JUDUL PROGRAM:
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
DIUSULKAN OLEH:
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021
Daftar Isi
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perjanjian Paris adalah perjanjian internasional tentang perubahan iklim yang
bertujuan untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius
di atas suhu di masa pra-industrialisasi dan melakukan upaya untuk menekan
kenaikan suhu ke 1,5 derajat celcius di atas suhu rata-rata saat masa pra-
industrialisasi. Persetujuan ini diikuti oleh 195 perwakilan negara-negara pada
Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 di Paris, Prancis dan ditandatangani tepat
pada peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2016 di New York, Amerika Serikat
[RUU Ratifikasi Paris Agreement Badan Pembina Hukum Nasional, 2015]. Saat ini
terdapat 190 negara yang telah meratifikasi perjanjian tersebut.
Sesuai dengan tujuan perjanjian tersebut, terdapat beberapa negara yang telah
berupaya menerapkan strategi pengurangan emisi gas karbon, di antaranya Inggris,
Prancis, dan Jerman telah memutuskan untuk menghapus Pembangkit Listrik
Tenaga Batu Bara yang mengeluarkan emisi gas karbon dalam jumlah besar
[Hariyati, 2018]. Dalam hal pengelolaan konservasi di lahan pertanian, di California
terdapat Health Soils Initiative yaitu memberikan insentif keuangan untuk
masyarakat yang menerapkannya guna meningkatkan kesehatan tanah, menyerap
karbon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca [Nucitelli, 2018]. Selain itu,
Singapura menerapkan metode khusus dalam pengolahan sampah berupa
pembakaran sampah menjadi panas dan energi terbarukan untuk menghidupkan
listrik di negaranya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris
pada 22 April 2016. Berdasarkan Nationally Determined Contribution (NDC)
Indonesia, 2017, dijelaskan bahwa Indonesia menargetkan pengurangan emisi
sebesar 29% (unconditional) dengan upaya sendiri dan menjadi 41% (conditional)
dengan kerjasama internasional dari kondisi tanpa ada aksi (Businessas as Usual)
pada tahun 2030 [RUU Ratifikasi Paris Agreement Badan Pembina Hukum
Nasional, 2015]. Saat ini, NDC Indonesia tidak mencerminkan keseriusan untuk
mencapai tujuan dari Perjanjian Paris karena kebijakan Indonesia yang mendukung
kerusakan lingkungan secara masif. Penggunaan kendaraan bermotor (mobil
penumpang, bus, dan sepeda motor) yang tinggi serta pembakaran hutan yang
terjadi di Indonesia mengakibatkan gas rumah kaca meningkat. Jika hal tersebut
dibiarkan secara terus-menerus, maka Indonesia terancam tenggelam dan terjadinya
polusi udara yang dapat membunuh lebih dari 130.000 orang setiap tahunnya.
Dalam sektor energi, dari 314 juta ton emisi gas rumah kaca yang harus ditekan
sampai 2030 ternyata 60% berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara yang
akan menyebabkan bencana perubahan iklim [Windyswara, 2019]. Persoalan lain
yang dihadapi di Indonesia yaitu mengalami krisis sampah karena Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah mencapai kapasitasnya, disebabkan
2
1. 2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Menahan laju peningkatan temperatur global, terutama di wilayah Jakarta
2. Mengurangi emisi gas karbon
3. Mengembangkan kerjasama mitigasi dalam berbagai sektor
4. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi ramah lingkungan
BAB 2. GAGASAN
pembakaran batu bara tersebut banyak dimanfaatkan oleh pabrik – pabrik lokal
sebagai campuran dalam pembuatan semen [Irlan, A O, 2020].
c. Limbah
Laporan dari bank dunia memperkirakan bahwa hampir 1,3 milyar ton sampah
dihasilkan secara global setiap tahunnya [Chaerul, 2020]. Saat ini Jakarta
mengalami krisis sampah, yang diakibatkan tempat penampungan sampah tidak
sebanding dengan jumlah sampah yang ada. Sampah merupakan salah satu
penyumbang emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan pemanasan global. Di
sisi lain, pembakaran sampah memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan
kesehatan.
Limbah padat maupun cair, terbentuk gas-gas yang di kategorikan sebagai gas
rumah kaca, yaitu metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan dinitro oksida (N2O)
[Fahri, 2019].
Keterangan gambar:
A = Kendaraan berbahan bakar fossil yang menyebabkan polusi
B = Kendaraan bertenaga listrik bersumber dari pembangkit kotor batubara
C = Kendaraan bertenaga listrik bersumber dari energi terbarukan
b. Industri
Pemanfaatan bahan bangunan pengganti semen yang ramah lingkungan berupa
fly ash. Fly ash adalah sisa dari hasil pembakaran batubara yang diharapkan dapat
meningkatkan kuat tekan beton [Iran, A O, 2020]. Pemanfaatan kembali fly ash
sebagai pengganti semen dalam pembuatan beton dapat mendorong inovasi ramah
lingkungan dan pengurangan limbah yang ada.
Komponen utama yang terdapat pada fly ash dan semen Portland mengandung
kapur, silika, alumina, dan oksida besi. Ke empat unsur ini merupakan unsur-unsur
pokok yang mempengaruhi fungsi dari material.
