Anda di halaman 1dari 20

IMUNOLOGI

REPRODUKSI
OLEH KELOMPOK 12
KELAS B

FITRI AMALIAH. K P102211043


MUSDALIFAH P102211044
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Sistem imun adalah suatu organisasi yang terdiri atas
sel-sel dan molekul-molekul yang memiliki peranan khusus
dalam menciptakan suatu sistem pertahanan tubuh terhadap
infeksi atau benda asing.

2 respons sistem imun :

Respons yang bersifat innate


- Neutrofil, monosit, makrofag
- Basofil, sel mast, dan eosinofil
- Sel Natural Killer (NK)
- komplemen, protein fase akut, dan sitokin

Respons yang bersifat adaptif


- Proliferasi sel-sel limfosit T dan B

Limfosit B Limfosit T
ANTIGEN PRECENTING CELL
(APC)
ASPEK IMUNOLOGI PADA MASA
PEMBUAHAN
Imunologi Antibodi antisperma terjadi ketika tubuh menjadi
pada masa sensitif terhadap sperma, menyebabkan timbulnya
pembuahan respon imun yang menyebabkan rusaknya sperma

Pada pria yang memiliki antibodi antisperma, barier


tersebut rusak, dan menyebabkan sel imun memiliki
akses ke sperma

Anti bodi dapat berefek terhadap sperma dalam


beberapa cara :
- Bagian ekor = sperma imobil atau dapat menggumpal
- Kepala = mencegah sperma menyatu dengan ovum
- Cairan ejakulasi = sperma menjadi inefektif, sperma
menempel satu sama lain
ASPEK IMUNOLOGI PADA MASA
PEMBUAHAN
Imunologi Mucus serviks pada wanita dapat mengembangkan
pada masa antibody terhadap sperma pasangannya  wanita
pembuahan infertil
(Cont..)

Pada spermatozoa : Antibodi antisperma pada semen


digolongkan menjadi 2 kelas : IgA dan IgG. Cara
pemeriksaan :

- Immunobead method

- Mixed Antiglobulin Reaction Test (MAR Test)


IMUNOLOGI KEHAMILAN
Imunologi Janin  pertemuan dua gamet yaitu dari ayah dan ibu
pada masa  benda asing bagi ibunya  secara imunologis
kehamilan penolakan plasenta dan janin oleh sistem imunitas ibu

1. Mekanisme immune depression pada tubuh ibu 


suatu mekanisme tubuh yang menekan sistem imun
2. Mekanisme blocking factor  suatu faktor plasma
yang spesifik

Sehingga antigen paternal pada plasenta dan janin


akan di blok  kehamilan masih dapat berlangsung

Kehamilan  status toleransi imunologis


SEL-SEL IMUN DI UTERUS
EKSPRESI HLA-G DI SEL-SEL TROFOBLAS

Jenis-jenis sel trofoblas terkait dengan lokasinya. Berdasarkan lokasinya,


sel-sel trofoblas dapat memiliki ekspresi HLA kelas I yang berbeda meski
umumnya di dominasi oleh ekspresi HLA kelas I nonklasik.
PERAN HUMAN LEUKOCYTE ANTIGEN-G (HLA-G) DALAM
KEHAMILAN
 Setelah fertilisasi berakhir  awal pembelahan mitosis berhasil 
Konseptus yg terbungkus zona pelusida memerlukan waktu 6 hari
untuk melintasi tuba falopii  sampai ke uterus dalam bentuk
blastosis pra-implantasi.
FUNGSI HLA-G
 Beberapa studi in vitro  HLA-G menjaga sel
terhadap Natural Killer-mediated cell lysis
Peran hormon progesteron dan keseimbangan Th 1 – Th 2
Kadar progesteran yang rendah akan menyebabkan terhambatnya atau
rendahnya produksi Progesteron Induced Blocking Factor (PIBF) sehingga
Peripheral Blood Mononuclear Cells (PBMC) meningkat serta terjadi produksi
symetric antibody (cytotoxic) dimana selanjutnya terjadi ketidakseimbangan
sistem imun dengan Th-1 lebih dominan daripada Th-2. Padahal Th-2 sangat
potensial untuk menjaga kehamilan dengan ekspresi tokin IL-4 dan IL-10.
Dengan demikian peranan Th-2 lebih dominan daripada Th-1 untuk menjaga
kelangsungan kehamilan. Th-1 memicu pengeluaran sitokin proinflamasi seperti
IFN-g, IL-2 dan Tumor Necrosis Factor (TNF-a) yang akhirnya terjadi reaksi
inflamasi pada hasil konsepsi dan terjadilah abortus (Emmer, 2002).
BEBERAPA HIPOTESIS MENGENAI KEBERHASILAN
KEHAMILAN TERKAIT DENGAN RESPONS IMUN
(SARWONO, 2008)

LEUKIMIA INHIBITORY RENDAHNYA AKTIVITAS


FACTOR (LIF) DAN KOMPLEMEN
RESEPTORNYA

INDOLEAMINE 2,3- ANEKSIN II


DIOKSIGENASE (IDO)
LEUKIMIA INHIBITORY FACTOR (LIF) DAN
RESEPTORNYA

Lapisan endometrium uterus menghasilkan


suatu molekul yang bersifat hidrosolubel, yang
disebut leukimia inhibitory factor (LIF) selama
siklus haid terkait dengan kadar progesteron.
Di sisi lainnya blastokista juga akan
menghasilkan LIF-reseptor. Selama periode
implantasi lapisan desidua bersama dengan
limfosit-limfosit Th2 akan menghasilkan LIF,
dan sel-sel sinsisiotrofoblas akan menghasilkan
reseptor LIF pada desidua dan reseptor LIF
pada blastokista akan memfasilitasi proses
implantasi. Selain itu, interaksi antara LIF dan
reseptornya juga terbukti dapat memicu
pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel trofoblas.
RENDAHNYA AKTIVITAS KOMPLEMEN

interaksi antara komplemen dan antibodi yang mengenali antigen asing dapat
memicu terbentuknya MAC yang mengakibatkan kerusakan pada sel. Namun, hal ini
daoat dicegah dengan meningkatnya MCP yang mencegah ikatan antara komplemen
dan antibodi atau meningkatnya DAF yang akan meningkatkan laju kerusakan
komplemen
INDOLEAMINE 2,3-DIOKSIGENASE (IDO)
IDO adalah suatu protein enzimatik yang
berfungsi untuk katabolisme triptofon. Enzim
tersebut telah dibuktikan dapat dihasilkan oleh
sel-sel sinsisiotrofoblas. Diperkirakan IDO yang
dihasilkan oleh sel-sel sinsisiotrofoblas akan
merusak triptofon pada lapisan desidua yang
dibutuhkan untuk proliferasi sel-sel imun di
lapisan desidua sehingga dapat memicu toleransi
dari sel-sel imun maternal terhadap embrio.

ANEKSIN II
Aneksin adalah membrane associated protein yang umumnya dihasilkan
baik oleh sel-sel normal maupun sel-sel tumor. Namun, telah
dibuktikan plasenta juga mampu untuk menhasilkan aneksin. Telah
dibuktikan bahwa aneksi II dapat menghambat proliferasi sel-sel
limfosit dan produksi antibodi IgG ataupun IgM oleh sel-sel imun
maternal.Oleh karena itu, molekul ini ditengarai juga memiliki peran
dalam hal memicu toleransi sel imun maternal kepada embrio
Imunitas Maternal
Imunisasi pasif pada janin dapat terjadi
melalui transfer antibodi atau sel imun dari
ibu yang imun kepada janin atau neonatus.

• Antibodi dalam darah ibu  proteksi pasif


Imunitas terhadap fetus.
maternal • Usia kehamilan 2 bulan  Ig G sudah masuk ke
dalam janin
melalui • Ig G  antitoksik, antivirus dan antibakteri.
plasenta • Usia kehamilan 6 bulan  janin baru membuat
antibodi Ig M, kemudian disusul Ig A pada waktu
kehamilan aterm.
• ASI mengandung berbagai komponen sistem
imun  enchancement growth factor untuk
bakteri yang diperlukan dalam usus atau faktor
yang justru dapat menghambat tumbuhnya
kuman tertentu (lisozim, laktoferin, interferon,
makrofag, sel T, sel B, granulosit).
Imunitas • Kadar antibodi lebih tinggi ditemukan dalam
maternal kolostrum.
melalui
kolostrum • Proteksi antibodi dalam kelenjar susu
tergantung dari antigen dari lamina propria
usus ibu dan gerakan sel yang dirangsang
antigen dari lamina propria usus ibu ke
payudara.
• Antibodi terhadap mikroorganisme yang
menempati usus ibu dapat ditemukan dalam
kolostrum  bayi mendapat proteksi terhadap
mikroorganisme yang masuk ke saluran cerna.
SUMBER
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai