Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Skor Nilai :

Perkembangan IPA Modern

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

Nama Mahasiswa : Cristine Angelina (4183351004)


Fernando Ganda P. Panggabean (4183351010)
Rosalinda Simamora (4181151014)
Siti Aisyah Pohan (4182151012)

Dosen Pengampu : Dra. Nurliana Marpaung, M.Si.


Mata Kuliah : Kajian Perkembangan IPA

Program Studi S1 Pendidikan IPA


Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah.SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Kajian Perkembangan IPA”.Sholawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita
Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kajian Perkembangan IPA di
program studi Pendidikan IPA pada Universitas Negeri Medan. Selanjutnya, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Nurliana Marpaung, M.Si.
selaku pembimbing mata kuliah Kajian Perkembangan IPA dan kepada segenap pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam........................................................ 2
B. Metode Ilmiah sebagai dasar IPA............................................................ 2
C. Sejarah Perkembangan Ipa Modern......................................................... 3
D. Perkembangan IPA.................................................................................. 5
E. IPA Modern............................................................................................. 5
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
B. Saran ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia
dan gejala alam, meliputi asal-usul alam semesta dengan segala isinya, termsuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia memiliki rasa ingin tau
terhadap alam hingga menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini.
Pengetahuan dari alam semesta inilah yang nantinya akan berkembang dan menjadi dasar
ilmu pengetahuan alam.dengan pengetahuan tersebut informasi akan terus bertambah dan
berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara
berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu pengetahuan alam sangat
penting dalam kehidupan dan perkembangan zaman.
Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang
sudah  diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus yang akan terus
berkembang. Munculnya istilah “Metode Ilmiah”  tidak lepas dari hal di atas. Dalam hal ini,
metode ilmiah merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Metode
ilmiah menjadi suatu yang penting yang di dalamnya terdapat langkah-langkah operasional
yang mendukung teciptanya pengetahuan.
Dengan metode ilmiah IPA klasik terciptanya banyak sekali ilmu pengetahuan yang
menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang nantinya akan menentukan
pengetahuan yang baru dengan alat bantu dan cara berpikir yang lebih dari IPA klasik.

B. Rumusan Masalah
Melihat dari apa yang dipaparkan di latar belakang, maka penulis ingin memfokuskan
penulisan makalah ini ke dalam :
1. Apa pengertian IPA dan metode ilmiah?
2. Bagaimana perkembangan ipa pada Zaman Sains Modern?
3. Bagaimana perkembangan ipa modern?
4. Apa contoh dari perkembangan ipa modern?

C. Tujuan
Dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengetahui Apakah yang dimaksud dengan Pengukuran - Assesment - Evaluasi,
bagaiamana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran, apafungsi dan tujuan evaluasi
pembelajaran serta dapat mengaplikasikannya kelak dikemudian hari sebagai bekal
menuju dunia professional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui
metode tertentu. Proses pencarian ini telah diuji kebenarannya secara bersama – sama oleh
beberapa ahli sains dan pemirsanya. Sains atau IPA berusaha menjelaskan apa saja yang
termasuk bidang kajiannya dan untuk itu diperlukan objektivitas dan kejelasan metode. Selain
itu sains berusaha meningkatkan taraf hidup, efisiensi, dan efektifitas kerja. Sejarah sains dari
zaman ke zaman membantu manusia menemukan metode dan struktur yang tepat untuk
bidang kajiannya. Pengetahuan yang di dapat, disimpan dan diajarkan kepada generasi
berikutnya, dan terus dikembangkan dari generasi dulu, sekarang, sampai generasi yang akan
datang.

B. METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA


Metode ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh pengetahuan yang
disebut ilmu. Ini berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode
ilmiah. Berbagai cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui
pendekatan nonilmiah maupun pendekatan ilmiah.
Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah diperoleh
dengan 3 cara :
1) Prasangka
2) Intuisi
3) Trial and error
Juga penemuan ilmu pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan berdasarkan
pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman sebelumnya.
Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada harus diuji terlebih dahulu sebelum diterima
kebenarannya. Untuk menjadi suatu ilmu pengetahuan yang diakui harus memenuhi beberapa
kriteria sebagai berikut.
a. Logis, yaitu pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah - kaidah ilmu
pengetahuan.
b. Objektif, yaitu pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung
oleh fakta empiris.
c. Metodik, yaitu pengetahuan diperoleh dengan cara - cara tertentu yang teratur,
dirancang, diamati, dan dikontrol.
d. Sistematis, yaitu pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan
menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
e. Berlaku umum atau universal, yaitu pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di
mana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang
sama.
f. Kumulatif, yaitu sesuai dengan khasanah ilmu pengetahuan yang selalu bertambah
dengan hadirnya ilmu pengetahuan yang baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah
harus diganti dengan ilmu pengetahuan yang benar.

