DAFTAR ISI i
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Luaran yang Diharapkan 3
2. GAGASAN 3
2.1 Pemicu gagasan 3
2.2 Tawaran solusi yang terkait dengan permasalahan yang diangkat 4
2.3 Pihak-pihak yang dipertimbangkan untuk dilibatkan 8
2.4 Langkah-langkah strategis dan timeline 9
3. KESIMPULAN 11
3.1 Gagasan yang Diajukan 11
3.2 Cara dan Durasi Waktu Merealisasikan Gagasan 12
3.3 Prediksi Dampak Gagasan bagi Masyarakat dan Bangsa 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN 14
i
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi yang semakin maju di berbagai bidang kegiatan masyarakat
menimbulkan proses pergeseran yang semula masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri, terutama di sebuah daerah perkotaan dan sub perkotaan.
Konsekuensi dari timbulnya pergeseran ini adalah terjadinya peningkatan
polusi dan pencemaran lingkungan di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari
polusi tanah, suara, air, cahaya hingga polusi udara yang kian memburuk
setiap saatnya. Polusi merupakan sebuah permasalahan yang tidak kunjung
usai di bagian belahan bumi manapun, termasuk di Indonesia sekalipun.
Tingkat polusi yang semakin meningkat membuat polemik
berkelanjutan yang tak pernah kunjung usai. Permasalahan yang kini dihadapi
kota-kota besar di Indonesia saat ini adalah tingkat polusi yang kian
meningkat setiap waktunya. Tingkat polusi udara di Indonesia terutama
kota-kota besar terus meningkat hingga ke kategori tidak sehat menurut
indeks kualitas udara yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Indeks kualitas udara adalah sebuah dasar perhitungan yang
digunakan untuk mengukur tingkat kualitas buruk dan baiknya sebuah kota
atau daerah. Namun dibalik udara yang tidak sehat juga terbesit sejumlah
polemik lainnya, yaitu : suara bising akibat jumlah kendaraan yang terus
melonjak, pencemaran air akibat limbah rumah tangga maupun pabrik serta
berbagai masalah polusi lainnya.
Saat ini jumlah lahan terbuka di Indonesia kian hari semakin sempit,
membuat banyak hutan atau lahan tanaman yang dialihfungsikan menjadi
lahan pemukiman. Padahal hutan dan tanaman merupakan harta penting yang
tidak ada nilainya serta memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan.
Disisi lain alih fungsi lahan ini seharusnya tidak menjadi suatu hal yang
mengkhawatirkan jika dilakukan dengan tepat. Namun, pada kenyataannya
masyarakat menyepelekan hal tersebut dengan tetap membuka lahan
pemukiman baru tanpa mengganti hutan atau tanaman yang telah mereka
alihkan menjadi tempat hunian. Hal ini dilakukan masyarakat karena dana
atau biaya yang mereka keluarkan dalam membangun bangunan saja sudah
sangat banyak, sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengesampingkan
hal tersebut untuk menekan biaya. Hal ini tentu membuat polemik baru, yaitu
meningkatnya kadar polusi setiap harinya. Membuat masyarakat semakin
tidak nyaman dan udara serta lingkungan yang mereka huni menjadi sangat
tidak sehat.
Dari pemaparan berbagai masalah tersebut, tentu hal tersebut harus
segera ditemukan solusinya agar tidak memberikan dampak yang negatif di
2
kemudian hari. Maka dari itu, disini penulis ingin memberikan serta
mengembangkan sebuah solusi dari permasalahan tersebut dalam sebuah ide
berjudul “HUMADE: Hunian Masa Depan Berbasis Eco Living sebagai
Solusi Tingginya Polusi Kota Besar“ yaitu suatu konsep rumah hijau yang
tidak hanya memanfaatkan tanaman hijau sebagai penyerap polutan namun
juga menggunakan berbagai bahan material ramah lingkungan dalam proses
pembangunan rumah hunian tersebut yang dapat membantu proses
penyerapan atau pengurangan polutan yang ada di lingkungan sekitar. Selain
itu, dalam konsep bangunan ini juga sangat diperhatikan unsur material yang
mudah didapatkan bahkan berasal dari alam dalam rangka menekan biaya
pembangunan tanpa mengorbankan kekuatan dan kelayakan bangunan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang mendasari latar belakang penelitian maka bisa
dirumuskan beberapa masalah berikut ini:
1. Bagaimana membangun dan menciptakan hunian berkelanjutan yang
ramah terhadap lingkungan?.
2. Bagaimana penerapan konsep rumah hijau yang mampu menyerap dan
mengurangi polusi di lingkungan sekitar terutama kota besar?.
3. Bagaimana mengaplikasikan konsep rumah hijau ke hunian yang
mencangkup masyarakat luas?.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Tertulis ini adalah:
1. Menjelaskan hunian berkelanjutan yang ramah terhadap lingkungan.
2. Mendeskripsikan bentuk penerapan konsep rumah hijau yang mampu
menyerap dan mengurangi polusi di lingkungan sekitar terutama kota
besar.
3. Menjelaskan pengaplikasian konsep rumah hijau ke hunian yang
mencangkup masyarakat luas.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Tertulis ini adalah:
1.3.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah wawasan masyarakat mengenai konsep bangunan
hijau berkelanjutan yang mudah direalisasikan namun kurang
dipahami dan diterapkan oleh masyarakat.
2. Mendukung proses pengurangan polutan yang ada di sekitar
lingkungan dengan konsep bangunan hijau yang
mengedepankan fungsi pakai tanpa mengurangi fungsi estetika.
3
2. GAGASAN
2.1 Pemicu gagasan
Pertambahan populasi penduduk di Indonesia semakin hari semakin
meningkat tinggi, terutama di beberapa kota besar di Indonesia. Bahkan, saat
ini jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai jumlah 269,603 juta
jiwa (BPS,2020). Hal ini tentu menimbulkan kebutuhan akan sandang,
pangan dan papan masyarakat kiat bertambah besar. Dalam kasus ini
kebutuhan akan papan atau tempat tinggal merupakan masalah yang sangat
pelik di kota besar di Indonesia. Jumlah penduduk di kota besar Indonesia
dengan daerah pedesaan sangatlah timpang, bahkan perbandingan rasio
tersebut melebihi 50% pada tahun 2020 yaitu sebesar 56,7% (BPS,2020).
Kondisi penduduk di kota besar Indonesia yang sangat padat ini tentu
menimbulkan polemik baru yang tidak berkesudahan. Polusi merupakan salah
satu polemik yang tidak dapat dihindari dari akibat hal tersebut, pengalihan
lahan daerah hijau yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman
menyebabkan polusi yang tidak dapat ditangkis dan diminimalisir akibat
tidak ada yang menyerap polusi tersebut.
Tingkat polusi di kota-kota besar di Indonesia kian hari kian
memprihatinkan. Kondisi ini menimbulkan banyaknya dampak negatif bagi
masyarakat dan lingkungannya. Aktivitas transportasi khususnya kendaraan
4
Elemen Dinding
Dalam elemen dinding, konsep bangunan HUMADE ini menggunakan
batako ringan yang telah dicampur dengan material sabut kelapa sehingga
biaya proses pembuatan dapat ditekan serta memiliki keunggulan dapat
membuat tembok rumah menjadi kedap suara. Walaupun menggunakan
campuran serabut kelapa batako ini tetap memiliki kekuatan yang sama
seperti batako konvensional. Kemudian untuk menekan biaya pembangunan
konsep rumah hijau, HUMADE memanfaatkan penggunaan material serabut
kelapa pada komponen batako untuk elemen dinding yang membuat biaya
produksi batako menjadi dapat ditekan.
Interior
Ditambah dengan penggunaan konsep pembuatan bukaan pada bagian
jendela serta atap rumah ini sehingga memungkinkan ruangan mendapat sinar
matahari penuh pada siang hari yang mampu menekan biaya perawatan dalam
hal menekan biaya penggunaan listrik.
Eksterior
Selain itu, dalam konsep rumah ini selain diletakkan di dalam rumah
atau ruangan vertical garden akan dimaksimalkan pengaruh dan manfaatnya
dengan juga menggunakan atau mengimplementasikan konsep ini di luar
rumah sehingga konsep yang digunakan juga mampu membantu penyerapan
polutan yang ada di luar rumah atau ruangan.
penelitian hingga gagasan ini selesai dan sempurna agar gagasan ini dapat
terwujud.
2. Tim Perancang
Dalam tahap perancangan, arsitek berperan dalam merencanakan dan
merancang konsep bangunan ini agar dapat berdiri dengan baik dan sesuai
tanpa adanya unsur mengurangi nilai estetika dan tidak membawa dampak
buruk bagi lingkungan. Kemudian, ada insinyur sipil yang memiliki peran
terkait perhitungan struktur dan penyusunan gambar kerja dan pelaksanaan
konstruksi. Serta terakhir ahli rancang kota dan perumahan yang diman
akan berfokus dalam pemecahan masalah dalam memaksimalkan konsep
hunian dalam bentuk perumahan hingga skala urban.
3. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini, berperan sebagai fasilitator dalam menjalin
kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Pemerintah berkepentingan
terhadap izin-izin bangunan dan peraturan daerah setempat. Perizinan
bangunan dilakukan oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Kota Bangunan, agar
tidak terjadi kekacauan dalam penataan tatanan perumahan, dan sebagai
bentuk pengendalian serta penataan dalam penggunaan ruang kota.
4. Masyarakat
Masyarakat berperan dalam seluruh aspek pembangunan. Masyarakat
juga berperan dalam menjaga serta merawat aplikasi dari bangunan ini,
terutama dari pihak pemilik rumah nantinya yang tentu harus selalu
menjaga kelestarian dan kebermanfaatan bangunan di kemudian hari. Dan
turut serta berperan aktif dalam memaksimalkan fungsi dari bangunan
hunian ini.
