Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Luaran yang Diharapkan 3
2. GAGASAN 3
2.1 Pemicu gagasan 3
2.2 Tawaran solusi yang terkait dengan permasalahan yang diangkat 4
2.3 Pihak-pihak yang dipertimbangkan untuk dilibatkan 8
2.4 Langkah-langkah strategis dan timeline 9
3. KESIMPULAN 11
3.1 Gagasan yang Diajukan 11
3.2 Cara dan Durasi Waktu Merealisasikan Gagasan 12
3.3 Prediksi Dampak Gagasan bagi Masyarakat dan Bangsa 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN 14

i
1

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi yang semakin maju di berbagai bidang kegiatan masyarakat
menimbulkan proses pergeseran yang semula masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri, terutama di sebuah daerah perkotaan dan sub perkotaan.
Konsekuensi dari timbulnya pergeseran ini adalah terjadinya peningkatan
polusi dan pencemaran lingkungan di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari
polusi tanah, suara, air, cahaya hingga polusi udara yang kian memburuk
setiap saatnya. Polusi merupakan sebuah permasalahan yang tidak kunjung
usai di bagian belahan bumi manapun, termasuk di Indonesia sekalipun.
Tingkat polusi yang semakin meningkat membuat polemik
berkelanjutan yang tak pernah kunjung usai. Permasalahan yang kini dihadapi
kota-kota besar di Indonesia saat ini adalah tingkat polusi yang kian
meningkat setiap waktunya. Tingkat polusi udara di Indonesia terutama
kota-kota besar terus meningkat hingga ke kategori tidak sehat menurut
indeks kualitas udara yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Indeks kualitas udara adalah sebuah dasar perhitungan yang
digunakan untuk mengukur tingkat kualitas buruk dan baiknya sebuah kota
atau daerah. Namun dibalik udara yang tidak sehat juga terbesit sejumlah
polemik lainnya, yaitu : suara bising akibat jumlah kendaraan yang terus
melonjak, pencemaran air akibat limbah rumah tangga maupun pabrik serta
berbagai masalah polusi lainnya.
Saat ini jumlah lahan terbuka di Indonesia kian hari semakin sempit,
membuat banyak hutan atau lahan tanaman yang dialihfungsikan menjadi
lahan pemukiman. Padahal hutan dan tanaman merupakan harta penting yang
tidak ada nilainya serta memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan.
Disisi lain alih fungsi lahan ini seharusnya tidak menjadi suatu hal yang
mengkhawatirkan jika dilakukan dengan tepat. Namun, pada kenyataannya
masyarakat menyepelekan hal tersebut dengan tetap membuka lahan
pemukiman baru tanpa mengganti hutan atau tanaman yang telah mereka
alihkan menjadi tempat hunian. Hal ini dilakukan masyarakat karena dana
atau biaya yang mereka keluarkan dalam membangun bangunan saja sudah
sangat banyak, sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengesampingkan
hal tersebut untuk menekan biaya. Hal ini tentu membuat polemik baru, yaitu
meningkatnya kadar polusi setiap harinya. Membuat masyarakat semakin
tidak nyaman dan udara serta lingkungan yang mereka huni menjadi sangat
tidak sehat.
Dari pemaparan berbagai masalah tersebut, tentu hal tersebut harus
segera ditemukan solusinya agar tidak memberikan dampak yang negatif di
2

