RESUME
Disusun Oleh:
Ibnu Fakrianto
051001800057
Dosen Pengajar:
2021
Pengertian
Ekonomi adalah Suatu usaha untuk memperoleh keuantungan pada setiap siklus kegiatan
usaha,Ekonomi Teknik menurut (Newnan,D.G., 1990) Suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi
pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana
kegiatan teknik (engineering), Di dalam proses engineering, tujuannya adalah untuk memperoleh
hasil akhir atau jasa setinggi mungkin per satuan input, yang hakikatnya merupakan pernyataan
efesiensi fisik. Efisiensi (fisik) = Output Input Contoh satuan fisik : Kilowatt, Hp, Kg. Dalam hal
ini, efisiensi fisik selalu kurang dari 100%. Efisiensi (ekonomi): Nilai uang daripada input Nilai
uang dari output : Penerimaan (uang) Biaya yang dikeluarkan (uang). Ada dua keuntungan (profit)
di dalam studi ekonomi, yaitu: 1. Tingkat keuntungan sebelum dikenakan pajak pendapatan 2.
Tingkat keuntungan setelah dikenakan pajak pendapatan.
Manusia secara terus menerus akan mencari kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya, Dalam
usaha ini, manusia tersebut harus mengorbankan sesuatu agar sesuatu yang lain yang lebih bernilai
dari yang pertama baginya. Proses ini pada hakekatnya disebut proses ekonomi. Proses ekonomi
pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai efisiensi ekonomi setinggi mungkin
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus,
kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas pada barang lainnya. Berikut ini cara mengatasi masalah inflansi.
1. Kebijakan moneter, seperti :
a. Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
b. Kebijakan Diskonto
c. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Misal, dalam penerapan mekanisasi di suatu lahan perkebunan tebu, ada banyak alternatif yang
tersedia. Apakah penerapan mekanisasinya secara menyeluruh atau hanya sebagian saja (misalnya
hanya pada bagian permesinan, irigasi, atau sistem manajemennya saja), dan dana yang tersedia
terbatas. Dan mekanisasi yang diterapkan itu harus memberikan tambahan profit yang sebesar-
besarnya bagi perkebunan tersebut. Jika perkebunan menetapkan untuk memilih mekanisasi
permesinannya saja karena dianggap dapat meningkatkan efisiensi kerja lebih besar, maka muncul
alternatif lagi, apakah perkebunan akan menerapkan permesinan di fasilitas pengolahan batang
tebu, pengolahan lahan, atau pemanenan. Bahkan jika sudah ditetapkan demikian, perkebunan
masih harus memilih tipe mesin apa yang akan dibeli karena menyangkut daya tahan, kinerja
mesin, dan kesesuaian dengan perkebunan tersebut. Semua itu harus diperhitungkan secara
ekonomi dan matematis dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang sebesar-
besarnya, atau kerugian yang sekecil-kecilnya.
Memunculkan alternatif-alternatif
Expected Monetary Value (EMV) termasuk salah satu penggunaan teknik diagram pohon
keputusan (decision tree) yang dipakai untuk menentukan pilihan terbaik saat hasil di masa
depan memiliki ketentuan.
EMV merupakan teknik analisa risiko secara kuantitatif pada manajemen proyek yang
menjabarkan risiko melalui dua sisi: kemungkinan terjadinya risiko (risk probability) dan
dampak keuangan jika risiko terjadi (risk monetary value).
Probabilitas adalah kemungkinan bahwa setiap peristiwa akan terjadi. Misalnya, jika Anda
melempar koin, itu akan menunjukkan kepala atau ekor. Ada kemungkinan 50% untuk
menunjukkan kepala dan 50% kemungkinan untuk menunjukkan ekor. Jadi, Anda mengatakan
bahwa kemungkinan munculnya kepala (atau ekor) adalah 50%.
Nilai moneter yang diharapkan menawarkan banyak manfaat dalam manajemen risiko, seperti:
1. memberikan hasil rata-rata dari semua peristiwa tidak pasti yang teridentifikasi.
2. Ini membantu Anda untuk menghitung cadangan kontinjensi.
3. Dalam analisis pohon keputusan, membantu dalam memilih pilihan terbaik.
4. Tidak memerlukan sumber daya yang mahal, hanya pendapat para ahli.
5. Membantu Anda dalam membuat atau membeli keputusan selama proses pengadaan rencana.
EMV bisa dipakai untuk membantu dalam memilih proyek apa saja yang akan
diprioritaskan pengerjaannya ataupun diajukan penawarannya oleh organisasi, sehingga
organisasi tidak terjebak dalam kecenderungan memakai strategi yang terlalu agresif ataupun
sebaliknya, memakai strategi yang terlalu konservatif dalam memilih proyek. Jika dihadapkan
pada pilihan lebih dari satu proyek yang bisa dikerjakan organisasi, berdasarkan EMV,
organisasi bisa memprioritaskan proyek yang mempunyai angka EMV positif terbesar.
EMV menghitung hasil rata-rata ketika masa depan mencakup skenario yang tidak pasti,
yang mungkin positif (peluang) atau negatif (ancaman). Peluang dinyatakan sebagai nilai positif,
sedangkan ancaman dinyatakan sebagai nilai negatif. Rumus untuk EMV risiko adalah sebagai
berikut:
Nilai Moneter yang Diharapkan (EMV) = Probabilitas risiko (P) x Dampak risiko (I)