6
Fly Ash juga dapat meningkatkan workability dari semen dengan berkurangnya
pemakaian air. Produksi semen pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 2 milyar
ton. Dapat disimpulkan, bahwa penggunaan fly ash memberikan sebuah solusi yang
dapat mengurangi emisi gas karbon secara signifikan [Setiawati, 2018].
c. Limbah
Perkembangan penanganan sampah di Jakarta masih belum optimal, sehingga
sebagian besar sampah masih menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 terdapat 2 cara pengelolaan sampah,
yaitu pengurangan melalui tanggung jawab produsen dan penanganan melalui
tempat pembuangan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Upaya membangun
kepedulian masyarakat agar peduli dengan sampah, maka program Bank Sampah
dapat menjadi solusi untuk permasalahan penumpukan sampah di Jakarta.
Solusi lain dari permasalahan penumpukan sampah adalah dengan adanya
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang merupakan
pengolahan sampah menggunakan teknologi termal serta dapat menyelesaikan
masalah sampah secara cepat dan ramah lingkungan. Teknologi PLTSa yang
dikembangkan oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
mempunyai desain teknologi yang dirancang menggunakan basis nilai kalori
sampah sebesar 1500 kkal/kilogram, dengan kapasitas minimal sampah 50 ton/hari
menghasilkan listrik minimal 400 KW. PLTSa juga dilengkapi dengan unit
7
6
11
1 2
5
13
3 4
10
12 9
Keterangan gambar:
1 = Bank Sampah 7 = Halte Busway
a. Organik ; b. Anorganik 8 = Jalur Busway
2 = PLTSa 9 = Panel Surya
3 = Jalur Sepeda 10 = Mobil Listrik Tenaga Surya
4 = Pavegen 11 = Gedung Perkantoran
5 = Stasiun Kereta 12 = Pedesaan
6 = Jalur Kereta 13 = Tempat Parkir
9
BAB 3. KESIMPULAN
Berdasarkan gagasan yang telah di jelaskan pada BAB 2, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Gagasan yang kami usul berupa ProKlim (Program Kampung Iklim) di
Jakarta
2. Cara merealisasikannya berupa ajakan kepada masyarakat akan pentingnya
menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik dan juga atensi dari
pemerintah tentang pentingnya menjaga iklim. Prediksi lama waktu yang
dibutuhkan agar tercapai gagasan ini adalah ± 3 tahun
3. Dampak bagi bangsa dan negara adalah terciptanya lingkungan yang minim
bencana alam dan tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi gas
rumah kaca maupun perubahan iklim. Dengan membuat target yang sesuai
dengan Paris Agreement, telah menjamin hak generasi di masa depan
memiliki kehidupan yang layak dan lingkungan yang sehat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hariyati, 2017 (2017) ‘Perkembangan Pengaturan Teknologi Nuklir Sebagai Energi Untuk
Pembangunan Berkelanjutan’, 6, pp. 5–9.
Nucitelli, D. (2018) California plans to show the world how to meet the Paris climate
target. Available at: https://www.theguardian.com/environment/climate-consensus-97-
per-cent/2018/sep/17/california-plans-to-show-the-world-how-to-meet-the-paris-
climate-target.
Nugroho, H. (2017) ‘Coal As the National Energy Supplier Forward : What are Policies to
be Prepared ? 1 Batu Bara Sebagai Pemasok Energi Nasional ke Depan : Apa yang Perlu
Disiapkan ?’, 1(1), pp. 1–13.
Setiawati, M. (2018) ‘Fly Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen Pada Beton’, Seminar
Nasional Sains dan Teknologi, 17, pp. 1–8. Available at:
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3556.
Fahri, I. et al. (2019) ‘Analisis Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca Dari Pengelolaan Sampah
Padat Di Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan’,
EnviroScienteae, 15(1).
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1. Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ibnu Fakrianto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 051001800057
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 13 Oktober 1999
6 Alamat E-mail ibnufakrianto99@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081286464774
2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fricilia Margaretta
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 051001800049
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 26 Agustus 2000
6 Alamat E-mail sellamargaretta@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081299324397
Semua data yang saya isikan dan tercantum dibiodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungkan ssecara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
14
15
16
4. Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ade Okvianti Irlan, ST.,M.Eng
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Sarjana Teknik Sipil
4 NIP/NIDN 0326058701
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 26 Mei 1987
6 Alamat E-mail ade.okvianti@trisakti.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 087877951683
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas -
Gadjah Mada Gadjah Mada
Jurusan/Prodi Teknik Sipil Teknik Sipil -
Tahun Masuk-Lulus 2005-2010 2011-2014 -
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pengujian non destructive Universitas Trisakti 2017
dan semi destructive pada
bangunan minimall
medan
2 Sistem isolasi seismik Universitas Trisakti 2018
struktur gedung rumah
sakit pratama enrekang
sulawesi selatan
3 Tinjauan Karakteristik Universitas Trisakti 2019
Bahan Penyusun Beton
Berpori dengan
Penggunaan Flyash dan
Superplasticizer untuk
17
-Effect of Combination of
Steel Fibre and Slicia
Fume on the Mechanical
Strength of Concrete
Pengabdian Masyarakat
No Judul Pengabdian Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Penyuluhan sambungan kayu Universitas Trisakti 2017
pada konstruksi Rumah
Tinggal
2 Penyuluhan dan Percontohan Universitas Trisakti 2018
Penggunaan Limbah Plastik
Untuk Material Bahan
Bangunan di lingkungan
RPTRA Jakarta Barat
3 Penyuluhan dan pelatihan Universitas Trisakti 2020
pemanfaatan solar cell sebagai
sumber energi alternatif di
Kelurahan Krendang Jakarta
Barat
4 Gmbar Rencana Pembuatan Universitas Trisakti 2021
WC Umum di Lingkungan
Kelurahan Bendung,
Kecamatan Kasemen, Serang
Banten
Semua data yang saya isikan dan tercantum dibiodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
18
19