Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR EKONOMI TEKNIK

RESUME

Disusun Oleh:
Ibnu Fakrianto
051001800057

Dosen Pengajar:
Dr, Darmawan Pontan, ST, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021
Penyusutan Aktiva Tetap
 Pengertian
Aktiva atau biasa disebut aset adalah harta yang menjadi sumber ekonomi perusahaan
yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Menurut PSAK (2004)
pengertian aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan
dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Sementara tu, Sedangkan pengertian
aktiva tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aktiva berwujud yang diperoleh
dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan
dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap (aset tetap) mempunyai nilai yang semakin berkurang dari suatu periode
ke periode berikutnya. Dengan demikian, nilai aktiva tetap akan menjadi turun apabila
sudah dipakai atau digunakan dalam periode tertentu yang selanjutnya disebut dengan
penyusutan aktiva tetap. Namun, terdapat aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun
melainkan akan semakin tinggi nilainya yaitu tanah. Aktiva tetap dalam bentuk tanah
nilainya akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu

Berikut ini adalah metode penyusutan aktiva, yaitu :


1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban penyusutan
tetap per tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini
termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis
lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh
oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan seperti bangunan dan peralatan
kantor.

2. Metode Penyusutan Saldo Menurun (Double Declining Balance Method)


Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aktiva tetap yang ditentukan berdasarkan
persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase
penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.

3. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method)
Berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun
jumlahnya semakin menurun.
4. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Menurut metode ini, beban penyusutan tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk
yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

5. Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)


Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Beban depresiasi dihitung dengan
dasar satuan hasil produksi sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan
fluktuasi hasil produksi.

 Jenis – jenis aktiva Tetap


o Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai
lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya.

o Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional


perusahaan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik.
o Mesin.
o Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi.
o Kendaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan.
o Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan
operasional seperti furniture kantor, mesin pabrik, dan lain sebagainya.

Dari penjabaran jenis-jenis di atas,  aktiva tetap juga dapat digolongkan menjadi aktiva tetap
berwujud dan tak berwujud

 Pengaruh Nilai Uang

Sebagai rasio yang membandingkan harga ekspor dan impor, ketentuan perdagangan
yang terkait dengan rekening giro dan neraca pembayaran. Jika harga ekspor suatu negara
meningkat dengan tingkat yang lebih besar daripada impornya, Ketentuan perdagangannya
baik dan menguntungkan. Peningkatan ketentuan perdagangannya menunjukkan
permintaan yang lebih besar untuk ekspor negara itu. Hal ini, pada gilirannya,
menyebabkan meningkatnya pendapatan dari ekspor, yang menyediakan peningkatan
permintaan.
peningkatan nilai mata uang). Jika harga ekspor naik dengan tingkat yang lebih kecil
daripada impornya, nilai mata uang akan menurun secara relative terhadap negara mitra
dagang.

Anda mungkin juga menyukai