Anda di halaman 1dari 3

1).

Karena ada beberapa alasan suatu perusahaan atau negara melakukan


perdagangan dengan negara lain
1. Tidak ada negara manapun yang memiliki teknologi yang dapat digunakan
untuk menghasilkan semua produk yang dibutuhkan oleh semua orang di
negara tersebut.
2. Apabila ada suatu negara yang mampu memenuhi kebutuhannya maka
negara lain akan berdagang dengannya untuk memenuhi kebutuhan orang-
orang di negara tersebut.
3. Beberapa negara memiliki keunggulan dan ketersediaan sumber daya
(seperti Cina dan Rusia), sementara negara lain memiliki keunggulan dalam
teknologi (seperti Jepang dan Taiwan), maka negara-negara tersebut dapat
mengadakan pertukaran dengan mengadakan hubungan dagang. Hal ini
terjadi melalui proses perdagangan bebas. Perdagangan bebas (free trade)
merupakan perpindahan barang dan jasa di antara negara-negara tanpa
ada hambatan politik atau ekonomi.
2). hambatan ekonomi yang muncul antara lain perkembangan ekonomi,
insfratuktur, dan kurs atau nilai tukar, Selain itu, adanya perbedaan perekonomian
di antara negara-negara yang mengadakan perdagangan atau bisnis
internasional. Perbedaan kondisi perekonomian memengaruhi perencanaan
perdagangan internasional terutama dalam kepemilikan dan berbagai factor
dalam kegiatan operasional . Menurut Hill (2009), kebijakan perdagangan
internasional meliputi tarif, subsidi, kuota impor, hambatan exspor, persyaratan
kandungan local (local content), kebijakan administratif, dan kewajiban
antidumping, Namun demikian hambatan tersebut dirasakan semakin berkurang
dan hampir semua negara memang sengaja menghilangkan hambatan ekonomi
karena perdagangan internasional atau perdagangan bebas dirasa lebih
menguntungkan. Hambatan ekonomi terdiri dari perkembangan ekonomi, kurs
mata uang, dan system perekonomian makro.
 Ekonomi sebagai hambatan dalam perdagangan internasional adalah
perkembangan ekonomi negara yang kurang berkembang (lass-developed
Country atau LDC). Negara yang kurang berkembang ini di tunjukan
dengan rendahnya pendapatan perkapita, Pendapatan per kapita dihitung
dari pendapatan yang dihasilkan dari produksi barang dan layanan negara
tersebut dibagi dengan jumlah penduduk, Rendahnya pendapatan per
kapita menunjukan rendahnya daya beli masyarakat di negara tersebut,
Namun demikian, melakukan perdagangan internasional dengan negara
kurang berkembang dengan penduduk yang besar ini merupakan potensi
bagi perdagangan barang konsumsi. Pada umumnya, pemerintah di negara
kurang berkembang ini akan membeli teknologi baru untuk meningkatkan
insfrastrukturnya, Tingakat perkembangan suatu negara ditunjukan
dengan insfrastruktur yang dimiliki, sekolah, rumah sakit, system
komunikasi, system distribusi komersial, dan fasilitas fisik yang mendukung
kegiatan perekonomian seperti jalan raya, bandara, jalan kereta api, dan
dermaga.

 Kurs atau nilai tukar mata uang adalah perbandingan nilai mata uang satu
negara dengan mata uang negara lain. Nilai tukar mata uang ini bervariasi
atau mengalami perubahan dari hari ke hari dan dapat kita peroleh
informasinya melalui surat kabar atau internet. Nilai tukar mata uang
tersebut penting karena dapat memengaruhi biaya ekspor dan impor. Bila
nilai mata uang kita (Rupian) menurun relatif terhadap mata uang negara
lain, maka harga barang ekspor kita menjadi lebih rendah sedangkan nilai
impor dari negara tersebut relatif lebih tinggi. Adakalanya, pemerintah
dapat mengubah nilai tukar mata uang melalui kebijakan fiscal. Devaluasi
juga dapatdigukanan untuk menurunkan nilai tukar mata uang suatu
negara terhadap negara lain. Dengan menurunnya nilai mata tersebut akan
mendorong penjualan produk domestik dan kepariwisataan. Sementara
itu, revaluasi ditunjukan untuk menaikkan nilai mata uang dalam
hubungannya dengan mata uang negara lain.

 Sistem perekonomian makro pada umumnya, negara industri memiliki


sistem perekonomian yang berdasarkan pada sistem perdagangan
swasta atau dikenal dengan kapitalisme atau sistem perekonomian
pasar. Pada
sistem perekonomian ini para pembisnis atau wirausaha berusaha
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pemerintah cenderung
menjadi pengawas untuk mengontrol kepemilikan bisnis, keuntungan, dan
alokasi sumber daya, persaingan dalam bisnis cenderung akan mengatur
kehidupan perekonomian, menciptakan kesempatan, dan memberikan
tantangan untuk kesuksesan bisnis. Kondisi ini akan memengaruhi jenis
persaingan yang ada.

3). Tipe atau jenis bisnis ada beberpa jenis antara lain
 Bisnis agraris adalah kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan di
bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain
sebagainya.
Misalnya seperti, ikan, sapi, kambing, dan lain sebagainya.

 Bisnis ekstraktif adalah kegiatan bisnis yang dilakukan di bidang


pertambangan, yaitu dengan cara menggali atau mengeruk bahan-bahan
tambang yang dimiliki oleh perut bumi. Contoh bahan tambangnya
adalah: batu bara, besi, emas, intan, tembaga, minyak, gas bumi, dan lain
sebagainya.

 Bisnis jasa adalah kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan di bidang
jasa yang menghasilkan atau menciptakan suatu produk yang tidak
tampak atau tidak berbentuk. Misalnya seperti, pariwisata, jasa asuransi,
pendidikan kesehatan, kecantikan, dan lain sebagainya.

 Bisnis industri adalah kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan di


bidang industri manufacturing. Misalnya seperti, industri tekstil, pesawat
terbang, rokok, kertas, garmen, dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai