Anda di halaman 1dari 24

PERKALIAN

Operasi Aritmatika

1
PENGALIAN
 Operasi pengalian lebih rumit dibandingkan
operasi penjumlahan atau pengurangan, baik
dalam hardware maupun software
 Ada beberapa jenis algoritma yang digunakan
dalam bermacam-macam komputer

2
PENGALIAN – UNSIGNED INTEGER
1 0 1 1 Multiplicand (11)
x 1 1 0 1 Mutiplier (13)
1 0 1 1
0 0 0 0 Partial
1 0 1 1 Product
1 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1 1 Product (143)

3
PENGALIAN – UNSIGNED INTEGER
 Pengalian meliputi pembentukan beberapa perkalian
parsial untuk setiap digit dalam multiplier. Perkalian
parsial ini kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan hasil pengalian akhir
 Bila bit multiplier sama dengan 0, maka hasil
pengaliannya 0. Bila bit multiplier 1, maka hasil
pengaliannya sama dengan mutiplier
 Hasil pengalian akhir diperoleh dengan
menjumlahkan perkalian parsial tersebut. Setiap hasil
perkalian parsial yang berurutan digeser satu posisi
ke kiri relatif terhadap hasil perkalian sebelumnya.
 Pengalian dua buah integer biner n-bit menghasilkan
hasil perkalian sampai 2n-bit
4
PENGALIAN – UNSIGNED INTEGER
 Control Logic membaca bit-bit multiplier
satu persatu
 Bila Q0 = 1, multiplicand ditambahkan ke
register A; hasilnya disimpan ke register
A; setelah itu seluruh bit di register C, A
dan Q digeser ke kanan 1 bit.
 Bila Q0 = 0, tidak terjadi penambahan;
seluruh bit di register C, A dan Q digeser
ke kanan 1 bit.
 Proses tersebut dilakukan secara
berulang untuk setiap bit multiplier
 Hasil perkalian akhir tersimpan di
register A dan Q.
5
PENGALIAN – UNSIGNED INTEGER

6
PENGALIAN – UNSIGNED INTEGER

yg diambil selalu Q0

M=1011

7
PENGALIAN KOMPLEMEN-2
 Dengan algoritma pengalian di atas
1011 * 1101 = 1000 1111
 Perkalian unsigned integer : 11 * 13 = 143
 Perkalian komplemen-2 : -5 * -3 = -113

 perkalian tidak berfungsi jika multiplicand


dan/atau multiplier-nya negatif

8
PERKALIAN UNSIGN &
KOMPLEMEN-2
 Ada beberapa cara untuk menangani hal
tersebut:
 konversi multiplier dan multicand jadi positif,
dikalikan; cari komplemen-2 dari hasilnya jika tanda
multiplier dan multiplicand berbeda
 Menggunakan algoritma lain yang tidak
memerlukan transformasi, misalnya Algoritma Booth

9
ALGORITMA BOOTH
 memiliki kelebihan kecepatan proses
perkaliannya, relatif terhadap pendekatan
langsung
 terdapat register Q(multiplier), M(multiplicand),
A(accumulator), dan register 1-bit di kanan Q yg
ditandai dengan Q-1
 hasil perkalian tersimpan di A dan Q

10
ALGORITMA BOOTH
A dan Q-1 diinisialisasi 0
 control logic memeriksa bit-bit multiplier
satu-persatu beserta bit di kanannya
 Jika kedua bit sama (1-1 atau 0-0), maka
seluruh bit di A, Q dan Q-1 digeser 1-bit ke
kanan
 jika kedua bit berbeda, multiplicand
ditambahkan (0-1) atau dikurangkan (1-0)
ke register A, kemudian digeser ke kanan
 pergeseran menggunakan Arithmetic
Shift
 contoh : 1011 0101  1101 1010
11
ALGORITMA BOOTH

12
ALGORITMA BOOTH
 contoh : 0111 * 0011 = 0001 0101

13
ALGORITMA BOOTH

sub
shift
add

1101
1–0
0–1
1-0

14
PEMBAGIAN
Operasi Aritmatika

15
PEMBAGIAN-UNSIGNED BINARY

1 3
1 1 1 4 7
1 1
3 7
3 3
4

T.Informatika UAD 16
PEMBAGIAN-UNSIGNED BINARY

E0
M  divisor
A,Q  dividend
Count  n

17
PEMBAGIAN-UNSIGNED BINARY
 1001 0011 : 1011 = 000 1101 + 0100
E A Q
0 1 0 0 1 0 0 1 1 Initial
M = 1011 1 0 0 1 0 0 1 1 0 Shift Left
M’ = 0101 (2nd-c) 0 1 0 1
1 0 1 1 1 A  A - M
1 0 1 1 1 0 1 1 1 Set Q0
0 1 1 1 0 1 1 1 0 Shift Left
0 1 0 1
1 0 0 1 1 A  A - M
1 0 0 1 1 1 1 1 1 Set Q0
0 0 1 1 1 1 1 1 0 Shift Left
0 1 0 1
0 1 1 0 0 A  A - M
1 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 A  A + M (restore A)
0 1 1 1 1 1 1 0 0 Shift Left
0 1 0 1
1 0 1 0 0 A  A - M
1 0 1 0 0 1 1 0 1 Set Q0
18
remainder quotient
PEMBAGIAN KOMPLEMEN-2
 Muatkan divisor ke M, dividend ke A dan Q. dividend
diekspresikan sbg komplemen-2 2n-bit.
 Geser A dan Q 1-bit ke kiri
 Bila M dan A memiliki tanda yg sama, lakukan A  A
– M; bila tandanya beda, A  A + M
 Operasi tsb akan berhasil bila tanda A sesudah dan
sebelum operasi sama
 bila berhasil (A dan Q = 0), set Q0  1
 bila gagal (A dan Q <> 0), reset Q0  0 dan simpan A
sebelumnya
 Ulangi langkah 2 sampai 4 utk setiap posisi bit di Q
 Bila tanda divisor dan dividend sama maka quotient
ada di Q, jika tidak quotient adalah komplemen-2 dari
Q.
 Remainder ada di A.
19
PEMBAGIAN KOMPLEMEN-2

20
PEMBAGIAN KOMPLEMEN-2

21
PEMBAGIAN KOMPLEMEN-2

22
PEMBAGIAN KOMPLEMEN-2
 (-7)/(3)
dan (7)/(-3) akan menghasilkan
remainder yang berbeda. Hal ini
disebabkan operasi pembagian
didefinisikan sebagai
D=Q*V+R
dengan
 D = dividend
 Q = quotient
 V = divisor
 R = remainder

23
Daftar Pustaka:
1. William Stallings, Computer and Architecture
2. E. Haodudin Nurkifli, Universitas Ahmad Dahlan

Anda mungkin juga menyukai