kemudian hari. Maka dari itu, disini penulis ingin memberikan serta
mengembangkan sebuah solusi dari permasalahan tersebut dalam sebuah ide
berjudul “HUMADE: Hunian Masa Depan Berbasis Eco Living sebagai
Solusi Tingginya Polusi Kota Besar“ yaitu suatu konsep rumah hijau yang
tidak hanya memanfaatkan tanaman hijau sebagai penyerap polutan namun
juga menggunakan berbagai bahan material ramah lingkungan dalam proses
pembangunan rumah hunian tersebut yang dapat membantu proses
penyerapan atau pengurangan polutan yang ada di lingkungan sekitar. Selain
itu, dalam konsep bangunan ini juga sangat diperhatikan unsur material yang
mudah didapatkan bahkan berasal dari alam dalam rangka menekan biaya
pembangunan tanpa mengorbankan kekuatan dan kelayakan bangunan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang mendasari latar belakang penelitian maka bisa
dirumuskan beberapa masalah berikut ini:
1. Bagaimana membangun dan menciptakan hunian berkelanjutan yang
ramah terhadap lingkungan?.
2. Bagaimana penerapan konsep rumah hijau yang mampu menyerap dan
mengurangi polusi di lingkungan sekitar terutama kota besar?.
3. Bagaimana mengaplikasikan konsep rumah hijau ke hunian yang
mencangkup masyarakat luas?.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Tertulis ini adalah:
1. Menjelaskan hunian berkelanjutan yang ramah terhadap lingkungan.
2. Mendeskripsikan bentuk penerapan konsep rumah hijau yang mampu
menyerap dan mengurangi polusi di lingkungan sekitar terutama kota
besar.
3. Menjelaskan pengaplikasian konsep rumah hijau ke hunian yang
mencangkup masyarakat luas.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Tertulis ini adalah:
1.3.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah wawasan masyarakat mengenai konsep bangunan
hijau berkelanjutan yang mudah direalisasikan namun kurang
dipahami dan diterapkan oleh masyarakat.
2. Mendukung proses pengurangan polutan yang ada di sekitar
lingkungan dengan konsep bangunan hijau yang
mengedepankan fungsi pakai tanpa mengurangi fungsi estetika.
3

1.3.2 Manfaat Praktis


1. Menawarkan konsep rumah hijau HUMADE yang dapat menyerap
polutan sebagai substitusi bangunan konvensional di bidang
konstruksi sebagai solusi terhadap masalah tingginya tingkat polusi
di kota besar
2. Mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan konsep
rumah hijau HUMADE sebagai rumah hunian yang ramah
lingkungan dalam mengatasi persoalan semakin tingginya tingkat
polusi di kota besar.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis ini adalah:
1. Menghasilkan sebuah konsep rumah hijau yang dapat membantu
mengurangi tingkat polusi di lingkungan.
2. Memperbaiki kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik dan tentunya
nyaman untuk ditinggali.
3. Tercapainya sebuah konsep bangunan yang tidak hanya memiliki fungsi
estetika namun juga memiliki fungsi pakai.
4. Gagasan ide kreatif yang dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah.

2. GAGASAN
2.1 Pemicu gagasan
Pertambahan populasi penduduk di Indonesia semakin hari semakin
meningkat tinggi, terutama di beberapa kota besar di Indonesia. Bahkan, saat
ini jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai jumlah 269,603 juta
jiwa (BPS,2020). Hal ini tentu menimbulkan kebutuhan akan sandang,
pangan dan papan masyarakat kiat bertambah besar. Dalam kasus ini
kebutuhan akan papan atau tempat tinggal merupakan masalah yang sangat
pelik di kota besar di Indonesia. Jumlah penduduk di kota besar Indonesia
dengan daerah pedesaan sangatlah timpang, bahkan perbandingan rasio
tersebut melebihi 50% pada tahun 2020 yaitu sebesar 56,7% (BPS,2020).
Kondisi penduduk di kota besar Indonesia yang sangat padat ini tentu
menimbulkan polemik baru yang tidak berkesudahan. Polusi merupakan salah
satu polemik yang tidak dapat dihindari dari akibat hal tersebut, pengalihan
lahan daerah hijau yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman
menyebabkan polusi yang tidak dapat ditangkis dan diminimalisir akibat
tidak ada yang menyerap polusi tersebut.
Tingkat polusi di kota-kota besar di Indonesia kian hari kian
memprihatinkan. Kondisi ini menimbulkan banyaknya dampak negatif bagi
masyarakat dan lingkungannya. Aktivitas transportasi khususnya kendaraan
4

