Sesuai tujuannya, MPB menghasilkan proyek yang dapat menurunkan emisi gas rumah
kaca serta mendukung pembangunan berkelanjutan.Bukti bahwa proyektersebut telah
menurunkan emisi gas rumah kacaadalah diterbitkannya sertifikat pengurangan emisi.
Keuntungan yangdidapat negara berkembang dari MPB adalah negara berkembang
yangterlibat langsung dalam MPB akan mendapatkan investasi baru untukmelakukan kegiatan
yang dapat menurunkan emisi GRK dan juga
mendukung pembangunan berkelanjutan di negaranya.Selain itu, melaluimekanismeMPB
ini negara-negara tersebut akan mendapatkan keuntungan berupa adanya transfer teknologi
dan dana tambahan yang dapatmembantu mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi
dampak yang ditimbulkan perubahan iklim. Walaupun dampak perubahan iklim bervariasi di
seluruh dunia, namun negara berkembang dan negara-negara kepulauan, seperti halnya
Indonesia, merupakankelompok negarayang mendapat dampak paling nyata dari perubahan
iklim.
MPB meliputi proyek energi terbarukan (misal : tenaga matahari, angin, air, gelombang
panas bumi dan biomassa), menurunkan tingkat konsumsi bahan bakar (efisiensi energi),
mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang beremisi tingkat rendah, pemanfaatan
gas metan dan pengelolaan sampah.
Contoh-contoh proyek MPB di berbagai sektor: 6
Untuk sektor kehutanan pada periode komitmen pertama hanya aforestasi dan
reforestasiyang dapat dijadikan kegiatan proyek MPB. Sesuai ketentuan yang berlaku untuk
MPB,aforestasi dan reforestasi didefinisikan sebagai berikut :
Aforestasi adalah kegiatan penanaman hutan pada lahan yang tidak berhutan
sedikitnya 50 tahun sebelum proyek dilaksanakan.
Reforestasi adalah kegiatan penanaman hutan pada lahan yang sudah tidak
berhutan sejak 31 Desember 1989.
Bagi negara non-Annex I yang akan berpartisipasi dalam MPB aforestasi dan
reforestasi,disamping persyaratan tentang modaliti dan prosedur (decision 17/CP.7) harus
menetapkanmasing-masing satu nilai tentang luasan areal minimum antara 0.05 – 1 ha,
penutupan tajukminimum antara 10 – 30 %, dan tinggi pohon minimum antara 2 – 5 m. Nilai
ini berlaku untukseluruh MPB aforestasi dan reforestasi di seluruh wilayah negara tersebut
dan dilaporkan olehotoritas nasional (DNA) atau KomNas MPB untuk Indonesia ke Badan
Eksekutif MPB.
Keputusan COP-9 (decision 19/CP 9) menetapkan bahwa proyek MPB aforestasi
danreforestasi skala kecil adalah proyek yang menghasilkan pengurangan/penyerapan
GRKkurang dari 8 ton setara CO2 per tahun dan dibangun/dilaksanakan oleh masyarakat
atauindividu berpenghasilan rendah berdasarkan kriteria negara tuan rumah. Pengembang
proyekharus menyadari bahwa apabila proyek skala kecil tersebut berhasil menyerap CO2
lebih dari 8kilo ton per tahun, kelebihan tersebut tidak akan diperhitungkan dalam penerbitan
kredit(CERs=Certified Emission Reduction).