Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

STRATEGI MITIGASI UNTUK MENEKAN KENAIKAN SUHU 1,5


DERAJAT CELCIUS SESUAI DENGAN PARIS AGREEMENT DI
WILAYAH JAKARTA

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GAGASAN TERTULIS

DIUSULKAN OLEH:

Fricilia Margaretta 051001800049


Ibnu Fakrianto 051001800057
Salsabilla 052002000028

UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021
Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................. i


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1. 2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1. 3 Manfaat yang Ingin Dicapai ..................................................................... 2
BAB 2. GAGASAN ............................................................................................... 3
2.1 Persoalan Pencetus Gagasan..................................................................... 3
2.2 Solusi Permasalahan ................................................................................. 4
2.3 Pihak yang Terlibat dalam Implementasi Gagasan .................................. 7
2.4 Langkah Strategis Implementasi Gagasan................................................ 7
BAB 3. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Perjanjian Paris adalah perjanjian internasional tentang perubahan iklim yang
bertujuan untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius
di atas suhu di masa pra-industrialisasi dan melakukan upaya untuk menekan
kenaikan suhu ke 1,5 derajat celcius di atas suhu rata-rata saat masa pra-
industrialisasi. Persetujuan ini diikuti oleh 195 perwakilan negara-negara pada
Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 di Paris, Prancis dan ditandatangani tepat
pada peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2016 di New York, Amerika Serikat
[RUU Ratifikasi Paris Agreement Badan Pembina Hukum Nasional, 2015]. Saat ini
terdapat 190 negara yang telah meratifikasi perjanjian tersebut.
Sesuai dengan tujuan perjanjian tersebut, terdapat beberapa negara yang telah
berupaya menerapkan strategi pengurangan emisi gas karbon, di antaranya Inggris,
Prancis, dan Jerman telah memutuskan untuk menghapus Pembangkit Listrik
Tenaga Batu Bara yang mengeluarkan emisi gas karbon dalam jumlah besar
[Hariyati, 2018]. Dalam hal pengelolaan konservasi di lahan pertanian, di California
terdapat Health Soils Initiative yaitu memberikan insentif keuangan untuk
masyarakat yang menerapkannya guna meningkatkan kesehatan tanah, menyerap
karbon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca [Nucitelli, 2018]. Selain itu,
Singapura menerapkan metode khusus dalam pengolahan sampah berupa
pembakaran sampah menjadi panas dan energi terbarukan untuk menghidupkan
listrik di negaranya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris
pada 22 April 2016. Berdasarkan Nationally Determined Contribution (NDC)
Indonesia, 2017, dijelaskan bahwa Indonesia menargetkan pengurangan emisi
sebesar 29% (unconditional) dengan upaya sendiri dan menjadi 41% (conditional)
dengan kerjasama internasional dari kondisi tanpa ada aksi (Businessas as Usual)
pada tahun 2030 [RUU Ratifikasi Paris Agreement Badan Pembina Hukum
Nasional, 2015]. Saat ini, NDC Indonesia tidak mencerminkan keseriusan untuk
mencapai tujuan dari Perjanjian Paris karena kebijakan Indonesia yang mendukung
kerusakan lingkungan secara masif. Penggunaan kendaraan bermotor (mobil
penumpang, bus, dan sepeda motor) yang tinggi serta pembakaran hutan yang
terjadi di Indonesia mengakibatkan gas rumah kaca meningkat. Jika hal tersebut
dibiarkan secara terus-menerus, maka Indonesia terancam tenggelam dan terjadinya
polusi udara yang dapat membunuh lebih dari 130.000 orang setiap tahunnya.
Dalam sektor energi, dari 314 juta ton emisi gas rumah kaca yang harus ditekan
sampai 2030 ternyata 60% berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara yang
akan menyebabkan bencana perubahan iklim [Windyswara, 2019]. Persoalan lain
yang dihadapi di Indonesia yaitu mengalami krisis sampah karena Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah mencapai kapasitasnya, disebabkan
2

pertambahan penduduk dan penanganan sampah yang kurang maksimal [Winanti,


2018].
Diharapkan dengan adanya “Strategi Mitigasi untuk Menekan Kenaikan Suhu
1,5 Derajat Celcius Sesuai dengan Paris Agreement di wilayah Jakarta” ini dapat
menyadarkan pemerintah untuk meningkatkan target NDC baru yang lebih
ambisius dan sejalan dengan situasi saat ini serta peran masyarakat Indonesia akan
pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya.

1. 2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Menahan laju peningkatan temperatur global, terutama di wilayah Jakarta
2. Mengurangi emisi gas karbon
3. Mengembangkan kerjasama mitigasi dalam berbagai sektor
4. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi ramah lingkungan

1. 3 Manfaat yang Ingin Dicapai


Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Membuat generasi mendatang dapat menikmati kualitas lingkungan yang
lebih baik
2. Mengurangi kerusakan lingkungan akibat kenaikan suhu
3. Meminimalisasi risiko bencana alam bagi penduduk di wilayah Jakarta
4. Menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi tantangan iklim
3

BAB 2. GAGASAN

2.1 Persoalan Pencetus Gagasan


Perubahan iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara dan
curah hujan dalam periode waktu yang sangat lama. Perubahan iklim terjadi karena
meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer
yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Oleh sebab itu, diciptakan suatu perjanjian
untuk mengurangi persoalan perubahan iklim yang disebut Perjanjian Paris
[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2017].
Sasaran jangka menengah Indonesia terhadap strategi perubahan iklim adalah
mengurangi risiko pada semua sektor, antara lain:
a. Transportasi dan Energi
Data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjelaskan bahwa sektor
transportasi merupakan sumber pencemar udara dan gas rumah kaca yang terbesar
di perkotaan. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, terdapat
kenaikan penggunaan kendaraan bermotor (motor, mobil, bis, truk) sebanyak
77.158 kendaraan pada tahun 2019 yang naik sebesar 0,7% dari tahun sebelumnya.
Hal ini mengakibatkan emisi gas buang dari proses pembakaran bahan bakar, salah
satunya berupa karbon. Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB),
berpendapat bahan bakar seperti pertalite 90, premium 88, Solar 48, dan Dexlite
berdampak buruk bagi kualitas udara. Sehingga, beberapa Kota di Indonesia
termasuk Jakarta dituntut untuk lebih fokus terhadap masalah emisi CO2, terutama
dalam sektor transportasi
Kebutuhan Indonesia dari sektor energi semakin meningkat, dilihat dari
produksi batubara yang tumbuh pesat. Walaupun cadangan batubara Indonesia
tidak besar, namun produksinya relatif banyak, sekitar 5,5% produksi dunia atau
urutan kelima produsen batubara terbesar di dunia. Aspek lingkungan dari
pemakaian batubara menjadi sorotan karena dibanding bahan bakar fossil lainnya,
batubara lebih “kotor” dalam proses pembakarannya [Nugroho, 2017].
b. Industri
Pembangunan di Jakarta sedang mengalami kenaikan, pemerintah maupun
pihak swasta sedang giat melakukan kegiatan pembangunan sarana infrastruktur.
Oleh sebab itu, produksi semen semakin meningkat. Semen merupakan material
dasar yang sangat penting dalam pembuatan beton, namun pada produksi semen
Portland (OPC) menghasilkan limbah karbon dioksida CO2 yang jumlahnya sangat
besar. Menurut pengamatan para ahli tentang pemanasan global, produksi emisi gas
CO2 di alam berasal dari produksi semen dan setiap pengurangan 1 ton produksi
semen setara dengan 1 ton emisi gas CO2, sehingga memicu untuk mencari
alternatif sebagai subtitusi atau pengganti semen berupa fly ash dan bottom ash.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
menetapkan target produksi batubara nasional sebesar 550 juta ton pada tahun 2020
dan sekitar 155 juta ton dipergunakan untuk kebutuhan domestik, dan sisa limbah
4

pembakaran batu bara tersebut banyak dimanfaatkan oleh pabrik – pabrik lokal
sebagai campuran dalam pembuatan semen [Irlan, A O, 2020].
c. Limbah
Laporan dari bank dunia memperkirakan bahwa hampir 1,3 milyar ton sampah
dihasilkan secara global setiap tahunnya [Chaerul, 2020]. Saat ini Jakarta
mengalami krisis sampah, yang diakibatkan tempat penampungan sampah tidak
sebanding dengan jumlah sampah yang ada. Sampah merupakan salah satu
penyumbang emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan pemanasan global. Di
sisi lain, pembakaran sampah memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan
kesehatan.
Limbah padat maupun cair, terbentuk gas-gas yang di kategorikan sebagai gas
rumah kaca, yaitu metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan dinitro oksida (N2O)
[Fahri, 2019].

