l a n?
l a s i a k e h
sirku mas
Ini menimbulkan dugaan :

Bahwa terdapat karakteristik-karakteristik tertentu yang bersifat spesifik dari jaringan


plasenta dan membran janin yang dapat memicu toleransi sistem imun maternal pada
jaringan janin

Bahwa terjadi perubahan pada sistem imun maternal selama kehamilan sehingga akan
memicu reaksi toleransi terhadap jaringan janin

Kehamilan merupakan konsep imunologi yang unik


 Tidak hanya ada satu mekanisme yang terlibat
dalam regulasi kekebalan kehamilan, tapi ada
berbagai mekanisme imunologi yang berperan
dalam kehamilan
 Baik imunitas maternal, fetal, dan serum
mengatasi proses penolakan, tidak seperti yang
terjadi pada organ donor. Secara patologis
bahkan, gangguan imunologis dikaitkan dengan
infertilitas, abortus rekuren, persalinan preterm,
dan preeklampsia
PENGERTIAN DASAR IMUNOLOGI

Sistem Imun adalah Sel & Molekul yang bertanggung jawab atas imunitas
Respon imun adalah respon komponennya secara bersama & terkoordinasi, terbagi
dua jenis :
 Respon Imun Non Spesifik atau bawaan (Innate Immunity)
 Respon Imun Spesifik atau Didapat (Acquired)
RESPON IMUN
SPESIFIK Interaksi Respon Imun
seluler dengan imun
humoral
Sistem Imunitas Seluler Salah satunya disebut
antibody dependent cell
Dilaksanakan oleh limfosit T,
mediated cytotoxicity
berfungsi untuk melawan (ADCC). Dalam hal ini
Sistem Imunitas Humoral
mikroorganisme intraseluler.
antibody berfungsi melapisi
Terdapat 4 jenis Limfosit T :
Dilaksanakan oleh sel B & antigen sasaran (opsonisasi),
T helper; sehingga sel NK (natural
produknya, yaitu antibody &
T suppressor; killer) yg mempunyai reseptor
berfungsi dalam pertahanan
T cytotoxic; terhadap fragmen Fc antibody
terdapat mikroba ekstraseluler
T yg melepaskan mediator tersebut dapat melekat pada
limfokin
sel atau antigen sasaran.
ASPEK IMUNOLOGI
IBU PERISTIWA IMUNOLOGI PADA MASA PEMBUAHAN
 Spermatozoa mengandung berbagai macam antigen
 Setiap kali berhubungan, seorang wanita akan menerima berjuta-juta
sperma & macam protein plasma semen.
 Antibodi antisperma terdapat di serum & cairan tractus reproduksi,
terutama dibawakan oleh kelas ig G.
 Adanya antibody antisperma didalam serum Wanita normal telah
dilaporkan dapat menyebabkan Wanita tersebut infertile.
 Sperma motil akan teraglutinasi dalam berbagai corak/tipe, baik tipe
head to head, tail to tail maupun tail to head agglutination sehingga
sperma tdk dapat lagi melanjtkan perjalanan ke tuba falopi.
 Respons imun didaerah ini baru akan bangkit apabila terdapat lesi
patologis akibat kuman-kuman penyakit.
 Pada keadaan normal, Wanita seharusnya tetap toleran terdapat
spermatozoa & plasma sperma akibat sifat-sifat imunosupresif plasma
sperma itu sendiri.
 Dalam plasma sperma ditemukan juga factor anti komplemen yg dpat
menghambat aktivasi system komplemen. Dengan demikian proses
imobilisasi sperma oleh antibody tdk terjadi.
ASPEK IMUNOLOGI
IBU PERISTIWA IMUNOLOGI PADA MASA KEHAMILAN

 Janin yg terjadi akibat pertemuan dua gamet yg berlainan, satu dari


pihak ayah & yg lain dri pihak ibu, sebenarnya merupakan benda asing
bagi ibunya, sehingga secara imunologis penolakan plasenta & janin
oleh system imunitas ibu merupakan keadaan yg seharusnya tejadi.

 Dengan adanya suatu mekanisme immune depression pada tubuh ibu,


yaitu suatu mekanisme tubuh yg menekan system imun/menahan respon
imun yg telah aktif & juga karena adanya mekanisme blocking factor yg
disebabkan oleh suatu factor plasma yg spesifik, maka antigen paternal
pada plasenta & janin akan di blok, sehingga kehamilan masih dapat
berlangsung.
REGULASI RESPON IBUN IBU-JANIN

Blokade respon imun diperkirakan


terjadi pada

Blokade Feren (efektor)


Blokade Aferen (pengenalan)
Blokade Sentral (generasi) 1. Tdk ada antigen target pd
trofoblas
1. Tdk ada sensitisasi antigen
1. Blocking antibody (anti 2. Blocking antibodies mask
pada trofoblas
fetal HLA, anti Fc fetal antigens
2. Imunosupresi nonspesifik :
reseptor, amti idiotropik) 3. Faktor supresi nonspesifik
Perubahan populasi sel
2. Fetal - specific T – (plasenta, serum, desidua)
imun
suppressor cell 4. Antibodi sitotoksik anti
Faktor supresi (plasenta,
3. Peran T – helper 2 uterus fetal diserap oleh plasenta
serum, desidua)
5. Faktor supresor janin
IMUNITAS MATERNAL

Imunitas pasif pada janin dapat terjadi melalui transfer antibody atau sel imun dari
ibu yg imun kepada janin atau neonatus. Hal ini dapat terjadi melalui :

1. Imunitas maternal melalui plasenta


2. Imunitas maternal melalui kolostrum
IMUNITAS MATERNAL

PLASENTA KOLOSTRUM
 Antibodi dalam darah ibu merupakan proteksi  ASI mengandung berbagai komponen system
pasif terhadap fetus imun
 Ig G dapat berfungsi antitoksik, antivirus &  Beberapa diantaranya berupa enchancement
antibakteri. growth factor atau bakteri yg diperlukan dalam
 Imunisasi aktif dari ibu akan memberikan proteksi usus atau factor yg justru dapat menhgambat
pasif kepada fetus & bayi tumbuhnya kuman tertentu (lisozim, laktoferin,
interferon, makrofag, sel T, sel B, granulosit.
 Selama dalam uterus, mulai UK 6 bulan, janin
 Kadar antibody lebih tinggi ditemukan dalam
baru membuat antibody Ig M, kemudian disusul
Ig A pda waktu kehamilan aterm. Mulai UK 2 kolostrum
bulan, Ig G sudah masuk kedalam janin &
melindunginya.
IMUNITAS MATERNAL

KOLOSTRUM
 Proteksi antibodi dalam kelenjar susu tergantung dari
antigen dari lamina propria usus ibu & Gerakan sel yg
dirangsang antigen dari lamina propria usus ibu ke
payudara. Jadi, antibodi terhadap mikroorganisme yg
menempati usus ibu dapat ditemukan dalam kolostrum,
sehingga selanjutnya bayi memperoleh proteksi terhadap
mikroorganisme yg masuk ke saluran cerna.
 Antibodi terhadap enteropatogen (E.Coli, S.tiphosa
murium, Shigella, Virus polio, Cocsakie) dalam ASI juga
telah dibuktikan.
 Antibodi terhadap pathogen non saluran cerna seperti
antitoksin tetanus, difteri & hemolisis antistreptokokus
telah pula ditemukan dalam kolstrum
dr. Yuniarty Amra, Sp.OG., M.Kes

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai