RUSLAN WAHYONO
PERGERAKAN
#AyoDietKarbon
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Berkat limpahan rahmat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ini dalam rangka memperingati Hari Habitat
Sedunia (HHD) dan Hari Kota Sedunia (HKD) melalui lomba menulis. Sholawat
dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Karya tulis ini disusun oleh penulis dengan penuh semangat dan keyakinan
bahwa aksi nyata masyarakat dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon dan
kawasan perkotaan yang tahan iklim sangat diperlukan karena hal ini bukan hanya
tugas pemerintah tetapi juga kesadaran masyarakat untuk turut serta mengurangi
emisi karbon guna menciptakan kawasan kota yang berketahanan iklim.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan wawasan yang
bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam karya ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan demi kesempurnaan penulisan yang akan datang.
Ruslan Wahyono
DAFTAR ISI
ii
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
D. Manfaat Penulisan 3
E Metode Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Dampak Negatif Emisi Karbon di Indonesia 5
B. Partisipasi masyarakat (komunitas) untuk mencapai pengurangan emisi
karbon dan kawasan perkotaan yang berketahanan iklim 6
REFERENSI 11
BIODATA 12
iii
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tahun 2020 menandai lima tahun Perjanjian Paris ditandatangani oleh
hampir semua negara. Tahun inilah dimana setiap negara wajib
menyampaikan National Contribution Commitment (NDC) kedua, setelah
hampir semua negara menyerahkan National Commitment pertama setelah
kesepakatan Paris 2015 (Wardhana, 2020).
Perubahan iklim merupakan salah satu eksternalitas negatif kegiatan
ekonomi yang berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Eksternalitas negatif dari kegiatan ekonomi tersebut terus menumpuk
sehingga memicu peningkatan konsentrasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
yang menjadi sumber perubahan iklim. Upaya pengendalian perubahan iklim
secara umum bersifat publik, artinya manfaat yang diperoleh dari program
tersebut tidak hanya diterima oleh satu pihak tetapi juga oleh banyak pihak
(Badan Kebijakan Fiskal, 2019).
Emisi merupakan salah satu dari beberapa aspek lingkungan
berbahaya yang dapat berdampak pada perubahan global di dunia. Bahan
bakar minyak yang digunakan dalam infrastruktur transportasi diketahui
menjadi hal utama yang menghasilkan intensitas emisi tinggi untuk kota-kota
besar. Dampak yang nyata adalah tingginya jumlah masyarakat yang
menderita pencemaran udara (Edyanto, 2013).
Meningkatkan ambisi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca bukan
hanya masalah teknis. Namun lebih pada alasan dasar terkait keadilan
antargenerasi. Keengganan masing-masing pihak atau negara untuk segera
merumuskan kebijakan iklim yang ambisius akan mengakibatkan eskalasi
bencana iklim yang saat ini terjadi dan berpotensi terus meningkat di masa
mendatang. Masa depan kaum muda dan generasi masa depan dipertaruhkan
ketika bencana iklim meningkat dan biaya mitigasi dan adaptasi meningkat.
Apalagi jika kita melewati ambang batas 1,5 derajat Celcius, kerusakan
1
2
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan
masalah antara lain sebagai berikut:
1. Apakah dampak negatif emisi karbon di Indonesia?
2. Bagaimana peran serta masyarakat (komunitas) untuk mewujudkan
pengurangan emisi karbon dan kawasan perkotaan yang berketahanan
iklim?
C. Tujuan penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, karya tulis ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Meningkatkan ketahanan iklim di perkotaan melalui partisipasi
masyarakat dalam pengurangan emisi karbon
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui dampak negatif emisi karbon di Indonesia
b. Untuk mengetahui peran serta masyarakat (komunitas) untuk
mewujudkan pengurangan emisi karbon dan kawasan perkotaan yang
berketahanan iklim
D. Manfaat Penulisan
Tulisan ini ditulis dengan harapan dapat berbagi informasi tentang
pentingnya peran masyarakat (komunitas) dalam mewujudkan ketahanan
iklim di perkotaan. Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat untuk Penulis
Penulis mengumpulkan materi dari berbagai literatur sekaligus
menambah wawasan dan semangat juang penulis untuk berperan aktif
dalam mewujudkan ketahanan iklim perkotaan melalui penulisan karya
tulis untuk mengajak peran serta seluruh masyarakat.
4
E. Metode penulisan
Metode yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan studi
kepustakaan untuk mengumpulkan informasi melalui buku-buku dan jurnal
terkait yang diperoleh melalui media perpustakaan atau melalui internet.
5
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
2. Konsep Zero Waste (Pengelolaan sampah terbaru, tidak ada sampah yang
terbuang percuma).
3. Konsep Zero Run-off (Semua air harus bisa meresap kembali ke dalam
tanah, konsep ecodrainage).
4. Infrastruktur hijau Hijau (tersedia jalur pejalan kaki dan jalur sepeda).
5. Transportasi Hijau (penggunaan transportasi massal, bahan bakar
terbarukan yang ramah lingkungan, mendorong penggunaan transportasi
tidak bermotor, berjalan kaki, bersepeda, gerobak/dokar/kereta, becak.
6. Ruang Terbuka Hijau dengan luas minimal 30% dari luas kota (RTH
Publik 20% RTH Swasta 10%).
7. Green Building merupakan pengembangan yang mewadahi ruang untuk
penghijauan lingkungan
8. Partisipasi masyarakat (Green Community)
Satu-satunya cara untuk mengurangi polusi udara adalah dengan
mengurangi emisi karbon monoksida (CO), yaitu dengan mengurangi
pergerakan lalu lintas harian untuk bekerja. Tutupan lahan atau kota hijau,
termasuk yang disebut sebagai “hutan kota” atau ruang terbuka akan
memberikan harapan baru di masa depan sebagai elemen kota untuk
mengurangi polusi udara dan emisi (Edyanto, 2013).
Hutan lindung memiliki potensi untuk berkontribusi dalam upaya
pengurangan emisi. Pengelolaan hutan dengan fungsi pelindung untuk
pengurangan emisi dinilai lebih efektif jika masyarakat sekitar dilibatkan
dalam mekanisme pengambilan keputusan (Alviya, 2018).
Hutan tidak hanya menjadi sumber emisi karbon dalam konteks
perubahan iklim, tetapi juga merupakan penyerap karbon dan tempat
penyimpanan karbon. Praktik pengelolaan hutan lestari pada hutan produksi,
hutan konservasi dan hutan lindung, serta pembatasan konversi lahan hutan
menjadi non-hutan dan penurunan kualitas hutan, pengelolaan hutan di lahan
gambut dan pencegahan kebakaran hutan, berkontribusi pada penurunan
emisi GRK. Rehabilitasi hutan dan lahan gambut serta
pembentukan/perkebunan hutan produksi pada lahan kritis akan
8
A. Kesimpulan
Dampak negatif perubahan iklim antara lain gempa bumi, cuaca
ekstrim, banjir, penurunan permukaan tanah, badai, termasuk badai debu dan
badai pasir, gelombang panas, kelangkaan air, kekeringan, polusi air dan
udara, serta kenaikan permukaan laut.meningkatkan masalah kesehatan antara
lain ancaman penyakit menular, kematian dini pada bayi, serangan asma,
penyakit saluran pernapasan bawah pada anak, tekanan darah tinggi, serangan
jantung tidak fatal hingga bronkitis kronis
Oleh karena itu, diperlukan partisipasi Masyarakat (community)
sebagai aksi nyata untuk terwujudnya kawasan kota yang tahan iklim melalui
pengurangan emisi karbon melalui pengendalian gaya hidup konsumtif
dengan penggunaan listrik yang tidak bijaksana danpelibatan masyarakat
dalam program desa iklim denganberbagai bentuk partisipasi masyarakat.
Proklamasi sangat penting, antara lain penghijauan dan penghijauan kawasan,
pemilahan sampah, penghematan penggunaan listrik dan air, tidak membakar
sampah dan lahan, meningkatkan ketahanan pangan serta mengurangi risiko
dan ancaman akibat bencana terkait iklim.
B. Saran
Peningkatan kapasitas bagi masyarakat Indonesia mengenai
pentingnya menata kembali gaya hidup masing-masing perlu dilakukan
karena gangguan ketahanan iklim sebagian besar disebabkan oleh
penggunaan listrik yang tidak efisien, oleh karena itu sosialisasi tentang
perubahan iklim dan bagaimana setiap individu dapat berperan aktif sangat
penting. . diperlukan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Jurnal :
Alviya, Lis, dkk. 2018. “Program Penurunan Emisi Karbon Berbasis Masyarakat
Di Hutan Lindung”. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 15(1), hlm. 19-
37.
Adyanto, CB Herman. 2013. “Emisi Karbon Sebagai Dasar Pelaksanaan
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta”. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia. 15(1), hal.1-7.
Pratiwi, Desy Nur. 2018.” Implementasi Pengungkapan Emisi Karbon di
Indonesia.” .Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. 13(2), hlm. 101-112
.
Peraturan Pemerintah :
Keputusan Presiden tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca (RAN-GRK) Desember 2010
11
BIODATA
12