bermotor masyarakat menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi


polusi di kota besar. Sejalan dengan itu, pertumbuhan pada sektor transportasi
yang mencapai 6-8% setiap tahunnya juga memberikan dampak polusi suara
bagi kehidupan masyarakat sekitar. Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas
masyarakat sehari-hari. Dalam hal ini, tentu masyarakat harus memiliki
sebuah tempat yang nyaman bagi diri dan keluarganya.
Persoalan selera penghuni dalam menentukan rumah yang akan
mereka tempati dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan penghuni yang
kerap kali melupakan aspek kaidah keseimbangan alam dan lingkungan
dengan bangunan rumah yang akan mereka tempati tersebut. Kadang para
penghuni tidak memikirkan dan menghiraukan efek yang akan diakibatkan
oleh rumah tersebut terhadap diri dan lingkungannya, sehingga hal lain yang
akan berakibat adalah mahal dan susahnya proses pembangunan akibat faktor
lingkungan yang tidak didukung, mahal dan tingginya alokasi biaya
perawatan, mahalnya biaya operasional, tidak tercapainya maksud dan tujuan
dari pembuatan rumah tersebut sebagai tempat tinggal yang juga harus
memperhatikan aspek lingkungannya serta ketidakseimbangan hubungan
antara rumah tersebut dan lingkungannya.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2020 hanya sebesar
59,54% masyarakat Indonesia dari keseluruhan yang dapat memiliki
bangunan rumah layak huni serta terjangkau. Hal ini diprediksi akan terus
mengalami penurunan mengingat angka persentase yang terus menurun
dibandingkan pada tahun sebelumnya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
perilaku masyarakat yang tidak benar dalam proses pembangunan bangunan
rumah. Kondisi ini menyebabkan material bahan bangunan yang digunakan
menjadi langka dan harganya melambung naik sehingga biaya pembangunan
juga akan melambung naik.
2.2 Tawaran solusi yang terkait dengan permasalahan yang diangkat
Secara garis besar konsep rumah hijau HUMADE dapat didefinisikan
sebagai kebutuhan dasar dari umat manusia selain sandang dan pangan. Di
negara berkembang seperti Indonesia, kebutuhan tempat tinggal dan lahan
kosong menjadi tantangan berat yang perlu dipecahkan karena tingginya laju
pertumbuhan penduduk dan rendahnya kemampuan ekonomi sebagian besar
masyarakat.
Pada sisi lain cepatnya Urbanisasi (Urban Sprawling), spekulasi
properti secara berlebihan dan rendahnya kemampuan Pemerintah untuk
menangani membesarnya populasi dan polusi di daerah perkotaan menjadikan
negara Indonesia sangat sulit mendapatkan udara yang berkualitas dan
lingkungan yang sehat khususnya di daerah perkotaan padat penduduk.
5

Maka dalam setiap perangkat pengembangan rumah hijau HUMADE


mulai dari gedung baru, gedung terbangun di daerah padat penduduk, tak
terkecuali ruang interior secara komprehensif membahas dan memberikan
solusi yang tepat sasaran terhadap keseluruhan isu dan permasalahan yang
ada di daerah perkotaan. Mulai dari lahan tepat guna, konservasi dan efisiensi
energi, konservasi air, sumber dan siklus material, kesehatan dan kenyamanan
dalam ruang hingga manajemen lingkungan bangunan. Perlunya suatu
perangkat penilaian bangunan hijau untuk mengkaji keseluruhan
permasalahan diatas adalah agar dapat memberikan masyarakat luas
mengenai penerapannya untuk Rumah dimulai dari inisiatif – tindakan nyata
yang paling sederhana diikuti perubahan pola pikir (mindset) – persamaan
persepsi hingga penerapan Best Practice terkini sesuai dengan perkembangan
teknologi dan aplikasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; tanpa
terkecuali dengan tetap memprioritaskan penghuni rumah agar hidup sehat
dan produktif.
Dampak pertama dari penerapan konsep rumah hijau adalah
penggunaan energi yang lebih efisien. Secara umum, rumah hijau dirancang
khusus supaya dapat beradaptasi dengan lingkungan yang sudah ada. Adapun,
penerapannya dapat dilakukan mulai dari konsep bangunan itu sendiri, seperti
mengoptimalkan denah bangunan serta membuat bukaan jendela dalam
jumlah yang optimal untuk memaksimalkan udara alami. Dengan demikian,
penggunaan AC atau pendingin ruangan dapat dikurangi.
Elemen Atap
Dalam rangka mengurangi tingkat polusi, rumah ini menggunakan
konsep material atap yang mampu menyerap karbon serta polutan. Dimana
konsep atap HUMADE ini akan dimodifikasi berbeda dengan atap
konvensional pada umumnya. Dalam konsep atap bangunan ini, mengusung
konsep atap seng. Jenis atap ini dikenal sebagai atap yang bisa membuat
ruangan terasa panas. Dengan memberikan aluminium foil dapat menekan
tingkat masuknya udara panas pada bangunan. Karena bahan aluminium foil
ini sudah dikenal luas sebagai pelapis atap bangunan seng anti panas yang
berfungsi sebagai isolator.
Kemudian, dalam HUMADE juga menggunakan inovasi
pemodifikasian komponen dasar atap seng, dimana komponen berupa glass
wool yang biasa digunakan akan digantikan dengan bahan jerami dan kulit
singkong pada atap tersebut. Kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai
bahan yang mampu mengurangi kadar logam berat berbahaya. Berdasarkan
beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa kulit singkong memiliki
kandungan protein, selulosa non reduksi, serat kasar yang tinggi dan HCN
(asam sianida). Komponen – komponen tersebut mengandung gugus – OH, –
6