5. Investor dan kemitraan
Kemitraan dan investor sebagai salah satu penyandang dana yang
dibutuhkan dalam pembiayaan proyek implementasi permukiman ramah
lingkungan HUMADE yang digagas ini.
2.4 Langkah-langkah strategis dan timeline
Untuk dapat merealisasikan gagasan hunian masa depan berbasis eco
living, maka diperlukan serangkaian langkah strategis yang melibatkan
penyedia dana penelitian, perguruan tinggi selaku pemberi tempat dan
fasilitas untuk melaksanakan penelitian, serta para dosen yang bersangkutan
sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing sebagai mentor dan
pembimbing. Berikut merupakan 10 langkah strategis untuk merealisasikan
gagasan yang ditunjukkan pada Tabel 1.
10
3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang Diajukan
Melalui karya tulis ini kami menawarkan sebuah konsep rumah hijau
yang kami beri nama HUMADE. HUMADE adalah suatu konsep rumah hijau
yang tidak hanya memanfaatkan tanaman hijau sebagai penyerap polutan
namun juga menggunakan berbagai bahan material ramah lingkungan dalam
proses pembangunan rumah hunian tersebut yang dapat membantu proses
penyerapan atau pengurangan polutan yang ada di lingkungan sekitar. Selain
itu, dalam konsep bangunan ini juga sangat diperhatikan unsur material yang
mudah didapatkan dan berasal dari alam dalam rangka menekan biaya
pembangunan tanpa mengorbankan kekuatan dan kelayakan bangunan.
12
DAFTAR PUSTAKA
bps.go.id. 2020. Jumlah Penduduk Indonesia Hasil Proyeksi Menurut Provinsi.
Diakses pada tanggal 01 Januari 2021 pukul 13.15 WITA, dari
https://www.bps.go.id/indicator/12/1886/1/jumlah-penduduk-hasil-proyeksi-
menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html
bps.go.id. 2020. Persentase Penduduk Daerah Perkotaan Hasil Proyeksi
Provinsi.. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021 pukul 13.48 WITA, dari
https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1276/persentase-penduduk-da
erah-perkotaan-hasil-proyeksi-penduduk-menurut-provinsi-2015---2035.ht
ml
bps.go.id. 2020. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Hunian Layak dan
Terjangkau. Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 14.23 WITA, dari
https://www.bps.go.id/indicator/29/1241/1/persentase-rumah-tangga-yang-
memiliki-akses-terhadap-hunian-yang-layak-dan-terjangkau-menurut-provin
si.html
Handani, S. (2010). SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI
DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL. JURNAL ILMU
FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS, 2(2), 68–73.
Kwanda, T. 2014, 02 Januari. PEMBANGUNAN PERMUKIMAN YANG
BERKELANJUTAN UNTUK MENGURANGI POLUSI UDARA. . Diakses
pada tanggal 01 Januari 2022 pukul 13.34 WIB, dari:
http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/view/15783.
Laloan, Yehezkiel R.Y., dkk. 2016. Apartemen di Manado “Penerapan Konsep
Vertical Garden”. Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 25.36 WIB,
dari:https://media.neliti.com/media/publications/63283-ID-apartemen-dima
nado-penerapan-konsep-ver.pdf
Putra, I Putu Yuda Pranama, dkk. 2015. Pengaman Helm Menggunakan Modul
GSM Berbasis Mikrokontroler Atmega 32. Bali : Universitas Udayana.
Rawung, F. C. 2015, 27 Juni. EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
DALAM MEREDUKSI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DI KAWASAN
PERKOTAAN BOROKO.
14
15
16
17
18
19
20
4. Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap I Komang Ardhinata Wibawa
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 195060600111021
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 9 November 2001
6 Alamat E-mail ardhinata@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081238793389
secara
daring
7 Kepala Bidang Acara dalam Acara PWK Kepala Januari –
FAIR 2021 Bidang Juli 2021
secara
daring
8 Anggota Bidang Humas dan Anggota Juli –
Kesekretariatan dalam Acara Creative September
Editing Course (CEC) 2021 2021 secara
daring
9 Anggota Bidang Acara dalam Acara Anggota September –
Program Pembinaan Mahasiswa Baru PWK Desember
FT-UB 2021 2021 secara
daring
10 Kepala Bidang Publikasi, Dokumentasi, Kepala Juli 2021 -
dan Desain dalam Acara Gerakan Cerminan Bidang Januari 2022
Tata Ruang 2021 secara
daring dan
luring
11 Staff Departemen Pengembangan Sumber Anggota Masa
Daya Manusia UNIKAHIDHA (Unit jabatan
Kerohanian Hindu Dharma) Universitas 2021-2022
Brawijaya Periode 2021-2022
12 Staff Departemen Advokasi, Komunikasi, Anggota Masa
dan Informasi Himpunan Mahasiswa jabatan
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas 2021-2022
Teknik, Universitas Brawijaya Periode
2021-2022
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT
5. Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anggi Mentari Daniswari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 195060601111003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 12 Februari 2001
6 Alamat E-mail anggimd@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 089690348759
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
25
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT