Anda di halaman 1dari 5

Pengertian topologi jaringan komputer menurut Kristanto adalah sekelompok komputer otonom yang

saling terhubung satu sama lain, dengan memakai satu protokol komunikasi sehingga semua komputer
yang saling terhubung tersebut bisa berbagi informasi, program, sumber daya dan juga bisa saling
menggunakan perangkat keras lainnya secara bersamaan, misalnya printer, harddisk, lain-lain.

Pengertian Topologi Jaringan komputer adalah metode atau cara yang digunakan agar dapat
menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Struktur atau jaringan yang
digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya bisa dengan
menggunakan kabel ataupun nirkabel (tanpa kabel).

Sumber https://www.jatikom.com/2018/11/pengertian-topologi-jaringan-komputer.html#ixzz62U0Nrw52

Pengertian Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau lebih) topologi jaringan
yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang menggunakan topologi Ring, digabungkan
dengan jaringan lain yang menggunakan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk dari
gabungan kedua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid.
Jika jaringan yang digabungkan memiliki jenis topologi yang sama, maka penggabungan kedua
jaringan tersebut bukanlah topologi hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan
dengan jaringan lain yang juga menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan
tersebut tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

Topologi Hybrid mengkombinasi dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda sedemikian
rupa, sehingga topologi jaringan yang dihasilkan tidak mengacu pada standar topologi yang ada;
tidak menampilkan karakteristik topologi tertentu.

Topologi ini seringkali menghasilkan tata letak topologi yang rumit, sulit dipahami, sebab
menggabungkan berbagai struktur topologi. Meskipun demikian penggunaan topologi ini jarang
menimbulkan masalah.

Karakteristik Topologi Hybrid

Topology Hybrid tidak memiliki karakteristik khusus, sebab merupakan penggabungan dari
beberapa topologi. Topologi hybrid akan membawa karakteristik topologi asal yang
membangunnya. Misalkan jika topologi hybrid di salah satu perusahaan merupakan gabungan
dari topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka topologi hybrid pada jaringan tersebut
memiliki karakteristik bawaan dari topologi ring, star, dan bus. Dan setiap macam topologi
jaringan komputer akan berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya, serta kemudahan
dalam proses penginstalan.

https://www.utopicomputers.com/pengertian-topologi-hybrid-serta-kelebihan-dan-kekurangannya/

Kelebihan :