2.2 Solusi Permasalahan


Berdasarkan persoalan yang telah dibahas sebelumnya, solusi yang di dapat
adalah:
a. Transportasi dan Energi
Solusi dari sektor transportasi adalah penambahan jalur sepeda dan pejalan
kaki di semua ruas jalan Jakarta. Fungsi dari penambahan ini sebagai pengalihan
transportasi yang ramah lingkungan. Selain itu, dari sisi energi dapat dilakukan
peralihan energi batubara menjadi energi listrik untuk menggantikan bahan bakar.
Program kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendukung
komitmen Paris Agreement salah satunya menargetkan penggunaan energi
terbarukan (EBT sebesar 23%). Kehadiran mobil listrik dianggap dapat mengurangi
emisi gas karbon dan menghasilkan udara yang ramah lingkungan.

Gambar 1. Perbedaan sumber bahan bakar pada kendaraan


(Sumber: Penulis)
5

Keterangan gambar:
A = Kendaraan berbahan bakar fossil yang menyebabkan polusi
B = Kendaraan bertenaga listrik bersumber dari pembangkit kotor batubara
C = Kendaraan bertenaga listrik bersumber dari energi terbarukan

Negara Thailand mempunyai suatu sistem yang mengembangkan paving slab


untuk mengubah energi dari langkah kaki manusia menjadi tenaga listrik dalam
jumlah kecil yang dinamakan Sistem Pavegen. Teknologi ini mempunyai potensi
untuk memberdayakan masa depan yang berkelanjutan, dimana orang tidak hanya
sekedar konsumen pasif tetapi juga peserta aktif dalam mewujudkan dunia yang
lebih baik.
Pavegen memanfaatkan tenaga setiap langkah kaki mausia untuk menghasilkan
listrik bersih instan dalam pengaplikasian untuk pencahayaan disekitarnya.
Diharapkan sistem ini menjadi solusi dalam sektor energi dan dapat diterapkan di
tempat keramaian yang ada di Jakarta.

(a) Paving Slab


(b) Media yang menjelaskan berupa
data yang berisi 1 langkah
menghasilkan ± 4 joule energi

Gambar 2 dan 3. Pavegen System di Thailand


(Sumber: Pavegen.com)

b. Industri
Pemanfaatan bahan bangunan pengganti semen yang ramah lingkungan berupa
fly ash. Fly ash adalah sisa dari hasil pembakaran batubara yang diharapkan dapat
meningkatkan kuat tekan beton [Iran, A O, 2020]. Pemanfaatan kembali fly ash
sebagai pengganti semen dalam pembuatan beton dapat mendorong inovasi ramah
lingkungan dan pengurangan limbah yang ada.
Komponen utama yang terdapat pada fly ash dan semen Portland mengandung
kapur, silika, alumina, dan oksida besi. Ke empat unsur ini merupakan unsur-unsur
pokok yang mempengaruhi fungsi dari material.
6

Tabel 1. Perbandingan sifat kimia fly ash dan semen Portland


Komponen Pembanding % rata-rata untuk fly % rata-rata untuk
ash semen Portland
Kapur, CaO 1-12 60-65
Silika, SiO2 20-60 17-25
Alumina, Al2O3 5-35 3-8
Besi, Fe2O3 10-40 0,5-6
Magnesia, MgO 0-5 0,5-4
Sulfur, SO3 0-4 1-2
Soda/Potash, Na2O + K2O 0-7 0,5-1
(Sumber: Setiawati, 2018)

Fly Ash juga dapat meningkatkan workability dari semen dengan berkurangnya
pemakaian air. Produksi semen pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 2 milyar
ton. Dapat disimpulkan, bahwa penggunaan fly ash memberikan sebuah solusi yang
dapat mengurangi emisi gas karbon secara signifikan [Setiawati, 2018].