NH2, – SH dan – CN yang dapat mengikat kandungan logam berat.


Kemudian, sekam padi yang berfungsi sebagai isolator panas, sekam padi
diolah menjadi papan. Untuk mengolah sekam padi menjadi papan,
sekam padi dicampur dengan bahan pengikat berupa resin. Papan tersebut
kemudian diuji unjuk kerjanya dalam hal kemampuan menahan kalor
dengan menghitung konduktivitas panasnya. Sehingga atap memiliki
kemampuan untuk menahan panas matahari serta menyerap zat karbon di
udara.

Gambar Lapisan Atap HUMADE


(Sumber : rumahmewahkecil.blogspot.com)

Elemen Dinding
Dalam elemen dinding, konsep bangunan HUMADE ini menggunakan
batako ringan yang telah dicampur dengan material sabut kelapa sehingga
biaya proses pembuatan dapat ditekan serta memiliki keunggulan dapat
membuat tembok rumah menjadi kedap suara. Walaupun menggunakan
campuran serabut kelapa batako ini tetap memiliki kekuatan yang sama
seperti batako konvensional. Kemudian untuk menekan biaya pembangunan
konsep rumah hijau, HUMADE memanfaatkan penggunaan material serabut
kelapa pada komponen batako untuk elemen dinding yang membuat biaya
produksi batako menjadi dapat ditekan.

Gambar Batako Ringan


(Sumber : pelajaricaranya.blogspot.com)
7

Interior
Ditambah dengan penggunaan konsep pembuatan bukaan pada bagian
jendela serta atap rumah ini sehingga memungkinkan ruangan mendapat sinar
matahari penuh pada siang hari yang mampu menekan biaya perawatan dalam
hal menekan biaya penggunaan listrik.

Gambar Konsep Rumah dengan Bukaan Jendela dan Atap


(Sumber : allthetoppings.blogspot.com)

Untuk mendukung konsep rumah hijau, yang sekaligus mengurangi


penggunaan pendingin udara yang sangat buruk dampaknya terhadap
lingkungan, gagasan ini telah menerapkan living wall atau green facades yang
biasa dikenal dengan nama vertical garden dimana membuat sebuah ruang
hijau di tengah bangunan rumah yang tidak terlalu luas dalam bentuk taman
atau kebun yang diaplikasikan di dinding rumah dan daerah sempit lainnya
yang sudah tidak bisa digunakan sebagai sebuah ruang pendukung lagi.
Penataan tanaman di dalam rumah dapat mendinginkan bangunan dan dapat
mengurangi kebutuhan pendingin ruangan sebagai upaya untuk menciptakan
iklim mikro yang memberikan kenyaman bagi penghuni. Salah satu cara
bertanam dengan jumlah yang cukup adalah dengan konsep vertical garden
atau taman vertikal. Dengan konsep ini, tanaman yang dapat ditanam bisa
lebih banyak dari pada taman konvensional sehingga dapat menambah ruang
hijau yang lebih maksimal dan dapat meredam panas matahari bila diterapkan
pada selubung bangunan.
8

Gambar vertical garden di Dalam Rumah


(Sumber : www.interdesain.com)

Eksterior
Selain itu, dalam konsep rumah ini selain diletakkan di dalam rumah
atau ruangan vertical garden akan dimaksimalkan pengaruh dan manfaatnya
dengan juga menggunakan atau mengimplementasikan konsep ini di luar
rumah sehingga konsep yang digunakan juga mampu membantu penyerapan
polutan yang ada di luar rumah atau ruangan.