1. Kecepataan yang cenderung stabil. Hal ini mengingat gabungan dari dua jenis atau topologi
jaringan yang berbeda mampu saling melengkapi kelebihan yang ada sehingga kekurabgan di 1
jenis jaringan tertutupi di jenis jaringan lainnya;
2. Performance Recovery. Karena topologi hybrid ini yang dibangun sedemikian rupa dari berbagai
node yang ada, apabila terjadi masalah pada 1 node, maka hal ini tidak akan mengganggu node
atau jaringan yang lain dan secara keseluruhan tidak akan mengakibatkan gangguan yang berarti;
3. Dapat bekerja dengan stabil pada traffic yang tinggi. Hal ini mengingat performance network
yang diberikan topologi hybrid yang diberikan sudah memberikan solusi yang cukup handal,
baik dari sisi subnetting, network addressing, data packet tracing, dan Lain-lain. Memungkinkan
jaringan yang dibangun diatas infrastruktur hybrid ini bekerja dengan performa yang tinggi;
4. Ekspansi jaringan dapat dilakukan dengan mudah seperti penambahan perangkat keras jaringan
komputer. Hal ini mengingat jaringan dibangun diatas topologi hybrid memberikan kemudahan
dalam kustomisasi jaringan yang ada;
5. Terbuka untuk banyak topologi. Jaringan hybrid memberikan kemudahan dalam menggabungkan
jaringan dari Jenis-jenis yang berbeda, baik dengan topologi bus, star, mesh, maupun ring;
6. Kemudahan dalam Penggunaan. Bagi network administrator handal yang sudah mempunyai
cukup pengalaman dan pengetahuan. Dengan adanya berbagai kemudahan yang ditawarkan
menjadikan jaringan hybrid ini lebih mudah untuk digunakan dan mudah untuk disesuikan
penggunaannya untuk berbagai keperluan yang dibutuhkan.
7. Fleksibilitas tinggi. Topologi hybrid ini dirancang sedemikian rupa agar dapat dengan mudah
menyesuaikan berbagai kebutuhan yang diinginkan oleh network administrator, baik dari segi
media transmisi yang digunakan, jenis node yang diinginkan, skema jaringan yang diharapkan,
dan lingkungan jaringan yang digunakan;
8. Kemudahan dalam Troubleshooting. Mengingat topologi hybrid dibangun diatas 2 atau lebih
jaringan yang pasti berbeda jenis maka Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi jaringan mana
dan pada titik atau node mana masalah terjadi. Hal ini berarti topologi hybrid memberikan Kita
kemudahan dalam melakukan troubleshooting jaringan jika ditemukan masalah pada jaringan
baik pada performance, link atau network attack yang terjadi;
9. Memiliki toleransi masalah yang lebih baik. Jaringan hybrid ini dikenali mampu memberikan
toleransi masalah yang lebih baik dibandingkan jaringan dengan topologi single seperti star, bus,
atau mesh. Sehingga apabila terjadi masalah pada jaringan, maka jaringan dengan topologi
hybrid lebih mampu untuk menahan traffic dan performance jaringan dari mengalami down;
10. Kecepatan yang konstan. Jaringan hybrid ini dikenali mampu memberikan performa dan fungsi
bandwidth yang stabil, sehingga menciptakan network environment dengan speed dan bandwidth
yang dapat diandalkan dalam berbagai situasi dan keadaan.
Kekurangan jaringan hybrid
1. Pengelolaan jaringan terbilang cukup rumit bagi mereka yang belum terbiasa mengelola jaringan
dengan kompeksitas yang cukup tinggi. Hal ini dimungkinkan karena jaringan ini menggunakan
arsitektur campuran dari 2 atau lebih jenis topologi sehingga proses pertukaran data pun terjadi
secara synchronous;
2. Untuk melakukan instalasi dan konfigurasi inisial jaringan cukup memakan waktu dan biaya
yang tergolong tidak sedikit, butuh ekstra tenaga dan pikiran mengingat membangun jaringan
hybrid tidak semudah membangun jaringan dengan topologi single, karena harus
menghubungkan dua jaringan yang berbeda arsitektur, sifat, dan media koneksi;
3. Biaya yang digelontorkan untuk instalasi dan maintenance jaringan cukup tinggi, kebutuhan
media transmisi yang berkualitas baik harus diperhatikan di jaringan jenis ini. Belun lagi,
network administrator handal dibutuhkan di jaringan ini guna memaintenance secara rutin
kondisi topologi jaringan hybrid yang sudah dirancang dan dibangun ini;
4. Memerlukan lebih banyak Jenis-jenis kabel jaringan dan media transmisinya. Jaringan topologi
hybrid ini mengharuskan penggunaan media kabel yang lebih banyak dan media transmisi yang
beragam, mengingat disini bukan penggunaan topologi single lagi tetapi topologi dari beberapa
jenis yang berbeda, sehingga penggunaan media transmisi pun harus disesuaikan terlebih dahulu
dengan Masing-masing topologi jaringan;
5. Pengelolaan yang rutin. Jaringan ini menuntut network administrator untuk mampu melakukan
maintenance secara rutin terhadap kondisi media transmisi jaringan yang ada, baik secara
software maupun hardware. Hal ini dilakukan dalam menjaga quality dan durability dari jaringan
ini sendiri;
6. Membutuhkan space dan alokasi ruangan yang tidak sedikit;
7. Mengingat jaringan hybrid ini menggabungkan 2 atau lebih topologi yang berbeda, dan juga
adanya kebutuhan media kabel dan transmisi yang banyak, maka kebutuhan akan space ruangan
dan alokasi yang baik pun sangat diharapkan dijaringan hybrid ini, agar nantinya mempermudah
proses pengelolaan kedepannya. Persiapan layout jaringan yang mantang dan baik sangat
diharapkan guna mendapatkan hasil yang maksimal;
8. Butuh waktu lebih guna memastikan bahwa media transmisi atau bridge yang digunakan
berfungsi dengan baik dan memastikan bahwa tidak ada satupun node yang gagal mendapatkan
link selama proses instalasi jaringan berlangsung;
9. Desain rancang bangun yang tidak mudah. Mengingat jaringan ini dibangun diatas kompleksitas
yang tinggi, maka merancang jaringan dengan topologi membutuhkan desain rancang bangun
yang cukup kompleks dan matang. Ini akan menjadi pekerjaan yang tidak mudah untuk seorang
designer jaringan. Disini, rancangan desain jaringan yang ada diharapkan membuat proses
konfigurasi dan instalasi menjadi mudah dan efisien;
10. Media hub yang sangat mahal. Fungsi hub dalam jaringan sendiri pada dasarnya sama seperti
switch. Perlu dipahami bahwa media transmsisi hub yang digunakan pada topologi hybrid untuk
menghubungkan jaringan ini tidak sama dengan hub pada topology umumnya, dan memiliki
biaya yang bisa dibilang mahal.
https://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/kelebihan-topologi-hybrid

Anda mungkin juga menyukai