2
Dalam operasionalnya, metode ilmiah memiliki langkah – langkah tertentu sebagai
berikut.
i. Perumusan masalah
Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topik atau objek yang diteliti
dengan batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor - faktor yang terkait. Oleh
sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana tentang objek
yang diteliti itu.
ii. Penyusunan Hipotesis
Merumuskan dugaan sementara mengenai kemungkinan jawaban dari
persoalan atau pertanyaan yang harus dijawab. Hipotesis bisa dibuat melalui intuisi
atau logika. Hipotesis adalah serangkaian urutan logis di benak manusia yang masih
harus dibuktikan dalam kenyataan.
iii. Pengujian Hipotesis
Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
iv. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan
pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
 Logika Deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan bersifat umum.
 Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan fakta).
Selain langkah – langkah operasional, metode ilmiah juga memiliki sikap yang
disebut sikap ilmiah, yaitu jujur, terbuka, objektif, toleran, skeptis, optimis, pemberani,
kreatif, inovatif, selalu ingin tahu, teliti, hati – hati, seksama dalam bertindak, mengambil
keputusan berdasarkan bukti, dan dapat membedakan antara opini dan fakta.

C. SEJARAH PERKEMBANGAN IPA MODERN

Dalam sejarah perkembangan ipa, perkembangan ipa modern sudah dimulai pada
zaman Sains Modern atau pada Zaman Renaissance kemudian lanjut ke zaman pola pikir
induksi, zaman kontemporer dan sains di masa depan.
a. Zaman Sains Modern pada Zaman Renaissance
Zaman ini ditandai dengan bangkitnya akal budi yang melepaskan diri dari dogma –
dogma agama. Dimulai dari revolusi Kopernikus (1473 – 1543) yang merumuskan bahwa
alam semesta ini heliosentris, yang bertentangan dengan ide geosentrisme dari Ptolomeus.
Johannes Keppler (1571 - 1630) merumuskan orbit benda – benda angkasa yang berupa
elips dan juga meramalkan terjadinya gerhana matahari dan bulan dengan menghitung posisi
benda langit tersebut.
Konsep ini diteliti lanjut oleh Galilieo Galilei (1564 – 1642) dengan teleskopnya
yang juga menemukan planet Jupiter dan membuktikan bahwa di bulan juga ada kawah, dan
planet juga tidak mempunyai cahaya sendiri. Langkah – langkah ilmiah Galilieo mulai
3
dikenal dan dilakukan dalam penyelidikan ilmiah yaitu, observasi, eliminasi, idealisasi dan
penyusunan teori secara spekulatif, yang disebut prediksi, serta setiap saat bisa dilakukan
pengukuran dan percobaan. Zaman modern ini sering disebut dengan zaman sains rasionalis,
karena lebih mementingkan rasio dalam menjelaskan alam.
b. Zaman Pola Pikir Induksi
Zaman ini ditandai dengan pola pikir induksi telah mulai digunakan sebagai landasan
dalam penyelidikan ilmiah. Zaman ini sering disebut juga zaman timbulnya empirisme besar
– besaran yang benar – benar menghantar sains ke kemajuan teknologi.
Penemuan cahaya oleh Christian Huygens dan juga perumusan mekanika klasik dari
Isaac Newton mengawali zaman ilmu pengetahuan alam baru yang sama sekali lain dari
zaman sebelumnya. Zaman modern ini ditandai dengan sederetan penemuan penting di
bidang ilmu alam, yang harus diakui ditunjang oleh cara penelitian dan eksperimen tentang
alam dan metode baru. Banyak filsuf baru lahir dan memberi warna dalam pencarian di
lapangan ilmu alam.
Zaman perkembangan sains pasca Newton adalah zaman keemasan bagi ilmu
pengetahuan alam. Zaman berpikir induksi pada dasarnya adalah zaman empirisme, yang
meletakkan dasar pengetahuan pada hasil eksperimen dan pemikiran. Teori dan hukum alam,
baru ditemukan pada zaman ini dan hukum – hukumnya berlaku hingga saat ini. Masyarakat
ilmiah menjadi begitu besar dan perkembangan pengetahuan juga menghasilkan teknologi
maju yang tidak terpikirkan sebelumnya. Penemuan mesin uap oleh James Watt (1736 –
1819) memicu terjadinya era keemasan teknologi karena dalam waktu singkat industri –
industri mengalami otomatisasi dengan menggunakan mesin – mesin.
c. Zaman Kontemporer
Zaman ini ditandai dengan kemajuan ilmu alam terutama fisika. Dizaman ini manusia
sudah mendapatkan hukum kekekalan materi dan energi. Hubble dengan teleskopnya telah
melihat dinamika di alam raya, dan besarnya alam raya melebihi yang dibayangkan
sebelumnya. Teori tentang asal – usul alam semesta ditemukan dengan pendekatan baru dari
hasil penemuan terbaru masa itu. Lahirnya teori Big Bang (Dentuman Besar) oleh Stephen
Hawking juga menimbulkan banyak kontroversi pada saat itu. Mekanika kuantum dengan
sukses melegakan banyak pihak pemerhati atom dan partikel elementer karena banyak
masalah yang bisa dijelaskan dengan teori kuantum ini.
Kemajuaan di zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan beberapa teknologi
canggih, misalnya teknologi komunikasi dan informasi. Komputer sangat memudahkan kerja
perhitungan di banyak bidang. Perhitungan rumit yang tadinya dilakukan dengan kemampuan
otak yang memakan waktu sekarang dapat dilakukan dengan bantuan komputer yang bekerja
sebagai mesin. Komputer juga membantu menusia melihat secara visual ide – ide yang
dipikirkan dan dihitung.
d. Sains di Masa Depan
Sains di masa depan adalah sains digital. Karenanya manusia akan menghadapi
kenyataan baru, yakni kenyataan virtual. Pesatnya laju komunikasi antara komputer besar
maupun kecil, sekecil telepon genggam, membuat realitas fisika yang selama ini dipelajari
dalam ilmu alam menjadi dunia yang sama sekali tidak menyentuh realitas yang akan
dibicarakan di masa depan. Bahkan kemajuan sains di dunia elektronika dan komputer ini
mengubah warna sains empiris maupun sains deduktif yang selama ini kita pelajari.Warna