Gambar 4. Perbedaan Semen dan Fly Ash


(Sumber: AB Nandana, 2019)

c. Limbah
Perkembangan penanganan sampah di Jakarta masih belum optimal, sehingga
sebagian besar sampah masih menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 terdapat 2 cara pengelolaan sampah,
yaitu pengurangan melalui tanggung jawab produsen dan penanganan melalui
tempat pembuangan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Upaya membangun
kepedulian masyarakat agar peduli dengan sampah, maka program Bank Sampah
dapat menjadi solusi untuk permasalahan penumpukan sampah di Jakarta.
Solusi lain dari permasalahan penumpukan sampah adalah dengan adanya
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang merupakan
pengolahan sampah menggunakan teknologi termal serta dapat menyelesaikan
masalah sampah secara cepat dan ramah lingkungan. Teknologi PLTSa yang
dikembangkan oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
mempunyai desain teknologi yang dirancang menggunakan basis nilai kalori
sampah sebesar 1500 kkal/kilogram, dengan kapasitas minimal sampah 50 ton/hari
menghasilkan listrik minimal 400 KW. PLTSa juga dilengkapi dengan unit
7

pengelolaan pencemaran udara dan pengelolaan air limbah, dapat disimpulkan


teknologi ini merupakan unit yang ramah lingkungan [Winanti, 2018].

Gambar 5. Contoh Penerapan Teknologi PLTSa di Bantargebang, Bekasi


(Sumber: Dokumentasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2019)

2.3 Pihak yang Terlibat dalam Implementasi Gagasan


Adapun untuk merealisasikan gagasan kami diperlukan adanya beberapa
pihak yang terlibat, antara lain:
1. Pemerintah DKI Jakarta, sebagai penyusun kebijakan
2. Seluruh masyarakat, sebagai partisipasi
3. Aktivis organisasi di bidang lingkungan, sebagai pendukung gagasan

2.4 Langkah Strategis Implementasi Gagasan


ProKlim (Program Kampung Iklim) merupakan langkah yang kami ambil,
yaitu merancang suatu kawasan dengan solusi yang sudah dijelaskan pada poin
sebelumnya untuk memberikan manfaat terhadap upaya mitigasi perubahan iklim
dan juga turut serta terhadap pengurangan emisi gas karbon. Konsep ProKlim dapat
dilaksanakan di perkotaan maupun pedesaan dengan mengembangkan strategi
komprehensif untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di wilayah Jakarta
menggunakan energi yang ramah lingkungan, kegiatannya berupa pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan dengan memanfaatkan
inovasi dan teknologi yang sesuai dengan kondisi di Jakarta. Hal ini merupakan
salah satu langkah strategis untuk memperkuat upaya mitigasi terhadap dampak
perubahan iklim dalam menekan kenaikan suhu 1,5 derajat celcius sesuai perjanjian
Paris.
8

6
11
1 2
5
13
3 4

10

12 9

Gambar 6. Konsep ProKlim dan Integrasi Pembangunan


(Sumber: Penulis)

Keterangan gambar:
1 = Bank Sampah 7 = Halte Busway
a. Organik ; b. Anorganik 8 = Jalur Busway
2 = PLTSa 9 = Panel Surya
3 = Jalur Sepeda 10 = Mobil Listrik Tenaga Surya
4 = Pavegen 11 = Gedung Perkantoran
5 = Stasiun Kereta 12 = Pedesaan
6 = Jalur Kereta 13 = Tempat Parkir
9

BAB 3. KESIMPULAN

Berdasarkan gagasan yang telah di jelaskan pada BAB 2, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Gagasan yang kami usul berupa ProKlim (Program Kampung Iklim) di
Jakarta
2. Cara merealisasikannya berupa ajakan kepada masyarakat akan pentingnya
menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik dan juga atensi dari
pemerintah tentang pentingnya menjaga iklim. Prediksi lama waktu yang
dibutuhkan agar tercapai gagasan ini adalah ± 3 tahun
3. Dampak bagi bangsa dan negara adalah terciptanya lingkungan yang minim
bencana alam dan tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi gas
rumah kaca maupun perubahan iklim. Dengan membuat target yang sesuai
dengan Paris Agreement, telah menjamin hak generasi di masa depan
memiliki kehidupan yang layak dan lingkungan yang sehat.
10