Gambar vertical garden di Luar Rumah


(Sumber : www.arsitag.com)

2.3 Pihak-pihak yang dipertimbangkan untuk dilibatkan


Gagasan ini akan terwujud apabila adanya dukungan dari beberapa
pihak yang membantu penyempurnaan ide gagasan ini.
1. Tim Peneliti
Dalam tahap penelitian, pihak-pihak yang terlibat antara lain adalah
penyedia dana penelitian, perguruan tinggi selaku pemberi tempat dan
fasilitas untuk melaksanakan penelitian, serta para dosen dan pembimbing
yang bersangkutan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing
sebagai mentor dan dan tentunya tim peneliti dalam penyusunan serta
9

penelitian hingga gagasan ini selesai dan sempurna agar gagasan ini dapat
terwujud.
2. Tim Perancang
Dalam tahap perancangan, arsitek berperan dalam merencanakan dan
merancang konsep bangunan ini agar dapat berdiri dengan baik dan sesuai
tanpa adanya unsur mengurangi nilai estetika dan tidak membawa dampak
buruk bagi lingkungan. Kemudian, ada insinyur sipil yang memiliki peran
terkait perhitungan struktur dan penyusunan gambar kerja dan pelaksanaan
konstruksi. Serta terakhir ahli rancang kota dan perumahan yang diman
akan berfokus dalam pemecahan masalah dalam memaksimalkan konsep
hunian dalam bentuk perumahan hingga skala urban.
3. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini, berperan sebagai fasilitator dalam menjalin
kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Pemerintah berkepentingan
terhadap izin-izin bangunan dan peraturan daerah setempat. Perizinan
bangunan dilakukan oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Kota Bangunan, agar
tidak terjadi kekacauan dalam penataan tatanan perumahan, dan sebagai
bentuk pengendalian serta penataan dalam penggunaan ruang kota.
4. Masyarakat
Masyarakat berperan dalam seluruh aspek pembangunan. Masyarakat
juga berperan dalam menjaga serta merawat aplikasi dari bangunan ini,
terutama dari pihak pemilik rumah nantinya yang tentu harus selalu
menjaga kelestarian dan kebermanfaatan bangunan di kemudian hari. Dan
turut serta berperan aktif dalam memaksimalkan fungsi dari bangunan
hunian ini.
5. Investor dan kemitraan
Kemitraan dan investor sebagai salah satu penyandang dana yang
dibutuhkan dalam pembiayaan proyek implementasi permukiman ramah
lingkungan HUMADE yang digagas ini.
2.4 Langkah-langkah strategis dan timeline
Untuk dapat merealisasikan gagasan hunian masa depan berbasis eco
living, maka diperlukan serangkaian langkah strategis yang melibatkan
penyedia dana penelitian, perguruan tinggi selaku pemberi tempat dan
fasilitas untuk melaksanakan penelitian, serta para dosen yang bersangkutan
sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing sebagai mentor dan
pembimbing. Berikut merupakan 10 langkah strategis untuk merealisasikan
gagasan yang ditunjukkan pada Tabel 1.
10

No Langkah-langkah Waktu Pihak Terkait Target

1. Diskusi, Bulan 1 Tim perencana, Konsep


melakukan riset -2 pembimbing, gagasan
serta dengan
pengembangan kebijakan yang
mendalam berlaku, serta
masukan dari
para ahli

2. Pengumpulan Bulan 3 Tim perencana, Data konkret


data dan -4 pembimbing penunjang
pembuatan konsep
proposal gagasan

3. Pengajuan Bulan 5 Tim perencana Proposal


proposal gagasan -6 konsep
gagasan

4. Diskusi pihak Bulan 7 Tim perencana, Mengevaluasi


terkait - 12 Ikatan Arsitek gagasan sesuai
Indonesia, Ahli Tata dengan
Kota, Ikatan Ahli kebijakan
Lingkungan yang berlaku,
Indonesia, Ikatan serta masukan
Ahli Konstruksi dari para pakar
Indonesia.

5. Studi Kelayakan Tahun 1 Arsitek, Arsitek Studi


Proyek lanskap, Ahli kelayakan
Rancang Kota, Ahli proyek untuk
Lingkungan Hidup, mengetahui
Ahli Konstruksi, dampak positif
Dinas - dinas, dan negatif
Pemerintah terkait.