4
baru sains ini juga akan mengubah peta perkembangan pengetahuan secara umum, bahkan
sampai realitas sosial sekalipun. Teori – teori perkembangan pengetahuan yang selama ini
dipelajari akan mempunyai warna baru pada era digital di masa yang akan datang.
Perkembangan realitas maya ini sangat menarik bagi pengamatannya. Tanpa aspek
kesadaran, maka pelaku zaman bisa hanyut dalam rumitnya dunia maya ini.

D. PERKEMBANGAN IPA

Untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau penelitian
yang terus - menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan landasan pengamatan atau teori yang
sudah ada. Landasan atau strata ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu:
 Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang
diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab penelitian
yang sedang dilakukan.
 Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu yang
telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru
yang lebih tepat.
 Hukum dan dalil
Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-
menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal
tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya
yang tidak pernah terputus, bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.

E. IPA MODERN

IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak
dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu
yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen,
di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning,
pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi,
kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati
olehmanusia.
Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan
diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan
partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi

5
modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata,
dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan
atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari
untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga
adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena
perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah
banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung.
Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan
alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah
sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan
bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii
biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan
berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu
kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena
alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh
perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.
Abad 15 16 19 20.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai
rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini,
dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya (what),
bagaimana sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian (why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. IPA modern adalah
suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA
modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan
berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia
menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini merupakan dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Dengan adanya perkembangan IPA di berbagai bidang saat ini banyak terdapat
penemuan - penemuan baru yang berguna dalam kehidupan manusia.
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil - hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang - cabang ilmu yang
dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA).
Ilmu pengetahuan alam memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan peradaban
sekarang. Karena melalui teori yang di terapkan ini untuk memudahkan pekerjaan manusia.

B. Saran
Saran kami sebagai penulis ialah kita sebagai generasi muda penerus bangsa
seharusnya lebih meningkatkan ilmu pengetahuan yang kita miliki dan mengembangkan
ilmu pengetahuan yang sudah ada demi kemajuan bangsa Indonesia. Kita juga sudah
sepatutnya meneladani sikap – sikap ilmiah dalam IPA, agar sejak dini, sikap – sikap
tersebut sudah tertanam dalam benak kita dan dapat berguna bagi masyarakat luas dan
negara. Penerapan metode ilmiah juga sebaiknya kita lakukan, yaitu kita harus menguji
kebenaran dari segala aspek baik yang kita lihat maupun yang kita dengar dan harus
selalu sesuai dengan realita yang ada

7
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Margono, Ilmu Alamiah Dasar, UNS, Surakarta 1984. hal 71

http://khairinnisaedogawa.blogspot.co.id/2011/07/iad-perkembangan-dan-pengembangan-
ilmu.html?m=1

https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-perkembangan-dan-
pengembangan-ipa/

http://mydiarypuji.blogspot.com/2016/05/sejarah-perkembangan-ipa.html

Wonorahardjo Surjani. 2009. Dasar – Dasar Sains. Jakarta: PT Indeks.

Anda mungkin juga menyukai