DAFTAR PUSTAKA

Mahmoud, S. S. et al. (2015) ‘RUU RATIFIKASI PARIS AGREEMENT’, CNR-ISTI technical


report. Available at: https://www.metis2020.com/wp-
content/uploads/METIS_D1.4_v3.pdf%0Ahttps://www.metis2020.com/documents/deliv
erables/index.html%0Ahttps://www.metis2020.com/metis-deliverables-d1-4-d2-4-d3-3-
d4-3-d6-5-and-d7-3-were-completed-in-february-2015/index.html%0Ahttp.

Hariyati, 2017 (2017) ‘Perkembangan Pengaturan Teknologi Nuklir Sebagai Energi Untuk
Pembangunan Berkelanjutan’, 6, pp. 5–9.

Nucitelli, D. (2018) California plans to show the world how to meet the Paris climate
target. Available at: https://www.theguardian.com/environment/climate-consensus-97-
per-cent/2018/sep/17/california-plans-to-show-the-world-how-to-meet-the-paris-
climate-target.

Windyswara, D. (2019) ‘Alasan Pemerintah Indonesia Meratifikasi Paris Climate


Agreement Tahun 2016’, eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 7(1), pp. 69–90. Available
at: http://unfccc.int/kyoto_protocol/items/2830.php.

Winanti, W. S. (2018) ‘Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)’, Prosiding


Seminar Nasional dan Konsultasi Teknologi Lingkungan, (58), pp. 1–5.

Nugroho, H. (2017) ‘Coal As the National Energy Supplier Forward : What are Policies to
be Prepared ? 1 Batu Bara Sebagai Pemasok Energi Nasional ke Depan : Apa yang Perlu
Disiapkan ?’, 1(1), pp. 1–13.

Irlan, A. O. (2020) ‘Tinjauan Karakteristik Bahan Penyusun Beton Berpori dengan


Penggunaan Flyash dan Superplasticizer untuk Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan’, Kilat.
Available at: https://stt-pln.e-journal.id/kilat/article/view/954.

Setiawati, M. (2018) ‘Fly Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen Pada Beton’, Seminar
Nasional Sains dan Teknologi, 17, pp. 1–8. Available at:
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3556.

Chaerul, M., Febrianto, A. and Tomo, H. S. (2020) ‘Peningkatan Kualitas Penghitungan


Emisi Gas Rumah Kaca dari Sektor Pengelolaan Sampah dengan Metode IPCC 2006 (Studi
Kasus: Kota Cilacap)’, Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(1), pp. 153–161.

Fahri, I. et al. (2019) ‘Analisis Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca Dari Pengelolaan Sampah
Padat Di Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan’,
EnviroScienteae, 15(1).
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1. Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ibnu Fakrianto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 051001800057
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 13 Oktober 1999
6 Alamat E-mail ibnufakrianto99@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081286464774

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
Biro Pengabdian Masyarakat Ketua Biro 2020-2021,
1 dan Lingkungan BEM FTSP Universitas
Trisakti
LKMM-TM (Latihan dasar Ketua Divisi 19-21 Febuari
Kepemimpinan Manajemen Acara 2021, Virtual
2
Mahasiswa-Tingkat Zoom Meeting
Menengah)
Bakhti Dharma (pengabdian Ketua Divisi 2020, Universitas
3
kepada masyarakat) Acara Trisakti
LKMM-TD (Latihan dasar Ketua Divisi 2020, Universitas
4 Kepemimpinan Manajemen Materi Trisakti
Mahasiswa-Tingkat Dasar)
BEM FTSP (Biro Staff 2019-2020,
5 Pengembangan Organisasi Universitas
Kemahasiswaan) Trisakti
Upgrading BEM FTSP Ketua Pelaksana 2019, Universitas
6
Trisakti
Aspora Feast Koordinator 2019, Universitas
7
Divisi Acara Trisakti
Civil Engineering Trisakti in Koordinator 2019, Universitas
8
Action (CETA) Divisi Acara Trisakti
Inagurasi Teknik Sipil Ketua Divisi 2019, Universitas
9
Acara Trisakti
LKMM TM (Latihan dasar Peserta 2019, Universitas
10
Kepemimpinan Manajemen Trisakti
12
13