6. Pembuatan pra Tahun 2 Tim Perencana Gambar pra


desain desain

7. Pengembangan Tahun 3 Tim Perencana Gambar


desain -4 pengembangan
desain

8. Pembuatan Detail Tahun 5 Tim Perencana Gambar Detail


Engineering Engineering
Design Design
11

9. Pelelangan Tahun 6 Kontraktor, Menentukan


proyek masyarakat pelaksana dan
pengawas
proyek

10. Pembangunan Tahun 7 Tim perencana, Pembangunan


rumah contoh kontraktor pelaksana, proyek pada
kontraktor pengawas lokasi
percontohan

11. Evaluasi hasil Tahun 8 Tim perencana, Mengetahui


pembangunan pakar - pakar terkait dampak
awal pembangunan
proyek

12. Pembangunan Tahun 8 Tim perencana, Pembangunan


lanjutan - 10 kontraktor pelaksana, proyek pada
kontraktor pengawas, lokasi
lainnya
(bertahap)

Evaluasi terhadap riset ide tersebut akan terus dilakukan secara


berkala dengan selalu mengamati serta memperbaiki segala perubahan dan
proses yang terjadi dalam pengembangan gagasan ini sampai terwujudnya
sebuah rumah tinggal atau rumah hunian yang tidak hanya sekedar menjadi
rumah konvensional namun juga mampu mengurangi polusi dan menjadi
sebuah bangunan kokoh dengan berbagai kelebihan dengan menggunakan
material yang ramah lingkungan sehingga mampu menekan anggaran biaya
pembangunan.

3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang Diajukan
Melalui karya tulis ini kami menawarkan sebuah konsep rumah hijau
yang kami beri nama HUMADE. HUMADE adalah suatu konsep rumah hijau
yang tidak hanya memanfaatkan tanaman hijau sebagai penyerap polutan
namun juga menggunakan berbagai bahan material ramah lingkungan dalam
proses pembangunan rumah hunian tersebut yang dapat membantu proses
penyerapan atau pengurangan polutan yang ada di lingkungan sekitar. Selain
itu, dalam konsep bangunan ini juga sangat diperhatikan unsur material yang
mudah didapatkan dan berasal dari alam dalam rangka menekan biaya
pembangunan tanpa mengorbankan kekuatan dan kelayakan bangunan.
12

3.2 Cara dan Durasi Waktu Merealisasikan Gagasan


Secara umum, rumah hijau dirancang khusus supaya dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang sudah ada. Adapun, penerapannya dapat dilakukan
mulai dari konsep bangunan itu sendiri, seperti :
1. Mengoptimalkan denah bangunan serta membuat bukaan jendela dalam
jumlah yang optimal untuk memaksimalkan udara alami. Dengan
demikian, penggunaan AC atau pendingin ruangan dapat dikurangi.
2. Dalam rangka mengurangi tingkat polusi konsep rumah ini menggunakan
konsep atap yang mampu menyerap karbon serta polutan dan
menggunakan material bahan batako yang telah dicampur dengan sabut
kelapa yang tidak hanya lebih ringan, dapat menekan biaya dan kokoh
namun juga dapat membuat tembok rumah menjadi kedap suara.
Walaupun menggunakan campuran serabut kelapa sehingga lebih ringan
batako ini tetap memiliki kekuatan yang sama seperti batako konvensional.
3. Untuk menekan biaya pembangunan konsep rumah hijau, HUMADE
menggunakan sebuah konsep ide bangunan rumah tanpa pondasi yang
telah banyak diterapkan di bidang konstruksi, kemudian penggunaan
material serabut kelapa yang membuat biaya produksi batako menjadi
dapat ditekan dan konsep pembuatan bukaan jendela dan ruang masuknya
sinar matahari pada siang hari dalam menekan penggunaan listrik.
4. Untuk mendukung konsep rumah hijau, gagasan ini telah menerapkan
living wall atau green facades yang dimana membuat sebuah ruang hijau
di tengah bangunan rumah yang tidak terlalu luas dalam bentuk taman atau
kebun yang diaplikasikan di dinding rumah dan daerah sempit lainnya
yang sudah tidak bisa digunakan sebagai sebuah ruang pendukung lagi.
3.3 Prediksi Dampak Gagasan bagi Masyarakat dan Bangsa
Gagasan dalam Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Futuristik
Tertulis (PKM-GFT) ini diharapkan memberi dampak penggunaan energi
yang lebih efisien dan dapat membantu mengurangi tingginya polusi di
kota-kota besar serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup agar nyaman
untuk dihuni. Karena seperti yang kita tahu, tingkat polusi udara di Indonesia
terutama di kota-kota besar terus meningkat hingga ke kategori tidak sehat
menurut indeks kualitas udara yang dikeluarkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ke depannya, konsep eco living yang
digunakan akan memiliki dampak positif berupa upaya pengurangan polutan
di lingkungan sekitar. Selain itu, perawatan konsep rumah ramah lingkungan
lebih ekonomis dan juga membuat pemilik rumah hidup sehat sesuai konsep
HUMADE.
13