2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fricilia Margaretta
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 051001800049
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 26 Agustus 2000
6 Alamat E-mail sellamargaretta@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081299324397

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
LKMM-TM (Latihan Bendahara 19-21 Febuari
dasar Kepemimpinan 2021, Virtual Zoom
1
Manajemen Mahasiswa- Meeting
Tingkat Menengah)
Himpunan Mahasiswa Anggota Divisi 2020-2021,
2
Sipil (HMS) Trisakti Akademis Universitas Trisakti
Webinar Profesi BEM Koordinator Divisi 14 November
3 FTSP Acara 2020, Virtual Zoom
Meeting
BEM Biro Akademis dan Anggota 2019-2020,
4
Profesi Universitas Trisakti
Inagurasi Teknik Sipil Anggota Divisi 2019, Universitas
5
Acara Trisakti
Civil Engineering Trisakti Koordinator Divisi 2019, Universitas
6
in Action (CETA) Konsumsi Trisakti
LKMM-TM (Latihan Peserta 2019, Universitas
dasar Kepemimpinan Trisakti
7
Manajemen Mahasiswa-
Tingkat Menengah)

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dibiodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungkan ssecara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
14
15
16

4. Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ade Okvianti Irlan, ST.,M.Eng
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Sarjana Teknik Sipil
4 NIP/NIDN 0326058701
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 26 Mei 1987
6 Alamat E-mail ade.okvianti@trisakti.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 087877951683

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas -
Gadjah Mada Gadjah Mada
Jurusan/Prodi Teknik Sipil Teknik Sipil -
Tahun Masuk-Lulus 2005-2010 2011-2014 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/ Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Analisis Struktur 3 Wajib 3
2 Mekanika Bahan Wajib 3
3 Struktur Baja 1 Wajib 3
4 Struktur Baja 2 Wajib 3

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pengujian non destructive Universitas Trisakti 2017
dan semi destructive pada
bangunan minimall
medan
2 Sistem isolasi seismik Universitas Trisakti 2018
struktur gedung rumah
sakit pratama enrekang
sulawesi selatan
3 Tinjauan Karakteristik Universitas Trisakti 2019
Bahan Penyusun Beton
Berpori dengan
Penggunaan Flyash dan
Superplasticizer untuk
17

Perkerasan Jalan Ramah


Lingkungan
4 -Studi Literatur Beton Universitas Trisakti 2020
Berpori Dengan
Penambahan Fly Ash,
Superplasticizer, dan
Serat Terhadap Kuat
Tekan

-Effect of Combination of
Steel Fibre and Slicia
Fume on the Mechanical
Strength of Concrete

Pengabdian Masyarakat
No Judul Pengabdian Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Penyuluhan sambungan kayu Universitas Trisakti 2017
pada konstruksi Rumah
Tinggal
2 Penyuluhan dan Percontohan Universitas Trisakti 2018
Penggunaan Limbah Plastik
Untuk Material Bahan
Bangunan di lingkungan
RPTRA Jakarta Barat
3 Penyuluhan dan pelatihan Universitas Trisakti 2020
pemanfaatan solar cell sebagai
sumber energi alternatif di
Kelurahan Krendang Jakarta
Barat
4 Gmbar Rencana Pembuatan Universitas Trisakti 2021
WC Umum di Lingkungan
Kelurahan Bendung,
Kecamatan Kasemen, Serang
Banten

Semua data yang saya isikan dan tercantum dibiodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
18
19

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/ NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu Tugas
(jam/minggu)
1 Ibnu Fakrianto / Teknik Sipil - 42 Divisi
051001800057 materi dan
ide kreatif
2 Fricilia Teknik Sipil - 42 Divisi
Margaretta / materi dan
051001800049 Sekretaris

3 Salsabilla / Arsitektur - 39 Divisi


052002000028 materi dan
Desain
Gambar
20

Anda mungkin juga menyukai