DAFTAR PUSTAKA
bps.go.id. 2020. Jumlah Penduduk Indonesia Hasil Proyeksi Menurut Provinsi.
Diakses pada tanggal 01 Januari 2021 pukul 13.15 WITA, dari
https://www.bps.go.id/indicator/12/1886/1/jumlah-penduduk-hasil-proyeksi-
menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html
bps.go.id. 2020. Persentase Penduduk Daerah Perkotaan Hasil Proyeksi
Provinsi.. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021 pukul 13.48 WITA, dari
https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1276/persentase-penduduk-da
erah-perkotaan-hasil-proyeksi-penduduk-menurut-provinsi-2015---2035.ht
ml
bps.go.id. 2020. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Hunian Layak dan
Terjangkau. Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 14.23 WITA, dari
https://www.bps.go.id/indicator/29/1241/1/persentase-rumah-tangga-yang-
memiliki-akses-terhadap-hunian-yang-layak-dan-terjangkau-menurut-provin
si.html
Handani, S. (2010). SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI
DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL. JURNAL ILMU
FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS, 2(2), 68–73.
Kwanda, T. 2014, 02 Januari. PEMBANGUNAN PERMUKIMAN YANG
BERKELANJUTAN UNTUK MENGURANGI POLUSI UDARA. . Diakses
pada tanggal 01 Januari 2022 pukul 13.34 WIB, dari:
http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/view/15783.
Laloan, Yehezkiel R.Y., dkk. 2016. Apartemen di Manado “Penerapan Konsep
Vertical Garden”. Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 25.36 WIB,
dari:https://media.neliti.com/media/publications/63283-ID-apartemen-dima
nado-penerapan-konsep-ver.pdf
Putra, I Putu Yuda Pranama, dkk. 2015. Pengaman Helm Menggunakan Modul
GSM Berbasis Mikrokontroler Atmega 32. Bali : Universitas Udayana.
Rawung, F. C. 2015, 27 Juni. EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
DALAM MEREDUKSI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DI KAWASAN
PERKOTAAN BOROKO. 
14
15
16
17
18
19
20

4. Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap I Komang Ardhinata Wibawa
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 195060600111021
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 9 November 2001
6 Alamat E-mail ardhinata@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081238793389

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status
Waktu dan
No Jenis Kegiatan dalam
Tempat
Kegiatan
1 Staff Bidang Publikasi, Dokumentasi, dan Anggota Agustus –
Desain dalam Acara PWK FAIR 2020 September
2020 secara
daring
2 Koordinator Divisi Acara ORMABA 2020 Koordinator 4 Oktober
Divisi 2020, 25
Oktober
2020, dan 8
November
2020 secara
daring
3 Anggota Bidang Acara dalam Acara Anggota September –
Program Pembinaan Mahasiswa Baru PWK Desember
FT-UB 2020 2020 secara
daring
4 Asisten Proposal Kreativitas Asisten November –
Mahasiswa-Mahasiswa Baru (PKM-Maba) Desember
2020 2020 secara
daring
5 Anggota Bidang Publikasi, Dokumentasi, Anggota Januari –
dan Desain dalam Acara Pemilihan Maret 2021
Mahasiswa KBM PWK FT-UB 2021 secara
daring
6 Anggota Bidang Event dalam Acara Anggota Februari -
Engineering Carnival ՙE.VAL’ Brawijaya April 2021
2021
21

secara
daring
7 Kepala Bidang Acara dalam Acara PWK Kepala Januari –
FAIR 2021 Bidang Juli 2021
secara
daring
8 Anggota Bidang Humas dan Anggota Juli –
Kesekretariatan dalam Acara Creative September
Editing Course (CEC) 2021 2021 secara
daring
9 Anggota Bidang Acara dalam Acara Anggota September –
Program Pembinaan Mahasiswa Baru PWK Desember
FT-UB 2021 2021 secara
daring
10 Kepala Bidang Publikasi, Dokumentasi, Kepala Juli 2021 -
dan Desain dalam Acara Gerakan Cerminan Bidang Januari 2022
Tata Ruang 2021 secara
daring dan
luring
11 Staff Departemen Pengembangan Sumber Anggota Masa
Daya Manusia UNIKAHIDHA (Unit jabatan
Kerohanian Hindu Dharma) Universitas 2021-2022
Brawijaya Periode 2021-2022
12 Staff Departemen Advokasi, Komunikasi, Anggota Masa
dan Informasi Himpunan Mahasiswa jabatan
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas 2021-2022
Teknik, Universitas Brawijaya Periode
2021-2022

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 3 Kemah Budaya Kaum Muda Kementerian 2020
(KBKM) Regional Bali, Kalimantan, Pendidikan dan
Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua dari Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Republik Indonesia Kategori Aplikasi Indonesia
Tahun 2020
22

2 Juara 2 Lomba Desain Poster Institut 2021


Teknologi
Nasional Malang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT

Malang, 13 Maret 2022


Anggota TIM

(I Komang Ardhinata Wibawa)


23

5. Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anggi Mentari Daniswari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 195060601111003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 12 Februari 2001
6 Alamat E-mail anggimd@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 089690348759

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status dalam Waktu dan
No Jenis Kegiatan
Kegiatan Tempat
1 BEM TEKNIK UB Staff 2020/2021
Departemen di
Eksplorasi Universitas
Brawijaya
2 PSDM EM UB Staff Muda 2020/2021
Kementerian di
Universitas
Brawijaya
3 PWK FAIR Anggota 2020 di
Bidang Universitas
Acara Brawijaya
4 RAJA BRAWIJAYA Staff Divisi 2020 di
Acara Universitas
Brawijaya
5 PROBINMABA PWK FT UB Steering 2020 di
Committee Universitas
Brawijaya
6 RUM XIX PWK FT PJ Desain 2020 di
Universitas
Brawijaya
7 OPEN HOUSE BEM TEKNIK Anggota 2020 di
Bidang PDD Universitas
Brawijaya
8 LKMM "What's Tomorrow" PSDM EM Staff Divisi 2020 di
Acara Universitas
Brawijaya
9 Millenial's Podcast PSDM EM Tim Kreatif 2020 di
Universitas
Brawijaya
24

10 POTENSI Kontingen Teknik BEM Editor 2020 di


TEKNIK Podcast Universitas
Brawijaya
11 PKM MABA PWK 2020 Koordinator 2020 di
Asisten Universitas
Brawijaya
12 Studio Perencanaan Permukiman Kota Teaching 2021 di
(SPPK) 2021 Laboratory of Environment, Assistant Universitas
Infrastructure, and Information System Brawijaya
PWK FT-UB
13 The 5th International Conference: Planning Kepala 2021 di
in the Era of Uncertainty (ICPEU) Bidang Universitas
Article Brawijaya
Reviewer
14 PEMILWA PWK FT UB 2021 Kepala2021 di
Bidang PDD
Universitas
Brawijaya
15 PWK FAIR 2021 PJ Acara 2021 di
Lomba Universitas
Brawijaya
16 Gelar Seni Teknik 2021 Ketua 2021 di
Pelaksana Universitas
Brawijaya
17 Magang MBKM Penyusunan RDTR Mahasiswa 2021 di
Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Magang Kementeria
RI n ATR/BPN
18 LKMM-TD PWK FT-UB 2022 Bendahara 2022 di
Umum Universitas
Brawijaya

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 PKM M MABA DEKAN CUP Universitas 2020
Brawijaya
2 Juara 2 dan Favorit Podcast Creastal Universitas 2020
Gadjah Mada
3 Juara 3 Tangkai Lomba Baca Puisi Putri Peksima 2020

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
25

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT

Malang, 13 Maret 2022


Anggota TIM

(Anggi Mentari Daniswari)

Anda mungkin juga menyukai